Abstrak
Kegiatan angkutan umum berkembang demikian pesatnya, sehingga setiap usaha angkutan umum salah
satunya angkutan umum kereta api melakukan perenovasian dan peningkatan pelayanan dari segala aspek.
Dalam strategi pemasaran, untuk meningkatkan penjualan faktor penting yang perlu diperhatikan adalah
tingkat kepuasan pelanggan. Monitoring kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan baik merupakan bahan
untuk melakukan evaluasi yang dapat dipertanggung jawabkan untuk pengambilan keputusan terkait
peningkatan layanan kereta api, pemenuhan proses pelayanan yang dibutuhkan pelanggan, dan perbaikan
proses pelayanan kepada pelanggan. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauhmana fasilitas pelayanan
publik dipengaruhi oleh kualitas pelayanan pada pengguna commuter line. Selain itu juga untuk melihat
seberapa besar fasilitas pelayanan publik dipengaruhi kualitas pelayanan pada pengguna commuter line.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan software SPSS
21.0. Dalam penelitian ditemukan bahwa pelayanan publik berpengaruh positif signifikan pada kepuasan
pelanggan pengguna kereta commuter line, dimana semakin tinggi pelayanan publik yang diberikan kereta
commuter line, maka kepuasan pelanggan akan semakin tinggi. Standar pelayanan publik kereta api
berpengaruh positif signifikan pada kepuasan pelanggan pengguna kereta commuter line.
Kata Kunci : Kualitas Pelanggan dan Pelayanan Publik.
I. PENDAHULUAN
melakukan tap-in dan melakukan tap out pada
Angkutan umum kereta api sedang gerbang keluar bagi pengguna kartu prabayar.
melakukan perenovasian dan peningkatan Selain perbaikan sistem tiketing , PT KCI
pelayanan dari segala aspek. Dimana aspek juga melakukan perbaikan pada stasiun-stasiun
tersebut mulai dari perenovasian stasiun, tempat yang ada, mulai dari dari kebersihan, Ruang
parkir, kenyamanan, pelayanan dan keamanan di tunggu, pintu masuk dan keluar, tempat
stasiun dan kereta. pembuangan sampah, sarana ibadah (musola),
Pada bulan Juli 2013, PT Kereta Kamar kecil dan tempat jualan makanan dan
Commuter Jabodetabek (KCJ) berubah menjadi minuman dengan penertiban para pedagang di
PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dimana dalam stasiun kereta api.
KCI menerapkan system pembayarantiket yang Dewasa ini kegiatan angkutan umum
baru dengan menggunakan tiket elektronik. berkembang demikian pesatnya, sehingga setiap
Penerapan program e-ticketing, terdapat usaha angkutan umum salah satunya angkutan
dua bentuk kartu COMMET, yaitu kartu sekali umum kereta api melakukan perenovasian dan
pakai (kartu single-trip) dan karta prabayar (kartu peningkatan pelayanan dari segala aspek. Dimana
multi-trip). Ketika penumpang akan melakukan aspek tersebut mulai dari perenovasian stasiun,
perjalanan dengan menggunakan kereta tempat parkir, kenyamanan, pelayanan dan
commuter, pada gerbang masuk diwajibkan keamanan di stasiun dan kereta. Bentuk-bentuk
perubahan yang dilakukan PT Kereta Api ini
45
menjadikan para pengguna layanan kereta api berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil
merasa puas. dari data yang terkumpul akan diproses dengan
Dalam strategi pemasaran, salah satu menggunakan software SPSS 2007.
faktor penting yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan penjualan adalah tingkat kepuasan Teknik Analisis Data
pelanggan. Dimana sangat tergantung pada kinerja Dalam penelitian ini teknik analisis data
karyawan, produk dan jasa pendukung lainnya menggunakan uji simultan (uji model ganda), yang
serta standar yang digunakan pelanggan untuk diformulasikan menjadi persamaan matematis,
mengevaluasi kinerja. Dengan adanya pemantauan yaitu:
kepuasan pelanggan, diharapkan hasilnya dapat
dijadikan bahan evaluasi yang dapat
dipertanggung-jawabkan, terutama ketika akan Y = a + b1X1 + b2X2 + e
melakukan pengambilan keputusan terkait dengan
peningkatan pengguna/penumpang kereta api,
proses layanan dalam rangka memenuki kebutuhan Keterangan:
pelanggan, dan perbaikan dalam rangka Y : Variabel dependen
meningkatakan proses pelayanan pelanggan. Yang a : Konstanta model
pada akhirnya fasilitas pelayanan dapat b1,b2 : Koefisien Variabel Independen
meningkatkan tingkat kepuasan terhadap X1,X2 : Variabel Independen
pelanggan.
Parameter uji regresi parsial diminimaize
dengan menggunakan pendekatan “OLS”
II. TINJAUAN PUSTAKA (Ordinary Least Square), yaitu melalui persamaan:
Data Primer
1. Kuesioner/angket, adalah teknik dengan (∑ ) (∑ )(∑ )
menggunakan instrument pengumpul data, √* (∑ ) (∑ ) +* (∑ ) (∑ ) +
dimana terjadi wawancara dan tatap muka
langsung dengan responden.
2. Wawancara, adalah teknik dengan mengajukan Keterangan:
pertanyaan secara lisan/tatap muka langsung rxy : Koefisien korelasi (r hitung)
antara pengumpul data dengan responden. x : Instrumen indikator (kuesioner)
3. Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan y : Variabel yang bersangkutan
data dengan cara tertulis (berbentuk dokumen) n : Jumlah sampel
yang berhubungan langsung dengan masalah
yang akan diteliti. Sementara itu untuk menguji signifikansi
model dilakukan pengujian model penduga T
Data Sekunder hitung dan F hitung yang diformulasikan, sebagai
Data pendukung atau pelengkap data berikut:
primer yang dikumpulkan oleh pihak lain yang
46
Berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa
√ jumlah penumpang kereta api perempuan dalam
penelitian ini lebih banyak dibandingkan dengan
√ jumla penumpang kereta laki-laki (perempuan
sebanyak 54,2% dan laku-laki sebanyak 45,8%).
( ) ( ) Sedangkan berdasarkan usia diketahui bahwa
responden yang berusia 21 – 30 Tahun sesbanyak
17%, responden berusia 31 – 40 tahun lebih (prodi
Estimasi penggunaan dijelaskan sebagai manajemen sebesar 62% dan prodi akuntansi 38%).
berikut:
1. Apabila Thitung atau Fhitung > Ttabel atau Pengujian Instrumen Penelitian
Ftabel untuk α 0,05 maka disimpulkan, Ho Hasil pengujian instrumen penelitian
ditolak (kategori one fail test). adalah sebagai berikut:
2. Sebaliknya, bila Thitung atau Fhitung ≤ T
table atau F table dengan α 0,05 maka yang Tabel 2. Hasil Uji Instrumen Penelitian
terjadi adalah Ho diterima (kategori one fail
test).
Hasil
Karakteristik responden pada penelitian ini, terlihat
pada table 1 dibawah ini:
47
Pengujian Asumsi Klasik Dilihat dari tabel Durbin Watson (DW),
Uji Normalitas nilai DW sebesar 1,811 ɑ = 5%, k (variabel
independen) = 2 dan jumlah n (sampel) = 85 dapat
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas dilihat du 1,721 sehingga 4-du = 4-1,721 = 2,279
dengan kriteria pengujiannya adalah jika du<d<4-
du maka pada model regresi linear penelitian ini
tidak terdapat autokorelasi. Perhitungannya adalah
sebagai berikut : du< 1,721 < 4-du atau 1,721<
1,811<2,279. Maka dapat di simpulkan tidak ada
autokorelasi positif dan negatif.
Sumber: Data Primer Diolah (2020)
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 3 diatas menunjukkan hasil uji Hasil analisis regresi linier berganda dan
normalitas yang dilakukan, yang menggambarkan pengujian hipotesis adaalah sebagai berikut.
rasio skewness 0,282/0,261=1,080 ; sedangkan
rasio kurtosis 0,249/0,517=0,481. Karena rasio Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear
Berganda
skewness dan rasio kurtosis berada diantara -2
hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Coefficientsa
Standardi
Uji Multikolinearitas Unstandardiz zed
ed Coefficie
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta T Sig.
48
kepuasan pelanggan untuk menggunakan pelayanan public KA mempunyai pengaruh
kereta commuter line semakin tinggi. yang signifikan terhadap kepasan pelanggan
2. Koefisien regresi variabel kenyamanan (X2) untuk menggunkan kereta commuter line.
sebesar 0,183 menggambarkan bahwa standar
pelayanan public kereta api mempunyai Uji F
pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Hasil Uji F dalam pengujian hipotesis
untuk menggunakan kereta commuter line, adalah sebagai berikut.
artinya dengan semakin tingginya standar
pelayanan kereta api maka kepuasan Tabel 8. Hasil Uji F
pelanggan untuk menggunakan kereta
commuter line semakin tinggi, ANOVAb
49
Model Summaryb pelayanan publik kereta api berpengaruh positif
signifikan pada kepuasan pelanggan pengguna
Change Statistics kereta commuter line. Hasil ini menunjukkan
Std.
Adju
Error
bahwa semakin tinggi standar pelayanan publik
R sted R kereta api yang diberikan kepada pelanggan kereta
Mo of Sig.
R Squ R Squ F d d commuter line, maka kepuasan pelanggan
del the F
are Squa are Cha f f pengguna kereta commuter line akan meningkat.
Esti Cha
re Cha nge 1 2
mate nge
nge
Saran
.81 .65 1.04 9.66 8 Dengan semakin baiknya pelayanan dan
1 .655 .658 3 .000 standar pelayanan yang telah diberikan PT Kereta
1a 8 0 0 1
Api khususnya Kereta Commuter Line maka
a. Predictors: (Constant), Pelayanan_Publik,
kepuasan pelanggan untuk menggunakan kereta
Standar_Pelayanan_Publik_KA
commuter line akan semakin meningkat Api. Selain
b. Dependent Variable: Kepuadan_Pelanggan itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah
variable lain diluar variable yang telah diteliti
Berdasarkan tabel 9 model summary dalam penelitian ini, seperti penggunaan brand
diketahui bahwa besarnya hubungan antara ambassador untuk meningkatkan citra merek kereta
pelayanan publik dan standar pelayanan public KA commuter line.
(secara simultan) terhadap kepuasan pelanggan
untuk menggunakan kereta commuter line yang
dihitung dengan koefisien korelasi adalah DAFTAR PUSTAKA
0,811.Hal ini menunjukkan pengaruh yang sangat
kuat. Sedangkan kontribusi secara simultan Agus Dwiyanto dan Bevaola Kusumasari
variabel pelayanan publik dan stndar pelayanan “Reformasi Pelayanan Publik: Apa yang
publik KA terhadap kepuadan pelanggan untuk Harus Dilakukan?” dalam Policy Brief,
menggunakan kereta commuter line adalah 65,8% No. II/PB/2003.
sedangkan 34,2% ditentukan oleh variabel lain. Bhote, Keki R.1996.Beyond Customer Satisfaction
Nilai Sig F Change 0,000 < 0,05, maka to Customer Loyalty.American
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Management Association.Hal 56
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Guilitnan,Joseph,P,Paul,Gordon W and
pelayanna publik dan standar pelayanan publik Madden,Thomas J.1997.Marketing
kereta KA terhadap kepuasan pelanggan untuk Management.6th edition.McGraw-
menggunakan kereta commuter line.. HillCompanies.Hal 7
Guilitnan,Joseph,P,Paul,Gordon W and
Madden,Thomas J.1997.Marketing
V. KESIMPULAN Management.6th edition.McGraw-Hill
Companies.Hal 6
Kesimpulan Janet V. Denhardt dan Robert B. Denhardt, The
Fokus utama penelitian ini adalah pada New Public Service: Serving, not Steering,
pelayanan publik dan standar pelayanan publik New York: ANSI, 2002.
yang diberikan kepada pelanggan mereka dalam Jay M. Shafritz dan Albert C. Hyde, Classics of
menggunakan kereta commuter line Hal ini Public Administration, USA: Harcourt
menjadi penting karena dengan semakin baiknya Brace & company, 1978.
pelayanan dan standar pelayanan yang diberikan John Stuart Mill, Utilitarianism, On Liberty,
PT Kereta Api khususnya Kereta Commuter Line Consideration on Representative
maka kepuasan pelanggan untuk menggunakan Government, Vermont: Everyman, 1993.
kereta commuter line akan semakin meningkat.. Kotler, Philip. Marketing Management,
Dalam penelitian ditemukan bahwa 11th Edition. Prentice Hall Int’l, New
pelayanan publik berpengaruh positif signifikan Jersey, 2003, p.138
pada kepuasan pelanggan pengguna kereta
commuter line, dimana semakin tinggi pelayanan Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran : Analisis
publik yang diberikan kereta commuter line, maka Perencanaan, Implementasi dan Kontrol,
kepuasan pelanggan akan semakin tinggi. Standar Edisi Milenium. PT. Prenhalindo, Yakarta,
2002, hal.38
50
Lovelock,Christopher.H dan Schiffman, Leon. G and Kanuk, Leslie
Wright,Lauren.K.2005.Manajemen Lazar.2004.Consumer Behavior
Pemasaran Jasa.Indeks.Hal 102 8th edition. Pearson Prentice Hall.Hal 14
Lovelock,Christopher.H dan Zeithaml, Valarie A. and Bitner, Mary Jo. Service
Wright,Lauren.K.2005.Manajemen Marketing. McGraw Hill Inc, Int’l Edition,
Pemasaran Jasa.Indeks.Hal 104 New York, 2003, p.162
Parasuraman.Valarie.A.Z and Zeithaml, Valarie A. and Bitner, Mary Jo. Service
Berry.1990.Delivering Quality.Service Marketing. McGraw Hill Inc, Int’l Edition,
McMilan.Hal 15 New York, 2003, p.85
Rangkuti,Freddy.2002.Measuring Customer
Satisfaction.Gramedia Pustaka Utama.Hal
23
51