Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KIMIA DASAR

Nama Praktikan : M. Faishal


Kelompok :5
Kelas : 1A
NIM : 200641100009
No. Dan Nama Percobaan : 4. Faktor – Faktor Laju Reaksi
Nama Asisten : Mirsya Adelia
(potong di sini: oleh asisten) .........................................................................................................
Nama Praktikan : M Faishal
No. Dan Nama Percobaan : 4. Faktor – Faktor Laju Reaksi
Nilai :
Tanggal, tanda tangan asisten
Kumpul 1. Revisi Kumpul 2. Nilai Laporan

Catatan Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia saat ini tidal lepas dari zat – zat kimia, hampir
seluruh bagian kehidupan dari kehidupan manusia telah menggunakan atau
mengkonsumsi zat – zat kimia. Dalam kehidupan rumah tangga seperti
penggunaan sabun lantai, dalam kesehatan penggunaan obat - obatan dan
masih banyak lagi. Penggunaan suatu zat kimia pastinya akan timbul sebuah
reaksi kimia, terjadinya reaksi kimia memiliki kecepatan atau laju reaksi yang
berbeda – beda seperti melrutan gula dengan air panas akan lebih cepat
dibandingkan dengan melarutkan gula dengan air dingin.
Proses terjadinya suatu reksi kimia dapat terjadi dengan capat dan
juga lambat. Cepat dan lambatnya laju rekasi tentunya disebabkan oleh
beberapa faktor seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Mempelajari laju reaksi dapat mengetahui bagaimana faktor – faktor laju
rekasi itu mempengaruhi reaksi suatu kimia sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari seperti pengguanaan ragi dalam membuat tape atau
tempe.
Percobaan kali ini praktikan akan membuat uji coba sesuai dengan
faktor – fator laju reaksi secara terpisah mulai dari faktor konsentrasi, faktor
suhu, faktor luas permukaan, sdan faktor katalis. Kemudian menganalisis
faktor - faktor yang mempengaruhi laju reaksi
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan ini mahasiswa dapat menganalisis faktor - faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
BAB II
DASAR TEORI
Laju reaksi adalah menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi. Faktor- faktor yang berpengaruh pada laju reaksi
antara lain: luas permukaan sentuh, temperatur, katalis, molaritas, dan konsentrasi
(Purnami dkk, 2015, p. 53-54).
Kelajuan suatu reaksi homogen tergantung pada konsentrasi dari pereaksi-
pereaksi dalam larutan. Larutan dapat berupa cairan atau gas. Dalam larutan,
cairan konsentrasi pereaksi dapat diubah berdasarkan penambahan pereaksi atau
pengambilan pereaksi atau dengan pengubahan volume dari system atau
berdasarkan penambahan atau pengurangan pelarut (Sastrohmidjojo. 2018).
Luas Permukaan dalam reaksi kima adalah luas permukaan zat – zat
peraksi yang besentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam reaksi kimia tidak
semua luas permukaan zat bereaksi dapat bersentuhan hingga terjadi reaksi. Hal
ini bergantung pada bentuk partikel zat – zat yang bereaksi (Sastrohmidjojo,
2018). Suhu, suhu sangat mempengaruhi produk yang dihasilkan dari proses
pirolisis karena sesuai dengan persamaan Arrhenius, semakin tinggi suhu maka
nilai kostanta dekomposisi termal semakin besar akibatnya laju pirolisis
bertambah dan konversi naik. (Casnan dkk, 2019, p. 105).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Pada percobaan ini alat – alat yang digunakan yaitu:
1. Gelas kaca (bening) (2 Buah)
2. Sendok (2 Buah)
3. Kompor (2 Tungku)
4. Sikat WC (1 Buah)

3.2 Bahan
Pada percobaan ini bahan - bahan yang digunakan yaitu :
1. Vixal (300 ml)
2. Air (1 Liter)
3. Gula (6 Sendok)
4. Jesscool (2 Buah)
5. Ketan (1 Kg)
6. Ragi (10 Butir)
3.3 Gambar Alat
Berikut adalah gambar dari alat – alat yang digunakan dalam percobaan ini :
No Nama Alat Gambar Alat

1 Gelas Kaca (Bening)

2 Sendok

3 Kompor
4 Sikat WC

3.4 Diagram Alur


Prosedur Uji Coba Faktor – Faktor Laju Reaksi
1) Faktor Konsentrasi Pada laju Reaksi
Berikut adalah langkah – langkah uji coba Faktor Konsentrasi Pada
laju Reaksi:

Vixal

Dicari dua keramik kotor

Diupayakan kotoran keramiknya sama.

Dimasukkan larutan vixal ke dalam gelas 1 sebanyak ±200 ml

Dimasukkan larutan vixal kedalam gelas 2 sebanyak ±100 ml.

Ditambahkan air sebanyak (1:2) gelas

Dibersihkan keramik 1 dengan gelas 1.

Dibersihkan keramik 2 dengan gelas 2.

Disikat keramik 1 dengan sikat WC

Disikat keramik 2 dengan sikat WC

Diamati dan dianalisis percobaan tersebut.

Hasil

2) Faktor Suhu Pada Laju Reaksi


Berikut adalah langkah – langkah uji coba faktor suhu pada laju
reaksi:

Gula

Dimasukkan 3 sendok gula kedalam gelas yang berisi air dingin

Diaduk larutan tersebut.

Dicatat waktunya sampai gula terlarut sempurna dengan stopwatch

Dimasukkan 3 sendok gula kedalam gelas yang berisi air panas

Diaduk larutan tersebut.

Dicatat waktunya sampai gula terlarut sempurna dengan stopwatch

Diamati percobaannya dan dianalisis hasil


percobaannya
Hasil

3) Faktor Luas Permukaan Pada Laju Reaksi


Berikut adalah langkah – langkah uji coba faktor luas permukaan
pada laju reaksi:
Jesscool

Dimasukkan satu1 tablet jesscool ke dalam segelas air

Dicatat waktu yang dibutuhkan jesscool untuk larut


sempurna (tanpa diaduk)

Dimasukkan satu1 tablet jesscool ke dalam segelas air

Dicatat waktu yang dibutuhkan jesscool untuk larut


sempurna dengan diaduk)

Diamati percobaannya dan dianalisis hasil


percobaan tersebut
Hasil

4) Faktor Katalis Pada Laju Reaksi


Berikut adalah langkah – langkah uji coba faktor katalis pada laju
reaksi:

Ragi

Dibuat tape dengan bahan dasar ketan

Ketan dicuci hingga bersih dan direndam 1 jam

Ketan dikukus selama 1 jam hingga matang

Ketan matang dipindahkan ke wadah dan dibiarkan dingin

Ketan ditaburi ragi dan diaduk hingga rata

Ketan disimpan dan didiamkan pada wadah tertutup selama 2 hari

Diamati percobaannya dan dianalisis hasil


percobaannya
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
4.1.1 Data Faktor Konsentrasi pada Laju Reaksi
Keterangan
No. Gelas Kurang Tidak
Bersih
Bersih Bersih
Gelas 1 (200 mL cairan
1. 
vixal)
Gelas 2 (100 mL cairan
2. 
vixal + 200 mL air)

4.1.2 Data Faktor Suhu pada Laju Reaksi


No. Gelas Waktu
1. Gelas 1 (Air dingin + 3 sendok gula) 1 Menit 46,48 detik
2. Gelas 1 (Air panas + 3 sendok gula) 34 detik

4.1.3 Data Faktor Luas Permukaan pada Laju Reaksi


No. Bentuk Waktu
1. Tablet Jesscool 2 menit 33,56 detik
2. Serbuk Jesscool 1 menit 24,66 detik

4.1.4 Data Faktor Katalis pada Laju Reaksi


No. Keterangan Sebelum Sesudah
1. Warna Putih Kusam
2. Bau Wangi khas ketan Asam wangi khas tape
3. Bentuk Nasi ketan Nasi ketan
4. Tekstur Pulen pulen lengket berair
5. Rasa Manis ketan Manis asam

4.2 Analisis
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia
berlangsung per satuan waktu. Satuan waktu dapat detik, menit, jam, hari, atau
bahkan tahun, bergantung apakah reaksi itu cepat ataukah lambat. Laju suatu
reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi,
atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Laju reaksi meyatakan
molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.
Faktor - faktor yang memengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, suhu,
luas permukaan, dan katalis. Konsentrasi. Larutan yang pekat memilki
konsentrasi yang tinggi dan memilki partikel yang lebih rapat, semakin tinggi
konsentrasinya maka semakin banyak molekul dalam tiap satuan, maka
tumbukan antar molekul akan sering terjadi dan reaksinya berlangsung
semakin cepat. Suhu atau tempratur. Suhu pada suatu reaksi yang berlangsung
dinaikkan, maka partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan semakin
sering terjadi, sehingga lajureaksi semakin cepat. Luas Permukaan. Padatan
yang berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang yang sentuh
yang lebih besar dibandingkan dengan padatan bebrbentuk lempeng atau
butiran, maka semakin luas permukaan partikel, frekuensi tumbukan semakin
tinggi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. Katalis. Katalis adalah zat
yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi.
Percobaan dilakukan sesuai dengan faktor – faktor laju reaksi secara
terpisah mulai dari faktor konsentrasi, faktor suhu, faktor luas permukaan,
sdan faktor katalis. Pada percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui
faktor konsentrasi pada laju reaksi dengan menggunakan vixal, percobaan
dilakukan dengan mencari dua keramik dengan tingkat kotoran yang sama
kemudian membuat dua larutan vixal, larutan pertama dengan 200 ml vixal
dan larutan kedua dengan 100 ml ditambah air dengan jumlah 1 banding 2,
kemudian keramik 1 dibersihkan dengan larutan vixal 1 dan keramik 2
dibersihkan dengan larutan vixal 2, kedua keramik dibersihkan dengan disikat,
kemudian dilakukan pengamatan dan analisa hasil pembersihan keramik 1 dan
2. Percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui faktor suhu pada laju reaksi,
percobaan dilakukan dengan bahan dasar gula, uji coba dilakukan dengan
membuat dua larutan gula, larutan pertama dibuat dengan melarutkan gula
sebanyak 3 sendok dengan air dingin, kemudian dicatat waktu lama gula
terlarut sempurna dengan air, larutan kedua dibuat dengan melarutkan gula
sebanyak 3 sendok dengan air panas, kemudian dicatat waktu lama gula
terlarut sempurna dengan air, dari hasil larutan pertama dan kedua dilakukan
pengamatan dan analisa. Percobaan ketiga dilakukan untuk mengetahui faktor
luas permukaan pada laju reaksi, percobaan dilakukan denga bahan dasar
jesscool, uji coba dilakukan dengan membuat 2 larutan jesscool, larutan
pertama dibuat mengguna 1 tablet jesscool dengan tanpa diaduk kemudian
dicatat waktu lama jesscool terlarut sempurna dengan air, larutan kedua dibuat
mengguna 1 tablet jesscool dengan diaduk kemudian dicatat waktu lama
jesscool terlarut sempurna dengan air, dari hasil larutan pertama dan kedua
dilakukan pengamatan dan analisa. Percobaan keempat dilakukan untuk
megetahui faktor katalis pada laju reaksi, uji coba dilakukan dengan membuat
tape dari ketan dan ragi sebagai katalis, tahap pertama uji coba dilakukan
dengan mencuci bersih ketan dan mendiamkannya selama 1 jam, kemudian
mengkukus ketan selama 1 jam hingga matang, mendinginkan ketan,
menambahkan ragi pada ketan yang telah dingin, kemudian menyimpannya
dengan adah tertutup selama 2 sampai 3 hari, dari tape yang sudah jadi
dilakukan pengamatan dan analisa.
Dari percobaan yang telah dilakukan pada faktor konsentrasi dilakukan
pembersihan menggunakan vixal dengan ukuran yang berbeda yaitu larutan
pertama vixal 200 ml tanpa ditambahkan air dan larutan kedua vixal 100 ml
ditambahkan air dengan perbandingan 1/2, menunjukkan larutan pertama
warna biru pekat, larutan kedua warna biru, busa yang dihasilkan dari larutan
pertama banyak, busa yang dihasilkan larutan kedua sedikit, keramik pertama
bersih, dan keramik kedua kurang bersih. Pada percobaan faktor suhu
dihasilkan data pada larutan pertama gula terlarut sempurna dengan air dingin
selama 1 menit 46,48 detik, pada larutan kedua gula terlarut sempurna dengan
air panas selama 34 detik. Pada percobaan faktor luas permukaan dihasilkan
data pada larutan pertama 1 tablet jesscool terlarut sempurna dengan air
selama 2 menit 33,56 detik, pada larutan kedua 1 tablet jesscool serbuk
terlarut sempurna dengan air panas selama 1 menit 24,66 detik. Pada
percobaan faktor katalis dilakukan dengan membuat tape dari ketan dan ragi
sebagai katalis, menunjukkan ketan sebelum ditaburi dengan ragi memiliki
warna putih ketan, bau wangi khas ketan, bentuk nasi ketan, tekstur pulen, dan
rasa manis ketan. Kemudian setelah ditambahkan ragi menunjukkan
perubahan hasil ketan yang telah menjadi tape memiliki warna kusam, bau
asam wangi khas tape, bentuk tetap nasi ketan, tekstur pulen lengket berair ,
dan rasa manis asam.
Setelah dilakukan percobaan dalam setiap faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dan telah didapatkan hasil sebagaiman di atas. Pada percobaan
faktor konsentrasi yang dilakukan dengan perbandingan ukuran larutan yang
berbeda, keramik pertama menjadi bersih dan keramik kedua kurang bersih,
hal ini dikarenakan penggunaan larutan vixal pada pembersihan keramik
pertama lebih banyak dibandingkan dengan ukuran larutan vixal pada
pembersihan keramik kedua, sehingga konsentrasi zat pada larutan pertama
lebih tinggi dari pada konsentrasi zat pada larutan kedua, sehingga larutan
pertama lebih banyak terjadi tumbukan antar partikel larutan dengan kotoran,
menyebabkan kotoran pada keramik pertama mudah pudar dan hilang, hal ini
sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi konsentrasi zat pereaksi maka laju
reaksi semakin cepat. Pada percobaan faktor suhu yang dilakukan dengan
membuat dua larutan gula dengan air yang berbeda menunjukkan pada larutan
pertama gula yang dilarutkan dengan air dingin lebih lama atau lambat terlarut
sempurna dibandingkan dengan larutan kedua gula dilarutkan dengan air
panas, hal ini dikarenakan suhu yang tinggi akan membuat reaksi kimia
semakin cepat, sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi suhu dalam suatu
reaksi maka laju reaksi semakin cepat. Pada percobaan faktor luas permukaan
yang dilakukan dengan membuat dua larutan jesscool menunjukkan pada
larutan pertama menggunakan 1 tablet jesscool yang dilarutkan dengan air
lebih lama terlarut sempurna dibandingkan dengan larutan kedua yang
menggunakan serbuk jesscool, hal ini dikarenakan serbuk jesscool memiliki
luas permukaan yang lebih luas dibandingkan 1 tablet jesscool seingga lebih
banyak terjadi tumbukan antar partikel maka laju reaksi semakin cepat, hal ini
sesuai dengan teori bahwa semakin luas permukaan zat dalam reaksi maka laju
reaksi semakin cepat. Pada percobaan faktor katalis dilakukan dengan
membuat tape berbahan dasar ketan dan ragi tape sebagai katalis, penggunaan
ragi sebagai alat fermentasi, yang berfungsi dapat merubah bentuk pati
menjadi glukosa dan menjadi alkohol dalam tape, penggunaan ragi
memanfaatkan mikroorganisme hidup dalam proses fermentasi, sehingga
proses fermentasi tape lebih cepat 2 hari, karena penggunaan katalis dapat
menurunkan energi aktivasi dalam reaksi sehingga laju reaksi semakin cepat,
manfaat lain dari fermentasi adalah nilai gizi yang terkandung dalam tape
ketan lebih tinggi dibanding dengan nasi ketan biasa.
Kendala dan hambatan pada percobaan faktor – faktor laju reaksi ini
adalah lebih banyak dari praktikan sendiri, kurangnya pengalaman praktikan
dalam melakukan praktikum dapat mempengaruhi hasil dari praktikum ini,
seperti kurangnya pengelaman praktikan dalam membuat tape sehingga tape
yang dihasilkan tidak sempurna seperti yang dilakukan oleh yang
berpengalaman sehingga pengamanatan hasil praktikum pun kurang
maksimal. Faktor – faktor yang mempengeruhi keberhasilan dari ragi tape
yaitu suhu, kelembaban dan kondisi lingkungan. Suhu yang tidak sesuai (suhu
yag rendah) menyebabkan ragi tape tersebut tidak kering. Kelembaban juga
sangat mempengaruhi pembuatan ragi dikarenakan kondisi yang lembab
mikroba yang lainnya dapat tumbuh. Kondisi lingkungan yang tercemar
menyebabkan mikroba kontaminan dapat tumbuh. Faktor - faktor yang
mempengaruhi pembuatan tape yaitu ragi (jenis dan konsentrasi), suhu dan
oksigen. Ragi yang digunakan sangat dapat mempengaruhi hasil yang akan
diperoleh. Jumlah ragi yang diberikan juga dapat mempengaruhi dikarenakan
jika ragi yang diberikan terlalu banyak maka dapat membuat tape tersebut
sangat lunak. Faktor suhu yang digunakan dalam pembuatan tape tidak sesuai
maka fermentasi tidak dapat berlangsung dengan baik. Faktor oksigen juga
sangat mempengaruhi dikarenakan mikroba pada tape dapat tumbuh dengan
baik pada kondisi anaerob.
4.3 Pertanyaan Ulang
A. Pertanyaan
1. Bagaimana perhitungan laju reaksi dalam faktor konsentrasi dan suhu?
2. Apa kegunaan ragi dalam pembuatan tape?
3. Jelaskan perbedaan katalis positif dengan negatif!
B. Jawaban
1. Secara umum laju reasi dirumuskan v = , v = laju rekasi (M/detik)

∆[c] = perubahan konsentrasi zat, dan ∆t = perubahan waktu. ∆[c]


bertanda positif (+∆[c] ), jika terjadi pertambahan konsentrasi zat,
∆[c] bertanda negatif (-∆[c] ), jika terjadi pengurangan
konsentrasi zat. Perhitungan laju reaksi dalam faktor konsentrasi
berbanding lurus dengan konsentrasi suatu zat maka semakin
besar nilai konsentrasi zat, laju rekasi semakin cepat. Perhitungan
laju reaksi dalam faktor suhu dipengaruhi oleh besarnya nilai
perubahan suhu yang terjadi, dengan ketentuan suhu kedua
dikurangi dengan suhu kedua tiap perubahan waktu, maka
semakin suhu dinaikkan, laju raksi semakin cepat.
2. Sebagai alat fermentasi dalam pembuatan tape, saat pergian terjadi
perubahan bentuk pati menjadi glukosa dan menjadi alkohol. Makanan
yang mengalami fermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih
tinggi dari bahan aslinya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas mikroba
memecah komponen – komponen kompleks menjadi zat – zat yang
lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna.
3. Katalis yang memiliki kecenderungan untuk meningkatkan laju reaksi
kimia apa pun dikenal sebagai katalis positif sedangkan katalis negatif
memiliki kecenderungan untuk menurunkan laju reaksi kimia. Katalis
positif memiliki kecenderungan untuk mengurangi energi aktivasi,
maka reaksi kimia diselesaikan dalam periode waktu tertentu di mana
katalis negatif memiliki kecenderungan untuk meningkatkan energi
aktivasi, sehingga reaksi membutuhkan waktu lebih lama untuk
menyelesaikan reaksi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan uji larutan elektrolit dan nonelektrolit ini dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Pada faktor konsentrasi dalam laju reaksi dapat disimpulkan semakin
tinggi konsentrasi suatu zat maka tumbukan antar partikel semakin sering
terjadi, laju reaksi akan semakin cepat.
2. Pada faktor suhu dalam laju reaksi dapat disimpulkan semakin tinggi nilai
suhu dalam suatu reaksi maka laju reaksi akan semakin cepat.
3. Pada faktor luas permukaan dalam laju reaksi dapat disimpulkan semakin
luas suatu permukaan zat dalam suatu reaksi maka akan sering terjadi
suatu tubukan antar partikel sehingga laju reaksi akan semakin cepat.
4. Pada faktor katalis dalam laju reaksi dapat disimpulkan penggunaan katalis
membantu pembentukan molekul – molekul kompleks teraktivasi sehingga
tahap tahap reaksi bertambah dan energi aktivasi rendah. Energi aktivasi
rendah sehingga dapat mempercepat laju reaksi, dan katalis tidak
mengalami perubahan kimia.
5.2 Saran
Dalam setiap tujuan untuk pengembangan - pengembangan dalam
percobaan praktikum, pasti diperlukan adanya saran untuk proses
pengembangan selanjutnya. Adapun saran-saran yang diperlukan untuk
pengembangan praktikum kimia dasar ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Praktikan sebaiknya menyimak dan memahami terlebih dahulu
format, modul, dan penjelasan dari dosen dan asisten praktikum sebelum
melakukan dan membuat laporan praktikum.
2. Untuk asisten praktikum sebaiknya lebih sabar dan tidak bosan – bosan
dalam membimbing praktikan.
3. Untuk praktikum sebaiknya dalam suatu praktikum meneliti kembali tahap
– tahap yang telah dilakukan agar tidak hasil praktikum maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Casnan dkk. (2019). Kinetika Reaksi Proses Pirolisis pada Sekam Padi. Jurnal
Fisika dan Aplikasinya 15(3) 104 – 109. Diakses dari http://iptek.its.ac.id
Purnami., Wardana, ING., & k, Veronika. (2015). Pengaruh Pengunaan Katalis
Terhadap Laju Dan Efisiensi Pembentukan Hidrogen. Jurnal Rekayasa
Mesin 6(1) 51-59. Diakses dari https://rekayasamesin.ub.ac.id
Sastrohmidjojo, Hardjono. 2018. Kimia Dasar. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
LAMPIRAN
Laporan Sementara
Dokumentasi
1. Praktikan dengan alat percobaan

2. Uji coba faktor – faktor laju reaksi


a. Faktor konsentrasi pada laju reaksi

Keramik 1 Keramik 2

Larutan 1 Larutan 2
Pembersihan Kerami 1 Pembersihan Keramik 2

Hasil Pembersihan keramik 1 Hasil pembersihan keramik 2


b. Faktor suhu pada laju reaksi

Larutan 1: Gula + air dingin dan dicatat waktu dengan stopwatch

Larutan 2: Gula + air panas dan dicatat waktu dengan stopwatch


c. Faktor luas permukaan pada laju reaksi
Larutan 1: 1 tablet jesscool + air dan dicatat waktu dengan stopwatch

Larutan 2: serbuk jesscool + air dan dicatat waktu dengan stopwatch


d. Faktor katalis pada laju reaksi

Nasi ketan sebelum diberi ragi

Tape Ketan
3. Lampiran Daftar Pustaka

Casnan dkk. (2019). Kinetika Reaksi Proses Pirolisis pada Sekam Padi.
Jurnal Fisika dan Aplikasinya 15(3) 104 – 109.
Purnami., Wardana, ING., & k, Veronika. (2015). Pengaruh Pengunaan
Katalis Terhadap Laju Dan Efisiensi Pembentukan Hidrogen. Jurnal
Rekayasa Mesin 6(1) 51-59.
Purnami., Wardana, ING., & k, Veronika. (2015). Pengaruh Pengunaan
Katalis Terhadap Laju Dan Efisiensi Pembentukan Hidrogen. Jurnal
Rekayasa Mesin 6(1) 51-59.
Sastrohamidjojo, Hardjono. (2018). Kimia Dasar. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Kelajuan suatu reaksi homogen

Anda mungkin juga menyukai