Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XXXI

PENGUJIAN KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL

(Affinity for Bitumen)

1. Tujuan Umum dan Sasaran Praktikum

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur angka kelekatan agregat terhadap

aspal, penentuan nilai ini dilakukan secara visual dan dinyatakan dalam persen.

Adapun sasaran praktikum:

- Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian kelekatan agregat

terhadap aspal.

- Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian kelekatan agregat

terhadap aspal dengan baik dan benar.

- Dapat melakukan pendataan dan analisa data pengujian yang diperoleh.

- Dapat menyimpulkan besarnya angka kelekatan agregat terhadap aspal yang

diuji berdasarkan standar yang diacu.

2. Teori Dasar

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan agregat pada aspal adalah

sebagai berikut :

- Pori-pori dan absorpsi.

- Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal sehingga ikatan antara aspal

dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori dapat mengakibatkan terlalu

banyak aspal yang terserap yang mengakibatkan lapisan aspal menjadi tipis.

- Bentuk dan tekstur permukaan.

Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XXXI

- Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih baik mengikat aspal dari pada

agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan

memberikan ikatan dengan aspal lebih baik daripada agregat dengan

permukaan licin.

- Ukuran butiran.

3. Tabel Data

No. Kelekatan Aspal (%)

1 98% > 95%

4. Analisa , Kesimpulan dan Saran

4.1 Analisa

Pada praktikum ini hasil yang diperoleh tidak melalui suatu proses

perhitungan, tetapi berdasarkan suatu proses pengamatan dalam

memperkirakan luas permukaan sampel agregat yang masih terselimuti

aspal, dinyatakan dengan angka lebih besar 95% atau lebih kecil dari 95

%.

Dari hasil percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa luas

permukaan agregat yang masih terselimuti aspal adalah 97%.

Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XXXI

4.2 Kesimpulan

1. Dari hasil pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal diperoleh

hasil pengamatan luas permukaan agregat memenuhi standar Bina

Marga yaitu lebih besar dari 95%, menunjukkan bahwa agregat

tersebut dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan.

2. Semakin tinggi persen kelekatannya maka semakin bagus.

3. Agregat berpori dapat menyerap aspal sehingga ikatan antara aspal

dan agregat baik.

4. Agregat yang baik mengikat aspal adalah agregat yang berbentuk

kubus dan kasar.

4.3 Saran

1. Dalam mengaduk aspal disarankan agar aspal tidak didiamkan

karena dapat mengeras kembali dan sangat susah untuk diaduk.

2. Disarankan untuk berhati - hati dalam mengaduk aspal agar aspal

tidak menyebar.

3. Disarankan untuk mengikuti arahan dari asisten agar tidak terjadi

kesalahan saat pembacaan data.

4. Disarankan agar setelah melakukan praktikum, semua alat dari

percobaan dibersihkan.

5. Disarankan agar para praktikan menggunakan pakaian yang rapi.

6. Disarankan agar memperhatikan suhu saat memanaskan aspal

karena jika suhu terlalu besar maka akan merusak aspal.

Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XXXI

5. Foto alat dan Kegiatan

5.1 Foto Alat dan Bahan

Timbangan dengan
Ketelitian 1 gram Bejana Gelas 1000 ml

Oven

Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XXXI

5.2 Foto Kegiatan

Pemanasan Aspal Aspal ditimbang

Pencampuran agregat
Benda uji di Oven
dengan aspal

Pengujian Kelekatan Agregat Pada Aspal

Anda mungkin juga menyukai