Anda di halaman 1dari 42

Institut Teknologi Sumatera Kelompok

MODUL II
TUMBUKAN AKIBAT PANCARAN FLUIDA

2.1. Pendahuluan

Setiap fluida yang dipancarkan mempunyai gaya mekanik atau kerja mekanis
dalam aliran fluida yang menyebabkan tumbukan. Gaya ini berguna dalam
menggerakkan benda atau benda lain yang memerlukan alat penggerak, seperti,
contohnya : Kincir Angin.

Salah satu cara untuk menghasilkan gaya atau kerja mekanis dari tekanan fluida
adalah dengan menggunakan tekanan untuk mempercepat fluida berkecepatan
tinggi dalam sebuah jet. Jet diarahkan pada piringan roda turbin. Roda turbin yang
berotasi oleh gaya yang bekerja pada piringan akibat perubahan momentum atau
impuls yang terjadi ketika pancaran mengenai piringan.

Pada percobaan ini, gaya yang ditimbulkan oleh jet air ketika menyembur, baik
pada plat yang rata atau cekung akan diukur dan dibandingkan dengan tingkat
aliran momentum di dalam je. Rumus untuk kecepatan berbanding lurus dengan
momentum (P = m.v). Momentum yang besar ketika mengalami tumbukan suatu
bidang akan menimbulkan gaya yang besar pula. Gaya yang timbul berdasarkan
bidang yang ditumbuk.

2.2. Tujuan Praktikum

Secara garis besar, tujuan dilaksanakan Praktikum Mekanika Fluida ini adalah
sebagai berikut :
a. Mempelajari perilaku tumbukan pancaran fluida pada suatu permukaan
piringan yang dapat menghasilkan suatu energi mekanis.
b. Dapat menentukan besarnya efisiensi masing-masing piringan. Mempelajari
hubungan antara besarnya debit yang keluar dengan gaya yang didapat dari
hasil perhitungan.
c. Mempelajari hubungan antara besarnya debit yang keluar dengan gaya yang
didapat dari hasil perhitungan.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 1


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

2.3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu:
a. Jet impact apparatus

Gambar 2.3. 1. Jet Impact Apparatus


b. Meja hidraulik

Gambar 2.3.2. Meja Hidraulik


c. Piringan Setengah Bola

Gambar 2.3.3. Piringan Setengah Bola

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 2


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

d. Piringan datar

Gambar 2.3.4. Piringan Datar


e. Piringan cekung

Gambar 2.3.5. Piringan Cekung


f. Piringan 30 derajat

Gambar 2.3.6. Piringan 30 derajat

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 3


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

g. Sliding mass

Gambar 2.3.7. Sliding Mass


h. Stopwatch

Gambar 2.3.8. Stopwatch


2.4 Teori Dasar

Jet impact pada dasarnya ialah suatu peristiwa tumbukan, dimana dal am hal ini
tumbukan pancaran fluida dengan suatu permukaan. Momentum adalah besaran
yang me rupakan ukuran mudah suatu benda untuk mengubah keadaan geraknya
yang berhubungan dengan kecepatan dan massa suatu benda. Bentuk umum teori
momentum fluida adalah:
F . t = m . Δv
(2,1)
Keterangan:
F : Gaya (newton)
t : Waktu (sekon)
m : Massa benda (kg)
Δv : Selisih kecepatan (m/s)

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 4


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Besar Gaya Piringan (Gaya Perhitungan):


a. Momentum sebelum menabrak piringan : Wv0 (kg.m/s2) pada arah X
b. Momentum setelah menabrak piringan : Wv1 cosβ (kg.m/s2) pada arah X
c. Gaya pada arah X pada jet sama dengan rata-rata perubahan momentum,
sehingga didapat :
∆momentum = Wv1 cos 𝛽 – Wv0 (kg.m/s2 = N)
d. Gaya yang terjadi pada piringan (arah X) adalah sama, tetapi berlawanan
arah sehingga didapat persamaan pada sumbu Y :
Fpiringan = W (v0 – v1 cos β)
Untuk piringan datar, nilai β = 90° maka cos β = 0
Fdatar = Wv0 ; tidak tergantung harga v1
Untuk piringan cekung, nilai β = 180° maka cos β = -1
Fcekung = W (v0 + v1)
e. Jika perubahan tekanan piezometrik dan elevasi diabaikan, maka
kemungkinan gaya maksimum pada plat cekung adalah:
Fcekung = 2WV0
f. Aliran fluida diukur dengan satuan W (kg/s) yang mewakili satuan debit
W/103 (m3), sehingga kecepatan pancaran, v (m/s) saat meninggalkan nozzle
diberika oleh:
v = 12,75 W (m/s)
g. Kecepatan pancaran mengenai piringan, v0 (m/s) lebih kecil dari pada
kecepatan pancaran saat meninggalkan nozzle, v (m/s) akibat adanya
pengaruh gravitasi. Besar kecepatan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan gerak lurus berubah beraturan, didapat:
v0 = v2 – 0,726
Keterangan :
W = Berat (Kg)
V0 = Kecepatan Pancaran air (m/s)
V = Volume (m3)

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 5


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

2.5. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur praktikum yang digunakan kali ini yaitu:


a. Mengatur kedudukan Jet Impact.

Gambar 2.5.1. Kedudukan Jet Impact


b. Menghidupkan alat.

Gambar 2.5.2. Menghidupkan Alat


c. Memasang piringan pada jet impact.

Gambar 2.5. 3. Memasang Piringan pada Jet Impact

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 6


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

d. Mengkalibrasi neraca pengukur gaya dengan membuat lengan neraca dalam


keadaan mendatar.

Gambar 2.5.4. Mengkalibrasi Neraca Pengukur


e. Mengatur posisi beban pemberat hingga neraca seimbang.

Gambar 2.5.5. Mengatur Posisi Pemberat


f. Mencatat simpangan pemberat terhadap posisi semula (y).

Gambar 2.5.6. Mencatat Simpangan Pemberat Terhadap Posisi Semula

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 7


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

g. Mengukur debit air berdasarkan prinsip bangku hidraulik.

Gambar 2.5.7. Mengukur Debit Air


h. Melakukan percobaan di atas dengan mengganti piringan dengan 3 piringan
yang Lainnya.

Gambar 2.5.8. Mengganti Piringan

2.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 2.6.1. Data Hasil Percobaan Piringan Datar


No. Percobaan Waktu t (detik) Volume (liter) Berat W (kg) Y0 (mm) Y1 (mm) Pergeseran beban Y (mm)
1 35 10
Debit rendah 2 30 10
0.61 69 76 7
3 53 10
Rata-rata
1 30 10
Debit Sedang 2 31 10
0.61 69 87 18
3 31 10
Rata-rata
1 19 10
Debit Tinggi 2 20 10
0.61 69 132 63
3 20 10
Rata-rata
Sumber : Data Hasil Percobaan

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 8


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Tabel 2.6.2. Data Hasil Percobaan Piringan Cekung


No. Percobaan Waktu t (detik) Volume (liter) Berat W (kg) Y0 (mm) Y1 (mm) Pergeseran beban Y (mm)
1 57 10
Debit rendah 2 60 10
0.61 62 78 16
3 63 10
Rata-rata
1 23 10
Debit Sedang 2 25 10
0.61 62 149 87
3 25 10
Rata-rata
1 19 10
Debit Tinggi 2 20 10
0.61 62 190 128
3 21 10
Rata-rata
Sumber : Data Hasil Percobaan

Tabel 2.6.3. Data Hasil Percobaan Piringan Setengah Lingkaran


No. Percobaan Waktu t (detik) Volume (liter) Berat W (kg) Y0 (mm) Y1 (mm) Pergeseran beban Y (mm)
1 35 10
Debit rendah 2 36 10
0.61 64 84 20
3 38 10
Rata-rata
1 26 10
Debit Sedang 2 26 10
0.61 64 138 74
3 27 10
Rata-rata
1 18 10
Debit Tinggi 2 21 10
0.61 64 205 141
3 21 10
Rata-rata
Sumber : Data Hasil Percobaan

Tabel 2.6.4. Data Hasil Percobaan Piringan 30°


No. Percobaan Waktu t (detik) Volume (liter) Berat W (kg) Y0 (mm) Y1 (mm) Pergeseran beban Y (mm)
1 30 10
Debit rendah 2 32 10
0.61 69 89 20
3 33 10
Rata-rata
1 20 10
Debit Sedang 2 22 10
0.61 69 125 56
3 23 10
Rata-rata
1 19 10
Debit Tinggi 2 20 10
0.61 69 146 77
3 20 10
Rata-rata
Sumber : Data Hasil Percobaan

2.7. Perhitungan

1. Besarnya debit dihitung dengan rumus:


v (2.1)
Q=
t
2. Besarnya kecepatan aliran fluida dihitung dengan rumus:
Q
v= A (2.2)

3. Kecepatan pancarin air dihitung dengan rumus:


V0 = √ v2 - 2 × g ×s (2.3)

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika 9


Institut Teknologi Sumatera Kelompok

4. Gaya dari perhitungan dihitung dengan rumus:


FH = 2 × W × V0 (2.4)
5. Gaya dari pengukuran dihitung dengan rumus:
FU = 4 × g × y (2.5)
6. Efiseiensi dihitung dengan rumus:
F ukur (2.6)
Ef = ×100
F hitung
Keterangan:
Q = Debit (m3/s)
V = Volume (m3)
t = Waktu (s)
v = Kecepatan Aliran Fuida (m/s)
Q = Debit (m3/s)
A = Luas Penampang Nozzle (0,0000785 m2)
V0 = Kecepatan Pancaran air (m/s)
V = Kecepatan Aliran Fuida (m/s)
g = Gravitasi (9,8 m2/s)
s = Jarak Nozzle Ke Piringan (0,037 m)
FH = Gaya Dari Perhitungan (N)
W = Berat (Kg)
FU = Gaya Dari Pengukuran (N)
y = Pergeseran Beban (m)
Ef = Efesiensi (%)
FU = Gaya Dari Pengukuran (N)
FN = Gaya Dari Pengukuran (N)
Piringan Datar
1. Menghitung Debit (Q)
a. Debit Rendah
0,01
Q1 = 35

= 0,0002857 m3/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


10
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

0,01
Q2 =
30
= 0,0003333 m3/s
0,01
Q3 = 53

= 0,0001887 m3/s
b. Debit Sedang
0,01
Q1 =
30
= 0,0003333 m3/s
0,01
Q2 =
31
= 0,0003226 m3/s
0'01
Q3 =
31
= 0,0003226 m3/s
c. Debit Tinggi
0,01
Q1 =
19
= 0,0005263 m3/s
0,01
Q2 =
20
= 0,0005 m3/s
0,01
Q3 =
20
= 0,0005 m3/s
2. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida (v)
a. Kecepatan Aliran Fluida Rendah
0,0002857
v1 = m/s
0,0000785
= 3,63967243 m/s
0,0003333
v2 = m/s
0,0000785
= 4,2462845 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


11
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

0,0001887
v3 = m/s
0,0000785
= 2,40355726 m/s
b. Kecepatan Aliran Fluida Sedang
0,0003333
v1 = 0,0000785

= 4,2462845 m/s
0,0003226
v2 =
0,0000785
= 4,10930758 m/s
0,0003226
v3 =
0,0000785
= 4,1093078 m/s
c. Kecepatan Aliran Fluida Tinggi
0,0005263
v1 = 0,0000785

= 6,70465974 m/s
0,0005
v2 =
0,0000785
= 6,36942675 m/s
0,0005
v3 =
0,0000785
= 6,36942675 m/s
3. Menghitung Kecepatan Pancaran Air
a. v0 Rendah
v01 = √ 3,639672432 - 2 × 9,8 × 0,037
= 3,62969632 m/s
v02 = √ 4,24628452 - 2 × 9,8× 0,037
= 4,23773667 m/s
v03 = √ 2,403557262 - 2 × 9,8 × 0,037
= 2,38842365 m/s
b. v0 Sedang
v01 = √ 4,24628452 - 2 × 9,8 × 0,037

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


12
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

= 4,23773667 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


13
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

v02 = √ 4,109307582 - 2 × 9,8 × 0,037


= 4,10047422 m/s
v03 = √ 4,109307582 - 2 × 9,8 × 0,037
= 4,10047422 m/s
c. v0 Tinggi
v01 = √ 6,704659742 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,69924938 m/s
v02 = √ 6,369426752 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,36373139 m/s
v03 = √ 6,369426752 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,36373139 m/s
4. Menghitung F Hitung (FH)
a. F Hitung Rendah
FH1 = 0,61 x 3,62969632
= 2,21411476 N
FH2 = 0,61 x 4,23773667
= 2,85501937 N
FH3 = 0,61 x 2,38842365
= 1,45693843 N
b. F Hitung Sedang
FH1 = 0,61 x 4,23773667
= 2,58501937 N
FH2 = 0,61 x 4,10047422
= 2,50128927 N
FH3 = 0,61 x 4,10047422
= 2,50128927 N
c. F Hitung Tinggi
FH1 = 0,61 x 6,69924938
= 4,0864212 N
FH2 = 0,61 x 6,36373139
= 3,88187615 N
FH3 = 0,61 x 6,36373139

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


14
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

= 3,88187615 N
5. Menghitung F Ukur (FU)
a. F Ukur Rendah
FU1 = 4 x 9,81 x 0,007
= 0,6272 N
FU2 = 4 × 9,81 x 0,007
= 0,6272 N
FU3 = 4 × 9,81, 0,007
= 0,6272 N
b. F Ukur Sedang
FU1 = 4 x 9,81 x 0,018
= 3,4104 N
FU2 = 4 × 9,81 x 0,018
= 3,4104 N
FU3 = 4 × 9,81 x 0,018
= 3,4104 N
c. F Ukur Tinggi
FU1 = 4 x 9,81 x 0,063
= 5,0176 N
FU2 = 4 × 9,81 x 0,063
= 5,0176 N
FU3 = 4 × 9,81 x 0,063
= 5,0176 N
6. Menghitung Efesiensi (Ef)
a. Efesiensi Rendah
0,2744
Ef1 = ×100%
2,21411476
= 0,123932149%
0,2744
Ef2 = ×100%
2,58501937
= 0,106150075%
0,2744
Ef3 = ×100%
1,45693843

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


15
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

= 0,188340149%
b. Efesiensi Sedang
0,7056
Ef1 = ×100%
2,58501937
= 0,272957336%
0,7056
Ef2 = 2,50128927 ×100%

= 0,282094521%
0,7056
Ef3 = 2,5 0128927 ×100%

= 0,282094521%
c. Efesiensi Tinggi
2,4696
Ef1 = ×100%
4,08654212
= 0,60432106%
2,4696
Ef2 = ×100%
3,88 187615
= 0,636187222%
2,4696
Ef3 = ×100%
3,88187615
= 0,636187222%
Piringan Setengah Bola
1. Menghitung Debit (Q)
a. Debit Rendah
0,01
Q1 =
35
= 0,0002857 m3/s
0,01
Q2 =
36
= 0,0002778 m3/s
0,01
Q3 =
28
= 0,0002632 m3/s
b. Debit Sedang

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


16
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

0,01
Q1 =
26
= 0,0003846 m3/s
0,01
Q2 =
26
= 0,0003846 m3/s
0,01
Q3 =
27
= 0,0003704 m3/s
c. Debit Tinggi
0,01
Q1 =
18
= 0,0005556 m3/s
0,01
Q2 = 21

= 0,0004726 m3/s
0,01
Q3 = 21

= 0,0004726 m3/s
2. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida
a. Volume Rendah
0,0002857
V1 =
0,0000785
= 3,63962743 m/s
0,0002778
V2 =
0,0000785
= 3,53857042 m/s
0,0002632
V3 =
0,0000785
= 3,35232987 m/s
b. Volume Sedang
0,0003864
V1 = 0,0000785

= 4,89955904 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


17
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

0,0003864
V2 = 0,0000785

= 4,89955904 m/s
0,0003704
V3 = 0,0000785

= 4,71809389 m/s
c. Volume Tinggi
0,0005556
V1 = 0,0000785

= 7,07714084 m/s
0,0004762
V2 = 0,0000785

= 6,06612072 m/s
0,0004762
V3 = 0,0000785

= 6,06612072 m/s
3. Menghitung Kecepatan Pancar Mengenai Piringan
a. V0 Rendah
V01 = √ 3,639672432 - 2 × 9,8 × 0,037
= 3,62969632 m/s
V02 = √ 3,538570422 - 2 × 9,8 × 0,037
= 3,5830846 m/s
V03 = √ 3,352329872 - 2 × 9,8 × 0,037
= 3,34149601 m/s
b. V0 Sedang
V01 = √ 4,89955904 2 - 2 × 9,8 × 0,037
= 4,89215278 m/s
V02 = √ 4,89955904 2 - 2 × 9,8 × 0,037
= 4,89215278 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


18
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

V03 = √ 4,718093892 -2 × 9,8 × 0,037


= 4,71040231 m/s
c. V0 Tinggi
V01 = √ 7,077140842 - 2 × 9,8 × 0,037
= 7,07201544 m/s
V02 = √ 6,066120722 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,06014031 m/s
V03 = √ 6,066120722 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,06014031 m/s
4. Menghitung F Hitung
a. F Hitung Rendah
FH1 = 2 x 0,61 x 3,62969632
= 4,42822951 N
FH2 = 2 x 0,61 x 3,52830846
= 4,3043632 N
FH3 = 2 x 0,61 x 3,34149601
= 3,34149601 N
b. F Hitung Sedang
FH1 = 2 × 0,61 × 4,89215278
= 5,96842639 N
FH2 = 2 × 0,61 × 4,89215278
= 5,96842639 N
FH3 = 2 × 0,61 × 4,71040231
= 5,74669082 N
c. F Hitung Tinggi
FH1 = 2 × 0,61 × 7,07201544
= 8,6278884 N
FH2 = 2 × 0,61 × 6,06014031
= 7,39337117 N
FH3 = 2 × 0,61 × 6,06014031
= 7,39337117 N
5. Menghitung F Ukur

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


19
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

a. F Ukur Rendah
FU1 = 4 x 9,81 x 0,02
= 0,784 N
FU2 = 4 x 9,8 x 0,02
= 0,784 N
FU3 = 4 x 9,81 x 0,02
= 0,784 N
b. F Ukur Sedang
FU1 = 4 x 9,81 x 0,74
= 2,9008 N
FU2 = 4 x 9,81 x 0,74
= 2,9008 N
FU3 = 4 x 9,81 x 0,74
= 2,9008 N
c. F Ukur Tinggi
FU1 = 4 x 9,81 x 0,141
= 5,5272 N
FU2 = 4 x 9,81 x 0,141
= 5,5272 N
FU3 = 4 x 9,81 x 0,141
= 5,5272 N
6. Menghitung Efesiensi
a. Efesiensi Rendah
0,784
Ef1 = ×100%
4,42822951
= 0,177045927%
0,784
Ef2 = ×100%
4,30453632
= 0,182133438%
0,784
Ef3 = ×100%
4,07662513
= 0,192315942%
b. Efesiensi Sedang

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


20
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

2,9008
Ef1 = ×100%
5,96842639
= 0,486024257%
2,9008
Ef2 = ×100%
45,96842639
= 0,486024257%
2,9008
Ef3 = ×100%
5,74669082
= 0,504777461%
c. Efesiensi Tinggi
5,5272
Ef1 = ×100%
8,62785884
= 0,640622442
5,5272
Ef2 = ×100%
7,39337117
= 0,747588599%
5,5272
Ef3 = ×100%
7,39337117
= 0,747588599%
Piringan Cekung
1. Menghitung Debit (Q)
a. Debit Rendah
0,01
Q1 =
57
= 0,0001754 m3/s
0,01
Q2 =
60
= 0,0001667 m3/s
0,01
Q3 =
63
= 0,0001587 m3/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


21
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

b. Debit Sedang
0,01
Q1 =
23
= 0,0004348 m3/s
0,01
Q2 =
25
= 0,0004 m3/s
0,01
Q3 =
25
= 0,0004 m3/s
c. Debit Tinggi
0,01
Q1 = 19

= 0,0005263 m3/s
0,01
Q2 =
20
= 0,0005 m3/s
0,01
Q3 =
21
= 0,0004762 m3/s
2. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida
a. Volume kecepatan aliran fluida rendah
0,0001754
V1 = 0,0000785

= 2,23488658 m/s
0,0001667
V2 = 0,0000785

= 2,12314225 m/s
0,0001587
V3 =
0,0000785
= 2,02204024 m/s
b. Volume kecepatan aliran fluida sedang
0,0004348
V1 =
0,0000785
= 5,53863196 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


22
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


23
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

0,000 4
V2 =
0,0000785
= 5,0955414 m/s
0,0004
V3 =
0,0000785
= 5,0955414 m/s
c. Volume kecepatan aliran tinggi
0,0005263
V1 =
0,0000785
= 6,70465974 m/s
0,0005
V2 = 0,0000785

= 6,36942675 m/s
0,0004762
V3 =
0,0000785
= 6,06612072 m/s
3. Menghitung Kecepatan Pancar Mengenai Piringan
a. V0 Rendah
V01 = √ 2,234886582 - 2 × 9,8 × 0,037
= 2,21860272 m/s
V02 = √ 2,123142252 - 2 × 9,8 × 0,037
= 2,10599454 m/s
V03 = √ 2,004027632 - 2 × 9,8 × 0,037
= 2,00402763 m/s
b. V0 Sedang
V01 = √ 5,538631962 - 2 × 9,8 × 0,037
= 5,53208134 m/s
V02 = √ 5,09554142 - 2 × 9,8 × 0,037
= 5,0884204 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


24
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

V03 = √ 5,09554142 - 2 × 9,8 × 0,037


= 5,0884204 m/s
c. V0 Tinggi
V01 = √ 6,704659742 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,69924938 m/s
V02 = √ 6,369426752 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,36373139 m/s
V03 = √ 6,066120722 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,06014031 m/s
4. Menghitung F Hitung
a. F Hitung Rendah
FH1 = 0,61 (2,21860272 + 2,23488658)
= 2,71662847 N
FH2 = 0,61 (2,10599454 + 2,12314225)
= 2,57977344 N
FH3 = 0,61 (2,00402763 + 2,02204024)
= 2,4559014 N
b. F Hitung Sedang
FH1 = 0,61 (5,53208134 + 5,53863196)
= 6,75313511 N
FH2 = 0,61 (5,0884204 + 5,0955414)
= 6,2122167 N
FH3 = 0,61 (5,00884204 + 5,0955414)
= 6,2122167 N
c. F Hitung Tinggi
FH1 = 0,61 (6,69924938 + 6,70465974)
= 8,17638456 N
FH2 = 0,61 (6,36373139 + 6,36942675)
= 7,76722646 N
FH3 = 0,61 (6,06014031 + 6,06612072)
= 7,39701922 N
5. Menghitung F Ukur

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


25
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

a. F Ukur Rendah
FU1 = 4 × 9,8 x 0,016
= 0,6272 N
FU2 = 4 × 9,8 x 0,016
= 0,6272 N
FU3 = 4 × 9,8 x 0,016
= 0,6272 N
F Ukur Sedang
FU1 = 4 × 9,8 x 0,87
= 3,4104 N
FU2 = 4 × 9,8 x 0,087
= 3,4104 N
FU3 = 4 × 9,8 x 0,087
= 3,4104 N
b. F Ukur Tinggi
FU1 = 4 × 9,8 x 0,128
= 5,0176 N
FU2 = 4 × 9,8 x 0,128
= 5,0176 N
FU3 = 4 × 9,8 x 0,128
= 5,0176 N
6. Menghitung Efesiensi
a. Efesiensi Rendah
0,6272
Ef1 = ×100
2,71662847
= 0,230874412%
0,6272
Ef2 = 2,57977344 ×100

= 0,243122124%
0,6272
Ef3 = 2,4559014 ×100

= 0,255384846%
b. Efesiensi Sedang

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


26
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

3,4104
Ef1 = ×100
6,75313511
= 0,505009887%
3,4104
Ef2 = ×100
5,0884204
= 0,548982781%
3,4104
Ef3 = 5,0884204 ×100

=0,548982781%
c. Efesiensi Tinggi
5,0176
Ef1 = ×100
8,17638456
= 0,613669766%
5,0176
Ef2 = ×100
7,76722646
= 0,645996357%
5,0176
Ef3 = ×100
7,39701922
= 0,678327289%
Piringan 300
1. Menghitung Debit (Q)
a. Debit Rendah
0,01
Q1 = 30

= 0,00033333 m3/s
0,01
Q2 = 32

= 0,0003125 m3/s
0,01
Q3 = 33

= 0,000303 m3/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


27
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

b. Debit Sedang
0,01
Q1 = 20

= 0,0005 m3/s
0,01
Q2 = 22

= 0,0004545 m3/s
0,01
Q3 = 23

= 0,0004348 m3/s
c. Debit Tinggi
0,01
Q1 =
19
= 0,0005263 m3/s
0,01
Q2 =
20
= 0,0005 m3/s
0,01
Q3 =
20
= 0,0005 m3/s
2. Menghitung kecepatan aliran fluida
a. Kecepatan Aliran Fluida Rendah
0,0003333
V1 = 0,0000785

= 4,2462845 m/s
0,0003125
V2 =
0,0000785
= 3,98089172 m/s
0,000303
V3 =
0,0000785
= 3,86025864 m/s
b. Kecepatan Aliran Fluida Sedang
0,0005
V1 = 0,0000785

= 6,36942675 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


28
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


29
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

0,0004545
V2 = 0,0000785

= 5,79038796 m/s
0,0004348
V3 = 0,0000785

= 5,53863196 m/s
c. Kecepatan Aliran Fluida Tinggi
0,0005263
V1 = 0,0000785

= 6,70465974 m/sv
0,0005
V2 = 0,0000785

= 6,36942675 m/s
0,0005
V3 = 0,0000785

= 6,36942675 m/s
3. Menghitung Kecepatan Pancar Mengenai Piringan
a. V0 Rendah
V01 = √ 4,24628452 - 2 × 9,8 × 0,037
= 4,23773667 m/s
V02 = √ 3,980891722 - 2 × 9,8 × 0,037
= 3,97177276 m/s
V03 = √ 3,860258642 -2 × 9,8 × 0,037
= 3,85085403 m/s
b. V0 Sedang
V01 = √ 6,369426752 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,36373139 m/s
V02 = √ 5,790387962 -2 × 9,8 × 0,037
= 5,78412246 m/s

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


30
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

V03 = √ 5,538631962 -2 × 9,8 × 0,037


= 5,53208134 m/s
c. V0 Tinggi
V01 = √ 6,704659742 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,69924934 m/s
V02 = √ 6,369436752 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,36373139 m/s
V03 = √ 6,369436752 - 2 × 9,8 × 0,037
= 6,69924934 m/s
4. Menghitung F Hitung
a. F Hitung Rendah
FH1 = 0,61 (4,23773667 x 4,2462845 x 0,886)
= 0,34187712
FH2 =0,61 (3,97177276 x 1,069413491 x 0,886)
= 0,31983553
FH3 = 0,61 (3,85085403 x 3,86025864 x 0,886)
= 0,30980073
b. F Hitung Sedang
FH1 = 0,61 (6,36373139 x 6,36942675 x 0,886)
= 0,51716277
FH2 =0,61 (5,78412246 x 5,79038796 x 0,886)
= 0,46948436
FH3 = 0,61 (5,53208134 x 5,53863196 x 0,886)
= 0,4487319
c. F Hitung Tinggi
FH1 = 0,61 (6,69924938 x 6,70465974 x 0,886)
= 0,54473857
FH2 =0,61 (6,36373139 x 6,36942675 x 0,886)
= 0,51716277
FH3 = 0,61 (6,36373139 x 6,36942675 x 0,886)
= 0,51716277
5. Menghitung F Ukur

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


31
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

a. F Ukur Rendah
FU1 = 4 x 9,81 x 0,02
= 0,784 N
FU2 = 4 x 9,81 x 0,02
= 0,784 N
FU3 = 4 x 9,81 x 0,02
= 0,784 N
b. F Ukur Sedang
FU1 = 4 x 9,81 x 0,056
= 2,1952 N
FU2 = 4 x 9,81 x 0,056
= 2,1952 N
FU3 = 4 x 9,81 x 0,056
= 2,1952 N
c. F Ukur Tinggi
FU1 = 4 x 9,81 x 0,077
= 3,0184 N
FU2 =4 x 9,81 x 0,077
= 3,0184 N
FU3 =4 x 9,81 x 0,077
= 3,0184 N
6. Menghitung Efesiensi
a. Efesiensi Rendah
0,784
Ef1 = ×100
0,34187712
= 2,293221633%
0,784
Ef2 = ×100
0,31983553
= 2,451259903%
0, 784
Ef3 = ×100
0,30980073
= 2,530658986%
b. Efesiensi Sedang

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


32
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

2,1952
Ef1 = ×100
0,51716277
=4,244698441%
2,1952
Ef2 = ×100
0,46948436
= 4,675768098%
2,1952
Ef3 = ×100
0,4487319
= 4,8920079%
c. Efesiensi Tinggi
3,0184
Ef1 = 0,54473857 ×100

= 5,541006617%
3,0184
Ef2 = 0,51716277 ×100

= 5,836460356%
3,0184
Ef3 = 0,51716277 ×100

= 5,836460356%
Tabel 2.7.1. Perhitungan Pada Piringan Datar
PERCOBAAN DEBIT ALIRAN Q(m^3/s) Yn(m) v(m/s) v0(m/s) Fhitung Fukur Efisiensi

rendah 0.00028571 0.007 3.639672429 3.629696323 2.214114757 0.2744 0.123932149


1 rendah 0.00033333 0.007 4.246284501 4.237736668 2.585019367 0.2744 0.106150075
rendah 0.00018868 0.007 2.403557265 2.388423649 1.456938426 0.2744 0.188340149
Rata-rata rendah 0.00026924 0.007 3.429838065 3.41861888 2.085357517 0.2744 0.139474124
sedang 0.00033333 0.018 4.246284501 4.237736668 2.585019367 0.7056 0.272957336
2 sedang 0.00032258 0.018 4.109307582 4.100474217 2.501289272 0.7056 0.282094521
sedang 0.00032258 0.018 4.109307582 4.100474217 2.501289272 0.7056 0.282094521
Rata-rata sedang 0.00032616 0.018 4.154966555 4.146228367 2.529199304 0.7056 0.279048793
tinggi 0.00052632 0.063 6.704659739 6.699249377 4.08654212 2.4696 0.604325106
3 tinggi 0.0005 0.063 6.369426752 6.363731385 3.881876145 2.4696 0.636187222
tinggi 0.0005 0.063 6.369426752 6.363731385 3.881876145 2.4696 0.636187222
Rata-rata tinggi 0.00050877 0.063 6.481171081 6.475570716 3.950098137 2.4696 0.625566517
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


33
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Tabel 2.7.2. Perhitungan Pada Piringan Cekung


PERCOBAAN DEBIT ALIRAN Q(m^3/s) Yn(m) v(m/s) v0(m/s) Fhitung Fukur Efisiensi

rendah 0.00017544 0.016 2.23488658 2.218602719 2.716628472 0.6272 0.230874412


1 rendah 0.00016667 0.016 2.123142251 2.105994543 2.579773444 0.6272 0.243122124
rendah 0.00015873 0.016 2.022040239 2.004027626 2.455901398 0.6272 0.255384846
Rata-rata rendah 0.00016695 0.016 2.12668969 2.109541629 2.584101105 0.6272 0.243127127
sedang 0.00043478 0.087 5.538631958 5.532081341 6.753135112 3.4104 0.505009887
2 sedang 0.0004 0.087 5.095541401 5.0884204 6.212216699 3.4104 0.548982781
sedang 0.0004 0.087 5.095541401 5.0884204 6.212216699 3.4104 0.548982781
Rata-rata sedang 0.00041159 0.087 5.243238253 5.236307381 6.392522837 3.4104 0.53432515
tinggi 0.00052632 0.128 6.704659739 6.699249377 8.17638456 5.0176 0.613669766
3 tinggi 0.0005 0.128 6.369426752 6.363731385 7.767226463 5.0176 0.645996357
tinggi 0.00047619 0.128 6.066120716 6.060140307 7.397019224 5.0176 0.678327289
Rata-rata tinggi 0.00050084 0.128 6.380069069 6.37437369 7.780210083 5.0176 0.645997804
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 2.7.3. Perhitungan Pada Piringan Cekung Setengah Lingkaran


PERCOBAAN DEBIT ALIRAN Q(m^3/s) Yn(m) v(m/s) v0(m/s) Fhitung Fukur Efisiensi
rendah 0.00028571 0.02 3.639672429 3.629696323 4.428229514 0.784 0.177045927
1 rendah 0.00027778 0.02 3.538570418 3.528308462 4.304536323 0.784 0.182133438
rendah 0.00026316 0.02 3.352329869 3.341496005 4.076625126 0.784 0.192315942
Rata-rata rendah 0.00027555 0.02 3.510190905 3.499833596 4.269796988 0.784 0.183831769
sedang 0.00038462 0.74 4.89955904 4.892152776 5.968426387 2.9008 0.486024257
2 sedang 0.00038462 0.74 4.89955904 4.892152776 5.968426387 2.9008 0.486024257
sedang 0.00037037 0.74 4.71809389 4.710402314 5.746690823 2.9008 0.504777461
Rata-rata sedang 0.00037987 0.74 4.839070656 4.831569288 5.894514532 2.9008 0.492275325
tinggi 0.00055556 0.141 7.077140835 7.072015441 8.627858838 5.5272 0.640622442
3 tinggi 0.00047619 0.141 6.066120716 6.060140307 7.393371174 5.5272 0.747588599
tinggi 0.00047619 0.141 6.066120716 6.060140307 7.393371174 5.5272 0.747588599
Rata-rata tinggi 0.00050265 0.141 6.403127422 6.397432018 7.804867062 5.5272 0.711933214
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 2.7.4. Perhitungan Pada Piringan 30o


PERCOBAAN DEBIT ALIRAN Q(m^3/s) Yn(m) v(m/s) v0(m/s) Fhitung Fukur Efisiensi
rendah 0.00033333 0.02 4.246284501 4.237736668 0.341877117 0.784 2.293221633
1 rendah 0.0003125 0.02 3.98089172 3.971772763 0.319835526 0.784 2.451259903
rendah 0.00030303 0.02 3.860258637 3.850854028 0.309800729 0.784 2.530658986
Rata-rata rendah 0.00031629 0.02 4.029144953 4.020121153 0.323837791 0.784 2.425046841
sedang 0.0005 0.056 6.369426752 6.363731385 0.517162769 2.1952 4.244698441
2 sedang 0.00045455 0.056 5.790387956 5.784122464 0.469484362 2.1952 4.675768098
sedang 0.00043478 0.056 5.538631958 5.532081341 0.4487319 2.1952 4.8920079
Rata-rata sedang 0.00046311 0.056 5.899482222 5.89331173 0.478459677 2.1952 4.604158146
tinggi 0.00052632 0.077 6.704659739 6.699249377 0.544738566 3.0184 5.541006617
3 tinggi 0.0005 0.077 6.369426752 6.363731385 0.517162769 3.0184 5.836460356
tinggi 0.0005 0.077 6.369426752 6.363731385 0.517162769 3.0184 5.836460356
Rata-rata tinggi 0.00050877 0.077 6.481171081 6.475570716 0.526354702 3.0184 5.737975776
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


34
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Grafik 2.7.1. Hubungan Fukur dan Fhitung pada Penampang Piringan Datar

Grafik 2.7.2. Hubungan Fukur dan Fhitung pada Piringan Cekung

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


35
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Grafik 2.7.3. Hubungan Fukur dan Fhitung pada Penampang Piringan Cekung
Setengah Bola

Grafik 2.7.4. Hubungan Fukur dan Fhitung pada Penampang Piringan 30⁰

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


36
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Grafik 2.7.5. Hubungan Fukur dan W pada Penampang Piringan Datar

Grafik 2.7.6. Hubungan Fukur dan W Penampang Piringan cekung

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


37
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Grafik 2.7.7. Hubungan Nilai Fukur dan W pada Penampang Piringan Cekung
Setengah Bola

Grafik 2.7.8. Hubungan Nilai Fukur dan W pada Penampang Piringan 30⁰

2.8. Analisis

Berdasarkan praktikum tumbukan akibat pancaran fluida yang telah dilakukan,


data yang diamati pada percobaan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan yaitu
debit, kecepatan aliran, Head Loss Mayor, bilangan Reynold, dan faktor gesekan.
Untuk percobaan kehilangan tinggi tekan akibat ekspansi tiba-tiba, data yang
diamati adalah debit, kecepatan aliran, dan Head Loss Mayor. Sedangkan pada
Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika
38
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

percobaan kehilangan tinggi tekan akibat tikungan siku tajam, data yang diamati
yaitu debit, kecepatan aliran, bilangan Reynold, Fblacius, Fdarcywaisbach dan kehilangan
energi. Analisis Dari percobaan Jet Impact yang telah dilaksanakan menghasilkan
perbandingan antara FUkur VS FHitung berdasarkan grafik yang diperoleh. Hubungan
antara FUkur dan FHitung menurut grafik adalah berbanding lurus. Semakin besar nilai
FUkur maka nilai FHitung semakin besar. Dapat dilihat dari data hasil perhitungan
dengan rata-rata FUkur pada piringan datar debit rendah yaitu 0,2744 N, debit
sedang yaitu 0,7056 N , debit tinggi 2,4696 N dengan rata-rata F Hitung debit rendah
yaitu 2,085357517 N, debit sedang 2,529199304 N, debit tinggi 3,950098137 N.
Rata-rata FUkur pada piringan cekung (setengah bola) debit rendah yaitu 0,784 N,
debit sedang yaitu 2,9008 N, debit tinggi 5,5272 N dengan rata-rata F Hitung debit
rendah yaitu 4,269796988 N, debit sedang 5,894514532 N. debit tinggi
7,804867062 N. Rata-rata FUkur pada piringan cekung debit rendah yaitu 0,6272 N,
debit sedang yaitu 3,4104 N, debit tinggi 5,0176 N dengan rata-rata F Hitung debit
rendah yaitu 2,584101105 N, debit sedang 6,392522837 N. debit tinggi
7,780210083 N. Rata-rata FUkur pada piringan datar sudut 30° debit rendah yaitu
0,784 N, debit sedang yaitu 2,1952 N, debit tinggi 3,0184 N dengan rata-rata
FHitung debit rendah yaitu 0,323837791 N, debit sedang 0,478459677 N. debit
tinggi 0,526354702 N. Dari grafik juga dapat dilihat efisiensi dari penggunaan
piringan datar (lingkaran), piringan cekung (setengah bola), piringan
cekung,piringan datar sudut 30˚ pada suatu alat Jet Impact. Hal ini sesuai dengan
rumus efisiensi yaitu FUkur/FHitung, dimana FUkur menjadi parameter Y dan FHitung
menjadi parameter X. Tujuan lainya adalah untuk membandingkan efisiensi dari
keempat piringan tersebut. Kondisi ideal adalah saat dimana efisiensi mencapai
nilai 1 atau 100% yang berarti FUkur = FHitung (Y=X). Dari grafik didapatkan bahwa
rata-rata efisiensi dari piringan datar(lingkaran) debit rendah yaitu sebesar
0,139474124%, debit sedang yaitu sebesar 0,279048793%, debit tinggi yaitu
sebesar 0,625566517%. Rata-rata efisiensi dari piringan cekung (setengah bola)
debit rendah sebesar 0,183831769%, debit sedang yaitu sebesar 0,492275325%,
debit tinggi yaitu sebesar 0,711933214%. Rata-rata efisiensi dari piringan cekung
debit rendah sebesar 0,243127127% debit sedang yaitu sebesar 0,53432515%,
debit tinggi yaitu sebesar 0,645997804%. Rata-rata efisiensi dari piringan datar

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


39
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

sudut 30˚ debit rendah sebesar 2,425046841%, debit sedang yaitu sebesar
4,604158146%, debit tinggi yaitu sebesar 5,737975776%. Efisiensi tidak
mencapai 100% atau ideal, karena adanya energi yang hilang saat terjadinya
tumbukan. Saat air menabrak piringan, terjadi momentum, tapi momentum
tersebut tidak sepenuhnya diubah menjadi gaya. Selisih kehilangan momentum
tersebut menjadi faktor pengurangan efisiensi dari efisiensi ideal. Pada grafik
hubungan antara FUkur dan W adalah berbanding lurus. Semakin besar nilai F Ukur
maka nilai W semakin besar. Semakin besar nilai Y maka efisiensi semakin besar,
semakin besar nilai Y maka debit yang dihasilkan semakin besar.

2.9. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan


kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari percobaan dapat diketahui bahwa piringan cekung (setengah bola) yang
paling efektif dalam menghasilkan energi mekanis. Gaya yang ditimbulkan
semakin besar apabila debit yang di pancarkan semakin besar dan
sebaliknya.
b. Nilai Fhitung dan Fukur berbanding lurus semakin besar nilai FUkur maka nilai
FHitung semakin besar. Nilai pada setiap piringan berbeda-beda disebabkan
oleh bentuk dari piringan itu sendiri.
c. Efisiensi tidak mencapai 100% atau ideal, karena adanya energi yang hilang
saat terjadinya tumbukan. Terjadinya kehilangan titik tekan diakibatkan
karena adanya pengaruh gesekan pada pipa lurus, kontraksi dan ekspansi
tiba-tiba, serta tikungan pada pipa.
d. Debit air menjadi salah satu pengaruh kehilangan tinggi tekan. Apabila debit
air lebih kecil, maka kehilangan tinggi tekan juga lebih kecil, begitu juga
sebaliknya. Semakin besar diameter pipa, maka faktor gesekan mengecil
sehingga kehilangan tinggi tekan pada pipa juga mengecil, begitu juga
sebaiknya dengan diameter pipa yang kecil.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


40
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

2.10. Saran

Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan beberapa saran yaitu :


a. Pada saat praktikum disarankan untuk dilakukan secara teliti saat melakukan
perhitungan agar dihasilkannya nilai yang non-akurat.
b. Sebelum praktikum dilaksanakan harus selesai menonton video penjelasan
modul di Youtube untuk menghindari kesalahan pada perhitungan dan
penggunaan alat.

2.11. Daftar Pustaka

Tim Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidraulika ITERA 2020. Modul


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika. Bandar Lampung: ITERA.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


41
Institut Teknologi Sumatera Kelompok

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


42

Anda mungkin juga menyukai