SIEVE ANALISIS
A. TUJUAN
Untuk menentukan distribusi dari partikel berbutir dengan
menggunakan saringan ukuran mesh 4, 8, 10, 16, 30, 50, 100, 200, dan PAN.
B. LANDASAN TEORI
Sieve analisis atau uji gradasi adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk menentukan distribusi ukuran partakel atau butiran tanah yang biasanya
disebut dengan gradasi. Tanah terdiri atas tiga unsur yaitu butiran, air dan
udara. Sifat-sifat suatu tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran
butirnya. Ukuran butiran menentukan klasifikasi macam tanah tersebut.
Untuk butiran yang kasar dipakai metode sieving dalam penentuan distribusi
ukurannya. Tanah dikeringkan dan disaring pada serangkaian saringan
dengan ukuran diameter kisi saringan terntentu mulai dari yang kasar hingga
yang halus. Dengan demikian butiran tanah terpisah menjadi beberapa bagian
dengan batas ukuran yang diketahui. Rumus yang digunakan sieve analysis
ini adalah:
Presentase tanah tertahan (%tertahan)
Presentase tanah lolos (%lolos)=100%-%tahanan
Kesalahan relative=
Kerikil Kerikil bergradasi baik dan campuran kerikil-pasir, sedikit atau sama
Kerikil GW
sekali tidak mengandungbutiran halus
bersih
(Lebih (hanya Cc = antara 1 dan 3
besar Kerikil)
dari 50%
Kerikil bergradasi buruk dan campuran kerikil – pasir, sedikit atau sama
fraksi GP Tidak memenuhi kedua kriteria untuk GW
Lebih dari 50% butiran tertahan pada ayakan No. 200
Lanau anorganik. Pasir halus sekali serbuk batuan, pasir haslus berlanau Bagan Plastisitas untuk
ML
atau berlempung klasifikasi tanah berbutir
Lanau dan Lempung halus dan fraksi halus dari
Lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang tanah berbutir kasar. Batas
Batas Cair 50% atau CL lempung berkerikil, lempung berpasir, lempung berlanau, lempung Atterberg yang
kurang kurus (lean clays) digambarkan dibawah yang
diarsir merupakan
OL Lanau – organik dan lempung berlanau organik dengan plastitas rendah klasifikasi batas yang
membutuhkan simbol ganda
50% atau lebih lolos ayakan No. 200
Lanau anorganik atau pasir halus diatomae, atau lanau diatomae, lanau
MH
yang elastis
Kerikil Kerikil bergradasi baik dan campuran kerikil-pasir, sedikit atau sama
Kerikil GW
sekali tidak mengandungbutiran halus
bersih
(Lebih (hanya Cc = antara 1 dan 3
besar Kerikil)
dari 50%
Kerikil bergradasi buruk dan campuran kerikil – pasir, sedikit atau sama
fraksi GP Tidak memenuhi kedua kriteria untuk GW
Lebih dari 50% butiran tertahan pada ayakan No. 200
Lebih dari 12% lolos ayakan No. 200 GM, GC, SM, SC
5% sampai 12% lolos ayakan NO. 200 Klasifikasi perbatasan yang memerlukan
penggunaan dua simbol
Lanau anorganik. Pasir halus sekali serbuk batuan, pasir haslus berlanau Bagan Plastisitas untuk
ML
atau berlempung klasifikasi tanah berbutir
Lanau dan Lempung halus dan fraksi halus dari
Tanah Berbutir Halus
Lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang tanah berbutir kasar. Batas
Batas Cair 50% atau CL lempung berkerikil, lempung berpasir, lempung berlanau, lempung Atterberg yang
kurang kurus (lean clays) digambarkan dibawah yang
diarsir merupakan
OL Lanau – organik dan lempung berlanau organik dengan plastitas rendah klasifikasi batas yang
membutuhkan simbol ganda
Lanau dan Lempung MH Lanau anorganik atau pasir halus diatomae, atau lanau diatomae, lanau
yang elastis
Lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, lempung “gemuk” (fat
CH
clays)
a b c
d e f.
. .
Sumber: Hasrudin, 2021
Gambar 3.1 Alat-alat yang digunakan percobaan sieve sheker
2. Bahan
a. Sampel Oneha
b. Sampel KM 12
a b
. .
D. PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur kerja dalam percobaan Siave Analisis yaitu sebagai
berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
Berat
Diameter Presentase Presentasi Kumulatif
Nomor Tanah
Saringan Tertahan
Saringan Tertahan
(mm) (%) Tertahan Lolos
(gram)
(%) (%)
4 4,75 4,35 0,87 0,87 99,13
8 2,36 16,63 3,33 4,20 95,79
10 2 15,65 3,13 7,33 92,66
16 1,18 56,24 11,27 18,60 81,39
30 0,25 193,83 38,84 57,45 42,54
60 0,25 95,55 19,15 76,59 23,40
100 0,15 47,82 9,58 86,18 13,81
200 0,075 9,67 1,94 88,12 11,87
PAN - 59,27 11,84 99,99 0,00
Berat Total Wt = 499,011g
oSaringan nomor 4
= 100%
= 0,87%
o Saringan nomor 8
= 100%
= 3,33%
o saringan nomor 10
= 100%
= 3,13%
o saringan nomor 16
= 100%
= 11,27%
o Saringan nomor 30
= 100%
= 38,84%
o Saringan nomor 60
= 100%
= 19,14%
o Saringan nomor 100
= 100%
= 9,58%
o Saringan nomor 200
= 100%
= 1,93%
o Saringan nomor Pan
= 100%
= 11,87%
2. Presentase Kumulatif tanah yang tertahan.
Rumus Persentase kumulatif tanah tertahan (%) :
o Ukuran saringan 4
= 0%+0,87%
= 0,87%
o Ukuran saringan 8
= 0,87%+3,33%
= 4,20%
o Ukuran saringan 10
= 4,20%+3,14%
= 7,34%
o Ukuran saringan 16
= 7,34%+11,27%
= 18,61%
o Ukuran saringan 30
= 18,61%+ 38,84%
= 57,45%
o Ukuran saringan 50
= 57,45%+19,15%
= 76,60%
o Ukuran saringan 100
= 76,60%+9,58%
= 86,18%
o Ukuran saringan 200
= 86,18%+1,94%
= 88,12%
o Ukuran saringan pen
= 88,12%+11,88%
= 100%
3. Persentase tanah yang lolos (%)
Rumus persentase tanah yang lolos (%) :
=100% - Presentase komulatif tanah yang tertahan
o Ukuran saringan nomor 4
= 100%-0,87%
= 99,13%
o Ukuran saringan nomor 8
= 100%-4,20%
= 95,79%
o Ukuran saringan nomor 10
= 100%-7,34%
= 92,66%
o Ukuran saringan nomor 16
= 100%-18,60%
= 81,39%
o Ukuran saringan nomor 30
= 100%-57,45%
= 42,54%
o Ukuran saringan nomor 50
= 100%-76,60%
= 23,4%
o Ukuran saringan nomor 100
= 100%-86,18%
= 13,81%
Wl = 100%
= 100%
= 0,1%
Berat
Diameter Presentase
Nomor Tanah Presentasi Kumulatif
Saringan Tertahan
Saringan Tertahan Tertahan Lolos
(mm) (%)
(gram) (%) (%)
4 4,75 4,36 0,87 0,87 99,12
8 2,36 19,26 3,86 4,74 95,25
10 2 16,54 3,32 8,06 91,93
16 1,18 68,37 13,73 21,80 78,19
30 0,25 218,39 43,87 65,68 34,31
60 0,25 164,51 33,05 98,73 1,26
100 0,15 5,09 1,02 99,75 0,24
200 0,075 0,29 0,05 99,81 0,18
PAN - 0,93 0,18 100 0
Berat Total Wt 497,74 gr
= x 100%
oSaringan nomor 4
= 100%
= 0,88%
oSaringan nomor 8
= 100%
= 3,87%
oSaringan nomor 10
= 100%
= 3,32%
oSaringan nomor 16
= 100%
= 13,74%
oSaringan nomor 30
= 100%
= 43,88%
oSaringan nomor 60
= 100%
= 33,05%
oSaringan nomor 100
= 100%
= 1,02%
oSaringan nomor 200
= 100%
= 0,06%
oSaringan nomor Pan
= 100%
= 0,19%
2. Persentase Kumulatif tanah yang tertahan
Rums persentase tanah yang lolos (%) :
=100% - Presentase komulatif tanah yang tertahan
o Ukuran saringan 4
= 0% + 0,88%
= 0,88%
oSaringan nomor 8
= 0,88% + 3,87%
= 4,75%
o Saringan nomor 10
= 4,75% + 3,32%
= 8,07%
oSaringan nomor 16
= 8,07%+ 13,74%
= 21,80%
oSaringan nomor 30
= 21,80%+ 43,88%
= 65,68%
oSaringan nomor 60
= 65,68%+33,05%
= 98,73%
oSaringan nomor 100
= 98,73%+1,02%
= 99,75%
oSaringan nomor 200
= 99,75%+0,06% = 99,81%
oSaringan nomor Pan
= 99,81%+0,19%
= 100%
3. Persentase tanah yang lolos (%)
Rumus persentase tanah yang hilang(%) :
= 100%
o Saringan nomor 4
= 100%-0,88%
= 99,12%
o Saringan nomor 8
= 100%-4,75%
= 95,25%
o Saringan nomor 10
= 100%-8,07%
= 91,93%
o Saringan nomor 16
= 100% -21,80%
= 78,20%
o Saringan nomor 30
= 100% - 65,68%
= 34,32%
o Saringan nomor 60
= 100%- 98,73%
= 1,27%
o Saringan nomor 100
= 100% - 99,75%
= 0,25%
o Saringan nomor 200
= 100%- 99,81%
= 0,19%
o Saringan nomor Pan
= 100%- 100% = 0%
4. Persentase tanah yang hilang(%) :
= 100%
= 100%
= 0,4%
2 Pembahasan
a. Sampel D Sopura
Berdasarkan hasil pengujian lab menggunakan Sieve Analis
dengan no mesh 4, 8, 10, 16,30,60, 100, 200 dan Pan. Persentase
ukuran butiran tanah dan susunan butiran tanah dari sampel diperoleh
distribusi ukuran butir pada gambar grafik 3.3.
b. Sampel E KM. 12
Berdasarkan hasil pengujian lab menggunakan Sieve Analis dengan
no mesh 4, 8, 10, 16,30,60, 100, 200 dan Pan. Persentase ukuran
butiran tanah dan susunan butiran tanah dari sampel diperoleh distribusi
ukuran butir pada gambar grafik 3.4.
Gambar 3.4 grafik distribusi sampel E KM. 12
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil pengujiam laboratorium dapat di simpulkan bahwa
sampel D (Sopura) dikategorikan sebagai tanah SM dan SC, persentase
kehilangan tanah sebanyak 0.1 %. Sedangkan sampel E (KM. 12)
dikategorikan sebagai tanah SW dan SP, adapun persentase kehilangan
tanah sebesar 0,4 %.
2. Saran
o Adapun saran saya untuk asdos agar waktu untuk melakukan praktikum
agar lebih di perpanjang lagi agar laporan tidak menumpuk.
o Untuk lab agar Ac bisa difungsikan agar ruang lebih sejuk.
o Jangan malas kerja laporan.
DAFTAR PUSTAKA