AS - 02
PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER
(Specific Gravity Of Semi-Solid Bituminous Materials)
(SNI 06-2441-1991)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter
dengan picnometer.
2. Terminologi
- Aspal Keras
Adalah aspal yang berbentuk padat pada saat keadaan penyimpanan (suhu ruang);
- Ter
Material yang mirip dengan bitumen hanya saja merupakan hasil proses penyulingan
dari batubara
- Nilai penetrasi bitumen
Nilai yang menyatakan derajat kekerasan bitumen.Umumnya dipakai pada bitumen
jenis penetration grade bitumen;
- Cutback grades bitumen
Jenis bitumen yang sudah berbentuk cair karena telah dicampur dengan bahan
pencair yang mudah menguap seperti bensin, solar dan minyak tanah.
3. Teori Dasar
Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen atau ter
terhadap berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan
dengan cara menggantikan berat air dengan berat bitumen dan/atau ter dalam wadah
yang sama (yang sudah diketahui volumenya berdasarkan konversi berat jenis air sama
dengan satu).
Berat jenis dari bitumen sangat tergantung pada nilai penetrasi dan suhu dari
bitumen itu sendiri. Macam-macam berat jenis bitumen dan kisaran nilainya adalah
sebagai berikut :
a) Penetration gradebitumen dengan berat jenis antara 1.010 (untuk bitumen dengan
penetrasi 300) sampai dengan 1.040 (untuk bitumen dengan penetrasi 25);
b) Bitumen yang telah teroksidasi (oxidized bitumen) dengan berat jenis berkisar antara
1.015 sampai dengan 1.035;
c) Hard gradesbitumen dengan berat jenis berkisar antara 1.045 sampai dengan 1.065
d) Cutback grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 0.992 sampai dengan
1.007
a) Termometer
Gambar 1. Thermometer
Sumber: Dok. Praktikum Jalan Raya 2021 Kelompok 3
b) Picnometer, 30 ml
Gambar 2. Picnometer
Sumber: Dok. Praktikum Jalan Raya 2021 Kelompok 3
c) Neraca / Timbangan
d) Bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25 0.1)°C
f) Bejana gelas,
4.3 Pengujian
d) Mengangkat bejana dari bak perendam dan mengisi picnometer dengan air
suling kemudian menutup picnometer tanpa ditekan;
h) Mengisi picnometer yang berisi benda uji dengan air suling, dan
mendiamkannya agar gelembung-gelembung udara keluar;
(C−A )
BJ=
( B− A )−(D−C)
Dimana :
** Untuk Sampel 1
= 44,70 – 23,80
= 20,90 gram
= 75,60 – 23,80
= 51,80 gram
= 76,10 – 44,70
= 31,40 gram
( C−A )
(C−A )
BJ= ( B−A )−( D−C )
d) Berat Jenis Bitumen = ( B− A )−( D−C)
( 44 , 70−23 , 80 )
(75 ,60−23 , 80)−(76 , 10−44 , 70 )
=
53,6−31,6
( 82,8−31,6 )−( 83,69−53,6)
=1,038 1,02
** Untuk Sampel 2
Sehingga ;
= 46,00 – 27,30
= 18,70 gram
= 76,30– 27,30
= 49,00 gram
= 76,30 – 46,00
= 30,30 gram
( C−A )
( B−A )−( D−C )
d) Berat Jenis Bitumen =
= 1,00
Jadi, dari hasil kedua data tersebut dapat diperoleh rata-rata berat jenis bitumen :
Sampel 1+ Sampel 2
2
BJ =
Shalzabila Azzahra / F11119036
(AS – 02) pemeriksaan berat jenis bitumen keras dan TER
h
PRAKTIKUM JALAN
CIVIL ENGINEERING 2019 │ TADULAKO UNIVERSITY
1, 02+1,00
2
BJ =
BJ = 1,01
6. Diskusi
Mencari berat jenis dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan antara berat
yang di ukur dengan berat benda tersebut di dalam air. Perlu dibedakan antara berat
volume dengan berat jenis. Berat volume adalah dengan melakukan perbandingan
langsung antara volume berat dengan volume yang bersangkutan, pengukuran ini sangat
mudah di lakukan pada material padat dan solid. Untuk material cair ini cukup sulit,
sehingga perlu dilakukan pendekatan lain.
Besaran berat jenis suatu material salah satunya digunakan dalam desain perencanaan
campuran aspal dan agregat. Penentuan berat jenis suatu material sebenarnya bisa
dilakukan secara kualitatif dengan Visualisasi, yaitu dengan cara membandingkan dengan
berat jenis air. Berat jenis material yang lebih kecil dari satu yang biasanya mengapung,
berat jenis material yang sama dengan satu yang biasanya melayang di dalam air dan
material berat jenisnya lebih dari satu akan tenggelam dalam air. Tetapi cara ini hanya bisa
dilakukan dengan material yang ‘suka air’ (hidrophilic). Akan tetapi material yang ‘takut
air’ (hidrophobic), hal ini tidak bisa dilakukan. Untuk material seperti ini, harus dicari
media lain sebagai pembanding misalnya minyak tanah.
7.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata berat jenis Aspal sebesar 1,01,
dimana berat jenis sampel yang di uji memenuhi Spesifikasi Umum Tahun 2018
Revisi 2 untuk aspal PEN 60/70 dengan nilai ≥ 1,0 . Sehingga jika hanya ditinjau dari
nilai berat jenisnya, aspal ini dapat digunakan pada perencanaan campuran aspal dan
agregat.
7.2 Saran