NIM : H041191002
Kelas : Biologi (A)
Kelompok : I (Satu)
Mata Kuliah : Kimia Dasar
Materi Pembelajaran : Gugus Fungsi Senyawa Organik
Bila gugus –OH terikat pada atom karbon alifatik disebut alkohol alifatik dan bila
gugus –OH terikat pada cincin aromatik disebut alkohol aromatik. Sifat kimia
keduanya ini berbeda.
(3) Eter: Bila kedua valensi atom oksigen mengikat atom karbon senyawa demikian
termasuk golongan oksida organik, yang dikenal sebagai “eter” dengan rumus umum
R-O-R. Banyak digunakan dilaboratorium sebagai pelarut organik dan dalam industri.
Dibanding dengan alkohol dengan berat molekul yang sama eter mempunyai titik
didih jauh lebih renfdah. Hal tersebut dikarenakan eter tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen sebagai mana pada alkohol. Sebagai contoh C2H6O mempunyai isomer
dengan titik didih yang berbeda.
(4) Aldehid dan (5) Keton: Aldehida dan keton adalah senyawa-senyawa yang
mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organik, yaitu gugus
karbonil C=O, semua senyawa yang mengandung gugus ifungsi ini disebut senyawa
karbonil.
Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton,
oleh kareana itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari senyawa-
senyawa ini adalah mirip satu sama lainya. Meskipun demikian, oleh karena
perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehida dan keton maka
menimbulkan adanya dua sifat kimia yang paling menonjol perbedaan dari dua
senyawa tersebut, yaitu: (a) aldehid cukup muda teroksidasi sedangkan keton sulit;
(b) aldehida lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik.
(6) Basa Amina: Senyawa amina suku rendah seperti metilamin dan etilamin
berbentuk gas, dengan titik didih lebih rendah dari suhu kamar. Walaupun keduanya
memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkana dengan bobot molekul yang
sebanding, akan tetapi masih dibawah titik didih alkohol yang sebanding, dalam hal
ini metanol dan etanol,
Seperti halnya amonia, senyawa amina merupakan basa organik, sebab atom Nitrogen
memiliki sepasang elektron bebas yang tidak berikatan yang dapat disumbangkan
terhadap elektrofilik. Amina membentuk larutan alkalis dalam air dan membentuk
kesetimbangan yang menghasilkan ion hidroksida.
(7) Asam Karboksilat: Senyawa ini bersifat asam, karena adapat menyumbangkan
proton (donor proton), dalam air asam karboksilat sedikit mengalami ionisasi dengan
melepaskan proton dan dapat dinetralisasikan dengan basa. Walaupun asam
karboksilat merupakan asam lemah dibandingkan dengan asam-asam mineral, namun
sangat potensil untuk membentuk garam-garam yang stabil, sekalipun dengan basa
lemah seperti natrium bikarbonat.
2. a. 4-etil-5-kloro-2,4-dimetil oktana
b. 4,4-dimetil- 2-pentanol
c. 2-metil-1- propanol
d. 2-metoksi propana
f. 2- metil butanal
g. 2- heksanon
h. asam pentanoat
i. dietil amin
3. a. Subtitusi Nukleofil
Suatu nukleofil (Z:) menyerang alkil halida pada atom karbon hibrida-sp3 yang
mengikat halogen (X), menyebabkan pengusiran halogen tersebut dan digantikan oleh
nukleofil. Halogen yang terusir disebut gugus pergi. Nukleofil harus mengandung
pasangan elektron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan baru dengan
karbon. Hal ini memungkinkan gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan
elektron yang tadinya sebagai elektron ikatan. Ada dua persamaan umum yang dapat
dituliskan :
.. .. -
:
RX .. : + Z
: :
R Z + X..
+
Alkil nukleofil
Halida gugus
Atau pergi
.. .. -
RX
.. : + Z- R Z + X.. :
+
nukleofil gugus
Alkil
pergi
Halida
b. Reaksi Eliminasi
Mekanismenya ada dua cara, yaitu reaksi eliminasi monomolekuler atau disingkat E1
Reaksi di atas berjalan dua tahap; pertama pembentukan karbon ion dengan pelepasan
klor, kedua pembentukan etena dengan pelepasan proton.
Mekanisme lain adalah eliminasi biomolekuler disingkat E2, berlangsung hanya satu
tahap, pelepasan hidrogen dan halogen yang berkedudukan trans terjadi serentak.
Cl
(1) Pertama, bahwa fenol bersifat asam, sedangkan alkohol tidak asam,
(2) kedua adalah gugus –OH pada alkohol alifatik dapat disubtitusi sedangkan -OH
pada fenol tidak dapat disubtitusi karena terikat pada cincin aromatik,
(3) Sifat asam dari fenol dapat dijelaskan berdasarkan konsep resonansi. Pasangan
elektron bebas dari atom oksigen tertarik kedalam inti benzene dan berdistribusi
merata keseluruh molekul, akibatnya atom oksigen bermuatan positif dan segera
melepaskan proton (asam). Lagi pula ion fenolat yang terbentuk distabilkan oleh
resonansi, sehingga reaksi cenderung ke kanan. Hal serupa tidak terjadi pada alkohol
alifatik.
6. a. Suatu pereaksi yang terdiri dari campuran ZnCl 2 anhidrida dan HCl pekat,
digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tertier, dimana kecepatan
reaksinya adalah tertier > sekunder > primer reaksinya adalah sebagai berikut :
ZnCl2 ZnCl2
(1) RCH2- OH + HCl RCH2- Cl + H2O (3) (R)3C - OH + HCl (R)3C- Cl
ZnCl2
(2) (R)2CH - OH + HCl (R)2CH2- Cl + H2O
K2Cr2O7
a. 4-metil pentanal
c. 2-metil propanal
(2) Aldehida lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik;
(3) aldehid memiliki akhiran -al dan keton akhiran adalah –on;
(4) Gugu karbonil aldehid terikat pada hidrogen dari satu ujung, tetapi dalam keton,
gugus karbonil terikat pada atom karbon dari kedua belah pihak.
C O C(+) O(-)
Propanal
Propanon
Dari isomer di atas, yang dapat memerahkan kertas lakmus biru bila teroksidasi
adalah propanal dengan gugus fungsi –CHO, yang apabila teroksidasi membentuk
asam propanoat dengan gugus fungsi –COOH.
11. a. Dimetil amin → Amina tersier
b. Saat ini obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia adalah derivat dari asam
benzoat, asam o-hidroksi benzoate atau asam salisilat yang dibuat dari fenol dan
karbondioksida. Meskipun cara kerja yang tepat dari asam salisilat tidak diketahui
dengan baik, efek-efek berguna dari ester-ester dari asam ini telah diketahui sejak
dahulu kala, daun-daun yang mengandung jumlah yang cukup dari senyawa-senyawa
penawar rasa sakit dan demam ini telah dikelola oleh dokter-dokter zaman dahulu
kala. Asam salisilat merupakan suatu unsur aktif dari salisilat adalah obat penawar
rasa sakit. Aspirin dan esternya dengan asam asetat, kurang bersifat asam dan kurang
mengiritasi.
CH3 (CH3)2NH
CH3 SO2N(CH3)2
(CH3)3N
tidak bereaksi
Amina tertier tidak bereaksi karena sudah tidak memiliki atom hidrogen yang terikat
pada atom N. Jika campuran tersebut di atas ditambahkan HCl encer, maka amina
tertier akan larut karena terbentuk garam yang larut