Anda di halaman 1dari 2

RESUME JURNAL

Jurnal Bulletin of Geosciences


Judul Jurnal Contamination of soils and groundwater by petroleum
hydrocarbons and volatile organic compounds Case study:
ELSLAV BRNO
Volume dan Halaman Vol. 78, No. 3, Hal. 225-239
Tahun Jurnal 2003
Penulis Frantiek Konen, Zbynk Bohek, Pavel Mller, Miloslava
Kovov, dan Irena Sedlkov
Reviewer Rinaldy Surya Gumilar (15.420.410.1028)
Tanggal Review 15 Juni 2016

Tujuan Penelitian:
Tujuan utama dari penelitian tersebut adalah untuk meneliti senyawa organik yang
mencemari tanah dan air tanah di Jalan Jlkova, Brno.

Tinjaun Teori:
Bahan Bakar (TPH) dan hidrokarbon diklorinasi (VOC-Cl) dapat terbentuk di tanah
dalam empat bentuk yang berbeda yaitu terlarut dalam air, diserap pada partikel padat,
terdiri dari gas tanah dan kelarutan terbatas membentuk fase cair individu, yang dikenal
sebagai NAPL (cair fase non-air). Berdasarkan berat jenisnya, NAPLs secara umum dapat
dibagi menjadi dua kelompok yaitu lebih padat daripada air (padat - DNAPLs) dan kurang
padat daripada air (light - LNAPLs).
Dalam kasus NAPL (TPH atau bentuk VOC-Clinnon-diencerkan) tumpah ke tanah,
migrasi polutan vertikal terjadi, karena gaya gravitasi dan kapiler. Kapilaritas juga
bertanggung jawab untuk migrasi lateral NAPL.
Setiap kali tumpahan dari sejumlah besar polutan terjadi, fase polutan tidak
sepenuhnya tertahan di zona tak jenuh dan meresap dan mencemari air tanah. Pencemaran
air tanah oleh LNAPL dan DNAPL berbeda secara signifikan dan karena itu akan dibahas
secara terpisah. Kontaminan LNAPL cenderung menumpuk di table water sedangkan
kontaminan DNAPL merembes melalui zona jenuh dan cenderung mengumpul di dasar
akuifer.

Metode Penelitian:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Sedangkan
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Kegiatan yang dilakukan
dalam lingkup karya penelitian meliputi karya pengeboran, uji hidrodinamika, tanah dan
pengumpulan sampel tanah-air dan analisis laboratorium.

Hasil Penelitian:
Pada wilayah (tanah dan air tanah) yang diperiksa ternyata taanh dan air tanah tersebut
terkontaminasi, terutama oleh TPH dan sebagian kecil oleh VOC-Cl. Pencemaran oleh
TPH tertahan dalam tanah di bawah fondasi. Sedangkan pencemaran oleh hidrokarbon
diklorinasi muncul dalam air tanah, dan kontaminasi lebih tinggi di lubang bor HP-3, dan
lebih rendah di HP-1.
Sifat kontaminan menunjukkan bahwa pencemaran oleh TPH berasal dari dua buah
sumber . Pertama tampaknya pemotongan minyak, yang memiliki profil hidrokarbon
serupa fraksi alifatik dan aromatik baik sebagai fase minyak dan cairan dari reservoir
limbah. Kebanyakan kontaminasi minyak ini tersebar di seluruh wilayah aula. Sumber
kedua tampak menjadi agen penghilang minyak seperti naftalena. Kehadiran kontaminasi
ini didokumentasikan oleh kromatogram dari proporsi yang diekstrak dari sampel tanah
yang diambil di lubang bor dari kedalaman 0,2 m
Distribusi sejauh areal TPH yang bersangkutan, dapat dinyatakan bahwa kontaminasi
yang relatif merata di seluruh aula. Namun, distribusi kontaminan secara vertikal berbeda.
Hal ini jelas bahwa sebagian besar kontaminan tertahan oleh tanah liat di bawah table
contamination. Sehubungan dengan fakta bahwa kontaminasi ini memiliki sifat ancaman
kronis, ia tidak memiliki mobilitas yang signifikan dan dikendalikan oleh sedimen tanah
di bawah lantai. Analisis hasil sof air tanah dari sekitar aula menyiratkan bahwa tidak ada
penyebaran kontaminasi luar aula yang berlangsung, dan air tanah di wilayah yang
menarik tidak beresiko.
Namun demikian, situasi dalam kasus kandungan VOC-Cl dalam air tanah agak
berbeda. VOC-Cl ditemukan dalam air tanah yang diambil dari sumur, yang terletak di
luar aula. Sumber kontaminasi tampaknya penyimpanan cat, yang terletak di kawasan
tersebut. Perlu disebutkan bahwa koleksi sampel air dari zona tersebut tidak membuktikan
perkiraan teoritis distribusi vertikal senyawa jenis DNAPL (lebih padat daripada air).
Secara teoritis, kontaminasi maksimum akan muncul di dasar akuifer, terutama dalam
kasus kontaminasi kronis (lihat rasio PCE, TCE dan DCE), di mana DCE didominasi (DCE
adalah produk dari TCE dan PCE dekomposisi) .Di sini, distribusi vertikal dipengaruhi
oleh adanya endapan tanah yang relatif kedap air, membentuk wall hanging akuitar dari
tubuh air tanah dan sangat mempengaruhi kemampuan ini dalam arah vertikal.

Relasi Konten Jurnal dengan Materi Pembelajaran:


Perncemaran tanah dan air tanah yang terjadi di Brno merupakan suatu kerugian.
Dikatahui bahwa tanah dan air tanah tersebut tercemar oleh senyawa hidrokarbon dari
perminyakan. Sebagai calon seorang insinyur perminyakan, pengetahuan tentang senyawa
oragnik dirasa sangat penting. Penyelenggaraan mata kuliah kimia dasar dalam perguruan
tinggi merupakan upaya preventif agar tidak terjadi pencemaran oleh senyawa-senyawa
terutama organik dikemudian hari. Diharapkan dengan dibekali pengetahaun tentang
senyawa organik, seorang insinyur perminyakan dapat meminimalisasi dan melakakuan
eksplorasi dan eksploitasi dengan menjaga aspek lingkungan salah satunya dengan
mengolah senyawa organik baik dalam bentuk murni, terlarut dan/atau pelarut.

Kesimpulan:
Dengan membandingkan data teoritis yang diperoleh dengan data yang diperoleh
selama kerja eksplorasi lapangan, maka diperoleh informasi sehingga pemahaman menjadi
lebih baik tentang proses, pemakaian tempat di daerah yang terkontaminasi dan secara
signifikan mempengaruhi efektivitas dan biaya potensial kerja remediasi. Selama
pemeriksaan dari model lokalitas, dapat dibuktikan bahwa daerah yang terkena
kontaminasi yang sama di bawah kondisi geologi dan hidrogeologi serupa tidak
menimbulkan risiko yang signifikan untuk areal penyebaran kontaminasi dan bahaya
untuk unit lingkungan individu di lingkungan.

Daftar Acuan:
Frantiek Konen, Zbynk Bohek, Pavel Mller, Miloslava Kovov, dan Irena
Sedlkov. 2003. Contamination of soils and groundwater by petroleum
hydrocarbons and volatile organic compounds Case study: ELSLAV BRNO Vol. 78
No. 3: Hal. 225-239.

Anda mungkin juga menyukai