Anda di halaman 1dari 11

TRANSPORTASI DARAT DI MASA DEPAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Angkutan Massal

Oleh

Afdil Rizki Ramadhani (202110340311143)

Dosen Pengampu

Ir. Andi Syaiful Amal, MT, IPM, ASEAN Eng

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat Serta hidayah-Nya, penulis dapat
menuntaskan tugas makalah yang berjudul " Transportasi Darat di Masa Depan" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Angkutan Massal. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan perihal transportasi darat di masa depan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata kuliah Angkutan Massal. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran serta
kritik yang membangun diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 19 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

Latar Belakang ............................................................................................................................ 4

Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5

Tujuan.......................................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6

Permasalahan ............................................................................................................................... 6

Solusi........................................................................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 9

Kesimpulan ................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan suatu negara sangat mengedepankan transportasi. Mengingat
tujuan dari transportasi merupakan instrumen bagi manusia untuk melakukan
perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini juga menyangkut aspek
ekonomi, sosial, dan budaya. Perpindahan ini harus dilengkapi dengan fasilitas sarana
dan prasarana yang memadahi dan juga ditopang dengan sumber daya manusia yang
berkualitas. Dalam konteks lain transportasi bukan hanya bertuga memindahkan barang
dan manusia ke suatu tempat, tetapi transportasi berperan sebagai pergerakan lalu lintas
yang bisa mengubah nilai suatu barang atau jasa. Manfaat ekonomi dari sistem
transportasi yaitu memperlancar proses produksi dan distribusi. Hampir seluruh negara
memiliki permasalahan di bidang transportasi, tidak terkecuali Indonesia. Penduduk
sekarang dicemaskan dengan efek samping transportasi1
Permasalahan penyediaan sarana transportasi memang sudah sedemikian
kompleksnya, semakin lama semakin banyak jalan yang mengalami kemacetan lalu lintas
yang pada gilirannya akan mengakibatkan waktu perjalanan semakin lama. Permasalahan
penyediaan sarana transportasi bukan didominasi dari sarana dan prasarana jalan saja,
tetapi juga sebagai akibat dari alih fungsi tata guna lahan serta jumlah penduduk yang
memiliki sistem aktivitas yang beragam. Permasalahan penyediaan sarana transportasi
biasanya tumbuh lebih cepat dari upaya untuk melakukan pemecahan permasalahan
transportasi sehingga mengakibatkan permasalahan menjadi bertambah parah dengan
berjalannya waktu. Selain itu timbul dampak-dampak negatif dari permasalahan lalu
lintas yang berkaitan dengan lingkungan. Untuk bisa memecahkan permasalahan lalu
lintas 6 perlu diambil langkah-langkah yang berani atas dasar kajian dan langkahlangkah
yang pernah dilakukan dikota-kota lain.2

1
Zil Hardi Idris, “Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Sebuah Investasi Masa Depan”, Seminar Nasional Teknik
Sipil, 2012
2
F. Septiadi, “Penyediaan Transportasi Darat di Daerah Perkotaan Padat Penduduk”, Makalah Kebijakan Publik,
2018

4
Zaman yang semakin modern mendorong manusia untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia demi meningkatkan produktivitas. Tetapi, sumber
daya alam terbatas, dan pemanfaatan yang masif menjadikan dampak buruk bagi
lingkungan dan kehidupan di masa mendatang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
langkah peduli lingkungan salah satunya dalam bidang transportasi demi
mencegah efek pemanasan global yang lebih serius di masa depan.3
B. Rumusan Masalah
1. Apa permasalahan transportasi darat di masa depan ?
2. Bagaimana solusi permasalahan transportasi darat di masa depan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui permasalahan transportasi darat di masa depan
2. Mengetahui solusi permasalahan transportasi darat di masa depan

3
Alfred Oktavianus Palmers dkk, “Pemilihan Moda Transportasi Masa Depan yang Ramah Lingkungan di Kota
Palangkaraya”, Jurnal Teknika, Vol. 5, No.1, 2021

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan
Permasalahan transportasi semakin hari semakin parah pada berbagai kota di
belahan bumi ini. Oleh karena itu agenda yang ada lebih mengembangkan sebuah
manajemen transportasi yang menjadi bagian dari sustainable urban development .
Pembangunan berkelanjutan menurut World Resouce Institute (1998) merupakan
hubungan dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu dan lainnya. Transportasi menjadi salah satu sektor penyokong
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dalam lingkup lokal, regional, dan nasional. Tidak
heran transportasi menjadi salah satu pilar infrastruktur yang mempengaruhi keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas
seseorang meningkat sehingga kebutuhan pergerakannya pun meningkat melebihi
kapasitas sistem prasarana transportasi yang ada. Kurangnya investasi pada suatu sistem
jaringan dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan sistem prasarana
transportasi tersebut menjadi sangat rentan terhadap banyak permasalahan. Permasalahan
tersebut semakin bertambah parah melihat kenyataan bahwa sistem infrastruktur
transportasi sudah sangat terbatas, dan banyak dari sistem prasarana tersebut yang
berfungsi secara tidak efisien (beroperasi di bawah kapasitas).
Selain pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi, pengelolaan
transportasi di negara kita masih belum optimal. Apalagi kondisi tersebut semakin
diperparah oleh kurang maksimalnya kualitas dan kuantitas prasarana transportasi yang
memadai. Ciri utama sistem prasarana transportasi adalah melayani pengguna, bukan
berupa barang atau komoditas. Dalam transportasi mencakup lima unsur pokok, yakni
Manusia yang membutuhkan, Barang yang dibutuhkan, Kendaraan sebagai alat sarana
angkutan, Jalan dan terminal sebagai prasarana angkutan, dan Organisasi (pengelola
angkutan) dan tenaga kerja. Kelima unsur ini masing-masing memiliki ciri yang perlu
dipertimbangkan dalam menelaah masalah transportasi. Menurut Ofyar Z. Tamin sistem
transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dibagi menjadi beberapa sistem yang lebih
kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi. 4

4
Agung Sedayu dkk, Penuatan Kelembagaan Menuju Destinasi Utama, Malang : UIN Maliki Press, 2014

6
B. Solusi
Salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan transportasi akhir-akhir ini
adalah dengan pengembangan konsep Green Highway. Green Highway atau Jalan raya
ramah lingkungan merupakan konsep baru dalam transportasi berkelanjutan (Sustainable
Transportation), meskipun beberapa item teknologi dalam Green Highway tersebut telah
banyak diterapkan beberapa tahun silam, namun penerapannya masih belum optimal dan
masih belum terintegrasi dengan aspek lain. Penerapan Green Highway membutuhkan
kemitraan (Partnership) berbagai pihak. Teknologi yang lazim digunakan adalah
teknologi ramah lingkungan (Green Technology). Kemitraan Jalan Raya Ramah
Lingkungan atau Green Highway Partnership (GHP) dikembangkan dalam kerangka
konseptual dengan melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Lima kunci utama tersebut antara lain kunci pertama adalah manajemen sumber
daya air sehingga tidak menimbulkan gangguan sistem aliran air ke jalan raya, kunci
kedua adalah pemakaian energi yang ekonomis selama proses konstruksi dan mengurangi
emisi, kunci ketiga penggunaan material yang dapat didaur ulang, terbarukan, dan ramah
lingkungan, kunci keempat adalah manajemen ekosistem dan perlindungan lingkungan,
dan kunci yang kelima adalah pengembangan sistem penilaian kualitas penerapan Green
Highway di suatu jalan raya. Konsep Green Highway ini dapat diterapkan untuk negara
yang mengalami permasalahan berat di sektor transportasi baik berupa kemacetan dan
kecelakaan lalu lintas, pemeliharaan lingkungan, dan kemaslahatan masyarakat secara
luas seperti yang dialami di Indonesia, Srilanka, India, Amerika Serikat, dan Negara lain.
Konsep Green Terminal sangat sesuai dengan pengembangan infrastruktur transportasi
yang berkelanjutan, di mana sebagian besar sumbangan polutan di dunia adalah aktivitas
transportasi. Apalagi kerusakan alam dan lingkungan sudah semakin parah oleh sebab
ulah tangan manusia baik di sektor transportasi, industri, rumah tangga, dan lain-lain.
Green terminal adalah salah satu solusi yang secara efektif dapat mengurangi dampak
kerusakan tersebut, yang mana seluruh rancangan dan sistem kegiatan dalam terminal
benar-benar mempertimbangkan aspek kerusakan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Berikut dampak dari penggunaan konsep Green Terminal tersebut baik secara
lokal maupun global. Dampak secara lokal, meliputi,

7
• Pengurangan pencemaran udara Pencemaran udara baik oleh aktivitas transportasi,
industri, rumah tangga, dan lain-lain.
• Pengurangan kebisingan Adalah mengurangi gangguan dan polusi udara dan suara.
• Pengurangan polusi penerangan dan pandangan Polusi ini misalnya silau, pemborosan
lampu penerangan, atau ketidakefektifan pencahayaan dalam dan luar bangunan terminal
• Pengurangan pencemaran dan pengrusakan yang lain
Sedangkan dampak secara global, antara lain :
• Meminimalkan penggunaan energi terutama yang berasal dari bahan yang tidak dapat
diperbaruhi yang mengakibatkan energi ini langka untuk diperoleh. Kondisi ini dapat
memungkinkan terjadinya fenomena krisis energi.
• Meminimalkan penggunaan lahan dan ruang yang semakin terbatas oleh karena
pembukaan lahan dan ruang baru untuk infrastruktur transportasi bisa berupa jalan raya
dan terminal.
• Penurunan penggunaan dan pencemaran air, sebab sumber daya air sebagai bahan
kebutuhan manusia secara mendasar untuk kelangsungan hidupnya berangsur-angsur
mengalami gangguan dalam sistem persediaan dan siklusnya.
Dari penjabaran di atas tampak bahwa fokus penekanan dampak yang diharapkan dari
pengembangan Green Terminal adalah menjadi sebuah infrastruktur yang ramah
lingkungan dan tidak merusak keseimbangan lingkungan.
Sedangkan manfaat pengembangan konsep Green Terminal secara khusus
meliputi :
• Pengurangan Emisi Bahan Bakar Transportasi Pengurangan emisi yang disebabkan oleh
polutan dari kendaraan bermotor, bahan perkerasan transportasi pada saat pelaksanaan
konstruksi, dan lain-lain.
• Pengurangan kerusakan Kerusakan yang dimaksud adalah dalam lingkup yang sangat
luas, meliputi pencemaran lingkungan, gangguan terhadap masyarakat, tingkat
keselamatan dan keamanan pada pengguna.
• Pengurangan konsumsi bahan bakar Bahan bakar yang dipakai menjadi lebih hemat5

5
Ibid

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam transportasi mencakup lima unsur pokok, yakni Manusia yang
membutuhkan, Barang yang dibutuhkan, Kendaraan sebagai alat sarana angkutan, Jalan
dan terminal sebagai prasarana angkutan, dan Organisasi (pengelola angkutan) dan
tenaga kerja. Lima kunci utama tersebut antara lain kunci pertama adalah manajemen
sumber daya air sehingga tidak menimbulkan gangguan sistem aliran air ke jalan raya,
kunci kedua adalah pemakaian energi yang ekonomis selama proses konstruksi dan
mengurangi emisi, kunci ketiga penggunaan material yang dapat didaur ulang,
terbarukan, dan ramah lingkungan, kunci keempat adalah manajemen ekosistem dan
perlindungan lingkungan, dan kunci yang kelima adalah pengembangan sistem penilaian
kualitas penerapan Green Highway di suatu jalan raya.
Konsep Green Highway ini dapat diterapkan untuk negara yang mengalami
permasalahan berat di sektor transportasi baik berupa kemacetan dan kecelakaan lalu
lintas, pemeliharaan lingkungan, dan kemaslahatan masyarakat secara luas seperti yang
dialami di Indonesia, Srilanka, India, Amerika Serikat, dan Negara lain. Green terminal
adalah salah satu solusi yang secara efektif dapat mengurangi dampak kerusakan tersebut,
yang mana seluruh rancangan dan sistem kegiatan dalam terminal benar-benar
mempertimbangkan aspek kerusakan dan dampaknya terhadap lingkungan.
• Pengurangan polusi penerangan dan pandangan Polusi ini misalnya silau, pemborosan
lampu penerangan, atau ketidakefektifan pencahayaan dalam dan luar bangunan terminal
• Pengurangan pencemaran dan pengrusakan yang lain
• Meminimalkan penggunaan energi terutama yang berasal dari bahan yang tidak dapat
diperbaruhi yang mengakibatkan energi ini langka untuk diperoleh.
• Meminimalkan penggunaan lahan dan ruang yang semakin terbatas oleh karena
pembukaan lahan dan ruang baru untuk infrastruktur transportasi bisa berupa jalan raya
dan terminal.
Sedangkan manfaat pengembangan konsep Green Terminal secara khusus yaitu
Pengurangan Emisi Bahan Bakar Transportasi Pengurangan emisi yang disebabkan oleh

9
polutan dari kendaraan bermotor, bahan perkerasan transportasi pada saat pelaksanaan
konstruksi, dan lain-lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Idris, Zil Hardi. “Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Sebuah Investasi Masa Depan”.
Seminar Nasional Teknik Sipil. 2012

Septiadi. F. “Penyediaan Transportasi Darat di Daerah Perkotaan Padat Penduduk”. Makalah


Kebijakan Publik. 2018
Palmers, Alfred Oktavianus, dkk. “Pemilihan Moda Transportasi Masa Depan yang Ramah
Lingkungan di Kota Palangkaraya”. Jurnal Teknika. Vol. 5. No.1. 2021
Sedayu, Agung dkk. Penuatan Kelembagaan Menuju Destinasi Utama. Malang : UIN Maliki
Press. 2014

11

Anda mungkin juga menyukai