(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
A. UMUM
PASAL 1 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan ditenderkan sesuai
URAIAN UMUM dengan :
a. Gambar-gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir
b. Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS)
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
e. Petunjuk dari Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan.
1.3. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek, bestek
dan gambar detail, Pemborong harus segera lapor kepada Direksi
dan Pengawas Lapangan.
1
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
Lapangan.
2
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
4
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
perencana/ pengawas.
b. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut
uraian dan syarat-syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan
instruksi tertulis dari konsultan pengawas.
c. Konsultan pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun
juga kelalaian konsultan pengawas dalam pengontrolan
terhadap kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor. Tidak berarti kontraktor bebas dari tanggung
jawab.
d. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan (spesifikasi) atau instruksi tertulis dari konsultan
pengawas harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya
diperlukan untuk itu menjadi tanggung jawab kontraktor.
PASAL 3 3.1. Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahan-bahan
PERSYARATAN BAHAN- yang digunakan dalam pelaksanaan sebagaimana tertera dalam
BAHAN uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini serta gambar
kerja.
3.2. Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan merupakan
produk dalam negeri, dan mengacu Peraturan Daerah yang
berlaku, kecuali ditentukan lain.
3.3. Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar detail pelaksanaan
(shop drawing), pengiriman kepada Direksi Pekerjaan/Pengawas
Kegiatan contoh bahan bangunan termasuk warna dan bentuk
yang akan dipakai sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk diperiksa
dan disetujui.
3.4. Penyedia jasa harus menyerahkan hasil tes laboratorium jika
diperlukan, yang berkaitan dengan mutu bahan yang akan
digunakan.
3.5. Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka
Pemborong berkewajiban memeriksakan bahan tersebut
kelaboratorium Balai Penelitian Bahan Bangunan dengan semua
biaya menjadi tanggungan Pemborong, begitu pula waktu yang
tersita dapat untuk alasan perpanjangan waktu pelaksanaan.
3.6. Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan berhak untuk meminta
keterangan selengkap-lengkapnya tentang bahan tersebut.
3.7. Contoh-contoh harus sesuai dengan macam dan kualitas keadaan
barang-barang yang dipakai (dimaksud).
3.8. Jika diperlukan pekerjaan yang memerlukan tempat kerja selain
tempat kerja yang ada dilapangan/ Basecamp, maka Penyedia Jasa
wajib memberitahu kepada Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan,
agar kualitas bahan maupun kualitas pekerjaan sebelum
dikirimkan ke lapangan bisa direkomendasi oleh Direksi
7
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
3.10. Air
a. Air untuk pembangunan haruslah digunakan air tawar yang
bersih dan bebas mineral zat organik tanah lumpur, larutan
alkalin dan lain-lain.
b. Jika air dari saluran air minum atau sumber air yang ada
tidak mencukupi maka penyedia jasa harus mengadakan air
untuk tujuan pembangunan ini dengan mendatangkan atau
mengadakan sumber air sendiri yang memenuhi syarat
3.14. Besi
a. Semua besi beton yang dipakai harus sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
b. Semua baja tulangan yang akan dipakai harus berasal dari
produksi pabrik yang telah disetujui Pengawas Kegiatan.
c. Baja tulangan harus dari baja polos atau diprofilkan dengan
tegangan leleh minimal 2400 kg/cm2, Baja tulangan harus
dari baja Ulir atau diprofilkan dengan tegangan leleh
minimal 3900 kg/cm2 untuk besi beton Ø < 19 mm dan
dengan tegangan leleh 4000 kg/cm2 untuk besi beton Ø > 12
mm, untuk tulangan dengan Ø > 16 mm digunakan baja
diprofilkan, yang dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan-kelentuan SKSNI T-15-1991-03.
d. Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah
dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka
lama. Cara pembengkokan besi tulangan harus menurut
SKSNI T-15-1991 - 03.
e. Anyaman besi harus kokoh sehingga tidak berubah tempat
selama pengecoran. Selimut beton dibuat dengan beton
decking (tahu beton) dari semen pasir campuran 1 : 2 dengan
ukuran 4 x 4 x 3 cm untuk elemen struktur (balok, kolom)
dan 4 x 4 x 2 cm untuk elemen pelat. Besi tulangan harus
disatukan satu sama lain dengan kawat bendrat.
f. Sebelum pengecoran baja tulangan harus bebas dari minyak,
kotoran, cat, karat atau bahan lain yang merusak hubungan
besi dan beton.
g. Untuk besi tulangan tidak boleh mempergunakan besi bekas
pakai.
3.15. Lain-lain
a. Penggunaan bahan yang belum tertuang dalam pasal ini agar
menyesuaikan penggunaannya dan sesuai gambar dan dapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
b. Semua bahan-bahan perlengkapan yang akan dipergunakan
pada bangunan ini sebelumnya harus setelah diperiksa dan
diterima oleh Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
c. Penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat
bahan tersebut akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah
Pengawas Kegiatan setelah 2x24 jam dengan segala resiko
oleh Penyedia jasa.
d. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan
maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Penyedia jasa.
e. Persyaratan bahan-bahan yang belum tertuang didalam RKS
dan ada dalam gambar, sebelum bahan tersebut didatangkan
di lokasi kegiatan agar terlebih dahulu dikoordinasikan
dengan Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
PASAL 4 4.1. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas
PEKERJAAN kepada Pemborong dalam keadaan bebas dari gugatan Pihak
PERSIAPAN Ketiga.
9
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
4.9. Asuransi
a. Penyedia jasa diwajibkan mengasuransikan semua pekerjaan
yang berhubungan langsung dengan pekerjaan ini antara lain:
asuransi tenaga kerja (Astek) dll.
b. Penggunaan asuransi harus sepengetahuan Direksi Pekerjaan/
Pengawas Kegiatan dan Pemimpin Kegiatan.
c. Penggunaan asuransi dilakukan sebelum memulai pekerjaan
sampai selesai pekerjaan.
d. Persyaratan-persyaratan asuransi harus dipenuhi oleh
penyedia jasa dan wajib dilaksanakan.
b. Mobilisasi Peralatan
Penyedia Jasa harus memobilisasi peralatan sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Penggunaan alat berat dan pengoperasian
peralatan/kendaraan sudah mengikuti aturan perizinan
yang ditetapkan oleh Dinas Angkutan Lalu lintas Jalan
Raya, pihak Kepolisian dan Badan Lingkungan
2) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan
daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran, dari
suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan di mana
peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak
ini.
3) Bilamana setiap alat berat yang dianggap telah
selesai melaksanakan tugasnya dan tidak mungkin
digunakan lagi maka alat berat tersebut segera
dikembalikan.
4) Penyedia Jasa melaksanakan operasional dan
pemeliharaan kendaraan/peralatan harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan pabrik pembuatnya dan tidak
mencemari air dan tanah.
c. Mobilisasi Material
Penyedia jasa harus memobilisasi material sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi
pelaksanaan fisik.
2) Material yang akan didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan harus terlebih dahulu diambil contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Kegiatan/Direksi Pekerjaan dan atau diuji
keandalannya di laboratorium, apabila tidak
memenuhi syarat, harus segera diperintahkan untuk
diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24 jam.
d. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat
kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir kontrak
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik Pemerintah dan
pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi
semula seperti sebelum pekerjaan dimulai.
PEKERJAAN TANAH Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua
kegiatan yang berkaitan dengan pematangan tanah, pengolahan
tanah yang ada kaitannya dengan struktur bangunan antara lain
pembersihan tanah, galian tanah, urugan tanah/perataan ataupun
pembuangan tanah. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah mulai
dengan mobilisasi alat, pengadaan tenaga, konstruksi penyangga
hingga pemompaan air tanah penggalian (dewaterring).
17
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
b. Pengujian
Pengujian dilakukan sebagai berikut :
1). Sebelum melaksanakan pengecoran awal, Kontraktor
harus mengadakan mix design yang dapat membuktikan
bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai dari
mix design tersebut, selanjutnya oleh Direksi/Pengawas
akan dihitung karakteristik dari hasil percobaan tersebut
yang selanjutnya akan dipergunakan untuk menilai
mutu beton selama pelaksanaan.
2). Pada pekerjaan beton struktural untuk waktu permulaan
pelaksanaan dibuat 1 (satu) benda uji untuk setiap 3m 3
beton dan dalam waktu sesingkat-singkatnya harus
segera terkumpul 20 benda uji, sedang setelah berjalan
lancar diperlukan 1 (satu) benda uji pada setiap 5 m 3
beton dengan minimum 1 benda uji untuk setiap
harinya.
3). Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix
yang normal adalah 7,5-10 cm, pemakaian slump harus
teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya
untuk daerah-daerah yang pembesiannya rapat dapat
19
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
e. Pembesian
1) Semua besi beton yang digunakan harus memebuhi
syarat-syarat:
a). Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971).
b). Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-
minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
c). Dari jenis baja mutu U-24 untuk Diameter Kurang
dari 12 mm dan U-40 untuk lebih besar 12 mm
(ulir) bahan tersebut dalam segala hal harus
memenuhi ketentuan-ketentuan PBI-1971.
d). Mempunyai penampang yang sama rata.
e). Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar.
2) Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari
ketentuan-ketentuan diatas, harus mendapat persetujuan
perencana/konsultan pengawas.
3) Besi beton harus disuplay dari satu sumber
20
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
f. Cara pengadukan
1). Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2). Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi/ Pengawas
Lapangan.
3). Selama pengadukan, kekentalan adukan beton harus
diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap
campuran baru. Pengujian slump minimum 5 cm dan
maksimum 10 cm.
4). Apabila memakai beton ready mix, maka cara
21
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
h. Pengecoran beton
1). Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan
persiapan dengan membersihkan dan menyiram
cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-
ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
2). Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas
persetujuan Direksi dan Pengawas Lapangan.
3). Pengecoran harus dilaksanakan sebaik mungkin
dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin
beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya
cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang
koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
4). Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan
diteruskan pada hari berikutnya maka tempat
perhentian tersebut harus disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
i. Pemadatan beton
Sebelum pekerjaan beton dimulai, penulangan atau barang–
barang lain yang harus berada didalam beton, harus
dibersihkan dari semua macam kotoran. Semua cetakan dan
pengatur jarak harus diperiksa dengan teliti dan ruang yang
akan diisi beton harus betul – betul dibersihkan. Pekerjaan
pengecoran di bagian manapun dari pekerjaan tidak boleh
dimulai sebelum persiapan – persiapannya disetujui dan izin
pengecoran diberikan oleh Pengawas Proyek. Pengecoran
harus selalu diawasi langsung oleh mandor atau (foreman)
yang berpengalaman.
Pemborong harus memberitahukan kepada Pengawas Proyek
bila akan mengecor dengan mengajukan request yang telah
disetujui Pengawas Teknik. Beton harus dicor sedemikian
22
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
j. Siar Dilatasi
Beton harus dicor secara kontinu sampai pada siar dilatasi,
letak dan pengaturannya ditunjukkan dalam gambar –
gambar atau seperti yang disetujui Pengawas Proyek.
k. Pengeringan Beton
Beton harus dilindungi selama proses pengerasan dari
pengaruh panas matahari yang merusak, hujan dan air yang
mengalir atau angin yang kering.
Perlindungan harus segera diberikan setelah pengerasan
beton dengan cara sebagai berikut :
1) Permukaan beton harus ditutup dengan lapisan karung,
atau bahan sejenis atau lapisan pasir yang harus terus
menerus dibasahi selama 10 hari.
2) Setelah permukaan beton dibasahi seluruhnya, lalu
ditutup dengan lapisan air yang disetujui.
24
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
13.1.
Syarat-syarat Pelaksanaan
25
Rencana Kerja Dan Syarat
(RKS)
Pembangunan Gedung Pos Jaga Desa Sukra Wetan Kec. Sukra Kab. Indramayu
a. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih, pada
umumnya mempunyai ketebalan sama, mempunyai sifat
tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas
dan pengambangan (float glass).
b. Toleransi lebar dan panjang
Ukuran lebar dan panjang tidak boleh melampaui toleransi
seperti yang ditentukan oleh pabrik.
c. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai
sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi
kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per
meter.
d. Cacat-cacat
1). Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus
sesuai ketentuan dari pabrik.
2). Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung
(ruang-ruang yang berisi gelembung gas yang terdapat
dalam kaca).
3). Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada
kaca, baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
4). Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan
goresan (scratch).
5). Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
6). Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh
melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk
ketebalan 5 mm kira-kira 0,3 mm.
e. Bahan Kaca
1). Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982.
2). Bahan kaca yang dipergunakan menggunakan kaca
polos tebal 5 mm, serta kaca tempered tebal 12mm.
3). Kaca harus dalam keadaan rata dan tidak bergelombang
serta dapat menahan angin 122 Kg/m2 atau sesuai
persyaratan pabrik (sesuai masing-masing penggunaan
kaca-nya )
4). Penggunaan jenis dan ketebalan masing-masing kaca
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam detail gambar
rencana.
f. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Direksi dan Pengawas Lapangan.
g. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda/dihaluskan.
Penutup atap
Penutup atap terdiri dari :
Bahan penutup atap dipakai genteng metal warna berpasir
Bahan Baku : Clean Color Bond AZ 150 (Zincalume : 55
% Alumunium)
Ketebalan 0,35 mm
Merek Setara Sakura Roof
Genteng bubungan/krepus dari jenis yang sama dengan
penutup atap yang akan digunakan.
32