Anda di halaman 1dari 10

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari kecepatan reaksi kimia dan mekanisme reaksi kimia yang terjadi. Pengertian kecepatan reaksi digunakan untuk melukiskan kelajuan perubahan kimia yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan untuk melukiskan serangkaian langkah langkah reaksi yang meliputi perubahan keseluruhan dari suatu reaksi yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yag lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati. Perubahan reaksi keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat terdiri dari atas beberapa reaksi yang berurutan, masing masing reaksi merupakan suatu langkah reaksi pembentukkan hasil hasil akhir. Dalam membicarakan reaksi reaksi kimia adalah penting untuk membedakan antara suatu reaksi keseluruhan dan satu langkah reaksi dalam reaksi tersebut. Bila suatu reaksi terjadi dalam beberapa langkah reaksi kemungkinan spesies perantara dibentuk, dan mereka mungkin tidak dapat dideteksi karena mereka segera digunakan dalam langkah reaksi berikutnya. Dan laju reaksi sangat berkaitan erat dengan orde reaksi.

1.2 Tujuan Untuk mengetahui pengertian Orde Reaksi Untuk mengetahui jenis jenis Orde Reaksi Untuk mengetahui hasil praktikum Orde Reaksi dari reaksi Mg(s) + MgCl2 + H2O 2HCl(aq)

1.3 Manfaat Mengetahui pengertian Orde Reaksi Mengetahui jenis jenis Orde Reaksi Mengetahui hasil praktikum serta faktor faktor yang mempengaruhi dalam proses berjalannya reaksi dari reaksi Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2 + H2O

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Orde Reaksi Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi.Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi : v = k (A) (B) dimana : v = laju reaksi keseluruhan k = Konstanta laju reaksi 2 Persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3. Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju. Sebagai contoh, v = k [A]m [B]n, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde ketiga terhadap B.. Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju: n+m+. Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya kecil dan tidak selalu sama dengan koefisien a dan b. Hal ini berarti, tidak ada hubungan antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde reaksi. Orde reaksi berkaitan erat bahkan orde reaksi dapat diperoleh dari laju reaksi. Laju reaksi dapat didefinisikan sebagai perubahan konsntrasi pereaksi atau produk persatuan waktu. Artinya terjadi pengurangan konsentrasi pereaksi atau pertambahan konsentrasi produk tiap satuan waktu. (Keenan, 1990)

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh lima faktor untuk zat yang bersifat larutan dan ada 6 faktor untuk zat yang bersifat gel. Faktor faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut: a) Konsentrasi Konsntrasi menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang berperan dalam proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka nilai laju reaksi akan semakin besar pula. Hal ini dikarenakan jumlah zat yang semakin banyak sehingga memungkinkan zat untuk melakukan tumbukkan yang lebih besar karena konsentrasinya yang tinggi. Kelajuan reaksi kimia yang bersifat homogen tergantung pada konsentrasi pereaksi pereaksi. Reaksi homogen merupakan reaksi yang hanya terjadi dalam satu fasa. Reaksi heterogen berjalan yang meliputi lebih daripada satu fasa. Kenyataan bahwa reaksi heterogen berbanding dengan luas permukaan antara fasa fasa pereaksi. salah satu contoh adalah pengkaratan besi, yang merupakan reaksi heterogen yang meliputi satu fasa padatan, besi,dan satu fasa gas, oksigen. Pengkaratan berjalan lambat bila permukaan kontak kecil, pengkaratan berjalan lebih cepat bila luas permukaan kontak lebih besar. Kelajuan suatu reaksi homogen tergantung pada konsentrasi dari pereaksi pereaksi dalam larutan. Larutan dapat berupa cairan atau gas. Dalam larutan cairan konsentrasi dari pereaksi dapat diubah berdasarkan penambahan pereaksi atau pengambilan pereaksi atau pengubahan volume dari sistem berdasarkan penambahan atau pengurangan pelarut. b) Suhu Setiap zat memiliki energi, zat tersebut akan bereaksi membentuk produk bila energi aktivasinya terpenuhi. Dengan menaikkan suhu pada sistem, berarti akan terjadi peristiwa menaikkan energi aktivasi dan zat menjadi lebih mudah bergerak, sehingga lebih mudah terjadi tumbukkan dan laju reaksi akan menjadi lebih tinggi. c) Luas permukaan sentuh Umumnya zat yang digunakan adalah padatan yang dilarutkan dalam suatu pelarut. Luas permukaan total zat tersebut akan semakin bertambah bila ukurannya diperkecil, maka semakin halus suatu zat, laju reaksi akan semaikin besar karena luas permukaan yang bereaksi semakin besar.

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

d) Sifat dasar pereaksi Setiap zat memilki sifat yang khas, ada yang bersifat padatan, gas, dan cairan. Secara khas, zat yang bersifat gas adalah zat yang paling mudah bereaksi, kemudian tercepat kedua adalah cairan kemudian padatan. e) Tekanan Faktor tekanan yang berlaku jika pereaksi adalah gel, penambahan tekanan akan membuat volume suatu zat akan semakin kecil dan konsentrasi semakin besar. f) Katalisator Katalisator adalah suatu zat yang ditambahkan untuk mempercepat suatu reaksi dengan menurunkan energi aktivasi, namun tidak mengubah entalpi reaksi. Katalis ditambahkan dalam zat yang sedikit pada umumnya bersifat spesifik yakni untuk setiap reaksi. Sebelum terjadi reaksi, molekul pereaksi harus saling bertumbukkan membentuk suatu molekul kompleks aktif, yang kemudian berubah menjadi hasil reaksi (energi) yang dibutuhkan untuk membentuk kompleks aktif ialah yang dinamakan Energi Aktivasi. Arrhenius menyatakan bahwa variasi tetapan reaksi K terhadap temperatur, dinyatakan sebagai berikut: K = A. e Ea/RT

Dimana

: K= Konstanta laju reaksi A= Faktor Frekuensi Ea= Energi Aktivasi R= Tetapan gas T= Suhu (K)

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

2.2 Jenis jenis Orde Reaksi 1. Reaksi Orde Nol Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya, seberapapun peningkatan konsentrasi pereaksi tidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi. Secara grafik, reaksi yang mempunyai orde nol dapat dilihat pada gambar di bawah.

2. Reaksi Orde Satu Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali semula, maka laju reaksi juga akan meningkat besarnya sebanyak (2)1 atau 2 kali semula juga. Secara grafik, reaksi orde satu dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar di bawah.

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

3.

Reaksi Orde Dua Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi

merupakan pangkat dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3)2 atau 9 kali semula. Secara grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada gambar di bawah.

Dalam penentuan orde reaksi tidak dapat langsung diturunkan, tetapi hanya dapat ditentukkan berdasarkan percobaan. Dalam percobaan yang telah dilakukan pada hari kamis, 11 Oktober 2012 adalah menentukkan orde reaksi dari reaksi Mg(s) + + H2O. i. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah : Alat : 2HCl(aq) MgCl2

a. Tabung Reaksi b. Gelas Ukur 100 ml c. Stopwatch d. Gunting e. Kertas amplas f. Pita Mg Bahan : a. HCl ( 0,6 M ; 0,8 M ; 1,0 M ; 1,2 M ; 1,4 M ) b. Aquadest

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

Prosedur

a. Gosok pita Mg dengan kertas amplas hingga mengkilat, kemudian potong menjadi 5 bagian ( @ 2 cm ). b. Masukkan HCl 0,6 M dalam tabung reaksi, kemudian masukkan 1 pitam Mg ( @ 2 cm ) ke dalam tabung reaksi dan segera tekan stopwatch sebagai tanda reaksi dimulai. c. Goyangkan tabung reaksi sesekali supaya Mg tetap dalam keadaan bergerak. d. Setelah seluruh Mg larut, hentikan stopwatch dan catac waktu pelarutan Mg. e. Ulangi tahap b d untuk konsentrasi HCl berikutnya. No 1 2 3 4 5

Data Hasil Pengamatan dan Perhitungan Konsentrasi [HCl] 0,6 M 0,8 M 1,0 M 1,2 M 1,4 M Waktu Pelarutan Mg ( t ) 03 menit, 02 detik 02 menit, 40 detik 56, 92 detik 33, 11 detik 27, 30 detik Laju Reaksi 0,005494505 0,00625 0,017857142 0,03030303 0,037037037

Grafik hubungan konsentrasi dengan laju reaksi

0.04

Laju reaksi

0.03 0.02 0.01 0 0.6 0.8 1 1.2 Konsentrasi HCl 1.4

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

pada penentuan orde reaksi menggunakan pita magnesium yang telah digosok dengan kertas amplas sampai mengkilat. Penggosokan pita magnesium bertujuan agar zat zat yang melapisi Mg tidak ikut bereaksi dengan HCl. Kemudian pelarutnya menggunakan HCl dengan berbagai konsentrasi, HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi masing- masing 0,6 M; 0,8 M; 1,0 M; 1,2 M; 1,4 M. Hasil menunjukkan bahwa pada saat pita Mg ( @ 2 cm) dimasukkan ke dalam variasi konsentrasi HCl menunjukkan laju reaksi yang berbeda beda. Konsentrasi yang lebih tinggi menyebabakan laju reaksi lebih cepat. Orde reaksi totalnya adalah satu, dan didapat Konstantanya yaitu 0,008/s.

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

BAB III SIMPULAN

konsentrasi sangat berpengaruh pada proses pelarutan Mg, semakin tinggi konsentrasi HCl semakin sedikit waktu yang diperlukan agar pita Mg bereaksi menjadi homogen dengan HCl nya.

November 13, 2012

ORDE REAKSI MAKALAH

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Orde Reaksi pada laju reaksi [online] tersedia:http//:chem-is-try.org/materikimia/kimia- induk/orde reaksi dan-kesimpulan. Di akses [28 oktober 2012]. Anonim, laju reaksi [online] tersedia:http//:id.wikipedia.org/wiki/laju-reaksi diakses [28 oktober 2012] Sastrohamidjojo, Harjdono. Kimia Dasar, 2010. Yogjakerta: gajah mada university press.

10

Anda mungkin juga menyukai