Anda di halaman 1dari 56

Laporan Praktikum

Kimia Dasar
Prodi Pendidikan IPA
Semester Ganjil 2023/2024

4, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Kelompok/kelas : 1/1A

Nama : 1. Euiz Izzatussalam

2. Af’idatur Rohmi

3. Yuyun Candra Pratiwi

Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 21 November 2023

Nama Asisten : Putri Cahya Oktaviyana

Nilai Laporan :

Tanggal Pengumpulan : Senin, 27 November 2023


Catatan Revisi :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaksi kimia ialah satu fenomena yang penting dalam kehidupan
sehari-hari. Reaksi kimia terjadi dimana-mana, mulai dari proses pencernaan
di dalam tubuh, proses fontosintesis, hingga proses pembakaran.Laju reaksi
yang cepat akan menghasilkan produk reaksi lebih banyak dalam waktu yang
singkat.
Laju reaksi dapat dikontrol dengan berbagai faktor, seperti suhu,
konsentrasi, dan katalis. Pemahaman tentang laju reaksi dapat membantu kita
untuk mengontrol dan meningkatkan hasil suatu reaksi kimia. Proses industri,
laju reaksi yang cepat dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi
biaya produksi.
Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau
terbentuknya produk. Setiap pereaksi disertai suatu perubahan fisis yang
diamati, setiap pembentukan endapan, gas, atau perubahan warna.
Berdasarkan uraian di atas meskipun telah ada beberapa teori yang
menyangkut tentang laju reaksi, untuk menambah wawasan pengetahuan dan
untuk mendalami pengetahuan tentang laju reaksi melalui teori dan praktek,
maka perlu melakukan praktikum ini yang berujuan untuk mengetahui
konsentrasi zat pereaksi, luas permukaan, temperatur dan katalis.
1.2 Tujuan
Adapun tjuan dari praktikum ini adalah menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat pereaksi, luas permukaan,
temperatur dan katalis.
BAB II
DASAR TEORI
Kinetika kimia ialah salah satu ilmu yang membahas tentang laju atau
kecepatan dan mekanisme reaksi. Kecepatan reaksi kimia membentuk sesuatu
yang baru disebut dengan laju reaksi. Laju reaksi merupakan jumlah produk
reaksi yang dihasilkan dalam suatu reaksi persatu waktu. Jumlah zat yang
berubah dinyatakan dalam satuan volume total campuran. Laju reaksi
didefinisikan sebagai pertambahan konsentrasi molar atau pengurangan
konsentrasi molar. Pada penentuan laju reaksi kimia terdapat orde reaksi. Orde
reaksi didapatkan dengan cara membandingkan laju reaksi dari masing-masing
eksperimen. Apabila reaksi terssebut memiliki orde reaaksi terhadap a = 1, maka
laju reaksi sebanding dengaan molaritas. Nilai tetapan reaksi dapat dihitung
dengan cara memasukkan nilai orde reaksi yang telah didapatkan dalam salah
satu persamaan hasil eksperimen. Tentunya ada faktor-faktor yang
memperngaruhi laju reaksi. Konsentrasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Apabila semakin tinggi konsentrasinya, maka akan
semakin banyak molekul reaktan yang tersedia sehingga akan bertumbukan dan
pada akhirnya kecepatan reaksi meningkat. Jadi dapat disimpulkan jika semakin
tinggi konsentrasinya, maka semakin cepat pula laju reaksinya. Hal itulah yang
menyebabkan konsentrasi termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi laju
reaksi (Yusuf, 2018).
Suhu reaksi juga akan mempengaruhi laju reaksi. Apabila mengacu pada
persamaan Arehenius, besarnya peningkatan laju reaksi yang dihasilkan akan
berbanding secara eksponensial. Laju reaksi akan semakin besar apabila suhu
pada reaksi tinggi yang menyebabkan partikel semakin aktif bergerak dan
semakin sering bertumbukan. Sebaliknya, laju reaksi akan semakin kecil apabila
suhu pada reaksi rendah (Nuryoto et al, 2021).
Pengaruh laju reaksi tidak hanya konsentrasi zat pereaksi dan suhu,
namun juga dipengaruhi oleh luas permukaan sentuh dan katalis. Luas
permukaan sentuh mempengaruhi laju reaksi karena memiliki peranan yang
sangat penting. Apabila luas permukaan sentuh besar, maka akan semakin besar
tumbukan yang terjadi antar partikel sehingga laju reaksi akan semakin besar.
Sebaliknya, apabila luas permukaan sentuh kecil, maka akan semakin kecil
tumbukan yang terjadi antar partikel sehingga laju reaksi semakin kecil (Yusuf,
2018).
Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia
pada suhu tertentu, tanpa mempengaruhi perubahan atau terpakai oleh reaksi itu
sendiri. Katalis berperan dalam suatu reaksi tetapi bukan sebagai pereaksi.
Katalis juga berperan untuk menurunkan energi aktivasi. Apabila jumlah katalis
dinaikkan, maka maka energi aktivasi akan turun sehingga laju reaksi akan
meningkat. Sebaliknya, apabila jumlah katalis diturunkan, maka energi aktivasi
akan meningkat sehingga laju reaksi menurun. Katalis dibagi menjadi dua jenis
berdasarkan fasenya, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis
homogen memiliki fase yang sama dengan bahan pereaksinya, sedangkan katalis
heterogen memiliki fase yang berbeda dengan fase pereaksinya (Yusuf, 2018).
Reaksi bisa dipercepat atau diperlambat dengan mengubah variabel-variabel
tertentu, variabel-variabel yaitu:
1. Konsentrasi zat pereaksi. Laju reaksi biasanya naik ketika konsentrasi Zat
pereaksi dinaikkan
2. Suhu. Laju reaksi naik cukup cepat apabila suhu dinaikkan
3. Luas permukaan. Laju reaksi akan meningkat apabila luas Permukaannya
diperbesar
4. Katalis. Beberapa reaksi akan berjalan lebih cepat ketika ditambahkan katalis
yang sesuai (Haryono, 2019).
Zat yang memang mempunyai kecenderungan sangat reaktif terhadap zat
lain, sehingga tidak terlalu aktif atau bahkan tidak mudah untuk bereaksi (inert),
terdapat faktor faktor lain yang mempengaruhi laju sebuah reaksi yang telah
dipelajari melalui percobaan. Pengaruh dari faktor tersebut dapat dijelaskan
dengan teori tumbukan. Teori ini, menjelaskan reaksi akan berjalan apabila
terjadi tumbukan antar partikel reaktan. Akan tetapi tidak semua tumbukan
mampu menghasilkan sebuah reaksi. Karena hanya tumbukan antar partikel yang
energinya cukup dan arah tumbukannya tepat yang mampu untuk menghasilkan
reaksi. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Energi
minimal yang diperlukan oleh rektan untuk menghasilkan tumbukan efektif
disebut energi aktivasi (E), Apabila energi bekas ini tidak mampu untuk
melampaui energi aktivasi, maka reaksi tidak dapat terjadi. Oleh karena itu, laju
reaksi sangat dipengaruhi oleh tiga hal berikut:
1. Frekuensi terjadinya tumbukan, semakin sering terjadi tambakan antar
partikel memungkinkan laju reksi semakin besar
2. Jumlah tumbukan yang energinya cukup untuk menghasilkan produk
3. Jumlah partikel dengan energi yang cukup dapat bertumbukan dengan
arah yang tepat (Sutardi, 2019)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat
Adapun alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah:
1. Labu ukur 250 ml 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Gelas ukur 100 ml 1 buah
4. Penjepit 1 buah
5. Pipet tetes 4 buah
6. Gelas kimia 100ml 4 buah
7. Mortar+alu 2 buah
8. Balon 2 buah
9. Tabung reaksi + rak 5 buah
10. Pengaduk gelas 1 buah
11. Tisu secukupnya
3.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah:

1. HCl 3M, 2M dan 1M 5mL

2. Na2S2O3 1M; 0,1M 5mL

3. CaCO3 3gram

4. KMNO4 0,01M 10 tetes

5. H2C2O4 0,05M 10 tetes


6. H2SO4 0,01M 2 tetes
3.3 Diagram Alir
Adapun prosedur percobaan pada percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dalam bentuk diagram alir adalah sebagai berikut:

3.3.1 Pengaruh Konsentrasi pada Laju Reaksi NaOH dengan Menggunakan


Asam Oksalat
Gelas A Gelas B Gelas C Gelas D

-Dituangkan 5ml NaS2O2 -Dituangkan 5ml NaS2O2 -Dituangkan 5ml NaS2O2 -Dituangkan 5ml NaS2O2
1M 1M 1M 1M
-Diguncangkan gelas kimia -Ditambahkan 10 ml air -Ditambahkan 15ml air Ditambahkan 25ml air
agar terjadi pencampuran -Diguncangkan gelas kimia -Diguncangkan gelas kimia -Diguncangkan gelas kimia
yang sempurna agar terjadi pencampuran agar terjadi pencampuran agar terjadi pencampuran
-Ditambahkan 5ml HCL 3M yang sempurna yang sempurna yang sempurna
-Dikocok sampai homogen -Ditambahkan 5ml HCl 3M -Ditambahkan 5ml HCl 3M -Ditambahkan 5ml HCl 3M
-Dijalankan stopwatch tepat -Dikocok sampai homogen -Dikocok sampai homogen -Dikocok sampai homogen
saat HCl ditambahkan -Dijalankan stopwatch tepat -Dijalankan stopwatch tepat -Dijalankan stopwatch tepat
-Dihentikan stopwatch tepat saat tepat HCL ditambahkan saat tepat HCL ditambahkan saat tepat HCL ditambahkan
pada saat terjadi -Dihentikan stopwatch tepat -Dihentikan stopwatch tepat -Dihentikan stopwatch tepat
pada saat terjadi kekeruhan pada saat terjadi kekeruhan pada saat terjadi kekeruhan
-Dituliskan reaksi yang -Dituliskan reaksi yang -Dituliskan reaksi yang
terjadi terjadi terjadi

-Dibandingkan kecepatan pembebhasan belerang


-Dijelaskan hasil-hasil yang dicapai
-Dibuatakan table dan hasil pengamatan
-Dibuatkan kurva
-Ditentukan orde reaksi dengan membandingkan dua titik di kurva yang di hasilkan

Hasil
3.3.2 Pengaruh Luas Permukaan Pada Laju Reaksi

Balon A Balon B

Diisi dengan bongkahan CaCO3 Diisi dengan bongkahan CaCO3

Tabung A Tabung A

-Dimasukkan 10ml larutan HCl 1M -Dimasukkan 10ml larutan HCl 1M


-Dipasangkan balon yang telah berisi -Dipasangkan balon yang telah berisi marmer
marmer bongkahan CaCO3 serbuk CaCO3
-Diukur waktu yang akan diperlukan saat -Diukur waktu yang akan diperlukan saat
balon terisi dengan gas karbon dioksida balon terisi dengan gas karbon dioksida

-Dibandingakn hasil pengukuran waktu yang diperlukan


-Dijelaskan hasil pengamatan
-Ditulis reaksi yang terjadi

Hasil
3.3.3 Pengaruh Temperatur pada Laju Reaksi
Gelas kimia A Gelas kimia B

-Dimasukkan 10 tetes C2H204 -Dimasukkan 10 tetes C2H204


-Ditambahkan air sampai menjadi 5 ml -Ditambahkan air sampai menjadi 5 ml

Hasil Hasil

Tabung A Tabung B Tabung C

-Disiapkan rabung reaksi -Disiapkan rabung reaksi -Disiapkan rabung reaksi


-Diletakkan pada rak -Diletakkan pada rak -Diletakkan pada rak
-Dimasukkan 2 tetes larutan A -Dimasukkan 2 tetes larutan A -Dimasukkan 2 tetes larutan A
(C2H2O4) (C2H2O4) (C2H2O4)
-Dimasukkan 2 tetes H2SO4 0,5 M -Dimasukkan 2 tetes H2SO 4 0,5M -Dimasukkan 2 tetes H2SO 4
-Dicatat suhunya -Dipanaskan sampai 50̊ C 0,5M
-Ditambahkan 1 tetes larutan B -Ditambahkan 1 tets larutan B -Dipanaskan sampai 60֯ C
(KMNO4) (KMNO4) -Ditambahkan 1 tets larutan B
-Dijalankan stopwatch saat tetes -Dijalankan stopwatch saat tetes (KMNO4)
akhir ditambahkan akhir ditambahkan -Dijalankan stopwatch saat tetes
akhir ditambahkan

Dibuatkan tabel hasil pengamatan


Dibuat kurva hubungan antar 1/t terhadap
suatu
Hasil
3.3.4 Pengaruh Katalis pada Laju Reaksi
Gelas Kimia

-Diambil 10 tetes larutan KMNO4


-Diencerkan dengan air hingga volumenya 10 ml

Hasil

Tabung Reaksi A Tabung Reaksi B

-Disiapkan tabung reaksi -Disiapkan tabung reaksi


-Dimasukkan 2 tetes C2H204 -Dimasukkan 2 tetes C2H204
-Dimasukkan 2 tetes H2O4 -Dimasukkan 2 tetes H2O4
-Dimasukkan 1 tetes larutan encer KMNO4 -Dimasukkan 1 tetes larutan mangan (II) sulfat
-Dijalankan stopwatch saat penambahan terakhir -Dimasukkan 1 tetes larutan encer KMNO4
-Dihentikan pada saat warna KMNO4 hilang -Dijalankan stopwatch saat penambahan terakhir
-Dicatat waktu yang diperlukan -Dihentikan pada saat warna KMNO4 hilang
-Dicatat waktu yang diperlukan

Dibuatkan grafik hubungan antara jumlah


tetesan pemanganat terhadap waktu

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Adapun tabel percobaan pada percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut:
4.1.1 Pengaruh Konsentrasi pada Laju Reaksi NaOH dengan
Menggunakan Asam Oksalat
Gelas Konsentrasi Konsentrasi t(detik) r(1/t)
HCl Na2S2O3

A 3M 1M 7,57 s 1/7

B 3M 1/3M 7,68 s 1/8

C 3M 1/4M 10,44 s 1/10

D 3M 1/6M 11,10 s 1/11

4.1.2 Pengaruh Luas Permukaan Pada Laju Reaksi

Bahan CaCo3 HCl Waktu(t)

Serbuk 3 gram 10ml 1M 4,75 s

Bongkahan 3 gram 10ml 1M 6,72 s

4.1.3 Pengaruh Temperatur pada Laju Reaksi


Larutan Suhu

Tabun A B Asam Awal Akhir Waktu(t)


g Sulfat

A 2 tetes 1 tetes 2 tetes 36°C 36°C 04,19 s


B 2 tetes 1 tetes 2 tetes 36°C 50°C 02,31 s
C 2 tetes 1 tetes 2 tetes 36°C 60°C 01,04 s
4.1.4 Pengaruh Katalis pada Laju Reaksi
Tabung KMNO2 Asam Asam Mangan Waktu(t)
Oksalat Sulfat (II) Sulfat
A 1 tetes 2 tetes 2 tetes - 10,43 s
B 1 tetes 2 tetes 2 tetes 1 tetes 5,97 s

4.2 Kurva

4.2.1 Hubungan antara t terhadap konsentrasi natrium sulfat

4.2.2 Hubungan antara t terhadap luas permukaan laju reaksi


4.2.3 Hubungan antara t terhadap temperatur laju reaksi

4.2.4 hubungan antara t terhadap katalis laju reaksi


4.3 Analisis Data

Laju reaksi adalah ukuran cepat lambatnya suatu reaksi kimia


berlangsung. Laju reaksi diukur dengan perubahan konsentrasi zat-zat yang
terlibat dalam reaksi per satuan waktu.Nilai laju reaksi dapat positif atau negatif.
Laju reaksi positif menunjukkan bahwa konsentrasi reaktan berkurang, sedangkan
laju reaksi negatif menunjukkan bahwa konsentrasi reaktan bertambah.

Berdasarkan hasil percobaan 1 yaitu pengaruh konsentrasi pada laju reaksi,


gelas A memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan gelas B,
gelas C dan gelas D. Hal tersebut disebabkan karena hanya pada gelas A tidak
ditambahkan dengan air sebagai pengencer, sehingga perubahan warnanya lebih
cepat yaitu 7,57 detik dan dibandingkan dengan gelas lainnya, gelas A
menghasilkan warna kuning yang lebih keruh. Semakin tinggi konsentrasi suatu
larutan, maka semakin banyak pula partikel yang terdapat di dalamnya, sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya tabrakan antara partikel-partikel tersebut.

Luas permukaan merupakan faktor yang memengaruhi laju reaksi. Semakin


besar luas permukaan zat-zat yang terlibat dalam reaksi, maka semakin cepat pula
laju reaksi. Hal ini karena semakin besar luas permukaan, maka semakin banyak
molekul-molekul yang saling bertumbuk. Percobaan laju reaksi, luas permukaan
zat-zat yang terlibat dalam reaksi dapat diubah dengan cara mengubah ukuran
partikel zat-zat tersebut. Misalnya, pada percobaan reaksi antara asam sulfat dan
natrium karbonat, laju reaksi akan lebih cepat jika natrium karbonat berbentuk
serbuk halus daripada berbentuk butiran kasar. Hal ini karena natrium karbonat
berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada
natrium karbonat berbentuk butiran kasar.

Berdasarkan hasil percobaan 3 yaitu pengaruh suhu atau temperatur pada


laju reaksi, terjadi reaksi yang lebih cepat pada tabung C dibandingkan dengan
tabung A dan tabung B, tabung C dapat menghilangkan warna dalam waktu 1,04
detik, hal ini disebabkan oleh suhu larutan yang ada pada tabung C lebih tinggi
dibandingkan dengan tabung yang lainnya yaitu 60°C. Jadi, Suhu atau temperatur
suatu larutan berpengaruh besar terhadap laju reaksi karena suhu memengaruhi
energi kinetik partikel-partikel reaktan. Suhu yang lebih tinggi dapat
menyebabkan partikel-partikel zatnya akan bergerak lebih cepat daripada pada
suhu yang lebih rendah, sehingga meningkatkan energi kinetik partikel-partikel
tersebut. Hal ini dapat meningkatkan terjadinya tabrakan antara partikel-partikel
reaktan yang memiliki energi kinetik, sehingga semakin cepat laju reaksinya.

Faktor katalis adalah faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia yang
melibatkan katalis. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi katalis, semakin
tinggi konsentrasi katalis, maka semakin cepat laju reaksi. Suhu, kenaikan suhu
akan meningkatkan laju reaksi, hal ini dikarenakan semakin banyak molekul
reaktan yang dapat berinteraksi dengan katalis.

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar mahasiswa dapat memahami
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju reaksi, seperti konsentrasi
zat pereaksi, luas permukaan sentuhan, temperatur dan katalis

Alat yang digunakan dalam percobaan laju reaksi, yaitu labu ukur, labu
ukur digunakan untuk mengukur volume larutan. Stopwatch, stopwatch digunakan
untuk mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui terjadinya perubahan
dalam reaksi tersebut. Gelas ukur, gelas ukur digunakan untuk mengukur volume
larutan. Pipet tetes, pipet tetes digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah
yang sedikit. Gelas kimia, gelas kimia digunakan untuk tempat menampungnya
larutan, dan memanaskan larutan. Mortal+alu, mortal+alu digunakan untuk
menumbuk redoxon (pengganti CaCo3). Balon, balon digunakan untuk mengukur
volume gas yang dihasilkan. Tabung reaksi+rak, tabung reaksi+rak digunakan
untuk menampung larutan, mengamati perubahan yang terjadi selama reaksi.
Pengaduk gelas, pengaduk gelas digunakan untuk memindahkan redoxon dari
mortal ke dalam balon. Tisu, tisu digunakan untuk mengelap alat yang basah
setelah alat dicuci.

Praktikum kali ini membutuhkan bahan seperti, HCl 3M digunakan pada


percobaan 1 dan dicampurkan dengan natrium sulfat dan HCl 1M digunakan pada
percobaan 2 untuk direaksikan dengan CaCO3, asam klorida dengan konsentrasi
yang berbeda, digunakan sebagai reagen dalam menentukan laju reaksi kimia.
Na2S2O3 1M:0,1M larutan natrium sulfat digunakan sebagai reagen dalam
menentukan laju reaksi kimia. CaCO3 dihaluskan (dimasukkan ke dalam balon B)
dan ada juga yang ditumbuk menjadi beberapa pecahan kasar (dimasukkan
kedalam balon A) digunakan sebagai bahan kimia padat untuk menentukan laju
reaksi kimia. KMnO4 0,01M digunakan sebagai reagen yang diencerkan dengan
10ml air, direaksikan dengan asam oksalat dan asam sulfat. H2C2O4 0.05M
(larutan asam oksalat) digunakan sebagai reagen yang direaksikan dengan asam
sulfat pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi. H2SO4 0.01M
(larutan asam sulfat) digunakan sebagai reagen yang direaksikan dengan asam
oksalat.

Hasil perocobaan pertama pengaruh konsentrasi pada laju reaksi naoh


dengan menggunakan asam oksalat yaitu tabung A yang tidak dicampurkan
dengan aquades membutuhkan waktu 7,57 s untuk bereaksi, tabung B
dicampurkan aquades 10ml membutuhkan waktu 7,68 s untuk bereaksi, tabung C
ditambahkan aquades 15ml membutuhkan waktu 10,44 s untuk bereaksi, tabung D
ditambahkan aquades 25ml membutuhkan waktu 11,10 s untuk bereaksi.

Hasil percobaan kedua pada pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap


laju reaksi yaitu balon A yang berisi pecahan kasar CaCO3 membutuhkan waktu
4,75 detik untuk mengembang sedangkan pada balon B yang berisi bubuk halus
CaCO3 membutuhkan waktu 6,72 detik untuk mengembang.
Hasil percobaan ketiga pada pengaruh temperatur terhadap laju reaksi
yaitu tabung A dengan suhu awal dan akhir 36°C membutuhkan waktu 04,19 s
untuk bereaksi, tabung B dengan suhu awal 36°C lalu dipanaskan hingga
mencapai suhu 50°C membutuhkan waktu 02,31 s untuk bereaksi, tabung C
dengan suhu awal 36°C lalu dipanaskan hingga mencapai suhu 60°C
membutuhkan waktu 01,04 s untuk bereaksi.

Hasil percobaan keempat pada pengaruh katalis terhadap laju reaksi yaitu
tabung A yang tidak ditetesi mangan sulfat atau katalis membutuhkan waktu 1,43
detik untuk menghilangkan warnanya, sedangkan pada tabung B yang ditetesi
mangan sulfat atau katalis membutuhkan waktu 5,91 detik untuk membuat
warnanya hilang. Penambahan mangan sulfat atau katalis pada tabung B,
membuat warna lebih cepat hilang dibandingkan tabung A.

Percobaan kali ini sesuai dengan hukum laju reaksi. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi hasil perobaan laju reaksi yaitu suhu, konsentrasi reagen,
dan katalisator. Terdapat beberapa teori yang digunakan pada laju reaksi adalah
hukum laju orde-N, menyatakan bahwa laju reaksi bergantung pada pangkat n dari
konsetrasi reagen. Teori tumbukan, mengemukakan bahwa laju reaksi terjadi
ketika molekul-molekul saling bertumbukan dengan energi yang mencukupi dan
orientasi yang tepat. Teori kinetika molekuler, menggambarkan reaksi kimia
sebagai hasil dari tumbukan-tumbukan antar molekul dalam sistem.

Terdapat kesalahan saat kami melakukan praktikum ini. Kesalahan


tersebut terjadi pada percobaan kedua (pengaruh luas permukaan sentuhan
terhadap laju reaksi) yaitu tidak memberhentikan stopwatch saat balon B
mengembang. Jadi, waktu yang tercatat pada balon B sekitar 6,72 detik sedangkan
pada balon A yaitu sekitar 4,75 detik untuk mengembang. Seharusnya, balon B
yang berisi bubuk halus CaCO3 lebih cepat mengembang dibandingkan balon A
yang berisi pecahan kasar CaCO3, karena CaCO3 yang dihaluskan memiliki
permukaan sentuh yang lebih luas. Semakin luas permukaan sentuh, maka laju
reaksinya akan semakin cepat. Jadi, hasil percobaan kedua ini tidak sesuai dengan
teori.

4.4 Pertanyaan Ulang


A. Pertanyaan

1. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan diatas!

2. Tulislah persamaan laju untuk reaksi berorde satu dan dua jika konsentrasi
masing-masing zat berbeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi yang sama.

3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan
asam klorida tuliskan persamaan reaksinya!

4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan
kalium permanganate?

5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperature pada laju reaksi warna
larutan KMNO4 tidak Nampak seiring bertambahnya waktu?

B. JAWABAN

1. Percobaan 1

Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + S(s) + SO2(g) + H2O(l)

Percobaan 2

CaCO3(aq) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(II)

Percobaan 3

5H2C2O4(aq) + 2KMnO4(aq) + 3H2SO4(aq) → 2MnSO4(aq) +

10CO2(g) + K2SO4(aq) + 8H2O(l)

Percobaan 4

5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) + KMnO4(aq) → 2MnSO4(aq) +

10CO2(g) + 8H2O(l) + K2SO4(aq)

2. Reaksi berorde satu : v = k [A]


Reaksi berorde dua :
- Konsentrasi masing-masing zat sama : v = k[A]2

- Konsentrasi masing-masing zat berbeda : v = k [A] [B]


3. Gas CO2

CaCO3(aq) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

4. Penambahan asam sulfat berfungsi untuk mengasamkan larutan. Selain itu asam
sulfat berperan dalam pembentukan garam sulfat, karena jika Mn2+ bereaksi
dengan garam sulfat maka akan terbentuk MnSO4 yang tidak berwarna. Hal ini
menunjukkan adanya laju reaksi

5. Pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi, terutama pada reaksi
antara kalium permanganat (KMnO4) dengan zat-zat lain, terkadang perubahan
warna larutan
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan praktikum faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi kali ini yaitu:
1. Praktikan dapat memahami bahwa konsentrasi larutan atau zat pereaksi dapat
berpengaruh terhadap laju reaksi. Konsentrasi zat pereaksi yang tinggi membuat
reaksi lebih cepat karena lebih banyak partikel yang bertabrakan.
2. Praktikan dapat memahami bahwa luas permukaan sentuhan dapat berpengaruh
terhadap laju reaksi. Permukaan sentuh yang luas meningkatkan laju reaksi karena
lebih banyak partikel yang bertabrakan.
3. Praktikan dapat memahami bahwa temperatur dapat mempengaruhi laju reaksi.
Suhu yang tinggi membuat molekul bergerak lebih cepat, meningkatkan tabrakan
antar molekul, dan akhirnya, berpengaruh terhadap laju reaksi.
4. Praktikan dapat memahami bahwa katalis dapat mempengaruhi laju reaksi.
Katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan mengurangi energi yang diperlukan
atau menemukan jalur alternatif bagi reaktan.

5.2 Saran
Adapun saran dalam kegiatan praktikum kali ini yaitu:
1. Asisten: sebaiknya lebih banyak melontarkan pertanyaan kepada praktikan
untuk mengetahui seberapa dalam pemahaman praktikan mengenai praktikum kali
ini.
2. Praktikan: sebaiknya lebih fokus saat melakukan praktikum agar tidak
melakukan kesalahan.
3. Laboratorium: sebaiknya laboratorium diperluas agar ruang gerak tidak
terbatas, agar udara tidak panas dan agar semua yang berada di dalam
laboratorium dapat nyaman beraktivitas.
4. Praktikum sebaiknya dapat dilaksanakan dengan baik dan laporan mengacu
pada data yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuryoto, Setionegoro, W., & Mubarok, R. M. (2021). Pengaruh Suhu Reaksi
dan Konsentrasi Katalisator Zeolit Alam Bayah Termodifikasi Pada
Reaksi Esterifikasi. Jurnal Integrasi Proses. 10 (1). 21-26
Diakses dari http://jurnal.untirta.ac.id
Haryono, H. E. (2019). Kimia Dasar. Sleman: Deepublish
Sutardi. (2016). Solusi Mahir Kimia. Sleman: Deepublish
Yusuf, Y. (2018). Kimia Dasar. Aceh: Edu Center Indonesia
LAMPIRAN

1. Dokumentasi

No. DOKUMENTASI KETERANGAN

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengambil Na2S2O3
menggunakan pipet gondok

3. Menungkan NaS2O3 ke
dalam gelas kimia A,B,C,D
4. Mengambil aquades untuk
campuran gelas B,C,D

5. Menambahkan HCl pada


gelas A dan menjalankan
stopwatch

6. Menambahkan HCl pada


gelas B dan menjalankan
stopwatch

7. Menambahkan HCl pada


gelas D dan menjalankan
stopwatch

8. Menambahkan HCl pada


gelas D dan menjalankan
stopwatch
9. Hasil

10. Menumbuk redoxon dengan


tekstur butiran dan serbuk

11. Memasukkan redoxon


kedalam balon yang berbeda

12. Hasil
13. Memasukkan 2 tetes
C2H2O4 dan 2 tetes H2SO4
ke dalam tabung A,B,C

14. Menambahkan 1 tetes lrutan


KMNO4 ke dalam tabung A

15. Memanaskan larutan B


hingga suhu mencapai 50°C

16. Memanaskan larutan C


hingga suhu mencapai 60°C

17. Menambahkan KMNO4 ke


dalam tabung B
18. Menambahkan KMNO4 ke
dalam tabung C

19. Mengambil 10 tetes larutan


KMNO4

20. Mencampurkan larutan


KMNO4 ke dalam tabung
A,B yang berisi 2 tetes
C2H2O4 dan 2 tetes H2O4
2. Pembagian Jobdesk

NAMA NIM TUGAS


Euis Izzatussalam 23064110000 Percobaan Pengaruh
2 Konsentrasi Pada Laju
Reaksi, Percobaan
Pengaruh Temperatur
Pada Laju Reaksi, Bab
4, Bab 5
Af’idatur Rohmi 23064110000 Percobaan Pengaruh
5 Konsentrasi Laju
Reaksi,Percobaan
Pengaruh Luas
Permukaan Sentuhan
Pada Laju Reaksi, Bab
1, Bab 4, Lampiran.
Yuyun Candra 23064110000 Percobaan Pengaruh
Pratiwi 6 Konsentrasi Pada Laju
Reaksi, Percobaan
Pengruh Katalis Pada
Laju Reaksi, Bab 2,
Bab 3, Pertanyaan
Ulang, Daftar Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai