Anda di halaman 1dari 25

PENGENDALIAN PENCEMARAN

LAUT DAN PANTAI

Ekobiologi Kerang Bulu Andara


Antiquata di Perairan Tercemar
Logam Berat

Disusun Oleh: Anggun Nur A (153800020)

Dosen Pembimbing:
Dr. Rhenny Ratnawati, ST., M.T.

Jurusan Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas PGRI Adibuana Surabaya
2016
ABSTRAK

Kerang bulu Anadara antiquata mampu hidup di perairan


tercemar logam berat.

Kemampuannya beradaptasi di lingkungan tercemar


dimanfaatkan sebagai bio indicator logam berat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perubahan yang diamati


meliputi sebaran ukuran panjang, bioakumulasi logam berat
pada daging kerang,indeks daging Meat Yields (MY), dan pola
per tumbuhan, yang dihubungkan dengan peubah fisika kimia
perairan.
PENDAHULUAN

Berbagai aktivitas industri dan pembangunan membuang


limbah cair ke sungai yang akhirnya bermuara di laut,
menimbulkan pencemaran di perairan laut.

Diantara limbah antrogenik yang berbahaya bagi lingkungan


dan makhluk hidup, adalah limbah logam berat.

Logam berat tidak dapat hancur secara biologis, melainkan


mengendap, dan terakumulasi di substrat perairan membentuk
senyawaan komplek bersama bahan organik dan anorganik
perairan.
PENDAHULUAN

Pencemaran lingkungan secara berlebihan dan ter us mener us dapat


menyebabkan penur unan pH (pengasaman) air laut, yang mengakibatkan logam
di dasar perairan dapat kembali lepas (terlar ut) ke badan air, sehingga
konsentrasinya di perairan melebihi batas ambang yang ditentukan.

Bivalvia mer upakan organisme sentinel yang sangat ber manfaat sebagai
bioindikator pencemaran logam berat di laut, karena mampu merefleksikan
bioavailabilitas logam di lingkungan.

Logam berat yang masuk tubuh kerang, akan terdistr ibusi sesuai dengan
afinitasnya. Untuk mengurang i toksisitas logam dalam tubuhnya, kerang
mampu melakukan detoksifikasi sendir i, antara lain dengan mensintesis
protein metallothionein yang mampu menjerap logam.

Mekanisme detoksifikasi mer upakan salah satu faktor yang memengar uhi
kemampuan kerang ber tahan hidup di lingkungan tercemar logam berat.
Logam berat dalam tubuh kerang mengalami biotransfer, dan biomagnifikasi
kepada tingkat trofik yang lebih tingg i, sejalan dengan rantai makanan.
PENDAHULUAN(LANJUTAN)

Perairan pesisir Banten seperti Teluk Banten, Bojonegara dan


Muara Bama, Panimbang telah mengalami tekanan berat
pencemaran lingkungan, yang berasal dari kegiatan
antropogenik, seperti limbah batu bara bahan bakar PLTU
yang dioperasikan sejak tahun 2009.

Kegiatan berbagai industri seperti pabrik plastik, industri


perakitan kapal, dan industri lainnya. Oleh karena itu
diperlukan studi tentang kemampuan Anadara antiquata
ber tahan hidup di perairan tercemar logam berat, dalam
rangka pemanfaatan potensinya untuk biomonitoring perairan
tercemar logam berat.
PENDAHULUAN (LANJUTAN)

Kerang bulu Anadara antiquata (Bivalvia: Arcidae) hidup


berkelompok di area sublitoral perairan, dengan substrat
berpasir atau berlumpur yang kaya bahan organik, dan juga
dapat ditemukan di mangrove, maupun padang lamun .

Sebagai bioindikator, beberapa peubah ekofisiologis dari


hewan ini dapat merepresentasikan pencemaran, mulai dari
ringan hingga berat, yang terjadi di daerah tersebut.
TUJUAN

Perairan Banten dikenal sejak lama sebagai sumber penghasil


kekerangan konsumsi. Meningkatnya kandungan pencemar
logam berat di kawasan ini yang terakumulasi pada daging
kerang, selanjutnya akanmengalami biomagnifikasi sejalan
dengan tahapan rantai makanan

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan


adaptasi Anadara antiquate di perairan yang tercemar logam
berat, dengan pendekatan morfometrik dan ekofisiologi.
PETA LOKASI PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN DAN KOORDINAT
GEOGRAFIK
BAHAN DAN METODE

Bahan bahan yang dibutuhkan :


Bahan bahan kimia untuk pengawet contoh air
Akuades
Es Batu
Alat alat yang dibutuhkan :
Garok
GPS
Kotak berpendingin
DO Meter
pH
Stopwatch
Dissecting set
Peralatan tulis
PENGAMBILAN CONTOH UJI

Pengambilan contoh kerang, air, dan substrat dilakukan pada bulan


Januari, Maret, dan Mei 2012.

Pengambilan A. antiquata di Panimbang menggunakan perahu


yang dilengkapi alat garok.

Di Bojonegara, contoh kerang diambil langsung secara manual


pada plot ukuran 1x1 m tanpa alat.

A. antiquata dipisahkan dari biota lain yang ikut terambil, diberi


label, lalu disimpan dalam kotak berpendingin, untuk dibawa ke
laboratorium guna analisis lebih lanjut.
PARAMETER UJI

Peubah fisika kimia perairan yang diukur langsung di lokasi,


yaitu :
kecepatan arus (cm/detik),
Salinitas (0/00),
Suhu (0C),
DO (mg/L),
pH.
PARAMETER UJI

Peubah Ekofisiologi yang dianalisis di laboratorium yaitu :


Konsentrasi Pb, Cd, Hg (mg/L) daging kerang,
Air dan substrat dengan spektrofotometri serapan atom
(AAS),
Indeks Meat Yield (MY) daging kerang.

Analisis logam berat dilakukan di Laboratorium Produktivitas


Lingkungan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
FPIK IPB.
PARAMETER UJI

Peubah morfologi kerang yang diukur meliputi :

Panjang cangkang (mm),


Bobot total kerang (g),
Bobot jaringan lunak (g).
HASIL DAN PEMBAHASAN

Di sekitar lokasi penelitian di Panimbang dan Bojonegara dijumpai


banyak aktivitas yang berpotensi melepaskan limbah beracun berbahaya
ke perairan laut, antara lain industri baja, kimia, PLTU, penyimpanan
batu bara, pabrik perakitan perahu fiber, perhotelan, wisata bahari,
dan sebagainya. PLTU yang terdapat di Panimbang menggunakan
batubara sebagai bahan bakar, dan limbah batubara menjadi pencemar
utama ekosistem perairan.

Hasil pengukuran fisika kimia perairan di lokasi penelitian


ditampilkan pada Tabel di kedua lokasi penelitian masih sesuai untuk
mendukung kehidupan bivalvia, yang menyukai perairan dengan suhu
2532,8C; pH 78,5; salinitas 2-30/00;DO 46,6 mg/L, dengan
sedimen lumpur atau berpasir.
HASIL DAN PEMBAHSAN

Tabel 2. Peubah fisika-kimia perairan di lokasi penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran kandungan logam Pb, Cd, dan Hg dari


contoh air dan substrat lokasi penelitian, ditampilkan pada
Tabel 3.

Berbeda dengan fisika kimia perairan yang masih layak untuk


kehidupan kerang, konsentrasi logam Pb, Cd, dan Hg di
kolom air dan substrat telah melebihi batas ambang yang
ditetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51
tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, khususnya untuk
biota laut, mencantumkan kandungan maksimal pada air laut
untuk Hg 0,001 mg/L, Cd 0,001 mg/L, dan Pb 0,008 mg/L.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DANPEMBAHASAN

Konsentrasi logam Pb, Cd, dan Hg pada daging A. antiquata di


Bojonegara dan Panimbang sudah melebihi batas ambang, terlebih Cd
(Tabel 4).Hal ini menunjukkan A. Antiquata mampu toleran, dan
ber tahan terhadap toksisitas logam yang terakumulasi dalam tubuhnya.

Di lain pihak, daging A. antiquatadari kedua lokasi penelitian berbahaya


untuk dikonsumsi, karena tingginya kandungan logam pada daging.
Mengacu pada SNI 01-3460-1994, yang menyebutkan persyaratan
maksimum kandungan Pb dan Hg dalam daging kerang konsumsi
adalah 0,5 ppm, daging A. antiquata dari Panimbang dan Bojonegara
telah mengandung Pb dan Cd melebihi batas ambang, sementara Hg
masih di bawah batas ambang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN

Peubah Meat Yield(MY) merupakan salah satu alat ukur cepat


tentang kondisi ekofisiologis species bivalvia, atau moluska
lain, yang dieksploitasi secara komersial.
Metode ini juga sangat praktis dilakukan untuk memantau
aktivitas gametogenesis kerang .
Pengukuran nilai MY menggunakan formula, yaitu: bobot
jaringan lunak (g) dibagi bobot total kerang (g) dikalikan 100.
Nilai-nilai MY lalu dipilah menjadi tiga kategori, yaitu:
kurus, sedang, dan gemuk, berdasarkan rataan nilai
minimum, nilai tengah, nilai maksimum.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ini secara umum menunjukkan bahwa A. antiquatadi kedua


lokasi penelitian mampu bertahan terhadap toksisitas logam berat
dari lingkungan.

Metabolisme tubuh A.antiquata mampu meregulasi logam dari


lingkungan yang masuk dan terkumulasi dalam tubuhnya, sehingga
dapat menyimpan cadangan senyawa organik (terutama protein
dan glikogen) yang diperlukan untuk pertumbuhan, dan
melangsungkan reproduksi .

Nilai ini dipengaruhi oleh faktor endogen (misalnya siklus


gametogenesis), dan faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, pH,
DO dan ketersediaan pakan
KESIMPULAN

Kolom air dan substrat di lokasi penelitian, yaitu di Muara Bama


Panimbang dan Teluk Banten Bojonegara, telah tercemar logam Pb, Cd,
dan Hg melebihi batas ambang yang ditetapkan.

Kandungan Pb, Cd, dan Hg pada kolom air, substrat, dan daging
Anadara antiquata di Bojonegara, lebih tinggi dibandingkan di Panimbang.

Kandungan Pb dan Cd daging Anadara antiquata telah melebihi batas


ambang, sementara kandungan Hg masih dalam batas ambang aman
dikonsumsi.

Lebih dari 50%Anadara antiquatadi lokasi penelitian memiliki nilai Meat


Yields(MY) kategori sedang, yang mencer minkan kemampuan menyimpan
senyawa organik untuk per tumbuhan dan reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai