PENUKAR ION
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Djabal Nur Basir, M.Si
Anggota Kelompok 9 :
Sarah Victoria O. Situmorang
01 H031201011
04
01 03
Niksia Tenri Olle
Bernita Randakila H031201019
H031201021
Pembahasan:
KROMATOGRAFI PENUKAR ION DAN
PEMISAHAN ION-ION LOGAM
PENGGUNAANNYA
1 2 DENGAN RESIN PENUKAR ION
PENGURANGAN KESADAHAN 3 4
AIR DENGAN PENUKAR ION PENUKAR ION DALAM PEMISAHAN
SENYAWA SENYAWA ALKALOID
01
KROMATOGRAFI PENUKAR ION DAN
PENGGUNAANNYA
KROMATOGRAFI PENUKAR ION
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan.
Kromatografi pertukaran ion adalah salah satu teknik pemurnian senyawa spesifik
di dalam larutan campuran. Prinsip utama dalam metode ini didasarkan pada
interaksi muatan positif dan negatif antara molekul spesifik dengan matriks yang
barada di dalam kolom kromatografi . Dasar dari pertukaran ion terletak pada
perbedaan daya adsorbsi spesies- spesies ion oleh kromatografi ion yang bersifat
stoikiometri
Terdapat dua tipe pertukaran ion, yaitu pertukaran kation (cation exchange) dan
pertukaran anion (anion exchange). Pada pertukaran kation, fase stasioner
bermuatan negatif, sedangkan pada pertukaran anion, fase stasioner bermuatan
positif.
.
RESIN PENUKAR ION
Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang tinggi yang mengandung
ikatan- ikatan hubung silang (cross-linking) serta gugusan yang mengandung ion- ion yang dapat
dipertukarkan. Resin juga merupakan sebuah matriks larut (atau struktur dukungan) biasanya
dalam bentuk kecil (1-2 mm diameter) manik- manik, biasanya putih atau kekuningan, dibuat
dari organik polimer substrat.
Berdasarkan gugus fungsionalnya, resin penukar ion terbagi menjadi dua yaitu resin penukar kation
dan resin penukar anion. Resin penukar kation, mengandung kation yang dapat dipertukarkan.
sedang resin penukar anion, mengandung anion yang dapat yang dapat dipertukarkan.
Sifat-sifat resin penukar ion terdiri atas 5 hal, yaitu berdasarkan kapasitas peenukar ion,
selektivitas, derajat ikasatan silang (cross-linking), porositas, dan kestabilan resin.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertukaran ion, yaitu pH, kecepatan aliran, konsentrasi
ion terlarut dan tinggi media penukar ion.
Kromatografi penukar ion dapat diaplikasikan dalam pemurnian garam dari air laut, bidang
radioaktif, bidang kesehatan, demineralisasi dan dekolorisasi.
MACAM-MACAM RESIN PERTUKARAN ION
Dasar penggunaan resin penukar ion dalam pemisahan kromatografi dibagi menjadi 4
golongan:
R-SO3 H R-SO3- + H+
Ada beberapa resin jenis lain yang bisa dipersiapkan. Contohnya, gugus fungsionalnya dapat
berupa asam lemah COOH. Resin ini tidak memperagakan sifat-sifat pertukaran ion kecuali jika
pH nya cukup tinggi untuk mengubah asam bebas netral menjadi anion karboksilat, COO -. Sesuai
dengan reaksi :
R- COOH R- COO- + H +
• - Resin Pertukaran Anion adalah resin yang mempunyai gugus
anion, berkemampuan menukar anion terlarut. Secara umum resin
pertukaran anion dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah.
Gugus penukar anion dapat berupa hidroksil atau klorida atau anion
lain. Resin pertukaran anion basa kuat mempunyai gugus
ammonium kuartener bermuatan positif dan gugus hidroksil
bermuatan negatif yang dapat dipertukarkan, sedangkan Resin
pertukaran anion basa lemah mempunyai gugus ammonium tersier
atau sekunder.
2. Keselektifan Pertukaran Ion
Sebagian besar proses pemisahan mempergunakan penukar ion didasarkan pada perbedaan
keselektifan adsorpsi resin penukar ion terhadap spesi spesi yang hendak dipisahkan. Faktor faktor
yang mempengaruhi keselektifan adsorpsi suatu ion pada resin penukar ion ialah valensi, jari jari
ion, konsentrasi, sifat sifat resin penukar ion dan jenis pelarut.
Selain dengan penukar kation, untuk memisahkan ion logam sering juga digunakan penukar anion.
Hal ini disebabkan pada kondisi kondisi yang tertentu, ion ion logam dapat membentuk senyawa
kompleks anion dengan spesi spesi ion yang bermuatan negatif. Spesi spesi anion ini biasanya memiliki
pasangan ion yang dapat didonasikan untuk membentuk ikatan koordinasi, misalnya ion Cl -, CN-, SCN-,
F- dan sebagainya. Dengan ion Cl- misalnya, ion Co2+ dalam suasana HCl akan membentuk ion CoCl42- :
Co2+ + 4Cl- CoCl42-
Spesi ion CoCl42 ini merupakan spesi yang dapat dipertukarkan dengan anion dalam resin .
Pengurangan Kesadahan Air Dengan Penukar
Ion
03
Pengurangan Kesadahan Air Dengan Penukar Ion
Di alam, air tidak pernah terdapat dalam keadaan murni. Untuk berbagai
keperluan sehari hari, misalnya untuk air minum atau untuk industri, air yang
berasal dari sumber yang tertentu seringkali tidak dapat digunakan begitu saja.
Air sadah, atau biasa disebut juga air keras (hard water), adalah air dengan
kandungan mineral yang tinggi, mineral terlarut yang paling mengganggu adalah
kation multivalen yaitu kation dengan muatan lebih besar dari 1, seperti kalsium
(Ca2+) dan magnesium (Mg2+). Ionion ini masuk dalam air karena dalam
perjalanannya, air melewati mineral yang mengandung kalsium dan magnesium
seperti batu kapur (CaCO3) dan gypsum. Suatu cara untuk mengurangi
kesadahan air yang paling banyak digunakan dewasa ini ialah dengan penukar
ion. Proses ini dikenal dengan nama "melunakkan".
Pengurangan Kesadahan Air Dengan Penukar Ion
Penghilangan kesadahan (pelunakan) air dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi kation Ca2+ dan Mg2+. Kation penyebab kesadahan dapat dikurangi atau
dihilangkan dengan proses-proses selain dari penukaran ion (ion exchange) yaitu
sebagai berikut:
• Pemanasan
• Proses pengendapan kimia,
Alkaloid yang teradsorpsi pada penukar ion dapat dilepaskan dari resin dengan mengalirkan
larutan alkali melalui penukar ion (proses regenerasi). Molekul alkaloid dalam bentuk basa
bebas ini tidak larut dalam air dan berada disela sela molekul penukar ion :
Alkaloid bebas tersebut dapat dipisahkan dari resin dengan extraksi mempergunakan pelarut
organik misalnya alkohol, eter dan lain lain. Kadang kadang proses extraksi ini dilakukan
sekaligus bersama sama dengan proses regenerasi. Hal ini dapat dicapai dengan jalan regenerasi
mempergunakan larutan alkali dalam pelarut organik .
Penukar Ion Dalam Pemisahan Senyawa Senyawa Alkaloid
Pemisahan alkaloid dengan penukar ion ini talah digunakan dalam skala
preparatif yang cukup besar. Sebagai contoh misalnya dalam extraksi
cinchona, prosesnya dapat dilakukan dilapangan didekat perkebunan tempat
tanaman yang mengandung alkaloid tersebut tumbuh. Hal ini akan sangat
mengurangi biaya produksi karena biaya pengangkutan bahan bahan dasar
ke pabrik sangat dikurangi. Untuk memonitor kesempurnaan proses adsorpsi
dan proses elusi digunakan sinar ultra lembayung. Extraksi alkaloid dengan
penukar ion ini ternyata dapat memberikan hasil kemurnian dan efisiensi
pemisahan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan cara cara isolasi
alkaloid konvensional
Q&A
TERIMA KASIH