Anda di halaman 1dari 21

Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS

Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN RUMAH KORBAN BENCANA ABRASI LAUT DAN ROB
DI DESA CEMARAJAYA, KECAMATAN CIBUAYA
TAHUN ANGGARAN 2023

Nama Kegiatan : Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau Relokasi Program
Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran : 2023
Paket Pekerjaan : Pembangunan Rumah Korban Bencana Abrasi Laut dan Rob
Lokasi : Dusun Sekong, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang

BAB I
PENJELASAN PEKERJAAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PERSIAPAN PELAKSANAAN

Pasal 1
PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini. Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau
kesimpangsiuran informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), Pengawas Lapangan dan Perencana untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.

I. LINGKUP PEKERJAAN

Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah Pembangunan Rumah Korban Bencana Abrasi Laut dan Rob
dengan lingkup pekerjaan yang mencakup antara lain:

a. Pekerjaan Persiapan
 Papan nama proyek
 Dokumentasi dan Pelaporan
 Pekerjaan Pengukuran
 Biaya Rencana Keselamtan Kerja
b. Pekerjaan PSU
 Pekerjaan Tanah & Urugan
 Pekerjaan Jalan Lingkungan
 Pekerjaan Drainase Lingkungan
c. Pekerjaan Pembangunan 54 Unit Rumah
 Pekerjaan Persiapan (Pengukuran Dan Bowplank)
 Pekerjaan Tanah & Urugan
 Pekerjaan Pondasi Dan Beton
 Pekerjaan Pasangan (pas. Dinding, pas. Pleseteran, pas. Acian, pas. Lantai, pas. Plafond)
 Pekerjaan Atap, Kusen Dan Aksesoris
 Pekerjaan Pengecatan
 Pekerjaan Sanitasi
 Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik
d. Pekerjaan Saluran Pembuangan Air Hujan
 Saluran Gravel Beton 1/2 Ø 30 Cm

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 1


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

II. SARANA BEKERJA

a. Tenaga Kerja/Tenaga Ahli


Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
b. Peralatan Bekerja
Menyediakan alat-alat bantu, seperti vibrator roller, exavator, buldozer, wheel roller, alat-alat pengangkat,
dan pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini.
c. Bahan-bahan
Menyediakan bahan-bahan terutama tanah merah dalam jumlah yang telah ditentukan sesuai jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.

III. PERSYARATAN PELAKSANAAN

Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan
persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh KPA dan Pengawas Lapangan. Sebelum melaksanakan setiap
pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja kepada PPK dan
Pengawas Lapangan.

Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan wakil sebagai
penanggung jawab lapangan yang terampil, dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama
masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.

Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah:


 Alat Tulis
 Buku Harian untuk Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek, dan mencatat semua
petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan
 1 (Satu) Alat Ukur Schuifmat/jangka sorong
 1 (Satu) Kamera
 1 (Satu) Alat Ukur Optik (Theodolit/Waterpass)
 1 (Satu) unit komputer dan alat cetak (printer)
 1 (Satu) Alat Ukur panjang 50 M, 5 M
 1 (Satu) Mistar Waterpass panjang 120 Cm

IV. STANDARD YANG DIPERGUNAKAN

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard Industri Konstruksi,
Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain:
 SNI 2847-2019 : Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 SNI 1726-2019 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non-Gedung
 SNI 8140-2016 : Peraturan Beton Struktural Untuk Rumah Tinggal
 SNI 03-1735-2000 : Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan
 SNI 1733-2004 : Tata cara perencanaan lingkungan perumahan
 SNI 6967-2003 : Persyaratan umum system jaringan dan geometric jalan perumahan
 SNI 2399-2002 : Tata cara perencanaan bangunan MCK umum
 SNI-2052-2017 : baja tulangan
 SNI 1727-2013 : Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain

Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini:


 Gambar bestek yang dibuat oleh Perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas, termasuk juga
gambar-gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor dan sudah disetujui/disahkan oleh Pemberi Tugas.
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing)
 Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK)/Kontrak
 Rencana Kerja pelaksanaan (Time Schedule) yang dibuat oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 2


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Pasal 2
PENJELASAN RKS & GAMBAR

Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan
perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing). Bila gambar tidak sesuai
dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah RKS.

I. UKURAN

Ukuran-ukuran yang digunakan semuanya dinyatakan dalam M (Meter). Mengingat masalah ukuran ini sangat
penting, maka Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar
Kerja Arsitektur dan Gambar Kerja lainnya yang termuat di dalam Dokumen Lelang/Dokumen Kontrak.

Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada KPA dan Pengawas
Lapangan. yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan
pegangan.

Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar
Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Direksi, dan segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor
baik dari segi biaya maupun waktu.

II. PERBEDAAN GAMBAR

Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, maka gambar yang
mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat/berlaku.

Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/Struktur, maka yang berlaku/mengikat adalah
gambar kerja struktur.

Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi, Elektrikal/Listrik dan Mekanikal, maka yang
dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.

Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian di dalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu
mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka di dalam hal terdapat ketidakjelasan, kesimpang-siuran,
perbedaan-perbedaan, ketidaksesuaian, dan keragu-raguan di antara setiap Gambar Kerja, Kontraktor
diwajibkan melaporkan kepada KPA dan Pengawas Lapangan secara tertulis, serta mengadakan
pertemuan dengan KPA, Pengawas Lapangan, dan Konsultan Perencana untuk mendapat keputusan
gambar mana yang akan dijadikan pegangan. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh
Kontraktor untuk memperpanjang / mengklaim biaya maupun waktu pelaksanaan.

III. SHOP DRAWING

Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.

Kontraktor wajib membuat Shop Drawing pada setiap akan melaksanakan suatu pekerjaan dan untuk detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh KPA
dan Pengawas Lapangan.

Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan termasuk
pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan
khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja/Dokumen
Kontrak maupun di dalam Buku ini.

Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing tersebut kepada KPA dan Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan tertulis dari KPA dan Pengawas Lapangan.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 3


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Pasal 3
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Site Manager/Project
Manager yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor,
berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) atau sederajat dengan pengalaman minimum 5 (lima) tahun.

Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan
terhadap kewajibannya.

Pasal 4
TANGGUNG - JAWAB KONTRAKTOR

Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan
Gambar Kerja.

Kehadiran KPA dan Pengawas Lapangan selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi, menegur, atau memberi
nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.

Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.

Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri.

Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor berkewajiban
memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui KPA dan Pengawas Lapangan. Apabila hal ini tidak
dilakukan, Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan yang timbul.

Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Kontraktor.

Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material, barang milik Proyek, KPA
dan Pengawas Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai
tahap serah terima.

Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah dipasang maupun belum adalah
tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang- barang maupun
keselamatan jiwa.

Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa- sisa bahan bangunan
yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.

Pasal 5
JADWAL PELAKSANAAN

Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor 'wajib' membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-
bagian pekerjaan berupa Bar-Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari KPA dan Pengawas Lapangan, paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari
kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SKP) diterima Kontraktor.

Rencana Kerja yang telah disetujui oleh KPA dan Pengawas Lapangan, akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada KPA dan Pengawas Lapangan, yang
selanjutnya akan memberikan 1 (satu) salinan Rencana Kerja kepada Pemberi Tugas. 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus
ditempel pada dinding Bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan/prestasi kerja. KPA
dan Pengawas Lapangan. akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 4


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Pasal 6
PEMATOKAN/PENGUKURAN GARIS/KETINGGIAN PERMUKAAN & POSISI BAGIAN-BAGIAN PEKERJAAN

Kontraktor harus bertanggung-jawab atas kebenaran penetapan ketinggian di lapangan yang disetujui secara tertulis
oleh pengawas ahli.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan semua peralatan, perlengkapan dan tenaga kerja yang
diperlukan.

Pencocokan penetapan ketinggian di lapangan oleh Pengawas, bagaimanapun juga tidak melepaskan Kontraktor dari
tanggung jawab atas ketepatan dari penetapan ketinggian tersebut dan Kontraktor harus melindungi dan menjaga
dengan hati-hati semua patok tetap, Bouwplank dan benda-benda yang lain yang digunakan dalam penetapan
ketinggian.

Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam Gambar Kerja untuk
mendapatkan posisi dan ketetapan di lapangan bagi setiap bagian pekerjaan.

Kontraktor harus memasang patok-patok yang terpenting di Tapak untuk patokan titik mula setiap bagian dari
pekerjaan.

Pembentukan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk/kemiringan/kontur/peil yang tertera di dalam Gambar
Kerja.

Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju keselokan yang ada disekitarnya serta
mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertera di dalam Gambar kerja. Tidak dibenarkan adanya genangan air.

Kontraktor bertanggung jawab dalam penentuan dan pematokan secara keseluruhan, sedang pengawas lapangan harus
memastikan bahwa kontraktor mendapatkan informasi yang tepat serta menyiapkan titik-titik control yang dipasang.

Perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan di Lapangan harus dilaporkan kepada KPA dan Pengawas Lapangan,
untuk mendapatkan pemecahannya setelah berkonsultasi dengan Perencana. Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil
tindakan tanpa sepengetahuan KPA dan Pengawas Lapangan.

Pasal 7
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN

Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini maupun dalam berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat- syarat pelaksanaan harus memenuhi
Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan
termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.

Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai
dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.

Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar,
memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.

Apabila dianggap perlu, KPA dan Pengawas Lapangan berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik
dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan
claim sebagai pekerjaan tambah.

Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh
dipakai dalam pekerjaan ini.

Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium
lokal/dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus diketahui dan disetujui oleh KPA dan Pengawas
Lapangan secara tertulis.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 5


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Kontraktor/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk
bangunan tersebut kepada KPA dan Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum
semua bahan-bahan tersebut didatangkan/dipakai.

Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan kepada KPA dan Pengawas Lapangan adalah sebanyak tiga (3) buah dari
satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan "Standard of Appearence" dan disimpan di ruang KPA dan Pengawas
Lapangan. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua (2) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak
lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.

Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan, dan atau sesuai dengan
spesifikasi bahan tersebut.

Pasal 8
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN

Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui KPA dan
Pengawas Lapangan seperti yang diatur dalam Pasal 8 di atas.

Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan afkir/ditolak oleh KPA dan
Pengawas Lapangan, harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan selambat-lambatnya dalam tempo 3 x 24 jam
dan tidak boleh dipergunakan.

Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh KPA dan Pengawas Lapangan dan ternyata masih
dipergunakan oleh Pelaksana/Kontraktor, maka KPA dan Pengawas Lapangan berhak memerintahkan pembongkaran
kembali kepada Kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi
tanggungan Kontraktor sepenuhnya disamping pihak Kontraktor tetap dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil)
dari harga borongan.

Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahan tersebut, maka Kontraktor
harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai Penelitian Bahan-Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian
tersebut disampaikan kepada KPA dan Pengawas Lapangan secara tertulis, dan segala biaya pemeriksaan ditanggung
oleh Kontraktor.

Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut,
Pelaksana/Kontraktor tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan
tersebut.

Pasal 9
SUPPLIER & SUB-KONTRAKTOR

Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub-Kontraktor) di dalam hal pengadaan material dan
pemasangannya, maka Kontraktor 'wajib' memberitahukan terlebih dahulu kepada KPA dan Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan. Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk KPA dan Pengawas
Lapangan dengan Kontraktor Bawahan atau Supplier bahan. Supplier wajib hadir mendampingi KPA dan Pengawas
Lapangan di Lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan
khusus sesuai instruksi pabrik.

Pasal 10
PEMBUATAN PAGAR PROYEK

Sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai, Kontraktor diwajibkan memasang 'Pagar Proyek' di lokasi seperti yang
dipetakan di dalam Gambar dan atau atas petunjuk lainya dari KPA dan Pengawas Lapangan. Tinggi Pagar Proyek
minimum 2,00 M dari permukaan tanah dengan bahan dari Seng gelombang BJLS 32 dicat, kolom setempat dari rangka
Kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi persyaratan kekuatan, atau sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 6


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Pasal 11
PERSYARATAN UMUM LAINNYA

I. Pekerjaan Persiapan

Kontraktor harus menyediakan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari
lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan dari KPA dan Pengawas Lapangan. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh
dari sambungan PLN setempat selama masa pembangunan.

Penggunaan Diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
petunjuk KPA dan Pengawas Lapangan.

Kontraktor harus memasang Papan Nama Proyek, dokumentasi dan pelaporan, Rambu-Rambu Keselamatan
dan K3 sesuai dengan peraturan Daerah yang berlaku, atas biaya Kontraktor.

Kontraktor harus memeriksa jumlah dan kualitas semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk
konstruksi, Lokasi letak bahan, Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja, Jumlah dan kondisi semua peralatan
kerja, dan Jumlah personil kontraktor.

Kontraktor harus Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton dan lain-lain.

Kontraktor harus Kondisi cuaca, Persiapan form-work, Jadwal pelaksanaan, Persiapan kontruksi.

Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan selesai dan diperiksa oleh Pengawas dan Pengguna Jasa maka
pekerjaan kontruksi dapat dilaksanaan.

Selama kegiatan proyek, Kontraktor harus menjaga kebersihan lingkungan di dalam proyek dan lahan proyek.

II. Jembatan Sementara

Kontraktor menggunakan Jembatan sementara sebagai akses keluar masuk dan akses mobilisasi peralatan,
bahan, dan sumber daya lainnya ke dalam proyek. Selain itu biaya pemasangan dan pembongkaran jembatan
ditanggung oleh kontraktor.

Apabila akan memasang jembatan sementara baru dengan petunjuk dan persetujuan dari KPA dan Pengawas
Lapangan. Kontraktor harus terlebih dahulu memberikan Dokumen Detail dan rincian biaya rencana pembuatan
jembatan sementara baru kepada KPA dan Pengawas Lapangan.

III. Drainase/Saluran Tapak Sementara

Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang ada di tapak, Kontraktor wajib membuat
saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada. Arah aliran ditujukan ke daerah permukaan
yang terendah yang ada di tapak atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembangunan.

IV. Mengutamakan Jasa Produksi Dalam Negeri

Pengutamaan Jasa Produksi Dalam Negeri, kecuali ditentukan lain dalam kontrak, untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan maka Kontraktor atas biaya sendiri, harus mengadakan dan
menyediakan semua peralatan konstruksi dan bahan, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan
sementara, termasuk segala macam barang lain yang diperlukan.

Dalam hal pengadaan semua bahan baku, barang jadi, setengah jadi dan lain-lain, kontraktor harus
mengutamakan jasa produksi dalam negeri meskipun harus tetap memperhatikan syarat-syarat mutu bahan
yang bersangkutan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan pengawas, kecuali bila ditentukan lain dalam RKS
teknis.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 7


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

V. Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan

Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan yang meliputi barang-barang milik Proyek, milik KPA
dan/atau Pengawas Lapangan serta milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan.

Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah dipasang maupun belum
adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang- barang
maupun keselamatan jiwa.

VI. Keselamatan Pekerjaan

Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor bertanggung-jawab
atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan
Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya.

VII. Pengamanan Lalu Lintas

Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi kemacetan lalu lintas dan bila diperlukan Kontraktor harus
menyediakan orang untuk mengatur lalu lintas.

Bila diperlukan sebelum dimulai dan selama berlangsungnya pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan memasang
tanda-tanda pengamanan lalu lintas sesuai ketentuan.

Penutupan lalu lintas harus ada ijin/berkoordinasi terlebih dahulu dengan Ketua RT/RW setempat atau instansi
terkait.

Penempatan alat-alat dan bahan-bahan sedapat mungkin tidak menggangu lalu lintas apabila terpaksa bahan-
bahan harus sudah diangkut/dipergunakan selambat-lambatnya dalam waktu 1x 24 jam sesudah jam
penurunan bahan-bahan tersebut.

Setiap kecelakaan yang disebabkan kelalaian Kontraktor dalam pengamanan seperti tersebut diatas
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

VIII. Memasuki Lapangan

KPA dan Pengawas Lapangan, atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu dapat memasuki
tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan/dipersiapkan
atau di mana bahan/barang dibuat.

Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-tempat tersebut.

IX. Pemeriksaan Pekerjaan

Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena bahan/material ataupun
komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh KPA dan Pengawas Lapangan harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh KPA dan
Pengawas Lapangan.

Bila Kontraktor melalaikan perintah, KPA dan Pengawas Lapangan berhak menyuruh membongkar bagian
pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.

Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor, tidak dapat di
"klaim" sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 8


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

X. Kemajuan Pekerjaan

Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh kontraktor demikian pula
metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh KPA dan
Pengawas Lapangan.

Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian KPA dan Pengawas
Lapangan telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu
yang diperpanjang, maka pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu
diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan.

XI. Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan Dan Pembuatan "As-Built Drawing"

Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan
Dokumen Kontrak.

Setelah Pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, Kontraktor berkewajiban membuat gambar-gambar yang
memuat seluruh perubahan, dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan/dibangun oleh kontraktor (As-
Built Drawing). Biaya untuk penggambaran "As-Built Drawing", sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 9


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

BAB II
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PERUMAHAN BESERTA PSU

Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
Ruang Lingkup Pekerjaan Persiapan:
a. Papan nama proyek
b. Dokumentasi dan Pelaporan
c. Pekerjaan Pengukuran
d. Biaya Rencana Keselamtan Kerja

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, seluruh area pembangunan harus sudah bersih dari humus, lumpur, akar tanaman,
benda-benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini.

Pada tahap persiapan lapangan, aktivitas-aktivitas konstruksi antara lain meliputi:


o Memeriksa kualitas semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk konstruksi
o Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton dan lain-lain.
o Lokasi letak bahan
o Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja
o Jumlah dan kondisi semua peralatan
o Jumlah personil kontraktor
o Jumlah dan kualitas bahan-bahan
o Kondisi cuaca
o Persiapan form-work
o Jadwal pelaksanaan
o Persiapan kontruksi

Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan selesai dan diperiksa oleh Pengawas dan Pengguna Jasa maka pekerjaan
kontruksi dapat dilaksanaan.

Bila diperlukan sebelum dimulai dan selama berlangsung nya pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan memasang tanda-
tanda pengamanan lalu lintas dengan ketentuan sebagai berikut:
 Tanda dan papan perhatian dibuat dari papan yang cukup tebal dengan warna dasar kuning dituliskan kalimat
HATI-HATI dengan warna hitam dengan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan/Kondisi setempat.
 Pada malam hari di tempat-tempat yang berbahaya bagi lalu lintas, harus dipasang lampu merah yang cukup
jelas dan terang agar tidak terjadi kecelakaan.
 Alat-alat dan bahan-bahan yang sementara berada di tepi jalan pada malam hari harus dipasang lampu merah
seperti tersebut diatas.

Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi kemacetan lalu lintas dan bila diperlukan Kontraktor harus menyediakan
orang untuk mengatur lalu lintas.

Penempatan alat-alat dan bahan-bahan sedapat mungkin tidak mengganggu lalu lintas apabila terpaksa bahan-bahan
harus sudah diangkut/dipergunakan selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 Jam sesudah Jam penurunan bahan-bahan
tersebut.

Setiap kecelakaan yang disebabkan kelalaian Kontraktor dalam pengamanan seperti tersebut diatas sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 10


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Pasal 2
PEKERJAAN PRASARANA DAN SARANA UTILITAS (PSU)

Pekerjaan pembangunan rumah mencakup hal sebagai berikut.

I. Pekerjaan Tanah & Urugan (PSU)

Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk badan jalan dan drainase seperti tercantum di dalam gambar rencana
agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman. Dimana hasil galian tersebut diarug
kembali untuk leveling kaveling rumah hingga ketebalan 20 cm.

Syarat-syarat Pelaksanaan Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana.

Pekerjaan pembuangan tanah dilakukan bila dilokasi kegiatan tanahnya mengandung lumpur (in organik)
plastisitasnya sangat rendah, CBR nya hanya 4% maka tanah tersebut dibuat dan diganti dengan material yang
memenuhi persyaratan teknis.

Membentuk alinyemen/trase jalan terlebih dahulu dan dipadatkan dengan mesin pemadat/mesin gilas
roda 2 seberat 6-8 ton

Tanah Urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung
bahan-bahan seperti tersebut di atas dan atau telah disetujui KPA dan Pengawas Lapangan.

Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan yang sudah
dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor harus membuat alur-alur aliran buangan air pada bagian teratas
untuk mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali.

Urugan harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran, dan atau yang dapat
mempengaruhi kepadatan urugan.

II. Pekerjaan Lapis Pondasi

Stabilitasi tanah dasar digunakan dengan Lapis Pondasi Bawah (Lime Stone / Batu Kapur dipadatkan)
Tebal 30 cm sesuai dengan gambar rencana sebagai pengganti tanah yang jelek/ berair. Dipadatkan dengan
mesin pemadat/mesin gilas roda 2 seberat 6-8 ton.

Pastikan bahwa Lime Stone/Batu Kapur tersebut hancur/pecah dan menyatu dengan tanah setempat/konsolidasi
tanah.

Lapisan pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak diatas lapisan tanah dasar dan dibawah lapisan
pondasi atas.

Pekerjaan lapisan pondasi atas kelas B (Base Coarse), menggunakan Batu Pecah Tersaring Bergradasi (B),
dihampar dengan tebal padat 10 cm.

Pemadatan dilakukan dengan mesin gilas dengan kondisi basah, minimal tonase 6-8 ton (giling basah).

Pemadatan dilakukan sampai keadaan padat maksimal atau sekurang-kurangnya sebanyak 16 kali lintasan.

Pemasangan lapisan pondasi bawah, setiap lapisnya harus dipadatkan benar-benar dengan alat pemadat yang
sesuai dan cukup, yang telah disetujui oleh Tim Direksi.

Selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan lapis pondasi harus dipertahankan dalam keadaan lembab
dengan penyemprotan air yang diatur dengan ketat sehingga material halus yang ada dipermukaan tidak
terganggu. Kontraktor harus membuang bagian atas yang sebelum pemadatan selesai, karena satu dan lain hal
menjadi terlalu basah sehingga dapat merusak tanah dasar.

Pemadatan tidak boleh dilanjutkan jika material menunjukkan tanda-tanda terlalu bergelombang. Dalam
keadaan begini material harus dibuang atau diperbaiki.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 11


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

III. Pekerjaan Amparan Beton Ready Mix

a. Pekerjaan lapisan amparan beton ready mix adalah perkerasan jalan beton semen Portland yang terdiri
dari campuran semen Portland, pasir beton, batu split dan air. Lapisan ini sebagai lapisan
permukaan/penutup (surface course).
b. Pekerjaan konstruksi jalan lingkungan menggunakan Beton Ready Mix K-300 dengan ketebalan untuk 12
cm, disesuaikan dengan penjelasan gambar bestek.
c. Pemasangan Bekisting/Acuan, dipasang dibagian sisi kiri dan sisi kanan sesuai dengan gambar rencana
lebar jalan dan ketebalan konstruksi yang akan di cor.
d. Amparan plastik dipasang dibagian atas lapisan Base Coarse dan sebagai alas sebelum beton ready mix
digelar.
e. Pengecoran Oprit dikerjakan pada awal/akhir dari panjang jalan yang di cor, ketebalan awal/akhir oprit
antara 10-15 cm, bagian ketebalan tersebut masuk kedalam permukaan jalan existing setebal beton yang
akan dicorkan dan dibuat landau (lihat gambar bestek).
f. Pengerjaan oprit menggunakan beton ready mix disatukan dengan pengecoran utama agar tidak ada
pemutusan konstruksi dengan mutu beton disesuaikan dengan konstruksi jalan.
g. Dilatasi/sekat dikerjakan untuk setiap 5,00 m, dengan ketebalan nat 3-5 mm,
h. Untuk mendapatkan hasil beton yang maksimal/padat, maka saat adukan cor dituangkan di tempat
konstruksi, harus dipadatkan dengan mesin penggetar/vibrator.
i. Finishing permukaan jalan dilakukan saat proses pengerasan, bagian permukaan jalan harus dibuat rata
dan rapih serta dibuat alur melintang anti slip.
j. Jumlah minimum pengambilan sampel beton adalah 3 benda uji silinder per hari pelaksanaan pengecoran
untuk pengujian kuat tekan beton.
k. Pengujian harus dilakukan sesuai dengan SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
l. Segala biaya yang diakibatkan dalam pengujian dan pengambilan benda uji beton, dikenakan kepada
kontraktor.
m. Permukaan beton yang telah diratakan ditutup karung basah sampai beton tersebut betul-betul mengeras
dalam keadaan basah, perawatan beton dilakukan selama 14 hari.
n. Pembongkaran cetakan/bekisting tidak boleh dilakukan sebelum beton berumur 14 hari atau atas
persetujuan pengawas lapangan/direksi.

IV. Pekerjaan Pengepokan

Dump truck (mobill molen) yang tidak bisa masuk ke lokasi pekerjaan, beton ready mix diangkut dengan alat
bantu lain atau dipok.

Pemindahan beton ready mix tidak dilakukan sekaligus, tetapi secara bertahap sesuai kapasitas alat bantu.

Selama pengepokan, dump truck tetap melakukan mixing sampai habis.

V. Pekerjaan Drainase Lingkungan

Kontraktor mempersiapkan area drainase dengan cara menggali tanah yang akan dijadikan saluran u-ditch. Area
penggalian harus mencapai kedalaman dan lebar yang sudah ditentukan dalam gambar perencanaan.

Pemasangan panel U-Ditch perlu memerhatikan kemiringan vertikal maupun horisontal agar air limbah dapat
mengalir dengan lancer tanpa ada kebocoran pada saluran. Untuk mengatur kemiringan vertikal dapat
menggunaka urugan pasir sebagai dasar leveling panel u-ditch tersebut.

Penggabungan antara panel-panel u-ditch yang satu dengan yang lainnya perlu disambung dengan plesteran
untuk menghindari kebocoran saluran.

Setelah saluran u-ditch terpasang, diperlukan pengujian untuk memastikan bahwa saluran drainase bekerja
dengan baik dan mampu menampung air dengan efektif. Setelah pengujian selesai, saluran u-ditch akan siap
digunakan dan perawatan rutin seperti membersihkan sampah atau puing-puing akan diperlukan untuk
memastikan kelancaran aliran air dan fungsi drainase yang optimal.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 12


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

VI. Pekerjaan Perapihan

Selama masa penanganan pelaksanaan, pihak kontraktor harus tetap memelihara pekerjaan sehingga terbebas
dari tumpukan dari sisa bangunan, kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanya
proyek.

Pada saat selesai pekerjaan, pihak kontraktor diharuskan menyingkirkan seluruh bahan sisa dan bahan kelebihan,
sampah-sampah, perlengkapan-perlengkapan, peralatan dan mesin-mesin dari lapangan, seluruh bagian
permukiman hasil penanganan harus terlihat rapih/bersih dan proyek yang akan diserahkan harus sudah dalam
keadaan siap pakai dan diterima dengan memuaskan oleh Tim Direksi.

Pasal 3
PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH

Pekerjaan pembangunan rumah mencakup hal sebagai berikut.

I. Pekerjaan Persiapan (Pengukuran Dan Bowplank)

Kontraktor wajib membuat bouwplank. Bouwplank harus dibuat dari material yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan dan harus rata. Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari gangguan selama pekerjaan
berlangsung dan mudah terlihat. Pada bouwplank dibuat tanda-tanda dengan warna jelas yang menyatakan as-
as bangunan lengkap dengan level/peil-peil yang menyatakan ketinggian.

II. Pekerjaan Tanah & Urugan (Rumah)

Pekerjaan ini meliputi:

a. Galian Tanah Pondasi Foot Plate

galian tanah untuk galian pondasi foot plat 60 x 60 cm yang terletak di dalam tanah, dan sloof seperti
tercantum di dalam gambar rencana agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan
aman. Dimana hasil galian tersebut diarug kembali untuk leveling lantai dalam rumah.

Syarat-syarat Pelaksanaan Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana.

b. Urugan Tanah Padat bekas galian tanah setempat (galian pondasi dan galian badan jalan)

Pengurugan dilakukan dengan material galian tanah setempat (hasil galian sloof, pondasi, dan badan jalan)
untuk mencapai level tinggi lantai dalam rumah sesuai dengan gambar.

c. Urugan Pasir dibawah pondasi, sloof dan Lantai (tebal 5 cm);

Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah lapisan lantai kerja dan
digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti footplat, urugan pasir
untuk alas sloof beton bertulang dan pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah.

Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur, tanah
lempung dan organis. Bahan ini harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas lapangan.

Bawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug tebal 5 cm padat sesuai dengan gambar. Pemadatan harus
dilaksanakan sehingga dapat menerima beban yang bekerja.

Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui
pengawas lapangan. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 95 % untuk di luar bangunan
dan 90 % untuk di dalam bangunan dari kepadatan optimum laboratorium.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 13


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Kontraktor harus menjaga agar tanah di sekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir urug. Jika pasir urug
tercampur dengan tanah lainnya, maka Kontraktor wajib mengganti pasir urug tersebut dengan bahan
lainnya yang bersih.

III. Pekerjaan Pondasi Dan Beton

Pekerjaan Pondasi & Beton terdiri dari:

a. Lantai Kerja
Pemasangan Lantai Kerja tebal 5 cm dengan Beton Adukan sampuran 1:3:5 sebelum pekerjaan beton atau
pasangan lainnya dikerjakan.

b. Pekerjaan Beton K-175


(1) Pekerjaan Beton terdiri dari Pondasi Foot Plate 60x60, Sloof 15/25, Kolom 10/10, Ring Balok 10/15
menggunakan besi tulangan Ø10, serta menggunakan beton dengan mutu K-175.
(2) Semen yang digunakan adalah semen dengan mutu yang baik atas persetujuan pengawas lapangan.
Ditetapkan memakai semen tiga roda atau yang setara.
(3) Krikil yang digunakan adalah krikil dari alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari pemecahan batu,
bahan harus terdiri dari syarat gradasi agregat kasar, memiliki permukaan yang kasar, dan bebas dari
bahan yang dapat merusak konstruksi.
(4) Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan jernih tidak mengandung minyak, asam, garam,
alkohol, atau bahan lain yang dapat merusak beton.
(5) Pasir Beton yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur dengan
tanah liat atau kotoran dan bahan organik lainnya, atas persetujuan pengawas lapangan.
(6) Baja tulangan yang dipergunakan adalah batang-batang baja tegangan lunak dengan tegangan leleh
2400 kg/cm2 (untuk diameter ≤ 13 mm).
(7) Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga mudah dikenali ukurannya dengan jalan
mengelompokkannya sesuai dengan ukurannya.
(8) Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar. Blok-blok penyangga tulangan harus sesuai
dengan tebal penutup baton, dan minimal berkekuatan sama dengan beton yang dituang berdekatan.
(9) Semua baja tulangan beton harus baru dari mutu dan ukuran yang sesuai dengan standart Indonesia
untuk beton NI-2 PBI-1971 atau SNI-2847 – 2019 dan harus disetujui oleh Pengawas lapangan.
(10) Kontraktor harus dapat memberikan surat keterangan pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan
Beton yang disediakan untuk disetujui Direksi lapangan sesuai dengan persyaratan mutu setiap bagian
konstruksi seperti tercantum dalam Gambar Rencana.
(11) Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpihan-serpihan, karat, minyak, oli dan
lapisan yang akan merusak atau mengurangi daya lekat didalam beton.
(12) Baja tulangan beton harus dibengkokkan/dibentuk dengan mengacu pada SNI – 2847 – 2019 tentang
“Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan” sesuai dengan bentuk dan
ukuran-ukuran yang tertera pada Gambar Konstruksi.
(13) Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat
merusak dari pada mutu tersebut.
(14) Batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui Direksi lapangan.
(15) Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan Gambar Rencana. Agar tulangan tetap tepat
ditempatnya, maka tulangan harus diikat dengan kawat beton (bindrat) dengan bantalan blok-blok
cetak/beton decking atau kursi-kursi besi/cakar ayam perenggang "spacer" atau logam gantung
("metal hangers") sesuai dengan kebutuhan.
(16) Dalam segala hal, untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat sehingga
tidak akan ada batang yang turun. Penunjang ini harus dibuat dari logam-logam yang tidak dapat
berkarat (non- corrosible).
(17) Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta
harus mempunyai jarak yang tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi tertentu, disebut Selimut
beton. Tebal Selimut beton Sloof : 2.5 cm, Kolom : 2 cm, Ringbalok : 2 cm.
(18) Jika diperlukan untuk penyambungan tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukkan pada
gambar, bentuk. dari sambungan harus ditentukan oleh Direksi lapangan.
(19) Kontraktor harus betul-betul memperhatikan takaran dari campuran beton sesuai dengan yang
disetujui yaitu dengan ukuran K-175 untuk semua jenis pekerjaan beton.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 14


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

(20) Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk
menentapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton.
(21) Kontraktor juga harus mengecek slump test maupun compression test. Jika tidak memenuhi syarat
yang sudah ditentukan seluruh adukan yang tidak sesuai dengan ketentuan harus dibuang oleh
kontraktor.
(22) Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar rancangan cetakan dan
perancah untuk mendapatkan persetujuan Pengawas atau yang ditunjuk sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan. Tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan yang mungkin
dapat timbul waktu pemakaian. Dalam gambar tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan
/acuan. Sambungan-sambungan serta kedudukan dan sistem rangkanya, pemindahan dari cetakan
serta perlengkapan untuk struktur yang aman.
(23) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan/bekesting selesai. Ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan.
(24) Beton yang dirawat (cured) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 (empat belas) hari terus
menerus segera setelah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan, dengan cara menutupnya
dengan bahan yang dibasahi air dan atau dengan pipa-pipa berlubang-lubang.
(25) Pemasangan pondasi foot plat dengan ukuran 60 x 60 cm dengan kedalaman 80 cm dari elevasi tanah
setelah timbunan tanah (timbunan tanah kaveling 20 cm).
(26) Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku dari setiap elemen struktur bangunan dan harus
disetujui oleh pengawas lapangan.
(27) Kontraktor juga harus mengecek ulang posisi bouwplank dan juga menyempurnakan benang sebagai
alat kontrol. Lokasi peletakan Pondasi Foot plat dan elemen struktur lainnya harus sesuai dengan
rencana gambar rencana. Metode pelaksanaan pondasi Foot plat harus sesuai dengan pedoman-
pedoman standart yang berlaku. Keakurasian dimensi harus sesuai dengan gambar rencana.

IV. Pekerjaan Pasangan

Pekerjaan Pasangan meliputi:

a. Pas. Dinding Bata Ringan Ukuran 60 x 20 x 10 Cm


(1) Adukan yang digunakan untuk merekatkan bata ringan memakai bahan perekat semen MU-380 atau
setara secara merata.
(2) Batu ringan harus baru dengan ukuran 60 x 20 x 10 cm, dan terbuat dari campuran pasir kwarsam
semen, sedikit gypsum, kapur, air, dan aluminium pasta sebagai bahan pengembang atau pengisi udara
secara kimiawi.
(3) Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai Standar tersebut di atas maka Direksi dapat
menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang
ditentukan.
(4) Batu ringan harus mempunyai sifar kedap air dan tahan terhadap api,
(5) Seluruh permukaan Batu ringan harus datar / rata tidak melengkung, tanpa cacat/berlubang ataupun
mengandung kotoran, sudut-sudutnya tidak tumpul.
(6) Ukuran Batu ringan harus seragam dengan standar nominal. Mutu setaraf produksi/lokal dengan
persetujuan Direksi.
(7) Bahan untuk adukan, plesteran dan acian Bahan adukan yang digunakan pada pekerjaan ini
menggunakan semen MU-380.
(8) Sebelum memulai pekerjaan pasangan, Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan contoh-contoh
bahan yang akan digunakan (Bata ringan, kerikil, split dan lain-lain). Bahan yang digunakan untuk
pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan/Perencana.
(9) Pasangan Bata Ringan harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai gambar
rencana.
(10) Masing-masing bata ringan dipasang dengan nat/jarak: 1 cm, diberi dasar adukan pengikat dengan
baik.
(11) Pemasangan dinding tidak boleh diteruskan di satu bagian setinggi lebih dari 1 meter.
(12) Tidak diperbolehkan memakai potongan bata ringan untuk bagian-bagian dinding kecuali untuk
bagian dinding yang terpaksa harus menggunakan potongan, potongan yang diperbolehkan untuk
maksud tersebut tidak boleh lebih kecil dari 1/2 bata ringan.
(13) Bagian dinding yang sudah terpasang dan terkena udara terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan penutup bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 15


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

b. Pas. Plesteran Ad. 1:3 dan Pas. Acian


(1) Plesteran dan acian menggunakan bahan campuran (semen, pasir, air) dengan komposisi plesteran
1 semen : 3 pasir.
(2) Pas. Plesteran dan acian digunakan untuk List sloof kolom tebal 1,5 cm lebar 10 cm, Ringbalk tebal
1,5cm lebar 10cm, Batas kavling di atas genteng tebal 5 cm lebar 10 cm, dan Jalan masuk tebal 5cm.
(3) Pas. Acian digunakan untuk dinding bagian depan, dalam, samping, Batas Teras dan KM/WC.

c. Pas. Lantai Keramik


(1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
(2) Kontraktor diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang, khususunya
untuk diseleksi kualitas, warna, tesktur, bahan lantai untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Lapangan.
(3) Kontraktor harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen/Sub Kontraktor kepada Pemilik Proyek
untuk setiap masing-masing penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu jaminan 5 (lima) tahun.
(4) Pekerjaan Lantai Keramik dilaksanakan untuk ruang tamu, kamar, dapur, dan teras mengguanakan
Keramik 30x30 cm (Putih Polos). Sedangkan untuk kamar mandi mengguanakan Keramik 20x20 cm
(Anti Slip, Corak).
(5) Keramik dan yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak maupun cacat.
(6) Pekerjaan pemasangan lantai keramik bisa dimulai dan dilaksanakan apabila Kontraktor telah
membawa contoh-contoh keramik yang telah disetujui.
(7) Sebelum pemasangan keramik untuk Kamar Mandi/WC, terlebih dahulu dipasang pasir urug, setebal 5
cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai kerja tebal 5 cm campuran 1:3:5.
(8) Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong, bekas potongan harus
digerinda dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu dihindari pemotongan keramik yang < 1/2 x
lebar/panjang ukuran standar.
(9) Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali)
sampai jenuh.
(10) Adukan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1Pc : 3Ps.
(11) Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik yang digunakan.
(12) Apabila hasil pemasangan keramik tidak rapi, tidak membentuk garis lurus, retak dan hasil
bergelombang, Kontraktor harus mengganti/mengulangi pekerjaan dengan biaya ditanggung sendiri
oleh Kontraktor.
(13) Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik,
hingga betul-betul bersih.
(14) Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

d. Pas. Plafond GRC 4mm + Rangka Kayu Lokal


(1) Yang termasuk dalam pekerjaan plafond/langit-langit ini adalah penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pemasangan langit-langit, yang tertera
sesuai menurut Gambar Kerja & RKS.
(2) Pekerjaan langit-langit meliputi gypsum dengan rangka kayu dan list gypsum.
(3) Bahan Gypsumboard ukuran 1220 x 2440 x 4mm (setara Jayaboard), jenis dan warna ditentukan
kemudian, sedangkan rangka digunakan Kayu Lokal.
(4) Pemasangan langit-langit harus dikerjakan oleh tenaga yang benar-benar ahli untuk pemasangan
langit-langit.
(5) Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan gambar pelaksanaan (shop
drawing) kepada Direksi Lapangan serta KPA untuk mendapatkan persetujuan.
(6) Rangka yang terpasang harus benar-benar lurus dan datar sehingga saat pemasangan panel tidak
bergelombang, gridnya harus lurus dan datar, garis vertikal dan horisontal harus saling tegak lurus
sesuai dengan desain, rangka plafond digunakan Kayu Lokal kualitas baik.
(7) Untuk lubang-lubang penempatan lampu harus disesuaikan dengan pekerjaan elektrikal (M.E).
(8) Untuk bagian samping tembok, dipasang list (Profil Gypsum) seluruh keliling plafon.
(9) Untuk menjaga mutu/kualitas, pemasangan langit-langit sebaiknya dilaksanakan oleh tenaga ahli/Sub
Kontraktor yang ditunjuk resmi oleh pabrik dan harus dibuktikan dengan surat dari pabrik.
(10) Apabila hasil pemasangan langit-langit terjadi lendutan-lendutan atau kekurangan-kekurangan lain,
Kontraktor harus mengganti dan memperbaiki bila diminta pembongkaran oleh Direksi Lapangan serta
KPA, biaya perbaikan ditanggung sendiri oleh Kontraktor.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 16


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

V. Pekerjaan Atap, Kusen Dan Aksesoris

a. Pek. Pas. Kuda-kuda Baja Ringan + Reng Untuk Atap Genteng


(1) Pekerjaan pemasangan Pas. Kuda-kuda Baja Ringan C 0,75 (setara TASO T.0,75 TCT), dan Baja ringan
Reng 48x30x600 mm Untuk Atap Genteng sesuai gambar kerja.
(2) Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan gambar pelaksanaan (shop
drawing) dan surat jaminan pelaksanaan serta jaminan mutu material yang digunakan kepada Direksi
Lapangan serta KPA untuk mendapatkan persetujuan.
(3) Apabila hasil pemasangan rangka atap terjadi lendutan-lendutan atau kekurangan-kekurangan lain,
Kontraktor harus mengganti dan memperbaiki bila diminta pembongkaran oleh Direksi Lapangan serta
KPA, serta biaya perbaikan ditanggung sendiri oleh Kontraktor.

b. Pas. Penutup Atap dan Bubungan Genteng Plentong Press Jatiwangi


(1) Pekerjaan pemasangan penutup atap sesuai gambar kerja dengan kemiringan 30ᵒ.
(2) Pengukuran kembali jarak reng untuk persiapan pemasangan penutup atap supaya hasil akhir
pemasangan terlaksana dengan sempurna.
(3) Persyaratan Bahan yang digunakan adalah genteng plentong press jatiwangi beserta kelengkapannya
seperti bubungan atau nok, dll dari produk yang sama.
(4) Semua kerusakan yang terjadi ketika penyimpanan maupun selama pengerjaan merupakan tanggung
jawab sepenuhnya dari kontraktor.
(5) Semua pemasangan dari produk harus rapi, tidak ada kerusakan dari penutup atap yang telah
terpasang seperti retak ataupun pecah.
(6) Setelah pengerjaan selesai semua penutup atap harus bersih dari sisa kotoran material lain.
(7) Semua kerusakan pada struktur atap pada waktu pengerjaan menjadi tanggung jawab kontraktor
sepenuhnya.
(8) Kontraktor mengajukan sample material, spesifikasi teknis, sertifikasi dan dokumen material yang lain
kepada Pengawas untuk disetujui.

c. Pas. Kusen Kayu Pintu + Jendela


(1) Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen, daun & rangka pintu dan daun & rangka jendela, seperti yang
dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
(2) Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan gambar detail
rinci dalam shop drawing yang disetujui Pengawas lapangan dan Perencana.
(3) Warna Profil Untuk semua profil kusen mau pun frame daun jendela kayu exterior digunakan warna
Natural brown sedangkan
(4) Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses pabrikasi warna profil- profil harus diseleksi
secermat mungkin. Kemudian pada waktu pabrikasi unit - unit jendela, pintu, profil harus diseleksi lagi
warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama atau seirama.
(5) Bahan yang akan melalui proses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan
Pengawas lapangan.
(6) Konstruksi kayu yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan
ukurannya.
(7) Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di
lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding.
(8) Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil kayu
yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Pengawas
lapangan dan Konsultan Perencana.
(9) Proses pabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Proses
ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk Perencana, meliputi gambar denah,
lokasi, merk, kualitas, bentuk, dan ukuran.
(10) Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-perhitungan yang mendasari system dan
dimensi profil kayu terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang diminta/berlaku. Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
(11) Semua frame/kosen baik untuk jendela, dan pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai
dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
(12) Toleransi pemasangan kusen kayu disatu sisi dinding adalah 10-25 mm.
(13) Engsel jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
(14) Profil kayu yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh persetujuan Direksi dan
Pengawas lapangan.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 17


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

(15) Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan dalam gambar, kaca
harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik-bintik / noda-noda lainnya.
(16) Setiap pintu memiliki 1 set kunci tanam yang dipasang dengan baik dan posisi sesuai standard.
(17) Engsel pintu dan jendela menggunakan engsel kupu mati dengan ukuran, daun pintu 3” x 4” dipasang
tiga buah pada tiap daun, sedangkan pada daun jendela dipasang 2 buah pada tiap daun.
(18) Pasangan alat-alat gantung harus teliti dan rapi sehingga pintu dan jendela dapat dibuka dan tutup
dengan mudah,

d. Pas. Kaca Polos 3 mm


(1) Seluruh penggunaan kaca eksterior menggunakan kaca polos dengan ketebalan 3 mm sesuai dengan
gambar rencana.
(2) Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas ditempel dengan lem. Hal
tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-benturan akibat salah masuk.
(3) Setelah selesai dipasang dan akan diserahterimakan, kaca harus dibersihkan, yang retak/pecah atau
gores-gores harus diganti dengan yang baru.

VI. Pekerjaan Pengecatan


a. Semua bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui Perencana melalui Pengawas Lapangan.
b. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi pabriknya.
c. Juga dempul plamour dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama untuk masing-masing
lapisan pemakaian. Tidak boleh mencampurkan bahan-bahan pengering atau bahan-bahan lain kedalam
cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat yang bersangkutan.
d. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau bocor dan
mendapat persetujuan Pengawas. Kontraktor utama bertanggung jawab bahwa warna dan bahan cat adalah
tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan Perencana/Pengawas.
e. Sebelum dipakai harus diaduk sampai semua yang mengendap larut. Bila perlu diencerkan dengan bahan
pengencer dengan bahan dan proporsi sesuai dengan rekomendasi pabrik yang bersangkutan.
f. Cat untuk dinding luar (eksterior) dipakai cat jenis Katalux dan dalam (interior), kolom, langit-langit dan
sebagainya menggunakan Katalux warna standar
g. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa
dan disetujui oleh Pengawas, sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan.
h. Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding atau bagian-bagian yang akan dicat.
i. Setelah kontrak ditanda tangani, Kontraktor harus secepatnya, tapi tidak kurang dari 1 (satu) bulan sebelum
memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk
pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada pengawas/tim direksi lapangan. Semua bahan-bahan harus
disetujui oleh pengawas/tim direksi lapangan.
j. Semua warna harus dipilih pengawas/tim direksi lapangan dan Kontraktor harus mengadakan contoh
warna-warna yang disetujui.
k. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci dan dijaga agar tidak
ada debu beterbangan.
l. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah disetujui dan diuraikan
dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan banyak lap-lap bersih.
m. Pengecatan tembok diutamakan dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam sesuai dengan
gambar rencana.
n. Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan
lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih
terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai proses pengkristalan/ pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan
permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retakretak serta kerusakan
lainnya dan biarkan mengering.
o. Pelaksanaan Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.
p. Cat pekerjaan kayu dengan merek setara Avian. Untuk listplank, kusen pintu, kusen jendela, kusen ventilasi,
jalusi supaya di cat dengan menggunakan cat minyak, yang terlebih dahulu digunakan dempul hingga rata
pada cacat, goresan dan pertemuan sambungan atau pertemuan kayu, kemudian dilabur dengan cat dasar/
meni.
q. Biarkan kayu mengering sebaik mungkin bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan sebagainya. Biarkan
permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap
kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi,
ulangi lagi cara diatas sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan
dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retakretak serta kerusakan lainnya dan
biarkan mengering.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 18


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

r. Pelaksanaan Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.
s. Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman
dalam bidang ini.
t. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat tersebut selama pekerjaan
dilaksanakan.
u. Kontraktor utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang tepat mulai dari pengerjaan dasar (Under coats)
sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
v. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari mana cat tersebut diproduksi
atau ke painting khusus.
w. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas dan pabrik pembuat cat tersebut
serta mendapat persetujuan Pengawas.

VII. Pekerjaan Sanitasi

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga, peralatan, bahan untuk pemasangan semua
fixtures pada ruang dan toilet seperti:
 Floor drain : TOTO atau Setara
 Kloset Jongkok : TOHO Atau Setara
 Kran 1/2" : TAHO atau Setara
 Pipa PVC 1/2" type AW Panjang 4m : Wavin
 Pipa PVC 3" type AW Panjang 4m : Wavin
b. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-tempat yang sesuai gambar,
dengan perkuatan besi angkur dan mur baut yang sesuai.
c. Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metode pelaksanaan yang ditentukan oleh
pabrik pembuatnya dan gambar kerja.
d. Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari dari benturan-benturan, serta dalam
keadaan terpasang harus benar-benar bersih dari goresan-goresan maupun kotoran-kotoran.
e. Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan finishing plesteran dan lantai dilaksanakan.
b. Lingkup pekerjaan perpipaan air limbah secara umum meliputi perpipaan Air, Limbah Sanitair.
c. Perpipaan Limbah Sanitair mulai dari Alat Sanitair antara lain Closet, dan Floor Drain, sampai septictank &
peresapan.
d. Tangki septicktank berfungsi untuk mengolah air limbah selama jangka waktu pemakaian sebesar
pemakaian air rata-rata sehari. Tangki septick harus dibuat dengan konstruksi sebagai berikut:
 Menggunakan Buis beton sesuai dengan spek gambar kerja;
 Peresapan Terdiri dari lapisan ijuk, kerikil dan pasir.

VIII. Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik

a. Pemasangan instalasi listrik disesuaikan dengan gambar rencana.


b. Sebelum dinding bata di plester, akan lebih baik apabila dipasang pipa Ø 5/8” terlebih dahulu untu
pemesangan kabel.
c. Untuk memudahkan pemasangan saklar dan stop kontak, maka dipasang dus. Pemasangan dus dilakukan
bersamaan dengan pemasangan pipa Ø 5/8”.
d. Kabel yang dipakai untuk titik stop kontak yaitu NYM 3 x 1,5 setara ETERNA, untuk titik saklar dan lampu
menggunakan kabel NYM 2 x 1,5 setara ETERNA, sedangkan kabel untuk menyambung dari jaringan listrik
ke MCB yaitu menggunakan kabel NYY 3 x 4 setara ETERNA.
e. Stop kontak dipasang pada ketinggian +0,30 m dari elevasi lantai.
f. Saklar dipasang pada ketinggian +1,30 m dari elevasi lantai.
g. Box Zekering menggunakan box MCB dan letak pemasangan dapat dilihat pada gambar rencana.
h. Lampu led di pasang di dalam teras, ruang keluarga, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 19


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

Pasal 4
PEKERJAAN SALURAN PEMBUANGAN AIR HUJAN

Pekerjaan saluran pembuangan air hujan menggunakan pasangan gravel beton ½ Ø 30 cm + Pasangan Bata +
pasangan plester.

Semua pemasangan dari produk harus rapi, tidak ada kerusakan dari penutup atap yang telah terpasang seperti retak
ataupun pecah. Setelah pengerjaan selesai semua penutup atap harus bersih dari sisa kotoran material lain.
Semua kerusakan pada saluran pembuangan air hujan pada waktu pengerjaan menjadi tanggungjawab kontraktor
sepenuhnya.

Kontraktor mengajukan sample material, spesifikasi teknis, sertifikasi dan dokumen material yang lain kepada
Pengawas untuk disetujui.

Pemasangan saluran pembuangan air hujan ini harus memenuhi standar kemiringan drainase agar dapat mengalirkan
air limpasan hujan.

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 20


Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Desa Cemarajaya SYARAT-SYARAT TEKNIS
Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota

BAB III
PENUTUP

Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan
harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.

Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.

Sebelum penyerahan, selama pemeliharaan kontraktor/ pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki
cacat yang timbul atau kerusakan, sehingga sebelum penyerahan dilaksanakan pekerjaan benar-benar sempurna.

Meskipun telah ada pengawasan dan semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggung jawab
pemborong, untuk itu pemborong harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan (aanwizjing).

Dokumen pelaksanaan, Gambar, RKS, BQ, Berita acara aanwijzing merupakan dokumen yang saling melengkapi.

Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka segera dilaporkan untuk
diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.

Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak dibutuhkan, maka hal tersebut harus
dikerjakan / dilaksanakan.

Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan dijelaskan dalam Aanwijzing.

Adapun pekerjaan bongkaran tidak selalu ada pada setiap pekerjaan, pekerjaan bongkaran disesuaikan dengan kondisi
yang tercantum di RAB. Untuk itu semua item pekerjaan mengenai bongkaran pelaksana pekerjaan perlu hati-hati.

Karawang, Mei 2023

DINAS PRKP KAB. KARAWANG 21

Anda mungkin juga menyukai