1. DATA PROYEK
Nama Program : Program Kawasan Permukiman
Nama Kegiatan : Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh dg Luas di Bawah 10
Ha Sub Kegiatan : Pelaksanaan Pembangunan Pemugaran/Peremajaan Permukiman
Kumuh Pekerjaan : Pembangunan TPS Ds. Gununggangsir Kec. Beji
Tahun Anggaran : 2023
2. LINGKUP PEKERJAAN
I. SMK3 KONSTRUKSI
A. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
a) Papan informasi
b) Pembatas area
c) Topi Pelindung (Safety Helmet) ex Kuning
d) Rompi Keselamatan (Safety Vest)
e) Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes)
f) Sarung Tangan (Safety Gloves)
g) Perlengkapan P3K
h) Rambu Petunjuk
i) BPJS Ketenagakerjaan
j) Petugas K3
II. KONSTRUKSI
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank
B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian tanah biasa
2. Pek. Urugan pasir
3. Pek. Urugan sirtu
C. PEKERJAAN PONDASI
1. Pas. pondasi batu kosong / Aanstampeng
2. Pas. pondasi batu belah, 1 Pc : 4 Pp
D. PEKERJAAN BETON
1. Sloof 15/20
Beton mutu f'c=14,5 Mpa (K 175)
2. Kolom Praktis Beton Bertulang (11 x 11) cm
3. Ring Balok Beton Bertulang (10 x 15) cm
7. Beton untuk lantai kerja mutu f'c=7,4 Mpa (K 100), tebal = 8 cm
E. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM
1. Pembesian dengan besi polos dia. 10 untuk plat lantai
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
A. PENJELASAN
UMUM I. URAIAN
UMUM
1.1. PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah meliputi pekerjaan Pembangunan TPS Ds. Gununggangsir
Kec. Beji pekerjaan sipil.
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,
pekerja dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar
Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addendum yang
disampaikan selama pelaksanaan.
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
proyek.
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan
memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan
mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Kontraktor harus selalu menjaga disiplin dan
aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti beton
molen, pompa air, timbris, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam kondisi
baik.
d. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan
menggunakan kemampuan terbaiknya. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta
pengaturan semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor sebelum suatu
komponen pekerjaan dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawasdan
Konsultan Perencana sebelum elemen pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor Pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar
perubahan ( As Build Drawing ).
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,
kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat
dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor,bila :
Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa
pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan
pelaksanaan.
Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar
pekerjaan pokoknya yang secara langsung mengalami kerusakan akibat
pelaksanaan pekerjaan ini karena kurangnya antisipasi dari kontraktor (misalnya
jalan, halaman, bangunan sekitarnya dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi
diperlukan rekomendasi laboratorium.
Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah jenis atau type satu harus satu merek
untuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan, belum
mengeras sebagai atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan
dengan cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk
menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di atas.
Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir Lumajang, Ngujang atau Kelut, berbutir keras,
bersih dari kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang
terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut
pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian terbesar
adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim dipasarkan disebut
pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat
rekomendasi dari laboratorium.
Batu Pecah (Split)
Split untuk beton struktur maupun beton praktis harus menggunakan split dari
batu kali hitam pecah, bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.
Batu Bata
Batu Bata untuk pekerjaan pasangan dinding dan lain-lain yang disebutkan di
dalam gambar harus menggunakan batu bata merah yang memenuhi syarat
standar sebagai berikut :
1. Berukuran standar dan berwarna merah bata tua sebagai hasil pembakaran
yang sempurna atau matang. Pembakaran yang dimaksud adalah
pembakaran dengan menggunakan kayu.
2. Sisi-sisinya bersudut tajam dan kuat tidak dapat dikorek dengan tangan,
berpermukaan rata dan tidak menampakkan retak-retak merugikan.
3. Tidak boleh mengandung garam yang dapat larut sedemikian
banyaknya sehingga pengkristalannya dapat mengakibatkan lebih dari 40%
permukaan bata tebal oleh bercak-bercak putih.
4. Maksimum pecah
5%.
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-
barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk
menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas
bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut
keluar dari halaman proyek.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi
persiapan lahan dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar
Kerja dan/atau yang ditentukan Konsultan Pengawas dan termasuk penyediaan
team ukur yang berpengalaman dan peralatan pengukuran lengkap dan akurat
yang memenuhi ketentuan spesifikasi ini.
b. Prosedur Umum
1. Data Standar Pengukuran
Standar pengukuran berdasarkan poligon tertutup tiga titik koordinat dan patok
akan disediakan Pemilik Proyek dan akan menjadi patokan pengukuran yang
dilakukan Kontraktor.
Bila Kontraktor berkeberatan atas penentuan sistem koordinat tersebut, maka
dalam 1 (satu) minggu setelah penentuan, Kontraktor dapat mengajukan
keberatan secara tertulis beserta data pendukung untuk kemudian akan
dipertimbangkan oleh Konsultan Pengawas.
c. Pembersihan Lokasi
Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan lokasi kegiatan sebelum dan
sesudah pelaksanaan kegiatan dari material-material yang dapat mengganggu
arsitektur bangunan, atas petunjuk direksi.
d. Rambu pengaman lalu lintas
Rambu pengaman lalu lintas harus terpasang di sepanjang lokasi kegiatan selama
pelaksanaan dan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
kenyamanan pengguna jalan. Rambu pengaman berukuran 0,80 x 1,80 meter
terbuat dari seng gelombang rangka kayu, seng dicat motif zebra dengan
warna
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat
dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalarni kerusakan.
- Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap
saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Konsultan Konsultan Perencana.
- Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang
bersih, bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat syarat untuk tanah
urug dan bukan merupakan tanah bekas galian tanah setempat. Pelaksanaan
harus secara berlapis lapis dengan penimbrisan per 30 cm padat. Lubang-
lubang galian yang terletak di dalam garis bangunan harus diisi kembali dengan
tanah urug yang diratakan dan diairi serta dipadatkan.
- Perlindungan terhadap benda benda berharga, jika diperintahkan untuk
dipindahkan, seluruh barang barang berharga yang mungkin ditemui di
lapangan, harus direparasikan/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya
sendiri.
- Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang dikerjakan ditemui di
lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan cara lain
yang dapat diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan
atau pemindahan, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil
setiap langkah apapun yang menjamin bahwa pekerjaan yang sedang
berlangsung tersebut tidak terganggu.
- Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat
pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang
terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat dari
pekerjaan Kontraktor.
4. Pekerjaan Urugan (Timbunan) Dan
Pemadatan a. Lingkup pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik.
- Seluruh lahan yang akan digunakan, yang mana elevasinya (elevasi lahan
existing) kurang dari tinggi elevasi rencana. Sehingga perlu dilakukan
pengurugan (timbunan) pada lahan yang akan dikerjakan.
- Seluruh sisa penggalian yang tak terpakai untuk penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan
dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggungjawab
Kontraktor.
b. Persyaratan bahan
- Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum 10 cm padat
(setelah disirami, diratakan dan dipadatkan) dibagian atas dari urugan di
bawah plat plat beton bertulang, beton rabat dan pondasi pondasi dangkal
harus terdiri dari urugan pasir padat.
- Dibawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai adalah dari jenis tanah silty
clay yang bersih tanpa potongan potongan bahan bahan yang bisa lapuk serta
bahan batuan yang telah dipecah pecah tersebut tidak boleh lebih dari 15 cm.
10
10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
12
12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan untuk pasangan batu kali belah 15/20 cm (1 Pc : 4 Pp) adalah
sebagai berikut:
Penyiapan Adukan Campuran (Spesi 1 Pc : 4 Pp)
- Seluruh material (kecuali air), harus dicampur, baik dalam kotak yang rapat atau
dalam alat pencampuran adukan yang telah disetujui, hingga campuran telah
berwarna merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan pencampuraan dilanjutkan
selama lima sampai sepuluh menit. Jumlah air harus sedemikian hingga guna
menghasilkan adukan dengan konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak
boleh melebihi 70% dari berat semen yang digunakan.
- Adukan dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan
langsung. Jika perlu adukan boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit
dari proses pengadukan awal. Pengadukan kembali setelah waktu tersebut tidak
boleh dilakukan.
- Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah air ditambahkan harus dibuang
- Untuk menghasilkan campuran yang merata, pengadukan harus menggunakan
concrete mixer/molen dengan kapasitas 350 : 1.
- Komposisi campuran menggunakan 1 Pc : 4 Pp, yaitu 1 bagian semen dicampur
dengan 3 bagian pasir pasang, dalam pelaksanaan di lapangan kontraktor harus
membuat kotak takaran dari kayu dengan ukuran yang sama.
Pemasangan Batu Kali Belah 15/20 (1 Pc : 4 Pp)
- Landasan dari adukan segar paling sedikit 30 mm tebalnya harus dipasang pada
pondasi dan disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama.
-Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapisan dasar dan pada sudut-sudut.
- Batu yang dipasang harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan
muka yang tampak harus dipasang sejajar.
- Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari
yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau menggulingkan batu
pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
- Batu harus tertanam dengan kuat dengan yang lainnya untuk mendapatkan tebal
yang diperlukan dari lapisan yang diukur tegak lurus terhadap lereng. Tambahan
aduk mengisi rongga yang ada diantara batu-batu dan harus diakhiri hampir rata
13
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Pasir beton
Harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan
yang dicantumkan dalam SNI-03-2847-2013.
c. Koral beton/ split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai syarat-syarat SNI-03-2847-2013. Penyimpanan/penimbunan
pasir koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain. hingga dapat dijamin
kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan
beton yang tepat.
d. Air
Air digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan organis / bahan lain yang dapat merusak beton. Apabila
dipandang perlu Konsultan Perencanadapat minta kepada kontraktor supaya air
yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah atas biaya kontraktor.
e. Besi beton
Digunakan besi mutu fy = 280 MPa, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi
persyaratan SNI-03-2847-2013. Bila dipandang perlu kontrator diwajibkan untuk
memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang dan sah
atas biaya kontraktor.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material misalnya : besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Perencana.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana, akan dipakai
sebagai Standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim
oleh kontraktor ke site.
f. Syarat pengiriman dan penyimpanan bahan
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya
yang masih tersegel dan berlebel pabriknya. Bahan harus disimpan ditempat yang
terlindungi dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan pabrik.Tempat penyimpanan harus cukup,
bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. Kontraktor
bertanggungiawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila
ada kerusakan. kontraktor wajib mengganri atas beban kontraktor.
3. Pelaksanaan
a. Mutu beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah K-225 (f’c
=
18,68 Mpa) dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam SNI-03-
2847-2013.
b. Pembesian
Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan.
sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (beugel). persyaratan harus sesuai
dengan SNI-03-2847-2013.
15
15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh
seng. Diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0.40 mm. Kawat pengikat
besi beton / rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
SNI-03-
2847-2013.
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan.
Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah
pengecoran. f. Pekerjaan pembongkaran acuan / bekisting
Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan
Perencana. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari Konsultan Perencana.
4. Pengujian mutu pekerjaan
Sebelum dilaksanakan pemasangan, kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada
Konsultan Perencanacertificate test bahan besi dari produsen / pabrik .Bila tidak ada
certificate test, maka kontraktor harus rnelakukan pengujian atas besi/kubus di
laboratorium yang ditunjuk kemudian. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh
kontraktor dengan mengambil benda uji berupa siliider yang ukurannya sesuai dengan
syarat-syarat / ketentuan dalarn SNI-03-2847-2013.
Pembuatannya harus disaksikan oleh Konsultan Perencanadan diperiksa di
laboratorium kontruksi beton yang ditunjuk Konsultan Perencana.
Kontraktor diwajibkan membuat trialmix terlebih dahulu. sebelum memulai pekerjaan
beton.
Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan Perencanasecepatnya.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut menjadi tanggung
jawab kontraktor
V. PEKERJAAN BESI
1. Standard
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Besi yang digunakan adalah besi kanal C ukuran 125.50.2 dan 100.50.2
2. Persiapan
a. Pekerjaan struktur rangka atap harus dikerjakan oleh tim yang telah ahli
melakukan pekerjaan konstruksi baja baik dari kontraktor bangunan itu sendiri
ataupun disubkontrakkan kepada kontraktor spesialis konstruksi baja. Penentuan
kontraktor spesialis diajukan dan disetujui oleh Konsultan Perencana.
b. Sebelum dilakukan fabrikasi kontraktor harus mempelajari dan membuat model
untuk memastikan kekuatan konstruksi atau semacamnya untuk menjamin
keakuratan konstruksi rangka atap.
c. Apabila kontraktor mengajukan perubahan maka dapat diajukan dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas selambatnya 1 bulan sebelum fabrikasi dilaksanakan.
3. Bahan / Produk
17
17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Bahan yang dipergunakan dan
persyaratannya a. Penutup atap
18
18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Penutup atap yang dipakai bahan Spandek warna ditunjukkan gambar bestek dan
persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Baut dan Mur
1) Bahan pengikat struktur / konstruksi Utama: baut-baut, mur-mur / sekrup-
sekrup dan ring-ring disyaratkan sebagai berikut :
- Untuk sambungan bukan baja ke baja, harus dari : baja karbon yang
memenuhi ASTM A370 dan telah digalvanis.
- Untuk sambungan baja ke baja, harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A325 dan atau ASTM A490 dan harus terlapis cadmium.
II
- Untuk sambungan logam yang berlainan jenis bahannya, pangikat-pengikat
harus dari baja tahan korosi yang memenuhi persyaratan ASTM A275 type
321.
- Ring untuk baut biasa harus menempuh ANSI B27 type A
2) Baut angkur dan sekrup-sekrup / mur-mur harus memenuhi persyaratan
ASTM A36 atau A325. Lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus
memenuhi ASTM AI53. Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus
memenuhi ASTM A307 dengan type baut segi enam (hexagon bolt type).
c. Bahan las
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dan “american welding
society" (AWS D 1.0-69 : code for welding in building construction)
d. Pemasangan
1) Kecuali ditentukan dalam gambar, pemasangan penutup atap ini harus sesuai
dengan prosedur yang dikeluarkan dan diketahui oleh Konsultan Perencana.
2) Untuk pemasangan atap yang berhubungan langsung dengan dinding harus
dipasang flasing atas pesetujuan Konsultan Pengawas.
4. Pekerjaan Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi besi kanal C harus dilapisi cat, kecuali besi kanal C
yang tertanam didalam beton tidak boleh dicat.
b. Untuk lubang baut kekuatan tinggi (high strength bolt) permukaan besi kanal
C tidak boleh dicat. Pengecatan harus dilakukan setelah baut selesai dipasang
dan memenuhi syarat teknis.
c. Cat dasar yang dipakai untuk mencegah karat dari seluruh konstruksi baja
adalah jenis zinchromate dengan tebal lapisan minimum 75 micron.
d. Cat finishing yang dipakai dengan tebal minimum 75 micron.
5. Pengelasan, penyambungan, pemasangan, dan perlindungan
konstruksi a. Pengelasan
1) Pengelasan harus sesuai dengan gambar shop drawing yang disetujui
Konsultan Pengawas dan harus mengikuti prusedur yang berlaku seperti AWS
atau AISC Spesification.
2) Permukaan-permukaan yang akan dilas harus dibersihkan dari bekas-bekas
cat, karat, lemak, kerak-kerak dan kotoran lainnya serta harus rata,
teratur dan halus.
3) Untuk hubungan las penampang profil, bagian penampang profil yang akan
19
19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
20
20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
21
21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
23
23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
25
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Bila baut, mur dan ring (washer)dalam keaadan basah sebelum dikeraskan, maka
harus diganti yang baru.
c. Baut-baut ditempat sambungan dikeraskan secara sistematis dan mulai dari pusat
sambungan ke arah ujng-ujung bebas.
9. Alat pengeras HTB
Alat pengeras HTB harus dikalibrasi terlebih dulu sebelum dipakai, hasil kalibrasi harus
dinyatakan dalam sertifikat dari suatu badan yang berwenang untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana.
10. Pekerjaan las
Kontraktor yang melakukan pengelasan pada dasarnya harus memperhatikan sifat
mampu las (weldability) material baja dengan berdasarkan 3 aspek pokok berikut ;
a. Sifat-sifat kimia, metalurgi dan fisik material.
b. Keamanan hasil las sesuai tujuan desain konstruksi.
c. Cara produksi sehubungan metode pengelasan yang dipakai. Semua pekerjaan
yang berhubungan dengan las harus memenuhi standard JIS, AWS atau DIN.
11. Penyambungan las
a. Penyambungan las digunakan untuk pembuatan profil, sambungan buhul, atau
bagian-bagian yang dihubungkan ke struktur utama, assembling struktur utama
dan lain-lain yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Pada dasarnya metode pengelasan yang dipakai adalah las listrik (arc welding).
Untuk profil-profil buatan harus dipakai metode las tandem (submerged arc
welding), kecuali bila penggunaan las tandem tidak mungkin dikerjakan.
c. Batang elektroda yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan sbb:
1. Kekuatan tarik minimum las 5000 kg/cm² dan tegangan lelehnya 4200 kg/cm²
pada temperatur ruangan.
2. Pada uji takik 47 Joule pada temperatur + 28º C mempunyai regangan 22 %
pada Lo = 5 do, pada uji takik 28 Joule tidak ada persyaratan.
Batang elektroda E43 02 AR7 DIN 1913 (stable
elektroda)
Nama
Singkatan untuk las listrik
Singkatan untuk kekuatan
tarik dan tegangan leleh
Singkatan untuk
tipe mantel
Kode las mantel
Nomor DIN
26
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
AR7 : - Dapat dipakai pada semua posisi kecuali pada posisi turun
Arus bolak-balik voltage minimum 70 volt dan batang elektroda pada kutub negatif.
12. Pada setiap pekerjaan sambungan las, Kontraktor harus membuat tabel yang berisi
informasi :
a. Bagian konstruksi yang disambung dan
dimensinya. b. Bentuk alur.
c. Posisi pengelasan.
d. Metode pengelasan.
e. Jenis arus, kutub elektroda dan voltage.
f. Jenis barang elektroda.
g. Metoda kontrol kualitas hasil las.
h. Urutan pengelasan.
i. Personil-personil yang
mengerjakan.
13. Tenaga ahli
Tenaga yang melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai sertifikat keahlian yang
dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemerintah atau yang sederajat dan yang telah
terbukti keahliannya.
Susunan tenaga ahli las harus meliputi :
a. Expert Teknis Las.
b. Teknisi las
c. Mandor las
d. Tukang las
14. Instalasi
Kontraktor harus mempunyai instalasi yang memenuhi syarat untuk pekerjaan las
diantaranya :
a. Bengkel beratap dengan miliu kering untuk penyimpanan barang-barang
elektroda.
b. Alat-alat perangkai dan tranport.
c. Mesin-mesin dan alat kerja
d. Mesin-mesin las, mesin-mesin potong
e. Preparat untuk mengelas dan memotong
f. Instalasi untuk hasil uji las
15. Tebal las
Tebal las sudut yang tertera pada gambar adalah tebal efektif, bukan ukuran kaki las
jika tidak disyaratkan lain dalam gambar bestek, tebal sammbungan las harus
diambil sebagai berikut:
a. Tebal minimum ≥ 3 mm Dipilih yang
terbesar b. ≥ √ (t max) min 0.5 mm
c. Tebal maksimum 0,7 t min
d. t = tebal material yang
dilas
25
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pada las tumpul, pengelasan harus menghasilkan las dengan penetrasi penuh,
sehingga mempunyai kekuatan paling tidak sama dengan elemen yang disambung.
16. Persiapan
Alur pada material yang akan dilas harus bebas dari kotoran, air, karat, cat, dan nat-
nat lain yang dapt mengurangi mutu las.
17. Kontrol mutu hasil pengelasan
a. Secara visual hasil pengelasan harus bebas dari pori-pori, retak, takikan dan
mempunyai bentuk gelombang (bead) yang baik.
b. Pada tempat-tempat yang diragukan untuk hasil lasnya, harus diadakan uji mutu
dengan ultrasonic atau sinar rontgen.
c. Mutu hasil pengelasan harus sesuai standart. Misal bila digunakan standart DIN
8563 bagian 3, minimum termasuk kelas BS untuk las tumpuk, dan BK untuk kelas
sudut.
18. Mendirikan struktur baja (Erection)
a. Kontraktor harus mengajukan uraian lengkap mengenai metode erection, jadwal
pekerjaan kepada Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan.
b. Erection harus dilakukan oleh crew yang ahli dan berpengalaman serta
menggunakan crane-crane yang memadai bila diperlukan.
c. Seluruh pekerjaan mendirikan baja harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
akibat dari pelaksanaan tersebut tidak terjadi tegangan yang melebihi ketentuan
pada tiap elemennya.
d. Kontraktor boleh membuat patokan–patokan garis ketinggian dari konstruksi
yang akan didirikan, mendirikan perancah–perancah sementara dan cara-cara
pembebanan tertentu pada struktur asalkan tidak melewati tegangan kerja baja
yang diijinkan.
e. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya dalam merencanakan prosedur
pelaksanaan termasuk termasuk pemasangan batang-batang penguat sementara
dan lain-lain, untuk menjaminbahwa struktur tetap aman karena angin atau
beban-beban yang ada selama pelaksanaan pendirian.
f. Pemakaian baut-baut montage selama pelaksanaan harus seefisien mungkin dan
cukup untuk membuat struktur terpasang erat satu sama lain.
g. Kontraktor harus memenuhi segala petunjuk Konsultan Konsultan Perencanayang
berhubungan dengan pelaksanaan / pendirian segala bagian struktur.
h. Bila pekerjaan montage telah selesai dan disetujui oleh Konsultan Konsultan
Perencana, seluruh batang-batang penguat sementara dan hubungan-
hubungannya harus dilepaskan, lubang-lubang pada batang baja karena baut-
baut montage dan cat yang rusak karena pekerjaan sementara harus diperbaiki
kembali.
i. Dalam pelaksanaan pendirian tidak diijinkan menggunakan palu besi untuk
memukul elemen-elemen baja kecuali seijijn Konsultan Perencana.
j. Sebaiknya dipakai pemukul kayu bila memang harus digunakan.
k. Bila ada pengelasan diatas boleh dilaksanakan setelah struktur dengan
perencahnya lurus dan menurut bentuk yang didinginkan dan sebelumnya harus
mendapat persetujuan Konsultan Perencana.
26
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
27
27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (Nusantara,
Gresik, Tiga Roda atau produk daerah setempat yang mempunyai kualitas standar
konstruksi).
Adukan harus dibuat dalam alat tempat mencampur, diatas permukaan yang
keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas adukan yang sudah mulai mengeras
tidak boleh digunakan kembali.
d. Beton Non Struktural
Beton Non Struktural dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu : kolom
praktis dan ringbalk praktis atau balok latai.
Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (kolom praktis, ringbalk praktis)
adalah 1 pc : 2 pasir : 3
kerikil.
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu merek
untuk seluruh pekerjaan). Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan
zat-zat organik lainnya. Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan ukuran 1 - 2
cm, bebas dari kotoran. Baja tulangan menurut ketentuan PBI 1971.
1.2 PELAKSANAAN
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan
menurut masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
a. kolom praktis dan ringbalk
Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : kolom praktis 11 x 11 cm
atau 10 x 10 untuk bata ringan, ringbalk praktis 10 x 15 dan balok latai 10 x 15
cm. Kolom praktis dan ringbalk diplester sekaligus dengan dinding bata sehingga
mencapai tebal 15 cm dan 11 cm untuk bata ringan. Bekisting terbuat dari kayu
terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm yang rata dan
berkualitas papan baik.
Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus rapat
sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh dibongkar setelah
beton mengalami proses pengerasan.
Kecuali ditentukan lain pemasangan balok latai dipasang tepat diatas kusen pintu
maupun jendela.
rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan permukaan yang
halus dan rata, maka permukaan tersebut harus diplester hingga
menghasilkan permukaan seperti yang dimaksud di dalam gambar rancangan
pelaksanaan. Permukaan yang akan diplester harus disiapkan dulu
dengan pekerjaan pendahuluan dengan urutan sebagai berikut :
- Permukaan dibuat kasar dengan betel/pahat beton
- Dibasahi dengan air
- Disapu air semen (Pc) atau bonding egent
Ketebalan plesteran adalah rata-rata 15 mm – 5 mm
Untuk beton bertemu dengan dinding, plesteran harus dilapisi kawat wiremesh
minimal 30 cm sepanjang pertemuan, khususnya apabila permukaan dinding rata
dengan permukaan.
29
29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
b. Cat Dasar.
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara :
- Water-based sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum dan
panel kalsium silikat.
- Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan besi/baja.
c. Undercoat.
Undercoat digunakan untuk permukaan bidang baru yang belum pernah dicat
sebelumnya.
d. Cat Akhir.
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- Emulsion untuk permukaan interior plesteran, beton.
- Emulsion khusus untuk permukaan besi/baja.
3. PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.
1. Umum.
- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda
sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan
dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan
permukaan dan pengecatan dimulai.
- Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam
bidang tersebut.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan
permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus
dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih
yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala diatas 38oC.
- Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan
tersebut tidak jauh diatas permukaan cat yang baru dan basah.
2. Permukaan Pelesteran dan Beton.
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya
selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua
pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong dengan tepi-
tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya
bersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur,
lemak, minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan
adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran
dibasahi secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan
genangan air. Hal ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam
30
30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan
dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan.
- Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan kuas atau
disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan
semprotan.
d. Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas.
Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas
harus dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.
e. Pengerjaan melamin
Permukaan kayu yang dipertahankan corak naturalnya seperti yang dijelaskan
dalam gambar atau keterangan lainnya (daun pintu, Clading Teakwood, Nurse
station, wall panel, dll sesuai gambar rencana) dimelamin dengan bahan dari
produk yang baik.
Pekerjaan harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan berpengalaman.
Bagian yang akan dimelamin harus benar-benar bersih dan kering. Bagian
yang retak harus ditutup dulu dengan dempul yang khusus untuk melamin.
Sebelum pengecatan dimulai kayu harus digosok dulu dengan batu kambang
sampai rata kemudian dihaluskan dengan ampelas.
Pengecatan dilakukan setelah permukaan kayu benar-benar telah bersih dan
kering. Tingkat lapisan melamin yang dikehendaki adalah dof.
f. Pekerjaan Epoxy untuk Pengecatan Dinding
Sebelum dilakukan pekerjaan finishing dinding dengan cat Epoxy prosedur dan
persiapan yang harus dilakukan adalah permukaan dinding. Untuk
mendapatkan permukaan yang benar-benar rata permukaan dinding harus
dempul yang khusus untuk epoxy. Pekerjaan ini harus dilakukan berulangkali
untuk mendapatkan permukaan yang benar-benar rata dan mendapatkan
persetujuan konsultan pengawas. Setelah permukaan benar-benar rata dan
kering barulah pekerjaan pelapisan dengan Epoxy bisa dimulai setelah
mendapatkan persetujuan pengawas. Pengecatan dilakukan sesuai prosedur
produk yang dipakai sampai memperoleh ketebalan 200 mikron.
Pertemuan
plafon dengan dinding harus melengkung dengan R. Minimal 10 cm dan
permukaan tidak boleh ada celah atau pemutusan permukaan. Pelaksanaan
pekerjaan ini harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman dan yang telah
direkomendasi oleh pabrik.
34
34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
3. Pelaksanaan
a. Jarak pemasanganan rangka harus disesuaikan dengan gambar rencana dan
atas persetujuan direksi dan konsultan pengawas.
b. Pemasangan penutup atap spandek harus diperhatikan baik jarak ataupun
tingkat kelurusanya dengan baik.