Anda di halaman 1dari 20

CONTOH-CONTOH SOAL

BATAS-BATAS ATTERBERG

Oleh :
Ary Sismiani, S.T., M.Eng
CONTOH SOAL 1
Beberapa hasil percobaan untuk menentukan
batas-batas konsistensi ditunjukkan dalam
tabel sbb ini.

Benda Uji 1 2 3 4
Jumlah pukulan 12 17 23 28
Berat tanah basah+cawan (gr) 28.15 23.22 23.20 23.18
Berat tanah kering+cawan (gr) 24.20 20.80 20.89 20.90
Berat cawan (gr) 15.30 15.10 15.20 15.00
Tentukan batas cair (LL), indeks plastisitas
(PI) dan indeks cair (LI) tanah tersebut.
Diketahui tanah lempung mempunyai PL =
20%, kadar air di lapangan wN = 38%.
PENYELESAIAN SOAL 1
Hitungan kadar air pada masing-masing contoh benda
uji :

1. w = [( 28.15 – 24.20)/(24.20 - 15.30)] x 100%


= 44.38%
2. w = [( 23.22 – 20.80)/(28.20 - 15.10)] x 100%
= 42.46%
3. w = [( 23.20 – 20.89)/(240.89 - 15.20)] x 100%
= 40.60%
4. w = [( 23.18 – 20.90)/(20.90-15.00)] x 100%
= 38.64%
Hasil hitungan kadar air (w) dan jumlah
pukulan digambarkan pada diagram batas cair
pada gambar.
Dari Gambar tersebut, pada 25 kali pukulan
diperoleh kadar air 39%.
Jadi batas cair (LL) = 39%
Indeks Plastisitas (PI) =
LL – PL = 39% - 20% = 19%
Indeks cair (LI) =
(wN – PL) / PI = (38 – 20)/19 = 0.95
CONTOH SOAL 2
Dari percobaan batas susut di laboratorium,
diperoleh data berat tanah dalam cawan mula-
mula = 47 gr dengan volume 16.25 cm 3.
setelah dikeringkan dalam oven, beratnya
tinggal 30 gr. Volume ditentukan dengan
mencelupkan tanah kering ini ke dalam air
raksa. Air raksa yang tumpah 150.96 gr.
Hitunglah batas susut (SL) tanah ini !
PENYELESAIAN SOAL 2

Tanah
Cawan Tanah

(a) Sebelum dikeringkan (b) Sesudah dikeringkan

Dihitungvolume tanah setelah kering :


Berat jenis air raksa 13.6 gr/cm3
Volume tanah kering oven : v2 = 150.96/13.6
=11.1 cm3.
Batas Susut ditentukan dengan menggunakan
persamaan :
SL = { [(m1 – m2)/m2] – [ (v1 – v2)w/m2]} x
100%
= { [(47 – 30)/30] – [ (16.25 – 11.1)1/30]} x
100%
= 39.5%

Jadi batas susut (SL) tanah = 39.5%


CONTOH SOAL 3
Lempung jenuh berbentuk kubus mempunyai
volume 1 m3 dengan berat jenis Gs = 2.7 dan
batas susut (SL) = 12%. Lempung mempunyai
kadar air 20% , dikeringkan di bawah sinar
matahari sampai mencapai kadar air 3%.
Dengan menganggap lempung ini homogen
dan isotropis, tentukan tinggi kubus lempung
setelah kering (w = 3%).
PENYELESAIAN SOAL 3

Karena batas susut adalah batas kadar air


dimana tanah tidak mengalami pengurangan
volume lagi, maka tinggi kubus setelah kering
(pada w = 3%) akan diperhitungkan terhadap
kadar air pada batas susutnya, yaitu pada
kadar air SL = 12%.
Kondisi sebelum dikeringkan :

Kadar air : w = 20%


Ww/Ws = 0.20  Ww = 0.20 Ws .............(1)
Gs = Ws/(Vs.w) = 2.7
 Ws = 2.7.Vs.w .......(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh hubungan :
Ww = 0.2 x 2.7 x Vs = 0.54 Vs = Vw. w = Vw
Untuk V = 1 m3 tanah jenuh (tanpa rongga udara),
V = 1 = Vw + Vs
= 0.54 Vs + Vs = 1.54 Vs
Volume butiran padat: Vs = 1/1.54 = 0.65 m3
Volume air : Vw1 = 1 – 0.65 = 0.35 m3
Atau dapat dihitung dengan :
Volume butiran padat :
Vs = [1/(1+0.54) ] x 1m3= 0.65 m3
Volume air : Vw1 = [0.54/(1+0.54)] x 1 m3
= 0.35 m3.
Kondisi setelah dikeringkan :

Kadar air diperhitungkan : w = 12%


Ww/Ws = 0.12  Ww = Vw.w = 0.12.Ws
Ws = Gs.Vs = 2.7.Vs
 Vw = 0.12.Ws = 0.12 (2.7)Vs = 0.32 Vs
Kondisi sebelum dan sesudah dikeringkan Vs
tetap
Maka Volume air = Vw2 = 0.32 x 0.65
= 0.21 m3.
Perubahan volume air = Vw1 – Vw2
= 0.35 – 0.21 = 0.14 m3
Volume tanah setelah kering
= 1 – 0.14 = 0.86 m3
Jadi, tinggi kubus setelah kering = (0.86) 1/3
= 0.95 m

Anda mungkin juga menyukai