BAB 2
JET IMPACT
2.1 Tujuan
1. Mencari waktu dari setiap beban 5 gram, 10 gram, dan 15 gram berdasarkan
volume yang telah ditentukan.
2. Menghitung besarnya debit dari masing-masing beban (5 gram, 10 gram ,15
gram) berdasarkan volume yang ditentukan.
3. Menghitung besarnya gaya pancaran berdasarkan contoh percobaan dan statis
momen pada masing-masing beban.
4. Menghitung faktor korelasi dari masing-masing beban (5 gram, 10 gram, 15
gram).
Menurut Bambang Triatmojo (1993) rumus yang berlaku untuk praktikum Jet
Impact adalah sebagai berikut:
1. Momentum = Q v...............................................................................(2.1)
2. Gaya (F) = Q dv ............................................................................(2.2)
Dengan :
= rapat massa (kg/m3),
Q = debit (m3/s),
v = kecepatan (m/s),
dv = percepatan (m/s2).
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 4
Apabila ditinjau tabung pipa yang terdiri dari sejumlah tabung aliran yang dibatasi
oleh tampang 1 dan 2, maka gaya yang terjadi pada fluida di dalam tabung yaitu:
F= Q (v2 v1) ...........................................................................................(2.3)
v2
D
v F R
v1
Menurut Bambang Triatmojo (1993), gaya reaksi yang diberikan oleh plat
terhadap impact pancaran fluida adalah sebagai berikut :
R = - F = - Q (v2 v1) ...............................................................................(2.4)
dan jika v2 = 0, maka gaya reaksi yang diberikan oleh plat adalah sebagai berikut:
R = - F = - Q (v2 v1)
= - A v (-v1)
= A v12 ................................................................................................(2.6)
Rumus di atas berlaku untuk plat datar tetap.
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 5
Rumus gaya reaksi untuk plat lengkung tetap dipengaruhi oleh sudut
kelengkungan, yaitu sudut masuk dan sudut keluar dari plat lengkung, yaitu dan
terhadap garis sejajar arah aliran atau sumbu x.
v cos
F
v cos
Maka, gaya yang ditimbulkan oleh zat cair pada plat lengkung adalah sebagai
berikut :
Apabila = = 0, maka:
R = A v (v cos 0 + v cos 0)
= A v (v + v)
= A v 2v
R = 2 A v..........................................................................................(2.10)
Dimana:
R = gaya pancaran (N),
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan :
1. Engsel 6. Beban (W = 5 gr, 10 gr, 15 gr)
2. Beban Merata Lengan (1,053 kg/m) 7. Tabung Kaca
3. Plat Lengkung (P = 153,05 gr) 8. Pipa Biasa
4. Curat (D = 0,01 m2) 9. Pipa
5. Kaki
Menurut Timoshenko & Gere (1997), gaya pancaran air berdasarkan statis momen
adalah sebagai berikut:
1
FL2 W ( L1 L2 ) q( L1 L2 ) 2 PL2 ........................................................(2.11)
2
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 7
1
W ( L1 L2 ) q( L1 L2 ) 2 PL2
F 2 ..................................................................................(2.12)
L2
Keterangan:
F = gaya pancaran air (N),
W = beban (kg),
P = plat lengkung (kg),
q = beban merata lengan (kg),
L1 = panjang lengan 1 (m),
L2 = panjang lengan 2 (m).
Praktikum ini dapat diaplikasikan khususnya bagi para teknisi hidraulika dalam
perencanaan PLTU. Untuk menghitung besarnya momentum yang terjadi pada
suatu benda dari kecepatan fluida yang menumbuk suatu benda yang nantinya
mengakibatkan pengkikisan pada karang yang terjadi di laut, sehingga dapat
membangun PLTU di dekat laut yang lebih aman.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Jet Impact adalah sebagai
berikut :
2.3.1 Alat
a. Piranti Jet Impact
b. Hydraulic Bench
c. Anak timbangan dengan beban 5 gram, 10 gram, dan 15 gram
d. Stopwatch
e. Mistar ukur
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 8
2.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah air.
Gambar 2.4 Jet Impact dan Hydraulic bench Gambar 2.5 Stopwatch
Berikut adalah gambar bahan yang digunakan dalam praktikum Jet Impact:
Mulai
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 12
Kesimpulan
Selesai
Keterangan variabel
n : Data ke-n (1,2,3,,dst)
Qn : Debit ke-n
vn : kecepatan ke-n
Fpn : Gaya pancaran dari hasil percobaan ke-n
Fn : Gaya akibat dari perhitungan teori statis momen ke-n
n : Faktor korelasi ke-n
Wn : berat beban ke-n
a. Untuk beban pertama (W1) = 10 gram = 0,01 kg
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 14
F1 = 6,722 N
Faktor korelasi FP1 dengan F1 (1)
FP1 5,721
1 0,851
F1 6,722
F1 FP1
% Kesalahan Relatif = 100%
F1
6,722 6,035
= 100%
6,722
= 10,2 %
b. Untuk beban kedua (W2) = 20 gram = 0,02 kg
0,482 0,480 0,499
Q2 rata rata 0,487 m 3 / dt
3
Q2 rata rata 0,487
v2 6,2 m / dt
A 7,854 10 5
Gaya pancaran air berdasarkan percobaan (FP2)
FP2 = 2 A v2
= 2 1000 7,85410-5 (6,2)
FP2 = 6,038 N
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 15
F2 = 6,97 N
Faktor korelasi FP2 dengan F2 (2)
FP2 6,038
2 0,866
F2 6,97
F2 FP2
% Kesalahan Relatif = 100%
F2
6,97 6,038
= 100%
6,97
= 13,3 %
F3 = 7,213 N
Faktor korelasi FP3 dengan F3 (3)
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 16
FP3 6,442
3 0.893
F3 7,213
F3 FP3
% Kesalahan Relatif = 100%
F3
7,213 6,442
= 100%
7,213
= 10,6 %
2.8 Pembahasan
Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Gaya Pancaran dari Percobaan Maupun Teori
W Q V FPn Fn Kesalahan
No
(gram) (m/dt) (m/dt) (N) (N) Relatif (%)
1 10 0,474 6,035 5,721 6,722 0,85 10,2
2 20 0,487 6,2 6,038 6,97 0,86 13,3
3 30 0,503 6,404 6,442 7,213 0,89 10,6
2. Faktor Alat
a. Terdapat lubang-lubang pada lengan beban yang tidak diperhitungkan di
mana lubang-lubang tadi mengurangi berat lengan beban (q).
b. Kondisi alat Jet Impact yang digunakan terdapat kebocoran sehingga
mempengaruhi perhitungan debit air.
c. Stopwatch yang digunakan kurang representatif.
Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antara debit, volume, dan waktu
adalah sebagai berikut:
V
Q
t
dimana: Q = debit (m3/dt),
V = volume (m3),
t = waktu (dt).
Besar debit (Q) berbanding terbalik dengan waktu (t). Besar debit (Q) berbanding
lurus dengan volume (V). Pada volume yang tetap, semakin besar beban yang
dikenakan, maka debit air yang mengalir semakin besar dan menyebabkan waktu
yang diperlukan semakin kecil.
Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antara debit, kecepatan pancaran,
dan luas penampang adalah sebagai berikut:
Q =A v
dimana: Q = debit (m/dt),
A = luas penampang (m),
v = kecepatan pancaran (m/dt).
Besarnya debit (Q) berbanding lurus dengan kecepatan pancaran (v) dengan luas
penampang (A) yang tetap. Pada luas penampang yang tetap, semakin besar debit
yang mengalir mengakibatkan kecepatan pancaran semakin besar. Setiap
perubahan harga beban akan menghasilkan perubahan nilai terhadap gaya yang
dihasilkan.
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Jaringan Perpipaan 2015 18
2.9 Kesimpulan
Dari percobaan dan analisis data yang dihasilkan, maka dapat disimpulkan :
1. Waktu dari setiap beban 10 gram, 20 gram, dan 30 gram berturut- turut
adalah T1 = 31,59 dt; T2 = 30,8 dt; T3 = 29,76 dt.
2. Besarnya debit dari masing-masing beban 10 gram, 20 gram, dan 30 gram
berturut-turut adalah Q1 = 0,474 m/dt; Q2 = 0,487 m/dt; dan Q3 = 0,503
m/dt.
3. Besarnya gaya yang ditimbulkan pancaran air akibat beban 10 gram adalah
FP1 = 5,721 N F1 = 6,722 N; beban 20 gram adalah FP2 = 6,038 N dan F2 =
6,97 N; beban 30 gram adalah FP3 = 6,442 N dan F3 = 7,213 N.
4. Besarnya faktor koreksi () dari masing-masing beban 10 gram, 20 gram,
dan 30 gram berturut-turut adalah 1 = 0,851; 2 = 0,866; dan 3 = 0,893.
Hasil praktikum dirasa kurang baik, karena harga faktor koreksi () telah
menunjukkan hasil angka 1. Sehingga dapat dikatakan praktikum ini belum
berhasil.
2.10 Saran