Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Uji Konsistensi Normal Semen

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Praktek Uji Bahan Dosen Pengampu: Anisah, MT

Disusun oleh:

Kelompok 11

Arya Putra 1503622059


Helen Libastari 1503622071

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
I. JUDUL
Laporan Hasil Praktek Analisa Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar

II. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh hasil distribusi besaran atau
jumlah presentase butiran agregat halus, yang dimana nantinya hasil distribusi yang
diperoleh dapat ditunjukan dalam bentuk tabel atau grafik.

III. DASAR TEORI


Analisis saringan agregat adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan untuk
menentukan presentase berat butiran agregat yang lolos dalam suatu set saringan,
yang angka persentase kumulait digambarkan pada grafik pembagian butir. Ukuran
butir yang maksimum dan agregat ditunjukan dengan saringan terkecil dimana
agregat tersebut masih bisa lolos 100%. Ukuran nominal maksimum agregat adalah
ukuran saringan maksimum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar dimana
diatas saringan tersebut terdapat sebagian agregat yang tertahan. Ukuran butiran
maksimum dan gradasi agregat di kontrol oleh spesifikasi susunan dari butiran agregat
sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan.
Ukuran butiran tanah ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui
seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar berada paling
atas dan makin kebawah makin kecil. Jumlah tanah yang tertahan pada saringan
tersebut disebut salah satu dari ukuran butir sampel tanah. Saringan yang digunakan
yaitu No saringan 4, 8, 16, 30,50,100, 200. Berat tanah yang tertahan ditiap saringan
dihitung beratnya dan persentase kumulatif dari berat tanah yang melewati tiap
saringan dihitung beratnya. Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu
tanah, maka kita dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu
atau dengan kata lain dapat mengadakan deskripsi tanah. Besarnya butiran tanah biasa
digambarkan dalam grafik .

IV. BENDA UJI DAN PERALATAN


1. Talam
2. Agregat kasar 2 kg
3. Agregat halus 1 kg
4. Timbangan
5. Oven
6. Mesin pengguncang saringan
7. Saringan
a. Agregat Halus :
- No. 4
- No. 8
- No. 16
- No. 30
- No. 50
- No. 100
- No. 200
b. Agregat Kasar :
- No. 4
- No. 16
- No. 30
- No. 50
- No. 100

V. CARA PENGUJIAN
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti talam, agregat halus dan kasar, dll.
2. Timbang talam kosong dengan timbangan setelah itu catat hasil berat talam,
lalu jika sudah di zerokan baru tuang agregrat kasar sampai hasil timbangan 2
kg. Begitu pun dengan agregat halus sampai 1 kg. Jika sudah catat atau
dokumentasikan hasil timbangan tersebut.
3. Cuci agregat yang sudah di timbang tadi sampai bersih dan setelah itu dioven
hingga 24 jam.

4. Selanjutnya keluarkan dari oven lalu ditimbang kembali agregat halus dan
agregat kasar yang sudah di oven

5. Langkah selanjutnya ambil wadah, tutup dan saringan sesuai nomor yang
sudah di tentukan seperti agregrat halus no. 4,8,16,30,50,100,200. Dan untuk
agregat kasar no. 4,8,16,30,50,100. Setelah itu susun berdasarkan bolongan
saringan terbesar hingga terkecil.
6. Jika sudah masukan agregat halus dan agregat kasar ke dalam saringan yang
sudah disusun lalu di taruh di tempat mesin pengguncang saringan. Nyalakan
mesin dan ditimer selama 15 menit.
7. Jika sudah 15 menit matikan mesin dan saringan yang berisi agregat halus dan
agregat kasar di setiap saringannya ditimbang kembali agar mengetahui berat
agregat yang menyangkut + saringan. Catat atau dokumentasikan setiap hasil
timbangan saringan.
8. Jika sudah selesai taruh agregat ditempat yang sudah di sediakan dan balikan
peralatan ke tempat semula.
9. Lalu buat laporan hasil pengujian analisa saringan agregat kasar dan halus.
10. Selesai.

VI. HIPOTESIS PENGUJIAN


Hipotesis yang kami duga adalah setelah saringan digoyangkan selama 15 menit,
terdapat agregat yang tertahan di tiap saringannya. Berat tiap agregat yang tertahan di
saringan tersebut kemudian dihitung. Dengan data tersebu, kita dapat mengetahui
tingkat gradasi dari agregat yang digunakan. Dan memperkirakan apakah agregat
tersebut bagus untuk campuran beton atau tidak.
VII. HASIL PENGUJIAN
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS (PASIR)

Analisis saringan agregat halus (pasir) Berat


Contoh = 1 kg

Persentase Persentase
Nomor Ukuran lubang Berat Persentase
Tertahan Lolos
Saringan Saringan Tertahan Tertahan
Kumulatif Kumulatif
mm inch (gram) (%) (%) (%)
- 9,50 3/8 6 0,48 0,48 99,52
No. 4 4,75 - 16 1,3 1,78 98,22
No. 8 2,38 - 336 27,1 28,88 71,12
No. 16 1,18 - 216 17,4 46,28 53,72
No. 30 0,60 - 162 13,06 59,34 40,66
No. 50 0,30 - 120 9,68 69,02 30,98
No. 100 0,150 - 104 8,48 77,5 22,5
No. 200 0,075 - 0 0 77,5 22,5

Wadah 280 22,5 100 0,00

Total 1240 100

𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓


𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝐾𝑒ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 =
100
0,48 + 1,78 + 28,88 + 46,28 + 59,34 + 69,02 + 77,5 + 77,5
= = 3,61
100
Grafik:
ANALISA SARINGAN
100
95
90
85
Presentase Kumulatif (%)

80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukuran Saringan

LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR (KERIKIL)
Analisis saringan agregat kasar bagi butiran antara diameter 25,0 mm – 2,38 mm
Berat Contoh = 2 kg
Persentase Persentase
Nomor Ukuran lubang Berat Persentase
Tertahan Lolos
Saringan Saringan Tertahan Tertahan
Kumulatif Kumulatif
mm inch (gram) (%) (%) (%)
76,2 3 0 0 0 100
63,2 2,5 0 0 0 100
50 2 0 0 0 100
37,5 1,5 0 0 0 100
25 1 334 0 14.52 85.48
19 3/4 1470 14.52 78.43 21.57
12,7 1/2 72 63.91 81.56 18.44
9,5 3/8 244 3.13 92.17 7.83
No. 4 2,38 - 168 10.61 99.48 0.52
No.16 1,18 - 4 7.31 99.65 0.35
No.30 0,600 - 2 0.17 99.74 0.26
No.50 0,300 - 2 0.09 99.83 0.17
No.100 0,150 - 4 0.09 100 0
Wadah 0 0 100 0
Total 2300 100 100,00
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 =
100
14,52 + 78,43 + 81,56 + 92,17 + 99,48 + 99,65 + 99,74 + 99,83 + 100
=
100
= 6,95

Kurva Agregat Kasar


100 85.48
80

60

40
18.44 21.57
20 7.83
0.17 0.26 0.35 0.52
0
0.3 0.6 1.18 2.38 9.5 12.7 19 25
Ukuran Saringan (mm)

Persentase Lolos Komulatif

VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Analisa saringan adalah jika dilihat
dari kedua kurva, dapat menunjukan bahwa gradasi terhadap agregat yang sudah diuji
mempunyai gradasi yang baik karena memiliki modulus kehalusan 3,61 yang mana
kehalusan yang baik berada pada kisaran 1,5 sampai 4,2. Sedangkan pada Agregat
kasar berada di bawah kisaran yang baik (di bawah 6,0 – 7,8), yakni 6,95. Dapat
disimpulkan agregat tersebut tidak baik jika dipakai dalam pembuatan campuran
beton.
IX. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai