Lapisan balas bawah atau lapisan subbalas (subballast), dengan material yang terdiri dari
kerikil halus, kerikil sedang atau pasir kasar yang memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan
Bahan Jalan Rel Indonesia. Lapisan ini berfungsi sebagai lapisan penyaring (filler) di antara
tanah dasar dan lapisan balas atas, dan harus dapat mengalirkan air dengan baik.
Material subbalas dapat berupa campuran kerikil atau kumpulan agregat pecah dan pasir.
Material subbalas tidak boleh memiliki kandungan material organik lebih dari 5%.
Untuk material subbalas yang merupakan kumpulan agregat pecah dan pasir, maka harus
3 55-100
4
25-95
No.4
No.40 5-35
Lapisan Tanah dasar merupakan lapisan yang memiliki fungsi sebagai penerima beban
akhir dari kendaraan kereta api, sehingga lapisan ini perlu dirancang dan dipersiapkan untuk
mampu menerima beban secara optimum tanpa terjadi adanya deformasi tetap. Adapun fungsi
diletakkan.
Sesuai dengan fungsi tanah dasar serta melihat letak/kedudukan dan distribusi beban oleh
lapisan di atasnya (balas), maka tanah dasar harus mempunyai kuat dukung yang cukup. Menurut
ketentuan yang digunakan oleh PT. Kereta Api (persero), kuat dukung tanah dasar (CBR)
minimum ialah sebesar 8%. Tanah dasar yang harus memenuhi syarat minimum CBR 8%
supaya rel memiliki usia konstruksi yang panjang. Beberapa persyaratan teknis dan desain perlu
dipertimbangkan secara lebih ketat karena pada konstruksi ini rentan terhadap kegagalan apabila
dalam perencanaannya tidak baik. Peraturan daerah No 10 tahun 1986 tentang Perencanaan
Konstruksi Jalan Rel memberikan persyaratan tubuh jalan rel pada konstruksi timbunan
Jenis tanah timbunan tidak boleh termasuk dalam klasifikasi tanah yang tidak stabil
sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Bahan Jalan Rel Indonesia. Klasifikasi tanah
yang biasa digunakan adalah sistem USCS (Unified Soil Classification System) dan
ASTM 2487-66T).
kekuatan tanah, memperkecil kompresibilitas dan daya resap air, serta memperkecil
Permukaan atas timbunan harus terletak minimum 0,75 minimum 0,75 dan di atas elevasi
Bila tinggi timbunan lebih besar dari 6,00 m, maka untuk setiap ketinggian 6,00 m harus
Letak tanah dasar dapat dilihat pada gambar yang menjelaskan pula tentang badan jalan,
yaitu Gambar 2.13 tanah dasar harus mempunyai kemiringan ke arah luar sebesar 5%, dan harus