DASAR TEORI
Resin penukar ion merupakan polimer yang memiliki kemampuan untuk menukar ion-ion
di dalam polimer itu dengan ion-ion di dalam larutan yang melewatinya. Proses penukaran ini
terjadi tanpa ada perubahan fisik dari resin penukar ion. (New Zealand Institute of Chemistry, tt)
Resin penukar ion terdiri dari jaringan polimer ikatan silang dimana terdapat situs-situs
aktif dari ion pada strukturnya. (Dow). Resin penukar ion terbagi menjadi dua jenis, yaitu resin
penukar kation dan resin penukar anion.
Menurut Erlina dkk dalam Indri (2015), sifat-sifat penting resin penukar ion adalah sebagai
berikut :
Gambar 2. Karakteristik ekspansi dari resin penukar kation. (sumber : F.C Nachod,
Operation Analysis for Ion Exchange).
2.3.2 Tahap Regenerasi
Tahap regenerasi adalah operasi penggantion ion yang terserap dengan ion awal yang
semula berada dalam matriks resin, sehingga resin menjadi aktif kembali. NaCl, H2SO4 dan HCl
merupakan regeneran umum untuk resin penukar kation, sedangkan resin penukar anion
diregenerasi menggunakan NaOH atau larutan Na2CO3 (Nachod, dkk).
2.3.3 Tahap Pembilasan
Tahap pembilasan dilakukan untuk meghilangkan sisa larutan regenerasi yang
terperangkap oleh resin, pembilasan dilakukan menggunakan air produk dengan aliran
down flow dan dilaksanakan dalam 2 tingkat, yaitu :
1. Tingkat laju alir rendah untuk menghilangkan larutan regenerasi, dan
2. Tingkat laju alir tinggi untuk emnghilangkan sisa ion.
2.3.4 In Service
Setelah pembilasan selesai, siklus operasi in service dapat dimulai. Tahap in service
merupakan tahap dimna terjadi reaksi pertukaran ion. Tahap layanan ini dilakukan dengan cara
mengalirkan air umpan dari atas (down flow). Berikut skema proses pertukaran ion pada resin
anion dan kation.