Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

MIX DESIGN

Kelompok : 2B
Ketua : Erlangga Rajab Maulana (G1B021034)
Anggota : - Anjasmara Pribadi Barlian (G1B021004)
- Hanan Salsabila (G1B021008)
- Gita Aprilia (G1B021022)
- Akbar Isfian Syahputra (G1B021024)
- Dedi Setiawan (G1B021042)
- Roky Suprandani (G1B021054)
- Hanin Salsabila (G1B021064)
- Zaki Septian Juanda (G1B021076)
- Dwi Kristyaningrum (G1B021086)
Dosen : Ade Sri Wahyuni, S.T., M.Eng., Ph.D

Perencanaan campuran beton untuk f’c 23,5 MPa pada umur 28 hari dengan data :
1. Agregat kasar yang dipakai : Batu Pecah ( alami)
2. Agregat halus yang dipakai : Pasir sungai
3. Diameter agregat maksimum : 20 mm
4. Mutu semen yang di pakai : PCC
5. Struktur yang akan dibuat :-
6. Keadaan : Tidak terlindung
7. Dari hasil penelitian didapat :

Pasir Kerikil
Berat Jenis (SSD) 2,63 2,62
Kadar air 5,107 1,073
Resapan 2,15 1,60
Berat Volume 1,443 1,423
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

8. Diketahui analisa saringan agregat sebagai berikut :


Agregat Halus
Sampel A Sampel B
Ayakan
Tertahan Kumulatif Tertahan Kumulatif Rata-rata
Berat Persen Tertahan Lolos Berat Persen Tertahan Lolos lolos
No Ukuran
(gr) (%) (%) (%) (gr) (%) (%) (%)
1½ 38 0 0 0 100 0 0 0 100 100
3/4 19 913 37 36,52 63,48 576 23,04 23,04 79,96 70,22
3/8 9,5 1.570 63 99 0 1.894 75,76 98,80 1,20 0,94
4 4,8 17 1 100 0 24 0,96 99,76 0,24 0,12
8 2,4 0 0 100 0 0 0 99,76 0,26 0,12
10 1,2 0 0 100 0 0 0 99,76 0,26 0,12
30 0,6 0 0 100 0 0 0 99,76 0,26 0,12
50 0,3 0 0 100 0 0 0 99,76 0,26 0,12
100 0,15 0 0 100 0 0 0 99,76 0,26 0,12
PAN 0 0 0 0 6 0,24 100 0 0
Jumlah 2.500 100 735,84 2.500 100 720,40
MHB 7,36 7,20 7,28

Agregat Kasar
Sampel A Sampel B
Ayakan
Tertahan Kumulatif Tertahan Kumulatif Rata-rata
Berat Persen Tertahan Lolos Berat Persen Tertahan Lolos lolos
No Ukuran
(gr) (%) (%) (%) (gr) (%) (%) (%)
1½ 38 0 0 0 100 0 0 0 100 100
3/4 19 0 0 0 100 0 0 0 100 100
3/8 9,5 0 0 0 100 0 0 0 100 100
4 4,8 0 0 0 100 0 0 0 100 100
8 2,4 9 0,90 0,9 99,10 8 0,80 0,80 99 99,15
10 1,2 4 0,40 1,3 98,70 4 0,40 1,20 98,80 98,75
30 0,6 127 12,70 14 86 345 34,50 35,70 64,30 75,15
50 0,3 429 42,90 56,90 43 175 17,50 53,20 46,80 44,95
100 0,15 390 39 95,90 4,10 417 41,70 94,90 5,10 4,6
PAN 41 4,10 100 0 51 5,10 100 0 0
Jumlah 1.000 100 169 1.000 100 185,8
MHB 1,69 1,86 1,77

Hitung bahan-bahan yang diperlukan untuk 1 m3 campuran beton.


Perhitungan :
Dari kebutuhan diatas, didapat batasan berikut :
A. Beton yang masuk ke dalam tanah, mengalami keadaan basah-kering berganti-ganti,
maka sesuai tabel 3 di dapat :
1) Faktor air semen bebas = 0,51
2) Jumlah semen minimum per m3 beton = 325 kg
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

Tabel 3. Persyaratan FAS dan Jumlah Semen minimum untuk berbagai Pembetonan
dan Lingkungan Khusus
Jumlah Semen nilai faktor
Jenis Pembetonan minimum m3 air semen
beton (kg) maksimum
Beton di dalam ruang bangunan :
a. keadaan keliling non-korosif 275 0.60
b.keadaan keliling korosif, disebabkan oleh 325 0.52
kondensasi atau uap korosif
Beton di luar ruang bangunan :
a. tidak terlindung oleh hujan dan terik matahari 325 0.60
langsung 275 0.60
b. terlindung oleh hujan dan terik matahari
langsung
Beton yang masuk ke dalam tanah :
a. mengalami keadaan basah-kering berganti-ganti 325 0.55
b. mendapat pengaruh sifat dan alkali dari tanah 375 Lihat tabel 5

Beton yang kontinyu berhubungan :


a. Air tawar 275 Lihat tabel 6
b. Air laut 375

B. Pemilihan besar standar deviasi = 7 MPa, yang di dapat dari percobaan benda uji
sebelumnya di lokasi konstruksi yang sama dengan metode dan bahan yang sama.
C. Pemilihan besar slump : sesuai tabel-7 untuk elemen struktur pondasi telapak
tidak bertulang, kaison dan struktur bawah tanah, diambil slump antara minimum
2,5 s/d maksimum 9 mm, maka diambil nilai rentang slump : 80 – 120 mm.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

Penjelasan pengisian Daftar Tabel Mix Design (Formulir) :


1. Kuat tekan karakteristik sudah ditetapkan 23,5 Mpa.
2. Deviasi standar diketahui dari besarnya jumlah (volume) campuran beton yang
akan dibuat, dalam hal ini dianggap untuk pembuatan 1000 m3 beton sehingga
nilai S = 7 N/mm2 = 7 Mpa (Tabel 4.5.1. PBI 1971) atau tergantung dari
control yang ditetapkan tabel 8.

Tabel 8. Mutu Pelaksanaan, Volume Adukan dan Deviasi Standar


Volume pekerjaan Deviasi Standart sd (MPa)
Mutu
volume beton Pekerjaan
Sebutan (m3) dapat
baik sekali Baik diterima
< 1000 4.5 < s ≤ 5.5 5.5 < s ≤ 6.5 < s ≤ 8.5
Kecil 6.5
1000-3000 3.5 < s ≤ 4.5 4.5 < s ≤ 5.5 < s ≤ 7.5
Sedang 5.5
> 3000 2.5 < s ≤ 3.5 3.5 < s ≤ 4.5 < s ≤ 6.5
Besar 4.5

3. Nilai tambah kuat tekan = 1,64 x 7 = 11,5 MPa


4. fcr = 23,5 + 11,5 = 35 MPa
5. Jenis semen ditetapkan Semen PCC
6. Jenis agregat diketahui :
a. Agregat halus berupa pasir alam asal Bengkulu Utara
b. Agregat kasar berupa batu pecah (split 1:3) asal Bengkulu Tengah
7. Faktor air semen bebas :
Dari grafik-1 diketahui untuk agregat kasar batu pecah (kerikil) dan semen PCC dengan
bentuk benda uji adalah silinder, maka kekuatan tekan umur 28 hari yang diharapkan
dangan faktor air semen 0,51 adalah 362,74 kg/m2 (35 N/mm2).

Tabel 2. Perkiraan Kuat Tekan Beton (MPa) dengan FAS = 0,50


Kuat tekan pada umur (hari) Bentuk
Jenis Semen Jenis Agregat Kasar 3 7 28 91 benda uji
Semen Portland Batu tak dipecahkan 17 23 33 40
19 27 37 45 Silinder
tipe I Batu Pecah
Semen Tahan Batu tak dipecahkan 20 28 40 48
23 32 45 54 Kubus
Sulfat tipe II, V Batu Pecah
Batu tak dipecahkan 21 28 38 44
Semen Portland Batu Pecah 25 33 44 48 Silinder
tipe III Batu tak dipecahkan 25 31 46 53
Batu Pecah 30 40 53 60 Kubus
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

Grafik 1. Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen (fas) (benda uji
berbentuk silinder diameter 150mm, tinggi 300mm)

35

0,51

8. Faktor air semen maksimum, dalam hal ini ditetapkan 0,60 sesuai tabel 1. Bila faktor air
semen yang diperoleh dari poin (7) diatas tidak sama dengan faktor air semen yang
maksimum, maka diambil faktor air semen yang lebih kecil.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

Tabel 1. Persyaratan fas dan Jumlah Semen minimum untuk berbagai Pembetonan dan
Lingkungan Khusus
Jumlah Semen Nilai faktor
Jenis Pembetonan minimum m3 air semen
beton (kg) maksimum
Beton di dalam ruang bangunan :
a. keadaan keliling non-korosif 275 0.60
b. keadaan keliling korosif, disebabkan oleh 325 0.52
kondensasi atauuap korosif
Beton di luar ruang bangunan :
a. tidak terlindung oleh hujan dan terik matahari 325 0.60
langsung 275 0.60
b. terlindung oleh hujan dan terik matahari langsung
Beton yang masuk ke dalam tanah :
a. mengalami keadaan basah-kering berganti-ganti
0.55
325
b. mendapat pengaruh sifat dan alkali dari tanah
Lihat tabel 5
375
Beton yang kontinyu berhubungan :
a. Air tawar 275 Lihat tabel 6
b. Air laut 375

9. Slump ditetapkan setinggi : 80 -120 mm .


10. Ukuran agregat maksimum ditetapkan 20 mm (dilihat dari ukuran butiran maksimum
pada analisa gradasi ayakan).
11. Kadar air bebas
Untuk mendapatkan nilai kadar air bebas, periksalah tabel 2 yang dibuat untuk agregat
gabungan alami yang berupa batu pecah.
Untuk agregat gabungan yang berupa campuran antara agregat alami dan batu pecah
maka kadar air bebas harus diperhitungkan memakai rumus :
2 1 2 1
Kadar Air Bebas = Wh + Wk = 195 + 225 = 205 kg/m3
3 3 3 3

Tabel 2. Perkiraan Kebutuhan Air per-meter kubik Beton


Slump
Ukuran maks. Jenis (mm)
Agregat (mm) Agregat 0-10 10-30 30- 60-
60 180
Alami 150 180 205 225
10 Batu pecah 180 205 230 250
Alami 135 160 180 195
20 Batu pecah 170 190 210 225
Alami 115 140 160 175
40 Batu pecah 155 175 190 205

12. Kadar semen : kadar air bebas / faktor air semen bebas = 401,96 kg/m3.
13. Kadar semen maksimum : tidak ditentukan, jadi dapat diabaikan.
14. Kadar semen minimum : ditetapkan 325 kg/m3 (berdasar tabel-1)
Seandainya kadar semen yang diperoleh dari perhitungan 12 belum mencapai syarat
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

minimum yang ditetapkan, maka harga minimum ini harus dipakai dan faktor air
semen yang baru perlu disesuaikan.
15. Faktor air semen yang disesuaikan : dalam hal ini dapat diabaikan karena syarat
minimum kadar semen sudah dipenuhi.
16. Susunan butir agregat halus : dari hasil analisa ayakan di dapat bahwa pasir berada
pada zona 4.
17. Presentase agregat pasir : dicapai dalam grafik-2 untuk kelompok ukuran butir agregat
maksimum 20 mm pada nilai slump 80 - 120 mm dan nilai faktor air semen 0,51.
Bagi agregat halus (pasir) yang termasuk daerah susunan butir no 4 diperoleh harga
antara 28– 32.
Nilai yang dipakai dapat diambil antar kedua nilai ini (biasanya nilai rata-rata).
Dalam hal ini diambil nilai 30%

Grafik 2. Persen Pasir terhadap Kadar Total Agregat yang dianjurkan untuk ukuran butir
maksimum 40 mm

18. Berat jenis relatif agregat : ini adalah berat jenis agregat gabungan, artinya gabungan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu
agregat halus dan agregat kasar.
BJ agregat halus = 2,63
BJ agregat kasar = 2,62
BJ agregat gabungan halus dan kasar = (0,34 x 2,63) + (0,66 x 2,62) = 2,62
19. Berat isi beton : diperoleh dari grafik-3 dengan jalan membuat grafik linier baru yang
sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,62. Titik potong grafik baru ini
sesuai dengan garis tegak lurus yang menunjukkan kadar air bebas (dalam hal ini 185
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL – FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Jalan W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu

kg/m3). Menunjukkan nilai berta jenis beton yang dirancang, diperoleh angka 2.175
kg/m3.

Grafik 3. Hubungan Kandungan Air, Berat Jenis Agregat campuran dan Berat Isi Beton

2175
2,36

185

20. Kadar agregat gabungan adalah berat isi beton dikurangi jumlah kadar semen dan
kadar air = 2.375 – 205 – 401,96 = 1.768,04 kg/m3
21. Kadar agregat halus = berat isi beton x persen agregat halus = 2.375 x 30% =
530,412 kg/m3
22. Kadar agregat kasar = kadar ag.gabung – kadar ag. halus = 1.768,04 – 530,412
= 1.237,627 kg/m3

Anda mungkin juga menyukai