Anda di halaman 1dari 15

Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017

Bab 2 Jet Impact


Kelompok 2

BAB 2
JET IMPACT

2.1. Maksud dan Tujuan


2.1.1. Maksud
Maksud dari praktikum jet impact adalah mencari waktu berdasarkan volume dan beban
yang telah ditentukan.
2.1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum jet impact adalah
1. Menghitung besarnya debit dari masing-masing beban (5gram,10gram,15gram)
berdasarkan volume yang ditentukan.
2. Menghitung besarnya gaya pancaran berdasarkan hasil percobaan dan statis momen
pada masing-masing beban, kemudian membandingkan hasilnya dengan angka
korelasi.

2.2. Dasar Teori


Perubahan aliran partikel fluida dapat menyebabkan terjadinya gaya yang sebanding dengan laju
perubahan momentum.

Rumus yang berlaku untuk praktikum jet impact adalah sebagai berikut (Bambang
Triatmojo;1993) :
1. Momentum = ρ Q v 2.1.
2. Gaya (F) = ρ Q dv 2.2.

Apabila ditinjau tabung pipa yang terdiri dari sejumlah tabung aliran yang dibatasi oleh tampang
1 dan 2, maka gaya yang terjadi pada fluida di dalam tabung yaitu :

2
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

F = ρ Q (v2 – v1) 2.3.

v2 D

v1 v F R

Gambar 2.1 Arah Aliran

Gaya reaksi yang diberikan oleh plat terhadap impact pancaran fluida (Bambang Triatmojo,
1993)
R = - F = - ρ Q (v2 – v1) 2.4.
Apabila persamaan kontinuitas aliran fluida sebagai berikut
Q=Av 2.5.
dan jika v2 = 0, maka gaya reaksi yang diberikan oleh plat adalah sebagai berikut :
R = - F = - ρ Q (v2– v1)
= - ρ A v (- v1)
= ρ A v1² 2.6.

Rumus di atas berlaku untuk plat datar tetap.

Rumus gaya reaksi untuk plat lengkung tetap dipengaruhi oleh sudut kelengkungan, yaitu sudut
masuk dan sudut keluar dari plat lengkung, yaitu α dan β terhadap garis sejajar arah aliran atau
sumbu x.

3
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

v cos β
β
F > α

v cos α

Gambar 2.2 Sudut Pancaran

dimana : α = sudut masuk


β = sudut keluar

Komponen kecepatan pancaran masuk terhadap sumbu x adalah sebagai berikut (Bambang
Triatmojo;1993) :
v1 = v cos α 2.7.
Komponen kecepatan pancaran keluar terhadap sumbu x adalah sebagai berikut :
v1 = v cos β 2.8.
Maka, gaya yang ditimbulkan oleh zat cair pada plat lengkung adalah sebagai berikut :
R = - F = - ρ A v (-v cos α – v cos β)
= ρ A v (v cos α + v cos β) 2.9.
Apabila α = β = 0, maka :
R = ρ A v (v Cos 0 + v Cos 0)
= ρ A v (v+v)
= ρ A v 2v
= 2 ρ A v² 2.10.
Dimana :
R = gaya pancaran (N)
A = luas tampang pancaran (m2)
V = kecepatan air (m/dt)
𝜌 = massa jenis (kg/m3)

4
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

Hal ini menunjukkan bahwa gaya yeng terjadi pada plat lengkung dimana pancaran membentuk
sudut 180º adalah dua kali besar gaya yang terjadi pada plat datar. Dengan kata lain, plat
lengkung mempunyai efektifitas yang lebih tinggi dalam menangkap tenaga pancaran
dibandingkan dengan plat datar.

L1 L2

W P

Gambar 2.3 Sketsa Piranti Jet Impact

Keterangan :
1. Beban merata lengan (1,053 kg/m)
2. Engsel
3. Plat lengkung (P = 153,05 gr)
4. Curat (D = 0.01 m2)
5. Kaki
6. Beban (W = 5 gr,10 gr,15 gr)
7. Tabung kaca
8. Inlet
9. Pipa
10. Outlet

5
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

Statis momen : (Sumber: Timoshenko & Gere,1997)


1
FL2  W ( L1  L2 )  q( L1  L2 ) 2  PL2 2.11.
2
1
W ( L1  L2 )  q( L1  L2 ) 2  PL2
F 2 2.12.
L2

Keterangan :
F = gaya pancaran air (N)
W = beban (kg)
P = plat lengkung (kg)
q = beban merata lengan (kg)
L1 = panjang lengan 1 (m)
L2 = panjang lengan 2 (m)

2.2.2 Aplikasi Jet Impact


Pemanfaatan Jet Impact, yaitu sebagai faktor penggerak turbin dimana air yang di pancarkan
berubah dari energi potensial menjadi energi kinetik.
Sebagai mesin yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi aliran seperti
pada pompa dan kompresor.

2.3. Alat dan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
2.3.1 Alat
a. Piranti jet impact
b. Hydraulics Banch
c. Anak timbangan
d. Stopwatch
e. Mistar ukur

6
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

2.3.2 Bahan
Bahan yang digunkan adalah air.

2.5 Gambar Alat dan Bahan

Gambar 2.4 Piranti Jet Impact Gambar 2.5 air Gambar 2.6 Stopwatch

2.4. Prosedur Percobaan

Cara melakukan praktikum jet impact adalah sebagai berikut


1. Persiapkan piranti jet impact pada Hydraulic Bench sedemikian sehingga tidak goyah,
2. Letakkan beban ( anak timbangan ) pada ujung lengan,
3. Hidupkan pompa air,
4. Atur pancaran yang menghantam plat lengkung dengan memutar keran pengatur pelan-pelan
sampai lengan ( batang logam ) pada piranti jet impact benar-benar dalam keadaan sejajar,
5. Ukur debit aliran dengan menggunakan alat ukur Thompson,
6. Ulangi prosedur di atas untuk variasi beban yang lain.

7
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

2.5 Diagram Alir

Mulai

Mempersiapkan alat dan bahan.

Meletakkan beban/ anak timbangan pada ujung lengan.

Mengatur pancaran air pelengkung.

Mengukur debit aliran dengan mencatat waktu yang dibutuhkan manometer


debit sampai mencapai volume tertentu.

Mengulangi langkah 5 sebanyak tiga kali

Mengulangi prosedur diatas dengan variasi beban.

Menganalisis data dengan menghitung debit dan debit rata-rata masing-masing


beban.

Kesimpulan

Selesai

Gambar 2.7 Diagram Alir Percobaan Jet Impact

8
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

2.6 Data Hasil Percobaan


Data awal percobaan
L = panjang lengan total = 38 cm = 0,38 m
L1 = panjang lengan beban 1 = 23 cm = 0,23 m
L2 = panjang lengan beban 2 = 15 cm = 0,15 m
P = plat lengkung = 0,15305 kg
D = diameter curat = 10 mm = 0,01 m
A = luas penampang curat = 7,854 x 10-5 m2
q = berat lengan beban = 1,053 kg/m
air = massa jenis air = 1000 kg m-3

Tabel 2.1 Hasil pengamatan percobaan jet impact

Beban Volume Waktu Debit Debit rata-rata


(gram) (Liter) (detik) (m3/dt) (m3/dt)
28,9 5,1903 x 10-4
5 15 28,9 5,1903 x 10-4 5,2024 x 10-4
28,7 5,2264 x 10-4
28,6 5,2947 x 10-4
10 15 28,8 5,2083 x 10-4 5,12431 x 10-4
28,7 5,1164 x 10-4
28,3 5,3000 x 10-4
15 15 28,1 5,3380 x 10-4 5,3109 x 10-4
28,6 5,2947 x 10-4

9
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

2.7 Analisis Data


Keterangan Variabel

n = data ke – n (1,2,3, …. dst)

Qn = debit ke - n

Vn = kecepatan ke - n

Fpn = gaya pancaran dari hasil percobaan ke - n

Fn = gaya akibat dari perhitungan teori statis momen ke - n


n
= faktor koreksi ke - n

Wn = berat beban ke – n

a) Untuk beban pertama (W1) = 5 gram = 0,005 kg


Q1 rata−rata
V1 =
𝐴

5,2024 x 10−4
V1 =
7,854 x 10−5

V1 = 6,6238 m/dt

Gaya pancaran air berdasarkan percobaan (FP1)

FP1 = 2 x  x A x v12

= 2 x 1000 x 7,854 x 10-4 x (6,6238)2

= 6,8918 N

10
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

Gaya pancaran air berdasarkan statis momen (F1)

𝑊1 (𝐿1+𝐿2)+ 1⁄2 𝑞 (𝐿1+𝐿2)2 +PL2


F1 =⌊ ⌋xg
𝐿2

0,005 (0,38)+ 1⁄2 1,503 (0,38)2 +0,15305 x 0,15


=⌊ ⌋ x 9,81
0,15

= 6,5923 N

Faktor koreksi F1 (α1)


FP1
α1 =
F1

6,8918
= = 1,0450
6,5923

F1−FP1
Prosentase kesalahan relatif = | | x 100 %
F1

6,5923−6,8918
=| |
6,5923

= 4,5431 %

b) Untuk beban pertama (W2) = 10 gram = 0,010 kg


Q2 rata−rata
V2 =
𝐴

5,2431 x 10−4
=
7,854 x 10−5

= 6,6757 m/dt

Gaya pancaran air berdasarkan percobaan (FP2)

FP2 = 2 x  x A x v22

= 2 x 1000 x 7,854 x 10-4 x (6,6757)2

= 7,0000 N

11
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

Gaya pancaran air berdasarkan statis momen (F2)

𝑊1 (𝐿1+𝐿2)+ 1⁄2 𝑞 (𝐿1+𝐿2)2 +PL2


F2 =⌊ ⌋xg
𝐿2

0,010 (0,38)+ 1⁄2 1,503 (0,38)2 +0,15305 x 0,15


=⌊ ⌋ x 9,81
0,15

= 6,7165 N

Faktor koreksi F2 (α2)


FP1
α2 =
F1

7,0000
= = 1,0422
6,7165

F2−FP2
Prosentase kesalahan relatif = | | x 100 %
F2

6,7165−7,0000
=| |
6,7165

= 4,2209 %

c) Untuk beban pertama (W3) = 15 gram = 0,015 kg


Q3 rata−rata
V3 =
𝐴

5,3109 x 10−4
=
7,854 x 10−5

= 6,7620 m/dt
Gaya pancaran air berdasarkan percobaan (FP3)

FP3 = 2 x  x A x v32

= 2 x 1000 x 7,854 x 10-4 x (6,7620)2

= 7,1824 N

12
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

Gaya pancaran air berdasarkan statis momen (F3)

𝑊1 (𝐿1+𝐿2)+ 1⁄2 𝑞 (𝐿1+𝐿2)2 +PL2


F3 =⌊ ⌋xg
𝐿2

0,015 (0,38)+ 1⁄2 1,503 (0,38)2 +0,15305 x 0,15


=⌊ ⌋ x 9,81
0,15

= 6,8408 N

Faktor koreksi F3 (α3)


FP3
α3 =
F3

7,1824
= = 1,0499
6,8408

F3−FP3
Prosentase kesalahan relatif = | | x 100 %
F3

6,8408−7,1824
=| |
6,8408

= 4,9935 %

13
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

2.8 Pembahasan
Tabel 2.2 Hasil perhitungan gaya pancaran dari percobaan maupun teori

W Q V Fpn Fn α Kesalahan
No (gram) (m3/dt) (m/dt) (N) (N) Relatif (%)
1 5 5,2024x10-4 6,6238 6,8918 6,5923 1,0450 4,5431
2 10 5,2431x10-4 6,6757 7,0000 6,7165 1,0422 4,2209
3 15 5,3109x10-4 6,7620 7,1824 6,8408 1,0499 4,9935

Perbandingan gaya-gaya hasil perhitungan dan gaya-gaya hasil percobaan adalah sebagai
berikut :

Percobaan 1 α1 = 1,0450

Percobaan 2 α2 = 1,0422

Percobaan 3 α3 = 1,0499

Berdasarkan pengamatan tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa untuk kondisi ideal harga factor
koreksi (α) adalah mendekati 1. Apabila harga factor koreksi bernilai melampaui angka 1
menggambarkan bahwa pada percobaan masih terdapat beberapa factor kesalahan. Menurut
kelompok kami kesalahan atau kurang ketelitian terletak pada praktikan dalam mengukur waktu
pada stopwatch.

Factor kesalahan tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Factor praktikan
1. Kurang teliti atau akurat atau kurang kebersamaan antara penghentian waktu stopwatch
dan penghentian aliran pada bak penampungan dalam mengukur debit.
2. Kesalahan dalam pembacaan gelas ukur
b. Faktor alat
1. Stopwatch yang digunakan kurang representatif.
2. Kondisi penempatan ember yang kurang stabil.
3. Kondisi alat jet impact yang tidak dapat distabilkan pada posisi lengan.

Menurut Bambang Triatmojo (1993) hubungan antara debit, volume dan waktu sebagai berikut :
𝑉
Q= 2.11.
𝑡

Dimana : Q = debit (m3/dt)

14
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

V = volume (m3)

t = waktu (detik)

Besar debit (Q) berbanding terbalik dengan waktu (t). Besar debit (Q) berbanding lurus dengan
volume (V). Pada volume yang tetap, semakin besar beban yang dikenakan, maka debit air yang
mengalir semakin besar dan menyebabkan waktu yang diperlukan semakin kecil.

Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antara debit kecepatan pancaran dan luas
penampang adalah sebagai berikut :

Q=AxV 2.12

Dimana : Q = debit (m3/dt)

A = luas penampang (m2)

V = kecepatan pancaran (m/dt)

Besarnya debit (Q) berbanding lurus dengan kecepatan pancaran (V) dengan luas penampang (A)
yang tetap. Pada luas penampang yang tetap, semakin besar debit yang mengalir mengakibatkan
kecepatan pancaran semakin besar. Setiap perubahan harga beban akan menghasilkan perubahan
nilai terhadap gaya yang dihasilkan.

2.9 Kesimpulan
Dari percobaan dan analisis data yang dihasilkan, maka dapat disimpulkan :

1. Besarnya debit dari masing-masing beban 5 gram, 10 gram, dan 15 gram berturut-turut
adalah Q1 = 5,1903x10-4 m3/dt ; Q2 = 5,1903x10-4 m3/dt ;
Q3 = 5,2264x10-4 m3/dt.

2. Besarnya gaya yang ditimbulkan pancaran air akibat beban 5 gram, 10 gram, dan 15 gram
berturut-turut adalah FP1 = 6,8918 N ; dan F1 = 6,5923 N ; FP2 = 7,000 N ; dan F2 = 6,7165
N ; FP3 = 7,1824 N ; dan F3 = 6,8408 N.
3. Besarnya factor koreksi (α) dari masing-masing beban 5 gram, 10 gram, dan 15 gram
berturut-turut adalah α1 = 1,0450 ; α2 = 1,0422 ; α3 = 1,0499. Hasil praktikum dirasa cukup

15
Laporan praktikum Mekanika Fluida 2017
Bab 2 Jet Impact
Kelompok 2

baik, namun karena hanya factor koreksi menunjukkan hasil yang melampaui angka 1.
Sehingga dapat dikatakan praktikum ini kurang berhasil.

2.10 Saran
Untuk memperoleh keakuratan hasil praktikum, penguasaan materi dan ketelitian sangat
diperlukan pada praktikan terutama dalam pembacaan ukuran dan juga ketepatan dalam
menghitung waktu. Factor alat juga sangat menentukan, kerusakan pada alat harus di hindari
karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil/data. Bagi praktikan hendaknya menguasai materi
dan dapat menguasai diri serta memperhatikan arahan dari asisten untuk pelaksanaannya,
diperlukan keteraturan dan kedisiplinan dalam melaksanakan praktikum, baik oleh praktikan
maupun asisten.

16

Anda mungkin juga menyukai