Kimia dasar
KECEPATAN REAKSI
OLEH
PENDAHULUAN
Cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari tentang laju reaksi disebut
kinetika kimia. Tujuan utama kinetika kimia ialah menjelaskan bagaimana laju
(Oxtoby, 2001).
Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan
proses reaksi. Semakin besar nilai konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin
cepat. Hal ini dikarenakan zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah
dibangding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat,
PEMBAHASAN
melalui aplikasi ‘zoom meeting’ pada hari Rabu, tanggal 18 November 2020
2.1.2. Alat
Peralatan yang digunakan pada saat praktikum kecepatan reaksi , yakni gelas
2.1.3. Bahan
1. Pengaruh konsentrasi
diisi dengan 5 mL H2SO4 0,1 M (H2SO4 tetap). Lima buah tabung reaksi
yang lain diisi dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL,1 mL, Na2S2O3 0,1M,
berlebihan. Catat waktu yang digunakan dan tentukan nilai m, k dan buat
2.pengaruh suhu
Pilih salah satu konsentrasi H2SO4 dan Na2S2O3. Siapkan 6 buah tabung
reaksi, 3 buah diisi dengan Na2S2O3 dan 3 buah diisi lainnya dengan H2SO4.
Masukkan sepasang tabung reaksi (ad-2) ke dalam gelas piala yang berisi air
dingin (air es) beberapa menit sehingga suhunya merata termasuk suhu
larutannya. Ambil sepasang tabung reaksi (1 buah yang berisi H2SO4 dan 1
telah berisi campuran H2SO4 dan Na2S2O3 tetap pada gelas piala yang berisi
air es). Stopwatch dihentikan setelah terjadi reaksi seperti pada percobaan
Kerjakan kembali sesuai prosedur dengan suhu dingin (air es) pada interval
suhu yang berbeda, misalnya suhu kamar satu pasang dan di atas suhu kamar
tersebut.
Tabel 2.2 Tabel Pengamatan
Pengaruh KonsentrasiNa2S2O3
30
0
25 255.2
0 1
20
0
15
0
119.4
10 8
0
67.3
50 55.1 8
38.3 1
8
0 0 0 0 0 0
20
0 0 0 0 0
Pengaruh
18 Suhu
0
16 152.4
8
140
120
100
80
40
38.3
8
20 19
2.33
28 12
2.4 Perhitungan
1. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 5 = M2 × 5
M2 = (0,1 × 5) ÷5
= 0,1
2. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 4 = M2 × 5
M2 = (0,1× 4) ÷5
=0,08
3. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 3 = M2 × 5
M2 = (0,1×3) ÷5
= 0,06
4. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 2 = M2 × 5
M2 = (0,1 × 2) ÷5
= 0,04
5. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 1 = M2 × 5
M2 = (0,1× 1)÷ 5
= 0,02
1. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 5 = M2 × 5
M2 = (0,1 × 5) ÷5
= 0,1
2. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 4 = M2 × 5
M2 = (0,1 × 4) ÷5
= 0,08
3. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 3 = M2 × 5
M2 = (0,1× 3) ÷5
= 0,06
4. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 2 = M2 × 5
M2 = (0,1 × 2) ÷5
= 0,04
5. M1.V1 = M2.V2
0,1 × 1 = M2 × 5
M2 = (0,1 × 1) ÷5
= 0,02
2.4.3 Perhitungan pengaruh suhu
M1 = 0,1
M1 .V1
M2 =
V2
0,2.5
M2 =
10
0,1.5
M2 = = 0,05
10
(−0,05) 0,05
- V1 = =
100 100
= 0,0005 = 5 x 10-4
(−0,05) 0,05
- V2 = =
38 38
= 0,001
(−0,05) 0,05
-V3 = =
19 19
= 0,002
2.5 Reaksi
yang digunakan untuk mencapai kekeruhan nya adalah 38.38 detik, pada
kekeruhannya adalah 55.11 detik, pada campuran ketiga Na2S2O3 (3 ml) waktu
yang digunakan untuk mencapai kekeruhan nya adalah 67.38 detik pada,
43.49 detik, pada tabung ketiga waktu yang digunakan untuk mencapai kekeruhan
nya adalah 48.1 detik , pada tabung keempat waktu yang digunakan untuk
mencapai kekeruhannya adalah 52.24 detik sedangkan pada tabung kelima waktu
dengan bertambah jumlah waktu yang digunakan dari 1-5 campuran untuk
mencapai kekeruhannya konsentrasi dari pada larutan Na2S2O3 tadi dari 1-5
itu sendiri. Ketika konsentrasi naik kecepatan reaksi akan meningkat ini biasa
dilihat dari satu contohnya yaitu konsentrasi tertinggi pada larutan Na 2S2O3 adalah
0,1 m dengan waktu yang digunakan untuk mencapai kekeruhan nya adalah yang
Pada pencampuran larutan Na2S2O3 (5 ml) dan H2SO4 (5ml) yang kemudian
diletakkan dalam air dingin reaksi berlangsung lambat, yaitu membutuhkan waktu
2.33 detik untuk mencapai, pada pencampuran yang diletakkan pada suhu biasa,
reaksi berlangsung agak cepat, yaitu dengan waktu 38.38 detik untuk mencapai
waktu 152.48 detik untuk mencapai kekeruhannya. dengan demikian kita bisa
mengetahui bahwa kenaikan suhu bisa mempercepat laju reaksi karena dengan
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
waktu dan perubahan warna yang terjadi karena hal tersebut bila kurang
dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan dan jika kelayakan alat sudah kurang