Anda di halaman 1dari 4

PROSES DAN METODE VALIDASI DI APLIKASI PTV

VISSIM

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEDI SAPUTRA

NOTAR : 1801065

KELAS : D.IV TRANSDAR 3.E

DOSEN PENGAMPU : AGUS SEMBODO

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TRANSPORTASI DARAT

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

BEKASI

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita kesehatan
jiwa raga, sehingga seluruh aktivitas kita sehari-hari bisa kita jalani dengan baik. Terima
kasih juga saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya lah laporan
“PROSES DAN METODE VALIDASI DI APLIKASI PTV VISSIM, ini saya dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Tidak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen pengampu mata
kuliah ini,dan rekan-rekan yang telah sudi membantu saya dalam mengerjakan hasil laporan
ini serta saya ucapkan banyak terimakasih juga kepada dosen pembimbing mata kuliah ini
yang dengan sangat sudi membantu saya menyelesaikan laporan saya ini dari awal hingga
akhir.

Saya sebagai penyusun laporan ini sangat-sangat menyadari bahwa, selama saya
menyusun laporan ini, saya banyak melakukan kesalahan baik itu dalam menyampaikan
pembahasan, menyusun kata-kata pembahasan ataupun titik-titik kesalahan yang saya
lakukan baik disengaja ataupun tidak disengaja, oleh karena itu saya memohon sekali kepada
setiap orang yang membacanya harap memberi masukan ataupun sebuah kritikan agar
laporan saya lebih dapat baik lagi kedepannya. Saya harap dengan laporan saya ini dapat
menambah referensi ataupun pembahasan yang telah ada sebelumnya.
BAB I

PENDAHULUAN
A.. PENGERTIAN
Vissim adalah software yang bisa melakukan simulasi untuk lalu lintas multi-modal
mikroskopik, transportasi umum dan pejalan kaki, dikembangkan oleh PTV Planing
Transport Verkehr AG di Karlsruhe, Jerman. Vissim adalah alat yang paling canggih yang
tersedia untuk mensimulasikan aliran-aliran lalu lintas multi-moda, termasuk mobil,angkutan
barang, bus, heavy rail, tram, LRT, sepeda motor, sepeda, hingga pejalan kaki. Simulasi
multi-moda menjelaskan kemampuan untuk mensimulasikan lebih dari satu jenis lalu lintas.
Semua jenis ini bisa berinteraksi satu sama lain. Dalam Vissim, jenis-jenis lalu lintas yang
bisa disimulasikan antara lain vehicles (mobil, bus, truk), public transport (tram, bus), cycles
(sepeda, sepeda motor), pejalan kaki dan rickshaw. Pengguna software ini bisa memodelkan
segala jenis konfigurasi geometrik ataupun perilaku pengguna jalan yang terjadi dalam sistem
transportasi.Sedangkan Validasi pada VISSIM merupakan proses pengujian kebenaran dari
kalibrasi dengan membandingkan hasil observasi dan hasil simulasi. Proses validasi
dilakukan berdasarkan jumlah volume arus lalu lintas dan panjang antrian.

Validasi pada VISSIM


merupakan proses pengujian kebenaran dari
kalibrasi dengan membandingkan hasil observasi dan hasil simulasi. Proses
validasi dilakukan berdasarkan jumlah volume arus lalu lintas dan panjang
antrian.

Validasi
Validasi berkaitan dengan penentuan apakah secara konseptual model
simulasi dapat merepresentasikan pemodelan secara akurat (Hellinga et al, 1996).
Model ini valid jika keluaran data yang dihasilkan dari model tersebut mendekati
hasil dari kejadian aktual dalam sistem. Proses validasi melibatkan perbandingan
hasil simulasi dan data observasi yangdikumpulkan dari studi lapangan. Adalah
penting untuk secara jelas mengidentifikasi ukuran kinerja yang harus digunakan
dalam perbandingan (Hellinga et al, 1996).

Validasi pada VISSIM merupakan


Proses pengujian kebenaran dari kalibrasi dengan membandingkan hasil observasi
Dan hasil simulasi. Proses validasi dilakukan berdasarkan jumlah volume arus lalu
Lintas dan panjang antrian. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan
Rumus dasar chi-squaredberupa rumus statistik geoffrey e. Havers (geh)
(gustavsson, 2007) dan mean absolute percentage error (mape). Geh
Merupakan rumus statistik modifikasi dari chi-squared dengan menggabungkan
Perbedaan antara nilai relatif dan mutlak. Rumus geh berikut ini memiliki
Ketentuan khusus dari nilai error yang dihasilkan. Sedangkan rumus mape yang
Juga dikenal sebagai rata-rata deviasi persentase absolut tersebut adalah persentase
Perbedaan antara data yang sebenarnya dengan data perkiraan.

Validasi: Mengukur Kinerja


Parameter deskriptif lalu lintas diadopsi untuk membandingkan Nilai simulasi dan nilai pengamatan:

Panjang Antrian: jarak dalam meter dari stopline di atasnya kendaraan telah mengantri.

Throughput: jumlah total kendaraan yang melewati stopline selama setiap interval.

Waktu Perjalanan: waktu yang ditempuh oleh kendaraan di antara dua kontrol yang telah ditentukan
sebelumnya poin.

Delay: perbedaan antara waktu tempuh saat mendekati dan waktu aliran bebas dari kendaraan tanpa
hambatan dalam jarak yang sama.validasi dilakukan untuk menguji kebenaran kalibrasi yang telah
dilakukan.Validasi dengan metode GEH (Geoffrey E. Havers) digunakan untuk variabel volume arus
lalu lintas dengan menggunakan Persamaan 2, sedangkan metode MAPE (Mean Absolute Percentage
Error) digunakan

untuk variabel volume arus lalu lintas dan panjang


antrian dengan menggunakan Persamaan 3. Selain itu
juga dilakukan uji R2 untuk membandingkan panjang
antrian hasil simulasi dengan kondisi riil di lapangan.
Tabel 5 dan Gambar 3 secara berturut-turut
menunjukkan hasil uji GEH dan MAPE pada masingmasing
tahap kalibrasi yang telah dilakukan.
Sedangkan perbandingan panjang antrian di
masing-masing lengan pada akhir lampu merah di
setiap siklusnya selama 1 jam ditunjukkan pada
Gambar 4 sebagai berikut. Dengan melakukan uji R2
antara hasil model dengan kondisi nyata di lapangan,
maka didapatkan nilai R2 = 0,9985 untuk lengan barat,
R2 = 0,9825 untuk lengan utara dan R2 0,9713 untuk
lengan timur. Sebagaimana yang telah diterangkan
sebelumnya, nilai R2 yang mendekati 1,00
mengindikasikan bahwa panjang antrian hasil simulasi

Anda mungkin juga menyukai