Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN XI

PERSAMAAN
MOMENTUM
 Zat cair yang bergerak dapat menimbulkan gaya.
 Gaya yang ditimbulkan oleh zat cair dapat dimanfaatkan
untuk :
- analisis perencanaan turbin
- mesin-mesin hidraulis
- saluran yang panjang dan berkelok-kelok
- dsb.
Definisi
 Momentum suatu partikel atau benda
didefinisikan sebagai perkalian antara massa M
dan kecepatan V,
Momentum = M · V
 Partikel-partikel aliran zat cair mempunyai
momentum.
 Perubahan momentum dapat menyebabkan
terjadinya gaya.
 Gaya yang terjadi karena gerak zat cair disebut
dengan gaya dinamis dan merupakan gaya
tambahan pada gaya tekanan hidrostatis.
Momentum Aliran Zat Cair

Momentum = ρ Q V

Dengan :
ρ : rapat massa zat cair
Q : debit aliran
V : kecepatan rerata aliran
Gaya yang Bekerja pada Zat Cair
F = ρ Q (V2 – V1)
F = ρQV2 – ρQV1

Gaya yang bekerja pada zat cair adalah


sebanding dengan laju perubahan
momentum
Koefisien Koreksi Momentum
 Dalam menurunkan persamaan momentum, distribusi kecepatan
aliran dianggap seragam padahal tidak demikian kenyataannya,
sehingga perlu koreksi.

F = ρ Q (β2V2 – β1V1)

Dengan β adalah koefisien koreksi momentum.


Laminer β = 1,33
Turbulen β = 1,01 – 1,04
Gaya yang Ditimbulkan oleh
Perubahan Kecepatan
 Ditinjau gaya pada curat.
 Gaya ini dapat menimbulkan gaya tarik
pada curat.
 Perencanaan baut dan las pada
sambungan didasarkan pada gaya tarik
tsb.
Rx = p1A1 – ρQ(V2 – V1)
Contoh
 Hitung gaya tarik pada sambungan antara
pipa berdiameter 6,5 cm dan curat yang
melewatkan semburan air dengan
kecepatan 30 m/d dan diameter 2 cm.
percepatan gravitasi adalah 9,81 m/d.
Penyelesaian
1 1
Q  A V  D2 V2    0,02 2  30  0,00942 m 3 /d
2

4 4

Persamaan kontinyuitas:

1 1
D12 V1  D2 2 V2
4 4
V1 = 2,84 m/d
Persamaan Bernoulli:
2 2
p1
V p V
z1   1  z2  2  2
 2g  2g
 Elevasi titik 1 & 2 sama dan tekanan di titik 2 adalah
atmosfer, sehingga:
2 2
p1V V
 1  2
 2g 2g

Dalam satuan MKS

p1 

2g
V
2
2
 V1 
2
 1000
2  9,81
 
30 2  2,84 2  45.460 kgf/m 2

Atau p1 = 45,46 t/m2


Dalam satuan SI

p1 
g
2g

V 2
2
 V1 
2
 1000  9,81 2
2  9,81
 
30  2,84 2  445 .967 N/m 2

Atau p1 = 445,97 kN/m2

Rx = p1A1 –  / g Q(V2 – V1)


Rx = 45.460 x ¼ π 0,0652 – 1000 / 9,81 x 0,00942 (30 – 2,84)
= 124,77 kgf (MKS)

Rx = p1A1 – ρQ(V2 – V1)


Rx = 45.460 x ¼ π 0,0652 – 1000 x 0,00942 (30 – 2,84)
= 1.224,0 N (SI)
Gaya yang Ditimbulkan oleh
Perubahan Arah
 Perubahan arah aliran dalam pipa dapat menyebabkan terjadinya
gaya-gaya yang bekerja pada belokan pipa.
 Gaya-gaya tersebut disebabkan oleh gaya tekanan statis dan gaya
dinamis.
Belokan arah x (horisontal) :

Rx = p1A1 – p2A2cosθ – ρQ(V2cosθ– V1)


Belokan arah y (vertikal) :

Ry = W + p2A2sinθ + ρQV2sinθ
 Resultante gaya R :

R  Rx  R y
2 2

Ry
tg 
Rx
 Sudut α diukur terhadap horisontal menunjukkan
arah kerja gaya R. Gaya R tersebut akan
berusaha untuk melepaskan bagian belokan dari
pipa utama, yang harus dapt ditahan oleh
sambungan antara pipa dan belokan.
Gaya yang Ditimbulkan oleh Pancaran Zat Cair
PLAT TETAP
 Apabila suatu pancaran zat cair menghantam plat datar diam
dengan membentuk sudut tegak lurus terhadap plat,
pancaran tsb tidak akan dipantulkan kembali tetapi akan
mengalir di atas plat dalam segala arah.
 Gaya yang bekerja pada plat :
R = ρ a V2
Apabila pancaran membentuk sudut θ terhadap plat :
R = ρ a V2 sin θ
V
Contoh
 Sebuah curat memancarkan air yang
menghantam plat vertikal. Debit aliran Q =
0,025 m3/d dan diameter ujung curat 3 cm.
Hitung gaya horisontal yang diperlukan
untuk menahan plat. Apabila pancaran air
menghantam plat dengan membentuk
sudut 30° terhadap plat, berapakah gaya
penahan tegak lurus plat.
Gaya yang bekerja pada air adalah sama dengan gaya horisontal yang
diperlukan untuk menahan plat.
Dianggap bahwa arah ke kanan adalah positif.

Kecepatan aliran pada curat,


Q 0,025
V1    35,37 m/d
A1 0,25    0,03 2

Kecepatan aliran pada plat,


V2 = 0
Gaya penahan,
F = ρ Q (V2 – V1)
F = 1000 x 0,025 (0 – 35,37) = -884,25 N (arah F adalah ke kiri)
Apabila pancaran membentuk sudut 30°, maka:

F = -884,25 sin 30° = -442,13 N


PLAT BERGERAK

 Apabila plat yang dihantam pancaran zat


cair bergerak dengan kecepatan v dalam
arah pancaran, maka pancaran tersebut
akan menghantam plat dengan kecepatan
relatif (V-v).
V
v
R = ρ a (V – v)2
Seri Plat Bergerak
 Jumlah plat dapat ditambah menjadi beberapa plat datar yang
dipasang di sekeliling roda dan memungkinkan pancaran air
menghantam plat-plat tersebut secara tangensial sehingga roda
dapat bergerak dengan kecepatan tangensial v. apabila dianggap
bahwa jumlah plat adalah sedemikian sehingga tidak ada pancaran
air yang terbuang (tidak mengenai plat), maka gaya yang
ditimbulkan oleh zat cair pada plat adalah :

V
R = ρ a V(V – v)
v
 Kerja yang dilakukan/detik = gaya x
jarak/detik
K = ρ a V(V – v)v

 Energi kinetik pancaran :


Ek = ½ ρaV3
 Efisiensi kerja :
2(V  v)v
 2
V
PLAT LENGKUNG TETAP

 Perubahan momentum dapat terjadi karena


adanya perubahan arah aliran tanpa terjadi
perubahan kecepatan.
 Gaya yang ditimbulkan oleh zat cair pada plat
lengkung adalah :
R = ρ a V (V cosα + Vcosβ)
 Apabila α = β = 0 maka :

R=2ρ a V2
Plat datar R = ρ a V2
Plat lengkung R = 2 ρ a V2
 Perbandingan antara persamaan gaya pada plat
datar dan plat lengkung menunjukkan bahwa
gaya yang terjadi pada plat lengkung dimana
pancaran membelok 180 ° adalah 2 kali gaya
yang terjadi pada plat datar. Pancaran membelok
180° apabila plat lengkung berbentuk setengah
lingkaran.
Plat Lengkung Bergerak
 Pancaran air datang dengan kecepatan V menghantam plat
dengan kecepatan relatif, Vr = V – v. pancaran tersebut akan
meluncur pada plat lengkung dan keluar melalui kedua
ujungnya dengan membentuk sudut β terhadap arah gerak
plat.
 Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran dalam arah pancaran :
R = ρ a (V – v)2(1+cos β)
v
V
 Kerja yang dilakukan :
K = ρ a (V – v)2 (1+cos β) v
 Kerja akan maksimum jika : V = 3v
 Kerja maksimum :
Kmaks = ρ a (1+cos β) 4/27V3
 Apabila plat adalah setengah lingkaran, atau β=0
Kmaks = 8/27 ρ a V3
 Tenaga kinetik pancaran air :
Ek = ½ ρaV3
 Efisiensi maksimum :

k maks 16
 maks    59,2%
E 27

Anda mungkin juga menyukai