Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. Percobaan
: IV
Judul Praktikum
III.
Tanggal Praktikum
: 5 Maret 2015
IV.
Tujuan Praktikum
II.
Wadah
Pengaduk/sendok
Kertas Saring
Bahan
VI.
Kelapa
Enzim Papain
Dasar Teori
Tanaman kelapa mempunyai manfaat besar dalam kehidupan manusiasehari-
hari. Mulai dari akar, batang sampai ke pucuk dapat dimanfaatkan.Tanaman kelapa juga
memberi devisa besar bagi perekonomian rakyat dan negara.
Kelapa adalah penghasil bahan makanan dalam kehidupan rakyatIndonesia.
Rata-rata 80 % dari hasil buah kelapa di seluruh nusantara dipakaisebagai bumbu dan
untuk minyak 20 %. Buah kelapa merupakan minyak nabatibermanfaat di dunia, karena
banyak sekali kegunaannya, yaitu sebagai bahanmakanan seperti minyak, industri
sabun, lilin, dan ramuan obat-obatan.
VCO (Virgin Coconut Oil) adalah minyak kelapa yang terbuat daridaging
kelapa. Tanaman kelapa tumbuh di daerah tropis sehingga minyak kelapajuga disebut
minyak tropis (tropical oil). VCO mengandung asam lemak rantaisedang yang mudah
diurai dalam tubuh. Kandungan asam lemak rantai sedangtersebut mempunyai
kemampuan menjadi sumber energi di sel-sel tubuh manusia.
Pembuatan
VCO
ada
enam
cara
yaitu
tradisional,
pemanasan,
kecil dari protein minyak. Untuk merusak ikatan emulsi lemak pada santan kelapa
mengunakan metode enzimatis.
Buah kelapa memiliki komposisi kimia seperti air, kalori dan fosfor yang tinggi,
dan mengandung sedikit protein, lemak, karbohidrat, kalsium, besi serta vitamin.
Menurut Ketaren (1986), bahwa adapun komposisi kimia daging buah kelapa per 100
gram dapat dilihat pada Tabel 1.
Zat Gizi
Buah Tua
Kalori
68,0 kal
180,0 kkal
359,0 kkal
Protein
1,0 g
4,0 g
3,4 g
Lemak
0,9 g
13,0 g
34,7 g
Karbohidrat
14,0 g
10,0 g
14,0 g
Kalsium
7,0 mg
8,0 mg
21,0 mg
Fosfor
30,0 mg
55,0 mg
98,0 mg
Besi
1,0 mg
1,3 mg
2,0 mg
Aktivitas vitamin A
0,0 I
10,0 I
0,0 I
Thiamin
0,06 mg
0,05 mg
0,1 mg
Asam askorbat
4,0 mg
4,0 mg
2,0 mg
Air
83,3 g
70,0 g
46,9 g
53 g
53 g
53 g
molekul minyak. Dengan teknik pemancingan, molekul minyak dalam santan ditarik
oleh minyak umpan sampai akhirnya bersatu. Tarikan itu membuat minyak terlepas dari
air dan protein. Minyak yang dihasilkan adalah minyak kelapa dengan kualitas tinggu
yang disebut Virgin Coconut Oil (VCO).
VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar
yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan. Kandungan yang penting
dalam minyak tetap dapat dipertahankan, dan minyak mempunyai warna lebih jernih
dan dapat tahan selama dua tahun tanpa menjadi tengik.
Salah satu cara untuk meningkatkan rendemen minyak yang terekstrak dari krim
santan dapat dilakukan dengan menambahkan suatu enzim yang dapat memecah protein
yang berperan sebagai pengemulsi pada santan. Pemecahan emulsi santan dapat terjadi
dengan adanya enzim proteolitik. Enzim papain merupakan salah satu enzim proteolitik.
Enzim ini dapat mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan
peptidanya menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya misalnya seperti minyak sawit,
minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari, VCO memiliki beberapa
keunggulan yaitu kandungan asam laurat tinggi, komposisi asam lemak rantai
mediumnya tinggi dan berat molekulnya rendah. Asam laurat merupakan asam lemak
jenuh rantai sedang atau dalam istilah kesehatan lebih dikenal dengan medium chain
fatty acid (MCFA).
Beberapa asam lemak rantai sedang yang terkandung didalam VCO yaitu asam
kaprilat (C8) sebanyak 5.0-10.0%, asam caprat (C10) sebanyak 4.5-8.0% dan asam
laurat (C12) sebanyak 43-53%. Asam laurat misalnya, didalam tubuh akan diubah
menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliseride yang bersifat antivirus,
antibakteri, antiprotozoa (Proyugo, 2006). Selain asam laurat, VCO juga mengandung
capric acid yang berantai sedang. Asam inipun bermanfaat bagi kesehatan manusia yang
didalam tubuh akan diubah menjadi monocaprin. Monocaprin sangat bermanfaat
mengatasi berbagai penyakit.
C. Kelebihan Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO),
adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan
kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum,
serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu tidak
membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang
murah pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta penggunaan energi yang
minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar, sehingga kandungan kimia dan
nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam minyak.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan
minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang
lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum,
dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua
bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih
tinggi dibanding minyak kelapa kopra, sehingga studi pembuatan VCO perlu
dikembangkan.
Salah satu ciri khas minyak kelapa murni (VCO, Visrgin Coconut Oil) adalah
tingginya kadar asam lemak. Berikut ini kami informasikan kepada Anda tentang
keunggulan asam lemak yang dihasilkan VCO.Stabil secara kimia, Umur simpan
panjang dan tidak cepat tengik, Tahan terhadap panas (minyak paling sehat untuk
memasak karena tidak menghasilkan asam lemak trans).Mengandung MCT yang
membantu mengurangi berat badan karena MCT dimetabolisme hati untuk
memproduksi energi, tidak disimpan sebagai jaringan lemak seperti LCT.Menyimpan
kalori lebih rendah dari LCT dan MCT meningkatkan laju metabolisme dan cepat
terbakar menjadi kalori.
VII.
Prosedur Praktikum
1. Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu 50-600C) sebanyak 1
liter, kemudian diperas hingga diproleh santan sebanyak 1,5 liter. Untuk
memproleh hasil yang maksimal, ampas yang diperoleh dapat disiram lagi
dengan air hangat sebanyak 0,5 liter, kemudian diperas kembali.
2. Santan yang diperoleh dimasukkan kedalam toples yang telah dihubungkan
dengan selang plastik pada bagian dasarnya.
3. Menutup toples yang telah berisi santan dengan kertas agar tidak banyak
terkontaminasi, kemudian menyimpan selama 4 jam agar terjadi pemisahan
antara air dan krim santannya.
4. Setelah air dan krim santan tampak terpisah. Membuang airnya melalui selang
pada bagian dasar toples, sehingga tertinggal didalam toples hanya krim
santannya saja.
Fermentasi dan inkubasi :
1. Menambahkan 8 gram serbuk papain kedalam toples yang berisi krim.
Kemudian diaduk selama 30 menit.
2. Menutup dan menyimpan krim santan yang telah diberi enzin selama 24 jam
dalam suhu kamar. Selama inkubasi ini proses fermentasi oleh ragi akan
berlangsung.
3. Setelah masa inkubasi mencapai 24 jam, minyak yang terbentuk akan tampak
berada dipermukaan. Kemudian memisahkan minyak tersebut dari bahan-bahan
lain yang mengendap dibawahnya.
4. Setelah itu memasukan minyak dalam botol kecil yang sudah dibersihkan, tutup
rapat.
VIII.
Hasil Pengamatan
Enzim papain
: 2% dari 400ml krim
2
x 400 = 8gram
100
Lapisan yang dihasilkan :
Lapisan atas
Lapisan tengah
Lapisan bawah
Kelapa
Air
Santan
Krim yang dihasilkan
VCO yang dihasilkan
Persentase kesalahan
Warna VCO
IX.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin
Coconut Oil (VCO). Dimana pada pembuatan VCO ini bahan baku yang digunakan
yaitu santan kelapa dan enzim papain. Pada praktikum ini setiap kelompok berbeda
konsentrasi, mulai dari 0,5 % - 3,5 %. Dimana kelompok kami mendapatkan
konsentrasi 2 %. Maksud dari konsentrasi 2% yaitu banyak nya enzim papain yang akan
ditambhakan dengan krim.
Pertama pemerasan santan, dimana perbandingannya 1 : 2, kelapa 1 kg dan air
sebanyak 2 L, maka santan yang didapat yaitu 2400 mL. Setelah di endapkan 2 3 jam
maka akan terbentuk lapisan dimana bagian atas berupa krim dan bagian bawah air,
yang diambil bagian atas yaitu krim, krim yang didapat yaitu 400 mL, kemudian
ditambahkan dengan enzim papain dengan konsentrasi 2 % dari banyaknya krim yang
didapat, enziim papain yang ditambahkan yaitu sebnyak 8 gr. Produksi VCO dengan
bantuan daun pepaya atau papain dikenal sebagai enzimatis, justru menghindari
pemanasan berlebih. Sebab, tanpa pemanasan pun 'pengikat' antara minyak dan air telah
rusak. Enzim papain mendegradasi komponen protein dan memecah dinding sel santan
sehingga minyak terpisah dari air. Papain yang merusak protein itu tidak hanya terdapat
di bagian daun, tetapi juga di batang dan buah pepaya. Enzim papain merupakan salah
satu enzim proteolitik. Enzim ini dapat mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan
menghidrolisa ikatan peptidanya menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
Setelah penambahan papain di diamkan selama 24 jam tanpa terkena sinar
cahaya, agar minyak yang dihasilkan banyak. Minyak yang didapat yaitu sebanyak 90
mL dan berwarna bening serta memiliki aroma khas kelapa. Presentasi kesalahan dalam
pembuatan VCO ini sebesar 22,5 %.
X.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan, bahwa :
1. Pembuatan VCO menggunakan bahan baku yaitu santan kelapa dan enzim
papain.
2. Penamban enzim papain berguna untuk mendegradasi komponen protein dan
memecah dinding sel santan sehingga minyak terpisah dari air.
3. Krim yang dapat yaitu sebanyak 400 mL dan minyak / VCO yang didapat
sebanyak 90 mL.
4. Hasil yang didapat yaitu VCO berwarna bening dan memiliki aroma khas
kelapa, sedangkan untuk presentasi kesalahan sebesar 22,5 %.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). http://bu-share.blogspot.com/2012/
03/pembuatan-virgin-coconut-oil-vco.html. Diakses tanggal 5 April 2015.
Arsih, Umi. 2013. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). https://umiarsih.wordpress.
com/2013/10/08/pembuatan-vco-virgine-coconut-oil-secara-enzimatismenggunakan-nanas/.html. Diakses tanggal 5 April 2015.
Lestari, Shinta. Makalah pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). http://sintha
lestari.blogspot.com/2014/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html.
Diakses tanggal 5 April 2015.