Metode Konservasi Mekanik Teknik konservasi tanah secara mekanis (sipil teknis) adalah upaya menciptakan fisik lahan atau merekayasa bidang olah lahan pertanian hingga sesuai dengan prinsip konservasi tanah sekaligus konservasi air. Metode Mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan lahan. Metode konservasi mekanik • Teras • Pengolahan tanah konservasi • Pengolahan Tanah menurut Kontur • Guludan dan Bersaluran • Parit Pengelak • Kolam , Dam Penghambat, Rorak , dan Tanggul Fungsi metode Mekanik • Mengurangi/memperlambat aliran permukaan. • Meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. • Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak. • Memperbesar dan memperbaiki infiltrasi air ke dalam tanah. • Penyediaan air bagi tanaman. Penggunaan Teras dalam Konservasi • Salah satu metode konservasi secara mekanik adalah pembuatan teras. Apa yang dimaksud dengan teras? • Pengertian teras adalah bangunan konservasi tanah dan air yang dibuat dengan penggalian dan pengurugan tanah, membentuk bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur. Apakah ini teras? Lanjutan • Teras adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang. (Sukartaatmadja.2004) Contoh aplikasi pembuatan teras Manfaat Teras • Mengurangi panjang lereng dan menahan air, sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, • Meningkatkan kapasistas penyerapan air oleh tanah. Dengan demikian erosi berkurang. (Arsyad, 1989). • Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil, • mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah secara aman. Contoh teras Teras berdasarkan bentuk dan fugnsi Berdasarkan bentuk dan fungsinya ke dalam 3 macam teras, yaitu (a) teras saluran (channel terrace), Teras saluran terutama dibangun untuk mengumpulkan air aliran permukaan pada saluran yang telah disiapkan untuk kemudian disalurkan pada saluran induk jalannya air sehingga aliran permukaan tersebut tidak menyebabkan erosi (a) teras bangku atau teras tangga (bench terrace), Teras bangku dibangun terutama untuk mengurangi panjang lereng. (a) teras irigasi pengairan (irrigation terrace)., teras pengairan dibangun untuk menampung air hujan sehingga dapat digunakan oleh tanaman, seperti pada petak-petak sawah tadah hujan. Teras Saluran Teras Saluran • Teras saluran atau lebih dikenal dengan parit buntu adalah teknik konservasi tanah dan air berupa pembuatan lubang-lubang buntu yang dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah serta menampung sedimen- sedimen dari bidang olah. (Priyono, et al., 2002). • Tujuan pembuatan teras saluran ini adalah meningkatkan jumlah persediaan air tanah, menahan tanah yang tererosi (sedimen) dari bidang olah dan mengendalikan sedimen yang terkumpul ke bidang olah, serta dapat dikombinasikan dengan mulsa vertikal untuk memperoleh kompos. • Beberapa aspek teknis berkaitan dengan pembuatan parit buntu / rorak / teras saluran ini adalah: (a) ukuran rorak umumnya berukuran panjang 1 – 2 meter, lebar 25 – 50 cm dan dalam 20 – 30 cm, (b) rorak dapat diisi dengan mulsa slot untuk mengurangi sedimentasi dan meningkatkan kesuburan tanah, (c) pembuatan rorak mengakibatkan pengurangan lahan sebesar 3 – 10 %, (d) rorak buntu dapat dibuat pada bagian lereng atas tanaman, (e) sedimen yang tertampung dalam rorak buntu dapat digunakan untuk membumbun tanaman. Teras Bangku/ Tangga Teras Bangku • Teras bangku adalah serangkaian dataran yang dibangun sepanjang kontur. Bangunan ini dilengkapi dengan saluran pembuangan air (SPA) dan ditanami dengan rumput untuk penguat teras. Jenis teras bangku ada yang miring ke luar dan miring ke dalam (Priyono, et al., 2002) • Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan tanah di bagian bawah sehingga terjadi suatu deretan bentuk tangga atau bangku. • Teras jenis ini berfungsi mengurangi kecepatan aliran permukaan yang melintas pada sebuah sehingga erosi dapat berkurang • Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan mesin-mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan modal yang besar untuk membuatnya (Arsyad, 1989). Teras Irigasi Teras irigasi • Teras irigasi adalah teras yang dibangun dengan tujuan untuk mendapatkan dan menyimpan air untuk keperluan budidaya • Teras ini memiliki fungsi untuk mengurangi aliran permukaan dan memaksimalkan penggunaan lahan sehingga lahan miring dapat ditanami • Sama seperti teras bangku pengolahan lahan dilakukan secara manual karena penggunaan alat berat didak dapat dilakukan pada lahan yang beada pada area yang miring Macam Metode Konservasi yang sering diaplikasikan di Indonesia Teras Gulud • Teras Gulud merupakan sistem pengendalian erosi secara mekanis yang berupa barisan gulud yang dilengkapi saluran air di bagian lereng atas. Bermanfaat untuk mengurangi laju limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air ke dalam tanah. • Guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotong lereng. Tinggi tumpukan tanah sekitar 25 – 30 cm dengan lebar dasar sekitar 30 – 40 cm. Guludan Teras Guludan Teras bangku/tangga • Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong panjang lereng dan meratakan tanah di bagian bawahnya, sehingga terjadi deretan bangunan yang berbentuk seperti tangga. • Teras bangku/tangga dapat dikelompokan menjadi 4 bentuk yaitu: – Teras datar --Teras miring keluar – Tesras miring kedalam --Teras irigasi Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan teras bangku adalah: • Dapat diterapkan pada lahan dengan kemiringan 10-40%, tidak dianjurkan pada lahan dengan kemiringan >40% karena bidang olah akan menjadi terlalu sempit. • Tidak cocok pada tanah dangkal (<40 cm) • Tidak cocok pada lahan usaha pertanian yang menggunakan mesin pertanian. • Tidak dianjurkan pada tanah dengan kandungan aluminium dan besi tinggi. • Tidak dianjurkan pada tanah-tanah yang mudah longsor. Teras Individu Teras Individu Teras Individu • Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman, terutama tanaman tahunan. Jenis teras ini biasa dibangun di areal perkebunan atau pertanaman buah-buahan. • Teras ini digunakan untuk menstabilkan kondisi lahan dimana tanaman akan ditanam. Teras ini biasa digunakan pada area kebun campur dengan jaraktanam yang acak sehingga hanya pada bagian yang ingin digunakan saja dibuat teras Teras Kebun Teras Kebun Teras Kebun • Teras kebun adalah jenis teras untuk tanaman tahunan, khususnya tanaman pekebunan. Teras dibuat dengan lebarl yang bervariasi menurut jarak tanam • Pembuatan teras bertujuan untuk: – (1) meningkatkan efisiensi penerapan teknik konservasi tanah, dan – (2) memfasilitasi pengelolaan lahan (land management facility), di antaranya untuk fasilitas jalan kebun, dan penghematan tenaga kerja dalam pemeliharaan kebun.