Disusun Oleh:
2B/DIII – TeknikKimia
Dari Tabel 6.1.1 dapat dibuat kurva standar atau kurva kalibrasi sebagai acuan
untuk menghitung nilai konsentrasi sukrosa hasil percobaan sebagai berikut :
%Brix
%
0.2
Linear
0.1 (Kurva
5 Standar
Konsentrasi
0.1 Sukrosa
(%)
0.00
terhadap
5 0 5 10 15 20 %Brix)
% % Konsentrasi
% Sukrosa% %
(%)
Dari Gambar 6.1.1 Didapat persamaan linear y = 0,8214x + 0,2132 .
• Interpolasi
Untuk mendapatkan nilai konsentrasi sukrosa (%) sebagai data hasil percobaan,
maka dilakukan interpolasi data %brix data percobaan ke dalam persamaan linear
kurva standar.
Metode Interpolasi ke Dalam Persamaan Linear Kurva Standar Konsentrai
Sukrosa (%) terhadap % Brix
Tabel 6.1.2 Data Hasil Interpolasi %Data Brix terhadap Persamaan Linear Kurva Standar
untuk Konsentrai Sukrosa(%)
Waktu % Brix Persamaan linerar kuva Konsentrasi Sukrosa
ke- (jam) (y) standar dalam % ( x )
(y = 0,8214x + 0,2132 .)
t1 14,2 14,2 = 0,8214x + 0,2132 17,028
t2 14,3 14,3 = 0,8214x + 0,2132 17,14974
t3 12,6 12,6 = 0,8214x + 0,2132 15,08011
t4 12,4 12,4 = 0,8214x + 0,2132 14,83662
t5 12,4 12,4 = 0,8214x + 0,2132 14,83662
t6 11,8 11,8 = 0,8214x + 0,2132 14,10616
t7 11,3 11,3 = 0,8214x + 0,2132 13,49744
t8 10,6 10,6 = 0,8214x + 0,2132 12,64524
t9 10,7 10,7 = 0,8214x + 0,2132 12,76698
t10 10,3 10,3 = 0,8214x + 0,2132 12,28001
Gambar 6.1.2 Kurva Konsentrasi Sukrosa (%) Hasil Interpolasi terhadap %Brix
Kurva Konsentrasi Sukrosa (%)
1 terhadap %Brix
6 y = 82.14x Kurva
1 +0.2132
Konsentra
4 R² = 1
si Sukrosa
1 (%)
2 terhadap
%Bri
% Brix
1
x
0
Linear
8 (Kurva
Konsentrasi
6
Sukrosa
4 (%)
5.00 10.00 15.00 20.00 terhadap %
2 % % % %
Konsentrasi Sukrosa Brix)
0 (%)
0.00
%
Setelah mendapat nilai konsentrasi sukrosa (%) sebagai hasil percobaan , dapat
dibuat kurva konsentrasi sukrosa (%) terhadap waktu .
Tabel 6.1.3 Data Konsentrasi Sukrosa (%) terhadap Waktu
Waktu % Brix Konsentrasi Sukrosa
ke- (jam) dalam %
t1 14,2 17,028
t2 14,3 17,14974
t3 12,6 15,08011
t4 12,4 14,83662
t5 12,4 14,83662
t6 11,8 14,10616
t7 11,3 13,49744
t8 10,6 12,64524
t9 10,7 12,76698
t10 10,3 12,28001
Sukrosa (%)
1
terhadap
6
Waktu
1 y = -0.5475x (t,dalamjam)
4 +17.434
R² = 0.935 Linear
1 (Kurva
2
(%)
Konsentrasi
1 Sukrosa (%)
0 terhadap
Waktu
8
(t,dalamjam))
6 0 2 4 6 8 10 12
4 Waktu (t) dalam jam
2
0
6. 2 Menentukan Konsentrasi Asam Sitrat
Dari data Tabel 6.2.2 dapat diperoleh kurva konsentrasi asam sitrat (N) terhadap
waktu sebagai berikut :
0.1
6 Kurva
y = 0.0112x + Konsentrasi
0.1 0.0539 Asam Sitrat
4 R² = 0.8481
Konsentrasi Asam
(N) terhadap
0. Waktu
0.1
1
2
0.0
Sitrat (N)
0.0
6 Linear (Kurva
Konsentrasi
0.0 Asam Sitrat
4 (N) terhadap
Waktu )
0.0
2 0 2 4 6 8 1 1
Waktu 0 2
0 (t)
y = 0,0112x + 0,0539
y = mx + n
𝜇 = 𝑚 = 0,0112 jam-1= 40,32 detik-1
𝜇maks = 2.𝜇 = 2.(40,32 detik-1) = 80,64 detik-1
Sehingga kinetika konsentrasi sukrosa (%) dan kinetika konsentrasi asam sitrat
( N ) saat awal fermentasi dan akhir fermentasi dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 6.2.2 Kurva Konsentrasi Sukrosa dan Asam Sitrat terhadap Waktu
1 2 asi Asam
4 Sitrat
Konsentrasi Asam
0.
1 terhadap
1 Waktu
1
2 0.0
0 8
Sitrat (N)
8
0.0
6
(%)
6 Kurva
0.0
4 4 Konsentr
asi
2 0.0 Sukrosa
2 terhadap
0 0 Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu ke- (t)
𝑔𝑟𝑎𝑚𝑠𝑢𝑘𝑟𝑜𝑠𝑎 140𝑔𝑟𝑎𝑚
S= = =155,56𝑔/𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 900𝑚𝐿
6.4 Menentukan Konstanta Kejenuhan(Ks)
𝜇 = −0,5475
𝜇maks = 2𝜇 = 2.(- 0,5475) = -1,095 jam-1= - 3942 detik-1
𝑆
𝜇 = 𝜇𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐾𝑠 + 𝑆
155,56
−0,5475 = −3942
𝐾𝑠 + 155,56
𝐾𝑠 = 1.120.188,28gram/Liter
IV. PEMBAHASAN
Pengkondisian awal media produksi asam sitrat untuk menghasilkan produksi asam sitrat yang
tinggi dilakukan dengan membatasi/mengurangi satu atau lebih elemen-elemen essensial,
seperti fosfor, Mn, Zn atau Fe. Fosfor merupakan makro nutrien yang dibutuhkan sel untuk
mensintesa nukleotida dan komponen-komponen phosphorylated lain. Kehadiran logam-logam
trace dalam media produksi akan menurunkan produksi asam sitrat secara nyata. Karakteristik
media produksi asam sitrat yang mendukung pembentukan produk adalah memiliki
konsentrasi substrat gula yang tinggi, konsentrasi fosfat yang rendah, pH rendah dibawah 2,
kelarutan oksigen yang tinggi dan kehadiran logam-logam trace seperti Mn2+,Fe2+, danZn2+.
Setelah melakukan beberapa tahap praktikum sesuai prosedur maka didapatkan Kurva Standar
Konsentrasi Sukrosa (%) terhadap % Brix memperoleh persamaan linear y = 0.8214x + 0.2132
setelah itu melakukan metode Interpolasi ke Dalam Persamaan Linear Kurva Standar
Konsentrai Sukrosa (%) terhadap % Brix Persamaan Linear = y = 0,8214x + 0,2132 dan pada
Kurva Konsentrasi Sukrosa (%) Hasil Interpolasi terhadap %Brix memperoleh persamaan
linear y = 82.14x + 0.2132 sedangkan pada Kurva Konsentrasi Sukrosa(%) terhadap Waktu
mendapatkan persamaan linear y = -0.5475x + 17.434.
Setelah melakukan beberapa tahap praktikum sesuai prosedur maka didapatkan Kurva
Standar Konsentrasi Sukrosa (%) terhadap % Brix memperoleh persamaan linear y = 0.8214x
+ 0.2132 setelah itu melakukan metode Interpolasi ke Dalam Persamaan Linear Kurva Standar
Konsentrai Sukrosa (%) terhadap % Brix Persamaan Linear = y = 0,8214x + 0,2132 dan pada
Kurva Konsentrasi Sukrosa (%) Hasil Interpolasi terhadap %Brix memperoleh persamaan
linear y = 82.14x + 0.2132 sedangkan pada Kurva Konsentrasi Sukrosa(%) terhadap Waktu
mendapatkan persamaan linear y = -0.5475x + 17.434. Selanjutnya, Menentukan Konsentrasi
Asam Sitrat, diketahui konsentrasi NaOH dalam Normalitas yaitu 0,1 N dan dapat diperoleh
kurva konsentrasi asam sitrat (N) terhadap waktu dengan persamaan linear y = 0.0112x +
0.0539.
Berdasarkan kurva yang telah dibuat, laju penambahan konsentrasi asam sitrat terhadap
waktu. Hal tersebut menandakan kondisi lingkungan saat fermentasi pembentukan produk
asam sitrat yang diinginkan hampir sesuai. Asam sitrat di produksi dari hasil metabolisme dan
enzim yang terdapat dalam jamuraspergillus.
Berdasarkan kurva yang telah dibuat, laju konsentrasi sukrosa ini semakin menaik
sebanding dengan laju pembentukan brix.
Berdasarkan kurva diatas. Semakin lama waktu proses maka jumlah konsentrasi
sukrosa akan semakin berkurang. Hal tersebut menandakan kondisi lingkungan saat fermentasi
pembentukan produk asam sitrat yang diinginkan hampir sesuai. Semakin sedikit sukrosa,
semakin banyak asam sitrat yangterbentuk
Berdasarkan kurva yang telah dibuat, laju penambahan konsentrasi asam sitrat terhadap
waktu. Hal tersebut menandakan kondisi lingkungan saat fermentasi pembentukan produk
asam sitrat yang diinginkan hampir sesuai. Asam sitrat di produksi dari hasil metabolisme dan
enzim yang terdapat dalam jamuraspergillus.
Praktikum ini dilakukan untuk memproduksi asam sitrat melalui proses fermentasi
aerob. Substrat, dalam praktikum ini adalah sukrosa akan diubah menjadi asam sitrat melalui
proses fermentasi aerob dengan bantuan jamur Aspergillus niger. Aspergillus niger digunakan
karena jamur ini dapat tumbuh dengan cepat pada kondisi aerob serta tidak menghasilkan
mikotoksin yang berbahaya. Selain itu, jamur ini mengandung enzim amilase, glukoamilase,
atau amiloglukosedase yang dapat memecah senyawa karbohidrat menjadi glukosa. Glukosa
selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, asam piruvat diubah menjadi asam sitrat pada siklus
krebs. Singkatnya, reaksi pembentukan asam sitrat adalah sebagai berikut:
Media yang digunakan untuk proses ini ada dua, yaitu media produksi dan media
fermentasi. Idealnya, media produksi lebih kompleks daripada media fermentasi karena jamur
mengalami masa adaptasi terlebih dahulu sedangkan untuk media fermentasi lebih sederhana
karena jamur sudah mengalami masa eksponensial yang diharapkan menghasilkan produk
yang maksimal. Namun, pada percobaan kali ini, komposisi yang digunakan untuk membuat
media produksi dan fermentasi sama dengan perbandingan 1:9 dikarenakan bahan tidak ada.
Kondisi aerob memerlukan aerasi yang dilakukan dengan menambahkan udara ke fermentor,
tetapi udara yang dimasukan harus dalam keadaan steril.
Dari data konsentrasi sukrosa (%) dan %brix standar dapat dijadikan acuan dalam
memnentukan konsentrasi suksrosa terpakai sebagai substrat dalam proses fermentasi aerob ini
sesuai dengan Gambar 6.1.1
Nilai persamaan linear yang didapat dari kurva standar dijadikan acuan dalam menentukan
konsentrasi sukrosa terpakai dengan melakukan interpolasi data %brix hasil percobaan ke
dalam persamaan linear kurva standar sehingga didapat hubungan konsentrasi sukrosa(%)
terpakai terhadap %brix sebagai berikut:
Dari Gambar 6.1.2 yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai %brix semakin meningkat seiring
dengan peningkatan konsentrasi sukrosa , kemudian untuk mengetahui pemakaian substrat
berupa sukrosa dalam proses fermentasi aerob dibuat kurva konsentrasi sukrosa (%) terhadap
waktu sebagai berikut.
Dari Gambar 6.1.3 dapat dilihat bahwa konsentrasi sukrosa (%) semakin berkurang seiring
bertambahnya waktu.Hal ini disebakan semakin banyaknya sukrosa yang terkonversi menjadi
asam sitrat melalui fermentasi aerob. Maka seiring bertambahnya waktu dan seamakin
sedikitnya konsentrasi sisa dari sukrosa (%) , konsentrasi dari produk atau asam sitrat semakin
mengingkat sebagaimana ditunjukan oleh grafik berikut :
Sampel yang diambil akan diukur nilai brix dan di titrasi dengan NaOH 0,01 N sehingga
konsentrasi asam sitrat dapat diperoleh. Sampel diambil dengan cara menuangkan langsung
dari media fermentasi Dari kurva waktu terhadap konsentrasi asam sitrat, nilai laju
pertumbuhan spesifik maksimum (𝜇maks) yang diperoleh adalah 80,64 detik-1. Darid ata yang
diperoleh, semakin lama waktu yang dibutuhkan maka nilai konsentrasi asam sitrat semakin
tinggi. Pada kondisi tersebut, Aspergillus niger dalam keadaan fase eksponensial sehingga
jumlahnya semakin banyak. Hal ini yang menyebabkan seharusya semakin lama waktu proses,
semakin rendah nilai brix yang diperoleh. Brix menunjukan jumlah sukrosa yang larut dalam
gram setiap 100 gram larutan. Pelarut yang digunakan adalah air. Artinya, nilai brix yang
diperoleh adalah jumlah sukrosa dalam 100 mL atau 0,1 L air. Hal ini menunjukkan semakin
lama waktu proses, semakin menurun kandungan sukrosa pada sampel karena sukrosa telah
diubah oleh Aspergillus niger menjadi produk asam sitrat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembentukkan produk asam sitrat dengan bantuan Aspergillus niger digolongkan sebagai pola
pembentukan produk yang berasosiasi dengan pertumbuhan.
Selain itu, dibuat pula kurva baku sukrosa untuk mengetahui kadar sukrosa dalam tiap
sampel. Dari kurva waktu terhadap kadar sukrosa, diperoleh konstanta kejenuhan substrat
sebesar 1.120.188,28 gram/Liter. pH yang diperoleh berkisar antara 3-4. Produk yang
dihasilkan pada akhir proses berbau seperti jeruk. Hal ini menunjukkan bahwa produk asam
sitrat terbentuk.
V. KESIMPULAN
1. Sukrosa dapat dikonversi menjadi asam sitrat dengan cara fermentasi oleh enzim
dari jamur aspergillus niger dengan kondisi yang telahdisesuaikan.
2. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin pekat produk yang didapat
hingga substrat habis dan mikroba tak bisa menahan konsentrasiproduk.
3. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin berkurang konsentrasi substrat
dikarenakan substrat terkonversi menjadiproduk.
4. persamaan linear Kurva Standar Konsentrasi Sukrosa (%) terhadap %Brix, y =
0,8214x +0,2132
5. Untuk mendapatkan nilai konsentrasi asam sitrat digunakanrumus N1 x V1 =
N2 xV2