Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PANGAN

PENGAMATAN KINETIKA REAKSI HIDROLISIS DALAM PROSES


PENGOLAHAN UDANG ASAM MANIS
Disusun untuk melaporkan dan mengolah data praktikum pada mata kuliah teknologi pangan

Disusun Oleh:
Asri Dwi Saffanah NIM 191411036
Cecep Chandra NIM 191411039
Erlanda Reinhard N. NIM 191411041
Rosyidah K.M. NIM. 191411057

Dosen Pembimbing : Ibu Laily Isna Ramadhani S. T., M.Eng.

2B/DIII – Teknik Kimia

Jurusan Teknik Kimia


Laboratorium Teknik Kimia
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga Kotak Pos 1234
Bandung 40012
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saus asam manis adalah saus yang berasal dari masakan Tionghoa, dibuat dari
air, cuka, saus tomat, gula, garam, dan tepung sebagai pengental yang dimasak di atas
penggorengan. Tepung yang digunakan untuk pengental umumnya tepung sagu atau
tepung kentang. Di Indonesia, saus asam manis sering dibuat dengan tambahan
bawang putih dan sambal botol sebagai bumbu. Versi lain saus asam manis
menggunakan daun bawang dan wortel agar menarik. Masakan Indonesia yang
memakai saus asam manis misalnya ikan asam manis (ikan kakap atau gurame),
udang asam manis atau kepiting asam manis.
Udang merupakan salah satu hasil laut dan komponen penting bagi sektor
perikanan di Indonesia. Kandungan yang ada ada udang putih meliputi karbohidrat
1,4%, lemak 0,8%, air 78,2%, kalium 0,81% dan protein 18,1%. Protein udang yang
cukup tinggi ini dapat dimanfaatkan sebagai hidrolisat protein udang. Pembuatan
hidrolisat protein udang dapat dilakukan dengan dua metode yaitu, kimia dan
enzimatis.
Hidrolisis adalah suatu reaksi kimia dimana H2O (molekul dari air) akan
diurai/dipecah kedalam bentuk kation H+ (hidrogen) serta anion OH– (hidroksida)
melalui sebuah proses kimiawi. Proses tersebut umumnya dipakai dalam memecah
suatu polimer tertentu, khususnya polimer dimana terbuat melalui suatu proses
bertahap polimerisasi atau yang dikenal dengan istilah step_growth_polimerization.
Istilah hidrolisis sendiri berasal dari kata Yunani yakni hydro yang berarti air serta
lysis dengan arti pemisahan.
Jika perbandingan suspensi dan waktu tepat, dekstrin yang terbentuk akan
terhidrolisis menjadi glukose (Groggins, 1958).

1.2 Tujuan
 Mengamati perubahan skala RGB dalam pembuatan udang asam manis
 Mengamati perubahan skala HSB dalam pembuatan udang asam manis
 Menentukan skala yang berpengaruh secara siginifikan terhadap perngurangan
skala yang dianalogikan sebagai reaktan
 Mengevaluasi kinetika reaksi hidrolisis secara sederhana

1.3 Ruang Lingkup


Nama masakan : Udang Asam Manis
Bahan utama : Udang
Kondisi lingkungan : Proses konduksi perpindahan panas dari kompor ke panci dan
proses konveksi perpindahan panas dari air ke udang
Aplikasi : Software yang digunakan untuk mendeteksi warna adalah
Adobe Photoshop
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Udang
Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang tempat
hidupnya adalah di perairan air tawar, air payau dan air asin. Jenis udang sendiri ada
lebih dari 2000 spesies dan umumnya besar tubuhnya berkisar antara 2 cm sampai 23
cm. Dari anatominya, udang memiliki 10 pasang kaki 2 antena sensor.
Pada dasarnya udang adalah hewan pemakan segala (omnivora) yang
memakan tumbuhan dan hewan kecil. Dalam berkembang biak, udang betina mampu
bertelur sampai ratusan butir dan diletakkan di kaki betina. Setelah menetas, anak-
anak udang berukuran sangat kecil dan seukuran plankton. Udang-udang muda ini
menghabiskan waktunya dengan melayang-layang di air. Namun sudah mulai
tumbuh, udang muda mulai tenggelam di dasar air dan mulai berganti cangkang
sampai mencapai tahap udang dewasa.

(gambar 1. Taksonomi Udang)


Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup di
perairanair asin, 10% di perairan air tawar dan 1% di perairan teresterial (Abele,
1982). udang laut merupakan tipe yang mempunyai kemampuan terbatas
danmentolerir perubahan salinitas. Kelompok ini biasa hidup terbatas pada daerah
terjauh estuari yang umumnya mempunyai salinitas 30% atau lebih. Kelompok yang
mempunyai kemampuan untuk mentolelir variasi penurunan salinitas sampai di
bawah 30% hidup di daerah teresterial dan menembus hulu estuari dengan tingkat
kejauhan bervariasi sesuai kemampuan spesies untuk memtolelir penurunan tingkat
salinitas. Kelompok terakhir adalah udang air tawar, udang dari kelompok ini
biasanya tidak dapat mentolelir salinitas di atas 5%. Udang menempati habitat dengan
berbagai tipe pantai seperti: pantai berpasir, berbatu dan berlumpur. Spesies yang
dijumpai pada tiga-tipe pantai iniberbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-
maing spesies menyesuaikan diri dengan kondisi fisik, kimia perairan (Nybakken,
1992).
Udang merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan dalam program
revitalisasi perikanan. Pada awalnya jenis udang yang dibudidayakan di air payau
adalah udang windu, pada tahun 2001, pemerintah kemudian mengintroduksi udang
vannamei sebagai salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya oleh Menteri
Depertemen Kelautan dan Perikanan untuk membangkitkan kembali usaha
perudangan di Indonesia dan dalam rangka diversifikasi komoditas perikanan
(Rusmiyati, 2010).
2.2 Proses Pengolahan Udang Menjadi Produk Pangan
Pada praktikum mata kuliah teknologi pangan kali ini dilakukan pengamatan
reaksi hidrolisis protein pada bahan pangan tertentu. Kami disini akan mengamati
proses reaksi hidrolisis protein pada hewan udang, dan yang akan kami olah itu adalah
jenis masakan udang asam manis.
Hewan udang memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi
manusia.Senyawa aktif memiliki peran penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh manusia. Senyawa aktif seperti asam lemak (omega-3 dan
omega-6) pada udang dan ikan bermanfaat untuk perkembangan otak anak, untuk
bayi, untuk ibu hamil. Dan pada udang juga terkandung senyawa aktif yang dapat
ditemukan, yaitu ada kitosan, mineral, lipid, dan karotenoid protein . Dalam kaitan
dengan senyawa aktif, udang merupakan salah satu sumber senyawa aktif tertinggi
untuk golongan asam amino. adapun komposisi udang tediri dari nutrien, asam amino
esensial, komposisi lemak, makro mineral, dan mikro mineral.
Tabel 1. Kandungan Gizi Udang
Nilai nutrisi per 100 g
Energi 297 kj
Karbohidrat 0,91 g
Lemak 1,01 g
Protein 13,61 g
Air 83,01
Vitamin A 180 IU
Vitamin D 2 IU
Kalsium 54 mg
Besi 0,21 mg
Magnesium 22 mg

Masakan udang asam manis ini adalah salah satu jenis masakan dari bahan
udang yang banyak disukai oleh beberapa kalangan, dari anak kecil hingga orang
dewasa-pun banyak yang menyukai jenis olahan ini. Karena pada praktikum ini
bertujuan untuk mengamati perubahan warna pada udang saat proses pemasakan,
maka disini kami menggunakan udang yang masih belum direbus agar warna pada
udang nantinya dapat kami amati dengan cukup mudah. Ketika belum direbus udang
masih berwarna abu-abu, akan tetapi ketika sudah direbus warna pada udang akan
berubah menjadi merah. Hal ini disebabkan karena Udang memiliki pigmen
karotenoid di kulit dan dagingnya, yang akan menyebabkan perubahan warna saat
dimasak. Eksoskeleton atau kulit terluar udang yang memiliki tekstur keras ini
mengandung karotenoid yang disebut sebagai astaxanthin. Sebelum dimasak,
astaxanthin yang ada di kulit terluar udang masih terlindung dengan rantai protein
yang disebut cristacyanin. Namun panas akan mengurai ikatan rantai protein ini.

2.3 Reaksi Hidrolisis Protein pada Proses Perebusan Udang


Hidrolisis protein adalah proses penguraian protein menjadi peptida sederhana
dan asam amino yang dipengaruhi oleh konsentrasi bahan penghidrolisis ,Konsentrasi
substrat,suhu, pH dan Waktu. Hidrolisat protein didefinisikan sebagai protein yang
mengalami degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa
campuran beberapa hasil. Fungsi hidrolisat protein dapat sebagai penyedap atau
sebagai intermedia tes untuk isolasi dan memperoleh asam amino.
Pembuatan hidrolisat protein udang dapat dilakukan dengan dua metode yaitu,
kimia dan enzimatis. Proses hidrolisis menggunakan enzim memiliki kelebihan
dibandingkan menggunakan metode secara kimia. Enzim yang digunakan untuk
menghidrolisis adalah enzim protease. Variasi pH dan waktu inkubasi digunakan
untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap kadar nitrogen dan protein terlarut yang
dihasilkan.
Hidrolisis secara enzimatis lebih banyak digunakan karena lebih mudah
dikontrol dan tidak merusak struktur asam amino serta aman untuk produk pangan
.Sumber protein dapat berasal dari tumbuhan (kacang-kacangan), hewan (daging,
telur, susu dan olahannya) Enzim yang digunakan dapat berasal dari mikroba
(alcalase), hewan (pepsin, tripsin), dan tumbuhan (papain, bromelin).
Pada umumnya hidrolisat protein dimanfaatkan sebagai bahan makanan
tambahan karena nilai gizinya tinggi dari asam aminonya, sebagai penguat rasa,
kosmetik, dan kesehatan Peptida yang yang terkandung pada hidrolisat protein juga
dilaporkan dapat bersifat bioaktif diantaranya sebagai antioksidan, antibakteri,
antikanker, dan antihipertensi). Bioaktivitas dari hidrolisat protein bergantung pada
sumber substrat, jenis enzim, suhu, pH, dan waktu yang digunakan pada proses
hidrolisis.
Protein dapat dihidrolisis atau diuraikan menjadi komponen unit – unitnya
oleh molekul air. Hidrolisis protein dengan asam akan menghasilkan asam amino
yang memiliki sifat optis aktif yang tetap (bentuk L) seperti terdapat di alam.
Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan menggunakan alkali (misalnya BaOH dan
KOH). Hidrolisis ini tidak membentuk humin, tetapi sifat optis aktif asam amino yang
diperoleh berubah karena adanya peristiwa rasemisasi (campuran bentuk L dan D dari
asam amino).
Hasil hidrolisis kimiawi (dengan asam atau basa), beberapa asam aminonya
mengalami kerusakan dan beberapa lagi ada yang mengalami perubahan menjadi
derifatnya.

Gambar 2.2. Reaksi hidrolisis protein dengan katalis asam dan penggumpalan protein
dengan alkali

2.1 Adobe Photoshop


Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah sebuah perangkat
lunak editor yang diproduksi oleh Adobe Systems. Perangkat ini dikhususkan untuk
pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan
oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin
pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto. Adobe Photoshop
adalah perangkat lunak pengolah foto/gambar yang sangat powerfull dengan segala
fasilitasnya. Hasil gambar olah dengan Adobe Photoshop ini banyak dilihat di
berbagai website, brosur, koran,majalah, dan media lainnya.

Gambar 2.1 Tampilan Utama Adobe Photoshop


Fitur-fitur utama Perangkat Lunak Adobe Photoshop :
 Layer
Berfungsi sebagai kanvas untuk mendesain gambar. Di Photoshop, kita bisa
menggunakan lebih dari satu layer. Manfaat menggunakan banyak lapisan
adalah bahwa setiap desain di satu tingkat tidak mempengaruhi desain di
tingkat lain. Semua desain pada lapisan yang ada dapat digabungkan menjadi
satu gambar.
 Tool
Tool adalah sebuah alat untuk mendesain atau mengedit gambar.
 Menu
Menu adalah tempat semua alat Photoshop berada. Menu utama di Photoshop:
File, Edit, Gambar, Layer, Pilih, Filter, Analisis, 3D, Tampilan, Jendela, dan
Bantuan.
 Toolbox
Toolbox adalah tempat khusus di mana alat-alat penting tersedia untuk
membuatnya lebih mudah untuk dilihat dan digunakan

Selain fitur utama tersebut,Adobe Photoshop juga memiliki fitur penerimaan


beberapa model warna, antara lain :
a. RGB color model (merah, hijau, dan biru)
b. Lab color model
c. CMYK color model (Cyan, Magenta, Yellow, Black).
d. Grayscale
e. Bitmap
f. Duotone

Perkembangan manipulasi gambar digital banyak memengaruhi industri


fotografi dan dalam kemajuan dunia Sains. Pengembangan tersebut menciptakan seni
pengolah gambar (photo retouching) dan mengubah cara kerja produk yang biasanya
hanya dapat diciptakan oleh fotografer profesional selama berjam-jam atau bahkan
berhari-hari, kini dapat diproduksi oleh seniman amatir sekalipun. Manipulasi gambar
digital telah menyumbang begitu banyak hal kepada dunia fotografi dan sains dengan
memungkinkan manipulasi yang awalnya sulit atau bahkan tak mungkin. Photoshop
berperan besar dalam perkembangan dunia digital saat ini.
Pemakaian Software Adobe Photoshop pada Praktikum ini adalah untuk
mendeteksi suatu warna pada olahan pangan, dengan sebuah fitur bernama
Eyedropper Tool. Sebenarnya, semua warna adalah hasil campuran atau kombinasi
dari ketiga warna utama yaitu merah (red), hijau (green) dan biru (blue) atau lebih
dikenal dengan RGB. Campuran ketiga warna ini dapat digambarkan sebagai kode
warna (color code) yaitu kode warna digital yang merefleksikan warna yang
sempurna. Karena dengan mengetahui kode warna yang digunakan di sebuah gambar,
kita dapat dengan mudah dapat memperoleh warna yang benar-benar sama untuk
digunakan pada gambar.
BAB 3
METODE PENGAMATAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat
 Kompor
 Panci
 Wajan
 Spatula
 Pisau
 Sendok Makan

Bahan
 300 gram udang
 1 buah wortel yang sudah diiris
 1 buah jeruk nipis
1
 buah bawah bombai yang sudah diiris tipis
2
 2 batang daun bawang yang sudah dipotong
 2 siung bawang putih yang sudah diiris tipis
 5 sdm saus tomat
 3 sdm saus tiram
 Gula, garam, dan merica secukupnya
 1 buah cabai hijau yang sudah dipotong
 1 buah cabai merah yang sudah dipotong
 Air bersih secukupnya

Prosedur Kerja
 Kupas kepala udang dan kulitnya.
 Lumuri udang dengan air jeruk nipis. Diamkan kurang lebih 10 menit dan bilas
hingga bersih.
 Rebus udang dalam panci dan masak hingga matang atau berubah warna.
 Tumis bawang putih dan bawang bombai dalam wajan sampai harum dan layu.
 Masukan cabai merah dan hijau serta sayuran lain, tumis sebentar lalu tuang
sedikit air. Masak sampai mendidih dan air habis.
 Masukkan udang yang sudah direbus tadi.
 Tuang semua bahan saus dan tuang sedikit air. Masak sampai mendidih dan
tercampur rata.
 Tambahkan gula, garam, dan merica bubuk secukupnya. Masak hingga bumbu
meresap dan sedap.
Diagram Alir
Lumuri udang dengan
air jeruk nipis. Rebus udang dan masak
Kupas kepala udang
Diamkan kurang lebih hingga matang atau
dan kulitnya.
10 menit dan bilas berubah warna.
hingga bersih.

Masukan cabai merah


dan hijau serta sayuran
Tumis bawang putih
Masukkan udang yang lain, tumis sebentar lalu
dan bawang bombai
sudah direbus tadi. tuang sedikit air. Masak
sampai harum dan layu.
sampai mendidih dan
air habis.

Tuang semua bahan Tambahkan gula,


saus dan tuang sedikit garam, dan merica
air. Masak sampai bubuk secukupnya.
mendidih dan Masak hingga bumbu
tercampur rata. meresap dan sedap.

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pemasakan Udang Asam Manis

3.2 Prosedur Pengamatan Warna


Untuk dapat mengamati warna diperlukan aplikasi khusus yang dapat
mendeteksi warna dari makanan yang diolah. Dalam kegiatan kali ini digunakan
Adobe Photosop sebagai aplikasi pengamatan warna. Adapun tahapan pengamatan
warna sebagai berikut :
1. Pertama, jalankan aplikasi Adobe Photoshop dan selanjutnya buka gambar
yang kode warnanya ingin diketahui (pada praktikum ini adalah Foto Roti
Panggang yang akan di amati) akan tetapi karena praktikum belum
dilaksanakan maka yang menjadi contoh adalah Foto Bunga
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengamatan Warna

2. Selanjutnya, pada menu Tools Panel yang terletak di sebelah kiri halaman
utama, pilih fitur Eyedropper Tool

Gambar 3.3 Langkah-langkah Pengamatan Warna

3. Setelah itu, pada area gambar yang terbuka klik tepat pada warna yang akan
kita amati dengan menggunakan Eyedropper Tool.
Gambar 3.4 Langkah-langkah Pengamatan Warna

4. Lalu, pada Color Panel yang terletak di sebelah kanan pastikan kita berada di
tab Color (1) dan kemudian klik tepat di kotak persegi kecil dengan warna
yang telah kita seleksi sebelumnya

Gambar 3.5 Langkah-langkah Pengamatan Warna

5. Pada kotak dialog Color Picker (Foreground Color) yang muncul, salin kode
warna dari warna yang telah kita seleksi sebelumnya.
Gambar 3.6 Langkah-langkah Pengamatan Warna

6. Terakhir, lihat nama warna yang tertera dalam kolom yang ditunjuk panah,
maka didapatkan kode warna foto tersebut yaitu c3128 (pink muda)
BAB 4
PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengamatan Warna Monokromatik


4.1.1 Pada Skala RGB
- Ulangan 1
Data Waktu Pengamatan Warna
Gambar
ke- (Menit) Red Green Blue Dominan

1 1 144 130 117 Red

2 3 141 129 121 Red

3 5 169 126 91 Red

4 7 172 122 85 Red


5 9 190 113 71 Red

6 11 182 111 83 Red

7 13 182 108 71 Red

8 15 202 107 61 Red


9 17 204 102 53 Red

Warna Kromatik RGB Ulangan 1 Gambar 4.1.1


R G B Kurva Warna
250
Kromatik
RGB Ulangan
200 1

150
- Ul
SKALA

an
100
ga
50
n2
Data Waktu Pengamatan Warna
Gambar
0 ke- (Menit) Red Green Blue Dominan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Waktu (menit)

1 1 151 137 124 Red

2 3 172 134 113 Red


3 5 164 132 109 Red

4 7 168 127 95 Red

5 9 194 117 80 Red

6 11 204 115 73 Red


7 13 182 114 75 Red

8 15 185 112 80 Red

9 17 204 106 61 Red

Warna Kromatik RGB Ulangan 2


R G B
250

200

150
SKALA

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu (menit)
Gambar 4.1.2 Kurva Warna Kromatik RGB Ulangan 2

- Ulangan 3
Data Waktu Pengamatan Warna
Gambar
ke- (Menit) Red Green Blue Dominan

1 1 155 146 137 Red

2 3 157 140 122 Red

3 5 165 130 100 Red

4 7 181 128 94 Red


5 9 199 121 83 Red

6 11 179 113 72 Red

7 13 180 112 73 Red

8 15 190 111 55 Red


9 17 203 103 43 Red

Warna Kromatik RGB Ulangan 3


R G B
250

200

150
SKALA

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu (menit)

Gambar 4.1.3 Kurva Warna Kromatik RGB Ulangan 3

- Ulangan 4
Data Waktu Pengamatan Warna
Gambar
ke- (Menit) Red Green Blue Dominan

1 1 140 163 139 Red


2 3 144 153 135 Red

3 5 149 150 131 Red

4 7 152 148 129 Red

5 9 174 130 98 Red


6 11 179 128 87 Red

7 13 199 115 65 Red

8 15 221 95 55 Red

9 17 240 87 46 Red
Warna Kromatik RGB Ulangan 4
R G B

300

250

200
SKALA

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Waktu (menit)

Gambar 4.1.4 Kurva Warna Kromatik RGB Ulangan 4

- Ulangan 5
Data Waktu Pengamatan Warna
Gambar
ke- (Menit) Red Green Blue Dominan

1 1 147 174 175 Red

2 3 153 166 163 Red


3 5 165 164 152 Red

4 7 172 153 143 Red

5 9 216 140 129 Red

6 11 225 136 120 Red


7 13 241 133 102 Red

8 15 251 128 90 Red

9 17 260 120 89 Red

Warna Kromatik RGB Ulangan 5


R G B

300

250

200
SKALA

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Waktu (menit)
Gambar 4.1.5 Kurva Warna Kromatik RGB Ulangan 5

4.1.2 Pada Skala HSB


- Ulangan 1
Ulangan 1
No t (menit) H S B Total
1 1 67 5 59 89.4148
2 2 28 31 67 78.9557
3 3 20 46 53 72.9726
4 4 18 78 56 97.6934
5 5 16 76 67 102.572
6 6 15 89 66 111.812
7 7 11 83 64 105.385
8 8 10 83 64 105.285
9 9 9 76 65 100.409

Warna Kromatik HSB Ulangan 1


100
90
80
70
60
Skala HSB

50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

H S B

Gambar 4.1.6 Kurva Warna Kromatik HSB Ulangan 1

- Ulangan 2
Ulangan 2
No t (menit) H S B Total
1 1 65 13 54 85.4985
2 2 29 30 67 78.9303
3 3 26 44 68 85.0647
4 4 21 74 57 95.7392
5 5 19 73 64 98.9242
6 6 14 77 74 107.708
7 7 12 94 55 109.567
8 8 8 82 65 104.943
9 9 8 84 60 103.537
Warna Kromatik HSB Ulangan 2
100
90
80
70
60
Skala HSB

50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu (menit)

H S B

Gambar 4.1.7 Kurva Warna Kromatik HSB Ulangan 2

- Ulangan 3
Ulangan 3
No t (menit) H S B Total
1 1 65 12 52 84.1011
2 2 28 30 69 80.2808
3 3 21 41 56 72.5121
4 4 20 68 67 97.5346
5 5 17 70 62 95.0421
6 6 17 62 73 97.2728
7 7 11 86 64 107.764
8 8 9 65 67 93.7817
9 9 6 85 61 104.795

Warna Kromatik HSB Ulangan 3


100
90
80
70
60
Skala HSB

50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

H S B
Gambar 4.1.8 Kurva Warna Kromatik HSB Ulangan 3

- Ulangan 4
Ulangan 4
No t (menit) H S B Total
1 1 66 14 52 85.1822
2 2 23 34 68 79.4292
3 3 23 35 60 73.171
4 4 21 74 62 98.7978
5 5 17 69 72 101.163
6 6 16 75 67 101.833
7 7 11 86 60 105.437
8 8 7 83 64 105.043
9 9 6 78 62 99.8198
Warna Kromatik HSB Ulangan 4
100
90
80
70
60
Skala HSB

50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

H S B

Gambar 4.1.9 Kurva Warna Kromatik HSB Ulangan 4

- Ulangan 5
Ulangan 5
No t (menit) H S B Total
1 1 67 11 55 87.3785
2 2 25 34 68 80.0312
3 3 22 39 62 76.4788
4 4 20 72 63 97.7394
5 5 19 69 69 99.4133
6 6 13 76 68 102.806
7 7 11 92 62 111.485
8 8 9 98 72 121.939
9 9 9 82 60 102.005
Warna Kromatik HSB Ulangan 5
120

100

80
Skala HSB

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

H S B

Gambar 4.1.10 Kurva Warna Kromatik HSB Ulangan 5

4.2 Pengamatan Resultan Warna


Dalam pengamatan penentuan resultan warna digunakan persamaan:
Total warna = T = √ R2 +G 2+ B2
4.2.1 Pada Skala RGB
- Ulangan 1

Resultan Warna RGB terhadap Waktu Ulangan 1


240

235
Resultan Warna HSB

f(x) = 0.8 x + 225.42


230 R² = 0.35

225

220

215
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.1 Kurva Resultan Warna RGB Ulangan 1

- Ulangan 2
Resultan Warna RGB terhadap Waktu Ulangan 2
250

245
Resultan Warna HSB
240 f(x) = − 0.81 x + 241.02
R² = 0.16
235

230

225

220

215
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.2 Kurva Resultan Warna RGB Ulangan 2

- Ulangan 3

Resultan Warna RGB terhadap Waktu Ulangan 3


260

250 f(x) = − 3.18 x + 252.31


R² = 0.65
Resultan Warna HSB

240

230

220

210

200
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.3 Kurva Resultan Warna RGB Ulangan 3

- Ulangan 4
Resultan Warna RGB terhadap Waktu Ulangan 4
260.00
f(x) = − 3.17 x + 256.4
250.00 R² = 0.67
Resultan Warna HSB
240.00

230.00

220.00

210.00

200.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.4 Kurva Resultan Warna RGB Ulangan 4

- Ulangan 5

Resultan Warna RGB terhadap Waktu Ulangan 5


305.00
300.00
295.00
f(x) = 1.65 x + 279.65
Resultan Warna HSB

290.00 R² = 0.32
285.00
280.00
275.00
270.00
265.00
260.00
255.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.5 Kurva Resultan Warna RGB Ulangan 5


4.2.2 Pada Skala HSB
- Ulangan 1

Resultan Warna HSB terhadap Waktu Ulangan 1


120

f(x) = 3.37 x + 79.23


Resultan Warna HSB 100 R² = 0.5

80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.6 Kurva Resultan Warna HSB Ulangan 1


- Ulangan 2

Resultan Warna HSB terhadap Waktu Ulangan 2


120

f(x) = 3.52 x + 79.06


100 R² = 0.76
Resultan Warna HSB
80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.7 Kurva Resultan Warna HSB Ulangan 2

- Ulangan 3

Resultan Warna HSB terhadap Waktu Ulangan 3


120

100 f(x) = 3.23 x + 76.44


R² = 0.59
Resultan Warna HSB

80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.8 Kurva Resultan Warna HSB Ulangan 3


- Ulangan 4

Resultan Warna HSB terhadap Waktu Ulangan 4


120

100 f(x) = 3.38 x + 77.52


R² = 0.6
Resultan Warna HSB
80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.9 Kurva Resultan Warna HSB Ulangan 4

- Ulangan 5

Resultan Warna HSB terhadap Waktu Ulangan 5


140

120
f(x) = 4.32 x + 76.09
100 R² = 0.66
Resultan Warna HSB

80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.2.10 Kurva Resultan Warna HSB Ulangan 5

4.3 Kinetika Reaksi


4.3.1 Penentuan Karakter Warna Representatif
Berdasarkan grafik skala warna yang telah dicari, skala warna yang dapat
dianalogikan sebagai reaktan pada percobaan ini adalah skala warna Hue pada
HSB. Diambil pengulangan data Hue, sebanyak 5 pengulangan. Didapatkan
data sebagai berikut.
DATA PENGAMATAN
DATA KE- (i) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
WAKTU (ti, menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SKALA WARNA  
ULANGAN 1 67 60 28 20 18 16 15 11 10 7
ULANGAN 2 65 50 29 26 21 19 14 12 8 6
ULANGAN 3 65 52 28 21 20 19 17 11 9 6
ULANGAN 4 66 40 29 23 21 17 16 11 9 6
ULANGAN 5 67 52 25 22 20 19 13 11 9 7
KETERANGAN: waktu boleh dinyatakan dalam satuan detik
 

4.3.2 Metode Defferensial


Selama pengolahan pangan terjadi reaksi:
Bahan pangan awal  Produk olahan … (asumsi satu)
Pigmen perubahan warna sebagai tolak ukur kematangan, sehingga :
Pigmen Awal dalam bahan pangan  pigmen akhir dalam Produk olahan
Disingkat menjadi: A  P … (asumsi kedua)
Persamaan dasar kinetika reaksi homogen dan incompressible:
−dC A
r A= = k . C nA
dt
Mencari orde reaksi ke-n, metode defferensial, untuk skala warna hue karena
mengalami penurunan tiap waktunya.
CA
−d
( ) ( )
CA 0 = k .
' CA n
CA 0
dt
Pembuatan kurva logaritmik persamaan diatas menjadi:
' CA
log ⁡¿) = log k +n . log( )
CA 0
PERHITUNGAN ANTARA untuk pembuatan grafik

Khusus (W/W0)i 
0.895 0.149
ULANGAN 1 1 5 0.4179 0.2985 0.2687 0.2388 0.2239 0.1642 3 0.1045
0.769 0.123
ULANGAN 2 1 2 0.4462 0.4000 0.3231 0.2923 0.2154 0.1846 1 0.0923
0.800 0.138
ULANGAN 3 1 0 0.4308 0.3231 0.3077 0.2923 0.2615 0.1692 5 0.0923
0.606 0.136
ULANGAN 4 1 1 0.4394 0.3485 0.3182 0.2576 0.2424 0.1667 4 0.0909
0.776 0.134
ULANGAN 5 1 1 0.3731 0.3284 0.2985 0.2836 0.1940 0.1642 3 0.1045

ULANGAN 1                
PERHITUNGAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.477
0.1045 0.1194 0.0299 0.0299 0.0149 0.0597 0.0149 0.0448
-d(W/W0) 6
Dt 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0.477
0.1045 0.1194 0.0299 0.0299 0.0149 0.0597 0.0149 0.0448
-d(W/Wo)/dt 6
W/Wo (rata-rata) 0.9478 0.656 0.3582 0.2836 0.2537 0.2313 0.1940 0.1567 0.1269
7

DATA GRAFIK ULANGAN 1


Sumbu X Sumbu Y
log(W/Wo) log (-d(W/Wo)/dt)
-0.0233 -0.9810
-0.1826 -0.3209
-0.4459 -0.9230
-0.5473 -1.5250
-0.5956 -1.5250
-0.6357 -1.8261
-0.7121 -1.2240
-0.8049 -1.8261
-0.8967 -1.3490

0.0
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0
-0.2

-0.4

-0.6

f(x) = 1.18 x − 0.64 -0.8


R² = 0.48
-1.0

-1.2

-1.4

-1.6

-1.8

-2.0

Gambar 4.3.1 Grafik Kinetika Ulangan 1

ULANGAN 2                
PERHITUNGAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.323
-d(W/W0) 0.2308 1 0.0462 0.0769 0.0308 0.0769 0.0308 0.0615 0.0308
Dt 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0.323
-d(W/Wo)/dt 0.2308 1 0.0462 0.0769 0.0308 0.0769 0.0308 0.0615 0.0308
0.607
W/Wo (rata-rata) 0.8846 7 0.4231 0.3615 0.3077 0.2538 0.2000 0.1538 0.1077
DATA GRAFIK ULANGAN 2
Sumbu X Sumbu Y
log(W/Wo) log (-d(W/Wo)/dt)
-0.05325 -0.63682
-0.21632 -0.49069
-0.37358 -1.33579
-0.44185 -1.11394
-0.51188 -1.51188
-0.59543 -1.11394
-0.69897 -1.51188
-0.81291 -1.21085
-0.96782 -1.51188

0.0
-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0

-0.2

-0.4

-0.6

f(x) = 0.99 x − 0.65 -0.8


R² = 0.57

-1.0

-1.2

-1.4

-1.6

Gambar 4.3.2 Grafik Kinetika Ulangan 2

ULANGAN 3                
PERHITUNGAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.369
-d(W/W0) 0.2000 2 0.1077 0.0154 0.0154 0.0308 0.0923 0.0308 0.0462
Dt 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0.369
-d(W/Wo)/dt 0.2000 2 0.1077 0.0154 0.0154 0.0308 0.0923 0.0308 0.0462
0.615
W/Wo (rata-rata) 0.9000 4 0.3769 0.3154 0.3000 0.2769 0.2154 0.1538 0.1154

DATA GRAFIK ULANGAN 3


Sumbu X Sumbu Y
log(W/Wo) log (-d(W/Wo)/dt)
-0.04576 -0.69897
-0.21085 -0.4327
-0.42375 -0.96782
-0.50116 -1.81291
-0.52288 -1.81291
-0.55764 -1.51188
-0.66679 -1.03476
-0.81291 -1.51188
-0.93785 -1.33579

0.0
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8
f(x) = 1.02 x − 0.71
R² = 0.34
-1.0

-1.2

-1.4

-1.6

-1.8

-2.0

Gambar 4.3.3 Grafik Kinetika Ulangan 3

ULANGAN 4                
PERHITUNGAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.166
-d(W/W0) 0.3939 7 0.0909 0.0303 0.0606 0.0152 0.0758 0.0303 0.0455
Dt 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0.166
-d(W/Wo)/dt 0.3939 7 0.0909 0.0303 0.0606 0.0152 0.0758 0.0303 0.0455
0.522
W/Wo (rata-rata) 0.8030 7 0.3939 0.3333 0.2879 0.2500 0.2045 0.1515 0.1136

DATA GRAFIK ULANGAN 4


Sumbu X Sumbu Y
log(W/Wo) log (-d(W/Wo)/dt)
-0.05156 -0.64998
-0.24061 -0.05156
-0.45501 -1.34895
-0.50386 -1.52504
-0.53604 -1.82607
-0.62195 -1.04792
-0.74689 -1.52504
-0.82607 -1.52504
-0.92298 -1.52504

0.0
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8
f(x) = 0.73 x − 0.71
R² = 0.19 -1.0

-1.2

-1.4

-1.6

-1.8

-2.0

Gambar 4.3.4 Grafik Kinetika Ulangan 4

ULANGAN 5                
PERHITUNGAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.403
-d(W/W0) 0.2239 0 0.0448 0.0299 0.0149 0.0896 0.0299 0.0299 0.0299
Dt 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0.403
-d(W/Wo)/dt 0.2239 0 0.0448 0.0299 0.0149 0.0896 0.0299 0.0299 0.0299
0.574
W/Wo (rata-rata) 0.8881 6 0.3507 0.3134 0.2910 0.2388 0.1791 0.1493 0.1194

DATA GRAFIK ULANGAN 4


Sumbu X Sumbu Y
log(W/Wo) log (-d(W/Wo)/dt)
-0.05156 -0.64998
-0.24061 -0.05156
-0.45501 -1.34895
-0.50386 -1.52504
-0.53604 -1.82607
-0.62195 -1.04792
-0.74689 -1.52504
-0.82607 -1.52504
-0.92298 -1.52504

0.0
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0
-0.2

-0.4

f(x) = 1.39 x − 0.47 -0.6


R² = 0.48
-0.8

-1.0

-1.2

-1.4

-1.6

-1.8

-2.0

Gambar 4.3.5 Grafik Kinetika Ulangan 5

Grafik Kinetika Total dengan Metode Statistik Menggunakan Error Bar

log(W/Wo) --> SEBAGAI DATA SUMBU X          


SIM. SIM.
ULANGAN 1 UL 2 UL 3 UL 4 UL 5 RATA2 stdev
Atas bawah
- -
-0.0233 -0.05325 -0.04576 -0.09527 0.026076
0.05156 0.05383    
- -
-0.1826 -0.21632 -0.21085 -0.28172 0.037158
0.24061 0.22643    
- -
-0.4459 -0.37358 -0.42375 -0.40457 0.032786
0.45501 0.42055    
- -
-0.5473 -0.44185 -0.50116 -0.47712 0.038718
0.50386 0.49426    
- -
-0.5956 -0.51188 -0.52288 -0.54079 0.032341
0.53604 0.54144    
- -
-0.6357 -0.59543 -0.55764 -0.60206 0.029775
0.62195 0.60257    
-
-0.7121 -0.69897 -0.66679 -0.68921 -0.7028 0.029697
0.74689    
- -
-0.8049 -0.81291 -0.81291 -0.81954 0.007968
0.82607 0.81527    
- -
-0.8967 -0.96782 -0.93785 -0.94448 0.026382
0.92298 0.93396    
log (-d(W/Wo)/dt) --> SEBAGAI DATA SUMBU Y        
SIM. SIM.
ULANGAN 1 UL 2 UL 3 UL 4 UL 5 RATA2 stdev
Atas bawah
-
-0.9810 -0.63682 -0.69897 -0.40457 -0.64998 0.205797 0.024281 0.0247054
0.67426
-
-0.3209 -0.49069 -0.4327 -0.77815 -0.05156 0.264037 -0.0179 0.075888
0.41481
-
-0.9230 -1.33579 -0.96782 -1.04139 -1.34895 0.204379 -0.2124 -0.081995
1.12339
-
-1.5250 -1.11394 -1.81291 -1.51851 -1.52504 0.249273 -0.02595 0.3138213
1.49909
-
-1.5250 -1.51188 -1.81291 -1.21748 -1.82607 0.251928 0.053635 -0.066797
1.57868
-
-1.8261 -1.11394 -1.51188 -1.81954 -1.04792 0.372647 0.34993 -0.41595
1.46387
-
-1.2240 -1.51188 -1.03476 -1.12057 -1.52504 0.224976 0.162682 0.241789
1.28326
-
-1.8261 -1.21085 -1.51188 -0.68921 -1.52504 0.429961 -0.47346 0.1592701
1.35261
-
-1.3490 -1.51188 -1.33579 -1.34242 -1.52504 0.096664 0.077027 0.0990641
1.41282
Keterangan : SIM = Simpangan

GRAFIK KINETIKA DENGAN ERROR BAR DAN GARIS HUBUNG


MELEWATI MEAN
0.0
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

-1.2

-1.4

-1.6

-1.8
Gambar 4.3.6 Grafik Kinetika dengan Error Bar
GRAFIK KINETIKA FINAL DENGAN REGRESI
0.0
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0
-0.2

-0.4

-0.6

f(x) = 1.07 x − 0.63 -0.8


R² = 0.55
-1.0

-1.2

-1.4

-1.6

-1.8
Gambar 4.3.7 Grafik Kinetika Final dengan Regresi

KESIMPULAN
ORDE REAKSI 1.07
DIBULATKAN 1.00

4.3.3 Metode Integral Orde 1


Dikarenakan hasil orde reaksi setelah dibulatkan menjadi 1, maka untuk
mencari k digunakan metode integral orde 1.

Ulangan 1
DATA KE- (i) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
WAKTU (ti, menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala Warna 67 60 28 20 18 16 15 11 10 7
4.204 2.995 2.708
Ln Cao/Ca 7 4.0943 3.3322 7 2.8904 2.7726 1 2.3979 2.3026 1.9459
4.5000

4.0000
f(x) = − 0.23 x + 4.02
R² = 0.93
3.5000

3.0000

2.5000
Ln Cao/Ca

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.3.8 Grafik Kinetika Orde 1 Ulangan 1

Orde 1
Kinetika -0,2335
Kepercayaan 92,62%

Ulangan 2
DATA KE- (i) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
WAKTU (ti, menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala Warna 65 50 29 26 21 19 14 12 8 6
4.174 3.258 2.639
Ln Cao/Ca 4 3.9120 3.3673 1 3.0445 2.9444 1 2.4849 2.0794 1.7918

4.5000

4.0000
f(x) = − 0.25 x + 4.08
R² = 0.98
3.5000

3.0000

2.5000
Ln Cao/Ca

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.3.9 Grafik Kinetika Orde 1 Ulangan 2


Orde 1
Kinetika -0,2463
Kepercayaan 97,92%

Ulangan 3
DATA KE- (i) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
WAKTU (ti, menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala Warna 65 52 28 21 20 19 17 11 9 6
Ln Cao/Ca 4.1744 3.9512 3.3322 3.0445 2.9957 2.9444 2.8332 2.3979 2.1972 1.7918

4.5000

4.0000
f(x) = − 0.24 x + 4.03
R² = 0.95
3.5000

3.0000

2.5000
Ln Cao/Ca

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.3.9 Grafik Kinetika Orde 1 Ulangan 3

Orde 1
Kinetika -0,2368
Kepercayaan 94,78%

Ulangan 4
DATA KE- (i) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
WAKTU (ti, menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala Warna 66 40 29 23 21 17 16 11 9 6
Ln Cao/Ca 4.1897 3.6889 3.3673 3.1355 3.0445 2.8332 2.7726 2.3979 2.1972 1.7918
4.5000

4.0000
f(x) = − 0.23 x + 3.98
3.5000 R² = 0.97

3.0000

2.5000
Ln Cao/Ca

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.3.10 Grafik Kinetika Orde 1 Ulangan 4

Orde 1
Kinetika -0,2313
Kepercayaan 96,87%

Ulangan 5
DATA KE- (i) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
WAKTU (ti, menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala Warna 67 52 25 22 20 19 13 11 9 7
Ln Cao/Ca 4.2047 3.9512 3.2189 3.0910 2.9957 2.9444 2.5649 2.3979 2.1972 1.9459

4.5000

4.0000
f(x) = − 0.23 x + 4
R² = 0.95
3.5000

3.0000

2.5000
Ln Cao/Ca

2.0000

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)

Gambar 4.3.11 Grafik Kinetika Orde 1 Ulangan 5

Orde 1
Kinetika -0,2324
Kepercayaan 94,80%
BAB 5
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1 Pembahasan
5.1.1 Asri Dwi Saffanah (191411036)
5.1.2 Cecep Chandra (191411039)
5.1.3 Erlanda Reinhard N (191411041)
5.1.4 Rosyidah Khoirunnisa M (191411057)
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan reaksi hidrolisis pada pengolahan
udang menjadi udang asam manis. Adapun pada reaksi hidrolisis ini
memanfaatkan air untuk mempercepat proses reaksinya

5.2 Kesimpulan
5.2.1 Asri Dwi Saffanah (191411036)
5.2.2 Cecep Chandra (191411039)
5.2.3 Erlanda Reinhard N (191411041)
5.2.4 Rosyidah Khoirunnisa M (191411057)
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. “Klasifikasi dan Morfologi Udang”


https://www.sampulpertanian.com/2017/12/klasifikasi-dan-morfologi-udang-
windu.html. Diakses pada Sabtu, 1 Mei 2021
Baehaki, A., Lestari, S. D., Romadhoni, A. R., 2015. Hidrolisis Protein Ikan Patin
Menggunakan Enzim Papain dan Aktivitas Antioksidan Hidrolisatnya. JPHPI. 18(3):
108-118.
Bitar. 2021. Hidrolisis : “Pengertian, Manfaat, Dan Macam-Macam Beserta Contohnya
Lengkap.” Website GuruPendidikan.com.
https://www.gurupendidikan.co.id/hidrolisis/#:~:text=Hidrolisis%20adalah%20suatu
%20reaksi%20kimia,hidroksida)%20melalui%20sebuah%20proses
%20kimiawi.&text=Secara%20sederhana%20arti%20hidrolisis%20yaitu%20proses
%20pembelahan%20ikatan%20kimia%20dengan%20penambahan%20air. Diakses
pada Senin, 3 Mei 2021
Castro, R. J. S., dan Sato, H. H. 2015. Review: Biologically active peptides: Process for their
generation, purification and identification and application as natural additives in the
food and pharmaceutical industries. Food Research International. 74: 185-198.
Christina, A. 2010. “Alasan Udang menjadi Warna Merah ketika di Masak”
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170202154916-262-190889/alasan-
udang-berubah-jadi-merah-saat-dimasak. Diakses pada Minggu, 2 Mei 2021
Listyani, Kholifatul. 2019. “Analisis Kadar Nitrogen Terlarut Hasil Hidrolisis Udang
Menggunakan Enzim Protease Usus Ayam.” Universitas Jember: Jember.
Pangesthi, Dwiyana. 2019. “15 Resep olahan udang yang lezat, mudah dan praktis”. Website
Brilio. https://m.brilio.net/brilicious/masak-yuk/15-resep-olahan-udang-yang-lezat-
mudah-dan-praktis-1907296.html. Diakses pada Sabtu, 1 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai