A. Maksud Pengujian
Untuk menetukan distribusi ukuran butiran suatu tanah. Percobaan
pemeriksaan dilakukan dengan analisa ukuran butir-butir yang tertahan
saringan No. 200 (0,075 mm) dilakukan dengan menggunakan saringan.
C. Benda Uji
Tanah kering yang telah dioven dan sudah diketahui kadar airnya.
37
D. Pelaksanaan
1. Menyiapkan sampel tanah dengan berat 60 gr.
2. Masukkan contoh tanah ke dalam beaker gelas, beri air destilasi yang
dicampur dengan reagent sebanyak 125 ml sampai tanah terendam.
Diamkan selama 16 jam.
3. Tanah diaduk-aduk sampai benar-benar hancur, kemudian dituangkan
kedalam mixer dan sisa endapan dicuci dengan air destilasi dan
dituangkan ke dalam mangkok gelas sehingga tidak ada butiran tanah
yang hilang.
4. Jalankan mixer sampai tanah hancur. Setelah tanah hancur kemudian
dimasukkan ke dalam gelas silinder yang sudah disediakan dan
ditambah air destilasi sampai volume 1000 cc (ukuran silinder).
5. Gelas silinder pertama ditutup kemudian dikocok-kocok dengan
membolak-balikkan secara vertikal dengan butir-butir tanahnya
melayang-layang dalam air atau 60 kali kemudian diletakkan diatas
meja dan dicatat waktu permulaan pengendapan (t=0) dengan
menggunakan stop watch.
6. Setelah itu larutan dituangkan pada saringan No. 200(0,075 mm) dan
dicuci bersih sampai air yang mengalir dibawah saringan menjadi
jernih atau larutan yang tinggal tidak ada lumpur.
7. Yang tertahan diatas saringan dipindahkan pada suatu tempat,
kemudian keringkan dalam oven dengan suhu 105° C - 110° C.
8. Kemudian dinginkan dan ditimbang, catat beratnya = B1 gr.
9. Setelah ditimbang kemudian disaring dengan satu set saringan tersebut
diatas.
10. Susun saringan dari diameter paling besar ke diameter kecil.
11. Pasang saringan ke dalam alat atau mesin penggerak lalu masukkan
tanahsample tadi ke dalam saringan dan ditutup.
12. Getarkan mesin pengayak, dalam 3 x 1 menit.
13. Tanah yang tertinggal dalam ayakan dipindah ke cawan ditimbang satu
per satu.
14. Menimbang berat tanah yang tertahan dalam saringan.
38
15. Menghitung berat tanah yang melewati saringan.
16. Jumlah butiran yang disaring biasanya tidak sama, karena ada yang
hilang (tertahan pada saringan).
E. Rumus
1. Berat lewat saringan (e) dapat dihitung dengan rumus :
e1 = W – d1
𝑒𝑛 = 𝑒𝑛−1 − 𝑑𝑛
∑ 𝑑 = 59,3
39
G. Analisa Data dan Hitungan
H. Hasil Pengamatan
Tabel 5.2 Data Hasil Pengamatan Distribusi Ukuran Butiran
No Ukuran Berat Berat Lewat Persen
Saringan Butiran Tertahan saringan
Berat
(mm) (gr) (gr)
4 4,75 0 59,3 100 %
10 2 1,8 57,5 96,96%
30 0,6 9,3 48,2 81,28 %
40 0,425 3,7 44,5 75,04 %
60 0,250 13,5 31 52,27 %
40
100 0,150 8,1 22,9 38,61%
200 0,075 19,6 3,3 5,56 %
Nampan Sisa 3,3
70
60
50
40
30
20
10
0
10 1 0.1 0.01
Diameter (mm)
𝐷60 0,3
Cu= = = 3,75
𝐷10 0,08
(𝐷30)2 (0,13)2
Cc= = = 0,704
𝐷10.𝐷60 0,08.0,3
I. Pembahasan
41
b. Tanah berbutir kasar (kerikil/ pasir)
D60 ( D30 ) 2
Cu 4, Cc 3
D10 D10 .D60
D60 ( D30 ) 2
Cu 4, Cc 4
D10 D10 .D60
Keterangan :
Cu : koefisien keseragaman
Cc : koefisien gradasi
D60 ( D30 ) 2
Cu 6, Cc 3
D10 D10 .D60
D60 ( D30 ) 2
Cu 6, Cc 4
D10 D10 .D60
J. Kesimpulan
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa butiran tanah
berbutir kasar yaitu >50% tertahan saringan no 200. Dan berdasarkan hasil
penelitian diporoleh menunjukkan bahwa tanah merupakan pasir yang
bergradasi buruk, hal ini disebabkan karena tanah yang lolos saringan no.4
adalah 100% dan koefisien keseragaman (Cu) = 3,75 (< 6), meskipun
koefisien gradasinya (Cc) adalah 0,704 (< 3).
42
43
K. Lampiran
Lampiran I
44
Lampiran II
45