H031201019
KELOMPOK III
H031201019
REKY ASRUDIN
H31116301
BAB I
PENDAHULUAN
organik merupakan senyawa yang terdiri dari ikatan karbon dan hidrogen yang
mengandung unsur Flourin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), dan Astatin
(As), yang biasanya ditemukan dari hasil sumber daya laut seperti ganggang
(rumput laut). Senyawa ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari karena ia
dapat berfungsi sebagai pelarut dalam pencucian tanpa air, pestisida, zat
halogen dapat berupa suatu reagen awal atau substrat yang dapat digunakan dalam
sintesis seperti alkil halida dan aril halida, terutama halnya unsur bromida dan
klorida. Senyawa halogen organik dapat bereaksi salah satunya melalui reaksi
substitusi. Reaksi substitusi terjadi ketika suatu atom atau gugus yang merupakan
pereaksi menggantikan suatu atom atau gugus dari molekul yang bereaksi.Reaksi
substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh ataupun tak jenuh. Untuk
beberapa pelarut untuk dilihat kelarutannya dalam pelarut tertentu. Selain itu,
METODE PERCOBAAN
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah minyak, kloro
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu semprot,
0,5 mL CHCl3. Selanjutnya, ditambahkan 1-2 tetes akuades pada tabung reaksi
pertama, mentega cair pada tabung reaksi kedua, dan minyak pada tabung raksi
ketiga. Kemudiaan dikocok, lalu diamaati dan dicatat perubaahan yang terjadi.
1mL AgNO3/alkohol. Ditambahkan 1-2 tetes kloro benzena pada tabung reaksi
pertama, benzil klorida pada tabung reaksi kedua, kloroform pada tabung reaksi
ketiga, dan diklorometan pada tabung reaksi keempat. Kemudian dikocok, lalu
diamati dan dicatat perubahan yang terjadi. Lakukan prosedur yang sama dengan
a. Dalam air
b. Dalam minyak
O O
c. Dalam Mentega
O O
3.3 Pembahasan
tabung reaksi yang sebelumnya telah diisi dengan CHCl3 setelah itu diamati
kelarutannya, hal yang sama juga dilakukan dengan mengganti CHCl3 dengan
CCl4, hal ini dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui atau mengamati
diketahui bahwa terjadi ketidaklarutan antara air dan CHCl3hal ini disebabkan
karena air merupakan senyawa organik yang bersifat polar, sedangkan CHCl3
terbentuk adalah 2 fasa. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
Kelarutan senyawa organik yaitu kurang larut dalam air atau senyawa polar
lainnya dan mudah larut dalam pelarut nonpolar (Roni dan Legiso, 2021).
Menurut Adriani, dkk (2017) reaktifitas senyawa halogen organik dapat
dapat dilihat dari tabel 2, diperoleh data bahwa saat AgNO3/alkohol direaksikan
dengan benzil klorida terjadi reaksi yang ditandai dengan terbentuknya endapan
perubahan apapun yang menandakan tidak ada reaksi yang terjadi., berdasarkan
percobaan ini maka dapat diketahui bahwa Benzil Klorida memiliki kereaktifan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
bahwa:
2. kereaktifan senyawa halogen organik dapat dilihat dari laju endapan yang
terbentuk.
4.2 Saran
Pada percobaan ini diharapkan agar volume dalam video percobaan lebih
diperjelas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Metrangolo, P., Meyer, F., Pilati, T., Resnati, G., dan Terraneo, G., 2008, Halogen
Bonding in Supramolecular Chemistry, Angel Chem Int, 3 (47); 6114- 6127
Hasil
dengan I2.
Hasil
Lampiran 2. Foto Percobaan