Anda di halaman 1dari 21

PENGOLAHAN AIR BUANGAN LANJUTAN

METODE PENUKAR ION


:

Disusun oleh : Dosen Pembimbing :


Deny Iswahyudi 153800019 Dra. Indah Nurhayati, S.T, M.T
Anggun Nur Angraeni 153800020
Joko Prasetio 153800052
Irene Lavenia Eka A 153800057

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
2017
Latar Belakang
Pengolahan Air Buangan Lanjutan merupakan kelanjutan dari pengolahan
terdahulu. Pengolahan ini akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama
dan kedua masih banyak mengandung zat tertentu yang berbahaya bagi
masyarakat. Salah satu jenis pengolahan lanjutan adalah proses Penukar Ion.
Ion Exchange atau penukar ion adalah proses penyerapan ion ion oleh resin
dengan cara ion-ion dalam fasa cair (biasanya dengan pelarut air) diserap lewat
ikatan kimiawi karena bereaksi dengan padatan resin.
Yang hanya diperlukan bila masih ada material material pencemar yang masih
perlu dihilangkan sebelum dilakukan pembuangan ke badan air penerima.
Definisi Ion

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan


listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap satu atau
lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik
menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan
satu atau lebih elektron disebut kation, karena tertarik
menuju katode. Proses pembentukan ion disebut ionisasi.
Atom atau kelompok atom yang terionisasi ditandai
dengan n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang
hilang atau diperoleh. (Wikipedia, 2017)
Penukar Ion
Ion Exchange atau penukar ion adalah proses penyerapan ion ion oleh
resin dengan cara ion-ion dalam fasa cair
(biasanya dengan pelarut air) diserap lewat ikatan kimiawi karena
bereaksi dengan padatan resin.

Resin penukar ion adalah suatu bahan padat yang memiliki bagian (ion
positif atau negatif) tertentu yang bisa dilepas dan ditukar dengan bahan
kimia lain dari luar yang merupakan senyawa hidrokarbon terpolimerisasi
sampai tingkat yang tinggi dan mengandung ikatan-ikatan hubung silang
(crosslinking) serta gugusan yang mengandung ion-ion yang dapat
dipertukarkan.
Jenis Jenis Resin
Resin penukar kation : Resin penukar anion :
Suatu resin penukar kation adalah Suatu resin penukar-anion adalah suatu
sebagai suatu polimer berbobot molekul polimer yang mengandung gugus-gugus amino
tinggi, yang terangkai-silang yang (atau amonium kuartener) sebagai bagian
mengandung gugus-gugus sulfonat, bagian integral dari kisi polimer itu dan
karboksilat, fenolat, dan sebagainya sejumlah ekuivalen anion-anion seperti ion
sebagai suatu bagian integral dari resin klorida , hidroksil atau sulfat. (Basset,1994).
itu serta sejumlah kation yang ekuivalen. Adapun jenis-jenis ion negatif (anion) yang
Adapun jenis-jenis ion positif (kation) terdapat pada resin sebagai berikut :
yang terdapat pada resin sebagai berikut
: (biasa terdapat pada unsur logam). Bicarbonate
Calcium Nitrate
Magnesium Carbonate
Natrium/sodium Sulphate
Pottasium Carbon dioxide
Hydrogen Silica
Iron Hydroxide
Manganese
Syarat - Syarat Resin

Syarat-syarat resin dasar bagi suatu resin adalah :


Resin itu harus cukup terangkai - silang, sehingga
keterlarutannya yang dapat diabaikannya.
Resin itu harus cukup hidrofolik untuk memungkinkan difusi
ion-ion melalui strukturnya dengan laju yang terukur (finite)
dan berguna.
Resin harus menggunakan cukup banyak gugus penukar ion yang
dapat dicapai dan harus stabil kimiawi.
Resin yang sedang mengembang harus lebih besar rapatannya
daripada air. (Harjadi, 1993).
Sifat Sifat Resin
Kapasitas Penukaran ion
Sifat ini menggambarkan ukuran kuantitatif jumlah ion-ion yang dapat dipertukarkan dan
dinyatakan dalam mek (milliekivalen) per gram resin kering dalam bentuk hydrogen atau
kloridanya atau dinyatakan dalam milliekivalen tiap milliliter resin (meq/ml).

Selektivitas
Sifat ini merupakan suatu sifat resin penukar ion yang menunjukan aktifitas pilihan atas ion
tertentu .Hal ini disebabkan karena penukar ion merupakan suatu proses stoikhiometrik dan
dapat balik (reversible) dan memenuhi hukum kerja massa. Faktor yang yang menentukan
selektivitas terutama adalah gugus ionogenik dan derajat ikat silang/

Derajat ikat silang (crosslinking)


Sifat ini menunjukan konsentrasi jembatan yang ada di dalam polimer. Derajat ikat silang
tidak hanya mempengaruhi kelarutan tetapi juga kapasitas pertukaran, perilaku mekaran,
perubahan volume, seletivitas, ketahanan kimia dan oksidasi.
Sifat Sifat Resin
Porositas
Nilai porositas menunjukan ukuran pori-pori saluran-saluran kapiler.
Ukuran saluran-saluran ini biasanya tidak seragam.

Kestabilan resin
Kestabilan penukar ion ditentukan juga oleh mutu produk sejak dibuat.
Kestabilan fisik dan mekanik terutama menyangkut kekuatandan
ketahanan gesekan. Ketahanan terhadappengaruh osmotik, baik saat
pembebananmaupun regenerasi, juga terkait jenismonomernya.
Kestabilan termal jenismakropori biasanya lebih baik daripada yanggel,
walau derajat ikat silang serupa. Akan tetapi lakuan panas penukar
kation makropori agak mengubah struktur kisiruang dan porositasnya.
Resin penukar ion sering digunakan untuk menghilangkan kesadahan dalam
air. Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal
sebagai air sadah.
Kesadahan air dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
Kesadahan sementara , disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO3-) dan
bikarbonat (HCO3-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Kesadahan tetap, disebabkan oleh adanya garam-garam khlorida (Cl-) dan
sulfat (SO42-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Alat Penukar Ion
Alat penukar ion dengan
kolom ganda
Gambar alat penukar ion ganda

Pelaksanaan regenerasi pada proses


kolom ganda sangat sederhana. Yakni,
ke dalam kolom penukar kation dialirkan
asam khlorida encer dan kedalam kolom
penukar anion dialirkan larutan natrium
hidroksida encer. Regeneran yang
berlebihan selanjutnya dibilas dengan
air.
Alat Penukar Ion
Alat penukar ion kolom tunggal (unggun campuran)
Pada proses kolom tunggal, resin penukar kation Gambar alat penukar ion tunggal
dan penukar anion dicampur menjadi satu dalam
sebuah kolom tunggal. Dengan proses ini dapat
dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih
tinggi daripada dengan proses kolom ganda.
Sebaliknya, pada proses kolom tunggal regenerasi
resin penukar lebih kompleks.
Langkah-langkah kerja pada regenerasi kolom
tunggal :
Pemisahan resin penukar kation dan penukar anion
dengan klasifikasi menggunakan air (pencucian
kembali dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin
penukar anion yang lebih ringan (berwarna lebih
terang) akan berada diatas resin penukar kation yang
lebih berat (berwarna lebih gelap).
Jenis jenis Proses Penukar Ion

Produk yang pertama kali digunakan pertukaran ion di


dalam industri adalah zeolit anorganik yang terdapat di
alam, seperti alumunium silikat, yang mempunyai
kapasitas pertukaran ion per-meter kubik sangat rendah.
Perbaikan berikut menggunakan penukar ion organik
mempunyai kapasitas pertukaran yang sangat tinggi per-
meter kubik bahan. Perbaikan berikutnya ialah
penggunaan penukar ion organik yang dibuat dari bahan
alam yang tersulfonasi seperti batu bara, lignit dan
gambut. Namun, resin penukar ion yang paling tinggi
kapasitasnya adalah polistirena divinilbenzana (SDVB).
Jenis jenis Proses Penukar Ion
Pelunakan
Untuk keperluan proses pelunakan,umumnya menggunakan pertukaran kation yaitu
ion Natrium (Na+) yang bahan penukar ionnya dikenal orang dengan nama Sodium
Zeolite atau Resin.
Keuntungan pelunakan air dengan metoda pertukaran ion ini adalah :
Peralatannya kompak dan efisien, serta pemeliharaannya mudah
Tidak ada endapan lumpur seperti halnya pada proses soda kapur, sehingga tidak ada
persoalan pembuangan lumpur
Proses ini juga dapat menurunkan kandungan besi dan mangan
Dapat melunakkan air dengan berbagai macam derajat kesadahan
Kerugiannya Keuntungan pelunakan air dengan metoda pertukaran ion ini adalah :
Natrium bikarbonat yang dihasilkan dari reaksi pelunakan dapat menimbulkan priming
dan foaming di dalam ketel
Air yang mempunyai kekeruhan tinggi tidak dapat dilunakkan dengan cara ini.
Jenis jenis Proses Penukar Ion
Proses Gamping-Soda
Penggunaan kapur kembang atau kapur mati Gambar Skema presipitator, menunjukkan
(slaked lime) dan soda abu untuk menyingkirkan pembentukan endapan (presipitat) dan filtrasi ke
kesadahan air dapat dikelompokan sebagai atas melalui selimut lumpur (Permutit Co).
proses gamping-dingin (cold-lime process) dan
proses gamping-panas-soda (hot-lime-soda
process).
Kekuatan yang utama terhadap proses gamping-
dingin-soda ialah besarnya volume lumpur basah
yang terbentuk.
Permutit Spiractor menggunakan presipitasi
(pengendapan) sebagai katalis. Hal ini dapat
mengurangi volume dan kandungan sisa air
lumpur. Volumenya tinggi 12 persen dari proses
yang konvensional dan limbah padat yang
dihasilkan.
Jenis jenis Proses Penukar Ion
Penyingkiran Silika
Pengolahan dengan Fosfat
Silika tidak dapat disingkirkan dengan
Proses ini digunakan untuk pengolahan intern
pertukaran kation-hidrogen atau
air ketel di satu pihak, dan di lain pihak untuk
pertukaran natrium zeolit, dan biasanya
pengolahan air pendingin dan air proses.
hanya tersingkir sebagian di dalam proses
Pengolahan air pendingin dan air proses dengan gamping-soda, dingin maupun panas.
beberapa ppm natrium heksametafosfat sangat
Silika dapat disingkirkan dari air ketel
bergantung pada sifat-sifat lain fosfat
dengan menggunakan gamping dolomit
kompleks ini. Zat ini dapat mencegah
atau magnesia aktif di dalam pelunak.
pengendapan pada air yang biasanya
mengendapkan kalsium karbonat kalau terlalu Cara yang paling umum digunakan untuk
alkali atau karena dipanaskan. Natrium menghasilkan air yang hanya mengandung
heksametafosfat banyak digunakan untuk sedikit silika ialah demineralisasi.
mengurangi korosi dan penyerapan besi oleh air
di dalam sistem sirkulasi pendinginan, sistem
distribusi air pabrik, dan di dalam sistem air
minum perkotaan.
Jenis jenis Proses Penukar Ion
Demineralisasi dan Pembuangan Garam
Sistem demineralisasi sangat banyak
digunakan, bukan saja untuk
pengolahan air umpan ketel uap
tekanan tinggi, tetapi juga untuk
berbagai air proses dan air cuci.
Pemilihan sistem penukar ion untuk
ini bergantung pada :
Volume dan komposisi air mentah.
Persyaratan kualitas air pengolahan,
sesuai dengan tujuan dan
penggunaannya.
Biaya investasi dan operasi
Jenis jenis Proses Penukar Ion
Pemurnian
Untuk penyediaan air minum dari air
bersih di perkotaan biasanya diperlukan
pengolahan air. Sebelum pengolahan air
perkotaan menjadi sesuatu yang umum
digunakan, penyakit yang disebabkan
oleh air yang tidak bersih sering
mewabah, terutama penyakit tipus.
Persyaratan untuk penyediaan air bersih
perkotaan biasanya mengharuskan
kebebasan total dari mikroorganisme
patogen dan dari suspensi zat padat.
Selain itu, air juga sebaiknya, walaupun
Gambar Diagram alir pengolahan air perkotaan (Infilco,
tidak harus lunak dan tidak mempunyai Inc)
rasa dan bau yang tidak dikehendaki.
Aplikasi Exchanger Ion (Pertukaran Ion)
Adapun beberapa aplikasi penerepanan metode pertukaran ion meliputi :
Pengolahan air minum dan Pengolahan air limbah dalam skala komersial, industri, dan
perumahan.
Penukar ion dapat melunakkan air, deionize itu, dan bahkan digunakan dalam desalinasi .
Dalam kegunaan industri, air murni sering penting untuk keberhasilan pengembangan produk.
Persiapan berbagai asam, basa, garam, dan solusi ini juga dibantu oleh pertukaran ion.
Kimia analitik menggunakan pertukaran ion dalam kromatografi.
Pemulihan logam mulia juga dimungkinkan dengan resin.
Pengeringan Industri pengolahan gas dicapai sering dengan pertukaran ion.
Industri makanan menggunakan pertukaran ion dalam berbagai cara, mulai dari pembuatan
anggur untuk pembuatan gula.
Dalam dunia medis, puluhan manifestasi penting dari benfits pertukaran ion dapat ditemukan,
dari pembangunan dan penyiapan obat kunci dan antibiotik, seperti streptomisin dan kina, untuk
pengobatan untuk bisul, TB, ginjal, dan banyak lagi.
Pertukaran ion digunakan untuk mencegah pembekuan darah dan di toko-toko di dextrose, juga.
Pembangkit tenaga nuklir
Aplikasi Penukar Ion pada Pengolahan Air Limbah

Beberapa faktor penting yang diperhatikan dalam pemilihan teknologi


penukar ion antara lain :
Karakteristik limbah. Teknologi penukar ion dapat dilakukan pada limbah
dengan kriteria antara lain kandungan padatan terlarut tidak melebihi 4
mg/L, kandungan garam kurang dari 2 g/L, radionuklida hadir dalam
bentuk ion, mengandung sedikit kontaminan organik, dan mengandung
sedikit senyawa pengoksidasi kuat.
Pemilihan penukar ion dan proses pengolahan. Penukar ion harus
memiliki kecocokan dengan karakteristik limbah (pH dan ion) selain
temperatur dan tekanan.
Aplikasi Penukar Ion pada Pengolahan Air Limbah
Salah satu aplikasi metode penukar ion pada proses pengolahan air limbah adalah sebagai
berikut:
STUDI PEMAKAIAN METODE PERTUKARAN ION UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR
YANG MENGANDUNG URANIUM DAN SERIUM.

Anda mungkin juga menyukai