Anda di halaman 1dari 20

4.

6 Kebutuhan Irigasi Penduduk


Pemanfaatan Bendung Coran direncanakan untuk keperluan irigasi seluas 80
hektar. Dalam rangka mengetahui jumlah kebutuhan air daerah pelayanan Bendung
Coran dilakukan analisis kebutuhan air untuk irigasi. Kebutuhan air irigasi
direncanakan untuk pola tanam padi – padi – palawija. Pola tanam tersebut dipilih
karena menyesuaikan musim pada umumnya dan padi merupakan hasil tanam yang
paling banyak di kawasan. Berikut adalah langkah-langkah perencanaan kebutuhan
irigasi.

1. Menentukan angka evapotranspirasi potensial Eto. Hasil bisa dilihat pada tabel
4.49.
2. Menentukan koefisien tanam (Kc). Nilai koefisien tanam ini didapat dari Tabel
A.2.5 KP 01.
3. Menghitung evapotranspirasi tanaman (Etc) = Kc x Eto.
4. Menentukan nilai perlokasi dan rembesan yakni sebesar 2,00 mm/hari.
5. Menghitung tinggi hujan setengah bulanan dari data curah hujan tahun 2005-
2018. Kemudian dicari R50 yaitu tinggi hujan dengan probabilitas terpenuhi 80
%.
6. Menghitung tinggi hujan efektif (Re) sebesar 0,7 R50/15.
7. Menghitung kebutuhan air netto (NFR). Jika Re > kebutuhan tanaman maka air
yang dibutuhkan untuk irigasi = 0. Jika Re < kebutuhan tanaman maka
kebutuhan air irigasi = kebutuhan tanaman – Re.
8. Menghitung kebutuhan air dari intake (DR) = NFR/0,65. Hasil seluruh kebutuhan
air untuk irigasi bisa dilihat pada Tabel 4.53.
Tabel 4. 1 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
No Uraian Satuan
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Padi Masa Tanam I PD I PD I PD I PD I PD I PD I LP LP
2 Padi Masa Tanam II LP LP PD II PD II PD II PD II PD II PD II
3 Palawija Masa Tanam III LP LP PLW III PLW III PLW III PLW III PLW III PLW III

4 Evapotranspirasi (Eto) Penmann mm/hr 3,68 3,68 3,69 3,69 3,63 3,63 3,92 3,92 3,39 3,39 3,24 3,24 2,89 2,89 2,92 2,92 3,78 3,78 4,32 4,32 4,20 4,20 3,98 3,98
5 Koefisien tanam (Kc) Tabel FAO 1,10 1,10 1,05 1,05 1,05 0,95 1,10 1,10 1,05 1,05 1,05 0,95 0,50 0,59 0,96 1,05 1,02 0,95
6 Kebutuhan air konsumtif (Etc) Kc*Eto mm/hr 4,05 4,05 3,88 3,88 3,81 3,44 3,73 3,73 3,41 3,41 3,04 2,75 1,89 2,23 4,15 4,54 4,28 3,99

7 Evaporasi (Eo) 1,1 * Eto mm/hr 4,31 4,31 3,21 3,21 4,38 4,38
8 Perlokasi dan rembesan mm/hr 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
9 Persiapan lahan Tabel mm/hr 12,3 12,3 11,1 11,1 12,6 12,6
10 Penggantian lap.air (WLR) 50mm / 15 mm/hr 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33

11 Total kebutuhan air (6+7+8+9+10) mm/hr 6,05 9,38 5,88 9,21 5,81 8,77 18,61 18,61 5,73 9,06 5,41 8,74 5,04 8,08 16,31 16,31 3,89 7,56 6,15 9,87 6,28 9,32 18,98 18,98
12 Hujan efektif (Re) 0,7*R80/15 mm/hr 2,61 2,61 3,59 3,59 3,36 3,36 1,49 1,49 1,49 1,49 1,31 1,31 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,57 2,57 2,75 2,75

13 Kebutuhan air netto (NFR) (11-12) mm/hr 3,43 6,76 2,28 5,61 2,45 5,41 17,12 17,12 4,24 7,57 4,10 7,43 5,04 8,08 16,31 16,31 3,89 7,56 6,15 9,87 3,71 6,75 16,22 16,22
14 Kebutuhan air netto (NFR) (13) / 8,64 lt/dt/ha 0,40 0,78 0,26 0,65 0,28 0,63 1,98 1,98 0,49 0,88 0,47 0,86 0,58 0,94 1,89 1,89 0,45 0,87 0,71 1,14 0,43 0,78 1,88 1,88
15 Kebutuhan air netto (NFR) (14) / 1000 m3/det/ha 0,0004 0,0008 0,0003 0,0006 0,0003 0,0006 0,0020 0,0020 0,0005 0,0009 0,0005 0,0009 0,0006 0,0009 0,0019 0,0019 0,0004 0,0009 0,0007 0,0011 0,0004 0,0008 0,0019 0,0019
16 Kebutuhan air dari intake (DR) (14) / 0,64 lt/dt/ha 0,61 1,20 0,41 1,00 0,44 0,96 3,05 3,05 0,75 1,35 0,73 1,32 0,90 1,44 2,90 2,90 0,69 1,35 1,09 1,76 0,66 1,20 2,89 2,89

Luas areal pertanian = 80 ha


17 Q kebutuhan air (15) x 80 m3/det 0,03 0,06 0,02 0,05 0,02 0,05 0,16 0,16 0,04 0,07 0,04 0,07 0,05 0,07 0,15 0,15 0,04 0,07 0,06 0,09 0,03 0,06 0,15 0,15

(Sumber : Hasil Perhitungan, 2019)


4.7 Perencanaan Dimensi Saluran dan Jaringan Irigasi
Dalam menrntukan dimensi saluran irigasi, sebelumnya telah dilkukan survey
pengukuran tampak melintang kali Coyo oleh dinas terkait yakni BBWS Pemali Juana,
potongan tampak melintang sungai Kali Coyo sebagai berikut :

Gambar 4. 1 Potongan Melintang Sungai Kali Coyo


(Sumber : BBWS-PJ, 2019)
Dari survey yang di lakukan di Kali Coyo, di dapatkan asumsi lebaran dan tinggi salurn
daerah irigasi Embung Coran Kali Coyo berikut :

Tabel 4. 2 Tipe Saluran dan Lebar dasar Saluran

Tipe Saluran Lebar Dasar dan Tinggi Saluran


(KC.01) – Primer b = 3,50m , h = 2,45m
(KC.02) - Sekunder b = 2,5m , h = 1,8m
(KC.03) – Tersier b = 1,8m , h = 0.9m
(KC.04) – Kuarter b = 1,6m , h = 0,7m
(Sumber : asumsi pribdi)

4.7.1 Perhitungan Dimensi Saluran


Diketahui :
S = 0,015 (kemiringan saluran berbentuk persegi)
n = 0,017 (sesuai tabel manning kekerasan saluran)
Q = 3,05 m3 / det (hasil perhitungan)
b = lebar saluran
h = tinggi saluran
b dan h dilihat dalam tabel 4.45

a.) Saluran Primer

*) Cari Luas Penampang Basah (A)

A=bxh

= 3,5 x 2,4

= 8, 575 m 2
*) Cari Keliling Basah (P)

P = b + 2 (h)

= 3,5 + 2 (2,4)

= 8,4 m

*) Cari Jari-Jari Hidrolis (R)

A
R= P

2
8,575 m
=
8,4 m

= 1,02 m

*) Cari Kecepatan Aliran dengan nilai yang di ketahui (V)

1 2 1
V= ( R 3
) ( S 2
)
n

1 2 1
= 0,017 (1,02 3
) (0,015 2
)

= 7,3 m/det

*) Hitung Tinggi Jagaan (W)

W = √ 0,5 x h

= √ 0,5 x 2,45

= 1,7 m
*) Kontrol

Q hitung = A x V

= 8, 575 x 7,3

= 62, 59 m3/det

Q rencana = 3,05 m3/det , Q hitung = 62, 59 m3/det OK (Rumus Manning)

b.) Saluran Sekunder

*) Cari Luas Penampang Basah (A)

A=bxh

= 2,5 x 1,8

= 4,5 m 2

*) Cari Keliling Basah (P)

P = b + 2 (h)

= 2,5 + 2 (1,8)

= 6,1 m

*) Cari Jari-Jari Hidrolis (R)

A
R= P

4,5 m 2
=
6,1 m

= 0,737 m
*) Cari Kecepatan Aliran dengan nilai yang di ketahui (V)

1 2 1
V= 3 2
n (R ) (S )

1 2 1
= 3 2
0,017 (0,737 ) (0,015 )

= 5,87 m/det

*) Hitung Tinggi Jagaan (W)

W = √ 0,5 x h

= √ 0,5 x 1,8

= 1,27 m

*) Kontrol

Q hitung = A x V

= 4,5 x 5,87

= 26,4 m3/det

Q rencana = 3,05 m3/det , Q hitung = 26,4 m3/det OK (Rumus Manning)

c.) Saluran Tersier

*) Cari Luas Penampang Basah (A)

A=bxh

= 1,8 x 0,9

= 1,62 m 2
*) Cari Keliling Basah (P)

P = b + 2 (h)

= 1,8 + 2 (0,9)

= 3,6 m

*) Cari Jari-Jari Hidrolis (R)

A
R= P

2
1,62m
=
3,6 m

= 0,45 m

*) Cari Kecepatan Aliran dengan nilai yang di ketahui (V)

1 2 1
V= ( R 3
) ( S 2
)
n

1 2 1
= 0,017 (0,45 3
) (0,015 2
)

= 4,2 m/det

*) Hitung Tinggi Jagaan (W)

W = √ 0,5 x h

= √ 0,5 x 0,9

= 0,6 m
*) Kontrol

Q hitung = A x V

= 1,6 x 4,2

= 6,72 m3/det

Q rencana = 3,05 m3/det , Q hitung = 6,72 m3/det OK (Rumus Manning)

d.) Saluran Quarter

*) Cari Luas Penampang Basah (A)

A=bxh

= 1,6 x 0,7

= 1,12 m 2

*) Cari Keliling Basah (P)

P = b + 2 (h)

= 1,6 + 2 (0,7)

=3m

*) Cari Jari-Jari Hidrolis (R)

A
R= P

1,12m2
=
3m

= 0,37 m
*) Cari Kecepatan Aliran dengan nilai yang di ketahui (V)

1 2 1
V= ( R 3
) ( S 2
)
n

1 2 1
= 0,017 (0,37 3
) (0,015 2
)

= 3,7 m/det

*) Hitung Tinggi Jagaan (W)

W = √ 0,5 x h

= √ 0,5 x 0,7

= 0,49 m

*) Kontrol

Q hitung = A x V

= 1,12 x 3,7

= 4,144 m3/det

Q rencana = 3,05 m3/det , Q hitung = 4,144 m3/det OK (Rumus Manning)


Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Qrencana dan Qhitung

Tipe Saluran Lebar Dasar (b) dan Q rencana Q hitung


Tinggi Saluran (h)

(KC.01) – Primer b = 3,50m , h = 3,05 m3/det 62, 59m3/det


2,45m

(KC.02) - Sekunder b = 2,5m , h = 1,8m 3,05 m3/det 26, 4m3/det

(KC.03) – Tersier b = 1,8m , h = 0.9m 3,05 m3/det 6, 72 m3/det

(KC.04) – Kuarter b = 1,6m , h = 0,7m 3,05 m3/det 4, 144 m3/det

(Sumber : Perhitungan, 2020)

4.7.2 Skema Saluran Irigasi


a.) Skema Saluran Primer

Diketahui : Luas Petak = 32Ha dari Luas Total 80Ha yang di rencanakan.

Kebutuhan air : 3,05 m3/det ( Tabel 5.53)

Effisiensi saluran : 80% (Saluran Primer)

 KC-1-01 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi


= 20Ha x 3,05 m 3 / det x 0,8
= 48,8 m 3 / det
 KC-1-02 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 12Ha x 3,05 m 3 / det x 0,8
= 29,28 m 3 / det
b.)Skema Saluran Sekunder

Diketahui : Luas Petak = 24Ha dari Luas Total 80Ha yang di rencanakan.

Kebutuhan air : 3,05 m3/det ( Tabel 5.53)

Effisiensi saluran : 70% (Saluran Primer)

 KC-2-01 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi


= 6Ha x 3,05 m 3 / det x 0,7
= 12,81 m 3 / det
 KC-2-02 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 8Ha x 3,05 m 3 / det x 0,7
= 17,08 m 3 / det
 KC-2-03 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 6Ha x 3,05 m 3 / det x 0,7
= 12,81 m 3 / det
 KC-2-04 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 4Ha x 3,05 m 3 / det x 0,7
= 8,54 m 3 / det
c.) Skema Saluran Kuarter

Diketahui : Luas Petak = 16Ha dari Luas Total 80Ha yang di rencanakan.

Kebutuhan air : 3,05 m3/det ( Tabel 5.53)

Effisiensi saluran : 60% (Saluran Primer)

 KC-3-01 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi


= 4Ha x 3,05 m 3 / det x 0,6
= 7,32 m 3 / det
 KC-3-02 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 2Ha x 3,05 m 3 / det x 0,6
= 3,66 m 3 / det
 KC-3-03 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 6Ha x 3,05 m 3 / det x 0,6
= 10,98 m 3 / det
 KC-3-04 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 2Ha x 3,05 m 3 / det x 0,6
= 3,66 m 3 / det
d.)Skema Saluran Tersier

Diketahui : Luas Petak = 8Ha dari Luas Total 80Ha yang di rencanakan.

Kebutuhan air : 3,05 m3/det ( Tabel 5.53)

Effisiensi saluran : 50% (Saluran Primer)

 KC-4-01 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi


= 3Ha x 3,05 m 3 / det x 0,5
= 4,575 m 3 / det
 KC-4-02 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 2Ha x 3,05 m 3 / det x 0,7
= 3,05 m 3 / det
 KC-4-03 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 1,5Ha x 3,05 m 3 / det x 0,5
= 2.29 m 3 / det
 KC-4-04 = luas lahan x kebtuhan air x efisiensi
= 2Ha x 3,05 m 3 / det x 0,6
= 2,29 m 3 / det
4.7.3 Perhitungan Kantong Lumpur
Fungsi dari kantong lumpur adalah untuk pengendapan lumpur atau pasir agar tidaak
masuk ke dalam saluran, sebabbila lumpur atau pasir masuk ke dalam saluran akan
mengakibatkan terjadinya pengendapan, sehingga mengurangi kpasitas dan tampungan dari
saluran.
Diasumsikan ukuran butiran sedimen = 0,67 mm
Direncanakan pembilasan dilakukan 1x dalam satu minggu (T), menggunakan rumus sebagai
berikut :
T = 7 hari
= 7 x 24 x 3600
= 604800
Keterangan : 24jam dalam satu hari dan 3600detik dalam 1jam
Kebutuhan pengambilan atau rencana (Qn) = 3,05 m3 / det
Volume kantong lumpur = 0,0005 x Qn x T
= 0,0005 x 3,05 m3 / det x 604800
= 922,32

Qn
Luas permukaan rata-rata (Lb) =
w

Dimana :

Qn = kebutuhan pengambilan / rencana (m3/det)

w = kecepatan endapan partakel sedimen (m/det)

ȼ partikel = diameter 0,07 mm, umumnya di Indonesi di pakai suhu air sebesar 20̊ C dengan
diamtere 0,007 mm. Kecepatan endapan w menjadi 0,004 m/det. Yaitu :

Qn
Lb =
w

0,61
= 0,004 = 152,5 m2
Qn : pengambilan dari intake nilai terendah yakni 0,61 ( Tabel 5.53)

Dari Kriteria Perencanaan Irigasi (KP – 02) diperoleh

Jika L/B > 8 maka, dapat dihitung B dan L

Lb = 152,5 m 2

8b 2 = 152,5

152,5
b<
√ 8

b < 4,366

b dipakai 4,36 → L > 8b

L > 8 . 4,36

L > 34,88 m

Jadi b < 4,36 dan L > 34,88 ,

Maka dipastikan dengan b = 4,3m dan L 35,00m.

b saluran primer = 3,5m dan b = kantong lumpur 4,3m OK.


 RENCANA GAMBAR DIMENSI SALURAN DAN KANTONG LUMPUR, GAMBAR
MASIH BELUM MENGGUNAKAN AUTOCAD DAN SKALA.

 Saluran Primer

W = 1,7 m

h = 2,45 m

b = 3,5 m

 Saluran Sekunder

W = 1,27 m

h = 1,8 m

b = 2,5 m
 Saluran Tersier

W = 0,6 m

h = 0,9 m

b = 1,8 m

 Saluran Quarter

W = 0,49 m

h = 0,7 m

b = 1,6 m
 Kantong Lumpur

W = 1,7 m

h = 2,45 m

b = 4,3 m L = 35,00 m

Anda mungkin juga menyukai