Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PTK IV

DESTILASI

Revika Nurbayani Syabaan

2009430070

Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Ion Exchange, PTK 4 - 0

2012

ION EXCHANGE
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Praktikan diharapkan dapat memahami prinsip kerja alat ion
exchange pada proses pelunakan air dan demineralisasi air.
2. Praktikan dapat mengetahui aplikasi alat ion exchange pada dunia
industri.
TEORI PERCOBAAN
Ion exchange adalah suatu proses untuk pemurnian air dimana ionion dalam suatu larutan ditukar dengan suatu penukar ion (berupa
resin), padatan, gel. Tipe-tipe penukar ionadalah resin penukar ion,
zeolit, montmorillonite, tanah liat dan humus. Penukar ion adalah salah
satu penukar kation untuk anion bermuatan positif dan penukar anion
untuk ion bernuatan negatif. Ada juga ipenukar ion yang disebut mix
ber yang mempunyai anion dan kation dan dapat menggantikan resin.
Pertukaran ion adalah suatu proses reversibel dimana penukar ionnya
dapat diregenerasi melalui suatu pencucian dengan suatu kelebihan
ion yang dapat ditukar.
Kegunaan Ion exchange:
1. Pada industri pemurnian air untuk menghasilkan air lunak. Hal ini
terpenuhi dengan pertukaran ion antara Ca2+, dan Mg2+ terhadap
Na+ dan H+.
2. Pada industri biokimia untuk memisahkan molekul seperti protein.
Proses ini diterapkan juga pada pelunak air.
3. Pada industri makanan, hydronetallurgi, finishing metal, bahan
kimia dan petrokimia, farmasi, gyla, pemanis buatan, air tanah, air
minum, air industri, nuklir dan lain-lain.
4. Untuk membuat air demin dan air lunak sebagai air umpan dan
make up water pada boiler.
Proses pertukaran ion
Proses Softening (pelunakan)

Ion Exchange, PTK 4 - 1

Proses pelunakan termasuk dalam proses pertukaran ion untuk


menghilangkan ion-ion terlarut yang tidak dapat dihilangkan melalui
proses klarifikasi dan flokulasi.
Dalam proses ini air di lewatkan ke suatu kolom yang berisi resin
penukar ion. Pada waktu kontak dengan resin tersebut beberapa ion
dalam air akan ditukar dengan ion lain yang terikat dalam resin.
Pada proses ini ion yang ditukar adalah ion positif (kation)
khususnya yang mempengaruhi kesadahan air yaitu ion Ca dan Mg
yang akan ditukar dengan ion Natrium (Na+).
Tujuan

pelunakan

air

adalah

untuk

menurunkan

atau

menghilangkan kesadahan air. Dengan kandungan air sadah yang


rendah dapat meminimalisasikan terbentuknya kerak jika digunakan
sebagai air umpan boiler dan air pendingin.
Tahapan deionizer:
Tahap kation exchange
Pada tahap ini kandungan garam mineral dikurangi. Kation dan
garam-garam mineral adalah Ca, Mg, Na, K. Mineral tersebut memiliki
afinitas yang lebih tinggi dari H 2 sehingga pada proses kation
exchange,

kation-kation

tersebut

dapat

menggeser

ion

dalam

persenyawaan resin. Reaksi yang terjadi adalah:


2 R-SO3 + Ca SO4

(R-So3)2Ca

Tahap Anion Exchange


Merupakan tahao lanjutan dari kation exchange. Prinsip kerjanya
sama dengan kation exchange hanya saja resin yang digunakan
berbeda yaitu:
Weakly basic anion exchange, hanya dapat menghilangkan klor dan
nitrat.
Reaksinya :
RNH3 + HCl

RNH3Cl + H2O

Strong basic anion exchange, dapat menhilangkan anion-anion


kuat, asam silika, sulfat dan karbonat.
Reaksi yang terjadi:
Ion Exchange, PTK 4 - 2

R4NaOH + HsiO3

R4NHSiO3 + H2O

Air yang dihasilkan dari proses diatas ditampung dalam tangki air
murni (pure water tank).
Reaksi yang terjadi selama proses pelunakan air adalah:
R- Na +

Ca++

+ Na+

R-Ca

Mg++

R-Mg

Dimana
R-Ca akan terikat pada resin,
kation Na+ akan terbawa oleh air.
Setelah gugus Na+ pada resin terpakai habis (tertukar seluruhnya)
maka resin harus diaktifkan kembali dengan cara regenerasi dengan
menggunakan larutan NaCl.
Reaksi yang terjadi selama regenerasi resin:
Na +

Ca++

R-Ca
R-Mg

+ R- Na+

Mg++

Dimana:
R-Na merupakan resin yang siap dipakai kembali
Kation Ca++ dan kation Mg++ akan dibuang
Air yang dihasilkan dari proses pelunakan disebut soft water yang
umumnya dipakai sebagai air make-up dan air umpan boiler yang
beroperasi pada tekanan rendah.
Secara umum proses yang terjadi pada proses penukaran ion
adalah:
1. Proses pertukaran ion
2. Back wash
Pencucian untuk menghilangkan pedatan yang terperangkap di
pori-pori antar resin, aliran mengalir dari bawah ke atas.
3. Regenerasi (pengaktifan kembali)
Proses regenerasi menggunakan regenerant seperti NaCl atau HCl
sesuai kebutuhan dimana aliran mengalir dari atas ke bawah.
4. Rinse (pengambilan regenerant)
Ion Exchange, PTK 4 - 3

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan regenerant yang masih


tersisa pada kolom.

Proses Deionisasi
Jika pada proses pelunakan yang ditukar adalah ion-ion hardness
yaitu Ca dan Mg maka pada proses deionisasi (denineralisasi) semua
kation termasuk ion natrium ditukar dengan ion hidrogen (H +) dan
semua anion ditukar dengan hidroksil (OH-). Yang dapat ditukar
anionnya yaitu terdiri dari; bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO32-), silikat
(SiO32-), sulfat (SO42-) dan klorida (Cl-).
Dalam pelaksanaannya proses deionisasi dilaksanakan 2 tahap
yaitu:
1. Pertukaran kation
R-H

Ca++

R-Ca

Mg++

R-Mg + H+

Na+

R-Na

Dimana
R-Ca, R-Mg dan R-Na akan terikat pada resin
Ion H+ akan terbawa air
2. Pertukaran Anion
R-OH + HCO3-

R HCO3

+ H 2O

Terikat di resin

terbawa air

Sama seperti pada proses pelunakan setelah kapasitas penukar ion


terpakai habis maka perlu dilakukan regenerasi dengan regenerant
yang sesuai. Larutan asam klorida atau asam sulfat biasa digunakan
untuk penukar kation dan penukar anion.
Reaksi yang terjadi selama proses regenerasi:
1. Pertukaran Kation
R-Ca

Ca++
Ion Exchange, PTK 4 - 4

R-Mg

+ H+

Mg++

R-H (dipakai lagi) +


Na+

R-Na
2. Pertukaran Anion
R-HCO3 +OH-

R-OH + HCO3-

Air yang dihasilkan dari proses ini disebut demin water dan banyak
digunakan sebagai air make-up atau air umpan boiler tekanan
tinggiataupun tekanan rendah dan sedang.
Resin ion excahnge dari resin:
Na+ + RH

H+ + Rna

Dimana R merupakan resin yang berasal dari grup tipe asam. Resin
mempunyai kapasitas pertukaran ion yang terbatas. Jumlah total tetap
dari resin asam per gramnya sama dengan jumlah konsentrasi dari R-H
dan R-Na dengan konstan.
Seperti terulis pada persamaan
RH + RNa = qm
Hal yang sama juga terdapat pad fase larutan di luar resin yaitu
total konsentrasi molar dari H2 dan sodium adalah konstan.
Seperti terlihat pada persamaan
H+ + Na+ = Co
Persamaan pada kesetimbangan adalah:
H+ RNa / Na+ RH = (Co-C)q* / c (qm- q+)
Dimana G dan q* mewakili konsentrasi kesetimbangan dari natrium.
Resin Penukar Ion
Resin penukar ion adalah suatu matriks yang tidak dapat larut ,
yang memiliki diameter 1-2 mm. Resin tersebut pada umumnya
berwarna putih atau kekuning-kuningan terbuat dari suatu substrat
polimer organik. Ada beberapa jenis resin penukar ion yang berbeda.
Resin ini digunakan secara ekstensif untuk pelunakan air selama
proses pemurnian air. Pada perkembangan selanjutnya sebagai bahan
alternaatif yang lebih fleksibel pengganti resin menggunakan zeolit
alami atau turuan.

Ion Exchange, PTK 4 - 5

Kebanyakan resin penukar ion terbuat dari polisytrene yang


memiliki

ikatan

cross

linker

pada

umumnya

dicapai

dengan

menambahkan suatu proporsi kecil divinyl benzene ke dalam styrene.


N0n-crosslinker polimer juga digunakan hanya saja jarang dipakai
karena kecenderungan polimer tersebut untuk mengubah dimensi
pada ikatan ion. Bagaimanapun banyak sedikitnya ikatan crosslinked
tergantung kapasitas resin dan untuk memperpanjang waktunya dapat
dicapai kesetimbangan ion dalam larutan dan dalam resin.
ALAT DAN BAHAN
Alat

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat ion exhange


Beaker glass
Buret
Pipet
Erlenmeyer
Timbangan digital

1.
2.
3.
4.

Bahan
CaCl2 0,05 N
NaCl 10%
Asam oksalat 0,05 N
NaOH 0,05 N

PROSEDUR PERCOBAAN
1.

Pembilasan Resin Kation


Sistem
dibilas
dengan

menggunakan

aquadest

untuk

membersihkan residu atau kotoran pada saat terakhir digunakan.


2.

Aquadest sebanyak 5 liter dimasukkan ke dalam reservoir untuk


diukur konduktivitasnya. Valve dipastikan dalam keadaan tertutup
rapat.

3.

Resin kation dibilas dengan aliran menurun dengan membuka


katup V2 dan V10.

4.

Letakkan selektor tube kedalam reservoir air deionisasi den


mulai dinyalakan pompa dengan lajua alir 70%.

5.

Katup by-pass dibuka penuh dengan tujuan memindahkan residu


dari operasi sebelumnya.

6.

Setelah itu diatur agar alirannya lebih kecil.

7.

Diatur katup kontrol sehingga laju alir antara 35-40 cm 3/ menit.

8.

Diamati dan diukur kondektivitasny.

Ion Exchange, PTK 4 - 6

9.

Kemudian air yang sudah terdeionisasi dibilas dengan membuka


katup v4 dan v8.

10.

Katup ditutup setelah semua residu telah hilang.

Pengukuran Analat
1.

Disiapkan larutan CaCl2 0,05 M dan diukur kondektivitasnya.

2.

Kemudian pompa dinyalakan dengan 70% aliran.

3.

Katup bay-pass dibuka penuh, setalah kotoran hilang diatur


sampai aliran mengecil dan berhenti.

4.

Katup kontrol diatur sehingga laju alir 35-40 cm 3/menit.

5.

Setelah itu ukur konduktivitasnya dan amat perubahan nilai


konduktivitasnya setiap 5 detik.

6.

Pengukuran dihentikan jika nilai konduktivitasnya naik.

7.

Pompa dimatikan dan ditentukan

total waktu yang diperlukan

untuk mencapai titik break through dari grafik konduktivitas


terhadap waktu.
8.

Dihitung jumlah sample yang melewati kolom sebelum titk


breqak-through.
Regenerasi Kation

1.

Regenerasi dilakukan denan NaCl 10% dengan arah aliran


menurun.
Laju alir regeneran diatur pada 60 cm 3/menit dengan waktu

2.

kontak 40 menit.
3.

Kemudian resin dibilas dengan air deionisasi dengan laju alir 3540

cm3/menit

sampai

nilai

konduktivitasnya

mendekati

nilai

konduktivitas dari air drionisasi.


4.

Tangki regenerant dibilas dengan air deionisasi.

DATA PERCOBAAN
Pembuatan Larutan :

CaCl2 0,05 M, dalam 4000 ml


w = 0,05 M 111 4000 = 22.2 gram
1000

Ion Exchange, PTK 4 - 7

NaOH 0,05 M, dalam 100 ml


w = 0,05 N 40 100 = 0,20 gram
1000

Konsentrasi Asam Oksalat


Gram Asam Oksalat = 0.29 gram,
N = 0.29 gram 1000 = 0.046 N
63 100

NaCl 1% dalam 4 liter air


NaCl 40 gram dilarutkan dalam 4 liter air.

Standarisasi NaOH dengan Asam Oksalat :


VNaOH . NNaOH = VOksalat . NOksalat
NNaOH = 10 ml 0.0460N = 0.0410 N
11 ml

Konsentrasi CaCl2 Sebelum Percobaan


V CaCl2 = 100 ml
V NaOH = 0.9
N NaOH = 0.0410
V CaCl2 . N CaCl2 =VNaOH . NNaOH
NCaCl2 = 0.9 ml 0.0410
N
100 ml

= 3.69 10-4

Konsentrasi CaCl2 Sebelum Percobaan


V CaCl2 = 100 ml
V NaOH = 0.3
N NaOH = 0.0410
V CaCl2 . N CaCl2 =VNaOH . NNaOH
NCaCl2 = 0.3 ml 0.0410

= 1.23 10-4

N
100 ml

Menghitung KPK

Ion Exchange, PTK 4 - 8

N CaCl2
N CaCl2 after 4000 BE CaCl2 100
before

400
4
4
3.69 10 1.23 10 4000 55.5 100

KPK =

400

= 1.353%

Tabel Konduktivitas Sample Terhadap Waktu


Waktu
Konduktivit
Waktu
Konduktivita
(detik)
as (s)
(detik)
s (s)
0
489
330
448
30
488
360
460
60
4488
390
467
90
120
150
180
210
240
270
300

446
447
447
447
447
447
447
447

420
450
480
510
540
570
600

468
469
471
468
468
468
468

PEMBAHASAN
Sebelum dilakukan proses ion exchange dilakukan terlebih dahulu
proses pembilasan resin kation dengan menggunakan air deionisasi.
Pada proses kation exchange ion Ca 2= diikat oleh resin dan air

Ion Exchange, PTK 4 - 9

melepaskan ion H+ nya. Pada proses regenerasi resin kation dilakukan


ion Cl- dan NaCl mengikat ion Ca2+.
KESIMPULAN
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui aplikasi dari proses
demineralisasi air yaitu proses penghilangan kandungan ion-ion baik
itu positif maupun ion negatif pada air.
Berdasarkan percobaan, KPK resin yang digunakan adalah 1.353 %.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2003. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia,
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Warren L. Mc Cabe,Julian C. Smith, dan Peter Harriot. E. Jasjfi, 1993.
Operasi

Teknik Kimia; jilid 2 ,edisi keempat. Erlangga, Jakarta.

TUGAS
.1 Analisa kesalahan min 3

Alat turbidimeter belum dikalibrasi

Resin yang belum di regenerasi

Salah dalam pembacaan volume titrasi

.2 Buat grafik

Ion Exchange, PTK 4 - 10

.3 Aplikasi di industri
Dalam industri, Ion exchange digunakan dalam pembuatan air
demin, selain dengan sistem Ro, juga untuk melunakkan air yang
akan digunakan sebagai umpan boiler, karena kandungan ion Ca
dan Mg dalam air dapat menyebabkan scale pada boiler dan
mengakibatkan heat transfer boiler tidak maksimal.

Ion Exchange, PTK 4 - 11

Anda mungkin juga menyukai