Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS TEKNIK UNP LAPORAN KELOMPOK

JURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 5


PROGRAM STUDI : Teknik Sipil dan WAKTU : 3 ×50 menit
Bangunan
MATA KULIAH / KODE : TOPIK :
Konstruksi Perkerasan Jalan Raya / Pengujian kelekatan agregat terhadap aspal

KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL

A. TUJUAN
Setelah melakukan pengujian ini di harap mahasiswa dapat menguji
besarnya kelekatan agregat terhadap aspal dengan cara visual.

B. BAHAN DAN ALAT


1. Bahan
a. Agregat yang lolos sarinagn 9,5 mm (3/8) dan tertahan saringan 6,3
mm(14”) sebanyak 100 gram
b. Air suling
c. Aspal
2. Alat
a. Sarinagn 9,2 mm , dan 6,35 mm
b. Timbangan
c. Pisau , penagaduk , spatula , sendok
d. Tabung gelas kimia ( beker ) kapasitas 600 ml
e. Oven
f. Wadah/ tilam

C. TEORI
Aspal adalah material hasil penyaringan minyak mentah dan
merupakan hasil industri perminyakan. Aspal merupakan material untuk perekat
yang berwarna coklat gelap sampai hitam dengan unsur pokok yang paling
domina adalah bitumen.
Daya lekat aspal terhadap agregat di pengaruhi oleh sifat agregat
terhadap air . granit dan agregat yang mengandung silica merupakan agregat
yang bersifat hydripilic, yaitu agregat yang mudah menyerap air , hal ini

1
mengakibatkan agregat tersebut tidak mudah di lekati aspal dan ikatan agregat
mudah lepas . den sebaliknya seperti diriot tidak mudah menyerap air .
berdasarkan SNI 03-2439-1991 bahwa kelekatan agregat adalah 95%.
Yang di maksud dengan kelekatan agregat adalah persentaseluas
permukaan agregat yang terselimuti aspal terhadap keseluruhan permukaan .
maksud dari pengujian ini adalah untuk menentukan angka kelekatan agregat
terhadap aspal . pengujian ini dapat dilakukan tehadap semua jenis bahan yang
dilakukan sebagai pengendalian mutu agregant pada pembangunan jalan raya.
Berdasarkan SNI 03-2439-1991 bahwa kelekatan agregat adalah minimal
95%.kelekat agregat pada aspal terbagi 2 yaitu :
1. Hydophilic adalah sifat agregat yang mudah diresapi air, hal ini
mengakibatkan agregat tidak mudah dilekati aspal dan ikatan aspal dengan
agregat mudah dilepas.
2. Hydrophobic adalah sifat agregat yang tidak mudah terikat dengan air, tapi
mudah terikat dengan aspal.

Prosedur pengujian kelekatan dapat di lakukan dengan beberapa pegujian :


1. Agregat kering dengan aspal cair ( cut back )
g. Agregat kering denganaspal emulsi cepat ,engendap RS MS dan SS
( anionic dan katonik )
2. Agregat basah dengan aspal cair
3. Agregat kering dengan aspal semi padat

Berdasarkan AASHTO T-182 pemeriksaan agregat terhadap aspal di


peroleh nilai kelekatan pada kombinasi :
1. Sebesar 100 %
2. Sebesar 99%
3. Sebesar 96%
4. Sebesar 97%

2
Pada pengujian kelekatan aspal terhadapagregat akan di lakukan proses
pengadukan aspal dengan spatula selama 2 menit dengan temperature :

Tabel temperatur suhu pada saat pengujian kelekatanpemanasan aspal


Bahan aspal Tempertur
Aspal cair , kelas 30 dan 70 Tempertur ruang
Aspal cair , kelas 250 (35 ±3) 0 C
Aspal cair , kelas 800 (52 ±3) 0 C
Aspal cair , kelas 3000 (68 ±3) 0 C

Catatan :
Untuk aspal kelas 250 , 800 dan 3000 bahan dalam wadah dapat di hangatkan di
atas pemanas cukup hanya untuk mengefektufkan pencampuran tetapi tidak boleh
dilakukan pada temperature di table.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan aspal pada agregat :
1. Pori-pori dan absorb
2. Bentuk dan tekstur permukaan
3. Ukuran butiran
4. Agregat berbentuk kubus kubus dan kasar lebih mengikat aspal dari pada
agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan
menimbulkan ikatan dengan aspal lebih baik dari pada agregat dengan
permukaan licin.

Diperkerasan jalan aspal akan mengalami aksidasi dan polimerisasi sejak dari
pemanasan dan pencampuran di unit pencampur aspal sampai diperkerasan
jalan yang sangat tergantung pada pori-pori perkerasan dan kondisi cuaca
setempat.

3
D. LANGKAH KERJA
1.Siap kana lat dan bahan yang akan di gunakan
2.Masuakn 100 gr benda uji ke dalam wadah + sendol
3.Panaskan wadah + benda uji + sendok , oven selama 1 jam bersuhu 140 ± 50C
4.Panas kan aspal kedalam wadahsampai cair
5.Masukan aspal yang sudah panas 5,5 ±0.2 gr
6.Aduk sampai merata dengan sendok selama 2-3 menit sampai benda uji
terselimuti oleh aspal
7.Diamkan sampai mencapai suhu ruang
8.Pindahkan benda uji yang sudah terselimuti aspal ke dalam tabung gelas kimia
kapasitas 600 ml
9.Isi tabung elas kimia tersebut dengan air suling sebanyak 400 ml
10. Diam kan pada suhu ruang selama 16-18 menit
11. Ambil selaput aspal yang mengambang di permukaan air dengan tidak
mengganggu agregat tersebut
12. Perkirakan persentase permukaan benda uji yang masih terselimuti aspal

E. DATA DAN PERHITUNGAN

 Tebel 5.1 pengamatan

No Nama pengamat Hasil

1 Kevin 98%
2 Ayu 98%
3 Mia 99%
4 Dedek rini 99%
Rata-rata 98,5%

Perhitungan
Rumus : rata – rata = jumlah hasil pengamatan
Banyak pengamat
4
Rata – rata = 98% + 98%+99%+99%
4
= 98,5%
F. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada hari senin,9 november 2015 dapat
ditarik kesimpulan bahwa kelekatan bahan uji dengan aspal adalah baik. Rata-rata
kelekatan agregat terhadap aspal dengan cara visual dari empat orang pengamat = 98,5
%. Ini masuk syarat SNI 05-2439-1991 yaitu nilai kelekatan aspal yang baik antara 95-
100%.

5
6

Anda mungkin juga menyukai