BAB XV
JOB MIX FORMULA
(LAPIS AC-BC)
percobaan tersebut gagal memenuhi spesifikasi pada salah satu ketentuannya maka
perlu dilakukan penyesuaian dan percobaan harus diulang kembali. Direksi pekerjaan
tidak akan menyetujui campuran rancangan sebagai Rumus Perbandingan Campuran
(JMF) sebelum penghamparan percobaan yang dilakukan memenuhi semua
ketentuan dan disetujui. Pekerjaan pengaspalan yang permanen belum dapat dimulai
sebelum diperoleh rumus perbandingan campuran (JMF) yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Jika telah disetujui, Rumus Perbandingan Campuran (JMF) menjadi
definitif sampai Direksi Pekerjaan menyetujui JMF penggantinya. Mutu campuran
harus dikendalikan, terutama dalam toleransi yang diizinkan, seperti yang diuraikan
pada Tabel 15.1.
Dua belas benda uji Marshall harus dibuat dari setiap penghamparan
percobaan. Contoh campuran aspal dapat diambil dari instalasi pencampur aspal atau
dari truk di AMP, dan dibawa ke laboratorium dalam kotak yang terbungkus rapi.
Benda uji Marshall harus dicetak dan dipadatkan pada temperatur yang disyaratkan
dan menggunakan jumlah penumbukan yang disyaratkan. Kepadatan rata-rata (Gmb)
dari semua benda uji yang diambil dari penghamparan percobaan yang memenuhi
ketentuan harus menjadi Kepadatan Standar Kerja (Job Standard Density), yang
harus dibandingkan dengan pemadatan campuran aspal terhampar dalam pekerjaan.
Berikut adalah ketentuan penerapan rumus perbandingan campuran dan toleransi
yang diizinkan:
a. Seluruh campuran yang dihampar dalam pekerjaan harus sesuai dengan Rumus
Perbandingan Campuran, dalam batas rentang toleransi yang disyaratkan dalam
Tabel 15.1.
b. Setiap hari Direksi Pekerjaan akan mengambil benda uji baik bahan maupun
campurannya atau benda uji tambahan yang dianggap perlu untuk pemeriksaan
keseragaman campuran. Setiap bahan yang gagal memenuhi batas-batas yang
diperoleh dari Rumus Perbandingan Campuran (JMF) dan toleransi yang
diizinkan harus ditolak.
Persamaan a B c Hasil
1 100,00 100,00 100,00 100,00
2 100,00 100,00 13,77 74,00
3 50,20 3,07 0,95 28,00
Tabel 15.5 Perhitungan Kombinasi Campuran Agregat
a 0,542 54,2 %
Nilai b 0,157 15,7 %
c 0,301 30,1 %
Check 100,00 OK!!
15.4 Kesimpulan
Pada praktikum JMF ini didapat berat agregat yang kemudian digunakan untu
k pembuatan sampel uji marshall. Untuk mendapatkan berat agregat adalah dengan
mengalikan berat agregat (DMF) dengan hasil eliminasi a, b, dan c pada perhitungan
kombinasi campuran agregat. Setelah dilakukan kombinasi, gradasi agregat berada di
dalam batas atas dan batas bawah sehingga sudah bisa digunakan.
Gambar 15.3 Aspal PEN 60/70 Gambar 15.4 Agregat dan filler