Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PERHITUNGAN GORDING DAN PENGGANTUNG GORDING

I. 1 PERHITUNGAN GORDING
Direncanakan :
Penutup atap ROOFTOP dengan data-data sebagai berikut :
 Lebar = 770 mm = 77 cm = 0,77 m
 Panjang = 14 m
 Tebal = 10 mm
 Berat penutup atap = 4.2 kg/m’
= 4,2 / 0,77 = 5,5 kg 6 kg
 Jarak gording = 1,2 m = 120 cm
 Jarak kuda-kuda = 450 cm
 profil kanal C = 100 x 55 x 20 x 3,2
A = 7,007cm2 Zx = 21,3 cm3
G = 5,5 kg/m1 Zy = 7,81 cm3
Ix = 107 cm4 rx = 3,90 cm
Iy = 24,5 cm4 ry = 1,87 cm

1.1.a Beban Mati


Berat sendiri gording = 5,5 kg/m’
Berat penutup atap (5,5 kg x 1,2 m) = 6,6 kg/m’ +
q = 12,1 kg/m’
Berat baut (10% x q) = 1,21 kg/m’ +
q = 13,31 kg/m’ ≈ 14 kg/m’

Gording membuat sudut α terhadap bidang horizontal, maka beban bekerja diuraikan
:
Gambar 1.1,a Arah Pembebanan gording
Beban bekerja akibat sudut α =150
 Arah sumbu X : qx = q.cos 170 = 14.cos170 = 13,39 kg/m1
 Arah sumbu Y : qy= q.sin 170 = 14.sin 170 = 4,09 kg/m1
Momen Lentur Beban Mati

1.1.b Beban hidup


a. Beban pekerja
P =100kg ( PPI 1983 Pasal 3.2.1) bekerja ditengah bentang
 Lentur arah sumbu x gording atau tegak lurus sumbu y :

 Lentur arah sumbu y gording atau tegak lurus sumbu x :

b Beban akibat air hujan (beban merata)


q = 40 - 0,8.α = 40 - 0,8.170 = 26,4 kg/m2
Syarat : q < 20 kg/m2
dan untuk kemiringan atap α < 500 (PPI 1983 Pasal 3.2.2a)
maka diambil q =20 kg/m2
q = 20.1,2 = 2,4 kg/m1
 Lentur arah sumbu x gording atau tegak lurus sumbu y :
 Lentur arah sumbu y gording atau tegak lurus sumbu x :

Dari kedua beban diatas, ambil beban terbesar yakni beban pekerja:
Mx2 = 107,58 kgm dan My2 = 10,96 kgm

1.1.c Beban Angin

Gambar 1.1.c Koefisien angin gedung tertutup

Tiupan angin w = 40 kg/m2


Angin tekan : C = 0,02α - 0,4 = 0,02(17) - 0,4 = - 0,06
q = c.w. L = -0,06 x 40 x 1,2 = - 2,88 kg/m’
Angin isap : koefisien angin hisap c = -0,4
q = c.w.L = -0,4 x 40 x 1,2 = -19,2 kg/m’
Momen Lentur :

1.1.d Kombinasi Pembebanan


 Arah sumbu x
Mux = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
= 1,2 (33,89) + 1,6 (107,58) + 0,8 (-6,97)
= 207,22 kgm
 Arah sumbu y
Muy = 1,2 D + 1,6 La
= 1,2 (1,15) + 1,6 (10,96)
= 18,92 kgm

Asumsikan gording dalah penampang kompak:


Mnx = Zx . fy = 21,3 cm3. 103. 240 = 5112000 Nmm
Mny = Zy . fy = 7,81 cm3. 103. 240 = 1874400 Nmm

1.1.e Periksa Kekuatan Gording

1.1.f Periksa Pengaku lateral


Setiap jarak 2 m dipasang pengaku lateral: L = 2 m

Lp < L=2 m
Maka pengaku lateral dipasang setiap jarak L = 1m < Lp = 0,095 m (OK)

1.1.g Periksa Lendutan Yang Terjadi

qu = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W = 1,2 (14) + 1,6 (2,4) + 0,8 (- 2,88 ) = 18,34 kg/m’
Pu = 1,4 (100) = 140 kg

(coba di hitung lagi)


Jadi profil kanal 150 x 75 x 20 x 4,5 mampu menahan beban

1.2 PENGGANTUNG GORDING


Gambar 1.2 Perencanaan Penggantung gording

1.2.a. Pembebanan Gording


 Beban Mati
Berat sendiri gording = 11 kg/m’
Berat penutup atap (19 kg x 1,8 m) = 34,2 kg/m’ +
q = 45,2 kg/m’
Berat baut (10% x q) = 4,52 kg/m’ +
q = 49,72 kg/m’ ≈ 50 kg/m’
 Beban Hidup : PL =100 kg

1.2.b Dimensi Penggantung Gording


 Keseimbangan Gaya
∑v=0
 Luas penggantung gording

 Pakai penggantung gording

Pakai = 8 mm ( Ag = 50,26 mm2 > Ag perlu )

 Syarat Penggantung Gording

Diameter besi penggantung gording yang dipakai 8 mm > 3,47 mm (OK)

BAB II
PERENCANAAN IKATAN ANGIN
2.1 Beban angin

Gambar 2.1 Koefisien angin gedung tertutup


Q = c. W = +0,9 x 50 kg/m2 = 45 kg/m2

2.2 Beban pada setiap buhul ikatan angin sebesar

Gambar 2.2 Ikatan Angin Pada Atap


Gambar 2.2.a beban angin pada setiap buhul ikatan angin

Wtotal = W1 + W2 + W3 + W1’ + W2’ = 3640,17 kg

Dari gaya-gaya W1 s/d W3 diperoleh reaksi gaya di P dan Q, yaitu:


Vp = VQ = 1820,08 kg

 Selanjutnya menggunakan metode ritter untu kmemperoleh gaya-gaya batang ikatan


angin
 Ikatan angin memakai besi tidak kaku, maka dianggap besi hanya menahan gaya
tarik saja
 Keseimbangan gaya
Vp – W1 – N.cos α = 0
1820,08 - 411,44 – N.cos 150 = 0

2.3 Menentukan diameter ikatan angin


 Luas yang dibutuhkan

 Diameter ikatan angin

Pakai diameter 12 mm

 Syarat ikatan angin:

Ø besi ikatan angin

Ø ikatan angin = 12 mm = 10,6 mm

Maka pakai ikatan angin : Ø = 12 mm (OK)

Anda mungkin juga menyukai