Anda di halaman 1dari 19

HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

BAB V
LONCATAN HIDROLIK
5.1 Tujuan Percobaan
1. Menghitung besarnya kehilangan energi akibat loncatan hidrolik
2. Mengamati pola aliran yang terjadi
3. Menghitung perubahan kehilangan energi yang terjadi setelah
penambahan debit

5.2 Alat-Alat Percobaan Dan Gambar Alat Percobaan


5.2.1 Alat – Alat Percobaan
1. Flume
2. Pelimpah ambang tajam
3. 2 buah point gauge
4. Flowmeter
5. Stoplog
6. Bangku Kerja Hidrolik
7. Mistar
5.2.2 Gambar Alat Percobaan

Gambar 5.1 Flume


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

11.5 cm

10 cm

Tampak Samping
Skala 1 : 3

8.75 cm

Tampak Atas
Skala 1 : 3

11.5 cm

7.5 cm

Tampak Depan
Skala 1 : 3

Gambar 5.2 Sketsa Pelimpah Ambang Tajam


(Sumber : Sketsa Manual Autocad, 2020)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

Gambar 5.3 Pelimpah Ambang Tajam


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

Gambar 5.4 Point Gauge


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

Gambar 5.5 Flowmeter


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

Gambar 5.6 Mistar


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

Gambar 5.7 Bangku Kerja Hidrolik


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

Gambar 5.8 Stoplog


(Sumber : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT UNTAD, 2020)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

5.3 Teori Dasar


Loncatan hidraulik merupakan salah satu bentuk aliran berubah
secara cepat ( rapidly variete flow ). Loncatan hidraulik terjadi apabila aliran
di saluran berubah dari super kritis menjadi subkritis. Proses loncatan
hidrolik air ini sering kali digunakan untuk meredam sebagian besar yang
terjadi, selain itu loncatan hidrolik air juga dapat digunakan untuk menaikan
tinggi muka air di bagian hilir dan untuk menyediakan kebutuhan tinggi
tekanan pengaliran ke dalam suatu saluran.
Loncatan hidrolik ditimbulkan oleh perubahan kecepatan aliran air
pada saluran terbuka akibat naiknya kedalaman air di bagian hilir saluran.
Panjang loncatan hidrolik air dapat didefinisikan sebagai jarak antara
permukaan depan loncatan air suatu titik permukaan gulungan ombak
dibagian hilir. Panjang loncatan hidrolik air secara teoritis sukar ditentukan,
tetapi telah diselidiki beberapa kali percobaan oleh beberapa ahli hidrolika.
Garis Energi
2
V 2
V2 2/2g
2
V1 /2g ∆E 2g
E1

F2
Q Aliran
Aliran E2 h2
F1 Subkritis
Superkritis
h1 hc

Gambar 5.9 Pola Aliran


(Sumber : Handout-CIV-108-Modul-5-Aliran-Melalui-Ambang.pdf, 2020)

Keseimbangan antara gaya dan momentum sebelum dan sesudah


loncatan hidrolik dapat dinyatakan sebagai :

F1 – F2 = ρQv1 – ρQv2
....(5.1)
Dimana :
F1 = ½ γh12 . b
F2 = ½ γh22 . b

v1 = , v2 = , q=
....(5.2)
Dengan mensubtitusi persamaan (2) ke persamaan (1) dan
menyederhanakannya sehingga didapat:

....(5.3)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

Bilangan froude sebelum loncatan hidrolik dinyatakan sebagai :

....(5.4)
Nf1 =
Dengan mensubtitusi persamaan (4) ke persamaan (3) dan
menyederhanakannya di dapat :

....(5.5)

Kehilangan tinggi energi sepanjang lokasi terjadinya loncatan hidrolik ∆E,


adalah :

....(5.6)
∆E = E1-E2 =

Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (6) di dapat :

....(5.7)
∆E =
Subtitusi persamaan (3) ke persamaan (7) dan menyederhanakannya,
didapat :

....(5.8)
∆E =
Dimana :
E = Total kehilangan tinggi energi sepanjang loncatan (m)
h1 = Tinggi muka air sebelum loncatan hidrolik (m)
h2 = Tinggi muka air setelah loncatan hidrolik (m)
Q = Debit aliran (m3/det)
b = Lebar saluran (m)
v1 = Kecepatan sebelum loncatan hidrolik (m/det)
v2 = Kecepatan setelah loncatan hidrolik (m/det)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

Dibagian hulu loncatan hidrolik terjadi aliran superkritis sedangkan


di bagian hilir terjadi aliran subkritis. Hal ini bisa dinyatakan berdasarkan
bilangan froude :
.

Nf =
...(5.9)
Dimana :
Nf = Bilangan froude
v = Kecepatan (m/det)
g = Percepatan gravitasi bumi (9,81 m/det3)
h = Tinggi muka air (m)
Bilamana :
Nf < 1 → aliran subkritis
Nf = 1 → aliran kritis
Nf >1 → aliran superkritis
Berdasarkan persamaaan (9), dapat ditentukan kedalaman kritis hc sebagai
berikut:

....(5.10)
Dengan mensubtitusi persamaan kontinuitas ke persamaan (10) dan
menyederhanakannya di dapat :

hc = ....(5.11)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

5.4 Prosedur Percobaan Dan Prosedur Perhitungan


5.4.1 Prosedur Percobaan
1. Mengukur lebar (b) dan tinggi ambang (p)
2. Memasang ambang tajam
3. Meletakkan sebuah ambang (stop log) pada bagian hilir dari
saluran
4. Mengalirkan air dan mengukur debit (flowmeter)
5. Meletakkan point gauge tepat di hulu dan di hilir dari loncatan
hidrolik. Catat h1 dan h2
6. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali untuk variasi debit yang
berbeda
5.4.2 Prosedur perhitungan
1. Menentukan debit aliran (Q)
2. Menentukan tinggi muka air sebelum loncatan hidrolik (h 1)
3. Menentukan tinggi muka air sesudah loncatan (h2)
4. Menghitung kecepatan sebelum loncatan hidrolik (v1)

v1 =
....(5.12)
5. Menghitung kecepatan setelah loncatan hidrolik (v2)

v2 = ....(5.13)
6. Menghitung total kehilangan tinggi energi sepanjang loncatan
(∆E)

∆E =
E ....(5.14)
7. Menghitung nilai bilangan froude sebelum terjadi loncatan (Nf1)

Nf1 = ....(5.15)
8. Menghitung nilai bilangan froude setelah terjadi loncatan (Nf2)

Nf2 = ....(5.16)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

9. Menghitung nilai h2/h1

....(5.17)

10. Menghitung nilai tinggi muka air setelah loncatan hidrolik


berdasarkan perhitungan (h2 hitung)

....(5.18)
11. Menghitung Nilai q = Q/b

12. Menghitung kedalaman kritis (hc)

hc = ....(5.19)

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

5.6.1 Tabel hasil perhitungan dan grafik


5.6.1 Tabel Hasil Perhitungan

Lebar Ambang ( b ) = 0.075 m


Tinggi Ambang ( p ) = 0.115 m

h2 h2
Q h1 V1 V2  NF1 NF2 q hc
(ukur) hitung
h2 /
No. ( ( ( (
3 h1
m /det (m) (m) m/det m/det (m) (m) (m) (m) m²/det (m)
) ) ) )
1 0.0003 0.0645 0.0672 0.062 0.060 0.0000011 1.042 0.078 0.073 0.001 0.004 0.001
2 0.0004 0.0665 0.0676 0.080 0.079 0.0000001 1.017 0.099 0.097 0.001 0.005 0.002
3 0.0005 0.0673 0.0683 0.099 0.098 0.0000001 1.015 0.122 0.119 0.002 0.007 0.002
4 0.0006 0.0677 0.0687 0.118 0.116 0.0000001 1.015 0.145 0.142 0.003 0.008 0.003
5 0.0007 0.0684 0.0695 0.136 0.134 0.0000001 1.016 0.167 0.163 0.004 0.009 0.003

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

5.6.2 Grafik

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

5.7 Analisis Grafik

1. Grafik hubungan antara h2/h1 terhadap Nf1.

1) Grafik hubungan antara h2/h1 terhadap Nf1 diperoleh dengan cara


menghubungkan titik 2, 3,4 dan 5 serta titik 1 diabaikan.
2) Grafik hubungan antara h2/h1 terhadap Nf1 membentuk kurva
terbuka keatas.
3) Hubungan antara h2/h1 terhadap Nf1 berbanding lurus artinya
semakin besar nilai h2/h1 maka semakin besar pula nilai Nf1.

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

5.8 Kesimpulan dan Saran


5.8.1 Kesimpulan
1. Besarnya kehilangan energi pada loncatan hidrolik dipengaruhi
oleh besarnya tinggi muka air sebelum dan sesudah loncatan hal
ini dapat diketahui dari besarnya nilia kehilangan tinggi energi
sepanjang loncatan (∆E) yaitu 0.0000011– 0.0000001.
2. Berdasarkan hasil pengamatan secara visual, aliran subkritis
(Nf1) 0,078 – 0,167 terjadi pada bagian hulu loncatan dengan
bentuk aliran yang sangat deras dan tidak teratur, sedangkan
pada bagian hilir loncatan alirannya subkritis (Nf2) 0,073 –
0,163 dengan pola aliran yang sangat deras.
1.8.2 Saran
1. Sebaiknya pada saat pengambilan data elevasi tinggi muka air,
dilakukan pada saat air sudah tenang (normal) agar data yang
diperoleh lebih akurat.
2. Pembacaan point gauge posisi jarum harus dalam posisi tegak
lurus untuk menghindari kesalahan pembacaan data.
3. Dalam pengambilan data, ketelitian merupakan hal yang sangat
diperlukan, sehingga akan diperoleh data yang akurat.
4. Alat di laboratorium harus dirawat bahkan di ganti, mengingat
banyak kerusakan alat sehingga data tidak akurat.

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

No SKETSA POLA ALIRAN LONCATAN HIDROLIK KETERANGAN

Q = 0.0003 m³/detik
ΔE = 0.0000011 m
1 H₁ = 0.0645 m
H₂ = 0.0672 m
Hc = 0.001 m

Q = 0.0004 m³/detik
ΔE = 0.0000001 m
2 H₁ = 0.0665 m
H₂ = 0.0676 m
Hc = 0.002 m

Q = 0.0005 m³/detik
ΔE = 0.0000001 m
3 H₁ = 0.0673 m
H₂ = 0.0683 m
Hc = 0.003 m

Q = 0.0006 m³/detik
ΔE = 0.0000001 m
4 H₁ = 0.0677 m
H₂ = 0.0687 m
Hc = 0.003 m

KELOMPOK 2 / KELAS C
HIDROLIKA CIVIL ENGINEERING 2019

Q = 0.0007 m³/detik
ΔE = 0.0000001 m
5 H₁ = 0.0684 m
H₂ = 0.0695 m
Hc = 0.003 m

KELOMPOK 2 / KELAS C

Anda mungkin juga menyukai