Anda di halaman 1dari 27

Tekuk Torsi Lateral

Ta

GAMBAR 9.1 r gg

tekan dalam IIeu


gaya tekan rata-rlr
yang lebih rendd
Tekuk torsi I
Sebuah balok me
9,1 PENDAHULUAN (Mo). Tercapai r
adalah salah st
Perhatikan struktur balok tanpa kekangan lateral dalam Gambar 9.1. Pembebanan pada
bidang web balok akan menghasilkan tegangan yang sama besar antara titik A dan B 1. Tekut k
(menurut teori umum balok). Namun adanya ketidaksempurnaan balok dan eksentrisitas 2, Telrut h
beban, maka akan mengakibatkan perbedaan tegangan antara A dan B. Tegangan residu 3. Tekut n
juga mengakibatkan distribusi tegangan yang tidak sama sepanjang lebar sayap.
Flens tekan dari balok dapat dianggap sebagai kolom. Sayap yang diasumsikan sebagai
Ketiga rna
inelastis. Gambrl
kolom ini akan tertekuk dalam arah lemahnya akibat lentur terhadap suatu sumbu seperti
konstan Mdengn
1-1. Namun karena web balok menambahkan kekakuan untuk mencegah tekuk dalam arah
adalah:
ini, maka flens akan cenderung tertekuk oleh lentur pada sumbu 2-2. Karena bagian tarik
dari balok berada dalam kondisi stabil, maka proses tekuk lentur dalam arah lateral tersebut 1. Jika I o
akan dibarengi dengan proses torsi sehingga terjadilah tekuk torsi lateral (lateral torsional deforma
buckling). rorasi R-i
Ada dua macam kategori penyokong lateral, yakni: (kapasin
1. penyokong lateral menerus yang didapatkan dengan menanamkan flens tekan
dengan s
balok ke dalam pelat lantai beton 2. Jika r{
2. penyokong lateral pada jarak-jarak tertentu yang diberikan oleh balok atau namun &
rangka melintang dengan kekakuan yang cukup kurang o
atau kurl
inelastis ir
9.2 PERILAKU BALOK I AKIBAT BEBAN MOMEN SERAGAM 3. Bila panjr
Untuk menurunkan persamaan desain bagi balok yang mengalami tekuk torsi lateral, hanl'a me
digunakan ilustrasi sebuah balok yang menerima beban momen seragam yang tidak Tekuk I*,
terkekang secara lateral. Beban momen seragam tersebut menyebabkan tekanan konstan
4. Perilah e
pada satu flens sepanjang bentang tak terkekang. Jika ada variasi momen, maka gaya elastis. scr
BAB 9T TEKUK TORSI LATERAL 177

kndutan lateral
Titik A
dari flens tekan

Flens tekan
tJ
I I

,sl^
; $),..,
.:.:/tt
Tampak samping

Tampak samping

GAMBAR 9.1 n Balok Terkekang Lateral pada Ujung-ujungnya

tekan dalam flens bervariasi sepanjang bentang tak terkekang. Hal ini mengakibatkan
gaya tekan rata-rata yang lebih rendah sepanjang bentang tersebut. Gaya tekan rata-rata
yang lebih rendah ini mengurangi peluang terjadinya tekuk torsi lateral.
Tekuk torsi lateral adalah kondisi batas yang menentukan kekuatan sebuah balok.
Sebuah balok mampu memikul momen maksimum hingga mencapai momen plastis
(Mr). Tercapai atau tidaknya momen plastis, keruntuhan dari sebuah struktur balok
adalah salah satu dari peristiwa berikut:

1. Tekuk lokal dari flens tekan


2. Tekuk lokal dari web dalam tekan lentur
3. Tekuk torsi lateral

Ketiga macam keruntuhan tersebut dapat terjadi pada kondisi elastis maupun
inelastis. Gambar 9.2 menunjukkan perilaku dari sebuah balok yang dibebani momen
konstan M dengan bentang tak terkekang I. Empat kategori dari perilaku balok tersebut
adalah:

1. Jika L cukup kecil (L = L,). maka momen plastis. M,, tercapai dengan
deformasi yang besar. Deformasi yang besar ditunjuktian oleh kapasitas
rotasi R.A* dengan R > 3 adalah faktor daktilitas. Kemampuan berdeformasi
(kapasitas rotasi) adalah kemampuaa menerima regangan flens yang besar
dengan stabil. Perilaku ini ditunjukkan oleh kurva 1 pada Gunbar 9.2
2. Jlka L diperbesar sehinssa L . < L < Lo, maka balok dapat mencapai Mo
namun dengan kupuritur"Ioturi'yurg lebih kecil (R < 3). Hal ini dikarenakair
kuraag cukupnya kekakuan flens dan/atau web untuk menahan tekuk lokal,
atau kurangnya penyokong lateral untuk menahan tekuk torsi lateral. Perilaku
inelastis ini ditunjukkan oleh klwa 2 pada Gambar 9.2
3. Bila panjang bentang tak terkekang diperbesar lagi (L, < L < L,), maka M
hanya mampu mencapai M, dengan kapasitas rotasi-yang sangat terbatas.
Tekuk lokal flens dan web serta tekuk torsi lateral mencegah tercapainya M^
4. Perilaku elastis (1, < I), dengan tahanan momen M., ditentukan oleh teku(
elastis, serta tekuk lokal flens, tekuk lokal web dan tekuk torsi lateral
178 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Mp

t
Mv

o A*,
GAMBAR 9.2 r Balok dengan Beban Momen Konstan Tanpa Kekangan Lateral

o
o
z Re .i
olt
0o 0 0", 8, € 8r,
Rotasi
GAMBAR 9I II
Regangan flens rata-rata

GAMBAR 9.3 r l1u6r.t.n Deformasi dengan Momen P1astis, M,


Persamr
Batasan untukLr,, Lo, dan L,akan dibahas dalam subbab 9.4. Gambar 9.3 menunjukkan (fr
dalam Bab 8
hubungan antara momen dengan sudut rotasi dan regangan rerata yang timbul pada
flens tekan.
M-' =
"d ci!
Dari Gambu 9t
9.3 TEKUK TORSI LATERAL ELASTIS
Untuk menurunkan persamaan pada balok I yang mengalami tekuk torsi lateral elastis
akibat beban momen seragam Ms, perhatikan Gambar 9.4 yang menunjukkan posisi Jika Persamaa
sebuah balok I yang tertekuk.
!
Beban momen Moyang diberikan pada bidang yz dapat diuraikan terhadap sumbu
x' ,y' , dan e' menjadi komponen-komponennya yaitu M; , Mr, , dan Mr, . Dengan meng_ *'q=f
asumsikan deformasi kecil, maka kelengkungan pada bidang y' z' dapat dituliskan Mendiferemiar&
menjadi:
E'l-+=M*'=Mo
^dz. A 9.1 *'*=t
Demikian juga pada bidang x' z': Dari Persamaa i
I"+
E r = M,' = Mo'y
dz., y
*u - Lto'*
d* E-tr,
BAB gT TEKUK TORSI LATERAL 179

Jl

f
t
I
I
li
i
i
Moffr>
Mocos $
z

(a) Tampak atas

)-
u4
(b) Tampak samping

GAMBAR 9.4 a 9616p I dengan Beban Momen Seragam,


Mo

Persamaan diferensial untuk balok I yang menerima beban torsi telah diturunkan
dalam Bab 8 (Persamaan 8.27):

M-'=GJ49-u,
"dzwdz
tl 9.3

Dari Gambar 9.4(a) diperoleh hubungan:

M-' = -4.M^
,dz.u 9.4

Jika Persamaan 9.3 disamakan dengan persamaan 9.4 akan


diperoleh:

ftru,="r#-ur,# 9.5

Mendiferensiasikan Persamaan 9.5 terhadap z menghasilkan:

-*u.r &! 4!
ilz2'"0-=.,
"t di - E.c
" -.77 9.6

Dari Persamaan 9.2 dapat dituliskan hubungan:

*u - Md$
dz2 E'1, 9.7
180 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Selanjutnya substitusikan Persamaan 9.7 ke dalam persamaan 9.6: serta dipedcf


E'c, ta *a *a
M^2

at-GJ-;-fif=0 9.8
jj=\t
Dengan memisalkan:
Selanilfi
z,=f{danB =
#,wy nyatakan:
6=a
maka Persamaan 9.8 dapat ditulis kembali menjadi:
da *a Untuk { = oi
u-2d-;-80=O
clz' clz'
9.10 0=Ar+ll
Untuk memperoleh solusi dari Persamaan 9.10, maka dapat dimisalkan: untur *AT = ol
6 = A'e*' 9.lla
*a
o= Ar'l*
--* = A'mt'e^z 9.11b
dz., Dari Persara I

t! = tr.*o.r^' 9.llc
o= 4.(#i
dz" sehingga persr
Substitusikan Persamaan 9.11 ke dalam Persamaan 9.10 untuk mendapatkan: Ar=-4
A.m4. {z _ 2a.A.mz.e*z _ B. A. e^z = O 9.12a dan persamarl*
A.e*' (ma - 2q..m2 - F) = 0 9.12b 6= Af(F.
Karena e*z dan A + A, maka Persamaan 9.12.b hanya terpenuhi bila atau O = Z.Afa
m4-za.m2-F=o 9.13
.&a =2-\_t
o*
Akar-akar dari Persamaan 9.13 adalah: i . ,il..

m2=c-x.tlp+o2 Dari kondisi hii


9.14o
------: 0 _ 2 4.i!il,,,,,,,,,,,,
.

atalum=+la+lB+& 9.14b

Dari Persamaan 9,-14.&_Iampak bahwa m dapat berupa dua akar real dan dua akar
dan untuk 4=n
u
kompleks sebab {F + a2 >'c'. o= 24-i.{
Misalkan: n2 = d. * lp * e (2 akar real) 9.15a Kalikan persry
qz =-d+48*o' (2 akar kompleks) 9.15b untuk mend4ft

maka solusi dari Persamaan 9.10 adalah: 2Ar.e? + fj


0= Ar.en' + Ar.e-"Z + Ar.e ioz
* go., -ioz
9.16 Karena (n2 + fr*l
Dengan mengingat Persamaan Euler yang menyatakan: nol, dan persamr
eiq' = cos qz + i sin qz 9.17a
Ar=-\-t
e-iQ'= cos qz -i sin qz 9.17b Akhimya persq
maka Persamaan 9.16 dapat dituliskan kembati menjadi: d = Ao.sin 4n
Q = Ar.e"' + Ar.e-'z + Ar.cos qz + Ar.i.sin qz + Ao.cos qz - Ao.i.sin qz 9.18a Pada z = 0 makrt
6 = Ar.en' * Ar.e-nz + (A, + Ao) cos qz + (A, - A).i.sin qz 9.180 0 =,4o.sin {r&
6= Ar'e" * A{e-nz + Ar.cos qz + Ao.sin qz Karena Au *
9.18c 0, f,
BAB 9T TEKUK TORSI LATERAL 181

serta diperoleh turunan kedua { terhadap z yaitu:

*a
".Y Ar'nz'e-n'- Ar'q''"os qz - ez
= Ar'n''enz + Au'q2'sin 9.19
dz.'

Selanjutnya konstanta A1, A2, A' dan Au diperoleh dari kondisi batas yang me-
nyatakan:
d=0 pada z=0danz=L
#=0
Untuk @ = 0 pada z = 0, diPeroleh:
0=Ar +Ar+4, 9.20

t n,rk
l9
= 0 pada z = 0, diperoleh:
dz,
o=Ar'nz+Ar'n2-Ar'e' 9.21

Dari Persamaan 9.20 dan Persamaan 9.21 diperoleh persamaan:

o=l;@z+d) +Ar=Q 9.22

sehingga Persamaan 9.20 menjadi:


A-A 9.23
^l - -^2
dan Persamaan 9.18.c dapat dituliskan menjadi:
6 = Af (d' - e'"') + Adsin qz 9.24a
ata;l $ = 2'Ar'sinh n7 + A;sin qz 9.24b

6un {! = 2.Ar.n2.sinh nz - Au'qz'sin ez 9.71c


dz.-

Dari kondisi batas @ = 0 pada z = I diperoleh:


0 = 2.A,.sinh nL + Adsin qL 9.25

*a
-:-*
: = L diperoleh
dan untuk = 0 pada pula:

O = 2Ar'n2'sirrh nL - Au'q2'sin qL 9.26

Kalikan Persamaan 9.25 dengar qz sertajumlahkan hasilnya dengan Persamaan 9.26


untuk mendapatkan:
2Ar'(n2 +q2;'sinh nL=o 9.21

Karena (n' + q')* 0 dan sinh nI = 0 hanya jlka n =0, sehingga A, harus sama dengan
nol, dan Persamaan 9.13 menjadi:
Ar= -Ar=Q 9.28

Akhirnya Persamaan 9.18.c dapat disederhanakan menjadi:


Q = Adsin qz 9.29

Pada z = 0 maka d = 0:
0 = Adsin qL 9.30

Karena Au + 0, maka
142 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

sinql=0 =qL=N.n 9.31a Karem {


aau4= N.r
. juga Cn = I;l
9.31b
, Persamarn f-d
Substitusikan Persamaan 9.31.b dan 9.9 ke Persamaan9.l5.b untuk mendapatkan:

_ GJ
+=rffi
9.32
^P.;
L2 zE,C*
,
Dengm {
untuknilaiN= I
;GJ,
=lH.ffir +=ffi
L2 2E.C-,
Untuk &;
mengambil hl!
uruu(4\'* lct =E.c.t
\t2l Lz.E.c ,Mo' L
w t*,il
{
Y
=
Untuk Mo = M,,,
^f,ku,
aiirili
(tu), * ,_,,.* ?rf,o = M"? :

9.35
Bila
analisis plasris,"h
':i

uruu
$ {ff ,- ,, + e .ct-r,\ - M,,' 9.36 L.25.0
pd

Akhirnya Persamaan 9.36 dapat disusun menjadi:


,=-7
dengan: ,f, i

M =f ,fo't;ct.(+)' 9.37
Mr frli

Mz iuli
li{
Persamaan 9.37 merupakan persamaan yang menyatakan besarnya momen yang ',
dapat ditahan oleh profil I akibat tekuk torsi lateral. Untuk memperhitungkan pengaruh Mlq I
akibat momen tak seragam, sNI03-1729-2002 (Pasal 8.3.1) menyatakan bahwa momen I
kritis untuk kondisi tekuk torsi lateral untuk profil I dan kanal ganda, adalah:
Jika dit€fqt
u-= c;t rupaagarL=I*
L x -L
,=;1"
9.4 TEKUK TORSI INELASTIS dengan: f, =6
Sekarang perhatikan Gambar 9.3, ketika serat tekan mencapai regangan sebesar s yang
lebih besar dari e, (e > frlE). Pada keadaan ini cukup besar potensi terjadinya tekuk x-,q-,I
torsi lateral inelastis. Meskipun kekakuan torsi tidak terlalu terperigaruh oleh tegangan
residu, namun tegangan residu ini memberikan pengaruh cukup besar terhadap tahanan
flens tekan.
x2 ={
Akibat adanya tegangan residu tahanan momen elastis maksimum, Mradalah:
M,=S,(fr-f,) 9.39 9.5 DESAIN LRFD I
Pada umumnya penyokong lateral dipasang pada lokasi yang direncanakan mampu Setiap kompo4F r
mencapai momen plastis, Mo, danjarak antar penyokong lateral relatif pendek. Dengan
mengabaikan kekakuan torsi, GJ, maka Persamaat 9.37 ment'adi:
0;M,> I
dengan; 0b ad*
*,,=#Fe M- -*
Mu /*i
BAB 9r TEKUK TOHST LATERAL 1Bg

Karena M,,^harus mencapai Mr. substitus tkan Mo


. = Z,.fn untuk M... Substitusikan
ly cl = I, ..A ri,se{ta L adalah panjfne #fr";;; terkekang. maka
Persamaan b..l',1,
9.40 dapat dituliskan kembali menjadi:
L<:
r-v
F; ,1o1
!4\1) 9.41

9.42

untuk dapat mencapai kapasitas rotasi R < 3, sNI o3-r72g-2002 (Taber g.3_2)
mengambil harga yang lebih rendah, yaitu:

'; = r,ru
ff 9.43

Bila diinginkan kapasitas rotasi yang lebih besar (R >.3) untuk


digunakan dalam
analisis plastis, SNI 03-1729-2002 (pasal 7.5.2) mensyaratkan:

,oo . l5'ooo (h)


-"'ooo
\ =--_-_}, 9.44
dengan: adalah tegangan leleh material, Mpa
d
Mr adalah momen ujung yang terkecil, N.mm
M2 adalah momen ujung yang terbesar, N.mm
,, adalah jari_jari girasi terhadap sumbu lemah, mm
M1lM2 bertanda positif untuk kasus kelengkungan ganda dan
negatif untuk
kelengkungan tunggal

Jika dikehendaki M = M,, maka panjang bentang tak


tertekang diatur sedemikian
rupa agar L = L,, sehingga:

,,
=*, 9.4s
', .fL
dengan: f, =fr-f,

,r IEGJA
xl =E! 2

x2 = o /1-l'
t,
\GJ I I,

DESAIN LRFD BALOK I

Setiap komponen struktur yang memikul momen lentur,


harus memenuhi persyaratan:
Q;M,> Mu 9.46
dengan: Ob adalah faktor reduksi untuk lentur = 0,90
Mn adalah kuat nominal momen lentur dari penampang
M* adalah beban momen lentur terfaktor
184 PERENCANMN STRUKTUR BAJA

Besarnya kuat nominal momen lentur dari penampang ditentukan sebagai


berikut:
dengan: ./, ,l
Kasus l: > 3)
Mn = Mp (R
Agar penampang dapat mencapai kuat nominal Mn= Mo,maka penampang harus
Ir I
kompak
untuk mencegah terjadinya tekuk lokal. Syarat p"n*,irparg kompak ditentukan sesuai s, I
dengan Thbel 7.5-l sNI 03-1729-2oa2,yaifi i untuk fleis
1bl2tr) dan untuk web (h/
,.) tidak boleh melebihi Ap. Barasan nilai untuk r\, ditampilkan p'ada Tabel 9.1. Selain Panjary4
harus kompak, pengaku lat-eral harus diberikan sehingga panjang L"rtung tak
terkekang, X.-t
l,
L, tidak melebihi Loo yanl diperoleh dari persamaat 9.44.
"r--T
r
-

2s.ooo.rsooo(#) dengan: f, =
Lo, =
--- ,, 9.47
JrJ ' x,=
Kasus 2z Mn - Mp (R < 3)
Agar penampang dapat mencapai momen plastis M, dengan kapasitas rotasi R
penampang harus kompak dan tidak terjadi tekuk iokal (bl2t, dan
< 3, maka \*,
hlt* < ir). pengaku
lateral harus diberikan sehingga panjang bentang tak terke'kan g t t{aak
- melebihi r_
yang ditentukan oleh Persamaan 9.43 (untuk Cr , Kasus 4z Mr>J
= l). ..
790 Kasus ini rertsa
Lp= (untukE=200.0ffiMpa) 9.8
-lt, 1. L,< L
2. r".fl
Kasus 3: Mo> Mr 2 M, 3. Ar.fl
Dalam kasui 3 terjadi tekuk torsi raterar untuk penampang kompak (,\ <
,\r). Kuat Kuat me
momen nominal didekati dengan hubungan linear antara titik I (r,,
Mr) den!|an tittk yang patingtrft
? \L,
M) pada Gambar 9.5. Kuat momen lentur nominal dalam okasus 3 ditentukan
dalam SNI O3-1729-2OA2 (pasat 8.3.4). membatasi Eil
merumuskan:
*,=ruf*,+(Mr-M) 'rfi,1= *, 9.49 M, = trl.,
M, adalah kuat nominal yang tersedia untuk beban layan ketika serat
tsrluax
Sedanekan tafr
penampang mencapai tegangan
/, (termasuk tegangan residu) dan dapat diekspresikan Mn
sebagai: = Ct'
M, = S,(f"- -f,)
9.50

uk penampang Kompak Balok I

(Modulus Elastisitas, E = 200.000 Mpa)

Tegangan Leleh Tekuk Lokal Flens Tekuk Lokal Web Tekuk Torsi Lateral
f, (MPa) b 170 h 1680 L
4=A [* ,,1f,
,y
790
,rlf ,
214 11,73 1 15,93 54,52
240 10,97 108,44 50,99
250 10,75 106,25 46,96
290 9,98 98,65 46,39
410 8,4 82,97 39,02

GAMBAR 9.5 r 66 1
BAB sr TEKUK TORSI LATERAL 195

dengan: fy adalah tegangan leleh profll


f, adalah tegangan residu (70 Mpa untuk penampang
dirol dan 115 Mpa
untuk penampang dilas)
s, adalah modulus penampang

Panjang I, diperoleh dari persamaan 9.45:


X..r
tY
t_
l,
,f,
-- I + Xr.f12
9.51
dengan: f, =lr-f, 9.52.a

x'\ =*{ry 9.52.b


/,s \2 c
xz =old)
; 9.52.c

Kasus 4z Mo> Mn 2 M,
Kasus ini terjadi jika:
/
l. L.<L<L,
?. ip
lr.< (I b/Z.t) < ,\, (flens tidak kompak)
!i = hlt,i
3. < (web
= ,\, tidak kompak)
Kuat momen rentur nominar dalam kasus 4 harus dihitung berdasarkan
yang paling kritis dari tekuk lokal flens, keadaan
tekuk lokal web serta tefuk torsi lateral. Untuk
membatasi tekuk Iokal flens serta tekuk lokar
web, SM o3-r72g-2002 (pasar g.2.4)
merumuskan:

Mn = Mr- (Mo- -.-r/


M) tr, _ r, 9.53
Sedangkan kondisi batas untuk tekuk torsi =
laterar ditentukan berdasarkan:
I t-Lt
,rfr, - *)
fr,l= *o
*^ = + (Mp
s.s4
Kasus 1, M,7 M, (Analisis plastis)

Pers.9.49
Kasus 2, M,!=
(Tanpa Armliitis

Pers. 9.51

Kasus 3 & 4,

L
GAMBAR 9.5 : Kuat Momen Lentur Nominal Akibat Tekuk
Torsi Lateral
186 PERENCANAAN STRUKTUH BAJA

Dengan faktor pengali momen, C, ditentukan oleh persamaan:


t2.5.M
Beban u
C,= ' maKs
< 2,3
serta 60% Lh
D
2,5M^*"+3MA+4MB+3Mc jarak 2,25 m.l
dengan: M^*" adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau Penyelesni-
MA adalah momen pada rl+ bentang tak terkekang q, = I,itr
MB adalah momen pada tengah bentang tak terkekang
Mc adalah momen pada 3le bentang tak terkekang Pu =Ifr
U, =fu
Kuat momen lentur nominal dalam kasus 4 ini diambil dari nilai yang terkecil
antara Persamaan 9.53 dan 9.54. Batasan rasio kelangsingan penampang, ,\, untuk
penampang tidak kompak ditampilkan dalam Tabel 9.2.
M.=!
zlE_ (
Estimesilil
Kasus 5: Mo< M, dapat menc{i
Kasus 5 terjadi bila L > L,
dan kelangsingan dari flens serta web tak melebihi r. kompak untn& |
(penampang kompak). Kuat nominal momen lentur dalam kondisi ini ditentukan
sebagai berikut:
Panjaus il
Mn=Mrr=Cu'f 'E.I,.G'r*(ff)'4c* 9.56
T_
,fi 7S,

Persamaan 9.56 dapat pula dituliskan dengan menggunakan variabel X, dan x, Mr**=fi
seperti dalam Persamaan 9.52.b dan c, sehingga menjadi:

C,.S.X,.A
,-1
r penu
D x X,, X,
MncrL
=M -
t

rv , (t)' Penanrr-ti1
(Z* = 36oo,t3 il
Periksa il
I CONTOH 9-1 sendiri balok:
Sebuah balok tertumpu sederhana dengan beban seperti dalam gambar di bawah ini. M, (br:rt 6
P=ls0kN I

q = 15 kN/m M, =7L9frt
+
Mr= Mo=4
6u'M, = oJrr
ii '

Periksa kelang{
2,25 m 2.25 m 2.25 m 2,25 m
b_rm
zt, - iifr
h _M_t,
(Modulus Elastisitas, E = 200.000 MPa) tw- ---E
Tegangan Leleh Tekuk Lokal Flens Tekuk Lokal Web L' = 5o'99a'
f, (MPa) b 370 h _ 2550 LouL(=2Jh
n.= r-t
' \'v -
t
'r
tw ,[,
210
240
2,64 175,97 r CONTOH 9.7
2,18 164,60
250 2,06 161 ,28
Periksa apakah
ffi
290 1,68 149,14 pada gambar bcfr
410 1,09 125,94 serta pada turyr
BAB 9r TEKUK TORST LATERAL 187

Beban merata terdiri dztl l5Vo D dan 85Vo L, beban terpusat terdiri dai 4OEo D
serta 6ovo z. Balok tersebut diberi penyokong lateral pada ujung-ujungnya serta setiap
jarak 2,25 m. Material yang digunakan adalah adalah BI 31.

Penyelesaian:
qu = 1,2(0,15X15) + 1,6(0,85)(15) = 2,7 + 20,4 = 23,1 kN/m
Pu = 1,2(0,4)(150) + 1,6(0,6)(150) = 12 + 144 = 216 kN

ftzz,t){s)' * ltzte\ol = 233.887s + 486 = 719,8875 kN.m


Mu =

M = Yu = Z*$ZI = 7ee,875 kN.m


u peflu
ob
Estimasikan apakah penyokong lateral cukup dekat untuk mendesain balok agar
dapat mencapai momen plastis, M, (tanpa analisa plastis). Asumsikan p"ru-p*g
kompak untuk mencegah tekuk lokdl, dan balok berada dalam kasus 2 (M, M) -
=
Panjaag maksimal bentang tak terkekang adalah:
790.r 790.r
L^ =-J=5O.99.r
"""'"
' ''t, '/2'n Y

Mrp"rlr= Mpp"rlu= 799'875 kN'm


M
Z _ '"p pertu
= 21871 I__!Ou _.
".

Penampang terkecil yang memilikt z_


(2. = 36g9.1: cm3).
x -> 3.332.g12,5 mm3 adalah 4oo.40o.l3.zl

Periksa kuat momen lentur nominal dari penampang, dengan menyertakan berat
sendiri balok:
Mu (berut sendiri) = 1,2.+0,12)(9)2 = 20,898 kN.m

M, = 7L9,8875 + 20,898 = 740,7855 kN.m


Mn = Mo = Z,.fy = 3600,13 x rc3e40) = g64,0312 kN.m
Qu.Mn = 0,9 x 864,0312 = i77,628 kN.m > Mu (= 74A,7g55 kN.m)

Periksa kelangsingan penampang:

-! x 2l= 9.52.4
2rt= 2=ooo=, t=
' to.sz)
,,1f,

! = @-22 t! = -,."'
t* 13 - 27,53.- $ (= i- 108,44)
rvo,TT,
,8,
Lp = 50,99.ry = 50,99(101) = 5149,99 mm = 5,14999 m
Lp > L (= 2,25 m) -; sesuai asumsi awal, termasuk kasus 2.
I CONTOH 9-2
Periksa apakah profil WF 700.300.12.24 cukup kuat untuk memikul beban
layan seperti
pada gambar berikut ini, jika pada balok diberi penyokong lateral pada
tengah beniang
serta pada tumpuan-tumpuan. (material yang digunakan adalah BJ 37)
______,!E

188 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

4or = 5 kN/m
{rz = 15 kN/m M=n

tl 8.5m--!+-8.s,,--,1 -u
f
=uh
Penyelesaian:
Berat sendiri profil WF 700.300.12.24 1,85 kN/m
Q6'M,=gt
=
qu = I,2(5 +1,85) + 1,6(15) = 32,22 kJ.i.lm
I CONTOH t
Mu =
*.r;r' = !gz,zz1{tl)z = 1163,9475 kN.m Pilihlahpenq:
790.
lateral dipaql
L=
p ,.,Y= ryx 67,8 = 3457,4L22 mm = 3,457 m yang digunatt
,,,17 \/240

x 8.104x x Penyelesd-
v _T^ln.c-t.1,_
nt rt
-s,Y 2 - 5?60rlo,
2.LOs 324,23.10a 23.550

= 13.480,14106 MPa A
ru
xz =o (*)' | o(,*#Fr,*)'
=
12.338.352.106
10.800.104
,/r>
k- zi- ,-
= 2,2535.104 mma/N2
I

L, =';(*1)tf;l P" = l'lfu


Prr= Ll{,:W

= at,s-{qfl4le )

= 10.398,342 mm= 10,398 m


i
Lo G 3,457 m) < L (= 8,5 m) < L, (= 10,398 m)

Periksa kelangsingan:
b ---
:= 300
2rt 2x24 =6 ),5 < )t,(= 10,97)
ruH 492,rgl:tu
Penampang dinyatakan kompak i
\
Dicoba menggd
h _7OO-2x24I 5o'15 J Kasus 3
t. 13 = i, (= 108'44) Periksa kelanglit
'
t2.5Mmils b_m
-b
_
2,5M^*, + 3Mo + 4Mu + 3M,
ixfr'
2tr-
M^uk"= 1163'9475 kN'm
Mt = 509,227 kN'm
*,=ff=,
)1

Mn = 872,96 kN'm Segmen A dan C


Mc = 1091,2 kN'm M=r
I
n peflu
I
C,= 12,5 x 1163,9475
2,5 x 11639475 + 3 x 509,227 + 4 x 872,96 + 3 x t091,2 =
1,3 L= 75r
L= 7n
_:l}
Mr = S*(f, - f,) = 5760'rc3'Q4o - 70) = 979,2 kN.m p

Mp = Z,f, = 6248,79'103'240 = 1499,7096 kN.m


t,v
BAB gT TEKUK TORSI LATERAL 189

I
Mn = ColMr + (Mp *,) L-Ll
;rr1
= rcfon.z + (14ee,70e6 - s7s,2)."!;#iH#-l
= 1458,027 kN.m < M, (= 1499,7096 kN.m) OK
0;M, = 0,9 x 1458,027 = 1312,2243 kN.m > 1163,9475 kN.m g
r coNToH 9-3
Pilihlah penampang WF yang ekonomis bagi balok pada struktur di bawah ini. Penyokong
lateral dipasang pada kedua tumpuan serta pada kedua lokasi beban terpusat. (Material
yang digunakan adalah BJ 37)

Penyelesaian:
Pr = 25 kN (D); Pz = 15 kN (D);
= 90 kn (L) 30 kN (L)
B

l-- - z,s a,s- --J-o,s- --|-


Pur= 1,2(25) + 1,6(90) = 174 kN
Pur= 1,2(15) + 1,6(30) = 66 kN

492,1875 kN.m

Dicoba menggunakan profil WF 600.200.11.17.


Periksa kelangsingan penampang:
b 200
=5'88 <lo'97
f'j z-:'n
r"ru*oun* dinyatakan kompak
)
*=ff=54'54<to8'44
Segmen A dan C:

Mn p,,tu =
+ = ry= 546'875 tlri'm

L =7,5m
, = 790 790
Lo 41,2 = 2100.96 mm
G'rr= ffi6x
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

,, rr l[-a.1a ,, r coNTOlt
--r "12'
EV 2 ZSgO.l03 I 2 Sebuah pil
sebagai bal*t
= 11.977,92346 MPa
diijinkan Qi
t.926.031,67 .rc6 berat sendi&
xz (*)' *#Hii-.,*
j
=
^ \ = o(
)' 2280.rc4 Penyokong h

= 4,31282.10+ mm4/N2 Penyeles-

T
L, ='rt#r)
=41,2(Xyy)

t
= 6272,73 mm = 6,273 m

Karena L (= 7,5 *) > L, (= 6,273 m) dan penampang dinyatakan kompak, maka


soal ini termasuk kasus 5.
Mo = Z*'f, = 2863,18'103 (240) = 687,16 kN'm

Mn=M"r=rri@ Hitung propGd

M. A =(A-x
Karena
,i= O. maka C, = 1.67
I, =t{
M,=ffi- rfl
I3
M, =559,4244N'-.% g S=
x

0;Mn = 0,9(559,4244) = 503,482 kN'm ) Mu (= 492,1875 kN.m) rs,;


I=
v
rJ*
-lt
Segmen B:
l(=8,5m)>Z , (= 6,273 m) --> kasus 5 r
Cb=
12.5M
' maKs
rv
{f:
2,5M**"+3Mo+4Mr+3M, Za = 4!f,
M*uk" = 492,1875 kN'm
Me = 261,890625 kN'm
J = jrar
Me = 3I,59375 kN'm ti'F
Mc = 198,703125 kN'm -r*
Cw =
12,5 x 492,1875 'i
Cb=
2,5 x 492,1815 + 3 x 261,890625 + 4 x 3I,59375 + 3 x 198,703125 x, =f#
-))4
= 82l?J
Mr=.Mrr=CriW
x^
. = 4lg
*r=ffi lCr,"l

= l,42I l
M, = 625,702 kN'm < M, E Periksa terha@ I
Q;Mn = 0,9(625,702) = 563,1315 kN'm > M, (= 492,1875 kN.m)
BAB 9I TEKUK TORSI LATERAL 191

I CONTOH 9-4
Sebuah penampang tersusun berbentuk I yang dilas seperti dalam gambar,
digunakan
sebagai balok tertumpu sederhana sepanjang 13,5 m. Hiiunglah ueuai
nloup layan yang
diijinkan bagi batok tersebut, jika diketahui beban mati j 20 kN/m (sudah rermasuk
berat sendiri). Material yang digunakan adalah BJ 55 (4 410 Mpa).
=
Penyokong lateral diberikan pada setiap 1/3 bentang dai pada kedua tumpuan.

Penyelesaian:
flens 16 x 400

tr7h
z

--]* nt - + 0,, - -j- 0,r,,


-l-
Hitung properti dari penampang:
A - (2 x
x 400) + (8 x 700) = 18.400 mm2
16
r, = frtsXzoo)3 + z.${+ooX16)3 + 2(400X16)(350+8)2

= 1.869.438.933 mma
*6.943.893
.sx = 2
td\ = 366 = 5.r0.,.156,648 mm3
\t)
Iv = 2.L.rc.@00)3 + = t70.696.533,3 mma
$.talr.zoo

rv =rT=iw=e6.3r7r mm

Zx = 2(16)(400)(350+8) + 2(8X3s0) (ry) = 5.562.400 mm3

J = {tzt+oo)f 16)3 + 700.(8),1 = t.2[.t33,33 mma

t6 x x (1oo +
- 2 _ix
4003 t6)2
Cw =ri! 2
_ n,
-"'873.322,67x106mm6

x1
r IEG-JA _
=s-V 7t nlz.rcsxS.roa*ffi
- i.w.7s6,648
2
= 8217,73 MPa

xz =o (*)' | o(-i"I#H=)'
=
21.873.322,67 . 106
170.696.533.3

= 1,423 x 10-3 mmfi2


Periksa terhadap tekuk lokal flens dan tekuk lokal web
192 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Flens: l 400 _1)\


=b2rr= 2x16 L-
,, =r.
l

=
17.0
= Jlg_ = 8.3957 =qf
p
.'lf, \/4lO
= 9tr4
700
=
8
= 97,5 Karena LD\(=l?
tidak korfo*.1
4
E = -L
t_
K=
= 0,4276 -+ 0,35 < k" < 0,763 OK!!
e

,,lr_
\/8i.5 Kuat ry
I

420 M" =11


,Ir 420
M:-rt
--t. IZro - +ra
= 15,9903
Besarnya nili
I

! \ 0.4n6
1

M, = lflL
I

,\p < i . i, -+ tidak kompak

Web: i =
*=# = r',' = lgifi

l p =1glg=g=82,97 TekuktoH
,,1f, l4lo
rekuk h$*
,Ir 2s:i 211',
Tekuk tfrdl
= = = 125,e35
,,1f, \/410
ip < i < i, --> tidak kompak Kuat mometr q
Mo = Z*'f, = 5.562.400 (410) = 2280,584 kN'm Q;M, ,!
M, = S,.q, - f\ = 5.107.756,648 (410 - 115) = 1506,788 kN.m
M-
u trEts
M u- :5
Hitung M, berdasarkan batasan untuk tekuk lokal flens:
I-I 1676,16fl *
Mn = Mt - (Me - M,)
ML !i
^,;, 12,5 - 9,3957
= 2280.584 - (2280,584 - .\
1506,788) I
l5,9go3 - 9,3957 Q1

= 1862,406 kN.m
Hitung M, berdasarkan batasan untuk tekuk lokal web: I CONTOH 9.g
i-i Profil WF 200"Ut
M, =Mt-(Mp-M,)
F+
rp T d* penyoftt;
Ibeban
= 2280,584 - (2280,584 - 1506,788) (
87,5 - 92,97 mad meflEt
pada balok terstr
t25,935 - 82,97
kenaikan beban
= 2198,999 kN.m m
Periksa terhadap tekuk torsi lateral: Penyelesaian:
Untuk materi{
L, =
790 = 790
:.r '- " x 96,3171 = 3757,842 mm = 3,i57842 m
' tlf; ' '/4to Lp =€t -
lf,
x1 =fffi
= 24-2t3lill
BAB 9! TEKUK ToRSI LATERAL 193

:
= e6.3t7t (4ffij tlt + tlr a@z
= 9275,96 mm = 9,2i596 m
L G 3,7 57 84, (= 4,5 y) < L, (= 9.27 596 m) dan penampang
5T:r." o \)..ini Ltermasuk
tidak korirpak maka soal dalari kasus 4.
dinyatakan

Kuat momen lentur nominal ditentukan berdasarkan persamaan:


t
M, = ,rlr, a (Mn - *,t L -L 1

*,
;,1.
Besarnya nilai Cu untuk segmen tengah adalah
1,01, sehingga:
r
M, = 1,01.[1506,788 +(2280,584 _ 1506,788)
927s,96 -
4500
-
9275.96 3,757842
= 7924,411kN.m < Mo ( 22g0,5g4) OK
Kesimpulan:
Tekuk lokal flens : M, = 1862,406 kN.m
Tekuk lokal web : Mn = 2198,999 kN.m
Tekuk torsi lateral : Mn= 1924,411 kN.m
Kuat momen nominal Mn profil diambil dari yang
terkecil, Mn = 1g62,406 kN.m
d;M, = 0,9(1862,406) = 1676,1654 kN.m
M,^uk" = 6iMn= 1676,1654 kN.m
Mu - I,2.MDL+I,6.Mu
1676,1654 = t,z.
*eq(13,5)2 + 1,6. ML
ML = 705,885 kN'm
eL =
8#!= *##"
= 30,e85 kN/m

I CONTOH 9-5
Profil wF 200.200.8.12 digunakan sebagai balok
tertumpu sederhana dengan bentang
m dan penyokong lateral-oada kedua u]ungnya. Balok
-8 ini diperlukan untuk memikul
beban mati merata sebesar 2 kN/m. Hitunlu[
tuy* y*g diijinkan bekerja
pada._balok tersebut jika digunaku, *ut"riur [!a1]rioun
BJ 37r Hitung pura berapa persentase
kenaikan beban hidup yang diijinkan jika digunakan
material BJ 55!

Penyelesaian:
Untuk material BJ 37
L, =ffrr=
ffi.tl,, =2559,913 mm

7f 2.1d x 8.104 x 26,04.10a x


---1r 63,53.1G
CTTW ^1" T

= 24.273,79 MPa
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Mn =N-
v _t/ s.\'C*_nl +lz.to3 \2t+t.:zo.to6
n2 - * \G.Jl T - * \8 l0\ %p+ 10./ 160o'10,

= 1,8144.10-' rorrro4q' M' = l'14

lx. lIl
=
L' =';\rr - f,)
\

M, = {'l
Mu = l2l
tt4,39T2z
= 10.688,64 mm = 10,68864 m Mu=
L, (= 2,559 m) < a (= 8 m) < L, (= 10,68864 m)
Qg=
b --"
:= 200
2,r 2x12 -xl3 <10,97
Penampang dinyatakan
Persentc
kompak
h 20O-2x12 - ,2 < 108,44 Kasus 3 BJ 37 meqj.fi |
tw-
Mr = s*(f, - f,) = 412'ro3Q40 - 70) = 80,24 kN'm I CONTOH !
Mp = Z,'f, = 513,15'rc3Q40) = 123,156 kN'm Pilihlah pro6t,l
yang terhrmpr r
I L_L1 lokasi beba*U
Mn =C,.lM +(M
-"bl"'r'\"'P -M\ '
"'r'L-LI I
Gunakan met
I r p)
= l,l4
r
+ (123.1s6 - 80.24)
10.688,64 -
8000
= 107'oso tN'm Penyelesair
[80,24 10.688,64- 2559,9t3 ] Pu = lfll
Mu = d'Mn= 0,9(107,656) =96,8904 kN'm q, = lJ$
Mu = l,2Mor+ 1,6M,
Dicoba mengE:
96,8904 = 1,2.i. Q)$)2 + 1,6Mru
p = 60 kr(Dl
ML = 48,5565 kN'm dan 6O kN{Z.)

=8'Ytt 8-.i9!!!l = 6,07 kN/m


QL
Lz = g2

Untuk material BJ 55
. - _2.r.
L_ 790 = _:_L.50,2
790
o Y ,lf,
= 1959,57 mm
F-,'-J
'/qrc
L, ="(f-,)
Akibat beban Lrp
= so,2.(4]!p
5939,347 mm = 5,939341 m
)

Akibat beban EI
q
=
I (= 8 m) > L, (= 5,939347 m) -+ kasus 5
BAB 9T TEKUK TORSI LATERAL 195

Mn=M",=cu'tW
Mfr -1.14-T
9000

= 127,108 kN.m

Mu = Q'Mn = 0.9(127 ,1OB) = 114,3972 kN.m


M, = I,ZMDL+ 1,6MLL
114,3972= 1.2.*.(2)(8 .2
+ t,6M*
Mr, = 59,49825 kN'm
8x(r_8x59,49825
Qu = --Lr: = "ff = 7,437 kN/m
Persentase rambahan beban hidup
.y^{g d_apat bekerja jika material diubah dari
xl00Vo=22,52Vo.
6,07
I CONTOH 9-6
Pilihlah profil wF yang ekonomis untuk
digunakan sebagai barok lantai perpustakaan
yang tertumpu sederhana. penyokong
lateral dipasan g piau k;;;
lokasi beban-beban terpusat. Lendutan akibat ;;rgnya dan pada
beban hidup tak boleh melebihi L/300.
Gunakan material BI 37

Penyelesaian:
Pu = 1,2(6O) + 1,6(60) 168 kN
qu = 1,2(5) + 1,6(15) ==30 kN/m
Dicoba menggunakan profil WF 600.300.12.20
P = 60 kN(D)
dan 60 kN(a) 4 = 5 kN/m(D)
dan 15 kN/m(Z)

- 0,, ,, _*J
l.--,, +,,,,+_
378 kN.m 378 kN.m
Akibat beban terpusat

Akibat beban merata


472.5 kN.m 472,5 kN.m
495,9375 kN.m
196 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

- 79o 7W-
x
"o = g''r= a4o
68.5 = 34g3.tl
Segmen EtC{

xt ={ '10s x 8.10a x 191,56.104 x L92,5.102 L(=\3t


4020.703 Mn= NF

= 13.422,598 MPa 0'M.=tr


0-M.<l
(!j' +ozo'to3 \2 t.zsg.oqo'rc6
x^ I, o[
"z = o' \G.J I 9r ' =
\S. tOo x 91,56.10a J
r }OZO. tOa Periksa terM
= 2,2l5l.l}a mmlN2 6 =!sl
L, =';l#r) + X, (f, - f,)2 dengan: PE
q!
= 68;.(y|!#-)
a{!
= 10.432,N5 mrt E.r
Ip
Periksa penampang: L ,{r
b _ 3OO
2rr 2x 20=rr.ff
''-
{y
(=10,97)
ni
fr
!- = 588 - Zx ?! = -* ry
45,6i <_ | 4.""-*g dinyatakan
tw l2 rE
(= 108,44)
\_, rcmn"r *t
/ =7f,
Segmen AB = CD (L = 4,5 m)
Lo G 3,493 m) < a (= 4,5 m) < L, (= 10,432 m)
] aurur 3, penampang
Menghitung nilu Cu; J ainyatakan kompak 9.6 LENTUR DI.IIT
Me = 269,578125 kN'm Jikapenaq
Mr = 501,1875 kN'm
dalam sumh b
Mc = 694,828125 kN'm
maka kondisi h
tegangan kofi
M^k" = 850'5 kN'm mengalami lcri
(crane supryt
?o _ 12,5x950,5 t
2,5 x 850,5 +3x269,578125 +4x501,1g75 +3x694,grg125 Perenco{
dua arah mry
= 1,5135
Mp = Z;f, = 4308,91 'rc3?4q = 1034,1384 kN.m
1. kffi
M, = s,'(/, - f) = 4o2o'rc3(240 - 70) = 683,4 kN.m t -1,
yo_T
I L _L I 2.
" =C;lM,+(Mp-M_):
Mn
"l' -
' L,-Lo) I kotrfif
0r.*
= r,5r35.[orr,o * (1034.1384 - 683,4)
###:#"1 dengan: fo {
Mot
= 1488,194 kN.m > M, (= 1034,1384 kN.m) MqA
gunakan M,= = Mp 1034,1384 kN.m 0bd
0'M, = 0,9(1034,1384) = 930,725 kN.m > Mu (= 850,5 kN.m) M^d
^ k"
t
BAB 9T TEKUK TORSI LATERAL 197

Segmen BC (I = 2,5 m)
L (= 2,5 m ) < Lp (= 3,493 m) -+ kasus 2
M,= Mp = 1034,1384 kN'm
O'Mn= 0,9(1034,1384) = 930,725 kN'm
n < M..-^,.
6'ru-
t [mils.
(= 873,9375 kN.m)

Periksa terhadap syarat lendutan:

6 =#hGLz-4a21 +##
dengan: P = 30 kN = 30.000 N
e = 15 kN/m = 15 N/mm
a =4,5m=4500mm
E = 200.000 MPa
| = 1,18.10e mma
L =11,5m=11.500mm
6 = *Er (3L2 - 4a21 +
#,
30.000 x 4500 5x15x11.5004
24 x2.l}s x 1,18'10e
(3 x 11.5002 - 4x45002) +
384x2.105x1,18.10e
= 7,526 + 14,475 = 22,001 ,o-.3*Z (= 1# = 38,333 mm) g

9.6 LENTUR DUA ARAH


Jika penampang berbentuk I dibebani oleh momen M, yang mengakibatkan lentur
dalam sumbu kuat, serta momen My yang mengakibatkan lentur pada sumbu lemah,
maka kondisi batas kekuatan kompdnen struktur tersebut ditentukan oleh leleh akibat
tegangan kombinasi yang bekerja atau oleh tekuk torsi lateral. contoh komponen yang
mengalami lentur dalam dua arah adalah struktur gording atau struktur balok keran
(crane support girder).
Perencanaan struktur baja metode LRFD untuk balok yang mengalami lentur dalam
dua arah mensyaratkan pemeriksaan terhadap:
1. kondisi batas leleh:
M M..-.
f,,=-f*t=rrr, 9.58

2. kondisi batas tekuk torsi lateral:

Q;M*= M* 9.59

dengan: fun adalah tegangan normal (tarik atau tekan) akibat beban terfaktor
M* adalah momen terfaktor terhadap sumbu-r (sumbu kuat)
Mu, adalah momen terfaktor terhadap sumbu-y (sumbu lemah)
0b adalah faktor reduksi untuk lentur = 0,90
M* adalahkrtat momen nominal penampang (dihitung seperti padapemeriksaan
tekuk torsi lateral)
198 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

I CONTOH 9-7
Rencanakanlah sebuah komponen struktur balok keran (BJ 37) dalam gambar berikut
ini, jika diketahui data-data sebagai berikut:
Bentang bangunan = 18 m
Kapasitas keran = 20 ton
Berat sendiri keran = 16 ton
Berat takel ='7 ton
Berat sendiri rel
/-
lnr
= 30 kg/m
Jarak roda-roda = 3,8 m &l
Jarak antar kolom = 6 m
Jarak minimum lokasi takel terhadap rel =Im

R? -tt

Akibat bebr
Momen rnrhi
dengan gale r
atas, mornen I
Momeo n
Mornen n

Dari haulg
dengan rn€rylt
balok keran *i
18 - 2(0,5) = 17,5 m
Akibat k r
Berat seadi
Penyelesaian: Berat senil
Menentukan reaksi pada roda-roda keran: Total
Berat takel + kapasitas keran = 7 + 2O = 27 ton
Mor= lJ|
RA = te (2t.ffi. +) = 53,5312 ton
Sehingga morrct
Impak, 10 Vo = 5,35312 ton Mn = 17,V,
*
RA = SA$a+:Z tn
Momen atibA 1
Tinjau balok keran bentang 6 m Gaya rem nrelir
Rl = 58,88432 = 20,1188 ton
takel (unruk ! ru
"+ beban larema
P = 20 +'1 = 2'7 ton
berat keran = 16 ton Telah dihinr
momen maksim
gaya lateral seta
t, l-{]
u) 3-44.
Sebagai bah
diperiksa terhadep
BAB 9T TEKUK T9RSI LATERAL
199

Rz = 58,88432 t = 38,7615 ton


+
Akibat beban hidup:
Momen maksimum akibat beban hidup
tercapai jika titik tengah dari salah
dengan gaya resurtan berada tepal pada satu roda
teffi-tengah bentang barok. Dari gambar
atas, momen maksimum akan terjadi di
di titii a atat di titik b.
Momen maksimum
Momen maksimum di li b" = 20,1188(3 - 0,95) = 47,24354 tor"m
3g,7655(2,05 _
= 1,9) = 5,g14g25 ton.m
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh
momen maksimum sebesar 41,24354
dengan mempertimbangkankoefisien ton.m,
balok keran akibat beban hidup adalah
ke.lut,"i"r* r,15, maka momen maksimum pada
,"t"r_ l,IS(41,24354) = 47,43 tonm.
Akibat beban mati:
Berat sendiri rel
= 30 kg/m
Berat sendiri balok keran 150 kg/m
= _+
Total 180 kg/m

Mor= r,z.$1rao;1012 = 972 kg.m = 0,972 ton.m

Sehingga momen total:


Mu' = 47,73 ton'm + 0,972 ton.m 4g,402
= ton.m = 4g4,02 kN.m
Momen akibat gaya rem melintang:
Gaya rem melintang biasanya aiamoil
sebesar l/15 dari beban kapasitas keran + berat
takel (untuk 2 roda). Sehingga:

beban lareral per roda


= )" Sfzo+7)(1,6) = t,44 ton
Telah dihitung seberumnya bahwa
akibat beban roda 29,4422 ton menimburkan
momen maksimum sebesar 4r,24354
ton.m. Sehinggu oupui imi*r* momen
gaya lateral sebesar 7,44 ton akibat
adalah:
1.44
'"w = 1fu1x 41,24354 = 2,0772 ton.m 20,172
= kN.m
Sebagai balok keran dicoba profil
wF 400.400.13.21. Selanjutnya profil ini harus
diperiksa terhadap kondisi batas ieleh
aan konaisi tekuk torsi rateral.
200 PERENCANAAN STRUKTUB BAJA

i) Pemeriksaan terhadap kondisi batas leleh SOAL-SOAL l.AX


, - M^,Mu,
Jun-E-s, s.9.1 - S.9.3
Tentukan rrf
484,02-rc6 20,172.106 balok tertfl
L-

3330.103 1120.103 Sml


= t63,36 MPa < 66.1, G 0,9(240) = 216 MPa) s.9-r
ii) Pemeriksaan terhadap tekuk torsi lateral s.92
s.93
L-o = 790Y- --790 x l0l = 5150,4 mm
--r.
,,1f, t/z+o
Kekangan hr
tt IEGJA r lOs x 8.10a x273,l8.lOa x2L8,7'102 beban hitpil
"r EV 2 =-3330.t03
s.9.4 - S.9.6
= 20.633,56 MPa rentukaofif*
s, \' c- sel#
merata
*. I *. I 3330.103 \2 g.o+:.sgo.to6 _--________...i1.
^z = \c.r/ ,, =
t*m. -r1s.ra.) zz+ouw soal qr{i
= 3,30374' 10{ mmfi2 s.9.4 at
s.e.5 al
,t
s.9.5
Asumsikr H
= w?ffi = 18.983,8 mm
S.9.7 Pilihlah Frq,
LoG 5,1504 m )<I (= 6 m) 1 L, (= 18,9838 m) (gunakaa b*tr
Kekangan lG
Periksa penampang:

= s's24 < (= lo'97)


oLrr= ,g*, ff
h 4(n _ 2 x2t= ^j,54 <- 169i (=
i= 13 '"-- ,,li \- '!vu'r-
tOB,44)

M = s,'ff, - f\ = 3330'103 (240 - 70) = 566,1 1ro'-


l.--r-{
Mp = z,f, = 36oo,13'1ot (z+o) = 864,03 kN'm Gambar S.!f
I L _L
Mn =c;lM,+(Mp-M,) s.9.8 Periksalah epi
i_L
Irp BJ 41. Ketr{t
= r.[soo,r + (864,03 - 566,r)
+*ffiffi-l
= 845,73 kN'm < M, (= 864,03 kN'm)
f;M, = 0,9(845,73) = 76L,157 kN'm < M* (= 484,02
Jadi, WF 400.400.13.21 dapat dipakai sebagai balok untuk keran tersebut.
kN'm)
t {-J-ilTf,
F-___:s
Gambar S.9.l
BAB 9I TEKUK TORSI LATERAL 201

SOAL-SOAL LATIHAN
s.9.1 - S.9.3
Tentukan besar beban layan terpusat maksimum, yang dapat bekerja
di tengah tengah bentang
balok tertumpu sederhana, dalam masing_masing kasus berikut:

Penampang Bentang (m)


{, Gura)
s.9.1 wF 400.200.8.13 6 240
s.9.2 wF 450.200.9.14 7,25 250
s.9.3 wF 500.200.10.16 9 4to

Kekangan lateral dipasang pada kedua ujung tumpuan, sedangkan


beban layan terdii dai- 65Vo
beban hidup dan 35Vo beban mati.

s.9.4 - S.9.6
Tentukan/pilihlah profil wF yang ekonomis untuk digunakan sebagai
balok yang memikul beban
merata sebagai berikut:

Soal q, GN/m) 4. @[/m) Bentang (m) {, (Mpa) Kekangan lateral


s.9.4 8.75 20 6 u0 Menerus
s.9.5 8.7s 20 6 2q Ujung & tengah bentang
s.9.5 3 8.5 9 4to Tiap 3 m dan pada ujung-ujung

Asumsikan bahwa semua beban sudah termasuk berat sendiri profil!

s.9.7 Pilihlah profil WF yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok


dalam struktur berikut ini:
(gunakan baja BJ 37)
Kekangan laterat diberikan pada ujung-ujung balok dan pada lokasi
beban terpusat.

Po= 65 kN
Pz=65kN
Qo = 5,5 kN/m (termasuk berat sendiri)
4r = 16 kN/m

l.._.,,
.+a,s,,-l*+,s .*l
Gambar S.9.7

s.9.8 Periksalah apakah profl1 wF 350.175.7.11 terhadap lenrur dan geser jika material yang dipakai
BJ 41' Kekangan lateral hanya dipasang pada kedua tumpuan dan
pada ujung dari kantilever.

Po= 10 kN
Pz=45kN
4o=4kN/m(termasuk
berat sendiri)
4r = 15 kN/m

Gambar S.9.8
202 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

s.9.9 Sebuah penampang tersusun berbentuk I seperti pada Gambar S.9.9, digunakan sebagai balok

10
tertumpu sederhana sepanjang 15 m. Hitunglah beban layan maksimum, 4-urs, yang dapat dipikul
oleh balok tersebut, jika material yang digunakan adalah BJ 37, dan perbandingan beban hidup
dengan beban mati adalah tiga (Ll D = 3) . Penyokong lateral dipasan g ttap jarak r l L.
r
300 mm x 72 mm

Balo*
(Pelat
500mmx6mm
F,--F,*J.-3*-l
Gambar S.9.9

5.9.10 Rencanakanlah sebuah struktur balok keran dengan menggunakan profll WF (BJ 37) dengan
data-data sebagai berikut:

Bentang bangunan =20m


Kapasitas keran = 25 ton
Berat sendiri keran = 15 ton
Berat takel =8ton
Berat sendiri rel = 30 kg/m
Jarak roda-roda =3,5m
Jarak antar kolom =5m
Jarak minimum lokasi takel terhadap rel =1m
10.1 PENDAHULU
Balok pelat hcrd
komponen sm&
ding penuh padr
yang besar serte
merupakan komc
terbesar masih h
bentang, mak2 dl
pelat pada salat
memberikan trha
tersusun dari elE!
pelat berdinding
I

dan berat balot p


adalah den_ean m
BeberapaFel
Gambar l0.l di b
sebuah pelat badr
sama lain densm
mempunyai dua h
yang mempunl"ai t
tak terkekan_e r"roil

Anda mungkin juga menyukai