BAB 2
2.1 PENDAHULUAN
drainase, air bersih dan sebagainya sering menggunakan prinsip saluran terbuka.
diperlukan suatu alat yang di sebut pintu air. Banyak macam dan jenis pintu air
dan salah satu diantaranya adalah pintu sorong (sluice gate). Pintu sorong adalah
sekat yang dapat diatur bukaannya. Aliran setelah melewati pintu sorong
melewati pintu sorong atau di hilir saluran terjadi peristiwa yang dinamakan
hydraulic jump (lompatan hidrolis). Secara fisik pintu sorong dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat
(Sumber : www.scribd.com/doc/82396510/Modul-1-1-19)
24
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Keterangan :
Tujuan dari percobaan pintu sorong dan air loncat ini adalah sebagai
berikut :
3. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada pintu sorong (Fg dan Fh).
Alat-alat yang digunakan pada percobaan pintu sorong dan air loncat ini
25
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Keterangan :
1. Pintu sorong
2. Meteran
3. Manometer
4. Pompa
5. Penampung air
tinggi muka air sebelum dan pada kontraksi. Besarnya debit aliran (Q) dapat
26
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Dimana:
d1 = 2,615 cm
d2 = 1,615 cm
Keterangan :
v2
: Tinggi kecepatan
2 g
b y1 2 g y 0
Qt =
y1 (2.2)
1
y0
Di mana :
sebagai berikut :
y1 Qa
Cc = dan Cv =
yg Qt
Di mana :
Qt : Debit teori
Cc : Koefisien kontraksi
Cv : Koefisien kecepatan
Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis
Fh = 0,500 g (y 0 y g ) (2.3)
H = y0 y g
Gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat dihitung
dengan rumus :
y02 Q 2 y
= 0,500 g y1 2 1 2
1 1
2
Fg
y1 b y1 y0
(2.4)
Di mana :
29
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
1. Bilangan Froude
v
Fra = (2.5)
gy
Di mana :
v : Kecepatan aliran
y : Tinggi aliran
2. Kedalaman di hulu (Ya) dan hilir (Yb) air loncat memiliki hubungan
sebagai berikut :
yb
ya
1
2
= 1 8 Fra 2 1
(2.6)
Di mana :
ΔH =
y b y a 3 (2.7)
4 ya yb
1
Q2
Yc =( )3 (2.8)
2 g b2
3
Eminimum = yc (2.9)
2
30
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Prosedur dalam percobaan pintu sorong dan air loncat adalah sebagai
berikut :
saluran.
4. Mengukur dan mencatat nilai y0, yg, y1, y2, ya, xa, yb, dan xb setelah aliran
stabil.
Di mana:
31
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
pintu sorong.
3. Mengukur dan mencatat nilai y0 , yg, y1, ya, xa, yb dan xb setelah aliran
stabil.
berikut :
32
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Data yang dihasilkan dari praktikum pintu sorong dan air loncat adalah
ketinggian dan jarak. Data tersebut selanjutnya dapat diolah kembali hingga
mendapatkan hasil berupa grafik yang menggambarkan hubungan antar data yang
telah di hitung sebelumnya. Grafik tersebut dibagi menjadi dua, grafik untuk data
pintu sorong dan grafik untuk data air loncat. Prosedur membuat grafik dalam
1. Cc Vs yg/y0
2. Cv Vs yg/y0
33
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
3. Fg/Fh Vs yg/y0
adalah 1.
1. (yb/ya)ukurVs (yb/ya)teori
tinggi muka air sebelum dan sesudah loncat yang didapat dari teori
34
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
2. L/yb Vs Fra
a. Grafik ini bertujuan untuk menentukan jenis air loncat yang terjadi
3. yc Vs Em
Berikut ini merupakan tabel data serta perhitungan dari percobaan pintu
sorong dan air loncat dengan debit tetap maupun berubah, serta Ygtetap maupun
berubah.
Adapun data yang di hasilkan dari praktikum pintu sorong adalah sebagai
berikut :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
35
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Tabel 2.1 Data Pintu Sorong dan Air Loncat Debit Tetap, yg Berubah
Qt Qa Cc Cv Fg Fh yg/yo Fg/Fh
612,928 516,535 0,667 0,843 17141,490 13778,145 0,145 1,244
649,518 516,535 0,750 0,795 21622,671 18251,505 0,116 1,185
507,412 516,535 0,571 1,018 39455,415 34609,680 0,077 1,140
538,429 516,535 0,667 0,959 49863,353 45204,480 0,059 1,103
461,277 516,535 0,600 1,120 83299,341 77871,780 0,038 1,070
36
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
H1 = 6,700 cm
H2 = 7,000 cm
Koreksi = H2 – H1
37
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
= 7,000 – 6,700
= 0,300 cm
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
=8,000–5,500 –0,300
= 2,200 cm
berikut :
= 110,9069 π ΔH2
1
Qa
= 516,535 cm3/s
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
y1 = 0,600 cm
y0 = 6,200 cm
b y1 2 g y 0
Qt =
y1
1
y0
38
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
= 612,928 cm3/s
Data :
y1 = 0,600 cm
yg = 0,900 cm
y1
Cc =
yg
0,600
=
0,900
= 0,667
Data :
Qa = 516,535 cm3/s
Qt = 489,595 cm3/s
Qa
Cv =
Qt
39
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
516,535
=
612,928
= 0,843
5. Perhitungan Fg
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
y1 = 0,600 cm
y0 = 6,200 cm
Qa = 516,535 cm3/s
y 0 2 ρ Qa 2 y1
= 0,50 ρ g y1 2 1 2 1
2
Fg
y1 b y1 y 0
6,200 2
= 0,500 1,000 981,000 0,600 2 2
1,000
0,600
= 14409,490 gr.cm/s
6. Perhitungan Fh
Data :
g = 981,000 cm/s2
40
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
y0 = 6,200 cm
yg = 0,900 cm
= 13778,145 gr.cm/s
7. Perhitungan yg/y0
Data :
yg = 0,900 cm
y0 = 6,200 cm
yg 0,900
=
y0 6,200
= 0,145
8. Perhitungan Fg/Fh
Data :
Fg = 35399,150 g.cm/s
Fh = 13778,145 g.cm/s
41
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Fg 14409,490
=
Fh 13778,145
= 1,046
sebagai berikut :
Data :
b = 9,700 cm
H1 Sebelum = 6,700 cm
H2 Sebelum = 7,000 cm
Koreksi = 0,300 cm
H1 Sesudah = 5,500 cm
H2 Sesudah = 8,000 cm
ΔH = H2 – H1 – Koreksi
= 2,200 cm
= 110,9096 π ΔH2
1
Qa
= 516,535 cm3/s
42
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
2. Perhitungan Fra
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
ya = 1,400 cm
Qa = 516,535 cm3/s
Qa
Fra =
b ya g ya
516,535
=
9,700 1,400 981,000 1,400
= 1,026
3. Perhitungan (yb/ya)ukur
Data :
ya = 1,400 cm
yb = 2,100 cm
yb 2,100
=
ya 1,400
= 1,500
43
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
4. Perhitungan (yb/ya)teori
Data :
ya = 1,400 cm
yb = 2,100 cm
Fra = 1,026
1
1 8 Fra 1
yb 2
=
ya 2
1
1 8 1,026 1
2
=
2
= 4,105
5. Perhitungan ∆h
Data :
ya = 1,400 cm
yb = 2,100 cm
∆h =
y b y a 3
4 yb ya
2,100 1,400 3
=
4 2,100 1,400
= 0,029 cm
44
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
6. Perhitungan L
Data :
Xa = 75,000 cm
Xb = 90,000 cm
L = Xb Xa
= 90,000 75,000
= 15,000 cm
7. Perhitungan L/yb
Data :
L = 15,00 cm
yb = 2,100 cm
L 15,000
=
yb 2,100
= 7,143
Data:
A = 13,580 cm
g = 981,000 cm/s2
Q = 516,535 cm3/s
y = 1,400 cm
45
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Q2
E = y
2 g A2
516,535 2
= 1,400
2,000 981,000 13,5800 2
= 2,137 cm
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
Tabel 2.5 Data Pintu Sorong dan Air Loncat Debit Berubah, ygTetap
Qt Qa Cc Cv Fg Fh yg/yo Fg/Fh
649,518 516,535 0,750 0,795 21622,671 18251,505 0,116 1,185
630,953 622,964 0,625 0,987 38546,688 33790,545 0,088 1,141
683,495 713,695 0,625 1,044 52410,857 47107,620 0,075 1,113
766,134 794,127 0,625 1,037 82117,790 75419,280 0,061 1,089
801,421 867,130 0,625 1,082 97730,479 90722,880 0,056 1,077
46
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
47
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
48
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
49
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
50
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
sebagai berikut:
Data:
b = 9,700 cm
H1 = 5,500 cm
H2 = 8,000 cm
51
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Koreksi = 0,300 cm
ΔH = H2‒H1–Koreksi
= 8,000–5,500–0,300
= 2,200 cm
= 110,9069 π ΔH2
1
Qa
= 516,535 cm3/s
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
y1 = 0,600 cm
y0 = 6,900 cm
b y1 2 g y 0
Qt =
y1
1
y0
= 649,518 cm3/s
52
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Data :
y1 = 0,600 cm
yg = 0,800 cm
y1
Cc =
yg
0,600
=
0,800
= 0,750
Data :
Qa = 516,535 cm3/s
Qt = 2297,392 cm3/s
Qa
Cv =
Qt
516,535
=
649,518
= 0,795
53
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
5. Perhitungan Fg
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,00 0 cm2/s
y0 = 6,900 cm
y1 = 0,600 cm
Qa = 516,535 cm3/s
y 2 ρ Q 2 y
Fg = 0,50 ρ g y12 02 1 2 a 1 1
y1 b y1 y 0
6,900 2
= 0,50 1,00 981,00 0,600
2
2
1
0,600
= 18860,975 g.cm/s
6. Perhitungan Fh
Data :
g = 981,000 cm2/s
yg = 0,800 cm
y0 = 6,900 cm
54
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
= 18251,505 g.cm/s
7. Perhitungan yg/y0
Data :
yg = 0,800 cm
y0 = 6,900 cm
yg 0,800
=
y0 6,900
= 0,116
8. Perhitungan Fg/Fh
Data :
Fg = 18860,975 g.cm/s
Fh = 18251,505 g.cm/s
Fg 18860,975
=
Fh 18251,505
= 1,033
55
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
sebagai berikut:
Data :
b = 9,700 cm
H1 = 5,500 cm
H2 = 8,000 cm
ΔH = H2 – H1 – koreksi
= 2,200 cm
= 110,9069 π ΔH2
1
Qa
= 516,535 cm3/s
2. Perhitungan Fra
Data :
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
ya = 1,50 cm
Qa = 516,535 cm3/s
56
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Qa
Fra =
b ya g ya
516,535
=
9,700 1,500 981,000 1,500
= 0,925
3. Perhitungan (yb/ya)ukur
Data :
ya = 1,500 cm
yb = 2,000 cm
yb 2,000
=
ya 1,500
= 1,333
4. Perhitungan (yb/ya)teori
Data :
ya = 1,500 cm
yb = 2,000 cm
Fra = 1,333
1
1 8 Fra 1
yb 2
=
ya 2
57
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
1
1 8 1,333 1
2
=
2
= 3,702
5. Perhitungan ∆h
Data :
ya = 1,500 cm
yb = 2,000 cm
y b y a 3
∆h =
4 yb ya
2,000 1,500 3
=
4 2,000 1,500
= 0,104 cm
6. Perhitungan L
Data :
Xa = 99,000 cm
Xb = 115,000 cm
L = Xb Xa
= 115,000 99,000
= 16,000 cm
58
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
7. Perhitungan L/yb
Data :
L = 16,000 cm
yb = 2,000 cm
L 16,000
=
yb 2,000
= 8,000
Data:
A = 13,580 cm
g = 981,000 cm/s2
Q = 516,535 cm3/s
y = 1,400 cm
Q2
E = y
2 g A2
516,535 2
= 1,400
2,000 981,000 13,580 2
= 2,137 cm
59
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Berikut ini grafik dan analisa dari pengolahan data percobaan pintu
1. Grafik Cc vs yg/y0
Cc vs yg/y0
0.800
0.600
Cc vs yg/yo
Cc
0.400
Poly. (Cc vs yg/yo)
0.200
0.000
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200
yg/y0
(Cc) pada setiap perubahan bukaan pintu relatif terhadap tinggi muka air
Cc adalah kurang dari 1. Hal ini terjadi karena di hilir pintu sorong akan
60
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
sebagai salah satu parameter desain pintu sorong dengan bukaan optimal.
dengan nilai yg/y0 adalah 0,145 dan nilai Cc minimumnya adalah 0,571
dengan yg/y0 adalah 0,038. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai bukaan
optimal pintu berkisar antara 0,038 dengan Cc 0,571 sampai dengan 0,145
dengan Cc 0,750.
2. Grafik Cv vs yg/y0
Cv vs yg/y0
1.200
1.000
0.800
Cv vs yg/yo
Cv
0.600
Poly. (Cv vs yg/yo)
0.400
0.200
0.000
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200
yg/y0
Fg/Fh vs yg/y0
1.260
1.240
1.220
1.200
y = 1.6835x + 1
1.180
Fg/Fh
Gambar 2.7 Grafik Fg/Fh vs yg/y0 Pintu Sorong Debit Tetap, yg Berubah
gaya pintu sorong (Fg) dibandingkan dengan gaya hidrostatis (Fh) setiap
Fg/Fh dan yg/y0 didapatkan hasil bahwa pada saat Fg/Fh bernilai 1, maka
62
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
persamaan y = 1,6835x+1
1. Grafik Cc vs yg/y0
Cc vs yg/y0
0.800
0.700
0.600
0.500
Cc
0.400
Cc vs yg/yo
0.300
Poly. (Cc vs yg/yo)
0.200
0.100
0.000
0.000 0.050 0.100 0.150
yg/y0
(Cc) pada setiap perubahan bukaan pintu relatif terhadap tinggi muka air
Cc adalah kurang dari 1. Hal ini terjadi karena di hilir pintu sorong akan
sebagai salah satu parameter desain pintu sorong dengan bukaan optimal.
63
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
dengan nilai yg/y0 adalah 0,116 dan nilai Cc minimumnya adalah 0,625
dengan yg/y0 adalah 0,056. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai bukaan
optimal pintu berkisar antara 0,056 dengan Cc 0,625 sampai dengan 0,116
dengan Cc 0,750.
2. Grafik Cv vs yg/y0
Cv vs yg/y0
1.200
1.000
0.800
Cv
0.600
Cv vs yg/yo
0.400
Poly. (Cv vs yg/yo)
0.200
0.000
0.000 0.050 0.100 0.150
yg/y0
64
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
grafik, nilai maksimum Cv adalah 1,082 dengan yg/y0 adalah 0,116 dan
Fg/Fh vs yg/y0
1.200
1.180
y = 1.5452x + 1
1.160
1.140
Fg/Fh
Fg/Fh vs yg/yo
1.120
Linear (Fg/Fh vs yg/yo)
1.100
1.080
1.060
0.000 0.050 0.100 0.150
yg/y0
Gambar 2.10 Grafik Fg/Fh vs yg/y0 Pintu Sorong Debit Berubah, yg Tetap
gaya pintu sorong (Fg) dibandingkan dengan gaya hidrostatis (Fh) setiap
seharusnya besar Fg lebih besar daripada Fh. Setelah dibuat grafik dengan
Fg/Fh dan yg/y0 didapatkan hasil bahwa pada saat Fg/Fh bernilai 1, maka
persamaan y = 1,5452x+1.
65
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
(yb/ya)ukur vs (yb/ya)teori
2.000
1.800
1.600
y = 0.3493x
1.400 R² = -0.443
(yb/ya)ukur
1.200
(Yb/Ya)ukur vs
1.000 (Yb/Ya)teori
0.800
Linear ((Yb/Ya)ukur
0.600
vs (Yb/Ya)teori)
0.400
0.200
0.000
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000
(yb/ya)teori
yg Berubah
air tepat setelah air loncat dan ya adalah tinggi muka air tepat sebelum air
teori dengan yb/ya pengukuran. Pada kondisi ideal, kedua nilai yb/ya
antara yb/ya pengukuran dan yb/ya teori didapatkan hasil bahwa pada saat
66
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
(teori) yaitu 3,360 dan yb/ya (ukur) yaitu 1,313 terlihat nilai yb/ya (teori)
sama dengan yb/ya (ukur). Hal ini disebabkan karena kurangnya ketelitian
saat membaca tinggi muka air tepat sebelum air loncat (ya), dan tinggi
L/yb vs Fra
14.000
12.000
10.000
8.000
L/Yb
L/Yb vs Fra
6.000
4.000
2.000
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500
Fra
Gambar 2.12 Grafik L/yb vs Fra Air Loncat Debit Tetap, yg Berubah
Gambar 2.12 grafik L/yb vs Fra, dimana yb adalah tinggi muka air tepat
setelah air loncat dan Fra adalah nilai bilangan froude pada air loncat.
hal ini, nilai Fra seharusnya lebih besar dari 1, yang menunjukkan bahwa
67
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
seharusnya nilai L/yb meningkat seiring peningkatan nilai Fra. Grafik ini
berguna untuk menentukan jenis air loncat yang terjadi sesuai dengan
nilai bilangan Froude di titik awal air loncat. Terlihat di grafik bahwa
nilai Fra yang didapat yaitu mulai 0,840 sampai dengan 1,293 dan nilai
L/yb mulai dari 7,143 sampai dengan 12,619. Pada grafik ini ini terlihat
bahwa grafik tidak menunjukkan data ideal. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya ketelitian saat membaca tinggi muka air tepat sebelum air
loncat (ya), dan tinggi muka air tepat setelah air loncat (yb).
3. Grafik y Vs E
y vs E
7.000
6.000
5.000
4.000
Energi Spesifik
y
3.000
Garis Kritis
2.000
y=e
1.000
0.000
0.000 5.000 10.000
E
68
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
setelah air loncat, tetapi di selang waktu yang berbeda. Kedalaman hilir
disebut alternate depth dari kedalaman hulu dan begitu juga sebaliknya.
saluran terbuka.
(yb/ya)ukur vs (yb/ya)teori
2.000
1.800
1.600
1.400 y = 0.3523x
(yb/ya)ukur
R² = 0.9089
1.200
1.000 (Yb/Ya)ukur vs (Yb/Ya)teori
0.800
Linear ((Yb/Ya)ukur vs
0.600
(Yb/Ya)teori)
0.400
0.200
0.000
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000
(yb/ya)teori
yg Tetap
69
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
air tepat setelah air loncat dan ya adalah tinggi muka air tepat sebelum air
yb/ya teori dengan yb/ya pengukuran. Pada kondisi ideal, kedua nilai yb/ya
antara yb/ya pengukuran dan yb/ya teori didapatkan hasil bahwa pada saat
(teori) yaitu 3,702 dan yb/ya (ukur) yaitu 1,333 terlihat nilai yb/ya (teori)
sama dengan yb/ya (ukur). Hal ini disebabkan karena kurangnya ketelitian
saat membaca tinggi muka air tepat sebelum air loncat (ya), dan tinggi
70
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
L/yb vs Fra
18.000
16.000
14.000
12.000
L/Yb
10.000
8.000 L/Yb vs Fra
6.000
4.000
2.000
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500
Fra
akibat gerusan. Dalam hal ini, nilai Fra seharusnya lebih besar dari 1,
peningkatan nilai Fra. Grafik ini berguna untuk menentukan jenis air
loncat yang terjadi sesuai dengan nilai bilangan Froude di titik awal air
loncat. Terlihat di grafik bahwa nilai Fra yang didapat yaitu mulai 0,925
sampai dengan 1,279 dan nilai L/yb mulai dari 6,897 sampai dengan
nilai L/yb. Pada grafik ini ini terlihat bahwa grafik tidak menunjukkan
data ideal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian saat membaca
71
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
tinggi muka air tepat sebelum air loncat (ya), dan tinggi muka air tepat
3. Grafik y vs E
y vs E
7.000
Energi Spesifik
6.000 (Q1)
5.000 Energi Spesifik
4.000 (Q2)
y
Energi Spesifik
3.000
(Q3)
2.000 Energi spesifik
1.000 (Q4)
0.000 Energi spesifik
0.000 10.000 20.000 30.000 (Q5)
E Garis Kritis
2.10 KESIMPULAN
Perhitungan data dari hasil percobaan dan analisis yang telah dilakukan,
1. Sifat aliran ketika air yang melewati pintu sorong, terjadi perubahan
dan tinggi muka air di hulu pintu sorong. Untuk percobaan dengan debit
tetap, rata-rata nilai Cc adalah 0,651 dan rata-rata nilai Cv adalah 0,947.
Sedangkan untuk debit berubah, nilai Cc rata-rata adalah 0,650 dan nilai
Cv rata-rata 0,989.
Fg dan nilai Fh sama besar, maka nilai Fh pun akan sama besar, begitu
juga sebaliknya.
73
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
pada debit tetap dan mulai dari 0,010 cm sampai dengan 0,088 cm pada
debit berubah.
5. Profil aliran air loncat dapat terlihat jika aliran di hilir pintu sorong
bilangan Froude pada kondisi superkritis disyaratkan lebih dari 1 (Fra >
1) yang artinya kedalam pada kondisi subkritis relatif lebih kecil tetapi
lebih kecil dari 1 (Fra < 1) yang artinnya kedalaman pada kondisi
6. Nilai kedalaman kritis yang dihasilkan dari perhitungan relatif sama pada
keadaan debit tetap dengan bukaan pintu sorong berubah karena salah
satu faktor berubahnya kedalam kritis adalah debit aliran itu sendiri, pada
yang artinya jika semakin besar debit yang dialirkan maka nilai kedalam
74
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma