LAHAN - TRANSPORTASI
DAN PEMODELANNYA
Bagus Hario
Setiadji DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI
1
Interaksi antara tata guna lahan dan sistem
jaringan transportasi
Sistem Pergerakan
(Traffic)
2
Konsep pemodelan transportasi 4 tahap
3
Aksesibilitas dan Mobilitas
Waktu
Biaya
4
Jarak : semakin dekat jarak, aksesibilitas makin tinggi
Waktu : semakin pendek waktu tempuh, aksesibilitas
makin tinggi
Biaya : semakin murah biaya, aksesibilitas makin tinggi
Aksesibilitas Aksesibilitas
Jauh
rendah menengah
JARAK
Aksesibilitas Aksesibilitas
Dekat
menengah tinggi
Kondisi Prasarana Jelek Bagus
Kuantifikasi aksesibilitas
(Black, 1981)
5
Mobilitas
Ukuran kemampuan/kemudahan seseorang
melakukan perjalanan
Biasanya dinyatakan dari kemampuannya
membayar biaya transportasi
Variabel yang dapat digunakan untuk
membedakan mobilitas di suatu wilayah:
kepemilikan kendaraan, kepemilikan SIM,
ketersediaan angkutan umum.
6
Pemodelan 4 Tahap:
Bangkitan Pergerakan (trip generation)
Trip generation :
Tripproduction (bangkitan pergerakan) : jumlah
pergerakan (orang/barang/kendaraan) yang
keluar/terbangkitkan dari sebuah zona asal
Tripattraction (tarikan pergerakan) : jumlah
pergerakan (orang/barang/kendaraan) yang
masuk/tertarik menuju sebuah zona tujuan
I j
(200) (150)
7
Trip Generation dipengaruhi oleh:
Jenis tata guna lahan
Intensitas tata guna lahan
8
Contoh perbedaan bangkitan dan tarikan akibat
perbedaan jenis TGL
9
Intensitas (kepadatan) TGL yang berbeda
berpengaruh pada jumlah bangkitan/tarikan
pergerakan. Semakin tinggi tingkat penggunaan
lahan, semakin tinggi pergerakan yang terjadi
Contoh:
Jenis Perumahan Kepadatan Pergerakan per Bangkitan
Permukiman hari Pergerakan per ha
(keluarga/ha)
Permukiman di
15 10 150
wilayah rural
Permukiman di
45 7 315
wilayah suburban
Unit rumah di
80 5 400
wilayah urban
Flat tinggi di CBD 100 5 500
y = a1x1 + a2x2 + + b
10
Metode Pemodelan Trip Generation
Analisis kategori
Pemodelan 4 tahap:
Sebaran Pergerakan (trip distribution)
i j
11
Contoh Sebaran Pergerakan
(trip distribution)
i
75
j
(200) (150)
INTENSITAS TGL (asal tujuan) Kecil - Kecil Kecil - Besar Besar - Besar
12
Pemilihan Moda
(Mode Choice/Modal Split)
45
i j
(200) (150)
30
Kendaraan pribadi
Angkutan umum
13
Pembebanan Jaringan/Pemilihan Rute
(Trip Assignment/Route Choice)
j
i
(150
(200) 20
)
Rute I
Rute II
14
Arus Lalu Lintas Dinamis
Hasil akhir dari tahapan yang dilakukan terdahulu
adalah terlihatnya arus lalu lintas pada suatu
jaringan transportasi adalah sebagai berikut:
Model sederhana
15
Model sederhana hubungan TGL (transport demand)
dan sistem jaringan transportasi (transport supply)
Tujuan:
Memahami cara kerja sistem transportasi
Meramalkan perubahan arus lalu lintas bila ada
perubahan tata guna lahan dan/atau sistem prasarana
transportasi
Peubah:
Sistem TGL: jumlah penduduk dan lapangan kerja
Sistem prasarana transportasi: jarak, waktu tempuh
Sistem pergerakan lalu lintas
Bangkitan Pergerakan
PA = f (LA)
AB = f (LB)
Keterangan:
LA,B = TGL di zona A, B
PA = bangkitan pergerakan dari zona A
AB = tarikan pergerakan menuju zona B
QAB(1) = arus lalu lintas dari zona A ke B yang menggunakan rute 1
TQAB(1) = waktu tempuh dari zona A ke B yang menggunakan rute 1 pada
kondisi arus Q
T0 = waktu tempuh pada kondisi arus bebas = 0
C = kapasitas jaringan transportasi
a = indeks tingkat pelayanan jaringan transportasi
16
Sebaran Pergerakan: Hukum gravitasi
QAB = PA.AB.k
TQAB
Keterangan:
LA,B = TGL di zona A, B
PA = bangkitan pergerakan dari zona A
AB = tarikan pergerakan menuju zona B
QAB(1) = arus lalu lintas dari zona A ke B yang menggunakan rute 1
TQAB(1) = waktu tempuh dari zona A ke B yang menggunakan rute 1 pada
kondisi arus Q
T0 = waktu tempuh pada kondisi arus bebas
C = kapasitas jaringan transportasi
a = indeks tingkat pelayanan jaringan transportasi
Sistem Kegiatan:
Zona TGL Populasi Keterangan
A Pemukiman 35.000 90% usia kerja
B Lapangan kerja 12.000
Sistem Prasarana:
Rute Panjang (km) To Indeks tingkat Kapasitas
(menit) pelayanan (a) (kend/jam)
1 17 25 0,4 3.000
2 20 40 1,0 2.000
3 14 20 0,25 4.000
Hubungan waktu tempuh dan arus lalin diasumsikan mengikuti rumus davidson
Sebaran Pergerakan
QAB = PA.AB.0,001
TQAB
17
Pers. Demand Pers. Supply
Demand:
Teori Gravitasi
Supply:
Rumus Davidson
Catt:
a (tkt pelayanan jalan), a >>> makin jelek
18
Penyelesaian
Persamaan demand:
Persamaan supply:
Rute 1: Persamaan (B)
19
Cara Analitis
Jika hanya rute 1 yang beroperasi: Persamaan (A) & (B)
TQAB(1) = 378.000
QAB(1)
( 75.000 15 QAB(1)) x QAB(1) = (3.000 QAB(1)) x 378.000
TQAB(2) = 378.000
QAB(2)
80.000 x QAB(2) = (2.000 QAB(2)) x 378.000
458.000QAB(2) + 756.000.000 = 0
20
Jika rute 1+2 beroperasi bersama: Persamaan (A), (B) & (C)
Syarat batas 1:
TQAB = TQAB(2)
378.000 = 80.000
QAB(1) +QAB(2) 2.000 QAB(2)
21
Syarat batas 2: TQAB(1) = TQAB(2)
22
Jika rute 1+2+3 beroperasi bersama:
Syarat batas 1: QAB = QAB(1) + QAB(2)+ QAB(3)
Syarat batas 2: TQAB = TQAB(1) = TQAB(2) = TQAB(3)
Cara Grafis
Dari persamaan-persamaan demand dan supply yang
sudah dihasilkan, buat tabulasinya dengan
memasukkan nilai QAB sembarang untuk memperoleh
nilai TQAB, TQAB(1), TQAB(2) ataupun TQAB(3)
Plotkan nilai QAB dengan TQAB, untuk memperoleh
kurva demand
Plotkan nilai QAB dengan TQAB(1), TQAB(2) ataupun TQAB(3)
untuk memperoleh kurva supply rute 1, 2 atau 3
(ingat: TQAB = TQAB(1)= TQAB(2) = TQAB(3) )
Titik potong antara kurva demand dan kurva supply
adalah titik keseimbangan yang dicari
23
Demand Pers. (A) Supply Pers. (B), (C) & (D)
QAB TQAB QAB TQAB(1) TQAB(2) TQAB(3)
0 ~ 0 25.00 40.00 20.00
500 756.00 500 27.00 53.33 20.71
1000 378.00 1000 30.00 80.00 21.67
1500 252.00 1500 35.00 160.00 23.00
2000 189.00 2000 45.00 ~ 25.00
2500 151.20 2500 75.00 28.33
3000 126.00 3000 ~ 35.00
3500 108.00 3500 55.00
4000 94.50 4000 ~
4500 84.00 4500
5000 75.60 5000
5500 68.73 5500
6000 63.00 6000
6500 58.15 6500
7000 54.00 7000
7500 50.40 7500
8000 47.25 8000
8500 44.47 8500
9000 42.00 9000
300
250
200
150
100
50
0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
24
Hubungan antara QAB dan TQAB
500
450 Demand
400 Supply 1
Supply 2
350
T (Waktu Tempuh - menit)
Supply 3
300
Supply 1+2
250
Supply 1+2+3
200
150
100
50
0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
Q (Kendaraan per jam)
Demand baru
Jika terdapat perubahan populasi pemukiman
menjadi 40.000 dan populasi lapangan kerja
menjadi 20.000, berapa arus lalu lintas dari A ke
B?
25
Hubungan antara QAB dan TQAB
500
450 Demand
Supply 1
400
Supply 2
350 Supply 3
T (Waktu Tempuh - menit)
150
100
50
0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
Q (Kendaraan per jam)
END OF PRESENTATION
26