Anda di halaman 1dari 104

1

SPESIFIKASI UMUM

A. PENJELASAN UMUM
1. URAIAN UMUM PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah meliputi REHABILITASI DAN RENOVASI
SARANA PRASARANA MADRASAH KOTA BATAM DAN
KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga
ahli, tukang, buruh dan lainnya), bahan bangunan dan
peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
dimaksud.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan seperti yang dimaksud
dalam RKS, Gambar-gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan.

2. BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :

a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang
Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan
Gedung.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
2

3. DOKUMEN KONTRAK
a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
 Surat Perjanjian Pekerjaan;
 Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran;
 Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan;
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
 Addenda yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama
masa pelaksanaan.
b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen
kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-
sesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau antara
gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk
memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan Pengawas .
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :

1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar


detail, maka gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gamabr tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran
dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan
angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang
diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan,
yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus
mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas.
4. RKS, gambar dan BOQ saling melengkapi bila di dalam gambar
menyebutkan lengkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus
diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan
gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam
berita acara penjelasan pekerjaan.
c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan
pelaksanan pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau
kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali
setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi
apapun dari pihak-pihak lain.

4. LINGKUP PEKERJAAN
4.1 KETERANGAN UMUM

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
3

Pekerjaan REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA


PRASARANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN
NATUNA KEPULAUAN RIAU yang terdiri dari:

a. Pekerjaan Persiapan, meliputi :


 Keselamatan Kerja
 Pembongkaran bangunan lama
 Pembuatan gudang bahan dan Direksi keet
 Pembuatan Papan Proyek
 Pengukuran
 Pembersihan Lokasi
b. Pekerjaan Sipil dan Struktur, meliputi :
 Pekerjaan Struktur Bertulang (Pondasi, Sloof, Kolom, Balok,
Plat dan Dak Atap)
 Pekerjaan Struktur Rangka Atap

c. Pekerjaan Arsitektur, meliputi :


 Pekerjaan dinding bata semen
 Pekerjaan plesteran dinding
 Pekerjaan pelapis lantai dan dinding
 Pekerjaan plafond gypsum dan GRC
 Pekerjaan pengecatan
 Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
 Pekerjaan alat penggantung dan pengunci
 Pekerjaan sanitair
 Pekerjaan railing
 Pekerjaan pagar
d. Pekerjaan Mekanikal, meliputi :
 Pekerjaan instalasi air bersih
 Pekerjaan instalasi air hujan
 Pekerjaan instalasi air kotor
e. Pekerjaan Elektrikal, meliputi :
 Pekerjaan instalasi penerangan dan daya
f. Pekerjaan lain-lain :
 Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung
yang tidak bisa dipisahkan dengan pekerjaan utama sesuai
dengan gambar dan RKS.

4.2 SARANA DAN CARA KERJA

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
4

a. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan


meninjau tempat pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran
dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang
cakap dan memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan,
serta tidak akan mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau
tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Kontraktor harus selalu menjaga disiplin dan aturan
yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan
seperti beton molen, pompa air, timbris, waterpas, alat-alat
pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
d. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan
perhatian penuh dan menggunakan kemampuan terbaiknya.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas seluruh cara
pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta
pengaturan semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam
Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor
sebelum suatu komponen konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas dan PPK sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan
dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor Pelaksana sudah
harus menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami
perubahan dalam pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa
gambar-gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan
pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan
pemeliharaan bangunan merupakan bagian pekerjaan yang harus
diserahkan pada saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam hal ini
berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan
Kontraktor, bila :
 Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada
masa pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai
kekurangsempurnaan pelaksanaan.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
5

 Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan


lingkungan diluar pekerjaan pokoknya yang mengalami
kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan,
halaman, dan lain sebagaunya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-
bahan sisa-sisa pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksikeet
harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir, kecuali akan
dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.

4.3 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN


a. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat
jadwal pelaksanaan dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan
grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir
komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh
Kontraktor Pelaksana selambat-lambatnya 10 hari setelah
dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang
dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai,
Kontraktor Pelaksana belum menyelesaikan pembuatan jadwal
pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana harus dapat menyajikan
jadwal pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama
dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun,
Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya dengan
berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan yang harus
dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2
mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

4.4 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam
jumlah dan kualitas yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang
dilaksanakan. Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam RKS ini
dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang
dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam AV-41 dan PUBI-1982 serta
ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
6

b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong


harus mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada
Konsultan Pengawas yang akan diajukan User dan Konsultan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang
tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan atau yang dinyatakan
ditolak oleh Konsultan Pengawas tidak boleh digunakan dan harus
segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas
ternyata masih dipergunakan oleh Kontraktor, maka Konsultan
Pengawas memerintahkan untuk membongkar kembali bagian
pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian
akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai,
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor untuk
memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan
yang resmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum ada kepastian hasil
pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk
melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang menggunakan bahan
tersebut.
e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran
pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan dari
kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di
bawah ini, sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum
disebutkan disini akan diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal
mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di
belakang.
 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan
plesteran, beton dan penyiraman guna pemeliharaan harus air
tawar, tidak mengandung minyak, garam, asam dan zat
organik lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat,
sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh
laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi laboratorium.

 Semen Portland (PC)


Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu
merek untuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan
komponen bengunan, belum mengeras sebagai atau
keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan dengan
cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air
untuk menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di atas.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
7

 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir darat, berbutir keras,
bersih dari kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik
lainnya, yang terdiri atas.

1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus,


yang lazim disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran
butiran sebagian terbesar adalah terletak antara 0,075
sampai 1,25 mm yang lazim dipasarkan disebut pasir
pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang
gradasinya mendapat rekomendasi dari laboratorium.
 Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali
hitam pecah, bersih dan bermutu baik, serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam PBI 1971.

5. SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN


5.1 SITUASI/LOKASI
a. Lokasi proyek adalah di REHABILITASI DAN RENOVASI
SARANA PRASARANA MADRASAH KOTA BATAM DAN
KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU . Halaman
proyek akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana
keadaannya waktu Rapat Penjelasan. Kontraktor hendaknya
mengadakan penelitian dengan seksama mengenai keadaan tanah
halaman proyek tersebut.
b. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan
lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim/tuntutan.

5.2 AIR DAN DAYA


a. Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
 Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang
memenuhi persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih,
bebas dari segala macam kotoran dan zat-zat seperti minyak,
asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau
mengurangi kekuatan konstruksi.
 Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum,
mandi/buang air dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air
yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup
terjamin.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
8

b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya


sendiri sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan
serta keperluan lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi
persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga
agar jaringan dan peralatan listrik tidak membahayakan para
pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula menyediakan penangkal
petir sementara untuk keselamatan.

5.3 SALURAN PEMBUANGAN


Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk
menjaga agar daerah bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah
tergenang air hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke
parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Pengawas.

5.4 PAPAN NAMA PROYEK


Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian
depan halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan
redaksi papan nama tersebut 90 x 150 cm dipotong dengan tiang setinggi
250 cm atau sesuai dengan petunjuk Dirkesi Pekerjaan setempat.
Kontraktor tidak diizinkan menempatkan atau memasang reklame dalam
bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa izin dari Pemberi
Tugas.

5.5 PEMBERSIHAN HALAMAN


a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi
jalannya pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau
puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan dibersihkan serta
dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang
ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya untuk menghindarkan bangunan yang berdekatan dari
kerusakan. Bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan
untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari
halaman proyek.

5.6 PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL)


a. Peil  0,00 Bangunan diambil dari peil patok ukur yang telah
tersedia di lokasi.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
9

b. Semua ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, dak beton,


dan lain-lain harus mengambil patokan dari peil  0,00 tersebut.

5.7 PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)


a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV)
ukuran minimum 3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank
dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan
dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan
diketam halus pada bagian atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpass) dan tegak lurus.
Pengukuran harus memakai alat ukur yang disetujui Konsultan
Pengawas .
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian  0.00 dan as
kolom/dinding. Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus
dijaga dan dipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan
berlangsung.
5.8 RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
a. Personil K3 yang dimiliki oleh penyedia harus mengindentifikasi
bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan
konstruksi, dan menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang harus
dilakukaan oleh penyedia;
b. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur
kerja, sistem perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan
pengamanan, dan rambu-rambu peringatan, dan kewajiban pekerja
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan
potensi bahaya pada proses tersebut;
c. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin
kerja terlebih dahulu dari penanggung jawab proses dan Ahli K3;
d. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga
kerja dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya,
termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut;
e. Membuat spanduk K3;
f. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun
dan menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat
utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi sementara
dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja
dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan
material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan
kecelakaan kerja;
g. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko,
sebelum diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan
ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi;

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
10

h. Biaya kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah


termasuk dalam biaya umum dari masing-masing item pekerjaan.
i. Penyedia jasa harus melengkapi kebutuhan K3 (sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2014 dan Surat Edaran
Menteri PU-PR Nomor : 66/SE/M/2015 serta UU no. 2 tentang
Jasa Konstruksi. Kebutuhan K3 sebagai berikut :

N
URAIAN SATUAN
O

1. Penyiapan RK3K terdiri atas :


a. Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Izin kerja Dan Formulir Set
2. Sosialisasi dan Promosi K3 terdiri atas :
a. Spanduk (Banner) Lbr
b. Poster Lbr
c. Papan Informasi K3 Lbr
3. Alat Pelindung Diri terdiri atas :
a. Helm Bh
b. Google (kaca mata) Bh
c. Sarung tangan Psg
d. Sepatu keselamatan Psg
e. Rompi keselamatan bh
4. Fasilitas sarana Kesehatan
a. Peralatan K3 ls
5. Rambu-rambu terdiri dari
a. Rambu-rambu petunjuk Bh
b. Rambu larangan Bh
c. Rambu peringatan Bh

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
11

B. PEKERJAAN STRUKTUR/SIPIL
1. URAIAN PEKERJAAN DAN SITUASI
1.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi :
 Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran
 Pekerjaan tanah
 Pekerjaan pondasi
 Pekerjaan beton
 Pekerjaan begisting (cetakan beton)
 Pekerjaan struktur rangka atap baja ringan
 Dan pekerjaan lainnya yang jelas-jelas terkait dengan pekerjaan
struktur

1.2. Untuk pelaksanaan Kontraktoran hendaknya menyediakan :


 Tenaga pelaksana yang terampil dalam bidang pekerjaannya.
 Tenaga-tenaga pekerja harus tenaga-tenaga ahli yang cukup
memadai sesuai dengan jenis pekerjaan.
 Alat-alat pengukur seperti water pass dan alat-alat bantu lain yang
dipergunakan untuk ketelitian, ketetapan dan kerapihan pekerjaan.

1.3. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam
uraian pekerjaan dan syarat-syarat gambar bestek dan detail gambar
konstruksi serta keputusan Pengawas Lapangan.

1.4. Situasi
 Pembangunan akan dilaksanakan di dalam lokasi REHABILITASI
DAN RENOVASI SARANA PRASARANA MADRASAH
KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN
RIAU .
 Halaman pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana
sebagaimana keadaan pada waktu rapat penjelasan untuk ini
hendaknya para Kontraktor mengadakan penelitian yang seksama
terutama mengenai tanah bangunan yang ada, sifat, luas pekerjaan
dan lain-lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
 Dalam rapat penjelasan akan ditunjuk tempat dimana pembangunan
akan dilaksanakan tertera pada gambar.

1.5. Ukuran Tinggi Dan Ukuran Pokok


Mengukur letak bangunan :
Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam cara-cara
pengukuran alat penyipat datar, slang plastik, alat penyiku, prisma silang,
segitiga siku-siku dan alat-alat penyipat tegak lurus dan peralatan lain
yang diperlukan guna ketetapan pengukuran.

2. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN


RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
12

Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-
rintangan bangunan beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam
batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan
dan dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda
yang tidak mudah rusak yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah
dasar pondasi.
b. Pembongkaran tiang-tiang saluran-saluran dan selokan-selokan hanya
sedalam yang diperlukan dalam penggalian ditempat tersebut.
c. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas
pepohonan dan lubang-lubang lain harus diurug kembali dengan bahan-
bahan yang baik dan dipadatkan.
d. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-
tanaman dan puing-puing ketempat yang ditentukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.
e. Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi / pemindahan
instalasi / saluran eksisting yang berada di dalam lokasi tapak proyek
sehingga instalasi / saluran tersebut kembali bisa berfungsi seperti
sebelumnya.
f. Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi
existing galian dan lain-lain harus segera dikeluarkan dari tapak dan
dibuang ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini
harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
g. Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan
disekitarnya yang diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta
menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang yang sudah terpasang
(existing)
3. PEKERJAAN TANAH
3.1 LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan galian tanah adalah semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan tanah meliputi :

 Penggalian, perataan, pengurugan kembali jika diperlukan.


 Pemadatan tanah.

3.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Penggalian
 Tenaga Ahli Lapangan
Pemborong harus mengajukan daftar nama tenaga ahli yang
akan ditempatkan di lapangan. Tenaga ahli tersebut harus
mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Pengawas
dan tenaga ahli tersebut harus selalu berada di lapangan untuk
pengawasan.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
13

 Penggalian
Pemborong harus melakukan pengukuran untuk menetapkan
lokasi dan elevasi galian sesuai dengan gambar kerja, hasil
pengukuran harus disetujui oleh Pengawas sebelum
melanjutkan pekerjaan berikutnya.

 Pergeseran as kolom yang direncanakan maksimum 5 cm ke


segala arah. Dasar pondasi harus horisontal. Deviasi
maksimum 5 cm.
 Penggalian harus dikerjakan secara terus menerus sampai
mencapai elevasi yang dipersyaratkan dan harus
mendapatkan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh
Pengawas.
 Material lepas dan lumpur harus dibersihkan dari dalam
lubang pondasi. Lubang harus bersih setiap saat.
 Pemadatan galian harus dilakukan sesuai dengan elevasi yang
ditentukan pada gambar perencanaan.
 Sebelum dilanjutkan pada pekerjaan lantai kerja, Kontraktor
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa
galian dan pemadatan sudah sesuai.

b. Pemadatan Tanah
 Pemadatan dilakukan pada peil yang ditentukan sesuai
Gambar Kerja.
 Sebelum pemadatan, harus dibersihkan dari semua kotoran,
humus dan akar tanaman serta bekas bongkaran.
 Pelaksanaan pemadatan dilakukan lapis demi lapis, tiap
lapisan tidak boleh lebih dari 20 cm tebal sebelum dipadatkan
atau 15 cm setelah dipadatkan.
 Pemadatan tanah dan pembentukan permukaan (shaping)
dilakukan dengan blade graders / stemper atau lainnya
dengan mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Sebelumnya tanah harus digaru dengan sheep foot rollers.
 Selama pemadatan harus dikontrol terus kadar airnya,
sebelum pemadatan kadar air dari fill material harus sama
dengan kadar air optimum dari hasil test Compaction
Modified Proctor dari contoh fill material.
 Apabila kadar air bahan timbunan/fill material lebih kecil
dari bahan optimum, maka fill material harus diberi air
sehingga menyamai kadar air optimum. Sebaliknya bila kadar
air bahan timbunan/fill material lebih besar dari kadar air
optimum, maka fill material harus dikeringkan terlebih
dahulu atau ditambah dengan bahan timbunan yang lebih
kering.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
14

 Pemadatan harus dilakukan pada cuaca baik, bila hujan dan


air tergenang, pemadatan dihentikan. Diusahakan air dapat
mengalir dengan membuat saluran-saluran drainage /
dewatering sehingga daerah pemadatan selalu kering.
Setiap lapis dari daerah yang dipadatkan harus ditest dengan
'Field Dry Density Test' untuk mengetahui kepadatan tanah
yang dicapai serta Moisture Content. Satu test untuk setiap
400 m2 untuk tanah yang dipadatkan.

Apabila tanah yang dipadatkan telah mencapai nilai 90%


compacted dari modified proctor (untuk lapisan sub grade
setebal 30 cm di bawah base) tetapi tidak mencapai soaked
CBR minimum = 4, maka tanah (sub grade) tersebut harus
diganti dengan fill material yang pada 90% maksimum
compacted mencapai nilai soaked CBR = 4.

c. Penyelesaian
 Pemborong harus membersihkan kembali daerah yang telah
selesai dikerjakan terhadap segala kotoran, sampah bekas
adukan, bobokan, tulangan dan lain-lain.
 Kelebihan tanah bekas galian pondasi dan bobokan maupun
material yang tidak diperlukan lagi harus dibawa keluar
proyek atau ke tempat lain dengan persetujuan Pengawas.
 Pemborong harus tetap menjamin susunan tanah pada daerah
di sekitar pondasi terhadap kepadatannya maupun terhadap
peil semula.
 Pada pelaksanaan pembersihan, Pemborong harus berhati-
hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran,
pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya.

4. PEKERJAAN BETON BERTULANG


4.1. UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
 Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan
untuk semua pembuatan dan mendirikan semua baja
tulangan, bersama dengan semua pekerjaan
pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu,
lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau
sebagaimana diperlukannya.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
15

 Tanggung jawab "kontraktor" atas instalasi semua alat-alat


yang terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang
tertanam di dalam beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan
ini berlaku penuh Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI
1971), ASTM dan ACI.
 Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang
yang tidak termasuk pada gambar-gambar rencana
pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis
besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi
penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur
konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran
antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang harus
berlaku harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
perencana atau Direksi Lapangan guna mendapatkan ukuran
yang sesungguhnya disetujui oleh perencana.
 Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti
guna kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas
penampang tidak boleh berkurang dengan memperhatikan
syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI 1971. Dalam
hal ini Direksi Lapangan harus segera diberitahukan untuk
persetujuannya, sebelum fabrikasi dilakukan.
 Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua
pekerjaan beton yang berlangsung dicor di tempat, termasuk
penyediaan dan penempatan batang-batang dowel
ditanamkan di dalam beton seperti terlihat dan terperinci di
dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi Lapangan dan,
bila disyaratkan, penyediaan penulangan untuk dinding blok
beton.
 "Kontraktor" harus bertanggungjawab untuk membuat dan
membiayai semua desain campuran beton dan test-test untuk
menentukan kecocokan dari bahan dan proporsi dari bahan-
bahan terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan beton, dari
perincian slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk
semua teknik dan kondisi penempatan, dan akan
menghasilkan yang diizinkan oleh Direksi Lapangan.
Kontraktor berkewajiban mengadakan dan membiayai Test
Laboratorium.
 Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
- semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini
- pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
- mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton,
kecuali tulangan beton
- koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain
bagian

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
16

- sparing dalam beton untuk instalasi M/E


- penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap
pertemuan dinding bata dengan kolom/dinding beton
struktural dan dinding bata dengan pelat beton
struktural seperti yang ditunjukkan oleh Direksi
Lapangan.

b. Referensi dan Standar-Standar


Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum
dalam gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari
peraturan, standard dan spesifikasi berikut ini :
 PBI - 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia - 1971
 SKSNI - 1991 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung
 PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia
 Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh
pengawas.

c. Penyerahan-penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh
Kontraktor kepada Direksi Lapangan sesuai dengan jadwal yang
telah disetujui untuk menyerahkan dan dengan segera sehingga
tidak menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan sendiri maupun
pada pekerjaan kontraktor lain.
a. Gambar pelaksanaan
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus
diserahkan oleh Kontraktor kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan izin.
Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh)
hari kerja sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan beton.
b. Data dari pabrik/sertifikat
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka
sebelum pengiriman; Kontraktor harus sudah menyerahkan
kepada Direksi Lapangan sedikitnya 5 hari kerja sebelum
pengiriman; hasil-hasil percobaan laboratorium, baik hasil
percobaan bahan maupun hasil percobaan campuran (Mix
Design dan Trial Mix) yang diperuntukan proyek ini.
c. Harus diajukan minimal 2 (dua) supplier beton ready-mix
untuk memperlancar pelaksanaan dan mendapat persetujuan
Direksi Lapangan sebelum memulai pengecoran.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
17

d. Percobaan Bahan dan Campuran Beton


 Umum
Test bahan : Sebelum membuat campuran, test laboratorium
harus dilakukan untuk test berikut, sehubungan dengan
prosedur-prosedur ditujukan ke standard referensi untuk
menjamin pemenuhan spesifikasi proyek untuk membuat
campuran yang diperlukan.
 Semen : berat jenis semen
 Agregat :
Analisa tapis, berat jenis, prosentase dari void (kekosongan),
penyerapan, kelembaban dari agregat kasar dan halus, berat
kering dari agregat kasar, modulus terhalus dari agregat
halus.
 Adukan/campuran beton
 Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix
design masing-masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28
hari yang didasarkan pada minimum 20 hasil pengujian
atau lebih sedemikian rupa sehingga hasil uji tersebut
dapat disetujui oleh Direksi Lapangan.
Hasil uji yang disetujui tersebut sudah harus disertakan
selambat-lambatnya 3 minggu sebelum pengerjaan
dimulai, dan selain itu mutu betonpun harus sesuai
dengan mutu standard PBI 1971. Pekerjaan tidak boleh
dimulai sebelum diperiksa Direksi Lapangan tentang
kekuatan/kebersihannya.
Semua pembuatan dan pengujian trial mix dan design
mix serta pembiayaannya adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Trial mix dan design mix
harus diadakan lagi bila agregat yang dipakai diambil
dari sumber yang berlainan, merk semen yang berbeda
atau supplier beton yang lain.
 Ukuran-ukuran
Campuran desain dan campuran percobaan harus
proporsional semen terhadap agregat berdasarkan berat,
atau proporsi yang cocok dari ukuran untuk rencana
proposional atau perbandingan yang harus disetujui
oleh Direksi Lapangan.
 Percobaan adukan untuk berat normal beton
Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk
setiap jenis dan kekuatan dari berat normal beton,
dibuat empat (4) adukan campuran dengan memakai
nilai faktor air-semen yang berbeda-beda.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
18

 Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian


sejumlah benda uji silinder beton diameter 15 cm x
tinggi 30 cm sesuai PBI 1971, ACI Committee - 304,
ASTM C 94-98.
 Benda uji (setiap pengambilan terdiri dari 3 buah
dengan pengetesan dilakukan pada hari yang tercantum
pada item 6) dari satu adukan dipilih acak yang
mewakili suatu volume rata-rata tidak lebih dari 10 m3
atau 10 adukan atau 2 truck drum (diambil yang
volumenya terkecil). Disamping itu jumlah maximum
dari beton yang dapat terkena penolakan akibat setiap
satu keputusan adalah 30 m3, kecuali bila ditentukan
lain oleh Direksi Lapangan.
 Hasil uji untuk setiap pengujian dilakukan masing-
masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari.
 Pembuatan benda uji harus mengikuti ketentuan
PBI'71, dilakukan di lokasi pengecoran dan harus
disaksikan oleh Direksi Lapangan. Apabila digunakan
metoda pembetonan dengan menggunakan pompa
(concrete pump), maka pengambilan contoh segala
macam jenis pengujian lapangan harus dilakukan dari
hasil adukan yang diperoleh dari ujung pipa "concrete-
pump" pada lokasi yang akan dilaksanakan.
 Pengujian bahan dan beton harus dilakukan dengan
cara yang ditentukan dalam Standard Industri Indonesia
(SII) dan PBI'71 NI-2 atau metoda uji bahan yang
disetujui oleh Direksi Lapangan.
 Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus
disediakan dan disimpan dengan baik oleh tenaga
pengawas ahli, dan selalu tersedia untuk keperluan
pemeriksaan selama pelaksanaan pekerjaan dan selama
5 tahun sesudah proyek bangunan tersebut selesai
dilaksanakan.

e. Pengujian slump
 Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump,
dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang diisyaratkan
dalam PBI 1971 dan sama sekali tidak diperbolehkan adanya
penambahan air/additive, kecuali ditentukan lain oleh Direksi
Lapangan.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
19

 "Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump


berikut, beton dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan,
yang akan menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos,
ataupun berongga-rongga. Pelaksanaan dari persetujuan
kontrak adalah bahwa "Kontraktor" bertanggung jawab
penuh untuk produksi dari beton dan pencapaian mutu,
kekuatan dan penyelesaian yang memenuhi syarat batas
slump.
Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada
pengukuran di pelepasan pipa, bukan di truk mixer.
Maximum slump harus 150 mm.
 Rekomendasi slump untuk variasi beton konstruksi pada
keadaan atau kondisi normal :

Slump pada (cm)

Konstruksi Beton Maksimum Minimum


Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak 12.50 10.00
bertulang.
Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan 9.00 7.50
konstruksi di bawah tanah.
Pelat, balok, kolom dan dinding. 15.00 12.50
Pembetonan massal. 7.50 7.50
Untuk beton dengan bahan tambahan plasticizer, slump dapat dinaikkan
sampai maksimum 1,5 cm.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
20

4. Percobaan tambahan
a. Kontraktor, tanpa membebankan biaya kepada pemilik,
harus mengadakan percobaan laboratorium selaku percobaan
tambahan pada bahan-bahan beton dan membuat desain
adukan baru bila sifat atau pemilihan bahan diubah atau
apabila beton yang ada tidak dapat mencapai kekuatan
spesifikasi.
b. Hasil pengujian beton harus diserahkan sesaat sebelum
tahapan pelaksanaan akan dilakukan, yaitu khususnya untuk
pekerjaan yang berhubungan dengan pelepasan
perancah/acuan. Sedangkan untuk pengujian di luar ketentuan
pekerjaan tersebut, harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 hari setelah
pengujian dilakukan.

4.2 BAHAN-BAHAN/PRODUK
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan
dengan peraturan-peraturan Indonesia.
a. Semen
 Mutu semen
c. Semen portland harus memenuhi persyaratan standard
Internasional atau Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian
A SK SNI 3-04-1989-F atau sesuai SII-0013-82, Type-
1 atau NI-8 untuk butir pengikat awal kekekalan
bentuk, kekuatan tekan aduk dan susunan kimia. Semen
yang cepat mengeras hanya boleh dipergunakan dimana
jika hal tersebut dikuasakan tertulis secara tegas oleh
Direksi Lapangan.
d. Jika mempergunakan semen portland pozolan
(campuran semen portland dan bahan pozolan) maka
semen tersebut harus memenuhi ketentuan SII 0132
Mutu dan Cara Uji Semen Portland Pozoland atau
spesifikasi untuk semen hidraulis campuran.
e. Di dalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus
dicantumkan dengan jelas jenis semen yang boleh
dipakai dan jenis semen ini harus sesuai dengan jenis
semen yang digunakan dalam ketentuan persyaratan
mutu (semen tipe 1).

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
21

d. Penyimpanan Semen
 Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat
penyimpanan dan dijaga agar semen tidak lembab,
dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk
sesuai dengan syarat penumpukan semen dan menurut
urutan pengiriman. Semen yang telah rusak karena
terlalu lama disimpan sehingga mengeras ataupun
tercampur bahan lain, tidak boleh dipergunakan dan
harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. Semen harus
dalam zak-zak yang utuh dan terlindung baik terhadap
pengaruh cuaca, dengan ventilasi secukupnya dan
dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman. Semen
yang telah disimpan lebih 60 hari tidak boleh
digunakan untuk pekerjaan.
 Curah semen harus disimpan di dalam konstruksi silo
secara tepat untuk melindungi terhadap penggumpalan
semen dalam penyimpanan.
 Semua semen harus baru, bila dikirim setiap
pengiriman harus disertai dengan sertifikat test dari
pabrik.
 Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan
tidak lebih dari 2,5 %.
 "Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari
semen yang telah disetujui untuk seluruh pekerjaan.
"Kontraktor" tidak boleh mengganti merk semen
selama pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.

b. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan
dari SII 0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak
tercakup dalam SII 0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi
agregat untuk beton.
 Agregat halus (Pasir)
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-
butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan
bahan-bahan organis.
Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel-
partikel seperti yang ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2. PBI
'71.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
22

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %


(ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan
0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka
agregat halus harus dicuci. Sesuai PBI'71 bab 3.3. atau SII
0051-82.
Ukuran butir-butir agregat halus, sisa di atas ayakan 4 mm
harus minimum 2 % berat; sisa di atas ayakan 2 mm harus
minimum 10 % berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm harus
berkisar antara 80 % dan 90 % berat.
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk
semua mutu beton.
Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga
terlindung dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
 Agregat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil
desintegrasi alami dari batu-batuan atau batu pecah yang
diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar butir lebih dari
5 mm sesuai PBI 71 bab 3.4.
Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu
pecah jumlah butir-butir pipih maksimum 20 % bersih, tidak
mengandug zat-zat alkali, bersifat kekal, tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (terhadap
berat kering) yang diartikan lumpur adalah bagian-bagian
yang melalui ayakan 0.063 mm apabila kadar lumpur melalui
1 % maka agregat kasar harus dicuci.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang
dapat merusak beton.
Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat;
sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % dan 98
%, selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60 % dan minimum 10 % berat.
Kekerasan butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudeloff dengan beban penguji 20 t, harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
 tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9.5 - 19 mm
lebih dari 24 % berat
 tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm
lebih dari 22 % atau dengan mesin pengaus Los
Angeles, tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari
50 % sesuai SII 0087-75, atau PBI-71
Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian
rupa agar terlindung dari pengotoran bahan-bahan lain.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
23

c. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis
atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton serta baja
tulangan atau jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan kepastian
kelayakan air yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada
laboratorium yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

d. Bahan Campuran Tambahan (Admixture)


Admixture harus disimpan dan dilindungi untuk menjaga
kerusakan dari container. Admixture harus sesuai dengan ACI
212.2R-71 dan ACI 212 2R-64. Segala macam admixture yang
akan digunakan dalam pekerjaan harus disetujui oleh Direksi
Lapangan. Admixture yang mengandung chloride atau nitrat tidak
boleh dipakai.

e. Mutu dan Konsistensi dari Beton


Kekuatan ultimate tekan beton silinder 150 mm X 300 mm umur
28 hari, kecuali ditentukan lain, harus seperti berikut :

Semua pelat, balok, pondasi telapak : K-225


Semua kolom dan dinding beton : K-225

Untuk semua beton non-struktural seperti lantai kerja dan


sebagainya : Beton Klas – B0

4.3 PEMBESIAN
a. Percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections)
Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan
harus disertai surat keterangan percobaan dari pabrik.
Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja tulangan harus diadakan
pengujian periodik minimal 4 contoh yang terdiri dari 3 benda uji
untuk uji tarik, dan 1 benda uji untuk uji lengkung untuk setiap
diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja tulangan
akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
24

Semua pengujian tersebut di atas meliputi uji tarik dan lengkung,


harus dilakukan di laboratorium Lembaga Uji Konstruksi BPPT
atau laboratorium lainnya direkomendasi oleh Direksi Lapangan
dan minimal sesuai dengan SII-0136-84 salah satu standard uji
yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua biaya pengetesan
tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain
yang merugikan terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan.
Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan
diikat dengan kawat dari baja lunak.
Sambungan mekanis harus ditest dengan percobaan tarik.
Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan
dari pembesian, termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasi
dari sambungan dan panjang penjangkaran dari penulangan baja
oleh Direksi Lapangan.
Sertifikat : Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu
baja tulangan, maka pada saat pemesanan baja tulangan kontraktor
harus menyerahkan sertifikat resmi dari Laboratorium. Khusus
ditujukan untuk keperluan proyek ini.

b. Bahan-bahan / Produk
 Tulangan
Sediakan tulangan berulir mutu BJTD-40, sesuai dengan SII
0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII
0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-gambar struktur.

Tulangan polos dengan diameter lebih kecil 13 mm harus


baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.
Tulangan ulir dengan diameter lebih besar atau sama dengan
13 mm harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir
dengan tegangan leleh 4000 kg/cm2.
a. Tulangan Anyaman (Wire mesh)
Sediakan tulangan anyaman , mutu U-50, mengikuti SII
0784-83.
b. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support)
Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi
dengan kawat pengikat yang ditanam, atau batang kursi tinggi
sendiri (Individual High Chairs).
c. Bolstern, kursi, spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain
untuk mengatur jarak.
 Pakai besi dudukan tulangan menurut rekomendasi
CRSI, kecuali diperlihatkan lain pada gambar.
 Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang
tidak direkomendasi.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
25

 Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan


lapisan pasir atau horizontal runners dimana bahan
dasar tidak akan langsung menunjang batang kursi
(chairs legs). Atau pakai lantai kerja yang rata.
 Untuk beton ekspose, dimana batang-batang penunjang
langsung berhubungan/ mengenai cetakan, sediakan
penunjang dengan jenis hot-dip-galvanized atau
penunjang yang dilindungi plastik.
d. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng.

c. Jaminan Mutu
Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.
Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) harus
diperlihatkan untuk semua tulangan yang dipakai. Percobaan-
percobaan ini harus memperlihatkan hasil-hasil dari semua kom-
posisi kimia dan sifat-sifat fisik.
d. Persiapan Pekerjaan/Perakitan Tulangan
Pembengkokkan dan pembentukan.
Pemasangan tulangan dan pembengkokan harus sedemikian rupa
sehingga posisi dari tulangan sesuai dengan rencana dan tidak
mengalami perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoran
berlangsung.
Pembuatan & pemasangan tulangan sesuai dengan PBI 1971.
Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan
persyaratan PBI 1971 atau A.C.I. 315.
e. Pengiriman, Penyimpanan dan Penanganannya
Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai
dengan etiket/label yang mencantumkan ukuran batang, panjang
dan tanda pengenal.
Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk mengindari kerusakan.
Gudang di atas tanah harus kering, daerah yang bagus saluran-
salurannya, dan terlindung dari lumpur, kotoran, karat dsb.

4.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN TULANGAN,


PEMBENGKOKAN & PEMOTONGAN
a. Persiapan
a. Pembersihan
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill
steel) dan karat lepas, serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada
tulangan atau pada sambungan konstruksi untuk menjamin
rekatannya.
b. Pemilihan/seleksi
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
26

Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan.

b. Pemasangan Tulangan
a. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan PBI 1971
Koordinasi dengan bagian lain dan kelancaran pengadaan
bahan serta tenaga perlu diadakan untuk mengindari
keterlambatan. Adakan/berikan tambahan tulangan pada
lubang-lubang (openings) / bukaan.
b. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan
kawat baja, hingga sebelum dan selama pengecoran tidak
berubah tempatnya.

 Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus


dipasang pada posisi yang benar dan untuk menjaga
jarak bersih digunakan spacers/penahan jarak.
 Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus
ditunjang untuk memperoleh lokasi yang tepat selama
pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi
penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.
 Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di
atas agregat (seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan
kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu
beton yang mutunya paling sedikit sama dengan beton
yang akan dicor.
 Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan
tebal penutup beton. Untuk itu tulangan harus dipasang
dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan
mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan
dicor. Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-
blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimum 4 buah setiap m^2 cetakan atau
lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar
merata.
 Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan
atas harus ditunjang pada tulangan bawah oleh batang-
batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan
bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang
tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap
ketepatan letak dari tulangan-tulangan pelat yang
dibengkok yang harus melintasi tulangan balok yang
berbatasan.

c. Toleransi pada Pemasangan Tulangan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
27

 Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm


 Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm
 Tulangan atas pada pelat dan balok :
- balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari
200 mm : ± 6 mm.
- balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi
kurang dari 600 mm: ± 12 mm.
- balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12
mm.
- panjang batang : ± 50 mm.
 Toleransi pada pemasangan lainnya sesuai PBI '71.

d. Pembengkokan Tulangan, Sesuai Dengan PBI '71.


 Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan
dengan cara-cara yang merusak tulangan itu.
 Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok
dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi
dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
 Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton
tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan di lapangan,
kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar
rencana atau disetujui oleh perencana.
 Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus
dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali apabila
pemanasan diizinkan oleh perencana.
 Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari baja
lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai
kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai
suhu lebih dari 850 oC.
 Apabila batang tulangan dari baja lunak yang
mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan
ternyata mengalami pemanasan di atas 100 oC yang
bukan pada waktu las, maka dalam perhitungan-
perhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil
kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami
pengerjaan dingin.
 Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan,
kecuali diizinkan oleh perencana.
 Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan
tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan
air.
 Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh
dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter
pengenal) batang dari setiap bagian dari bengkokan.
e. Toleransi pada Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
28

 Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai


dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan
oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh
perencana, pada pemotongan dan pembengkokan
tulangan ditetapkan toleransi-toleransi seperti
tercantum dalam ayat-ayat berikut.
 Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong
menurun ukuran dan terhadap panjang total dan ukuran
intern dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi
sebesar ± 25 mm, kecuali mengenai yang ditetapkan
dalam ayat (3) dan (4).
Terhadap panjang total batang yang diserahkan
menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar +
50 mm dan - 25 mm.
 Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok
ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm untuk jarak 60 cm
atau kurang dan sebesar ± 12 mm untuk jarak lebih dari
60 cm.
 Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-
ikatan ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm.
f. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.
1. Baja tulangan mutu U-24 (BJTP-24)
 Panjang penjangkaran = 30 diameter
dengan kait
 Panjang penyaluran = 30 diameter
dengan kait
 Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40)
 Panjang penjangkaran = 40 diameter tanpa
kait
 Panjang penyaluran = 40 diameter tanpa
kait
2. Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana
terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan
atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di
tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan.
Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan.
3. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh
melampaui perbandingan 1 terhadap 10.
4. Standard Pembengkokan
Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan
SKSNI-91 ( Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung), kecuali ditentukan lain.

5. PEKERJAAN CETAKAN DAN PERANCAH


RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
29

5.1. PEK. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK


Umum
a. Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini,
Cetakan dan Perancah untuk pekerjaan beton harus memenuhi
persyaratan dalam PBI-1971 NI-2, ACI 347, ACI 301, ACI 318.
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-
perhitungan serta gambar-gambar rancangan cetakan dan perancah
untuk mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan sebelum
pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut
harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan, sambungan-
sambungan serta kedudukan serta sistem rangkanya, pemindahan
dari cetakan serta perlengkapan untuk struktur yang aman.
b. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk
Bab ini termasuk perancangan, pelaksanaan dan
pembongkaran dari semua cetakan beton serta penunjang
untuk semua beton cor seperti diperlukan dan diperinci
berikut ini.
2. Pekerjaan yang berhubungan
 Pekerjaan Pembesian
 Pekerjaan Beton
c. Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada
gambar atau diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan,
standard-standard atau spesifikasi terakhir sebagai berikut :
3. PBI-1971 NI-2 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
4. SII Standard Industri Indonesia
5. ACI-301 Specification for Structural Concrete Building
6. ACI-318 Building Code Requirement for Reinforced
Concrete
7. ACI-347 Recommended Practice for Concrete
Formwork

d. Penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilakukan oleh "Kontraktor"
sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk penyerahannya
dengan segera, untuk menghindari keterlambatan dalam
pekerjaannya sendiri maupun dari kontraktor lain.
 Kwalifikasi Mandor Cetakan Beton (Formwork Foreman)
"Kontraktor" harus mempekerjakan mandor untuk cetakan
beton yang berpengalaman dalam hal cetakan beton.
Kwalifikasi dari mandor harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan untuk diperiksa dan disetujui, selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
30

 Data Pabrik
Data pabrik tentang bahan-bahan harus diserahkan oleh
"Kontraktor" kepada Direksi Lapangan dalam waktu 7 hari
kerja setelah "Kontraktor" menerima surat perintah kerja,
juga harus diserahkan instruksi pemasangan untuk
kepentingan bahan-bahan dari lapisan-lapisan, pengikat-
pengikat, dan asesoris serta sistem cetakan dari pabrik bila
dipakai.

 Gambar kerja
Perhatikan sistem cetakan beton seperti pengaturan perkuatan
dan penunjang, metode dari kelurusan cetakan, mutu dari
semua bahan-bahan cetakan, sirkulasi cetakan.
Gambar kerja harus diserahkan kepada Direksi Lapangan
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum
pelaksanaan, untuk diperiksa.
 Contoh
Lengkapi cetakan dengan "cone" untuk mengencangkan
cetakan.

Bahan-bahan/Produk
Bahan-bahan dan perlengkapan harus disediakan sesuai keperluan untuk
cetakan dan penunjang pekerjaan, juga untuk menghasilkan jenis
penyelesaian permukaan beton seperti terlihat dan terperinci.

A. Perancangan Perancah
1. Definisi Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan
beton yang belum mengeras. Kontraktor harus mengajukan
rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebut untuk
disetujui oleh Direksi Lapangan. Segala biaya yang perlu
sehubungan dengan perancangan perancah dan
pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitungan biaya
untuk harga satuan perancah.

2. Perancangan/Desain

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
31

 Perancangan/desain dari acuan dan perancah harus


dilakukan oleh tenaga ahli resmi yang
bertanggungjawab penuh kepada kontraktor.
 Beban-beban untuk perancangan perancah harus
didasarkan pada ketentuan ACI-347.
 Perancah dan acuan harus dirancang terhadap beban
dari beton waktu masih basah, beban-beban akibat
pelaksanaan dan getaran dari alat penggetar.
Penunjang-penunjang yang sepadan untuk penggetar
dari luar, bila digunakan harus ditanamkan kedalam
acuan dan diperhitungkan baik-baik dan menjamin
bahwa distribusi getaran-getaran tertampung pada
cetakan tanpa konsentrasi berlebihan.
3. Acuan
 Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang
mempunyai bentuk, garis dan dimensi komponen yang
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana
serta uraian dan syarat teknis pelaksanaan.
 Acuan harus cukup kokoh dan rapat sehingga mampu
mencegah kebocoran adukan.
 Acuan harus diberi pengaku dan ikatan secukupnya
sehingga dapat menyatu dan mampu mempertahankan
kedudukan dan bentuknya.
 Acuan dan perancahnya harus direncanakan sedemikian
sehingga tidak merusak struktur yang sudah selesai
dikerjakan.
 Dilarang memakai galian tanah sebagai cetakan
langsung untuk permukaan tegak dari beton.

B. Cetakan untuk Permukaan Beton Ekspose.


1. Cetakan Plastic-Faced Plywood (Penyelesaian Halus dan
Penyelesaian dengan Cat/Smooth Finish and Painted Finish)
Gunakan potongan/lembaran utuh. Pola sambungan dan pola
pengikat harus seragam dan simetris. Setiap sambungan
antara bidang panel ataupun sudut maupun pertemuan-
pertemuan bidang, harus disetujui dahulu oleh Direksi
Lapangan untuk pola sambungannya.

2. Cetakan sambungan panel untuk sambungan beton ekspose


antara panel-panel cetakan harus dikencangkan untuk
mencegah kebocoran dari grout (penyuntikan air semen) atau
butir-butir halus dan harus diperkuat dengan rangka
penunjang untuk mempertahankan permukaan-permukaan
yang berhubungan dengan panel-panel yang bersebelahan
pada bidang yang sama.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
32

Gunakan bahan penyambung cetakan antara beton ekspose


yang diperkeras dengan panel-panel cetakan untuk mencegah
kebocoran dari grout atau butir-butir halus dari adukan beton
baru ke permukaan campuran beton sebelumnya. Tambahan
pada cetakan tidak diizinkan.
C. Penyelesaian Beton dengan Cetakan Papan
1. Cetakan dengan jenis ini (papan) harus terdiri dari papan-
papan yang kering dioven dengan lebar nominal 8 cm dan
tebal min. 2.5 cm. Semua papan harus bebas dari mata kayu
yang besar, takikan, goncangan kuat, lubang-lubang dan
perlemahan-perlemahan lain yang serupa.
2. Denah dasar dari papan haruslah tegak seperti tercantum pada
gambar. Cetakan dari papan haruslah penuh setinggi kolom-
kolom, dinding dan permukaan-permukaan pada bidang yang
sama tanpa sambungan mendatar dengan sambungan ujung
yang terjadi hanya pada sudut-sudut dan perubahan bidang.
3. Lengkapi dengan penunjang plywood melewati cetakan
papan untuk stabilitas dan untuk mencegah lepas/terurainya
adukan. Cetakan papan harus dikencangkan pada penunjang
plywood dengan kondisi akhir dari paku yang ditanam tidak
terlihat.
Pola dari paku harus seragam dan tetap seperti disetujui oleh
Direksi Lapangan.

D. Perancah, Penunjang dan Penyokong (Studs, Wales and Supports)


Kontraktor harus bertanggung jawab, bahwa perancah, penunjang
dan penyokong adalah stabil dan mampu menahan semua beban
hidup dan beban pelaksanaan.

E. Jalur Kayu
Jalur kayu diperlukan untuk membentuk sambungan jalur dan
chamfer.

F. Melapis Cetakan
1. Melapis cetakan untuk memperoleh penyelesaian beton yang
halus, harus tanpa urat kayu dan noda, yang tidak akan
meninggalkan sisa-sisa/bekas pada permukaan beton atau
efek yang merugikan bagi rekatan dari cat, plester, mortar
atau bahan penyelesaian lainnya yang akan dipakai untuk
permukaan beton.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
33

2. Bila dipakai cetakan dari besi, lengkapi cetakan dengan form-


oil (bahan untuk melepaskan beton) dari pabrik khusus untuk
cetakan dari besi. Pakai lapisan sesuai dengan spesifikasi
perusahaan sebelum tulangan dipasang atau sebelum cetakan
dipasang.

G. Pengikat Cetakan
1. Pengikat cetakan haruslah batang-batang yang dibuat di
pabrik atau jenis jalur pelat, atau model yang dapat dilepas
dengan ulir, dengan kapasitas tarik yang cukup dan
ditempatkan sedemikian sehingga menahan semua beban
hidup dari pengecoran beton basah dan mempunyai penahan
bagian luar dari luasan perletakan yang memadai.
2. Untuk beton-beton yang umum, penempatannya menurut
pendapat Direksi Lapangan.
3. Pengikat untuk dipakai pada beton dengan permukaan yang
diekspose, harus dari jenis dengan kerucut (cone snap off
type). Kemiringan kerucut haruslah 2.5 cm maximum
diameter pada permukaan beton dengan 3.8 cm
tebal/tingginya ke pengencang sambungan. Pengikat haruslah
lurus ke dua arah baik mendatar maupun tegak di dalam
cetakan seperti terlihat pada gambar atau seperti disetujui
oleh Direksi Lapangan.

H. Penyisipan Besi
Penanaman/penyisipan besi untuk angker dari bahan lain atau
peralatan pada pelaksanaan beton haruslah dilengkapi seperti
diperlukan pada pekerjaan.

1. Penanaman/Penyisipan Benda-benda Terulir.


Penanaman jenis ini haruslah seperti telah disetujui oleh
Direksi Lapangan.
2. Pemasangan langit-langit (ceiling).
Pemasangan langit-langit untuk angkur penggantung penahan
penggantung langit-langit, konstruksi penggantung haruslah
digalvani, atau type yang diizinkan oleh Direksi Lapangan.
3. Pengunci Model Ekor Burung.
Pengunci model ekor burung haruslah dari besi dengan
galvani yang lebih baik/tebal, dibentuk untuk menerima
angkur ekor burung dari besi seperti dispesifikasikan.
Pengunci harus diisi dengan bahan pengisi yang mudah
dipindahkan untuk mengeluarkan gangguan dari
mortar/adukan.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
34

I. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan.


Bahan cetakan harus dikirim ke lapangan sedemikian jauhnya agar
praktis penggunaannya, dan harus secara hati-hati ditumpuk dengan
rapi di tanah dalam cara memberi kesempatan untuk pengeringan
udara (alamiah).

J. Pemasangan Benda-benda yang Akan Ditanam di dalam Beton


Pemasangan pipa saluran listrik dan lain-lain yang akan tertanam di
dalam beton :
1. Penempatan saluran/pemimpaan harus sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi kekuatan struktur dengan
memperhatikan persyaratan di dalam PBI 1971 NI-2 Bab 5.7.
2. Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di
dalam bagian-bagian struktur beton bila tidak ditunjuk secara
detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu dipasang
sleeve/selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
3. Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan didalam
gambar, tidak dibenarkan untuk menanam saluran listrik di
dalam struktur beton.
4. Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-
bagian yang tertanam dalam beton dan lain-lain terhalang
oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka kontraktor
segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi Lapangan.
5. Tidak dibenarkan untuk membengkokkan/memindahkan baja
tulangan tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam
melewatkan pipa-pipa saluran tersebut tanpa izin tertulis dari
Direksi Lapangan.
6. Semua bagian-bagian/peralatan tersebut yang ditanam dalam
beton seperti angkur-angkur, kait dan pekerjaan lain yang ada
hubungannya dengan pekerjaan beton, harus sudah dipasang
sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
7. Bagian-bagian/peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat
pada posisinya dan diusahakan agar tidak bergeser selama
pengecoran dilakukan.
8. Kontraktor Utama harus memberitahukan serta memberikan
kesempatan kepada pihak lain untuk memasang bagian-
bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoran
beton.
9. Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap
kosong pada benda/peralatan yang akan ditanam dalam beton
yang mana rongga tersebut diharuskan tidak terisi beton
harus ditutupi dengan bahan lain yang mudah dilepas
nantinya setelah pelaksanaan pengecoran beton.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
35

Pelaksanaan
a. Umum
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan
terhindar dari bahaya kemiringan dan penurunan, sedangkan
konstruksinya sendiri harus juga kokoh terhadap pembebanan yang
akan ditanggungnya, termasuk gaya-gaya prategang dan gaya-gaya
sentuhan yang mungkin ada.
Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah
persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah akibat
gaya yang bekerja padanya sedemikian rupa hingga pada akhir
pekerjaan beton, permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai
dengan kedudukan (peil) dan bentuk yang seharusnya.

Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu baik dan
tidak mudah lapuk. Pemakaian bambu untuk hal ini tidak
diperbolehkan. Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan
pengecoran beton berlangsung menunjukan tanda-tanda penurunan
> 10 mm sehingga menurut pendapat Direksi Lapangan hal ini
akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir sesuai dengan gambar
rancangan tidak akan dapat dicapai atau dapat membahayakan dari
segi konstruksi, maka Direksi Lapangan dapat memerintahkan
untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan
mengharuskan kontraktor untuk memperkuat perancah tersebut
sehingga dianggap cukup kuat.

Biaya sehubungan dengan itu sepenuhnya menjadi tanggungan


kontraktor. Gambar rancangan perancah dan sistem pondasinya
atau sistem lainnya secara detail (termasuk perhitungannya) harus
diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk disetujui dan pekerjaan
pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar tersebut
disetujui.
Perancah harus diperiksa secara rutin sementara pengecoran beton
berlangsung untuk melihat bahwa tidak ada perubahan elevasi,
kemiringan ataupun ruang/rongga. Bila selama pelaksanaan
didapati perlemahan yang berkembang dan pekerjaan perancah
memperlihatkan penurunan atau perubahan bentuk, pekerjaan harus
dihentikan, diberlakukan pembongkaran bila kerusakan permanen,
dan perancah diperkuat seperlunya untuk mengurangi penurunan
atau perubahan bentuk yang lebih jauh.
Pada saat pengecoran, pelaksana dan surveyor harus memantau
terus menerus agar bisa dicegah penyimpangan-penyimpangan
yang mungkin ada.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
36

Rancangan perancah dan cetakan sedemikian untuk kemudahan


pembongkaran untuk mengeliminasi kerusakan pada beton apabila
cetakan & perancah dibongkar.

Aturlah cetakan untuk dapat membongkar tanpa memindahkan


penunjang utama dimana diperlukan untuk disisakan pada waktu
pengecoran.

b. Pemasangan
Perancah dan cetakan harus sesuai dengan dimensi, kelurusan dan
kemiringan dari beton seperti yang ditunjukkan pada gambar;
dilengkapi untuk bukaan (openings), celah-celah, pengunduran
(recesses), chamfers dan proyeksi-proyeksi seperti diperlukan.

Cetakan-cetakan harus dibuat dari bahan dengan kelembaban


rendah, kedap air dan dikencangkan secukupnya dan diperkuat
untuk mempertahankan posisi dan kemiringan serta mencegah
tekuk dan lendutan antara penunjang-penunjang cetakan.

Pekerjaan denah harus tepat sesuai dengan gambar dan kontraktor


bertanggung jawab untuk lokasi yang benar. Garis bantu yang
diperlukan untuk menentukan lokasi yang tepat dari cetakan,
haruslah jelas, sehingga memudahkan untuk pemeriksaan.
Semua sambungan/pertemuan beton ekspose harus selaras dan
segaris baik pada arah mendatar maupun tegak, termasuk
sambungan-sambungan konstruksi kecuali seperti diperlihatkan
lain pada gambar.
Toleransi untuk beton secara umum harus sesuai PBI-71 atau ACI
347-78.3.3.1, Tolerances for Reinforced Concrete Building.
Cetakan harus menghasilkan jaringan permukaan yang seragam
pada permukaan beton yang diekspose.
Pembuatan cetakan haruslah sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkaran tidak mengalami kerusakan pada permukaan.
Kolom-kolom sudah boleh dipasang cetakannya dan dicor (hanya
sampai tepi bawah dari balok diatasnya) segera setelah penunjang
dari pelat lantai mencapai kekuatannya sendiri. Bagaimanapun,
jangan ada pelat atau balok yang dicetak atau dicor sebelum balok
lantai dibawahnya bekerja penuh.
Pada waktu pemasangan rangka konstruksi beton bertulang,
Kontraktor harus benar-benar yakin bahwa tidak ada bagian dari
batang tegak yang mempunyai "plumbness"/kemiringan lebih atau
kurang dari 10 mm, yang dibuktikan dengan data dari surveyor
yang diserahkan sebelum pengecoran.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
37

c. Pengikat Cetakan
Pengikat cetakan harus dipasang pada jarak tertentu untuk
ketepatannya memegang/menahan cetakan selama pengecoran
beton dan untuk menahan berat serta tekanan dari beton basah.
d. Jalur Kayu, Blocking dan Pencetakan Bentuk-bentuk Khusus
(Moulding)
Pasanglah di dalam cetakan jalur kayu, blocking, moulding, paku-
paku dan sebagainya seperti diperlukan untuk menghasilkan
penyelesaian yang berbentuk khusus/berprofil dan permukaan
seperti diperlihatkan pada gambar dan bentuk melengkapi
pemasangan paku untuk batang-batang kayu dari ciri-ciri lain yang
dibutuhkan untuk ditempelkan pada permukaan beton dengan suatu
cara tertentu. Lapislah jalur kayu, blocking dan pencetakan bentuk
khusus dengan bahan untuk melepaskan.

e. Chamfers
Garis/lajur chamfers haruslah hanya dimana ditunjukkan pada
gambar-gambar arsitek saja.

f. Bahan untuk Melepas Beton (Release Agent)


Lapisilah cetakan dengan bahan untuk pelepas beton sebelum besi
tulangan dipasang. Buanglah kelebihan dari bahan pelepas
sehingga cukup membuat permukaan dari cetakan sekedar
berminyak bila beton maupun pada pertemuan beton yang
diperkeras dimana beton basah akan dicor/dituangkan.

Jangan memakai bahan pelepas dimana permukaan beton


dijadwalkan untuk menerima penyelesaian khusus dan/atau
pakailah penutup dimana dimungkinkan.

g. Pekerjaan Sambungan
Untuk mencegah kebocoran oleh celah-celah dan lubang-lubang
pada cetakan beton ekspose, perlu dilengkapi dengan gasket, plug,
ataupun caulk joints. Cetakan sambungan-sambungan hanya
diizinkan dimana terlihat pada gambar kerja. Dimana
memungkinkan, tempatkan sambungan ditempat yang tersembunyi.
Laksanakan perawatan sambungan dalam 24 jam setelah jadwal
pengecoran.

h. Pembersihan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
38

Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan


terlindung dari beton yang dicat). Lengkapi dengan lubang-lubang
untuk pembersihan secukupnya pada bagian bawah dari cetakan-
cetakan dinding dan pada titik-titik lain dimana diperlukan untuk
fasilitas pembersihan dan pemeriksaan dari bagian dalam dari
cetakan utama untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan
pembersihan berdasar kepada persetujuan Direksi Lapangan.

Untuk beton ekspose sama dengan beton pada umumnya, kecuali


bahwa pembersihan pada lubang-lubang tidak diizinkan pada
cetakan beton ekspose untuk permukaan ekspose tanpa persetujuan
Direksi Lapangan.
Dimana cetakan-cetakan mengelilingi suatu potongan beton
ekspose dengan permukaan ekspose pada dua sisinya, harus
disiapkan cetakan yang bagian-bagiannya dapat dilepas sepenuhnya
seperti disetujui oleh Direksi Lapangan.
Memasang jendela, bila pemasangan jendela pada cetakan untuk
beton ekspose, lokasi harus disetujui oleh Direksi Lapangan.

Perancah; batang-batang perkuatan penyangga cetakan harus


memadai sesuai dengan metoda perancah. Pemeriksaan perancah
secara sering harus dilakukan selama operasi pengecoran sampai
dengan pembongkaran. Naikkan bila penurunan terjadi,
perkuat/kencangkan bila pergerakan terlihat nyata. Pasanglah
penunjang-penunjang berturut-turut, segera, untuk hal-hal tersebut
diatas. Hentikan perkerjaan bila suatu perlemahan berkembang dan
cetakan memperlihatkan pergerakan terus menerus melampaui
yang dimungkinkan dari peraturan.

Pembersihan dan pelapisan dari cetakan; sebelum penempatan dari


tulangan-tulangan, bersihkan semua cetakan pada muka bidang
kontak dan lapisi secara seragam/merata dengan release agent
untuk cetakan yang spesifik sesuai dengan instruksi pabrik yang
tercantum. Buanglah kelebihan dan tidak diizinkan pelapisan pada
tempat dimana beton ekspose akan dicor.
Pemeriksaan cetakan; Beritahukan kepada Direksi Lapangan
setidaknya 24 jam sebelumnya dalam pengajuan jadwal pengecoran
beton.

i. Penyisipan dan Perlengkapan


Buatlah persediaan/perlengkapan untuk keperluan pemasangan atau
perlengkapan-perlengkapan, baut-baut, penggantung, pengunci
angkur dan sisipan di dalam beton.
Buatlah pola atau instruksi untum pemasangan dari macam-macam
benda.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
39

Tempatkan expansion joint fillers seperti dimana didetailkan.

j. Dinding-dinding
Buatlah dinding-dinding beton mencapai ketinggian, ketebalan dan
profil seperti diperlihatkan pada gambar-gambar. Lengkapi
bukaan/lubang-lubang sementara pada bagian bawah dari semua
cetakan-cetakan untuk kemudahan pembersihan dan pemeriksaan.
Tutuplah bukaan/lubang-lubang tersebut setepatnya, segera
sebelum pengecoran beton ke dalam cetakan-cetakan dari dinding.
Lengkapi dengan keperluan pengunci di dalam dinding untuk
menerima tepian dari lantai-lantai beton.
k. Cetakan untuk Kolom
Cetakan-cetakan untuk kolom haruslah dengan ukuran dan bentuk
seperti terlihat pada gambar-gambar. Siapkan bukaan-bukaan
sementara pada bagian bawah dari semua cetakan-cetakan kolom
untuk kemudahan pembersihan dan pemeriksaan, dan tutup
kembali dengan cermat sebelum pengecoran beton.
l. Cetakan untuk Pelat dan Balok-balok
Buatlah semua lubang-lubang pada cetakan lantai beton seperti
diperlukan untuk lintasan tegak dari duct, pipa-pipa, conduit dan
sebagainya.
Puncak dari chamber (penunjang) harus sesuai dengan gambar.
Lengkapi dengan dongkrak-dongkrak yang sesuai, baji-baji atau
perlengkapan lainnya untuk mendongkrak dan untuk mengambil
alih penurunan pada cetakan, baik sebelum ataupun pada waktu
pengecoran dari beton.
m. Pembongkaran Cetakan dan Pengencangan Kembali Perancah
(Reshoring) Pembongkaran cetakan harus sesuai dengan PBI-71
NI-2.
Secara hati-hati lepaslah seluruh bagian dari cetakan yang sudah
dapat dibongkar tanpa menambah tegangan atau tekanan terhadap
sudut-sudut, offsets ataupun bukaan-bukaan (reveals). Hati-hati
lepaskan dari pengikat. Pengikatan terhadap segi arsitek atau
permukaan beton ekspose dengan menggunakan peralatan ataupun
description ataupun tidak diizinkan. Lindungi semua ujung-ujung
dari beton yang tajam dan secara umum pertahankan keutuhan dari
desain.
Bersihkan cetakan-cetakan beton ekspose secepatnya setelah
pembongkaran untuk mencegah kerusakan pada bidang kontak.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
40

Pemasangan kembali perancah segera setelah pembongkaran


cetakan, topang/tunjang kembali sepenuhnya semua pelat dan balok
sampai dengan sedikitnya tiga lantai dibawahnya. Pemasangan
perancah kambali harus tetap tinggal ditempatnya sampai beton
mencapai kriteria umur kekuatan tekan 28 hari. Periksa dengan
teliti kekuatan beton dengan test silinder dengan biaya kontraktor.

Penunjang-penunjang sementara, sebelum pengecoran beton;


tulangan menerus balok-balok dengan bentang panjang (12 m)
haruslah ditunjang dengan penopang-penopang sementara
sedemikian untuk me"minimum"kan lendutan akibat beban dari
beton basah.

Penunjang-penunjang sementara harus diatur sedemikian selama


pengecoran beton dan selama perlu untuk mencegah penurunan
dari penunjang karena tingkatan kerja. Perancah harus tidak boleh
dipindahkan sampai beton mencapai kekuatan yang mencukupi ( >
80 % f’c).

n. Pemakaian Ulang Cetakan


Cetakan-cetakan boleh dipakai ulang hanya bila betul-betul
dipertahankan dengan baik dan dalam kondisi yang memuaskan
bagi Direksi Lapangan. Cetakan-cetakan yang tidak dapat benar-
benar dikencangkan dan dibuat kedap air, tidak boleh dipakai
ulang. Bila pemakaian ulang dari cetakan disetujui oleh Direksi
Lapangan, bagian pembersihan cetakan, dan memperbaiki
kerusakan permukaan dengan memindahkan lembaran-lembaran
yang rusak.

Plywood sebelum pemakaian ulang dari cetakan plywood,


bersihkan secara menyeluruh, dan lapis ulang dengan lapisan untuk
cetakan. Janganlah memakai ulang plywood yang mempunyai
tambalan, ujung yang usang, cacat/kerusakan akibat lapisan damar
pada permukaan atau kerusakan lain yang akan mempengaruhi
tekstur dari penyelesaian permukaan.

Cetakan-cetakan lain dari kayu, persiapkan untuk pemakaian ulang


dengan membersihkan secara menyeluruh dan melapis ulang
dengan lapisan untuk cetakan. Perbaiki kerusakan pada cetakan dan
bongkar/buanglah papan-papan yang lepas atau rusak.
Agar supaya cetakan yang dipakai ulang tidak akan ada
tambalannya yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan, cetakan
untuk beton ekspose pada bagian yang terlihat hanya boleh dipakai
ulang hanya pada potogan-potongan yang identik.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
41

Cetakan tidak boleh dipakai ulang bila nantinya mempengaruhi


mutu dan hasil pada bagian permukaan yang tampak dari beton
ekspose akibat cetakan akan ada bekas jalur akibat dari plywood
yang robek atau lepas seratnya.

Sehubungan dengan beban pelaksanaan, maka beban pelaksanaan


harus didukung oleh struktur-struktur penunjangnya dan untuk itu
kontraktor harus melampirkan perhitungan yang berkaitan dengan
rancangan pembongkaran perancah.
o. Cetakan untuk Beton Prestress
Cetakan haruslah dari konstruksi sedemikian sehingga tidak akan
membatasi regangan-regangan di dalam beton sementara tarikan
mulai dilakukan, dan kekuatannnya harus ditentukan sehubungan
dengan pertimbangan dari perubahan-perubahan dalam distribusi
tegangan bila penarikan dimulai.

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR


1. PEKERJAAN ATAP
1.1 Pekerjaan Rangka atap baja ringan
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi
lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan
persegi panjang yang terdiri dari :

a. Rangka utama atas (top chord)


b. Rangka utama bawah (bottom chord)
c. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung
menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan
jumlah yang cukup.
d. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap
utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:

 Pengukuran bentang bangunan


sebelum dilakukan fabrikasi
 Pekerjaan pambuatan kuda-kuda
dikerjakan di Workshop permanen
(Fabrikasi),
 Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain
yang terkait ke lokasi proyek
 Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
42

 Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi


struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top
plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing
(ikatan pengaku)
 Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:

1. Pemasangan penutup atap


2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap

Persyaratan Material Rangka Atap


Material struktur rangka atap Properti mekanikal baja (Steel mechanical
properties)

 Baja Mutu Tinggi G 550


 Memiliki Kuat Tarik 550 Mpa
 Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
 Tegangan Maksimum 550 Mpa
 Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
 Modulus geser 80.000 Mpa
 Berat Jenis 7400 Kg/M³ dengan standar ASTM A792, JIS G3302,
SGC 57

Lapisan anti karat:


Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua
jenis lapisan anti karat (coating):

Galvanised (Z220)

 Pelapisan Galvanised
 Jenis Hot-dip zinc
 Kelas Z22
 katebalan pelapisan 220 gr/m2
 komposisi 98% zinc, 2% bahan allumunium

Galvalume (AZ150)

 Pelapisan Zinc-Aluminium
 Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
 Kelas AZ150
 katebalan pelapisan 150 gr/m2
 komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
43

Multigrip ( MG )

Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate)


berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai
berikut :

 Galvabond Z275
 Yield Strength 250 MPa
 Design Tensile Strength 150 MPa

Brace System (bracing)

 BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik


bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
 LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada
kuda-kuda baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk
lokal (buckling) pada batang tekan (web),standar teknis mengacu
pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
 DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN),
Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja ringan
dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
 STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top
chord dan bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan
strap brace berdasarkan perhitungan desain struktur.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
44

 Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap


yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus
manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air
hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan
detail profil seperti gambar diatas.

Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat


sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan
instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:

 Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2


 Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
 Kepadatan Alur 16 alur/inci
 Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
 Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

Kekuatan Mekanikal

 Gaya geser satu baut 5,10 KN


 Gaya aksial 8,60 KN
 Gaya Torsi 6,90 KN

Persyaratan Pra-Konstruksi

 Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum


pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan
RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
 Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur
yang dilampirkan pada dokumen tender.
 Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta
detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi
profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik
buhul.
 Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
 Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi
diworkshop permanen dengan menggunakan alat bantu mesin JIG
yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
 Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga
dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
45

 Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan
dari badan akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai
dengan kompetensinya).

Persyaratan Pelaksanaan

 Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait,


harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung
dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan
standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
 Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar
kerja.
 Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen
dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup
dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan
kontrol torsi.
 Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda
sesuai dengan desain sistem rangka atap.
 Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan
hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta
informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
 Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah
genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak
penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak
yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut sudah
harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
 Jaminan Struktural

 Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi


yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi
pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda,
pengaku-pengaku dan reng.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
46

 Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai


dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada
persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold
formed code for structural steel”(Australian Standard/New
Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan
strukural berdasarkan ”Dead and live loads Combination
(Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan
sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for the
building and construction industries”(Australian Standard
3566).

2. Penutup Atap Bitumen motif lurus


Jenis penutup atap gelombang dengan spesifikasi sebagai berikut:

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
47

a) Deskripsi : Genteng ONDUVILLA di desain menyerupai model genteng


keramik dengan varian warna yang menarik karena tersedia dalam varian
warna shaded dan 3D, Serta, dilengkapi dengan sistem aksesoris yang
lengkap sehingga menghasilkan solusi atap terbaik bagi Anda.
b) Terbuat dari bahan dasar : Selulosa Bitumen

c) Dimensi / ukuran :
 Panjang 400 mm (-0 s/d +20) ;
 Lebar 1060 mm (-20 s/d + 20);
 Tebal 2,9 mm (±0,3 cm)
d) Tinggi Gelombang : 4 Cm
e) Jarak Reng ± 32 Cm
f) Luas Efektif / Lembar : 0,31 m²
g) Berat/Lembar : 1,27 Kg/Lembar (4 Kg/M²)
h) Warna : Shaded Red, Shaded Brown, Shaded Green, Anthracite Black,
Forest Green, Terracota 3D, Ebony Black.
i) Kandungan bitumen : Lebih besar dari 40%.

Tata cara pemasangan atap genteng onduvilla :


a) Pastikan kemiringan kuda-kuda atap adalah minimal 15 derajat.
b) Pastikan jarak antar reng adalah 27 cm untuk reng pertama (paling bawah
setelah listplang), selanjutnya 32cm.
c) Selama pemasangan atap agar tidak menginjak atap yang telah terpasang
kecuali menggunakan tangga konstruksi, papan bidang kerja atau
menginjak pada bagian lembaran atap yang bersentuhan dengan reng.
Dilarang menginjak pada bidang lembaran diantara reng.
d) Pemasangan lembaran dimulai dari sisi paling bawah dari bidang atap,
dengan jarak overhang maksimal adalah 5 cm dari listplang.
e) Penyekrupan menggunakan sekrup untuk baja ringan (Speedy Screw
dengan ukuran 65 mm) dengan warna yang sesuai dengan lembar atap.
Penyekrupan dilakukan pada setiap gelombang diantara dua gelombang
interlock pada lembaran atap.
f) Urutan penyekrupan dimulai dari gelombang sisi bawah pertama dan
kelima, dilanjutkan dengan gelombang kedua sampai dengan keempat.
Gelombang keenam digunakan untuk overlap dengan lembaran atap
selanjutnya. Gelombang sisi atas digunakan untuk overlap dengan
lembaran atap diatasnya.
g) Pemasangan lembaran atap dengan pola pasangan bata. Baris pertama
pemasangan menggunakan lembaran atap utuh. Baris kedua dari bawah
dimulai dengan menggunakan lembaran atap yang dipotong menjadi dua.
Baris ketiga, kelima dan seterusnya seperti pemasangan pada baris
pertama. Baris keempat, keenam dan seterusnya seperti pemasangan pada
baris kedua.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
48

Pemasangan Penutup Listplank Samping (flashing)


a) Pemasangan penutup listplank samping dengan menggunakan aksesoris
Verge Piece dari supplier atap onduvilla.
b) Penyekrupan pada verge piece pada setiap gelombang reng dan pada
listplank dengan jumlah yang sama.

Pemasangan Nok.
a) Nok menggunakan aksesoris nok standar dari supplier atap onduvilla.
b) Penyekrupan pada nok pada setiap gelombang yang bersentuhan dengan
gelombang atap onduvilla.

Alat kerja :

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
49

1) Penyedia jasa harus menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan


untuk fabrikasi komponen dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan
pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan penyedia jasa juga harus menyediakan semua sarana
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini terutama yang
dipergunakan untuk menjalankan peralatan kerjanya.

3. DINDING BATA SEMEN


a. UMUM :

1) Lingkup Pekerjaan :
 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga,
bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Meliputi pemasangan bagian dinding.

2) Pekerjaan lain yang berhubungan :


 Pekerjaan Bagian Struktur
 Pekerjaan Plesteran

3) Bata Semen yang ada dilokasi merupakan produksi oleh industri


kecil yang dimiliki masyarakat. Bata semen hasil industri kecil
biasanya dibuat secara manual dan mesin modifikasi, dan proses
pembuatannya adalah:
 Bahan baku yang perlu disiapkan adalah pasir, semen
Portland, dan air dengan perbandingan pasir : semen Portland
antara 7:1 sampai dengan 12:1;
 Campuran pasir dan semen Portland kemudian diaduk, lalu
dipercikkan air saat adonan sudah rata. Campuran terus
diaduk, bila tidak pecah artinya campuran sudah siap untuk
dicetak;
 Alat pencetak manual terbuat dari plat besi dengan baut
pengikat. Setelah alat pencetak siap, adonan dimasukkan ke
dalamnya sedikit demi sedikit. Setelah itu, adonan dipadatkan
dengan lempeng besi.
 Adonan dalam pencetak dipindahkan ke tempat pengeringan.
Lalu alat pencetak dilepaskan dengan cara mengetuk-ngetuk
sudut cetakan, mengendorkan baut, lalu melepas plat ring di
atas adonan batako. Adonan dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan di pondok terbuka dan terhindar dari panas
matahari langsung. Proses pengeringan biasanya memakan
waktu satu hari. Selanjutnya, air dipercikkan setiap pagi
sampai batako betul-betul mengeras

b. MATERIAL :
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
50

 Batako berkualitas memiliki sudut siku-siku yang lurus, tajam saat


dipegang, dan tidak rapuh;
 Bata semen yang baik terasa berat saat dijinjing. Perhatikan apakah
permukaannya halus, padat, dan pori-porinya tertutup rapat;
 Lebih disarankan memilih bata semen hasil mesin cetak daripada
produksi manual;
 Pilihlah bata semen produksi terbaik. Cari informasi apakah jenis
pasir yang digunakan dan bagaimana perbandingan komposisi yang
digunakan. Bata Semen yang menggunakan campuran pasir sungai
atau darat kualitasnya lebih baik.

c. ALAT KERJA :
 Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh peralatan dan juga
perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
 Selain peralatan Penyedia Jasa juga harus menyediakan semua
sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

d. PERSIAPAN :
 Adukan perekat (spesi) campuran untuk pasangan pada umumnya
campuran semen dan pasir perbandingan 1:4
 Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
akan digunakan.
 Setiap bukaan / lubang pada dinding harus diberi pengaku berupa
balok dan kolom praktis.
 Stek-stek untuk pasangan harus sudah disiapkan pada saat
pembuatan kolom dan balok.
e. PELAKSANAAN :
 Seluruh pekerjaan pasangan harus dibuat lurus baik secara vertikal
maupun secara horisontal, sehingga menghasilkan bidang-bidang
yang betul-betul rata.
 Setiap luas pasangan dinding ½ bata termasuk pasangan
trasraamnya mencapai 12 m² sudah harus dipasang frame-frame
yang berupa kolom-kolom beton praktis dan balok-balok beton
praktis dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan tulangan pokok 4Ø10
dan beugel Ø6-15.
 Setiap bukaan / lubang pada dinding harus diberi pengaku berupa
balok dan kolom praktis.
 Tinggi pasangan untuk setiap hari pelaksanaan tidak boleh melebihi
1m.

4. KUSEN, DAUN PINTU DAN DAUN JENDELA KAYU


a. UMUM :
1) Lingkup Pekerjaan :

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
51

 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga,


bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Meliputi fabrikasi dan instalasi seluruh kusen, daun pintu,
dan daun jendela yang dinyatakan dalam gambar
menggunakan bahan kayu.
- Kusen Pintu dan Jendela Kayu
- Daun Pintu Panel
- Daun Pintu Panel Lapis HPL
- Daun Jendela Kayu + Kaca
2) Pekerjaan lain yang berhubungan :
 Pekerjaan Kaca;
 Pekerjaan Penggantung dan Pengunci;
 Pekerjaan Pengecatan.

b. MATERIAL :
 Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing -
masing.
 Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa
putih kayu, pecah - pecah, melengkung, melintir, urat kapur ,basah
dan lapuk, melebihi yang diperkenankan sesuai dengan PUBI-
1982. Pasal 37.tabel 2.
 Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi
syarat PKKI. Pasal 37. Dengan kadar air maksimal 24%.( clean
and dry ).
 Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu Kelas kuat II atau
yang disetujui oleh Direksi.
 Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus
diletakkan di tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara
yang baik. tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari
kerusakan.
 Seluruh kayu harus dianti rayap.
 Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik;
 Semua permukaan rangka kayu harus diserut, harus rata, lurus dan
siku.
 Teak plywood dengan urat kayu yang baik tanpa terlihat tambalan
mata kayu.
 Plastic laminated 1,2 mm, HPL. (rekomendasi merk : Wilson art,
formica, decopal).
 Plywood ketebalan 4 mm produk dalam negeri;

c. ALAT KERJA :

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
52

 Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan yang


diperlukan untuk fabrikasi komponen dan juga perlengkapan kerja
untuk keperluan pekerja pelaksananya.
 Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan
semua sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
terutama yang dipergunakan untuk menjalankan peralatan kerjanya.

d. PERSIAPAN :
1) SHOP DRAWING :
Sebelum pekerjaan kusen, pintu, dan jendela dilaksanakan,
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan gambar-gambar
pelaksanaan / shop drawing kepada Pengawas dan direksi
Pekerjaan.

Sebelum gambar shop drawing tersebut disetujui, Kontraktor


Pelaksana tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan. Shop
drawing yang dibuat Kontraktor Pelaksana harus memenuhi :

a) Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistem


konstruksi, hubungan antar komponen, cara dan letak
pengangkuran, penempatan hardware, dan detail-detail
pemasangan.
b) Harus berkesesuaian dengan gambar rencana dan spesifikasi
bahan.
c) Harus memperlihatkan detail-detail pemasangan bahan
pengisi pintu / jendela serta gasket dan sealantnya.
d) Harus memperlihatkan metoda perkuatan pemasangan engsel.
2) CONTOH BAHAN :
 Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan
yang memperlihatkan tekstur, finishing, dan warna.
 Kontraktor juga menyerahkan seluruh contoh-contoh profil
yang akan dipergunakan dengan diberi keterangan mengenai
jenis bahan, ketebalan, dan penggunaan profil tersebut pada
komponen kusen, daun pintu, dan daun jendela.
3) MOCK UP (Standard Pengerjaan) :
 Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat
contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola
pemasangannya.
 Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard
minimal untuk fabrikasi dan pemasangan Kusen Pintu dan
Jendela.
4) Rongga-rongga tempat pintu dan jendela yang akan dipasang sudah
harus dalam keadaan selesai / finish walaupun belum dalam kondisi
finishing akhir.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
53

5) Kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan


kesesuaian kondisi lapangan sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan. Apabila terjadi kekurang rataan kondisi permukaan,
kurang waterpass, ataupun ketidak sesuaian ukuran, elevasi, ukuran
lebar, dan posisi terhadap keseluruhan disain, maka Kontraktor
Pelaksana wajib memperbaikinya terlebih dahulu.
6) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam
kemasan pabrik, lengkap dengan instruksi-instruksi
pemasangannya.
7) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi suport
dan perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari
perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.

e. PELAKSANAAN :
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada kondisi dilapangan (ukuran dan
lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, penem-patan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar
 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka
kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
 Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku
satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan
siap untuk penyetelan/pemasangan.
 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin
diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
 Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan
bila kusen telah terpasang maka kusen tersebut harus dilindungi
agar kusen tetap terjamin kebersihannya.
 Tepi bawah ambang kusen yang berhubungan dengan eksterior
harus dilengkapi dengan flashing penahan air hujan.
 Engsel Pintu dan Jendela serta Handle Pintu merupakan yang
terbaik (merek yang direkomendasikan : Solid, Decson, Paloma).
 Kaca jendela dan ventilasi dengan ketebalan 5 mm.

5. KACA
a. UMUM

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
54

 Lingkup Pekerjaan :
 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga,
bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Meliputi fabrikasi dan instalasi seluruh kaca pintu dan
jendela, serta cermin, pada bagian bangunan yang dalam
gambar rencana ditunjukkan menggunakan bahan kaca dan
atau cermin.
 Pekerjaan lain yang berhubungan :
 Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Ventilasi.
 Pekerjaan penerangan atas.

b. MATERIAL :
 Bahan yang digunakan untuk kaca pintu dan jendela adalah kaca
bening tebal 5 mm eks Asahimas atau yang setara.
 Cermin adalah clear float glass tebal 6 mm yang salah satu sisinya
dilapisi dengan bahan chemical deposited silver eks Danta mirror,
Miralux, Deco mirror atau yang setara.
c. ALAT KERJA :
Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan yang
diperlukan untuk pemasangan komponen dan juga perlengkapan kerja
untuk keperluan pekerja pelaksananya.

d. PERSIAPAN :
1) Contoh Bahan :
Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan kaca
dengan ukuran 10 x 10 cm yang memperlihatkan warna, ketebalan,
dan akhiran tepi kaca dan cermin, untuk memperoleh persetujuan
penggunaan bahan.
2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pelaksana harus selalu
berkoordinasi dengan pelaksanaan pekerjaan lain yang berkaitan
seperti pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela.
3) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam
kemasan pabrik.
4) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi suport
dan perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari
perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.

e. PELAKSANAAN :
 Semua pekerjaan baru boleh dilaksanakan pada tahap kemajuan
pekerjaan pembangunan gedung keseluruhan telah mencapai
kondisi tertentu yang tidak akan membahayakan kaca yang akan
dipasang.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
55

 Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tukang-tukang dengan


standart pengerjaan.
 Pemasangan kaca harus tepat, celah antara kaca dengan frame.
 Untuk frame kayu harus diberi lis kayu yang sesuai dengan tipe
kusen atau pintu / jendelanya.
 Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan
dan persyaratan teknis yang benar.
 Kaca yang sudah terpasang harus diberi penanda yang mudah
dibersihkan dengan ukuran cukup besar supaya mudah diketahui,
dan untuk mencegah kerusakan kaca dan kecelakaan kerja akibat
terbentur kaca.
 Sisi cermin yang tampak akibat pemotongan harus dihaluskan
hingga membentuk tembereng.

6. PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


a. UMUM :
1) Lingkup Pekerjaan :
 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga,
bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga
dicapai hasil pekerjaan pemasangan yang baik dan sempurna.
 Meliputi instalasi seluruh peralatan penggantung dan
pengunci pada pintu dan jendela, serta pada bagian bangunan
yang dalam gambar rencana ditunjukkan menggunakan
penggantung dan atau pengunci.
2) Pekerjaan lain yang berhubungan :
Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu, Kusen dan Daun Jendela.

b. MATERIAL :

3) Pengunci :
 Semua peralatan kunci direkomendasikan menggunakan
merek Solid, Dekson dan Paloma.
 Masing-masing pengunci berbeda jenisnya sesuai jenis bahan
Kusen, Pintu, dan Jendelanya.
4) Pegangan Pintu :
 Handle dan pegangan pintu adalah dari bahan staineless steel
yang sama dengan rangka daun pintu.
 Masing-masing handle atau pegangan pintu berbeda jenisnya
sesuai jenis bahan Kusen dan Pintu.
5) Engsel :
 Semua peralatan engsel adalah dari bahan stainless steel.
Merek yang direkomendasikan adalah merek Solid, Dekson
dan Paloma.
 Masing-masing engsel berbeda jenisnya dan kekuatannya
sesuai besarnya beban yang harus dipikul.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
56

6) Door Closer
Semua peralatan door closer / floor hinge jika dibutuhkan atau
dicantumkan didalam kontrak maka merek yang direkomendasikan
adalah merek Solid, Dekson dan Paloma.
7) Winhaak
Bila tidak disebutkan lain dalam gambar maka semua peralatan
winhaak (pengait jendela) adalah dari merk Solid, Dekson dan
Paloma.
c. ALAT KERJA :
Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan yang
diperlukan untuk pemasangan komponen dan juga perlengkapan kerja
untuk keperluan pekerja pelaksananya.

d. PERSIAPAN :
 Contoh Bahan :
Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan alat
penggantung dan pengunci kepada Pengawas proyek untuk
mendapat persetujuan penggunaan bahan dari Pengawas proyek.
 Brosur :
Untuk keperluan Pengawas proyek, Kontraktor harus menyediakan
brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang dipakai.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pelaksana harus selalu
berkoordinasi dengan pelaksanaan pekerjaan lain yang berkaitan
seperti pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Daun Jendela, serta
pekerjaan Kaca.
 Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam
kemasan pabrik.
 Penyimpanan bahan material ditempat yang bersih, aman, diberi
perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari
perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.

e. PELAKSANAAN :
 Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tukang-tukang dengan
standard pengerjaan yang telah disetujui oleh Pengawas proyek.
 Pemasangan dan penyetelan harus tepat, tidak meninggalkan celah.
 Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan
dan persyaratan teknis yang benar.
 Engsel untuk pintu dipasang sebanyak 3 buah untuk masing-masing
daun pintu, kecuali disebutkan lain dalam gambar. Engsel atas dan
bawah dipasang 28 cm dari ambang atas/bawah pintu, sedangkan
engsel tengah dipasang di tengah-tengah di antara kedua engsel
tersebut.
 Engsel untuk jendela dipasang sebanyak 3 buah untuk masing-
masing daun jendela kecuali disebutkan lain dalam gambar.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
57

 Handel pintu dan pengunci dipasang 90 cm (as) dari permukaan


lantai dibawahnya.
 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

f. PENGUJIAN :
Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar.

7. FINISHING
a. PEKERJAAN LANTAI (KERAMIK/FLOWCRETE)
 UMUM :
Lingkup Pekerjaan :

 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga,


bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Meliputi pemasangan keramik pada lantai dan dinding
bangunan yang dinyatakan dalam gambar sebagai lantai
keramik, kecuali dinyatakan lain dalam gambar berita acara.
 Melapisi lantai beton dan dinding dengan pelapis lantai tanpa
sambungan dan anti bakteri sesuai spesifikasi kontrak.
 MATERIAL :
 Keramik tipe homogenous polished dan unpolished atau jenis
lain sesuai persetujuan Pengawas proyek dan PPK. Ukuran
60 x 60 cm sesuai gambar rencana. Merek yang
direkomendasikan adalah Granito, Roman, Niro, Asia,
Diamond.
 Keramik tipe polished dan unpolished atau jenis lain sesuai
persetujuan Pengawas proyek dan PPK. Ukuran 40 x 40 cm
sesuai gambar rencana. Merek yang direkomendasikan adalah
Granito, Roman, Niro, Asia, Diamond
 Keramik WC digunakan 30x30 cm permukaan kasar untuk
lantai dan keramik 30 x 60 cm untuk penutup dinding WC.
Merek yang direkomendasikan adalah Granito, Roman, Niro,
Asia, Diamond.
 Bin keramik dinding, ukuran, tipe dan warna seuai rencana.
Merek yang direkomendasikan adalah Granito, Roman, Niro,
Asia, Diamond.
 Plint untuk keramik 10/60 cm, 10/40 disesuaikan dengan
jenid keramik lantainya.
 Semen Portland jenis I.
 Pasir pasang.
 Grout pengisi Nat Keramik berwarna eks AM, Jatimra, MU.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
58

 Pelapis lantai type Flowfresh RT ex Flowcrete (UK) atau


merk lain yang disetujui konsultan (bila ada), warna
ditenntukan dalam rapat lapangan.

 ALAT KERJA :

 Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan


dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja
pelaksananya.
 Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus
menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

 PERSIAPAN :
1) CONTOH BAHAN :
Guna persetujuan Pengawas proyek, Kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai
; keramik, bahan-bahan addtive untuk adukan, dan bahan
untuk tile grouts.
2) MOCK UP :
Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat
contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola
pemasangan, metoda pelekatan pada struktur, dan warna
groutingnya.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard
minimal untuk pemasangan keramik juga pelapis lantai jenis
lainnya.

3) BROSUR :
Untuk keperluan Pengawas proyek, Kontraktor harus
menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang
dipakai.
4) Kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan
kesesuaian kondisi lapangan sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan. Apabila terjadi ketidak sesuaian ukuran, elevasi,
ukuran lebar, dan posisi terhadap keseluruhan disain, maka
Kontraktor Pelaksana wajib menuangkannya dalam shop
drawing dan melaporkannya kepada Pengawas proyek.
5) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih
dalam kemasan pabrik.
6) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi
perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari
perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
7) Tile yang masuk ke tapak harus diseleksi, agar berkesesuaian
dengan ukuran, bentuk dan warna yang ditentukan.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
59

8) Kontraktor pelaksana harus menyerahkan kepada Pengawas


proyek untuk kemudian diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 doos tiap jenis dan motif keramik yang dipakai.
Keramik dalam doos-doos tersebut harus dalam keadaan baru
dan mencantumkan dengan jelas identitas keramik yang ada
didalamnya. Keramik ini akan dipakai sebagai cadangan
untuk perawatan oleh pemberi tugas.
 PELAKSANAAN :
 Bagian-bagian lantai yang terpaksa harus menggunakan
keramik yang tidak penuh, pemotongannya harus
menggunakan mesin potong dan harus menghasilkan tepian
potongan yang lurus dan halus.
 Spesi perekat terhadap lantai strukturnya menggunakan
mortar campuran 1PC: 3Ps, kecuali untuk daerah basah
digunakan campuran 1PC : 2Ps.
 Sebelum pemasangan dimulai keramik harus dibasahi. Pakai
benang untuk menentukan lay out yang telah ditentukan dan
pasang sebaris keramik guna jadi patokan untuk pemasangan
selanjutnya.
 Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa hingga :
- Seluruh bagian di bawah keramik terisi penuh dengan
mortar spesi hingga tidak terdapat rongga udara
terjebak di bawah keramik.
- Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan
rata air, kecuali untuk bagian-bagian lantai pada daerah
basah yang dikehendaki miring harus menghasilkan
bidang miring sempurna yang dapat mengalirkan air
hingga kering ke lubang-lubang lantai ( avour ).
- Nat antar keramaik adalah 3 mm dan menghasilkan
garis nat yang lurus sejajar garis dinding yang
melingkupinya.
 Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus
diisi penuh dengan adukan Grout pengisi Nat dan dikeruk
halus hingga menghasilkan permukaan nat yang sama dengan
garis tepian keramik.
 Noda adukan Grout pengisi Nat yang mengenai permukaan
keramik harus segera dibersihkan dengan pengelap yang
basah dan dikeringkan seketika dengan pengelap yang kering.
 Pengawas berhak memerintahkan pembongkaran dan
pembenahan kembali tanpa biaya tambah bila persyaratan
pada butir 3, 4, dan 5 di atas tidak dapat dipenuhi.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
60

 Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan


secara kontinu. Dan harus disediakan guide line course pada
interval 2,0 m – 2,5 m. pemasangan tile lainnya berpedoman
pada quide line ini.
 Elevasi lantai ruang-ruang dalam toilet harus dibuat 2 - 5 cm
lebih rendah daripada lantai area toilet di sekitar ruang toilet.
 Expansion Joint untuk area lantai yang luas (tiap 5,7 x 5,7 m²
atau 6 x 6 m²).
 Pelapis lantai ruang produksi harus dilaksanakan sesuai
syarat-syarat yang ditentukan pabrik shingga didapat hasil
seperti yang diharapkan. Karena sifatnya yang khusus,
kontraktor bertanggung jawab penuh atas perlindungan
terhadap pelapis lantai ruang produksi, sampai pekerjaan itu
diseahterimakan kepada pengguna jasa.

 PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN


 Perlindungan.
- Kontraktor harus melindungi keramik yang telah
terpasang maupun harus mengganti, atas biaya sendiri
setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan
dilakukan dalam keadaan bersih.
- Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi
keramik lantai yang telah terpasang. Jika mungkin
dengan mengunci area tersebut. Batasi lalu lintas
diatasnya hanya untuk yang penting saja.
 Pembersihan
- Secara prinsip, permukaan keramik dibersihkan dengan
air, menggunakan sikat, kain lap, dan sebagainya.
Tetapi jika area-area yang tidak dibersihkan dengan air,
pembersihan memakai campuran air dengan
hydrochloric acid (HCL), perbandingan 30 : 1. Sebelum
pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian
yang memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh
asam.
- Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini
dengan air biasa, sehingga tidak ada campuran asam
yang tersisa.

b. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/ PLAFON


 Plafon Gypsum
 Persyaratan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
61

- Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan


setelah semua peralatan yang terdapat di dalam langit-
langit (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat langit-langit) siap dan selesai
dikerjakan.
- Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Pemberi Tugas dan
Pengawas.
- Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus
dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas
untuk menentukan warna yang akan dipakai.
- Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang
terdapat dalam rencana langit-langit haruslah mengacu
pada gambar mekanikal-elektrikal, sedangkan gambar
arsitektur hanya memuat tata letaknya saja.
 Material :
- Material gypsum yang digunakan adalah dengan
ketebalan 9 mm.
- Kondisi material yang datang kelokasi pekerjaan harus
dalam keadaan baik/tidak rusak.
- Rangka plafond yang digunakan adalah dengan bahan
hollow galvalum dengan ukuran mengikuti gambar
kontrak.
 Pelaksanaan
- Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan
contoh/sample bahan penutup langit-langit bahan
Gypsum dengan ketebalan 9 mm dan harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
- Penggantung langit-langit harus dibuat sedemikian rupa
sehingga diperoleh bidang langit-langit yang rata, datar
dan tidak melengkung.
- Pemasangan langit-langit harus rata. Naad-naad yang
pecah pada waktu pemasangan harus diganti.
- Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang
mungkin terjadi terhadap :
 Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada
bagian-bagian partisi yang harus disangga oleh
rangka langit-langit.
 Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk
pemeriksaan (man-hole).
 Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurna alat-
alat penggantung, sehingga langit-langit menjadi
bergelombang karenanya.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
62

 Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-


alat maintenance pada langit-langit di luar
bangunan.

 Plafon GRC Board


 Umum :
- lingkup pekerjaan :
termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan
tenaga, bahan material, peralatan, dan alat bantu
lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
- meliputi pemasangan langit-langit dengan
menggunakan rangka hollow galvalum pada ruang-
ruang yang dinyatakan dalam gambar menggunakan
langit-langit GRC board.
 Material :
- GRC Board tebal 4 mm, dengan spesifikasi tahan
terhadap air, api, dan tidak mengandung bahan asbes.
- Hollow Galvalum 2 x 2 cm dan 2 x 4 cm.
- Sekrup phospat hitam 25 mm .
- Adhesive tape dan acessoris pemasangan lainnya sesuai
rekomendasi produsen GRC board.
 Alat kerja :
Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan
dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja
pelaksananya.

Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus


menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

 Persiapan :
- contoh bahan :
Guna persetujuan Pengawas proyek, Kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh semuai bahan yang akan
dipakai ; papan GRC board, bahan-bahan untuk rangka,
dan assesorisnya.
- mock up :
Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus
membuat contoh pemasangan dalam skala 1 : 1, yang
memperlihatkan dengan jelas sistem pemasangan.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard
minimal untuk pemasangan.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
63

Kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar


dan kesesuaian kondisi lapangan sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi ketidak sesuaian
ukuran, elevasi, ukuran lebar, dan posisi terhadap
keseluruhan disain, maka Kontraktor Pelaksana wajib
menuangkannya dalam shop drawing dan
melaporkannya kepada Pengawas proyek.
Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus
masih dalam kemasan pabrik.
Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan
diberi perlindungan yang memadai untuk melindungi
material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
 Pelaksanaan :
- Rangka induk dipasang berjarak maximum 60 cm
sesuai gambar rancangan, sedangkan untuk rangka
pembagi berjarak maksimum 60 cm sesuai petunjuk
pemasangan dari produsen dan gambar rancangan
pelaksanaan.
- Pemasangan sekerup self tapping screw harus diberi
jarak 10 mm (minimal) dan maksimal 16 mm dari
pinggir GRC board. Pada sambungan antar GRC board
metoda pemasangan screw harus berbiku-biku.
- Jarak antara paku atau sekerup pada bagian tepi GRC
board berjarak 20 cm sedangkan pada bagian tengah
GRC board jarak antara paku atau sekerup adalah 30
cm.
- Sambungan pada pemasangan GRC board antara satu
dengan lainnya adalah serapat mungkin tanpa jarak
yang pemasangannya dilakukan secara zig-zag.
- Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar
rata pada setiap sambungan harus dilapisi dengan base
bond dan paper tape dari perusahaan yang sama dengan
pembuat papan GRC boardnya.

c. PEKERJAAN PENGECATAN
 Umum :
 Lingkup pekerjaan :
- Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan
tenaga, bahan material, peralatan, dan alat bantu
lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
- Meliputi pengecatan seluruh bagian bangunan yang
dinyatakan dalam gambar menggunakan finishing cat.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
64

- Pelapisan dengan waterproofing pada area kamar mandi


/ wc pada lantai-lantai kamar mandi / wc atau toilet dan
tempat cuci di lantai-lantai selain lantai 1.
 pada prinsipnya pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan
dengan hati-hati. Apabila dalam pelaksanaannya terjadi
kecerobohan sehingga pengecatan mengotori pekerjaan yang
sebenarnya tidak harus terkena cat, maka menjadi kewajiban
kontraktor untuk membersihkannya, atau bahkan
menggantinya apabila ternyata tidak dapat dibersihkan.
 Material :
 Cat emulsi setara catylac, mowilex, atau vinilex, untuk
pengecatan bagian dinding dan plafond ruang di dalam
bangunan.
 Cat emulsi acrylic setara jotashield/jotun,
weathershield/dulux ici, atau mowilex, untuk pengecatan
bagian dinding dan plafond di luar bangunan atau yang
bersinggungan langsung dengan cuaca/udara luar.
 Cat synthetic enamel setara catylac, emco, atau mowilex,
untuk pengecatan kayu dan atau besi yang dinyatakan dalam
gambar menggunakan cat kayu/besi.
 Cat zinc chromate, untuk cat dasar bagian baja.

 Alat kerja :

 Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan


dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja
pelaksananya.
 Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus
menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.

 Persiapan :
 contoh bahan :
- Kontraktor pelaksana harus menyiapkan contoh
pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang
transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-
bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat
dasar s/d lapisan akhir).
- Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan
kepada pengawas proyek. Jika contoh-contoh tersebut
telah disetujui secara tertulis dan pengawas proyek,
kontraktor pelaksana melanjutkan dengan pembuatan
mock- up.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
65

- Kontraktor pelaksana harus menyerahkan kepada


pengawas proyek untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan
jenis cat yang dipakai. Kaleng - kaleng cat tersebut
harus tertutup rapat dan dengan jelas identitas cat yang
ada didalam nya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan
untuk perawatan, oleh pemberi tugas.

 mock up (standard pengerjaan) :


- Sebelum pengecatan yang dimulai, kontraktor
pelaksana harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan,
bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture material, dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan
ditentukan oleh pengawas proyek.
- Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
pengawas proyek dan perencana, bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
 Brosur :
- untuk keperluan pengawas proyek, kontraktor
pelaksana harus menyediakan brosur bahan guna
pemilihan jenis dan warna bahan yang akan dipakai.
- Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus
masih dalam kemasan pabrik.
- Penyimpanan bahan material ditempat yang aman dan
diberi perlindungan yang memadai untuk melindungi
material dari kerusakan.

 Pelaksanaan :
 pengecatan cat emulsi.

- Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh


permukaan dinding dan plafond yang terletak di dalam
gedung (interior), pengecatan dilakukan tanpa plamuur
khususnya pada pengecatan dinding luar..
- Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-
benar telah kering atau telah berusia lebih dari 28 hari.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
66

- Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang


yang akan di cat dibersihkan dari kotoran yang melekat
serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan
menggunakan kertas gosok.
- Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih,
dilanjutkan dengan memberi lapisan primer
menggunakan alkali resisting primer produk yang sama
dengan cat yang dipakai sebanyak 1 kali lapis atau
sesuai petunjuk pemakaiannnya.
- Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis
atau sampai benar-benar pekat dan rata sesuai standard
pelaksanaan (mock-up) yang telah dibuat.
- Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan
setelah lapis sebelumnya telah mengering.

 pengecatan cat emulsi acrylic.


- Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh
permukaan dinding dan plafond yang terletak di luar
gedung (exterior).
- Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-
benar telah kering atau telah berusia lebih dari 28 hari.
- Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang
yang akan di cat dibersihkan dari kotoran yang melekat
serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan
menggunakan kertas gosok.
- Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih,
dilanjutkan dengan memberi lapisan primer
menggunakan alkali resisting primer produk yang sama
dengan cat yang dipakai sebanyak 1 kali lapis atau
sesuai petunjuk pemakaiannnya.
- Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis
atau sampai benar-benar pekat dan rata sesuai standard
pelaksanaan (mock-up) yang telah dibuat.
- Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan
setelah lapis sebelumnya telah mengering.

 pengecatan cat synthetic enamel.


- Pekerjaan ini dilaksanakan pada seluruh bagian pipa
besi pagar dan lain-lain yang dinyatakan di cat
menggunakan cat besi.
- Seluruh permukaan yang akan dicat harus dibersihkan
dahulu dari segala kotoran dan karat yang melekat
dengan menggosok menggunakan kertas gosok hingga
benar-benar bersih.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
67

- Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi


bersih dari segala macam kotoran dan debu akibat
pembersihan permukaan besi. Pengecatan dilakukan
sebanyak 3 lapis atau sampai benar-benar pekat dan
rata.
- Untuk mencapai hasil yang sempurna, setiap lapis
pengecatan baru boleh dilaksanakan setelah lapisan
sebelumnya benar-benar kering.
- Termasuk dalam pekerjaan ini pengecatan untuk talang
tegak dan rangka atap terekspose.
 pengecatan cat besi zinc chromate
- Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh
permukaan konstruksi dan kolom-kolom besi.
- Sebelum pekerjaan pengecatan konstruksi rangka baja
dengan menie zink cromate seluruh permukaan harus
dibersihkan dari karat, minyak dan noda-noda lainnya.
- Pengecatan dengan zinc chromate pada prinsipnya
harus dilaksanakan di bawah sebelum konstruksi
rangka terpasang.
- Pengecatan dengan zinc chromate minimal 80 mikron.
- Perbaikan pada bagian-bagian cat yang cacat akibat
erection harus dilakukan kembali hingga seluruh
permukaan konstruksi tertutup cat.

d. SANITAIR
 Umum :
- Lingkup pekerjaan :
termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga,
bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Meliputi
pelaksanaan pengadaan dan pemasangan kloset jongkok,
kran air stainless steel, floor drain stainless steel, westafel,
tempat cuci stainless 1 lubang serta perlengkapan-
perlengkapan sanitair lainnya.
- Pekerjaan lain yang berhubungan :
 pekerjaan mekanikal.

 Material :
- Closet jongkok, direkomendasikan merek TOTO, American
standard dan San ei.
- Kran air stainless steel, direkomendasikan merek TOTO,
American standard dan San ei.
- Floor drain stainless steel, direkomendasikan merek TOTO,
American standard dan San ei.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
68

- Westafel dan kelengkapannya, direkomendasikan merek


TOTO, American standard dan San ei.

- Tempat cuci pring kitcen zing, direkomendasikan merek


TOTO, American standard dan San ei.
- Perpipaan menggunakan PVC tipe AW.
 Alat kerja :
Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan dan
juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan
semua sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
 Persiapan :
- contoh bahan :
guna persetujuan pengawas proyek, kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai.
- brosur :
untuk keperluan pengawas proyek tim, kontraktor harus
menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang
dipakai.
- kontraktor pelaksana wajib meneliti gambar-gambar dan
kesesuaian kondisi lapangan sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan. Apabila terjadi ketidak sesuaian ukuran, elevasi,
ukuran lebar, dan posisi terhadap keseluruhan disain, maka
kontraktor pelaksana wajib menuangkannya dalam shop
drawing dan melaporkannya kepada pengawas proyek.
- seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih
dalam kemasan pabrik.
- penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi
perlindungan yang memadai untuk melindungi material dari
perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
 Pelaksanaan :
- pekerjaan kloset.
 klosed jongkok menggunakan tipe yang sudah disetujui
oleh pengawas dan pemberi pekerjaan.
 klosed dan perlengkapan yang boleh dipasang harus
dalam keadaan baru tanpa cacat dan telah disetujui oleh
pengawas proyek
 pemasangan, letak dan ketinggian sesuai gambar, dan
waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan,
sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran.
- pekerjaan kran air.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
69

 kran menggunakan tipe yang sudah disetujui oleh


pengawas dan pemberi pekerjaan. Ukuran disesuaikan
keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan
brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai
yang berleher panjang dan mempunyai ring kedudukan
yang harus dipasang menempel pada dinding. Kran-
kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir
sink dan dapat disambung dengan pipa leher angsa
(extension)
 stop kran menggunakan tipe yang sudah disetujui oleh
pengawas dan pemberi pekerjaan dengan putaran
segitiga, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk
itu.
 kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan
kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan
gambar-gambar untuk itu.
- floor drain dan clean out.
 floor drain dan clean out dengan bahan dasar kuningan
finishing verchroom menggunakan tipe yang sudah
disetujui oleh pengawas dan pemberi pekerjaan atau
yang setara tipe bulat ukuran 3”. Floor drain dilengkapi
dengan siphon.
 floor drain dipasang ditempat-ditempat sesuai gambar
untuk itu.
 floor drain dan perlengkapan yang boleh dipasang
harus dalam keadaan baru tanpa cacat dan telah
disetujui oleh pengawas proyek.
 pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain,
penutup lantai harus dilobangi dengan rapi,
menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai ukuran floor drain tersebut.
 pasangan floor drain dan clean out harus rapi,
waterpass, diberihkan dari noda-noda semen dan tidak
ada kebocoran.

 pengujian.
 selama pelaksanaan harus selalu diadakan
pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan
dan fungsinya.
 kontraktor wajib memperbaiki/ mengulang/ mengganti bila
ada kerusakan yang terjadi selam masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas biaya kontraktor pelaksana, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.

D. MEKANIKAL
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
70

1. INSTALASI MEKANIKAL
a. PERATURAN UMUM
 Peraturan dan Acuan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan
peraturan sebagai berikut :
a) Peraturan Umum Instalasi Perpipaan (PUIP)
b) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.05/MEN/1982
c) Keputusan Menteri P.U. No.02/KPTS/1985
d) Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang, seperti PLN, PGN, PERUMTEL, Dit.Jen.Bina
Lindung dari Pusat maupun daerah.
e) Pedoman Plumbing Indonesia.

Pekerjaan Instalasi ini harus dilaksanakan oleh :


 Perusahaan yang memiliki Surat Izin Instalasi dari Instalasi
yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya.
 Khusus untuk izin dari Instalasi Perpipaan (PAS Dinas
Terkait dengan kelas yang sesuai) diperkenankan bekerja
sama dengan perusahaan lain yang telah memiliki PAS yang
dimaksud.

2) Gambar-Gambar
 Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini
merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama
mengikatnya.
 Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata
letak dri peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan
dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertimbangkan juga kemudahan service/ maintenance
jika perlatan-peralatan sudah dioperasikan.
 Gambar-gambar arsitek dan struktur / sipil harus dipakai
sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing
instalasi.
 Sebelum pekerjan dimulai, kontraktor harus mengajukan
gambar kerja dan detail kepada Konsultan Pengawas untuk
dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan
mengajukan gambar-gambar tersebut, kontraktor dianggap
telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
dengan instalasi ini.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
71

 Kontraktor harus membuat gambar-gambar instalasi


terpasang yang disertai dengan operating dan Maintenace
Instruction serta harus diserahkan kepada pengawas proyek
pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat)
terdiri 1 kalkir dan 3 blue print, dijilid serta diengkapi dengan
daftar isi dan data notasi.

3) Koordinasi
 Kontraktor Instalasi harus bekerja sama dengan Kontraktor
instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
 Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
 Kontraktor Instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan
Kontraktor instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

4) Pelaksanaan Pemasangan
 Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai,
kontraktor harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya
kepada Pengawas proyek dalam rangkap 3 (tiga) untuk
disetujui.
 Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala
ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila
ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus segera
menghubungi Pengawas proyek.

5) Testing dan Comissioning


 Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah
keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat
memenuhi semua persyaratan yang diminta.
 Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Kontraktor.

6) Masa Pemeliharaan Dan Serah Terima Pekerjaan


 Peralatan instalasi ini harus digaransi sejak saat penyerahan
pertama.
 Masa pemeliharaan untuk insatalasi ini terhitung sejak saat
penyerahan pertama.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
72

 Selama masa pemeliharaan ini, kontraktor instalasi ini


diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi
tanpa adanya tambahan biaya
 Selama masa pemeliharaan ini seluruh instalasi yang telah
selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab
kontraktor sepenuhnya.
 Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini tidak
melaksankan teguran dari pengawas proyek atas perbaikan /
penggantian / penyetelan/ tersebut kepada pihak lain atas
biaya Kontraktor instalasi ini.
 Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat
dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil
yang ditanda tangani bersama oleh Kontraktor dan Pengawas
proyek.
 Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru
dapat dilaksanakan setelah Berita Acara serah terima kedua
yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik,
ditanda tangani bersama Kontraktor dan pengawas proyek
serta pemberi proyek.
7) Laporan-Laporan
a) Laporan Harian dan Mingguan.
Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan
mingguan yang memberikan gambaran mengenai :
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Pengawas proyek yang
disampaikan secara lisan maupun secara tertulis
- Jumlah material masuk/ ditolak
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah / kurang.
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan
harian dan setelah ditanda tangani oleh Project
Manager masing-masing kontraktor harus diserahkan
kepada Pengawas proyek untuk diketahui / disetujui.

b) Laporan Pengetesan
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Pengawas
proyek laporan tertulis mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
- Hasil pengetesan peralatan
- Hasil pengetesan kabel
- Dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan
harus disaksikan oleh pihak Pengawas proyek.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
73

8) Penanggung Jawab Pelaksanaan

Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung


jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu
berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Kontraktor
dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis
dan yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala
instruksi yang akan diberikan oleh pihak pengawas proyek.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat
pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki oleh pihak pengawas
proyek.

9) Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi

 Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang


disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat
persetujuan tertulis dahulu dari pihak pengawas proyek.
 Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar
perubahan yang ada kepada pihak Pengawas proyek dalam
rangkap 3 (tiga).
 Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh
Kontraktor kepada pengawas proyek .secara tertulis dan
pekerjaan tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui
oleh pengawas proyek secara tertulis

10) Izin-Izin

Pengurusan izin-izin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi


ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
kontraktor, sedangkan biaya pemasangan sambungan air bersih,
izin penggunaan air tanah menjadi tanggung jawab pemilik proyek.

11) Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


 Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang
diperlukan dalam pelaksanaan instalasi ini serta
mengembalikannya kekondisi semula, menjadi lingkup
pekerjaan instalasi ini.
 Pembobokan/ pengelasan/ pengeboran hanya dapat
dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak pengawas
proyek secara tertulis.
12) Pemeriksaan Rutin dan Khusus

a) Pemeriksaan rutin harus dilaksankan oleh Kontraktor


instalasi secara periodik dan tidak kurang dari tiap dua
minggu.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
74

b) Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor


instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak Pengawas
proyek/Pemilik dan atau bila ada gangguan dalam instalasi
ini.

13) Rapat Lapangan


Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang
diatur oleh Pemberi Tugas.

b. LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL


14) Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal
plumbing secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi,
pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan-bahan utama
dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang
lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of
quality.
15) Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
 Sistem Air Bersih
 Sistem Air Limbah
 Mesin dan peralatan potong hewan
16) Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan
lapangan, harus menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai
berikut :
 Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan
utama, perlengkapan dan fixtures.
 Detail denah perpipaan.
 Detail denah perkabelan.
 Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai,
atap, tembok dll.
 Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas
17) Gambar Instalasi Terpasang
Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus memberi
tanda sesuai jalur terpasang pada re-Kalkir gambar tender maupun
gambar kerja, sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah
tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.

c. SPESIFIKASI PERPIPAAN
 Umum
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
 Pipa
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
75

 Sambungan
 Katup
 Bak kontrol
 Galian
 Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa
dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.
 Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/ atau spesifikasi
dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari
gangguan dengan bagian lainnya.
 Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air
karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
 Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut
diatas harus juga terlindung dari cahaya matahari.
 Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan
identitas pabrik pembuat.
 Pipa dan aksessories menggunakan pipa pvc tipe AW.
 Spesifikasi Bahan Peripaan

d. SISTEM AIR BERSIH


 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Instalasi Air Bersih:
 Sistem air bersih gedung secara garis besar adalah sebagai
berikut :
Catu air bersih dan system distribusi air bersih berasal dari
satu sumber, yakni air PDAM atau sumber air dangkal dan
permukaan.Sumber akan digunakan untuk segala kebutuhan
air bersih di bangunan tersebut, baik untuk wastafel, kran,
dan cadangan pembilasan toilet urinal.

 Pekerjaan system air bersih secara umum meliputi :


- Pengadaan dan pemasangan system pemipaan air bersih
dari Sumber Air & DEEP WELL, ke tangki air, pompa
transfer dan kelengkapannya sampai ke tangki reservoir
atas dan kemudian didistribusi ke peralatan Plumbing.
- Penyediaan tanki-tangki reservoir atas yang terbuat dari
bahan Fibre dengan volume 1 m³, bila dari beton
bertulang dikerjakan oleh pihak sipil serta
perlengkapannya.
- Pemasangan semua peralatan dan perlengkapan Bantu
yang diperlukan untuk jaringan air tersebut, hingga
system berfungsi dengan baik.
- Panel-panel listrik untuk kontrol operasi pompa-pompa.
- Pengkabelan listrik dari panel pompa sampai pompa air
yang bersangkutan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
76

- Water level control beserta elektroda-nya untuk control


bekerjanya utama / pompa booster.
 Sistem pembuangan air hujan menggunakan system gravitasi.

 Air kotor, air bekas dan limbah (kitchen) akan diproses


menggunakan system STP.

 Ketentuan Teknis
 Pompa utama (pompa pendorong/pengisi) menggunakan
merk Grundfos atau yang setara. Pompa dari jenis centrifugal
pump. Motor listrik untuk penggerak pompa tersebut
haruslah dari produksi pabrik yang sama atau paling sedikit
dinyatakan dalam rekomendasi oleh pabrik yang
bersangkutan. Apabila terjadi penyimpangan merk pompa
beserta motornya, penolakan oleh Pengawas proyek dan
resiko sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Pompa yang berfungsi pengoperasiannya diatur oleh water
level control yang dihubungkan dengan elektroda di dalam
tandon bawah dan di tandon atas. Pompa harus berhenti
bekerja pada saat muka air di tandon bawah berada pada
posisi rendah dan pada saat posisi muka air ditandon atas
rendah serta ketinggian di tandon bawah cukup tinggi. Pompa
memiliki head 15 meter, kapasitas discharge 750 lt/mnt, 1500
rpm, 220/380v/3ph/50 Hz.
 Kesemua pompa tersebut selain bekerja secara otomatis,
haruslah dapat dioperasikan secara manual.

e. SISTEM AIR LIMBAH


1) Sumur Periksa
 Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah
maupun setiap jarak maksimum 20 meter pada pipa air
limbah utama dalam tanah.
 Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton
 Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000
mm serta harus dibuat beralur sesuai fungsi saluran yaitu,
lurus, cabang atau belokan
 Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet,
manhole dan pipa ven
2) Man Hole
 Menhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang
serta dilapis cat bitumen
 Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga
setelah diisi grease akan terbentuk penahan bau

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
77

 Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500


mm sedangkan untuk laluan peralatan harus sesuai dengan
besaran peralatan tersebut
 Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan
peruntukan lokasi.
 Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Pembuangan
 Floor drain adalah dari jenis dengan sifon / penangkap bau,
floor drain tidak boleh dari jenis yang mudah buntu oleh
kotoran ataupun yang air penyekat (trap)nya mudah habis dan
tidak berfungsi floor drain dan clean out terbuat dari stainless
steel.
 Semua sparing pipa yang dipasang pada waktu pengecoran
beton, harus dilengkapi dengan flens/sirip yang terbuat dari
bahan yang sama dengan bahan pipa.

E. ELEKTRIKAL
1. INSTALASI ELEKTRIKAL
a. PERSYARATAN UMUM
1) Umum
Dokumen ini berisi spesifikasi umum instalasi listrik untuk proyek
tersebut diatas. Segala persyaratan dan ketentuan instalasi listrik
akan dijelaskan pada bagian–bagian berikutnya.

2) Peraturan Pemasangan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-
peraturan sebagai berikut :
 Pemborong harus mempunyai Surat Pengesahan Instalatur (
SPI ) golongan C dan Surat Ijin Kerja Instalatur ( SIKA )
golongan C yang keduanya dikeluarkan oleh Dirjen Listrik
dan Pemanfaatan Energi, dan masih berlaku pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.05/MEN/ 1982.
 Peralatan / bahan yang akan dipasang harus memenuhi
persyaratan yaitu pengujian pabrik dan pengujian pada
instalasi yang berwenang.
 Untuk mendapatkan hasil pekerjaan listrik yang lebih baik
dan memuaskan, maka persyaratan peralatan/pemasangan
dan pengetesan instalasi listrik harus sesuai dengan PUIL
2000 dan standard PLN (SPLN).
 Pemborong wajib mengadakan seting pada Pemutus Tenaga
(Circuit Breaker) sehingga sistem akan bekerja dengan baik.
 National Fire Protection Association (NFPA).
 Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
78

 Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instalasi yang


berwenang, seperti PLN, dan Assosiasi terkait.
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh Perusahaan yang
memiliki Surat Izin Instalasi dari instalasi yang berwenang dan
telah biasa mengerjakannya dan suatu daftar referensi pemasangan
harus dilampirkan dalam surat penawaran.
3) Gambar – gambar
 Gambar – gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini
serta risalah rapat penjelasan merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan mengikat dan tidak dapat dipisahkan
satu dengan lainnya.
 Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata
letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan
dengan perhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertimbangkan juga kemudahan service / maintenance
jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
c) Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai
sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing
instalasi.
d) Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan
gambar kerja dan detail kapada Pengawas proyek untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan
gambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
denganinstalasi ini.
e) Kontraktor harus membuat gambar-gambar instalasi
terpasang yang disertai dengan operating dan Maintenance
Instruction serta harus diserahkan kepada Pengawas Proyek
pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid
serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.

Gambar Kerja (Shop-drawing)


 Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar
yang dibuat oleh Kontraktor, Pemasok barang maupun pihak-
pihak lain yang bertujuan untuk menjelaskan cara
pemasangan maupun cara penyambungan dan lainnya pada
saat pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung
 Sebelum Kontraktor melaksanakan pekerjaan, Kontraktor
wajib membuat gambar kerja untuk memperjelas dan sebagai
gambar untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan terdiri dari,
 Diagram-diagram/gambar, seperti :
 Gambar rangkaian listrik
 Gambar jaringan pemipaan
 Gambar/diagram lainnya.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
79

 Detail-detail, seperti :
 Detail panel
 Detail pemasangan panel
 Detail pemasangan peralatan
 Detail-detail lain yang diperlukan.
 Gambar lainnya sesuai dengan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.
c) Gambar-gambar kerja dibuat dengan berpedoman pada
Gambar Perencanaan, Spesifikasi Teknis serta disesuaikan
dengan kondisi lapangan yang sebenarnya, sehingga tidak
akan terjadi kesalahan di lapangan.
d) Gambar kerja dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap dan
diserahkan kepada Pengawas proyek untuk diperiksa dan
disahkan
e) Untuk pekerjaan Sistem Distribusi Listrik dan lainnya,
Kontraktor harus menyiapkan Gambar-gambar instalasi yang
diperlukan untuk diperiksa dan disahkan (keur) oleh
Assosiasi terkait dan instalasi lainnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

4) Koordinasi
a) Kontraktor instalasi hendaknya bekerja sama dengan
kontraktor instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
b) Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi lain.
c) Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang
lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.
5) Pelaksanaan Pemasangan
a) Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi dimulai,
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya
kepada Pengawas Proyek dalam rangkap 3 (tiga) untyk
disetujui.
b) Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas
sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus segera
menghubungi Pengawas Proyek. Pengambilan ukuran
dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

6) Testing dan Commisioning

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
80

a) Kontraktor instalasi harus melakukan semua testing dan


pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah
keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat
memenuhi semua persyaratan yang diminta.
b) Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Kontraktor.
7) Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan
a) Peralatan instalasi harus digaransi selama setahun terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
b) Masa pemeliharaan untuk instalasi adalah satu tahun
terhitung sejak saat penyerahan petama.
c) Selama masa pemeliharaan, Kontraktor instalasi ini
diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi
tanpa adanya tambahan biaya.
d) Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi yang telah
selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.
e) Selama masa pemeliharaan, apabila kontraktor tidak
melaksanakan teguran dari Pengawas proyek atas
perbaikan/penggantian/penyetelan yang dipergunakan, maka
Pengawas proyek berhak menyerahkan perbaikan/
penggantian penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
kontraktor.
f) Selama Masa Pemeliharaan, Kontraktor harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat
mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan
pengoperasian/pemeliharaan.
g) Serah terima pertama baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda
tangani bersama oleh Kontraktor dan Pengawas Proyek serta
dilampiri Surat Izin Pemeriksaan dari Jawatan Keselamatan
Kerja dan instalasi yang berwenang.
8) Laporan – laporan
a) Laporan Harian dan Mingguan
Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan
mingguan yang memberikan gambaran mengenai :
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Pengawas proyek yang
disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
- Jumlah material /ditolak
- Jumlah Tenaga Kerja
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah/kurang
- Photo progres lapangan
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
81

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian


dan setelah ditanda tangani oleh Project Manager harus
diserahkan kepada Pengawas proyek untuk diketahui /
disetujui.

b) Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas proyek
dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
- Hasil pengetesan peralatan
- Hasil pengetesan kabel
- Hasil pengetesan tahanan pentanahan
- Dan lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan
harus disaksikan oleh pihak Pengawas proyek.

9) Penanggung Jawab Pelaksanaan


a) Kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu
berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari
Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan reknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak
Pengawas Proyek.
b) Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat
pekerjaan pada saat diperlukan / dikehendaki oleh pihak
Pengawas proyek.

10) Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi.


a) Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat
persetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan Perencanaan
dan Pengawas proyek.

b) Kontraktor harus menyerahkan setiap gambar perubahan


yang ada kepada pihak Pengawas proyek dalam rangkap 3
(tiga)

Perubahan material, dan lain – lainnya, harus diajukan oleh


Kontraktor kepada Pengawas proyek secara tertulis dan
pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang ada harus
disetujui oleh Pengawas proyek secara tertulis.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
82

11) Izin – izin


Pengurusan izin – izin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

12) Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


a) Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang
diperlukan dalam pelaksanaan instalasi ini serta
mengembalikannya kekondisi semula, menjadi lingkup
pekerjaan instalasi ini.

b) Pembobokan / pengelasan / pengeboran hanya dapat


dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak Pengawas
proyek secara tertulis.

13) Pemeriksaan Rutin dan Khusus


a) Pemeriksaan Rutin harus dilaksanakan oleh Kontraktor
instalasi secara periodik dan tidak kurang dari tiap dua
minggu

b) Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor


instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak Pengawas
proyek Pemilik dan atau bila ada gangguan dalam instalasi
ini.

14) Rapat Lapangan


Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek
diatur oleh pemberi tugas.

b. LINGKUP PEKERJAAN
1) Umum
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam
gambar-gambar, dimana bahan – bahan dan peralatan yang
digunakan sesuai dengan ketentuan–ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2) Uraian Lingkup Pekerjaan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
83

Sebagaimana yang tertera dalam gambar rencana, Kontraktor


pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan
pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan. Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
a) Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan.
b) Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan.
c) Pengadaan, pemasangan armature pencahayaan.
d) Pengadaan dan pemasangan sistem pengaman pentanahan.
e) Pembuatan as built drawing (gambar terpasang).
f) Pengadaan, pemasangan penyalur petir.
g) Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi
tugas.
h) Mengadakan testing dan Commissioning seluruh pekerjaan
listrik.
i) Masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan dan masa jaminan
kualitas selama 1 (satu) tahun.

c. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


1) Instalasi Penerangan
a) Umum
Yang dimaksud dengan instalasi pencahayaan disini
adalah semua instalasi yang keluar dari Panel
Pencahayaan, termasuk kabel, pipa-pipa konduit,
peralatan-peralatan bantunya, sakelar dan stop kontak.

b) Standar Mutu
a. Kabel : ex lokal SPLN, direkomendasikan merek :
Kabelindo, Kabelmetal, Supreme.
b. Pipa konduit : Direkomendasikan merek EGA,
PIOLINE, CLIPSALL.
c) Kabel
(1) Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan dan
stop kontak adalah jenis :

(a) NYAF Penampang 3 x 2,5 mm² di dalam pipa


konduit.
(b) NYAF Penampang 3 x 4 mm² di dalam pipa
konduit.
(c) NYAF Penampang 3 x 6 mm² di dalam pipa
konduit.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
84

(d) NYA Penampang 3 x 2,5 mm² di dalam pipa


konduit.
(e) NYA Penampang 3 x 4 mm² di dalam pipa
conduit.
(f) NYA Penampang 3 x 6 mm² di dalam pipa
conduit.

(g) NYY Penampang 4 x 6 mm².

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
85

d) Pipa Konduit dan Aksessories


Pipa konduit listrik yang digunakan adalah PVC setara
EGA, PIOLINE, CLIPSALL.

2. Saklar
a) Saklar satu phasa yang dipergunakan berbentuk persegi
dengan ukuran 80 mm x 80 mm dengan switch model
piano, rating arus 10 Ampere, tegangan 220 Volt, type
pemasangan tenggelam dalam dinding.
b) Standar mutu yang direkomendasikan adalah : Hager,
ABB, Clipsall, Legrand.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
86

3. Stop Kontak
a. Stop kontak yang digunakan adalah stop kontak biasa,
berbentuk persegi dengan ukuran 80 mm x 80 mm, type
pemasangan tenggelam ke dinding (inbow). Pole terdiri
atas phasa, netral dan pentanahan. Tegangan 220 Volt, 1
phasa, 50 Hz. Dengan rating arus 10 A, 16 A, 25 A.

b. Standar mutu yang direkomendasikan adalah : Hager,


ABB, Clipsall, Legrand.

Stop Kontak 13 A

Stop Kontak 15 A

4. Armatur Pencahayaan
a. Lampu TLD inbow ( 2x18W ) & (2 x36 w)
Model : RM metal Louvre inbow type
Bahan : Steel plat tebal 0.7 mm proses anti
karat dan cat bakar
Komponen : Ballast ex Phillips atau ATCO.
Kapasitor ex Phillips
Dimensi : 300 mm x 600 mm
Lampu : Lampu Fluorescent gas discharge tube
type, standar, Lumen Output 2 x1500
lumen & 2 x 3000 lumen.
Mutu : ex Artolite, indolux, Phillips atau
setaraf.
Seluruh armature harus lengkap dengan rangka
dudukan/gantungannya.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
87

b. Lampu Recess Down light


Model : Bulat dengan reflector alumunium
Bahan : Steel plate + finishing powder coating
Diameter : 150 mm
Lampu : LED bulb 13 watt , standar, Lumen
Output 1.116 lumen.
Mutu : ex Artolite, Phillips, Artalux.
Seluruh armature harus lengkap dengan rangka
dudukan/gantungannya.

c. Lampu Baret
Model : bulat
Bahan : body plat baja 0.8 mm cat powder
coating kap acrylic 3 mm
Diameter : 34x34x9 cm
Lampu : Lampu Fluorescent gas discharge tube
type, standar, Lumen Output 2.300
lumen.
Mutu : ex Artolite, Phillips, Artalux.
Seluruh armature harus lengkap dengan rangka
dudukan/gantungannya.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
88

d. Lampu Fitting
Model : Outboow type
Bahan : Plastic pvc terminal bahan kuningan
Komponen : Fitting
Dimensi : 50mm x 50 mm
Lampu : Lampu Fluorescent gas discharge tube
type, standar, Lumen Output 1350
lumen.

Mutu : ex visalux, proman atau setaraf.


Seluruh armature harus lengkap dengan rangka
dudukan/gantungannya.

e. Kipas Angin Dinding


Model : Dinding
Uk. Kipas : 16 “
Mutu : ex Panasonic,
Maspion, KDK
atau yang
setaraf.
Seluruh Kipas Angin harus lengkap
dengan aksessoriesnya.
f. Box MCB
Model : Tanam
Mutu : Presto, ABB, Schneider atau yang
setaraf.
Seluruh Box MCB harus lengkap dengan aksessoriesnya.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
89

Box MCB 2 Gang

Box MCB 8 Gang

Box MCB 4 Gang

Box MCB 12 Gang

g. MCB
15) MCB yang digunakan harus mempunyai btreaking
capacity minimal 4,5 KA pada tegangan 380 Volt.
MCB ini harus dipasang dengan menggunakan
Omega Rail.
16) Standart mutu MCB. Rule : 2a, ex Merlin Gerin,
AEG, Siemens, ABB, GE

5. Sistem Air Conditioning (AC)


a. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan Air Conditioning
dan Ventilasi meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC Split wall
mounted dengan kapasitas, jumlah dan type sesuai
dengan rencana gambar perencanaan.
 Pengadaan dan pemasangan instalasi sistem
pemipaan refrigrant, isolasi pipa, clam dan
peralatan bantu lainnya.
 Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa drain Air
Conditioning.
 Pengujian.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
90

b. Kondisi Lingkungan dan Ruangan


 Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan, perhitungkan sebagai berikut :
 Temperatur udara luar = 32ºC ( 90ºF).
 Relative humidity udara luar = 65 %.

 Kondisi Ruangan
Kondisi ruang, adalah sebagai berikut :
 Temperature : 24ºC (± 2ºC).
 Relative Humidity : 50% s/d 55%.

c. Peralatan Air Conditioning


Air Conditioning ( AC ) terdiri dari : outdoor unit ,
indoor unit local remote controller, pemipaan refrigrant
berikut Insulation foam tubing serta kelengkapan
penunjang lainnya.

d. Pipa Drain
 Pipa
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi pipa
drain ini adalah pipa PVC kelas AW, yang mampu
menerima tekanan kerja sebesar 8 kg/cm.

 Sambungan
Sambungan-sambungan pipa seperti Reducer, Tee,
Elbow, harus buatan pabrik dengan bahan dan
kwalitas yang sama dengan pipanya (Type AW).

 Isolasi

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
91

Pipa drain yang melintas diatas plafond, harus di


isolator dengan bahan armaflex yang mempunyai
density 32 Kg/m³ dengan tebal minimal 2 inchi
dilindungi dengan pipa petak ( Trunking cable ).
Pipa drain yang lansung ke shaft, tidak perlu
diisolasi.

e. Standar Mutu
AC yang digunakan AC Type Split Wall dengan ex
Nasional buatan pabrik ( Fuji Electric, Panasonic,
daikin, Sharp).

Indoor Unit AC

Outdoor Unit AC

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
92

f. Pemasangan
 Air Conditioning di pasang berdasarkan petunjuk
dari pabrik pembuat air conditioning tersebut baik
indoor dan outdoor AC.
 Indoor AC di pasang di tempatkan di posisi
ruangan yang tepat sehingga sirkulasi udara pada
rungan merata. Instalasi pipa AC di pasang dengan
system tanam ( Inbow ) di dinding dan plafon.
Drain AC di pasang dengan system (inbow) di
dalam dinding atau dilantai dengan memperhatikan
daya grafitasi air mengalir.
 Outdoor AC di pasang di luar ruangan dan
ditempatkan tidak terlalu jauh dari Indoor Unit Ac
sesuai ketentuan dari catalog produk dan di pasang
pada posisi mudah untuk di cuci atau service.
Peletakan sesuai dengan gambar rencana.

g. Pengujian
 Yang dimaksud dengan pengujian sistem air
conditioning adalah bahwa seluruh sistem air
conditioning yang terpasang dapat menghasilkan
kondisi ruangan sesuai dengan yang diinginkan
dalam perencanaan ini.
 Adapun yang di maksud dengan kondisi ruangan
disini adalah temperature, humidity, kapasitas dan
noise level.

h. Lain - Lain
 Peralatan-peralatan tambahan yang di perlukan,
walaupun tidak digambarkan pada gambar
perencanaan atau tidak disebutkan dalam
spesifikasi ini, harus disediakan oleh pemborong.
Sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan
dapat dipertanggung jawabkan , tanpa tambahan
biaya.
 Pemborong diharuskan mengurus ijin-ijin yang
diperlukan untuk beroperasinya instalasi Air
Conditioning ini.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
93

i. Masa Pemeliharaan
 Masa Pemeliharaan untuk seluruh instalasi Air
Conditioning yang dipasang adalah selama 6
(enam) bulan, terhitung sejak penyerahan
pekerjaan untuk yang pertama kalinya. Dalam
masa pemeliharaan ini, segla kerusakan peralatan
yang mungkin timbul menjadi tanggung jawab
penuh dari pemborong yang bersangkutan.
 Jaminan (garansi) untuk seluruh instalasi Air
Conditioning yang di pasang adalah selama 12 (dua
belas) bulan., terhitung sejak penyeraha.

d. PERSYARATAN TEKNIS DAN PEMASANGAN

1) Panel – panel
a) Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata (horisontal)
b) Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi
dengan gland, dan diberi lapisan seal dari karet untuk menutupi
bagian bekas lubang yang permukaannya tajam atau penutup yang
rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
c) Untuk panel-panel yang dipasang diluar ruangan (Outdoor Panel)
type Free Stranding diberi kaki dengan jarak minimal 50 cm
dengan permukaan tanah dilengkapi dengan pondasi cor.
d) Semua panel harus ditanahkan.

2) Kabel – kabel
a) Semua kabel-kabel untuk instalasi pencahayaan dan stop kontak
dibentangkan di dalam pipa PVC yang kaku untuk yang berada di
atas plafon menempel di dak beton untuk gedung bertingkat ,
didalam dinding maupun didalam lantai (beton), dengan elbow dan
terminal penyambung yang sesuai dengan bahan yang sama dengan
pipanya. Diameter pipa conduit baja ini disesuaikan dengan
diameter kabel dan jumlah kabel.
b) Jumlah Kabel di dalam pipa conduit baja harus sesuai dengan
ketentuan PLN dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-
2000).
c) Saluran harus dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding
bagian-bagian struktur atau pertemuan bidang bidang vertikal
dengan langit-langit.
d) Saluran yang dipasang kelihatan (exposed), harus terbuat dari pipa
galvanis conduit.
e) Pemasangan pipa saluran diatas plafond dengan cara diklem pada
plat beton/kayu dengan jarak masing-masing klem 40 cm
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
94

f) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel


mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan
arah beban.
g) Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi
dengan gland, dan diberi lapisan seal dari karet untuk menutupi
bagian bekas lubang yang permukaannya tajam atau penutup yang
rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
h) Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga
kabel, diklem dan disusun yang rapi.
i) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan,
kecuali pada kabel penerangan, dimana terminasi sambungan
dilakukan pada termination / junction box.
j) Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
k) Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian diberi cable
shoes.
l) Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 60 cm minimum,
dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal
0,5 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata sebagai
pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang
disesuaikan dengan jumlah kabel.
m) Sudut pembelokan (Bending Radius) kabel Feeder harus mengikuti
ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik untuk masing-masing
diameter kabel.
n) Untuk kabel serabut, terminasi ujung kabel tersebut harus
menggunakan handslip.
o) Semua kabel yang berada didalam trench kabel harus diletakkan /
disusun dalam kabel ladder (Fabricated, hot deep galvanized) kabel
ladder harus disupport setiap jarak 100 cm.
p) Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus
mempergunakan kabel ladder kecuali dalam Cable Pitch.
q) Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belikan harus ada tanda
arah jalannya kabel dan dilengkapi dengan Cable Mark.
r) Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan
pelindung pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2 ½
kali penampang kabel.
s) Semua kabel yang akan dipasang diatas langit-langit harus
diletakkan pada suatu trunking kabel.
t) Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel tidak
menggunakan PVC High Impact. Setiap kabel yang keluar dari
Cable Tray harus dipasang dalam PVC High Impact. Yang pada
bagian pertemuan antara Conduit dan Cable Tray dipasang Joining
Coupling.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
95

u) Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton


harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis medium dengan diameter
minimum 2 ½ kali penampang kabel.
v) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus
didalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan
bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya
dimana tebal kotak terminal tersebut minimum 4 cm.
w) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang
lebih 1m disetiap ujungnya.
x) Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak
saling menyilang.
y) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak – kontak harus
didalam kotak penyambung dan memakai alat penyambung berupa
las-dop.
z) Semua kabel yang menuju/keluar dari panel-panel type outdoor
harus didalam pipa Sleeve GIP Medium / PVC Conduit dia. 2 ½ x
dia. kabel.
aa) Kabel yang keluar dari trench yang menembus permukaan tanah,
yang menuju kabel ladder harus dilengkapi / dilindungi dengan
Medium sepanjang lebih kurang 1 m dengan ketentuan ± 50 cm
bagian yang berada dibawah permukaan tanah sampai 50 cm dari
permukaan tanah.
bb) Semua kabel instalasi motor yang berada didaerah utility harus
dipasang dalam metal conduit, yang penampangnya minimum 1,5
penampang kabel dan lengkap dengan Flexible Metal Conduit.
cc) Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang pada
Slap harus diberi Saddle Spacers setiap jarak 150 cm.
dd) Untuk insatalasi kabel yang menggunakan PVC High Impact
Conduit tidak diperbolehkan melintas diatas balok, harus
menembus balok dengan jarak minimum 10 Cm dari atas balok
yang ditembus.

3) Kotak-kontak dan Saklar


a) Kotak-kontak dan Saklar yang akan dipakai adalah type tanam
dalam dinding dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari
permukaan lantai untuk kotak-kontak dan 1500 mm untuk saklar
atau sesuai gambar detail. Bila tidak terdapat gambar detail, pihak
Kontraktor harus meminta persetujuan dari pihak Pengawas proyek
dan pihak Interior atau Arsitektur.
b) Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab
harus water Tight.

4) Lampu Penerangan
a) Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Pengawas proyek.
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
96

b) Armatur lampu TLD inbow dipasang tenggelam pada langit-langit


bangunan gedung dengan kokoh.
c) Komponen-komponen lampu harus dapat dibuka / diganti tanpa
harus membuka ” body ” armatur.
d) Perletakan armatur harus sesuai dengan gambar perencanaan
dimana sebelum dilaksanakan pemasangannya harus mendapat
persetujuan konsultan perencana dan konsultan pengawas.
e) Flexible Conduit digunakan antara terminasi titik lampu dengan
PVC High Impact Conduit.

5) Pembumian
a) Semua bagian dari sistem listrik harus dibumikan.
b) Elektrode pembumian harus ditanam sedalam minimum 5 m dan
mencapai permukaan air tanah.
c) Tahanan pembumian maximum adalah 5 ohm.
d) Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 6 m dan
disesuaikan dengan sifat tanahnya.
e) Elektrode pembumian harus menggunakan massive copper pipe
dengan penampang 1”.

e. PENGUJIAN
1) Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang harus diadakan
pengujian secara individual parsial (Partial Test). Peralatan tersebut baru
dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik
dari pabrik yang bersangkutan dari LMK / PLN serta instalasi lain yang
berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem
berfungsi dengan baik. Semus biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus
pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh
Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.
2) Peralatan dan Bahan
Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
a) Panel-panel Tegangan Rendah
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus
pengujian dari pembuat panel yang menjamin bahwa setiap
peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja
sempurrna dalam keadaan operasi maupun gangguan berupa
undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lain-lain
serta megger antara fasa, fasa netral, fasa nol.

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
97

b) Kabel-kabel Tegangan Rendah


Untuk kabel tegangan rendah sertifikat lulus pengujian harus dari
PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta
melanggar ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan
renah, pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan
nilai tahan isolasi minimum 50 mega Ohm.
c) Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor
harus dilakukan pengujian / pengukuran faktor daya. Dalam hal ini
faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
d) Motor-motor Listrik
Pengukuhan tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan.
Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil
pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL 2000
e) Pentanahan / Grounding
Semua pentanahan dan sistim harus dilakukan pengukuran tahanan
dengan maximum 5Ohm pada masing-masing pentanahan dan
dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3
hari berturut-turut.
f) Shaft
Semua shaft harus ditutup/diisolasi antara lantai yang satu dengan
yang lainnya dengan memakai light concrete.

f. PRODUK
1) Umum
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang
dispesifikasikan. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan
resmi dan tertulis. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah
seperti tercantum dalam outline specification.

SPESIFIKSI KHUSUS
RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
98

A. REHABILITASI MAN BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

No. Uraian Material/Dimensi Keterangan

A. PEKERJAAN STRUKTUR
Pengadukan beton
Menggunakan beton dilakukan dilokasi
1. Lantai Kerja Beton
dengan mutu K-175 pekerjaan dengan
menggunakan molen.
Pengadukan beton
Beton Mutu Fc' = 7,4
dilakukan dilokasi
2. Lantai Rabat Mpa, slump (12±2)
pekerjaan dengan
cm w/c = 0.87
menggunakan molen.
Pengadukan beton
Pondasi Telapak, Balok Sloof, Struktur Beton
dilakukan dilokasi
3. Kolom, Balok, Ring Balok, Plat Bertulang dengan
pekerjaan dengan
Dak. mutu beton K-225
menggunakan molen.
4. Pembesian Ø13 Ulir Tulangan utama

Ø8 Sengkang

5. Kolom Praktis 11 cm x 11 cm Ø10 Ulir Tulangan utama

Ø6 Sengkang

B. PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. Dinding Bata Semen Standard Lokal


Pasir Darat
2. Plester Semen : Conch, Tiga Standar Lokal
Roda, Bosowa.
Menggunakan Kayu Ukuran dan tipe
3. Kusen Jendela Lokal dengan mutu disesuaikan dengan
setara kelas II gambar rencana
4. Kaca Jendela 5 mm Bening/ clear

5. Penggantung Engsel 4 Inchi Solid, Dekson dan Paloma

Kunci Tanam 2 Slaag Solid, Dekson dan Paloma

6. Kusen Pintu Menggunakan Kayu Ukuran dan tipe

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
99

Lokal dengan mutu disesuaikan dengan


setara kelas II gambar rencana
Menggunakan Kayu Ukuran dan tipe
7. Daun Pintu Panel Lokal dengan mutu disesuaikan dengan
setara kelas II gambar rencana
Ukuran dan tipe
8. Daun Pintu Toilet PVC disesuaikan dengan
gambar rencana
9. Rangka Atap C 75.0,75 Baja ringan AZ.150
Reng baja ringan AZ.
V 40.0,45
150
10. Penutup Atap 106x40 cm Genteng Onduvilla
GRC finishing Cat
11. Lisplank Atap 4 mm
Minyak
12. Plafon Gypsum 9 mm Untuk dalam bangunan

13. Plafon GRC 4 mm Untuk luar bangunan


Untuk luar dan dalam
14. List Plafon Gypsum
bangunan
15. Penutup lantai (dalam) 60 x 60 cm Homogenous polished

40 x 40 cm Keramik Tile

16. Teras/ luar 60x60 cm Homogenous unpolished

40 x 40 cm Keramik Tile

17. Dinding Toilet 30x60 cm Dinding WC

Lanyai Toilet 30x30 cm Lantai WC motif kasar

Penutup tangga 30x60 cm Homogenous unpolished


TOTO, American
19. Closet Jongkok Keramik
standard dan San ei
TOTO, American
20. Floor drain Stainless steel
standard dan San ei
TOTO, American
21. Krain air Stainless steel
standard dan San ei
TOTO, American
22. Westafel Keramik
standard dan San ei
TOTO, American
23. Tempat cuci piring Zing stainless
standard dan San ei

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
100

21. Bak Air Fiber


jotashield/jotun,
22. Cat dinding Plamir weathershield/dulux ici,
atau mowilex
jotashield/jotun,
Setara ICI weathershield/dulux ici,
atau mowilex
Catylac, emco atau
23. Cat plafond
mowilex
Ukuran disesuaikan
24. Tiang bendera Pipa Stainless Steel
dengan gambar rencana
C. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

1. Pipa Air hujan & air kotor Ø3” Type AW


SNI : Kabelindo,
2. Kabel stop kontak 13 A NYAF 3x2,5 mm²
Kabelmetal, Supreme
SNI : Kabelindo,
3. Kabel stop kontak 15 A NYA 3x4 mm²
Kabelmetal, Supreme
SNI : Kabelindo,
4. Kabel Instalasi Penerangan NYAF 3x2,5 mm²
Kabelmetal, Supreme
NYY 3x4 mm² SNI : Kabelindo,
5. Kabel ke KWH meter
NYY 4 x 6 mm² Kabelmetal, Supreme
SNI : Hager, ABB,
6. Saklar & Stop kontak 13 A
Clipsall, Legrand
SNI : Hager, ABB,
7. Stop Kontak AC 15 A
Clipsall, Legrand
SNI : EGA, Pioline,
8. Pipa Conduit dan Aksesories ½ Inch
Clipsal
2A, 6A,10A,25A, SNI : Merlin Gerin, AEG,
9. MCB
35A,50A Siemens, ABB, GE
SNI : Presto, ABB,
10. BOX MCB Model Tanam
Schneider
Lampu TLD inbow ( 2x18W ) & (2 RM metal Louvre SNI : Artolite, indolux,
11.
x36 w) inbow type Phillips.
Bulat dengan SNI : Artolite, indolux,
12. Lampu Recess Down light
reflector alumunium Phillips.
body plat baja 0.8
mm cat powder SNI : Artolite, Phillips,
13. Lampu Baret (bulat)
coating kap acrylic 3 Artalux
mm
Lampu Fitting (Model : Outboow Plastic pvc terminal
14. SNI : visalux, proman
type) bahan kuningan

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
101

Diameter Kipas 16 SNI : Panasonic,


15. Kipas Angin Dinding
inchi Maspion, KDK
PVC ½ Inchi Type
16. Pipa Drain AC SNI
AW
17. Sambungan Pipa PVC Type AW SNI
Armafles (density 32
18. Isolasi Pipa Refrigant SNI
kg/cm²)
1 PK, 1/2PK, 2/3PK, Fuji Electric, Panasonic,
19. AC Type Split Wall
1 ½ PK, 2PK daikin, Sharp
D. SARANA DAN PRASARANA

1. Saluran Keliling Bata Semen Finishing Acian

2. Paving Block T=8 cm

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
102

B. REHABILITASI MA 2 NATUNA KAB. NATUNA PROVINSI KEPULAUAN


RIAU
No. Uraian Ukuran Keterangan

A. PEKERJAAN STRUKTUR

1. Pondasi Pasangan batu Belah 30x60 cm WC & Tempat Wudhu

2. Sloof S1 15x15 cm WC & Tempat Wudhu

20x20 cm Pagar keliling Sekolah

Pembesian Ø12 Ulir Tulangan utama

Ø10 Ulir Tulangan utama

Ø8 Sengkang
15x20 cm
3. Ring balok (RB) Gedung Kelas

Pembesian Ø12 Tulangan Utama

Ø8 sengkang

4. Kolom K1, K2 12x12 cm WC & Tempat Wudhu

20x35 cm Pagar keliling Sekolah

Pembesian Ø16 Ulir Tulangan utama

Ø12 Ulir Tulangan utama

Ø8 Sengkang

5. Beton K225 Seluruh struktur

K100 Lantai kerja

B. PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. Dinding Standart lokal Batako Plester-aci


Alumunium warna silver
2. Kusen Jendela 2”x4”
anodize
Kaca Jendela 5 mm Bening/ clear

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
103

Penggantung Casemen

3. Kusen Pintu 5x10 cm Kayu KW. II

Daun Pintu Panel Kayu KW. II

Daun Pintu PVC Alumunium pabrikan

Penggantung 3 bh Engsel 3”

4. Rangka Atap C 75.0,75 Baja ringan

V 40.0,45 Reng baja ringan

5. Penutup Atap 100x34 cm Bitumen Motif lurus

6. Lisplank Atap 4 mm Papan

7. Plafon Kelas 0,8 mm Gypsum

List Plafon Gypsum

8. Penutup lantai (dalam) 60x60 cm Homogenous polished

Teras/ luar 60x60 cm Homogenous unpolished


Homogenous unpolished
Teras/ luar menyesuaikan
warna gelap
Penutup Meja beton 20x25 Homogenous polished

Penutup tangga 30x40 cm Homogenous unpolished


Jongkok ex. Toto,
9. Closet
Amstard atau setara
Floordrain PVC

Bak Air Fiber

Urinoir

10. Cat Sealer + Weatherbond

C. PEKERJAAN MEP

1. Pipa Tinja Ø4” Type AW

Pipa Air hujan & air kotor Ø2” Type AW

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA
104

Pipa Air bersih outlet (ke kran) Ø1/2” Type AW

Pipa Air bersih inlet (ke tangki) Ø1” Type AW

2. Kabel stop kontak NYY 3x2,5 mm SNI

Kabel Lampu NYY 2x1,5 mm SNI

Kabel ke KWH meter NYY 3x4 mm SNI

Saklar & Stop kontak SNI

MCB 10A SNI

3. Tangki air Fiberglass 1000 L

Tanjungpinang, Mei 2019

Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman


Provinsi Kepulauan Riau
Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )
Pusat Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pendidikan,Olahraga dan Pasar

Herry Aryanto, ST
NIP. 19772 28 201412 1 003

RKS REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASANA MADRASAH KOTA BATAM DAN KABUPATEN NATUNA

Anda mungkin juga menyukai