Anda di halaman 1dari 31

Metode Konservasi Mekanik

Muhammad Firdaus Oktafiyanto


Metode Konservasi Mekanik
Teknik konservasi tanah secara mekanis (sipil
teknis) adalah upaya menciptakan fisik lahan
atau merekayasa bidang olah lahan pertanian
hingga sesuai dengan prinsip konservasi tanah
sekaligus konservasi air.
Metode Mekanik adalah semua perlakuan fisik
mekanis yang diberikan terhadap tanah dan
pembuatan bangunan untuk mengurangi
aliran permukaan dan erosi, serta
meningkatkan kemampuan penggunaan
lahan.
Metode konservasi mekanik
• Teras
• Pengolahan tanah konservasi
• Pengolahan Tanah menurut Kontur
• Guludan dan Bersaluran
• Parit Pengelak
• Kolam , Dam Penghambat, Rorak , dan
Tanggul
Fungsi metode Mekanik
• Mengurangi/memperlambat aliran
permukaan.
• Meningkatkan kemampuan penggunaan
tanah.
• Menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan yang tidak
merusak.
• Memperbesar dan memperbaiki infiltrasi air
ke dalam tanah.
• Penyediaan air bagi tanaman.
Penggunaan Teras dalam Konservasi
• Salah satu metode konservasi secara mekanik
adalah pembuatan teras. Apa yang dimaksud
dengan teras?
• Pengertian teras adalah bangunan konservasi
tanah dan air yang dibuat dengan penggalian dan
pengurugan tanah, membentuk bangunan utama
berupa bidang olah, guludan, dan saluran air
yang mengikuti kontur serta dapat pula
dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya
seperti saluran pembuangan air (SPA) dan
terjunan air yang tegak lurus kontur.
Apakah ini teras?
Lanjutan
• Teras adalah bangunan konservasi tanah dan
air secara mekanis yang dibuat untuk
memperpendek panjang lereng dan atau
memperkecil kemiringan lereng dengan jalan
penggalian dan pengurugan tanah melintang
lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk
mengurangi kecepatan aliran permukaan (run
off) dan memperbesar peresapan air, sehingga
kehilangan tanah berkurang.
(Sukartaatmadja.2004)
Contoh aplikasi pembuatan teras
Manfaat Teras
• Mengurangi panjang lereng dan menahan air,
sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah
aliran permukaan,
• Meningkatkan kapasistas penyerapan air oleh
tanah. Dengan demikian erosi berkurang. (Arsyad,
1989).
• Mengurangi kecepatan aliran permukaan
sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi
diperkecil,
• mengendalikan kecepatan dan arah aliran
permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah
secara aman.
Contoh teras
Teras berdasarkan bentuk dan fugnsi
Berdasarkan bentuk dan fungsinya ke dalam 3 macam teras, yaitu
(a) teras saluran (channel terrace),
Teras saluran terutama dibangun untuk mengumpulkan air aliran
permukaan pada saluran yang telah disiapkan untuk kemudian
disalurkan pada saluran induk jalannya air sehingga aliran
permukaan tersebut tidak menyebabkan erosi
(a) teras bangku atau teras tangga (bench terrace),
Teras bangku dibangun terutama untuk mengurangi panjang
lereng.
(a) teras irigasi pengairan (irrigation terrace).,
teras pengairan dibangun untuk menampung air hujan sehingga
dapat digunakan oleh tanaman, seperti pada petak-petak sawah
tadah hujan.
Teras Saluran
Teras Saluran
• Teras saluran atau lebih dikenal dengan parit buntu adalah teknik
konservasi tanah dan air berupa pembuatan lubang-lubang buntu yang
dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah serta menampung sedimen-
sedimen dari bidang olah. (Priyono, et al., 2002).
• Tujuan pembuatan teras saluran ini adalah meningkatkan jumlah
persediaan air tanah, menahan tanah yang tererosi (sedimen) dari bidang
olah dan mengendalikan sedimen yang terkumpul ke bidang olah, serta
dapat dikombinasikan dengan mulsa vertikal untuk memperoleh kompos.
• Beberapa aspek teknis berkaitan dengan pembuatan parit buntu / rorak /
teras saluran ini adalah: (a) ukuran rorak umumnya berukuran panjang 1 –
2 meter, lebar 25 – 50 cm dan dalam 20 – 30 cm, (b) rorak dapat diisi
dengan mulsa slot untuk mengurangi sedimentasi dan meningkatkan
kesuburan tanah, (c) pembuatan rorak mengakibatkan pengurangan lahan
sebesar 3 – 10 %, (d) rorak buntu dapat dibuat pada bagian lereng atas
tanaman, (e) sedimen yang tertampung dalam rorak buntu dapat
digunakan untuk membumbun tanaman.
Teras Bangku/ Tangga
Teras Bangku
• Teras bangku adalah serangkaian dataran yang dibangun sepanjang
kontur. Bangunan ini dilengkapi dengan saluran pembuangan air
(SPA) dan ditanami dengan rumput untuk penguat teras. Jenis teras
bangku ada yang miring ke luar dan miring ke dalam (Priyono, et al.,
2002)
• Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong
lereng dan meratakan tanah di bagian bawah sehingga terjadi suatu
deretan bentuk tangga atau bangku.
• Teras jenis ini berfungsi mengurangi kecepatan aliran permukaan
yang melintas pada sebuah sehingga erosi dapat berkurang
• Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan
mesin-mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan
modal yang besar untuk membuatnya (Arsyad, 1989).
Teras Irigasi
Teras irigasi
• Teras irigasi adalah teras yang dibangun dengan
tujuan untuk mendapatkan dan menyimpan air
untuk keperluan budidaya
• Teras ini memiliki fungsi untuk mengurangi aliran
permukaan dan memaksimalkan penggunaan
lahan sehingga lahan miring dapat ditanami
• Sama seperti teras bangku pengolahan lahan
dilakukan secara manual karena penggunaan alat
berat didak dapat dilakukan pada lahan yang
beada pada area yang miring
Macam Metode Konservasi yang
sering diaplikasikan di Indonesia
Teras Gulud
• Teras Gulud merupakan sistem pengendalian
erosi secara mekanis yang berupa barisan gulud
yang dilengkapi saluran air di bagian lereng atas.
Bermanfaat untuk mengurangi laju limpasan
permukaan dan meningkatkan resapan air ke
dalam tanah.
• Guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat
memanjang menurut arah garis kontur atau
memotong lereng. Tinggi tumpukan tanah sekitar
25 – 30 cm dengan lebar dasar sekitar 30 – 40
cm.
Guludan
Teras Guludan
Teras bangku/tangga
• Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan
cara memotong panjang lereng dan
meratakan tanah di bagian bawahnya,
sehingga terjadi deretan bangunan yang
berbentuk seperti tangga.
• Teras bangku/tangga dapat dikelompokan
menjadi 4 bentuk yaitu:
– Teras datar --Teras miring keluar
– Tesras miring kedalam --Teras irigasi
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
dalam pembuatan teras bangku adalah:
• Dapat diterapkan pada lahan dengan kemiringan
10-40%, tidak dianjurkan pada lahan dengan
kemiringan >40% karena bidang olah akan
menjadi terlalu sempit.
• Tidak cocok pada tanah dangkal (<40 cm)
• Tidak cocok pada lahan usaha pertanian yang
menggunakan mesin pertanian.
• Tidak dianjurkan pada tanah dengan kandungan
aluminium dan besi tinggi.
• Tidak dianjurkan pada tanah-tanah yang mudah
longsor.
Teras Individu
Teras Individu
Teras Individu
• Teras individu adalah teras yang dibuat pada
setiap individu tanaman, terutama tanaman
tahunan. Jenis teras ini biasa dibangun di areal
perkebunan atau pertanaman buah-buahan.
• Teras ini digunakan untuk menstabilkan kondisi
lahan dimana tanaman akan ditanam. Teras ini
biasa digunakan pada area kebun campur dengan
jaraktanam yang acak sehingga hanya pada
bagian yang ingin digunakan saja dibuat teras
Teras Kebun
Teras Kebun
Teras Kebun
• Teras kebun adalah jenis teras untuk tanaman
tahunan, khususnya tanaman pekebunan. Teras
dibuat dengan lebarl yang bervariasi menurut
jarak tanam
• Pembuatan teras bertujuan untuk:
– (1) meningkatkan efisiensi penerapan teknik
konservasi tanah, dan
– (2) memfasilitasi pengelolaan lahan (land
management facility), di antaranya untuk fasilitas jalan
kebun, dan penghematan tenaga kerja dalam
pemeliharaan kebun.

Anda mungkin juga menyukai