1,46%
3. a). Q = 18,31 m3/s, b). n = 0,017, c). Q = 12,50 m3/s, d). C =
1/2
40,94 m /s.
1/2
4. C = 15,8 m /s.
5. h = 3,12 m.
6. q = 88,45 m3/s.
7. q = 3.079 m3/s.
8. h = 2,52 m.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chaudhry, MH. (1993). Open Channel Flow. Ch.1.
2. Modi,PN., dan Seth, SM. (1982). Hydraulics and Fluid Mechanics.
Ch.15.
3. Featherstone & Nalluri (1988). Civil Engineering Hydraulics. Ch.8.
SENARAI
1. Kekasaran ekuivalen adalah nilai kekasaran saluran yang berlaku
untuk keseluruhan penampang basah.
2. Penampang lintang ekonomis adalah luas tampang basah tertentu
dimana debit adalah maksimum.
4.1 Pendahuluan
4.1.1 Deskripsi
Menjelaskan tentang energi spesifik, kedalaman kritis dan sifat-sifat aliran
kritis.
4.2 Penyajian
4.2.1 Uraian
A. Energi Spesifik
Konsep energi spesifik diperkenalkan oleh Bakhmeteff pada tahun 1912.
Konsep ini sangat berguna bagi penerapan persamaan Bernoulli. Yang
dimaksud dengan energi spesifik adalah tinggi tenaga pada sembarang
tampang diukur dari dasar saluran, atau tenaga tiap satuan berat air pada
sembarang tampang diukur dari dasar saluran. Jadi yang dimaksud
dengan energi spesifik secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
V2
Eh (
2g
Error! No text of specified style in document.-135)
q2
Eh (
2
2gh
Error! No text of specified style in document.-136 )
atau
2
E h h 2 q (
2g
Error! No text of specified style in document.-137 )
h
Garis E = h
v12
Kurva E-h
2g
h1
1
h1
v 22
C
h2
2g 2
45o h2
E
h3
3
Kembali ke persamaan (7-3) terlihat bahwa jika harga q naik, maka harga
E akan meningkat untuk harga h tertentu. Dengan kata lain, jika kita
menggambar garis sejajar dengan sumbu-X untuk sembarang harga h,
maka kurva E-h untuk q1 akan berpotongan di sebelah kiri perpotongan q
Q2
Eh (
2
2gA
Error! No text of specified style in document.-139 )
untuk memudahkan penurunan rumus, kita asumsikan bahwa distribusi
tekanan adalah hidrostatis, dan kecepatan aliran adalah seragam,
sehingga energi spesifik menjadi:
Q2
E h (
2gA
2
Error! No text of specified style in document.-140 )
v2
h
2g
v 2c q1 < q < q2
hc 2g q2
q
q1
45o
X
dE Q 2 dA
1 (
dh 3
2g A dh
Error! No text of specified style in document.-141 )
karena dA/dh = T, maka persamaan (7-7) dapat ditulis kembali menjadi:
dE Q 2 2T
1
dh 2g A 3
atau
Q2T
1 0 (
gA 3
Error! No text of specified style in document.-142 )
V2 D
(
2g 2
Error! No text of specified style in document.-143 )
dimana : E = total energi, m
A = luas tampang melintang, m2
T = lebar atas saluran, m
D = kedalaman hidraulik, m.
V
Fr ( Error!
gD
No text of specified style in document.-144 )
q2 ( Error!
Eh
2
2gh
No text of specified style in document.-145 )
Secara matematis diketahui bahwa dE/hy = 0 harga E akan maksimum
atau minimum. Sehingga, dengan mendeferensialkan persamaan (7-11)
kita peroleh:
dE q2 ( Error!
1 0
dh gh 3
No text of specified style in document.-146 )
Berdasarkan definisi sebelumnya, kedalaman dimana E minimum
dinamakan kedalaman kritis, hc. Dari persamaan (7-12) dapat diturunkan
persamaan untuk menghitung kedalaman kritis sebagai berikut:
d2E 3 ( Error!
2
dh hc
No text of specified style in document.-149 )
Komponen sebelah kanan dari persamaan (7-15) selalu bernilai positif.
Sehingga, E minimum pada h = hc.
Persamaan (7-13) dapat ditulis dalam bentuk lain sebagai:
q2 gh3c ( Error!
No text of specified style in document.-150 )
Dengan menamakan Vc untuk kecepatan pada aliran kritis, persamaan
(7-16) dapat ditulis sebagai:
Vc2 1 ( Error!
hc
2g 2
No text of specified style in document.-151 )
Sehingga, dapat dikatakan bahwa tinggi kecepatan pada aliran kritis
sama dengan setengah kedalaman kritis. Dengan mensubstitusikan
persamaan (7-17) ke dalam persamaan (7-11) diperoleh:
Vc2
1
ghc
Vc ( Error!
Fr 1
gy c
No text of specified style in document.-153 )
Persamaan ini menunjukkan bahwa bilangan Froude, Fr = 1, untuk aliran
kritis.
Debit spesifik. Untuk menentukan variasi debit spesifik q dengan h untuk
harga E tertentu, mari kita tulis kembali persamaan (7-3) dalam bentuk:
dq
2q 4gEh 6gh2
dh
atau
d2 q 2gE ( Error!
2
dh q
No text of specified style in document.-158 )
Dari persamaan (7-24) tampak jelas bahwa turunan kedua dari q
terhadap h selalu negatif. Sehingga, untuk harga E tertentu, debit
satuan, q, maksimum pada kedalaman kritis, hc. Ekspresi besarnya debit
2
maksimum dapat diperoleh dengan mensubstitusikan h = /3 E kedalam
persamaan (7-20), sehingga didapat:
2 3
2 2 2
q 2gE E 2g E
3 3
atau
E1
E2
E
E1 2/3 E2
2
2/3 E1
q
dE Q 2 dA
1 3 0 ( Error!
dh 2g A dh
No text of specified style in document.-161 )
karena dA/dh = T, maka persamaan (7-27) dapat ditulis kembali menjadi:
Q 2T
1 0
gA 3
atau
Q2 A 3 ( Error!
g B
No text of specified style in document.-162 )
mengingat
A3
f (h)
B
Maka kita dapat membuat kurva hubungan antara A3/B - h seperti
ditunjukkan dalam Gambar 7-4. Untuk debit, Q, tertentu dapat kita hitung
2
pula Q /g. Sehingga secara grafis, kedalaman kritis, hcr, dapat diketahui
2
dengan menarik garis vertikal sejajar sumbu h pada sumbu X = Q /g
3
sampai memotong kurva pada kurva A /B – h, kemudian ditarik ke kiri
sejajar sumbu X sampai memotong sumbu h. Gambar 7-4 alur penarikan
garis ini diperlihatkan dengan garis putus-putus.
h
A3
h
B
hcr
Q 2 A3
,
g B
Q2/g
Gambar Error! No text of specified style in document.-31. Hubungan
2 3
antara Q /g, A /B dan kedalaman air h
Contoh 7-1 :
Penyelesaian:
Cara 1: dianggap saluran sangat lebar
S = 0,00118
n = 0,025
Q = 125 m3/dt
B = 25 m
3
q = 5 m /s/m
3
qn 5
a. h N 1
hN = 2,17 m
S
2
2
nV
S cr 2 Scr = 0,0055
h cr3
q2
c. E s h = 2,44 m
2gh 2
Esmin = 1,5 hcr = 2,05 m
1
2 2
Q
d. B cr 3
= 23,64 m.
gh
cr
q2
b. h cr 3 hcr = 1,37 m
g
2
nV
S cr 2cr
R cr3
25 x1,37
R cr = 1,235 m Scr = 0,00595
25 2 x1,37
Q2 125^2
c. E s h = 1,67 = 2,13 m
2gA 2 2x9,81x(25 x1,67)2
Esmin = 1,5 hcr = 1,5 x 1,37 = 2,05 m
1
2
Q 2
d. B cr 3
= 23,64 m.
gh
cr
4.2.2 Latihan
Latihan 7-1
Saluran berbentuk persegi panjang dibangun pada lahan dengan
3
kemiringan 0,005 untuk mengalirkan debit sebesar 25 m /dt. Tentukan
lebar saluran jika aliran dalam kondisi aliran kritis. Kekasaran Manning n
= 0,02.
Penyelesaian:
Q 25
Sehingga q
B B
Kedalaman kritis untuk penampang saluran persegi dinyatakan dalam
pers. (7-13):
q2 252 3,99
hc 3 = hc 3 2 = 2
g B x 9,81 B3
Dengan menggunakan persamaan Manning, diperoleh:
1 2 1
V x R 3 x S 2 atau
n
2
25 1 Bhc 1
3
0,005 2
Bhc 0,02 B 2hc
substitusikan harga hc dalam bentuk B, diperoleh:
2
3,99 3
1 B 2
25
0,005 2 B 3
atau
3,99 0,02 3,99
B 2 B 2 2
B3 B3
3
1 1
25
0,005 3,99 B 3
2
0,02 7,98
1
3,99 B 3
B 2
B
3
3,99
hc 2
= 0,76 meter.
12,10 3
Latihan 7-2
Aliran seragam subkritis mempunyai kedalaman 5 m mengalir pada
saluran persegi dengan lebar 10 m. Angka kekasaran Manning, n = 0,015
dan kemiringan dasar saluran 1/1000.
a). Hitung peninggian dasar saluran supaya terjadi aliran kritis?
b). Hitung lebar maksimum supaya terjadi aliran kritis?
Penyelesiaan:
Hitung debit yang mengalir
1 23 12
Q Ax R S
n
2
A = 10 x 5 = 50 m
2
P = 2 x 5 + 10 = 20 m
R = 50/20 = 2,5 m
2 1
1 3
Q = 50 x x 2,5 x 0,001 2 = 194 m3/dt.
0,015
Hitung energi spesifik
Q2 194 2
Es h o , Es 5 = 5,77 m.
2 2
2gA 2 x 9,81 x 50
Emin = 3/2 hcr
V2/2g=0,77 m
Emin=3,37 m
Es = 5,77 m
Z=0,71 m
2 1942
B , B = 8,20 m.
3
3,85 x 9,81
10 m 8,2 m
Gambar Error! No text of specified style in document.-33.
Pembentukan aliran kritis dengan penyempitan lebar saluran
Latihan 7-3
3
Debit sebesar 500 m /dt mengalir pada sungai dengan penampang
berbentuk persegi panjang dengan lebar 40 meter dan kedalaman 4
meter. Selidiki aliran yang terjadi apakah sub kritis, kritis, atau super kritis
jika angka kekasaran Manning n = 0,017.
a). Hitung kedalaman kritis?
Penyelesaian:
a). Kedalaman kritis:
Q 500 2
q , q = 12,5 m /dt.
B 40
12,52
h cr 3 = 2,52 m.
9,81
Karena kedalaman air (4 meter) lebih besar daripada kedalaman air
kritis (2,52 m), maka alirannya adalah aliran subkritis.
Kedalaman kritis:
q2
hc 3
g 10
3 h c3 Sc gn 2
q Vh c h c atau Scr
2 1
2 1 n g
1 3 2 h c3
V h c Sc
n
9,81 x 0,017 2
S = = 0,00208.
1
2,52 3
Kelandaian normal
Q2n 2
S = 500 2 x 0,017 2 = 0,00057.
4
2 3 4
A R 40 x 4
40 x 42 x 3
40 2x 4
Penyelesaian:
Persamaan (7-28) dapat ditulis dalam bentuk:
Q 2B Q 2 x b 2mh c =1
1 atau 3
gA 3 g x b mh c h c
dengan memasukkan harga-harga yang diketahui diperoleh:
282 x 3 2 x 2 x h c
1
9,81 x 3 2h c h cr 3
dengan cara coba salah (trial and error) diperoleh harga kedalaman kritis,
hc = 1,5 m.
Kelandaian kritis dapat dihitung dari kecepatan kritis:
Q 1 2 12 atau
R 3 Scr
Acr n
2
Q 2 2
28
A n 0,022 2
Scr cr = 3 2 x1,5 1,5 = 0,0019
4
4
R3 3 2 x1,5 1,5 3
3 2 x1,5x 50,5
sehingga kemiringan kritis, Scr = 0,0019.
20 m
.
Q=100 m3/dt
Tingkat penguasaaan =
jawabanyangbenar x100%
jumlahsoal
Arti tingkat penguasaaan yang anda capai adalah :
90 % - 100 % : baik sekali
80 % - 89 % : baik
70 % – 79 % : cukup
60 % - 69 % : kurang
0 % - 59 % : gagal
4.3.4 Rangkuman
Energi spesifik adalah tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur dari
dasar saluran, atau tenaga tiap satuan berat air pada sembarang
tampang diukur dari dasar saluran yang dapat ditulis sebagai berikut:
V2
E h
2g
Kedalaman di mana energi spesifiknya minimum disebut kedalaman
kritis, dan alirannya dinamakan aliran kritis. Aliran kritis mempunyai
beberapa sifat-sifat yang spesifik
DAFTAR PUSTAKA
1. Chaudhry, MH. (1993). Open Channel Flow. Ch.1.
2. Modi,PN., dan Seth, SM. (1982). Hydraulics and Fluid Mechanics.
Ch.15.
3. Featherstone & Nalluri (1988). Civil Engineering Hydraulics. Ch.8.
SENARAI
1. Energi spesifik adalah tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur
dari dasar saluran
2. Kedalaman kritis adalah kedalaman dimana energi spesifiknya
minimum.
5.1 Pendahuluan
5.1.1 Deskripsi
Menjelaskan tentang karakteristik aliran berubah lambat laun, klasifikasi
aliran berubah lambat laun, bentuk profil muka air untuk berbagai
kemiringan dasar saluran dan perhitungan profil muka air dengan metode
tahapan langsung dan tahapan standard.