KECEPATAN REAKSI
RIFKAH
H061211008
KECEPATAN REAKSI
RIFKAH
H061211008
PENDAHULUAN
seperti petasan yang meledak, ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat
seperti pengkaratan besi.Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi
digunakan dapat berupadetik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun, tergantung
yaitukonsentrasi, suhu, luas permukaan, tekanan, dan katalis. Dalam suatu reaksi
kimiaterdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang satu dengan reaksi yang
lain. Misalnya, ketika kita membakar kertas reaksi akan berlangsung cepat
Dari hal inidapat diketahui bahwa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang berbeda.
Olehkarena itu, laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan
2004).
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
Maksud percobaan ini adalah untuk agar praktikum praktikan dapat lebih
mengetahui pengaruh konsetrasi dan suhu pada laju reaksi. Serta, memahami
kali ini.
salah satu spesi dibuat konstan dan spesi yang lainnya dibuat beragamuntuk
pada suhu yang berbeda-beda (suhu ruang, suhu air es, dan suhu air mendidih)
TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi kimia ada yang berlangsung lambat dan ada yang cepat.Pada umumnya,
produk dalan suatu satuan waktu.Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju
suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk
reaksi fasa gas, satuan tekanan atmosfer, milimeter merkuri, atau pascal, dapat
reaksi dan konsentrasi pereaksi disebut persamaan laju atau hukum laju.Tetapan
berkurang. Tetapi tetapan laju tetap tak berubah sepanjang perjalanan reaksi. Jadi,
laju reaksi memberikan suatu ukuran yang memudahkan bagi kecepatan
reaksi.Makin cepat reaksi makin besar harga k, makin lambat reaksi, makin kecil
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari) konsentrasi dalam
persamaan laju.Jika laju suatu reaksi kimia berbanding lurus dengan pangkat satu
Laju= k[A]
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Jika orde itu
Laju= k[A]2
Atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua pereaksi,
Laju= k[A][B]
Maka reaksi itu disebut reaksi orde dua.Dapat juga disebut orde terhadap
masing-masing pereaksi. Misalnya, dalam persamaan terakhir itu, laju reaksi itu
adalah orde pertama dalam A dan orde pertama dalam B, atau orde dua secara
keseluruhan.
Perhatikan reaksi umum A+BAB, yang ternyata berorde pertama dalam A. Jika
kenaikan konsentrasi B tidak menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu disebut orde
dalam proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka laju reaksi akan
2. Suhu, kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya
akan semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar
luas permukaan zat dan semakin kecil ukuran partikel zat, maka reaksi pun
Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antara partikel-
minimum yang disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea). Energi
berlangsungnya suatu reaksi. Ketika reaksi sedang berlangsung akan terbentuk zat
reaksi berhasil, maka zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasilreaksi
(Utami, 2009).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahanpercobaan
BahanyangdigunakanpadapercobaankaliiniyaituNa2S2O30,1M,H2SO4 0,1
M, danaquades.
3.2 Alatpercobaan
Alat yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu gelas ukur, tabung
reaksi, labu semprot, termometer, penjepit tabung, stopwatch, gelas kimia 250
3.3 Prosedurpercobaan
3.3.1 Pengaruhkonsentrasi
a) Na2S2O3
diisi dengan 5 ml H2SO4 0,1 M (H2SO4 tetap). Lima buah tabung reaksi yang
lain diisi dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL,1 mL, Na 2S2O3 0,1 M, encerkan
dihentikan setelah ada reaksi (keruh), hindari kekeruhan yang berlebihan. Catat
waktu yang digunakan dan tentukan nilai m, k, dan buat persamaan kecepatan
reaksinya. Dengan cara yang sama ulangi langkah diatas tetapi Na2S2O3 0,1 M
b) H2SO4
Pilih salah satu konsentrasi H2SO4 dan Na2S2O3. Siapkan 6 buah tabung
reaksi, 3 buah diisi dengan Na 2S2O3 dan 3 buah diisi lainnya dengan H 2SO4.
Masukkansepasangtabungreaksi(ad-2)kedalamgelaspialayangberisiairdingin
telah berisi campuran H2SO4 dan Na2S2O3 tetap pada gelas piala yang berisi air
es). Stopwatch dihentikan setelah terjadi reaksi seperti pada percobaan bagian
A sebelumnya. Catat waktu yang digunakan dan suhu reaksi. Kerjakan kembali
point 1 sampai 7, pada interval suhu yang berbeda , misalnya suhu kamar satu
pasang dan di atas suhu kamar satu pasang, jika perlu dipanaskan,
sebaiknyadipanaskan.
BAB IV
Untuk reaksi yang berlangsung dengan konsentrasi salah satu reaktan yang
lebih kecil akan berlangsung lebih lambat jika dibandingkan dengan reaksi yang
4.1.1
Pengaruh konsentrasiH2SO4
Pada praktikum kecepatan reaksi ini hanya membahas mengenai
pengaruhsuhu dan konsentrasi terhadap laju suatu reaksi.Dari data hasil percobaan
terlihat jelas bagaimana suhu dan konsentrasi berpengaruh terhadap laju reaksi.
pengamatan dari praktikum ini adalah adanya pengocokan yang dilakukan pada
waktu yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi dengan kata lain
semakin pekat suatu zat atau semakin tinggi konsentrasi maka semakin cepat
terjadinya reaksi.Hal ini berlaku pada pencampuran antara Na 2S2O3 dengan
Hal yang sama juga terlihat ketika suatu reaksi berlangsung pada suhu
yang lebih rendah, reaksi akan berlangsung lebih lambat jika dibandingkan
1 80 2.33
2 28 38.38
3 12 152.48
Berdasarkan hasil percobaan dari 3 suhu yang berbeda dilakukan dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin cepat terjadinya reaksi.
Grafik 4.3.1
300
250
200
150
100
50
0
0,1 0,08 0,06 0,04 0,02
Grafik 4.3.2
60
50
40
30
20
10
0
0,1 0,08 0,06 0,04 0,02
4.1.1
Grafik pengaruh suhu tertentu pada larutan H2SO4 danNa2S2O3
Grafik 4.3.3
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
80 28 12
dt (s)
BAB V
5.1 Kesimpulan
Jika suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin besar.
5.2 Saran
Saran saya adalah agar kebersihan alat tetap dijaga agar praktikan bisa
memakai langsung alat tersebut tanpa harus membersihkannya lebih dahulu dan
ini juga berhubungan dengan efisiensi waktu praktek praktikan. Serta saat
pemutaran video serta kualitas video yang digunakan lebih baik lagi agar saat
Dongmo dkk., 2009. Essential oil of Citrus aurantifolia from Cameroon and their
Antifungal Activity against Phaeoramularia angolensis: African Journal of
Agricultural Research, 4; 354-358.
Utami dkk., 2009. Kimia Untuk SMA/MA KELAS XI Program Ilmu Alam.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Purba dan Khaerunisa, 2012. Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis untuk
Penyeraan Gas CO2 Menggunakan Mikroalga Tetraselmis chuii: Jurnal
Rekayasa Proses, 6(7); 7-13.
Lampiran 1
Bagan Kerja
H2SO4 + Na2S2O3
aquades.
Hasil
2. Pengaruh Konsentrasi H2SO4
H2SO4 + Na2S2O3
Hasil
3. Pengaruh Suhu
H2SO4 + Na2S2O3
digunakan.
yang berisi air dan dipanaskan. Dicatat suhunya. Isi kedua tabung
Hasil
dijalankan. Stopwatch dihentikan setelah ada reaksi (kekeruhan).
Lampiran 2
Perhitungan
A. Pengenceran Na2S2O3
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,1 M
V1 x M1 = V2 x M2
4 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,08 M
V1 x M1 = V2 x M2
3 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,06 M
V1 x M1 = V2 x M2
2 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,04 M
V1 x M1 = V2 x M2
1 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,02 M
B. Pengenceran H2SO4
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,1 M
V1 x M1 = V2 x M2
4 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,08 M
V1 x M1 = V2 x M2
3 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,06 M
V1 x M1 = V2 x M2
2 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,04 M
V1 x M1 = V2 x M2
1 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,02 M