Anda di halaman 1dari 88

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

STANDAR DOKUMEN PENGADAAN TEKNIS

A. URAIAN UMUM 1. Uraian Umum


PEKERJAAN Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor/Pemborong
harus mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada
ketentuan-ketentuan yang tertulis pada Gambar Kerja dan
Dokumen Pengadaan ini beserta lampirannya.
a. Kontraktor/Pemborong diwajibkan melapor kepada
Konsultan Pengawas setiap akan melakukan kegiatan
pekerjaan di lapangan.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan-kelainan
antara Gambar Kerja dan Dokumen Pengadaan Teknis serta
kesesuaiannya di lapangan antara gambar arsitek dan
struktur, gambar arsitek dan struktur dengan detail,
perbedaan gambar dengan SDP, dan perbedaan BQ dengan
gambar, maka Kontraktor/Pemborong diharuskan melapor
kepada Konsultan Pengawas untuk segera mendapatkan
keputusan dalam waktu paling lama 1 x 24 jam sejak
diinformasikan secara tertulis dan dibuatkan berita acara
oleh Konsultan Pengawas yang ditandatangani oleh
Konsultan Pengawas, Tim Teknis dan diketahui oleh
Konsultan Perencana. Kontraktor/Pemborong tidak
dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan tersebut. Akibat
dari kelalaian Kontraktor/Pemborong dalam hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pemborong
c. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada
Kontraktor/Pemborong selama waktu pelaksanaan pekerjaan
dalam keadaan seperti pada saat penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan dianggap bahwa Kontraktor/Pemborong
telah benar-benar mengetahui tentang:
- letak bangunan yang akan dikerjakan;
- batas persil/lahan maupun kondisi pada saat itu;
- keadaan permukaan tanah/kontur tanah eksisting.
d. Kontraktor/Pemborong wajib menyediakan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) set lengkap Gambar Kerja dan Dokumen
Pengadaan di tempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
dipergunakan setiap saat oleh Konsultan Pengawas.
e. Kontraktor/Pemborong diharuskan membuat gambar Shop
Drawing untuk setiap bagian pekerjaan yang akan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

dilaksanakan yang disetujui Konsultan Pengawas dan


Konsultan Perencana.
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Bangunan
Plaza Kuliner dengan lingkup sebagai berikut :
I. KIOS KULINER KHUSUS
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan tanah
c. Pekerjaan pondasi
d. Pekerjaan beton
e. Pekerjaan besi & aluminium
f. Pekerjaan pasangan dinding
g. Pekerjaan pelesteran
h. Pekerjaan penutup lantai dan penutup dinding
i. Pekerjaan penutup atap
j. Pekerjaan pengecatan
k. Pekerjaan sanitasi dalam gedung
l. Pekerjaan elektrikal

3. Situasi Pekerjaan
a. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan
Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/
Perkotaan Desa Lendang Are. Secara lengkap jenis
pekerjaan tersebut dapat dilihat pada gambar, dokumen
pengadaan dan tercantum pada Bill Of Quantity (BQ).
b. Lokasi ini terletak di Desa Lendang Are Kecamatan
Kopang, Kabupaten Lombok Tengah.
c. Waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk pekerjaan ini
selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
d. Pada saat Aanwizjing lapangan lokasi akan ditunjukkan
pekerjaan yang akan dilaksanakan, Kontraktor wajib meneliti
situasi Tapak, terutama keadaan tanah, sifat dan luasnya
pekerjaan, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawaran. untuk itu setiap rekanan diharuskan meneliti
dengan seksama setiap detail bangunan rencana.
e. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi
yang ada (existing) di Tapak yang meliputi antara lain:
pepohonan, saluran drainase, pipa, kabel di bawah tanah

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

dan lain sebagainya yang dapat mengganggu kelancaran


pelaksanaan pekerjaan.
f. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan
pembongkaran ataupun pemindahan hal-hal tersebut di atas,
maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali, atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin tanpa
mengganggu system yang ada.
g. Di dalam kasus ini Kontraktor tidak dapat mengajukan
“klaim” biaya pekerjaan tambah, sebelum melakukan
pemindahan/pembongkaran segala sesuatu yang ada di
lapangan, Kontraktor diwajibkan melaporkan dahulu ke
Konsultan Pengawas/Direksi.
h. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim baik dari
segi waktu maupun biaya.
i. Lahan bangunan akan diserahkan kepada pemborong
dengan kondisi seperti pada saat Aanwizjing lapangan,
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk meneliti dan meninjau
lapangan adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak
rekanan.

4. Peraturan Teknis Bangunan yang Digunakan


Dalam melaksanakan pekerjaan, bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan
dan tambahannya:
1) Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
2) Perpres No.12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres No.
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaaan Bidang Pekerjaan Umum
4) Peraturan Umum dari Dinas Tenaga Kerja tentang
Keselamatan Kerja.
5) Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku.
6) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982.
7) SNI 03-1727-1989 - Tata Cara Perencanaan Pembebanan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Untuk Rumah dan Gedung.


8) SNI Nomor: 03 – 1726 – 2002. Tentang: Pedoman
Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung.
9) Peta Hazard Gempa 2010.
10) SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.
11) SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung.
12) SNI Nomor: 03 – 1734 – 1989. Tentang : Pedoman
Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk Rumah & Gedung.
13) SNI 15-2049-2004 - Semen Portland.
14) SNI 15-7064-2004 - Semen Portland Komposit (Portland
Composite Cement, PCC).
15) SNI Nomor: 03 – 2834 – 1992. Tentang : Tata cara
pembuatan rencana Campuran Beton Normal.
16) SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji
Kekuatan Beton.
17) SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan
Beton.
18) SNI 07-2052-2002. Tentang : Baja Tulangan Beton
19) SNI Nomor: 03 – 3527 – 1994. Tentang : Mutu kayu
bangunan
20) SNI Nomor: 03 – 0106 – 1987. Ubin lantai Keramik, Mutu
dan cara uji.
21) SNI Nomor: 03 – 2396 – 1991. Tentang : Tata cara dan
Perancangan penerangan alami siang hari untuk Rumah dan
Gedung.
22) SNI Nomor: 03 – 2407 – 1991. Tentang : Tata cara
pengecatan kayu untuk rumah dan gedung.
23) SNI Nomor: 03 – 2410 – 1994. Tentang : Tata cara
pengecatan dinding tembok dengan cat Emulsion.
24) Keputusan Menteri PU Nomor: 468/KPTS/1998 tanggal 1
Maret 1998 Tentang : Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada
Bangunan Umum dan Lingkungan.
25) SNI Nomor: 03 – 1736 – 1989. Tentang: Struktur bangunan
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah
dan gedung, Petunjuk perencanaan.
26) Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) Tahun

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

2000 dan ketentuan – ketentuan setempat.


27) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang penggunaan
Tenaga Kerja harian, Mingguan dan Bulanan/Borongan).
28) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
29) Peraturan Gubernur atau peraturan dan ketentuan lain
daerah yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Gedung
Pemerintah.
30) American Society of Testing Material (ASTM).

5. Kuasa Kontraktor di Lapangan


a. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor/Pemborong wajib
menunjuk seorang Kuasa. Kontraktor atau biasa disebut
‘Site Engineer’ yang cakap dan ahli untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa
penuh dari Kontraktor/Pemborong, berpendidikan minimal
Sarjana Muda Teknik Sipil/Arsitektur atau sederajat dengan
pengalaman minimum 5 (lima) tahun.
b. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa
Kontraktor/Pemborong lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
c. Kontraktor/Pemborong wajib memberitahu secara tertulis
kepada Pemimpin/Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas,
nama dan jabatan ‘Pelaksana’ untuk mendapat persetujuan.
d. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pemimpin/Ketua
Proyek dan Konsultan Pengawas bahwa ‘Pelaksana’
dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada
Kontraktor/Pemborong secara tertulis untuk mengganti
‘Pelaksana’.
e. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat
Pemberitahuan, Kontraktor/Pemborong harus sudah
menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru atau Kontraktor/Pemborong
sendiri (Penanggung Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan
memimpin pelaksanaan pekerjaan.

6. Konsultan Pengawas

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

a. Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus


dilaksanakan secara baik oleh Kontraktor, jika Kontraktor
keberatan menerima petunjuk/instruksi Konsultan Pengawas
tersebut, maka harus mengajukan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam.
b. Apabila dalam batas waktu tersebut di atas Kontraktor tidak
mengajukan keberatan maka dianggap telah menyetujui dan
menerima petunjuk Konsultan Pengawas untuk segera
dilaksanakan. Kontraktor diharuskan merekam atau dalam
kata lain mencatat setiap petunjuk/instruksi Konsultan
Pengawas dalam buku harian lapangan/pelaksanaan dan
memintakan tanda tangan atau persetujuan Konsultan
Pengawas.

7. Kebutuhan SDM/Pekerja (dan Persyaratan) dan Peralatan


(Umum dan Khusus)
Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang
ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk
melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan
pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya
pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.

Tenaga Kerja/Tenaga Ahli


Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan
berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Peralatan Bekerja
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat
pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang
benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Bahan-Bahan Bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup
untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat
pada waktunya.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Penyediaan Air dan Listrik Untuk Bekerja


a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh
Kontraktor/Pemborong dengan membuat sumur pompa
sementara di lokasi proyek atau di-supply dari luar.
b. Air harus bersih, bebas dari : bau, lumpur, minyak dan bahan
kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan
Pengawas/Direksi.
c. Kontraktor/Pemborong harus membuat bak penampung air
untuk bekerja yang senantiasa terisi penuh dengan
3
kapasitas minimum 3.5 m .
d. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor/Pemborong
dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat
selama masa pembangunan. Penggunaan Genset untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara apabila sambungan sementara PLN
tidak memungkinkan dan harus atas petunjuk Konsultan
Pengawas.

B. ADMINISTRASI 1. Standar Ukuran


a. Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar
Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi:
 As - as
 Luar - luar
 Dalam - dalam
 Luar - dalam.
b. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor/Pemborong
wajib melaporkan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas yang selanjutnya akan memberikan keputusan
ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
c. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung,
maka pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali
bila sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d. Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak
terduga akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan
disahkan secara tertulis.
e. Kontraktor/Pemborong tidak dibenarkan merubah atau
mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan


Pengawas/Direksi, dan segala akibat yang terjadi adalah
tanggung jawab Kontraktor/Pemborong baik dari segi biaya
maupun waktu.
f. Kontraktor/Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya
pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak boleh menambah
ukuran tanpa seijin Konsultan Pengawas. Setiap ada
perbedaan dengan ukuran-ukuran yang ada harus segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana untuk segera ditetapkan sebagaimana
mestinya.
g. Kontraktor/Pemborong diwajibkan senantiasa mencocokkan
ukuran satu dengan yang lain dalam setiap bagian pekerjaan
dan segera melapor kepada Konsultan Pengawas setiap
terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan
pembetulannya.
h. Kelalaian Kontraktor/Pemborong terhadap hal ini tidak dapat
diterima dan Konsultan Pengawas berhak untuk
membongkar pekerjaan dan memerintahkan untuk menepati
ukuran sesuai ketentuan.
i. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh
Kontraktor/Pemborong sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor/Pemborong .

2. Dokumen Gambar
Penjelasan Dokumen dan Gambar
a. Kontraktor/Pemborong wajib meneliti semua gambar dan
Dokumen termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
b. Bila gambar tidak sesuai dengan Dokumen dan atau tidak
ada, maka Kontraktor/Pemborong segera berkoordinasi
dengan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
serta Tim Teknis, sehingga keputusan yang diambil adalah
sepakatan antara pihak-pihak yang terkait.
c. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan
sehingga dalam pelaksanaan akan menimbulkan kesalahan,
Kontraktor/Pemborong wajib menanyakan kepada Konsultan
Pengawas dan atau Konsultan Perencana.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Perbedaan Gambar
a. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain
dalam satu disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai
skala yang lebih besar yang mengikat (berlaku).
b. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan
Sipil/Struktur, maka Kontraktor/Pemborong wajib
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas yang akan
memutuskannya setelah berkonsultasi dengan Konsultan
Perencana.
c. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak-telitian di dalam
pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu
mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal
terdapat ketidak-jelasan, kesimpang-siuran, perbedaan-
perbedaan dan ataupun ketidak-sesuaian dan keragu-
raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor/Pemborong
diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas secara
tertulis dan selanjutnya diadakan pertemuan dengan
Konsultan Pengawas/Direksi dan Konsultan Perencana,
untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan
dijadikan pegangan.
d. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh
Kontraktor/Pemborong untuk memperpanjang/meng “klaim”
biaya maupun waktu pelaksanaan.

Shop Drawing
a. Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di
lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor/Pemborong
berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan lapangan.
b. Kontraktor/Pemborong wajib membuat Shop Drawing untuk
detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar
Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh
Konsultan Pengawas.
c. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan
digambarkan semua data yang diperlukan termasuk
pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk,
cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus
sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

maupun di dalam Buku ini.


d. Kontraktor/Pemborong wajib mengajukan shop drawing
tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/Direksi.
e. Semua gambar yang dipersiapkan oleh
Kontraktor/Pemborong dan diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk diminta persetujuannya harus sesuai
dengan format standar dari proyek dan harus digambar pada
kertas kalkir yang dapat direproduksi.

Dokumen Terlaksana (As Built Drawing)


a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan
Kontraktor/Pemborong wajib menyusun Dokumen
Terlaksana yang terdiri dari:
1) gambar-gambar terlaksana (As Built Drawing);
2) persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan,
sebagaimana yang telah dilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah
Kontraktor/Pemborong untuk pekerjaan:
1) Pekerjaan Persiapan.
2) Supply bahan, perlengkapan/peralatan kerja.
c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari:
1) Dokumen pelaksanaan;
2) Gambar-gambar perubahan;
3) Perubahan persyaratan teknis;
4) Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa
cap sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi
bersaluran banyak, utilitas dan pekerjaan-pekerjaan lain
dengan sistem jaringan bersaluran banyak secara
operasional membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif,
dokumen terlaksana ini harus dilengkapi dengan daftar
pesawat/instalasi/peralatan/perlengkapan yang
mengidentifikasi lokasi dari masing-masing barang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas, Kontraktor/Pemborong harus membuat
dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Pemberi Tugas. Kontraktor/Pemborong tidak dibenarkan


membuat/menyimpan salinan ataupun copy dari dokumen
terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.

3. Gambar Kerja dan Penjelasan RKS


a. Bila gambar yang menyangkut spesifikasi teknis tidak sesuai
dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang
mengikat/berlaku adalah RKS.
b. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen,
lokasi seksi (bagian) dan detail gambar mungkin akan
dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja.
c. Kontraktor/Pemborong harus melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak
boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian
dalam gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan
spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter yang tidak
dijelaskan dalam gambar dan spesifikasi atau gambar kerja
yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi
atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas
dan disahkan secara tertulis.
d. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan
dengan penafsiran yang semestinya untuk memenuhi
ketentuan gambar dan spesifikasinya. Permukaan-
permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai
dengan garis, lapisan bagian dan ukuran yang tercantum
dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan
Pengawas.

Gambar Kerja
a. Gambar Kerja adalah gambar yang dibuat
Kontraktor/Pemborong (termasuk gambar perubahan) yang
sudah disyahkan oleh Konsultan Pengawas, Konsultan
Perencana dan Tim Teknis:
- pekerjaan belum dapat dimulai sebelum Gambar Kerja
mendapat persetujuan;
- persetujuan terhadap Gambar Kerja bukan berarti
menghilangkan tanggung jawab Kontraktor/Pemborong
terhadap pelaksanaan pekerjaan. Keterlambatan atas
proses pembuatan Shop Drawing ini tidak berarti

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Kontraktor/Pemborong mendapat perpanjangan waktu


pelaksanaan;
- shop drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga)
berikut aslinya dan semua biaya menjadi tanggung
jawab Kontraktor/Pemborong .
b. Perubahan Gambar Kerja hanya dapat dilakukan atas dasar
perintah tertulis Pemberi Tugas berdasar pertimbangan
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Tim Teknis
dengan ketentuan sebagai berikut:
- perubahan rancangan ini harus digambar oleh
Kontraktor/Pemborong sesuai dengan yang
diperintahkan Pemberi Tugas dengan memperlihatkan
perbedaan antara gambar pelaksanaan dan gambar
perubahan rencananya;
- Gambar Perubahan dibuat oleh Kontraktor/Pemborong
atas pengarahan Konsultan Perencana, kemudian
dilampirkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan
yang dibuat oleh Konsultan Pengawas.
c. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat
oleh Kontraktor/Pemborong bersama-sama dengan
Konsultan Pengawas dengan ketentuan sebagai berikut:
- Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada
akhir pekerjaan harus sesuai dengan hasil pekerjaan
terpasang;
- Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas , dan diserahkan dalam rangkap 3
(tiga) berikut hard copy-nya dengan biaya keseluruhan
ditanggung oleh Kontraktor/Pemborong .
d. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan
(Construction Drawings) belum cukup memberikan petunjuk
mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana,
Kontraktor/Pemborong wajib untuk mempersiapkan gambar
kerja yang secara terperinci akan memperlihatkan cara
pelaksanaan tersebut.
e. Format dari Gambar Kerja harus sesuai dengan petunjuk
yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.
f. Pengajuan Gambar Kerja tersebut paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum pemesanan bahan atau Pelaksanaan
pekerjaan dimulai.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Penggunaan Persyaratan Teknis


a. Persyaratan teknis ini disiapkan untuk menjadi pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan. Syarat seluruh bangunan-
bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai
kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, kecuali disebutkan
lain. Maka setiap pasal dalam persyaratan ini, disesuaikan
dengan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja. Keterangan-
keterangan tambahan tertulis dan perintah dari Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana ataupun Tim Teknis.
b. Standar-standar yang dipakai terutama adalah standar-
standar yang berlaku, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang standarnya belum dibuat dan diberlakukan di negara
ini, maka harus digunakan standar-standar internasional
yang berlaku atau setidak-tidaknya standar dari negara-
negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan
tersebut.

4. Nota Desain
Nota desain sebagai pertanggung jawaban Perencana jika terjadi
permasalahan teknis (terlampir).

5. Jadwal Pelaksanaan dan Metode/Rencana dan Persyaratan


Kerja Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat
Perintah Kerja (SPK) oleh kedua belah pihak,
Kontraktor/Pemborong harus menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas sebuah “Network Planning” dan “Time
Schedule” mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan
serta kaitan/hubungan antara seluruh kegiatan-kegiatan
tesebut.
b. Kegiatan Kontraktor/Pemborong untuk/selama masa
pengadaan /pembelian serta waktu pengiriman
/pengangkutan dari:
1) bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun
pekerjaan persiapan/pembantu;
2) peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan;
c. kegiatan Kontraktor/Pemborong untuk/selama waktu
fabrikasi, pemasangan dan pembangunan;

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

d. pembuatan gambar-gambar kerja;


e. permintaaan persetujuan material atau bahan serta Gambar
Kerja maupun Rencana Kerja;
f. harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut;
g. jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut;
h. Konsultan Pengawas akan memeriksa rencana kerja
Kontraktor/Pemborong dan memberikan tanggapan dalam
waktu 1 (satu) minggu;
i. Kontraktor/Pemborong harus memasukkan kembali
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja kepada
Konsultan Pengawas dan meminta diadakannya
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling
lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya pelaksanaan;
j. Kontraktor/Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu
pelaksanaan pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari
Konsultan Pengawas atas rencana kerja ini;
k. Jadwal Pelaksanaan;
l. Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah
Kontraktor/Pemborong dinyatakan sebagai pemenang
lelang, atau dengan lain cara ditunjuk oleh Pemberi Tugas
sebagai pelaksana pembangunan, Kontraktor/Pemborong
harus segera membuat:
1) Site development statement and traffic management
layout;
2) Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci
yang digambarkan secara Diagram Balok (Bar Chart)
dan S-Curve;
3) Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja;
4) Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan;
5) Jadwal Pengadaan Alat.
Bagan/diagram tersebut di atas harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas sebagai
dasar/pedoman Kontraktor/Pemborong dalam melaksanakan
pekerjaanya dan Kontraktor/Pemborong wajib mematuhi dan
menepatinya.
Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan Tim


Teknis.

6. Asuransi Pekerjaan, Bangunan dan Pekerja


Ketentuan asuransi pembangunan bangunan gedung negara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kontraktor harus mengadakan usaha untuk menjamin
keselamatan, kesehatan dan keamanan para pekerja sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan memenuhi peratuaran
tentang Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK).
Apabila Kontraktor tidak memenuhi kebutuhan tersebut, maka
Pejabat Pembuat Komitmen akan melaksanakan sendiri
kewajiban Kontraktor tersebut dengan ditanggung penuh oleh
Kontraktor dan pembiayaan atas biaya tersebut dapat
dipotongkan dan tagihan/pembayaran yang terjadi hak
Kontraktor.

7. Keamanan, Jaminan dan Dokumen K3 (Analisis Risiko dan


Penanganan Kejadian)
a. Untuk keamanan Kontraktor/Pemborong diwajibkan
melakukan penjagaan, tidak hanya terhadap pekerjaannya,
tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan
bangunan-bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon, dan
taman-taman yang telah ada.
b. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyelamatkan
bangunan yang telah ada, apabila kerusakan terjadi pada
bangunan yang telah ada akibat pekerjaan ini, maka
Kontraktor/Pemborong berkewajiban untuk
memperbaiki/membetulkan sebagaimana mestinya.
c. Kontraktor/Pemborong harus menyediakan penerangan
yang cukup di lapangan, terutama pada waktu lembur, jika
Kontraktor/Pemborong menggunakan aliran listrik dari
bangunan/komplek, diwajibkan bagi Kontraktor/Pemborong
untuk memasang meter sendiri untuk menetapkan sewa
listrik yang dipakai.
d. Kontraktor/Pemborong harus berusaha menanggulangi
kotoran-kotoran debu agar tidak mengganggu kebersihan
dan keindahan bangunan-bangunan yang sudah ada.
e. Kontraktor/Pemborong harus menyediakan rambu-rambu

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

proyek untuk menjamin keselamatan kerja dalam masa


Konstruksi, rambu-rambu tersebut dibuat dari bahan yang
kuat sehingga bertahan sampai dengan berakhirnya masa
konstruksi. Biaya dari rambu-rambu tersebut termasuk dalam
penawaran.
f. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan untuk pembangunan pekerjaan sementara sesuai
dengan ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap
ketentraman penduduk atau jalan-jalan yang harus
digunakan baik jalan perorangan atau umum, milik pemberi
tugas atau milik pihak lain. Kontraktor/Pemborong harus
membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi
sehubungan dengan hal tersebut di atas.
g. Kontraktor/Pemborong harus bertanggung jawab atas
kerusakan-kerusakan yang berada di sekitar lokasi proyek
dan pada jalan raya atau jembatan yang menghubungkan
proyek sebagai akibat dari lalu lintas peralatan maupun
kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut bahan
bahan/material guna keperluan proyek.
h. Apabila Kontraktor/Pemborong memindahkan alat-alat
pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-unit alat berat
lainnya dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau
jembatan yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan
seandainya Kontraktor/Pemborong akan membuat
perkuatan-perkuatan di atasnya, maka hal tersebut harus
diberitahukan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas dan
Instansi yang berwenang. Biaya untuk perkuatan tersebut
menjadi tanggungan Kontraktor/Pemborong.

8. Persyaratan dan Pemeriksaan Bahan dan Komponen Jadi


a. Bila dalam Dokumen ini disebutkan nama dan pabrik
pembuat bahan/material, maka hal ini dimaksudkan
menunjukan standar minimal mutu/kualitas bahan yang
digunakan dalam pekerjaan.
b. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus
disampaikan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan. Waktu penyampaian contoh bahan harus
sedemikian rupa sehingga Konsultan Pengawas dapat

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

menilainya.
c. Contoh bahan/material yang akan digunakan harus diadakan
atas tanggungan Kontraktor/Pemborong, setelah disetujui
oleh Konsultan Pengawas maka bahan/material tersebut
harus ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan
nantinya.
d. Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh
Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila
ternyata bahan/material yang dipakai tidak sesuai dengan
contoh.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor/Pemborong
harus menyertakan biaya untuk pengujian berbagai
bahan/material. Tanpa mengingat jumlah tersebut,
Kontraktor/Pemborong tetap bertanggung jawab pula atas
biaya pengujian bahan/material yang tidak memenuhi syarat
atas perintah Konsultan Pengawas.
f. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang
tercantum dalam Dokumen ini atau melalui contoh yang
telah diberikan ternyata dalam pengadaannya tidak
mencukupi dalam jumlahnya (persediaan terbatas) maka
penggantian bahan/material hanya dapat diberikan dengan
ijin dari Konsultan Pengawas.
g. Apabila Kontraktor/Pemborong dalam penggunaan
bahan/material tidak sesuai dengan ketentuan tanpa
persetujuan Konsultan Pengawas maka Konsultan
Pengawas berhak untuk meminta mengganti/membongkar
bagian pekerjaan yang menggunakan bahan/material
tersebut untuk diganti dengan yang sesuai ketentuan kecuali
terdapat alasan tertentu yang diketahui dan disetujui
Konsultan Pengawas.
h. Bahan/Material yang dikirim tidak sesuai spesifikasi harus
dikeluarkan dari lokasi proyek paling lambat 2 x 24 jam.
i. Semua kejadian dari point (a) Sampai dengan (h). Dibuat
Berita Acara dan ditandatangani oleh Kontraktor/Pemborong,
Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
Pemeriksaan dan Pengujian
a. Dalam kaitannya dengan harga penawaran,
Kontraktor/Pemborong harus sudah memperhitungkan dan
memasukkan segala keperluan biaya-biaya pemeriksaan,

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

pengujian dan lain-lain.


b. Apabila pekerjaan yang sudah terpasang diperlukan
pemeriksaan pengujian mutu, maka Kontraktor/Pemborong
wajib melaksanakan pemeriksaan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas atas biaya Kontraktor/Pemborong sendiri.
c. Kontraktor/Pemborong harus menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas dalam rangkap 3 (tiga) mengenai
pelaporan hasil pengujian atau pengetesan, diantaranya
sebagai berikut:
1) hasil pengetesan bahan beton dan rancangan campuran
beton;
2) hasil pengetesan hasil uji laboratorium mengenai kuat
tekan beton;
3) hasil pengetesan dimensi kuat leleh dan kuat tarik baja
tulangan;
4) hasil pengetesan tanah untuk urugan;
5) hasil pengetesan mesin atau peralatan;
6) semua pengetesan dan pengukuran yang akan
dilaksanakan harus disaksikan oleh Konsultan
Pengawas dan dibuat Berita Acara.
d. Pemeriksaan Rutin dan Khusus
Pemeriksaan rutin atau khusus dalam masa pemeliharaan
harus dilaksanakan oleh Kontraktor/Pemborong secara
periodik dan tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.

Bahan dan Contoh Bahan


a. Sebelum mendatangkan bahan-bahan di lapangan
Kontraktor/Pemborong terlebih dahulu mengajukan 3 (tiga)
contoh bahan/brosur kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuan Pengguna Jasa yang akan
disesuaikan dengan syarat-syarat teknis.
b. Contoh bahan-bahan yang telah disetujui harus selalu ada di
lapangan dalam kantor sementara Konsultan Pengawas.
Semua bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai
dengan contoh bahan-bahan yang disetujui, harus segera
dikeluarkan dari lapangan atas biaya Kontraktor/Pemborong
dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
c. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

bahan lebih lanjut, karena keragu-raguan maka Konsultan


Pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut ke
Laboratorium Konstruksi/Bahan Bangunan yang ditunjuk
oleh pengguna Jasa dengan disesuaikan kebutuhan
pekerjaan.
d. Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada
Kontraktor/Pemborong untuk
mengadakan/melengkapi/menambah jumlah peralatan bila
dirasa peralatan yang tersedia kurang memadai dalam
usaha mencapai target prestasi.
e. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh tidak adanya
atau kekurangan peralatan menjadi tanggung jawab
Kontraktor/Pemborong.
f. Semua biaya pengadaan dan pemeliharaan peralatan
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pemborong dan
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak.
g. Jaminan Kualitas
 Kontraktor/Pemborong menjamin pada Pemberi Tugas
dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor/Pemborong
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta
sesuai dengan Dokumen Kontrak.
 Apabila diminta, Kontraktor/Pemborong sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada
butir pertama.
 Semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor/Pemborong sepenuhnya, sampai mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
h. Nama Pabrik/Merk yang Ditentukan
 Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan beberapa
nama pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen,
maka Kontraktor/Pemborong menawarkan dan
memasang sesuai dengan urutan nama merk yang telah
disebutkan. Tidak ada alasan bagi
Kontraktor/Pemborong pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat di pasaran, kecuali

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Kontraktor/Pemborong dapat menyertakan bukti tertulis


dari pabrik/merk bahan/komponen mengenai hal
tersebut.
 Untuk barang-barang yang harus diimpor, setelah
ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor/Pemborong
harus sesegera mungkin memesan pada
agen/distributornya di Indonesia.
 Apabila Kontraktor/Pemborong telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk
tersebut tidak/sukar diperoleh, yang dibuktikan oleh surat
dari distributor/supplier, maka Kontraktor/Pemborong
mengajukan alternatif merk lain dengan spesifikasi
minimum yang sama ke Konsultan Pengawas untuk
diberi persetujuan. Setelah 1 (satu) bulan penunjukkan
pemenang, Kontraktor/Pemborong harus memberikan
kepada Pemberi Tugas fotokopi dari pemesanan
material yang diimpor pada agen/distributor resmi, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (import order) yang dilampiri jadwal kedatangan
di lokasi proyek (on the site).

9. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan


Ijin Memasuki Tempat Kerja
a. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan
Kontraktor/Pemborong, tetapi karena bahan/material
ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendiri
ditolak oleh Konsultan Pengawas/Direksi, harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
Kontraktor/Pemborong dalam waktu yang ditetapkan oleh
Konsultan Pengawas/Direksi.
b. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak
terlihat sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas, dan Kontraktor/Pemborong harus memberikan
kesempatan sepenuhnya kepada Petugas/Ahli dari
Konsultan Pengawas untuk memeriksa dan mengukur
pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
c. Kontraktor/Pemborong harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap atau
diperkirakan akan siap diperiksa dan Konsultan Pengawas

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

tidak boleh menunda waktu pemeriksaan, kecuali apabila


Konsultan Pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada
Kontraktor/Pemborong apa yang harus dilakukan.
d. Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x
24 jam (dihitung dari waktu diterimanya Surat Permohonan
Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/hari raya) tidak
dipenuhi/ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka
Kontraktor/Pemborong dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
e. Bila Kontraktor/Pemborong melalaikan perintah, Konsultan
Pengawas/Direksi berhak menyuruh membongkar bagian
pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
f. Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali
menjadi tanggungan Kontraktor/Pemborong, tidak dapat di-
klaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk
perpanjangan waktu pelaksanaan.

Kemajuan Pekerjaan
a. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang
harus disediakan oleh Kontraktor/Pemborong demikian pula
metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan
sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan
Pengawas.
b. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan
pada suatu waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas
telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu
yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang,
maka Konsultan Pengawas harus memberikan petunjuk
secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna
melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

Perintah untuk Pelaksanaan


Bila Kontraktor/Pemborong atau petugas lapangannya tidak
berada di tempat kerja dimana Konsultan Pengawas bermaksud
untuk memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau
perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas
pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Kontraktor/Pemborong untuk menangani pekerjaan itu.

Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus
dikerjakan sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam
spesifikasi dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian
lainnya.

Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan


tahap pertama:
a. semua bangunan sementara harus dibongkar dan
dibersihkan bekas-bekasnya;
b. tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih,
utuh, tanpa cacat;
c. Kontraktor/Pemborong harus membersihkan dan membuang
sisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekas kerja dan
barang lain yang tidak berguna akibat pekerjaan;
d. Konsultan Pengawas bersama Kontraktor/Pemborong wajib
melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil
Pekerjaan Pertama atas dasar permintaan check list tertulis
dari Kontraktor/Pemborong;
e. hasil check list dituangkan dalam Berita Acara;
f. Kontraktor/Pemborong menyerahkan gambar As Built
Drawing, jaminan anti rayap, jaminan waterproofing, IMB,
ritribusi galian C, Jamsostek dan dokumen lain yang
dianggap penting.

Pada akhir masa pemeliharaan menjelang Penyerahan


Pekerjaan Tahap kedua :
a. semua pekerjaan yang rusak akibat dari ketidak sempurnaan
pekerjaan telah di perbaiki;
b. Konsultan Pengawas bersama Kontraktor/Pemborong wajib
melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil
Pekerjaan Kedua atas dasar permintaan tertulis dari
Kontraktor/Pemborong;
c. hasil check list dituangkan dalam Berita Acara.

10. Pekerjaan Tambah dan Kurang


a. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan,

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

penambahan dan pengurangan pekerjaan disesuaikan


dengan Dokumen Kontrak.
b. Setelah pekerjaan selesai dan diserah-terimakan,
Kontraktor/Pemborong berkewajiban membuat gambar-
gambar yang memuat seluruh perubahan, dan sesuai
dengan kenyataan yang telah dikerjakan/dibangun oleh
Kontraktor/Pemborong (As Built Drawing). Biaya untuk
penggambaran “As Built Drawing”, sepenuhnya menjadi
tanggungan Kontraktor/Pemborong.

11. Prosedur Operasional Bangunan, Metode Perawatan dan


Pemeliharaan Bangunan
Meliputi aktivitas pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan dan
perawatan untuk seluruh komponen bangunan gedung.
Lingkup Pemeliharaan Bangunan Gedung
Pekerjaan permeliharaan meliputi jenis pembersihan, perapihan,
pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian bahan
atau perlengkapan bangunan gedung, dan kegiatan sejenis
lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan
bangunan gedung.

Arsitektural
1) Memelihara secara baik dan teratur jalan keluar sebagai
sarana penyelamat (egress) bagi pemilik dan pengguna
bangunan.
2) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur tampak luar
bangunan sehingga tetap rapih dan bersih.
3) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur dalam
ruang serta perlengkapannya.
4) Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan yang
memadai dan berfungsi secara baik, berupa
perlengkapan/peralatan tetap dan/atau alat bantu kerja
(tools).
5) Melakukan cara pemeliharaan ornamen arsitektural dan
dekorasi yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian
dan/atau kompetensi di bidangnya.

Struktural
1) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur struktur

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 23
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

bangunan gedung dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban,


dan pembebanan di luar batas kemampuan struktur, serta
pencemaran lainnya.
2) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pelindung
struktur.
3) Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian dari
perawatan preventif (preventive maintenance).
4) Mencegah dilakukan perubahan dan/atau penambahan
fungsi kegiatan yang menyebabkan meningkatnya beban
yang berkerja pada bangunan gedung, di luar batas beban
yang direncanakan.
5) Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur yang
benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau
kompetensi di bidangnya
6) Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai dengan
penggunaan yang direncanakan.

Tata Ruang Luar


1) Memelihara secara baik dan teratur kondisi dan permukaan
tanah dan/atau halaman luar bangunan gedung.
2) Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pertamanan
di luar dan di dalam bangunan gedung, seperti vegetasi
(landscape), bidang perkerasan (hardscape), perlengkapan
ruang luar (landscape furniture), saluran pembuangan, pagar
dan pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta pos/gardu
jaga.
3) Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung, pekarangan
dan lingkungannya.
4) Melakukan cara pemeliharaan taman yang benar oleh
petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di
bidangnya.

12. Pelaporan dan Dokumen


Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
1) Kontraktor/Pemborong beserta Konsultan Pengawas wajib
membuat laporan Harian, laporan Mingguan, dan laporan
Bulanan yang memberikan gambaran mengenai:
 kegiatan fisik;
 catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 24
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

disampaikan secara lisan maupun tertulis;


 jumlah material masuk/ditolak;
 jumlah tenaga kerja dan keahliannya;
 keadaan cuaca;
 pekerjaan tambah apabila ada;.
 prestasi rencana dan yang terpasang;
 hambatan-hambatan selama pelaksanaan;
 foto-foto progress pekerjaan fisik.
2) Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian
dan setelah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas harus
diserahkan kepada Tim Teknis untuk diketahui/disetujui.

13. Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Kualitas


a. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut
syarat-syarat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di
lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah
bagi semua petugas dan pekerja di lapangan.
b. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih
dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas
yang ada dibawah kekuasaan Kontraktor.
c. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan
WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja.
d. Tidak diperkenankan, membuat penginapan di dalam
lapangan pekerjaan untuk Pekerja, kecuali untuk penjaga
keamanan.
e. Kontraktor Pelaksana Wajib Menjaga Keselamatan seluruh
personil yang terlibat di dalamnya segala hal yang
menyangkut jaminan social dan keselamatan para pekerja
wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
14. Denda dan Ganti Rugi, Risiko dan Penyelesaian Perselisihan
Denda dan Ganti Rugi
a. Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas
o
keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 /oo (satu
per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk
setiap hari keterlambatan.
b. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna barang/jasa
atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 25
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan


tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi
sesuaj ketentuan dalam dokumen kontrak.
c. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur di
dalam dokumen kontrak.
d. Jika Pemborong setelah mendapat peringatan tertulis 2
(dua) kali berturut turut tidak mengindahkan kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak, maka
Pemberi Tugas dapat memutuskan hubungan kerja/kontrak
secara sepihak.

Resiko
a. Jika hasil pekerjaan Penyedia barang/jasa musnah/rusak
sebagian atau keseluruhan akibat kelalaian penyedia
barang/jasa sebelum diserahkan kepada Pengguna
barang/jasa, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul akibat
keadaan tersebut.
Jika hasil pekerjaan penyedia barang/jasa sebagian atau
seluruhnya musnah/rusak diluar kesalahan kedua belah
pihak akibat keadaan memaksa, maka segala kerugian yang
timbul akibat keadaan ini akan ditanggung oleh kedua belah
pihak.
b. Jika hasil pekerjaan penyedia barang/jasa sebagian atau
seluruhnya musnah/rusak disebabkan oleh suatu cacat cacat
tersembunyi dalam struktur atau disebabkan oleh retaknya
tanah, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab
selama 10 (sepuluh) tahun sejak pekerjaan diserah
terimakan untuk yang kedua kalinya.
c. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun pihak
lain berkaitan dengan pelaksanaan pekejaan ini sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab penyedia barang/jasa di
dalam maupun di luar pengadilan.
d. Bilamana selama penyedia barang/jasa melaksanakan
pekerjaan ini menimbulkan kerugian PIHAK KETIGA (orang
lain yang tidak ada sangkut pautnya dalam pekerjaan ini),
maka resiko tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 26
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Penyelesaian Perselisihan
a. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, pada
dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
b. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah, maka diselesalkan oleh suatu Panitia
Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, dibentuk dan
diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari:
 Seorang wakil dari pengguna barang/jasa sebagai
anggota
 Seorang wakil dari penyedia barang/jasa sebagai
anggota
 Seorang wakil dari pihak ke tiga sebagai ketua yang
disetujui oleh kedua belah pihak
c. Keputusan panitia pendamai ini mengikat kedua belah pihak.
Jika perselisihan sebagaimana dimaksud tidak dapat
diselesaikan, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan
Negeri Kabupaten Lombok Tengah di Praya.

MENERANGKAN:

C. PEKERJAAN a. Lingkup Pekerjaan


PERSIAPAN 1. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek memuat segala informasi proyek dari
mulai judul pekerjaan, nilai kontrak, nama prusahaan baik
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan Penyedia
Jasa Konstruksi, serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu.
Dan untuk tulisan informasi tersebut harus jelas dapat
terbaca.
Bahan-bahan lainnya yang diperlukan diantaranya: kayu,
multiplek, serta dudukan tiang papan nama. Ukuran 1.20 x
0.80 m dengan konstruksi tiang dari kayu ukuran 5/7 cm dan
papan tebal 2 cm atau multiplek 9 mm

2. Air dan Listrik Kerja


Air dan listrik kerja selama pelaksanaan pekerjaan jika
menggunakan milik pemberi pekerjaan maka harus dengan
seijin pemberi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
menyediakan perlengkapan untuk penyambungan instalasi

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 27
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

air maupun listrik.

3. Pagar Pengaman Proyek


Bila kondisi lapangan dibutuhkan maka Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan membuat pagar pengaman di
sekeliling site untuk menjaga keamanan dan ketenangan
kegiatan pelaksanaan.

4. Uji Material
Beberapa yang harus dilakukan uji material:
a) Pengujian beton
b) Pengujian besi
c) Pengujian baja

5. Direksi keet
a) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat
bangunan sementara guna kepentingan Penyedia Jasa
Konstruksi sendiri, yang lokasinya akan ditunjukkan oleh
Konsultan Pengawas.
b) Bentuk dan ukuran Kantor Proyek, Gudang dan Los
Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya, tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya
kebakaran, serta memperhatikan lokasi yang tersedia
sehingga tidak mengganggu kelancaran.
c) Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan
saja) menjadi milik Penyedia Jasa Konstruksi, dan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib membongkar serta
memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut
setelah mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas.
d) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk
menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan
baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang sesuai
dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan
persetujuan Konsultan Pengawas, sehingga akan
menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan
yang salah.
e) Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan
untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 28
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan


didalam site.

6. Pembersihan Lokasi Awal dan Akhir


a. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran,
pembuangan lapisan tanah permukaan, dan
pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan
puing-puing didalam daerah kerja, kecuali benda-benda
yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau
yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan Pasal-
pasal yang lain dari spesifikasi ini.
b. Pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/penjagaan
tumbuhan dan benda-benda yang ditentukan harus tetap
berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
c. Konsultan Pengawas akan menetapkan batas-batas
pekerjaan, dan menentukan semua pohon, semak,
tumbuhan dan benda-benda lain yang harus tetap
berada di tempatnya. Penyedia Jasa Kontruksi /
Pemborong harus menjaga semua jenis benda yang
telah ditentukan harus tetap di tempatnya.
d. Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua
pohon, tonggak, kayu lapuk, tunggul, akar, serpihan,
tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan
lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan berada
disana; harus dibersihkan dan atau dibongkar serta
dibuang bila perlu.
e. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus
dibuang dari daerah galian sampai kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm. di bawah elevasi lubang galian sesuai
Gambar Kerja.
f. Lubang-lubang akibat pembongkaran harus di-urug
dengan material yang memadai dan dipadatkan sampai
90 % dari kepadatan kering maksimum sesuai AASHTO
T 99.
7. Uitzet dan Bouwplank
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus memulai pekerjaan dari
garis - garis yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas
pengukuran - pengukuran yang dibuatnya.
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 29
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan semua


bahan peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru - juru
ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan
pengukuran dan pematokan untuk setiap pekerjaan yang
memerlukannya.
c. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memelihara
patok-patok serta tugu-tugu ukur utama selama masa
pembangunan.
d. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan
dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, lantai, letak batas-batas dengan alat-
alat yang sudah diterapkan kebenarannya.
e. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar
dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
dimintakan keputusannya dan dibuat Berita Acara.
f. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang
secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan
untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
g. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi, dengan
biaya sesuai kontrak.

Pemasangan Bouwplank
a. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari Kayu Borneo
dengan ukuran tebal 3 cm. dan lebar 15 cm., lurus dan
diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
b. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan
jarak satu sama lain adalah 1,50 m. tertancap di tanah
sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah.
c. Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m. dari as
fondasi terluar atau sesuai dengan keadaan setempat.
d. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan
antara satu dengan lainnya atau rata waterpass, kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.
e. Setelah selesai pemasangan papan bangunan,
Kontraktor/Pemborong harus melaporkan kepada

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 30
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.


f. Kontraktor/Pemborong harus menjaga dan memelihara
keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini
sampai tidak diperlukan lagi.

b. Peralatan Kerja
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
oleh Kontraktor, sebelum pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan
baik dan siap pakai.

c. Analisis Lingkungan (Polusi Udara, Kebisingan, Kemacetan,


dan lain-lain).
Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
memperhatikan lingkungan sekitar dengan mengendalikan dan
menekan dampak yang ditimbulakan selama pelaksanaan
pekerjaan. Pengendalian dampak lingkungan hidup harus
mengacu ketentuan-ketentuan Dokumen Lingkungan yang telah
disusun oleh Direksi dan disteujui oleh Dinas Lingkungan Hidup.

d. Metode, Persyaratan, dan Jadwal/Time Schedule


Pelaksanaan.
Setiap Kontraktor diwajibkan untuk membuat metode
pelaksanaan pada setiap bagian pekerjaan yang tercakup.

e. Kebutuhan SDM/Pekerja
Kebutuhan SDM/pekerja disesuaikan dengan jenis lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan.

f. Analisis K3 Pelaksanaan Pekerjaan


Kontraktor/Pemborong harus memperhatikan keselamatan saat
berlangsungnya pekerjaan, diantaranya menyediakan:
 Pemasangan rambu-rambu K3 (rambu peringatan, rambu
informasi, rambu anjuran, rambu khusus pemadaman api,
dan rambu larangan)
 APD (Alat Pelindung Diri), seperti:
1) Helm pelindung (standar ANSI Z89.1-1986)
2) Pelindung mata (standar ANSI Z87.1-2003)
3) Pelindung telinga
 Tutup telinga (standar EN352-1 Ear Muffs)

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 31
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

digunakan untuk tingkat kebisingan > 85 dB


 Sumbat telinga (standar ANSI S12.6-1997 Ear
Plugs)
4) Masker Pernafasan
5) Rompi
6) Sabuk Pengaman dan harness (standar EN361)
7) Sarung Tangan (SNI 06-0652-2005)
8) Sepatu (SNI 12-1848-2006)

D. PEKERJAAN PEKERJAAN STRUKTUR


STRUKTUR A. Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan galian dan urugan meliputi:
1) Urugan dan pemdatan peninggian/leveling lahan
2) Galian Pondasi Tapak (Batu Belah)
3) Urugan tanah kembali bekas galian
4) Urugan pasir bawah pondasi
5) Urugan pasir bawah lantai tebal = 100 mm
1) Urugan tanah peninggian peil lantai dipadatkan
2) Urugan tanah kembali bekas galian pondasi
dipadatkan
- Pekerjaan pagar depan dan Plat Deuker Pintu
Masuk/Keluar
 Galian pondasi batu kali
 Urug tanah kembali bekas galian pondasi
dipadatkan
- Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
memadai, bahan-bahan, tenaga kerja yang cukup
untuk menyelesaikan semua pekerjaan.
- Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan
semua pekerjaan yang membutuhkan galian dan atau
urugan kembali.
- Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak
memenuhi persyaratan ke suatu tempat pembuangan
yang telah ditentukan.
- Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari
suatu tempat galian.
- Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam
Spesifikasi Teknis ini.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 32
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

2. Standar/Rujukan
- American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO)
- American Society for Testing and Materials (ASTM)
- Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku.

3. Prosedur Umum
- Penggalian
1) Lebar galian harus dibuat cukup lebar sesuai
dengan gambar kerja untuk memberikan ruang
gerak dalam melaksanakan pekerjaan.
2) Setiap kali pekerjaan galian selesai, Penyedia Jasa
Konstruksi wajib melaporkannya kepada Konsultan
Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan
pekerjaan selanjutnya.
3) Semua lapisan keras atau permukaan keras
lainnya yang digali harus bebas dari bahan lepas,
bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas sebelum
menempatkan bahan urugan.
4) Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi
penggalian rencana, Penyedia Jasa Konstruksi
harus melakukan penggalian tambahan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas, sampai kedalaman
dimana daya dukung yang sesuai tercapai.
5) Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak
boleh diselesaikan sebelum pekerjaan berikutnya
siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air
permukaan lainnya tidak merusak permukaan
galian.
Untuk menggali tanah lunak, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memasang dinding penahan tanah
sementara untuk mencegah longsornya tanah ke
dalam lubang galian.
Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi galian
dari genangan air atau air hujan dengan
menyediakan saluran pengeringan sementara atau
pompa.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 33
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

6) Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan


dan kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi harus
diperbaiki sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
tanpa tambahan biaya dari owner/user.
Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja
dapat dilakukan dengan peralatan standar seperti
mi ni backhoe.
Bila ditemukan batu-batuan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberitahukannya kepada
Konsultan Pengawas yang akan mengambil
keputusan, sebelum penggalian dilanjutkan.
Sesudah setiap pekerjaan penggalian selesai,
Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahu
Konsultan Pengawas, dan pekerjaan dapat
dilanjutkan kembali setelah Konsultan Pengawas
menyetujui kedalaman penggalian dan sifat
lapisan tanah pada dasar penggalian tersebut.

- Urugan dan Timbunan


1) Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat
dimulai bila bahan urugan dan lokasi pengerjaan
urugan/timbunan telah disetujui Konsultan
Pengawas.
2) Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan melanjutkan
pekerjaan pengurugan sebelum pekerjaan terdahulu
disetujui Konsultan Pengawas.
3) Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan
timbunan dapat disimpan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi di tempat penumpukan pada lokasi yang
memudahkan pengangkutan selama pekerjaan
pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi
penumpukan harus disetujui Konsultan Pengawas.
4) Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat
dilakukan ketika umur beton minimal 14 hari, dan
ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari,
atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

- Pemadatan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 34
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

1) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan


peralatan pemadatan yang memadai untuk
memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk
pemadatan tanah kohesif digunakan stamper untuk
memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan
dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan.
2) Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan
harus dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan
yang disyaratkan.
3) Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang
tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan
dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.

4. Spesifikasi Bahan
- Pasir urug, sirtu, dan tanah urug. Khusus untuk tanah
urug tidak menggunakan tanah lempung.
- Bahan urugan harus bebas dari bahan organik,
gumpalan besar, kayu, bahan-bahan lain yang
mengganggu dan butiran batu lebih besar dari
100 mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa
agar pemadatan berjalan lancar.
- Bila menurut pendapat Konsultan Pengawas, suatu
bahan tidak dapat diperoleh, penggunaan batu-
batuan atau kerikil yang dicampur dengan tanah
dapat diijinkan, dalam hal ini, bahan yang lebih
besar dari 150 mm dan lebih kecil dari 50 mm tidak
diijinkan digunakan, dan persentase pasir harus
berjumlah cukup untuk mengisi celah dan
membentuk kepadatan tanah yang seragam dengan
nilai kepadatan yang sesuai.
- Semua bahan galian kecuali tanah tidak dijinkan
digunakan sebagai bahan urugan kecuali disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
- Bahan urugan yang disimpan di dekat tempat kerja
untuk waktu lebih dari 12 jam harus dilindungi dengan
lembaran plastik agar tidak terjadi penyimpangan
pada bahan urugan yang telah disetujui tersebut.
- Setiap lapisan bahan urugan, bila kering, harus

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 35
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

dibasahi merata sampai tercapai kadar air tertentu


untuk mendapatkan kepadatan yang disyaratkan.
- Sisa-sisa galian dari lokasi area kerja harus
dikeluarkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, dengan
biaya dan tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.

5. Pelaksanaan Pekerjaan
 Galian
a) Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila
dasar galian telah mencapai elevasi yang
ditentukan atau telah disetujui Konsultan
Pengawas.
b) Semua bahan galian harus dikumpulkan dan atau
ditumpuk pada tempat tertentu sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas. Bila disetujui Konsultan
Pengawas, bahan galian tersebut dapat digunakan
untuk bahan urugan atau dibuang dari lokasi
proyek.
c) Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis
batas dan elevasi yang ditentukan atau petunjuk
Konsultan Pengawas, yang disebabkan karena
kesalahan Penyedia Jasa Konstruksi, kelebihan
penggalian tersebut tidak dapat dibayar dan
Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki
daerah tersebut atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.
d) Penggalian harus dilakukan dengan cara
sedemikian rupa agar tidak merusak patok-patok
pengukuran atau pekerjaan lain yang telah
selesai. Semua kerusakan yang disebabkan
karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa Konstruksi dan harus
diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi tanpa
biaya tambahan atau waktu.
e) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyingkirkan
setiap batuan yang ditemukan pada daerah elevasi
akhir pada kedalaman minimal 150 mm di bawah
elevasi akhir rencana. Batuan dapat berupa batu

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 36
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

atau serpihan keras dalam batuan dasar asli, dan


batu besar dengan volume lebih dari 0.5 cm3 atau
berukuran lebih besar dari 100 cm, yang harus
disingkirkan dengan alat khusus dan atau
diledakkan.

 Urugan
1) Penempatan Bahan Urugan
a) Bahan urugan tidak boleh dihampar atau
dipadatkan pada waktu hujan.
b) Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi
timbunan harus ditempatkan lapis demi lapis
dengan ketebalan maksimal 200 mm (keadaan
lepas) dan harus dipadatkan dengan baik.
c) Untuk timbunan di luar lokasi timbunan,
urugan harus dipadatkan sampai kepadatan
yang sebanding dengan daerah sekitarnya.
d) Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan,
urugan harus dipadatkan sesuai nilai
kepadatan yang ditentukan.
e) Kecuali ditentukan syarat khusus, alat
pemadat tangan tidak diijinkan sebagai
pengganti alat pemadat mekanis.
f) Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh
menempatkan lapisan baru bahan urugan
sebelum pemadatan lapisan terdahulu
disetujui Konsultan Pengawas.
g) Pengurugan tidak boleh dikerjakan tanpa
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

 Pemadatan
a) Umum
 Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum
dipadatkan harus memiliki kadar air yang
sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan
pemadatan dengan nilai kepadatan yang
sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang
seragam pada seluruh lapisan bahan yang
akan dipadatkan.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 37
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

 Setiap lapisan harus dipadatkan dengan


merata menggunakan stamper atau alat
pemadatan lain yang disetujui.
 Penggilasan harus dilakukan pada arah
memanjang sepanjang timbunan dan
biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju
ke arah tengah dengan cara sedemikian
rupa agar setiap bagian menerima tingkat
pemadatan yang sama.
 Minimal sebuah mesin gilas harus
dioperasikan secara terus-menerus untuk
3
setiap 600 m atau penempatan bahan setiap
jam. Bila beberapa timbunan kecil berada di
beberapa tempat sehingga sebuah mesin
gilas tidak dapat memadatkan dengan baik,
harus disediakan mesin gilas tambahan.
 Peralatan harus dioperasikan pada seluruh
lebar setiap lapisan sedemikian rupa agar
efisien.
b) Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air
Optimal
Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal
harus ditentukan berdasarkan metoda ASTM
D1557 (AASHTO T180) yang umum dikenal
sebagai Modified Proctor Test.
c) Pengawasan Kelembaban
Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai
kepadatan tinggi, bahan urugan dan permukaan
yang akan menerima bahan urugan harus
memiliki kadar air yang disyaratkan. Penyedia
Jasa Konstruksi tidak diijinkan melakukan
pemadatan sampai dicapai kadar air sesuai
dengan yang disyaratkan. Penyedia Jasa
Konstruksi harus melembabkan bahan urugan
atau permukaan yang akan diurug bila kondisinya
terlalu kering. Bahan urugan yang terlalu basah
harus dikeringkan sampai dicapai kadar air yang
sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan
mekanis.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 38
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

d) Pemadatan
 Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan
pekerjaan penggilasan daerah yang dikupas
atau dipotong sesuai petunjuk Tim Teknis,
untuk memastikan adanya tanah lunak yang
ada di lokasi tersebut. Penyedia Jasa
Konstruksi harus menggunakan truk
bermuatan, mesin gilas atau peralatan
pemadatan lainnya yang disetujui. Jenis
ukuran dan berat peralatan harus sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
 Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan
dan memadatkan bahan urugan pada tempat
rendah. Bila ditemui tempat basah, Penyedia
Jasa Konstruksi harus memberitahukannya
kepada Konsultan Pengawas agar dapat
ditentukan perbaikannya. Lokasi yang
mendukung struktur/konstruksi harus diawasi
selama pelaksanaan penggilasan dan harus
disetujui Tim Teknis sebelum pekerjaan
dilanjutkan.
e) Kepadatan Tanah Kohesif
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih
berat partikel yang melalui saringan No. 200, yang
membutuhkan pemadatan relatif, seperti
ditentukan ASTM D1557 (AASHTO T180), dan
dinyatakan dalam persentase kepadatan kering
maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan
harus memenuhi ketentuan berikut:

KEPADATAN KADAR
DAERAH PEMADATAN RELATIF AIR
% %
Pemadatan Umum 90 -3 W o +3
Jalan Utama dan Daerah Parkir
95 -4 W o +2
Kendaraan Berat
Jalan Penghubung dan Daerah
95 -4 W o +3
Parkir Kendaraan Ringan
Pemadatan Saluran (kecuali 90 -3 W o +3

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 39
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

ditentukan lain)

* Wo = Kadar Air Optimal

f) Kepadatan Tanah Tidak Kohesif


Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat
partikel yang melalui saringan No. 200, yang
membutuhkan pemadatan relatif, seperti
ditentukan ASTM D1557 (AASHTO T180), dan
dinyatakan dalam persentase kepadatan kering
maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan
harus memenuhi ketentuan berikut:

DAERAH PEMADATAN KEPADATAN RELATIF (%)


Tidak ada persyaratan
Timbunan di bawah
khusus. Cukup digilas mini
lapisan drainase
backhoe.
95
Timbunan pengisi di Bisa juga diperiksa dengan
bawah pelat lantai beberapa kali lintasan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas
Dasar jalan 95
Pemadatan saluran 92
Saluran Tidak ada persyaratan khusus

 Pembuangan Bahan Galian


Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan
harus digunakan untuk urugan. Bahan yang tidak
sesuai untuk pengurugan harus dibuang pada tempat
yang ditentukan.

B. Pekerjaan Beton
1. Ketentuan Umum
- Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah
teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan
beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam
persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal yang
menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus
sesuai dengan standar-standar yang sesuai syarat-
syarat teknik umum di atas.
- Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan
pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi tinggi,
sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 40
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-


instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas.
- Semua material yang digunakan di dalam Pekerjaan
ini harus merupakan material yang kualitasnya teruji
dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang
disyaratkan.
- Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas
dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi kegiatan dan tidak
diperkenankan untuk digunakan kembali.
- Jika tidak dijelaskan dalam gambar kerja (termasuk
standar detail tulangan), maka Gambar Kerja (Shop
Drawing) untuk detail penulangan, pembengkokan,
dan pemasangan penulangan beton harus sesuai SNI
03-6916-2002 dan atau ACI 315 "Manual of Standard
Practice for Detailing Reinforced Concrete Structures"
memperlihatkan bar schedule, jarak sengkang,
diagram pembengkokan batang tulangan, dan
pengaturan penulanganbeton. Termasuk penulangan
khusus yang diperlukan untuk lubang pada struktur
beton.
- Sambungan tulangan tidak diijinkan berada pada
daerah berikut :
(SNI 03-2847-2002, 23.3.2.3 dan 23.4.3.2):
 Pada daerah hubungan balok-kolom
 Pada daerah hingga jarak dua kali tinggi balok dari
muka kolom
 Pada daerah tumpuan kolom
- Test Batang Tulangan dan Beton : Ditunjuk
agen/laboratorium pengujian yang independen dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas, untuk melakukan
test evaluasi bahan dan untuk merencanakan
campuran beton.
- Bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan dapat
membutuhkan test dan test ulang setiap saat selama
pelaksanaan pekerjaan. Test, termasuk test ulang atas
bahan yang ditolak yang telah terpasang dilakukan
atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis
ini meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang
sesuai dengan gambar rencana:
- Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan
gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaan
bahan, upah, pengujian dan peralatan-bantu yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
- Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua
penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam di dalam beton.
- Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran
bekisting beton, penyelesaian dan perawatan beton
dan semua jenis pekerjaan lain yang menunjang
pekerjaan beton.
- Pekerjaan beton pada gedung ini meliputi:
1) Kolom Praktis, mutu beton f'c 20 Mpa
2) Balok sloof Praktis, mutu beton f'c 20 Mpa
3) Balok Ring Praktis
4) Plat, mutu beton f'c 20 Mpa

3. Spesifikasi Bahan/Material
a) Semen
Semen yang digunakan dibagi menjadi 2 (dua) bagian:
1) Struktur atas
Semen yang digunakan adalah Semen Portland
Komposit (Portland Composite Cement, PCC),
sesuai SNI 15-7064-2004. Jumlah semen
3
minimum adalah 325 kg/m , sesuai SK SNI T -15 –
1990 – 03.
2) Beton struktur harus menggunakan beton Mesin
Tabung Pengaduk (Molen).
3) Semen yang digunakan merupakan hasil produksi
dalam negeri satu merk (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam-macam jenis/merk).
Semen harus disimpan sedemikian rupa hingga
mencegah terjadinya kerusakan bahan atau
pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen
harus dilakukan di dalam gudang tertutup,

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 42
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

sedemikian rupa sehingga semen terhindar dari


basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak
tercampur dengan bahan lain. Urutan penggunaan
semen harus sesuai dengan kedatangan semen
tersebut di lokasi pekerjaan. Semen yang akan
digunakan harus disertakan brosurnya.

b) Agregat Kasar (Split/Batu Pecah)


Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh
ketentuan berikut ini:
Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara
Uji Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII
0052-80, maka agregat tersebut harus memenuhi
ketentuan ASTM C33 “Specification for Concrete
Aggregates”.
Agregat kasar yang digunakan untuk beton struktur
adalah batu pecah dengan persyaratan sebagai
berikut:
1) Batu pecah adalah butiran mineral hasil pecahan
batu alam yang dapat melalui ayakan berlubang
persegi 25 mm dan tertinggal di atas ayakan
berlubang persegi 2 mm.
2) Batu pecah harus keras, bersih serta besar
butirannya dan gradasinya tergantung pada
penggunaannya.
3) Batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih
dari 1%.
4) Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari
batu butiran, batu pecah atau bahan lainnya yang
disetujui yang memiliki karakteristik serupa yang
keras, tahan lama dan bebas dari bahan-bahan
yang tidak diinginkan. Agregat kasar harus bebas
dari bahan-bahan yang merusak dan harus
memenuhi ketentuan berikut:

METODE UJI BERAT %


BAHAN
AASHTO MAKSIMAL
Gumpalan tanah liat T112 0,25 %
Bahan lolos saringan no. 200 T11 1%
Bahan tipis panjang lebih dari
- 10 %
5x ketebalan maksimal
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 43
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih


dari batas persentase yang ditentukan dalam
Spesifikasi Teknis ini dan atau disetujui Konsultan
Pengawas.
Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi
ketentuan ASTM A 33:

UKURAN PRESENTASE BERAT LOLOS SARINGAN %


MAKSIMAL UKURAN SARINGAN
BATU
No. No. No.
PECAH (cm) 5,08 2,54 1,905 1,27 0,952
4 8 16
95 – 10 – 0–
3,81 - - - - -
100 30 5
90 – 20 – 0– 0–
1,905 - 100 - -
100 55 10 5
85 – 10 - 0-
0,952 - - - 100 0-5
100 30 10

Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus


digabung dengan ukuran lain dengan perbandingan
berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.
c) Agregat Halus
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3
diantaranya yang paling penting:
1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat
dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.
2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang
beraneka ragam besarnya, apabila diayak dengan
ayakan 150, maka sisa butiran di atas 4 mm,
minimal 2% dari berat sisa butiran-butiran di atas
ayakan 1 mm minimal 10% dari berat sisa butiran-
butiran di atas ayakan 0.25 mm, berkisar antara
80% sampai 90% dari berat.
4) Pasir laut tidak boleh digunakan.
5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan
pengujian di laboratorium.
6) Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3
(diuji dengan NaOH 3%).
7) Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir
keras dan harus disetujui Konsultan Pengawas.
Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut :
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 44
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

METODE UJI BERAT %


JENIS BAHAN
AASHTO MAKSIMAL
Gumpalan tanah liat T 112 0,5 %
Bahan lolos saringan no. T11 3%
200

8) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-


bahan anorganik, asam, alkali dan bahan lain
yang merusak. Agregat halus harus merata
digradasi dan harus memenuhi ketentuan
gradasi berikut:
% BERAT YANG LOLOS
UKURAN SARINGAN
(AASHTO T27)
3/8” (9,5 mm) 100
No. 4 (4,75 mm) 95 – 100
No. 16 (1,18 mm) 45- 80
No. 50 (0,300 mm) 10 – 30
No. 100 (0,150 mm) 2 - 10

d) Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus
memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:
1) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak
dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat
secara visual.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut
dan dapat merusak beton (asam-asam, zat organic,
dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter.
Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan
senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100
ppm.
3) Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi
lainnya harus bersih dan bebas dari unsur- unsur
yang merusak seperti alkali, asam, garam dan
bahan anorganik lainnya.
Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi
manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal
ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan
di atas, harus diuji dan memenuhi ketentuan
AASHTO T26 dan atau disetujui Konsultan
Pengawas.
e) Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 45
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

ketentuan-ketentuan berikut ini:


1) Sesuai dengan SNI 07-2052-2002, mengenai baja
tulangan beton.
2) Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) tidak
diijinkan digunakan untuk keperluan penulangan
konstruksi beton (SNI 7614-2010).
3) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-
lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-
cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.
4) Permukaan batang baja tulangan beton deform
harus bersirip teratur.
5) Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja
tulangan beton deform harus terletak pada jarak
yang teratur.
6) Untuk tulangan utama harus digunakan baja
tulangan deform (BJTS), dengan jarak antara dua
sirip melintang tidak boleh lebih dari 70% diameter
nominalnya, dan tinggi siripnya tidak boleh kurang
dari 5% diameter nominalnya.
7) Tulangan ulir menggunakan BJTS/BJTD 40 dan
tulangan polos menggunakan BJTP 24.
8) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan
yang digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat
pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya
menyatakan nilai kuat leleh, berat per meter
panjang, diameter, dan regangan dari bahan
tulangan dimaksud. Penyedia Jasa Konstruksi
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan
brosur dan hasil tes tulangan pada proyek
sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapat
digunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan
dalam usulan penawaran data teknis.
9) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik
tidak melampaui kuat leleh yang ditentukan
sebesar lebih dari 120 MPa (uji ulang tidak boleh
memberikan hasil yang melampaui harga ini
sebesar lebih dari 30 MPa) (SNI 03-2847-2002,
pasal 23.2.5).
10) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 46
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

(batas ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI 03-2847-


2002, pasal 23.2.5).
11) Diameter nominal baja tulangan (baik
deform/BJTS) yang digunakan harus ditentukan
dari sertifikat pengujian tersebut dan harus
ditentukan dari rumus:

atau
Dimana :
d = diameter nominal dalam mm
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
12) Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikut:

DIAMETER TOLERANSI
TULANGAN DIAMETER
BAJA TULANGAN YANG DIIJINKAN
Ø 6 mm ± 0.3 mm
Ø 8 < d < D 14 mm ± 0.4 mm
D 16 < d < D 25 mm ± 0.5 mm
D 28 < d < D 34 mm ± 0.6 mm
d < D 35 ± 0.8 mm
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 3)

13) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di


dalam pasal ini sebagai berikut:

DIAMETER TULANGAN TOLERANSI BERAT


BAJA TULANGAN YANG DIIJINKAN
Ø 6 < d < Ø 8 mm ±7%
Ø 10 < d < D16 mm ±6%
D 16 < d < D 28 mm ±5%
Ø > D 28 mm ±4%
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 4)

14) Toleransi tarik mínimum dan regangan mínimum


sebagai berikut:
BATAS
KUAT TARIK REGANGAN
ULUR
SIMBOL MINIMUM MINIMUM
MINIMUM 2
2 (kg/mm ) (%)
(kg/mm )
BJTP 24 24 39 20
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 47
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

BJTP 30 30 45 18
BJTD 30 30 45 18
BJTD 35 35 50 18
BJTD 40 40 57 16
BJTD 50 50 63 12
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel sifat mekanis)

15) Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan,


Penyedia Jasa Konstruksi harus menunjukan
sample, hasil Uji Tarik, berat dan diameter yang
akan digunakan. Hal ini akan mempermudah dan
dapat menjaga kualitas. Di lokasi proyek Penyedia
Jasa Konstruksi harus menyediakan alat calliper
untuk mengukur diameter tulangan polos, dan
timbangan harus disediakan untuk menimbang
berat tulangan ulir.
16) Tulangan yang sudah berada di lokasi proyek
tetap dilakukan pengujian di Laboratorium bahan
dan pekerjaan pembesian belum bisa
dilaksanakan sebelum hasil pengujian memenuhi
persyaratan.
17) Pengambilan dan pengiriman sampel uji
kelaboratorium di lakukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi dan Konsultan Pengawas.
18) Baja tulangan yang didatangkan harus dalam
bentuk lonjoran/tidak boleh ditekuk, kecuali untuk
baja tulangan polos dibawah Ø 12 mm.
19) Sebagai akibat dari baja tulangan polos yang
ditekuk pada pasal sebelumnya, maka tulangan
sepanjang 500 mm di daerah tekukan tidak boleh
digunakan.
20) Ujung bawah tulangan pokok yang bertemu
pondasi ditekuk kerah dalam sepanjang lebar
kolom ditambahkan 30 cm.

f) Bekisting
Bekisting menggunakan balok kayu kalimantan mutu
B, multiplek tebal minimal 9 mm (untuk beton struktur),
paku dan lain-lain. Semua bahan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Jika tidak ditetapkan lain, waktu pembongkaran
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 48
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

bekisting adalah sesuai SNI 03-2847-2002 & S-2002


(ACI 347-04). Tanggung jawab pembongkaran
bekisting tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
 Kolom: 12 jam
 Sisi samping balok induk & balok anak: 12 jam
 Pelat: ketika kuat tekan beton mencapai min 75%
f’c pada 7 hari, jika di-curing dalam suhu
o o
maksimum 32 C (90 F).

g) Perancah
Untuk perancah/steak werk harus menggunakan
scafolding.

4. Mutu Beton
 Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini
adalah kuat tekan pada umur 28 hari sebagai berikut:

BAGIAN KONSTRUKSI MUTU BETON (f’C)


a. Balok 20 MPa
b. Kolom 20 MPa
c. Sloof 20 MPa

 Selimut beton sesuai Gambar Kerja, jika tidak


disebutkan dalam gambar kerja, maka selimut beton
yang digunakan adalah:
ITEM TEBAL SELIMUT BETON (mm)
Sloof 50
Pelat 20
Balok 40
Kolom 40
 Instansi penguji kuat tekan beton ditentukan oleh
Konsultan Pengawas dimana instansi yang dipilih
adalah instansi yang terakreditasi.
 Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan
memenuhi syarat apabila:
- Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang
berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih
besar dari f’c.
- Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung
sebagai nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 49
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

silider mempunyai nilai dibawah f’c melebihi dari


3.5 MPa (f’c – 3,5 MPa)
(sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.3).(3))
- Apabila hasil pengujian silinder beton memberikan
hasil di bawah persyaratan, maka harus ditindak
lanjuti uji langsung di lapangan.

5. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pekerjaan Pembesian
1) Kait dan Pembengkokkan
a. Penulangan harus dilengkapi dengan
kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan SNI
03-6816-2002, atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
b. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau
diluruskan dengan cara-cara yang merusak
tulangan itu.
c. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah
dibengkok dan diluruskan kembali tidak
boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari
bengkokan sebelumnya.
d. Batang tulangan yang tertanam sebagian di
dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau
diluruskan dilapangan, kecuali apabila
ditentukan di dalam gambar-gambar
rencana atau disetujui oleh Konsultan
Perencana.
e. Membengkokkan dan meluruskan batang
tulangan harus dilakukan dalam keadaan
dingin.
f. Apabila pemanasan diijinkan, batang
tulangan dari baja lunak (polos atau
diprofilkan) dapat dipanaskan sampai
kelihatan merah padam tetapi tidak boleh
mencapai suhu lebih dari 850˚C.
g. Apabila batang tulangan dari baja lunak
yang mengalami pengerjaan dingin dalam
pelaksanaan ternyata mengalami
pemanasan di atas 100˚C yang bukan pada
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 50
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

waktu las, maka dalam perhitungan-


perhitungan sebagai kekuatan baja harus
diambil kekuatan baja tersebut yang tidak
mengalami pengerjaan dingin.
h. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh
dipanaskan, kecuali diijinkan oleh
perencana.
i. Batang tulangan yang dibengkok dengan
pemanasan tidak boleh didinginkan dengan
jalan disiram dengan air.
2) Pemotongan
Panjang baja tulangan beton yang melebihi
ketentuan (kecuali lewatan) harus dipotong dengan
alat pemotong besi atau alat pemotong yang
disetujui Konsultan Pengawas.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk
dudukan mesin, peralatan dan alat utilitas lainnya,
tulangan beton harus dipotong sesuai dengan
besar atau ukuran bukaan.
3) Pasak Besi/Dowel
Pasak besi harus digunakan untuk meningkatkan
kekuatan sambungan. Untuk lantai beton dengan
tebal sampai dengan 130 mm digunakan pasak
besi diameter 12 mm panjang 600 mm setiap jarak
250 mm.
Untuk lantai beton tebal 150 mm sampai 200 mm
digunakan pasak besi diameter 12 mm panjang
800 mm setiap jarak 200 mm.
4) Penempatan dan Pengencangan
a. Sebelum pemasangan, tulangan beton
harus bebas dari debu, karat, kerak lepas,
oli, cat dan bahan asing lainnya.
b. Semua tulangan beton harus dipasang dengan
baik, sesuai dengan mutu, dimensi dan lokasi.
Penahan jarak dengan bentuk balok persegi
atau gelang- gelang harus dipasang pada
setiap m² atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas dan User. Batu, bata atau kayu tidak
diijinkan digunakan sebagai penahan jarak atau
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 51
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

sisipan.
Semua penahan jarak atau sisipan harus
diikat dengan kawat no. AWG 16 (φ 1.62 mm)
atau yang setara. Las titik dapat dilakukan
pada baja lunak pada tempat-tempat yang
disetujui Konsultan Pengawas.

 Cetakan Beton
Acuan yang dibuat dari kayu balok dan multiplek tebal
minimum 9 mm dan harus memenuhi syarat-syarat
kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan
yang baik untuk pekerjaan finishing. Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberikan contoh (sample) bahan
yang akan dipergunakan sabagai acuan untuk disetujui
Konsultan Pengawas, cetakan beton (bekisting) harus
benar-benar kuat dan kokoh sehingga tidak terjadi
kegagalan pada bekisting yang dapat mengubah baik
bentuk maupun ukuran elemen struktur.

 Penuangan Beton
1) Beton yang akan dituang harus sedekat mungkin
ke cetakan akhir (maksimum 1 meter) untuk
mencegah terjadinya segregasi karena penuangan
kembali atau pengaliran adukan.
2) Pelaksanaan penuangan beton harus
dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan
sedemikian hingga beton selalu dalam keadaan
plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke
dalam rongga di antara tulangan.
3) Beton yang telah mengeras sebagian dan atau
telah dikotori oleh material asing, tidak boleh
dituang ke dalam cetakan.
4) Beton setengah mengeras yang ditambah air atau
beton yang diaduk kembali setelah mengalami
pengerasan tidak boleh dipergunakan kembali.
5) Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak
boleh lebih dari 1 ( satu ) jam. Pengecoran harus
dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari
terjadinya pemisahan material dan perubahan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 52
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

letak tulangan.
6) Pelaksana harus memberitahukan Konsultan
Pengawas selambat-lambatnya 2 hari sebelum
pengecoran beton dilaksanakan.
7) Untuk setiap pelaksanaan pengecoran harus
mendapat ijin dari Konsultan Pengawas.
8) Campuran beton yang sudah ditakar tidak
diperkenankan ditambah air diluar proporsi
campurannya.

 Pemadatan Beton
1) Pemadatan beton harus dilakukan dengan
penggetar mekanis/mechanical vibrator dan tidak
diperkenankan melakukan penggetaran dengan
maksud untuk mengalirkan beton.
2) Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa
hingga beton yang dihasilkan merupakan massa
yang utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi
atau keropos.
3) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran
dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai
frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton
dan pemadatan yang baik.
4) Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada
tulangan terutama pada tulangan yang telah
masuk pada beton yang telah mulai mengeras.

 Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor terutama plat, lantai dan luifel
harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan
kelembaban (curing) minimum 14 hari dengan cara:
1) Pembasahan terus-menerus dilakukan dengan
cara merendam air.
2) Cara-cara perawatan lainnya harus senantiasa
diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.

 Pengerjaan Akhir
1) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
a. Terkecuali diperintahkan lain, permukaan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 53
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

beton harus dikerjakan segera setelah


pembongkaran acuan. Seluruh perangkat
kawat atau logam yang telah digunakan untuk
memegang cetakan, dan cetakan yang
melewati badan beton, harus dibuang dan
dipotong kembali paling sedikit 2.5 cm di
bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan
ketidak rataan lainnya yang disebabkan oleh
sambungan cetakan harus dibersihkan.
b. Konsultan Pengawas harus memeriksa
permukaan beton segera setelah
pembongkaran acuan dan dapat
memerintahkan penambalan atas kekurang
sempurnaan minor yang tidak akan
mempengaruhi struktur atau fungsi lain dari
pekerjaan beton. Penambalan harus meliputi
pengisian lubang-lubang kecil dan lekukan
dengan adukan semen. Sedang untuk keropos
yang masuk dan dilewati yang merusak
struktur harus di grouting. Mutu grouting harus
memiliki kuat tekan 2 (dua) kali kuat tekan
beton struktur.
c. Bilamana Konsultan Pengawas menyetujui
pengisian lubang besar akibat keropos,
pekerjaan harus dipahat sampai ke bagian
yang utuh, membentuk permukaan yang tegak
lurus terhadap permukaan beton. Lubang
harus dibasahi dengan air dan adukan semen
acian (semen dan air, tanpa pasir) harus
dioleskan pada permukaan lubang. Lubang
harus selanjutnya diisi dan ditumbuk dengan
adukan yang kental yang terdiri dari satu
bagian semen dan dua bagian pasir, yang
harus dibuat menyusut sebelumnya dengan
mencampurnya kira-kira 30 menit sebelum
dipakai.
2) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)
Permukaan yang terekspos harus diselesaikan
dengan pekerjaan akhir berikut ini, atau seperti

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 54
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas:


a. Bagian atas pelat, dan permukaan horizontal
lainnya sebagaimana yang diperintahkan
Konsultan Pengawas, harus digaruk dengan
mistar bersudut untuk memberikan bentuk
serta ketinggian yang diperlukan segera
setelah pengecoran beton dan harus
diselesaikan secara manual sampai halus dan
rata dengan menggerakkan perata kayu
secara memanjang dan melintang, atau oleh
cara lain yang cocok, sebelum beton mulai
mengeras.
b. Perataan permukaan horizontal tidak boleh
menjadi licin misalnya pada RAM, harus
sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan,
atau cara lain sebagaimana yang
diperintahkan Konsultan Pengawas, sebelum
beton mulai mengeras.
c. Permukaan bukan horizontal yang nampak,
yang telah ditambal atau yang masih belum
rata harus digosok dengan batu gurinda yang
agak kasar (medium), dengan menempatkan
sedikit adukan semen pada permukaannya.
Adukan harus terdiri dari semen dan pasir
halus yang dicampur dengan proporsi yang
digunakan untuk pengerjaan akhir beton.
Penggosokan harus dilaksanakan sampai
seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan,
tonjolan hilang, dan seluruh rongga terisi, serta
diperoleh permukaan yang rata. Pasta yang
dihasilkan dari penggosokan ini harus
dibiarkan tertinggal di tempat.

 Perbaikan Beton
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta
Konsultan Pengawas untuk memeriksa permukaan
beton segera setelah pembongkaran acuan.
2) Penyedia Barang/Jasa, atas biayanya harus
mengganti beton yang tidak sesuai dengan garis,
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 55
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang


rusaknya berlebihan. (Jangan menambal, mengisi,
memulas, memperbaiki atau mengganti beton
ekspos kecuali atas petunjuk Konsultan Pengawas).
3) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus
diperbaiki segera setelah pembongkaran bekisting.
Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan
melebihi kekuatan beton. Beton keropos tidak boleh
ditambal manual, menambalan harus digrouting
dengan mesin tekanan hydrolis.
4) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos
yang luntur warnanya atau beton yang akan dicat
dengan:
a) Semprotan pasir ringan.
b) Pembersihan dengan larutan lembut sabun
deterjen dan air yang diaplikasikan dengan
menggosok secara keras dengan sikat lembut,
kemudian disiram dengan air.
c) Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan
pasta asam oksalid, biarkan sejenak, dan sikat
dengan kikir yang disetujui.
d) Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau
lainnya yang dapat rusak karena asam.
e) Tambalan semen.
f) Mengikir dan menggerinda.

PEKERJAAN ATAP
A. Pekerjaan Atap Baja Ringan
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
a) Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan
fabrikasi
b) Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di
Workshop permanen (Fabrikasi),
c) Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke
lokasi proyek
d) Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
e) Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 56
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok


tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang,
ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku) sesuai
dengan gambar kerja yang diterbitkan oleh penyedia
jasa rangka atap baja ringan
f) Pemasangan jurai dalam (valley gutter) apabila bentuk
atap terdapat atap anak

2. Persyaratan Rangka Atap Baja


Material dan system struktur rangka atap
a) Properti mekanikal baja (steel mechanical properties)
 Baja mutu tinggi G 550
 Kekuatan leleh minimum : 550 Mpa
 Tegangan maksimum: 550 Mpa
 Modulus elastisitas : 200.000 Mpa
 Modulus geser : 80.000 Mpa
b) Lapisan anti karat
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap
serangan korosi:
 Galvanised (Z220)
- Pelapisan : Galvanised
- Jenis : Hot-dip zinc
- Kelas : Z22
- katebalan pelapisan : 220 gr/m2
- komposisi : 95% zinc, 5% bahan campuran

Profil yang digunakan untuk rangka atap harus mengikuti


syarat sebagai berikut :
a) Profil utama perangkai kuda-kuda menggunakan profil
dengan geometris yang mempunyai titik tangkap
inertia tepat di profil itu sendiri, ini dimaksudkan
supaya terjadi pendistribusian beban yang sempurna
b) Ketebalan profil utama minimal harus 0,8 mm
(termasuk ketebalan lapisan anti karatnya) dan
maksimal 1 mm (termasuk ketebalan lapisan anti
karatnya)

Reng
Profil reng harus disesuaikan dengan pembebanan dan
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 57
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

jarak kuda-kuda rangka atap baja ringan dan ketinggian


profil minimal harus 35 mm dengan lebar minimal 69 mm

Konektor
Konektor antara kuda-kuda dengan murplat harus
menggunakan konektor khusus yang dapat menahan gaya
dalam 3 (tiga) arah dan mempunyai spesifikasi lapisan anti
karat dan mutu baja sebagai berikut :
1. Galvabond : Z275
2. Yield Strength : 250 MPa
3. Design Tensile Strength : 150 MPa

Brace System (bracing)


1. Bottom Chord Bracing
Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom
chord) pada kuda-kuda baja ringan.
2. Lateral Tie Bracing
Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja
ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk
lokal (buckling) pada batang tekan (web),standar
teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda
tersebut
3. Diagonal Web Bacing (ikatan angin)
Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-
kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak
berdampingan.
4. Strap Brace (pita baja)
Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom
chord kuda-kuda baja ringan. Untuk kebutuhan strap
brace berdasarkan perhitungan desain struktur.

Talang Jurai Dalam (Valley Gutter)


Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut
tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan
talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan.
Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan
detail profil seperti gambar kerja

Alat Sambung (Screw)

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 58
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan


sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang
digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw
sebagai berikut:
Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
Kepadatan Alur 16 alur/inci
Diameter Bahan
Dengan alur 4,80 mm
Tanpa alur 3,80 mm
Kekuatan Mekanikal
Gaya geser satu baut 5,10 KN
Gaya aksial 8,60 KN
Gaya Torsi 6,90 KN

3. Persyaratan pra kondisi


a) Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk
sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja
ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat) seperti pada pasal diatas. Produk yang
dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur
yang dilampirkan pada dokumen tender.
a. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang
lengkap berserta detail dan bertanggung jawab
terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil,
panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap
titik buhul.
b. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus
diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan
Perencana dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) untuk mendapatkan persetujuan secara
tertulis.
c. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan
fabrikasi diworkshop permanen dengan menggunakan
alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil
perakitan (fabrikasi)
d. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan
keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka
Atap Baja ringan,
e. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan
baja ringan dari badan akreditasi nasional,
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 59
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

f. Kontraktor wajib menyertakan pengalaman dari


penyedia jasa rangka atap baja ringan, terutama
apabila digunakan di pekerjaan massal seperti DAK.
Pengalaman kerja itu berupa refrensi pengalaman
pekerjaan menangani DAK minimal selama 3 tahun
dengan luasan pekerjaan yang ditangani minimal
2
selama 1 (satu) tahun tersebut 10.000 m ,
g. Kontraktor wajib menyertakan surat rekomendasi
tentang perhitungan struktur rangka atap baja ringan
dari penyedia jasa rangka atap baja ringan yang
mengakomodasi perhitungan gempa dari instansi
independen yang sesuai dengan kompetensinya,
h. Penyedia rangka atap baja ringan yang ditunjuk oleh
kontraktor harus mempunyai pengalaman minimal 10
(sepuluh) tahun dalam bidangnya dan dibuktikan
dengan penyertaan fotocopy akta pendirian

4. Spesifikasi Bahan/Material
a) Profil C75.75 tebal 0.75 mm (mutu G550)
Reng baja ringan profil V 40.45 tebal 0.45 mm (mutu
G550)
b) Genteng Keramik
c) Genteng Bubungan
d) Lisplang woodplang 2x18/200 mm
e) Aluminium foil single sheet
f) Pekerjaan jurai + talang seng BJLS 30

5. Persyaratan Pelaksanaan
a) Pembuatan dan pemasangan dan bahan lain terkait,
harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang
telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja
ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
b) Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai
dengan gambar kerja.
c) Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur
balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas
level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain
sistem rangka atap.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 60
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

d) Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8


(delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai
penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan
dapat memasang reng dengan jarak yang setepat
mungkin.

6. Jaminan Struktural
a) Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi
deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja
Ringan, pengaku-pengaku dan reng.
b) Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi
sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan
mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural
steel”(Australian Standard/New Zealand Standard
4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan ”Dead and live loads Combination
(Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan
menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-
self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).

E. PEKERJAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR


ARSITEKTUR  Pekerjaan Beton Praktis
1. Lingkup Pekerjaan
 Cor Kolom Praktis KP - 120 X 120 mm
 Cor Sloof Praktis SP - 150 x 200 mm
 Cor Balok Ring Praktis BRP - 120 x 200 mm

2. Spesifikasi Bahan/Material
 Semen
Semen yang digunakan untuk struktur atas adalah
Semen Portland Komposit (Portland Composite
Cement, PCC), sesuai SNI 15-7064-2004.
 Agregat halus
 Untuk pekerjaan beton praktis ini harus
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 61
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

memenuhi persyaratan PUBB-N.I.3.


 Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam,
kuat dan bersudut.
 Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur,
tanah lempung dan sebagainya, jumlah
kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak
mengandung garam.
 Mempunyai variasi besar butir (gradasi)
yang baik dengan ditunjukkan dengan nilai
Modulus halus butir antara 1.50 – 3.80.
 Agregat kasar
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran
butir berada antara 5 mm. sampai dengan 25 mm.
dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6%
berat.
 Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar
antara 90% dan 98% berat
 Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua
ayakan yang berurutan, adalah maksimum
60% dan minimum 10% berat.
 Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan harus bebas
dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah,
garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah
yang dapat merusak. Air tersebut harus diuji di
Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh
Konsultan Pengawas untuk menetapkan sesuai
tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di
dalam PBI-1971 untuk bahan campuran.
 Bekesting
Bekisting menggunakan balok kayu Kalimantan Kuat
Kelas II dan Kelas III, multiplek tebal minimal 9 mm
(untuk beton struktur), paku dan lain-lain. Semua
bahan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Kawat pengikat
Kawat pengikat besi beton adalah dari baja lunak
dan tidak disepuh/dilapis seng. Diameter kawat lebih

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 62
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

besar atau sama dengan 0.40 mm. Kawat pengikat


besi beton harus memenuhi syarat-syarat dalam NI-2
(PBI-1971).
 Besi tulangan
 Besi beton yang dipakai adalah dari mutu U-
24 untuk diameter lebih kecil dari ∅ 16 mm.
 Besi harus bersih dari lapisan minyak, lemak
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih.
 Penampang besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan NI-2.
 Diameter besi beton yang dipasang harus
sesuai dengan Gambar Kerja.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat
harus segera dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Konsultan Pengawas.
 Kawat pengikat besi beton adalah dari baja
lunak dan tidak disepuh / dilapis seng.
Diameter kawat lebih besar atau sama
dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton
harus memenuhi syarat-syarat dalam NI-2
(PBI-1971)

3. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pembesian
o Pembuatan tulangan-tulangan untuk
batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan, kait-kait
dan sengkang (ring) persyaratannya
harus sesuai NI-2 (PBI-1971).
o Pemasangan dan penggunaan
tulangan beton harus sesuai dengan
Gambar Kerja.
o Tulangan beton harus diikat dengan
kuat untuk menjamin agar besi
tulangan tersebut tidak berubah
tempat selama pengecoran, dan
harus bebas dari papan
acuan/bekisting atau lantai kerja
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 63
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

dengan memasang selimut beton


dan bantalan beton (beton decking)
sesuai dengan NI-2 (PBI-1971).
 Acuan/bekesting
 Acuan harus
dipasang sesuai
dengan bentuk dan
ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan
dalam Gambar
Kerja.
 Acuan harus
dipasang
sedemikian rupa
dengan perkuatan-
perkuatan, sehingga
cukup kokoh dan
dijamin tidak
berubah bentuk dan
kedudukannya
selama pengecoran
berlangsung.
 Acuan harus rapat
(tidak bocor),
permukaannya licin,
bebas dari kotoran
tahi gergaji,
potongan kayu,
tanah, lumpur dan
sebagainya.
 Cara pengadukan
 Cara pengadukan harus menggunakan
beton molen.
 Takaran untuk semen portland, pasir dan
koral harus disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas.
 Beton harus dilindungi dari sinar matahari
langsung, hingga tidak terjadi penguapan
terlalu cepat.
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 64
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

 Persiapan perlindungan atas kemungkinan


datangnya hujan, harus diperhatikan.
 Pengecoran beton
o Sebelum pelaksanaan pengecoran,
Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan melaksanakan pekerjaan
persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan
sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-
ukuran dan ketinggian, pemeriksaan
penulangan dan penempatan
penahan jarak.
o Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan
Konsultan Pengawas.
o Pengecoran harus dilakukan dengan
menggunakan alat penggetar
beton/vibrator dengan jumlah sesuai
kebutuhan atau sesuai arahan
Konsultan Pengawas. Penggunaan
vibrator harus menjamin beton
cukup padat, dan harus dihindarkan
terjadinya cacat pada beton seperti
keropos dan sarang-sarang
koral/spleet yang dapat
memperlemah konstruksi.
o Apabila pengecoran beton akan
dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya, maka tempat perhentian
tersebut harus disetujui Konsultan
Pengawas.
o Bila ada pekerjaan penyambungan
beton lama dengan beton baru,
maka penyambungan harus
memakai Sikadur 31 CF Normal.
Permukaan beton lama yang akan
diteruskan pengecorannya harus
dikasarkan, dilapis dengan Sikadur
31 CF Normal yang pelaksanaannya

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 65
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

sesuai persyaratan pabrik pembuat,


selanjutnya langsung dilakukan
pengecoran beton baru.
 Pembongkaran
acuan/bekesting
 Pekerjaan pembongkaran acuan/bekisting
hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis
dari Konsultan Pengawas.
 Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan
mengadakan perubahan apapun pada
permukaan beton tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas.
 Pembuatan kolom praktis
Pemasangan kolom praktis untuk:
 Setiap pertemuan dinding pasangan batu
bata.
 Dinding pasangan batu bata ½ batu pada
2
bagian dalam bangunan setiap seluas 9 m .
 Dinding pasangan batu bata ½ batu pada
bagian luar/tepi luar bangunan setiap seluas
2
9m.
 Ukuran kolom praktis harus seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
 Penulangan beton kolom
dan balok praktis sesuai
Gambar Kerja dan atau
seperti terurai dalam
pekerjaan beton di Bab lain
dalam dokumen ini.
 Pada setiap pertemuan
dinding pasangan batu bata
dengan kolom praktis, ring
balok beton maupun beton
lainnya seperti tercantum
dalam Gambar Kerja harus
diperkuat angker ∅ 8 mm
setiap jarak 50 cm. yang
terlebih dahulu telah
ditanam dengan baik pada
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 66
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

bagian pekerjaan kolom dan


balok praktis ini. Bagian
yang tertanam dalam
pasangan bata minimal
sedalam 30 cm kecuali
ditentukan lain.

 Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran


1. Lingkup Pekerjaan
 Pasangan pondasi batu kali 1pcc : 8ps
 Pasangan batu kosong (aanstamping)
 Pasangan dinding 1/2 bata 1pcc : 6ps
 Pasangan dinding trasram 1/2 bata 1pcc :
3ps
 Pasangan rollag bata
 Plesteran dinding 1 pcc : 6 ps
 Plesteran dinding 1 pcc : 3 ps
 Plester dan acian beton 1 Pcc : 3 Ps (kolom,
lisplank beton)
 Plesteran tali air 1 pcc : 3ps
 Plesteran skoning 1 pcc : 2 ps
 Acian dinding
 Plesteran ban-banan
 Screeding
 Compound plat dak

Pekerjaan Pasangan dan Plesteran Pagar Depan


 Pasangan pondasi batu kali 1 pc : 8 ps
 Pasangan batu kosong (aanstamping)
 Pasangan dinding 1/2 bata 1 pc : 6 ps
 Plesteran dinding 1 pc : 6 ps
 Acian dinding
 Plesteran ban-banan
 Plesteran tali air

2. Spesifikasi Bahan/Material
 Pasir
Pasir yang digunakan sesuai dengan spesifikasi

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 67
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.


 Semen
Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.
 Air
Air yang digunakan sesuai dengan spesifikasi SDP
ini yang disebutkan pada bagian lain.
 Batu bata
Bahan batu bata harus memenuhi syarat-syarat:
 Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran
sama rata, seragam dan saling tegak lurus,
tidak retak-retak tidak mengandung batu dan
tidak berlubang-lubang.
 Ukuran :
 Panjang: 22 cm - atau disesuaikan dengan
ukuran di Lombok Tengah.
 Lebar: 11 cm - atau disesuaikan dengan
ukuran di Lombok Tengah.
 Tebal: 5 cm - atau disesuaikan dengan
ukuran di Lombok Tengah.
 Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan
sample bata yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas Batu bata yang ternyata tidak
memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari site.
 Bata bata merah yang digunakan
mempunyai toleransi ukuran sesuai dengan
tabel 27-1 dan 27-2 PUBI tahun 1982 dan
tabel 27-3 PUBI tahun 1982 (tentang kuat
tekan) sedang bagian yang pecah tidak
boleh lebih dari 10% semen
 Batu kali
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal
150 cm, dan memiliki minimal 3 bidang kotak, batu
kali bulat tidak boleh digunakan untuk pasangan.
Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 68
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

3. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pasangan pondasi batu kali
 Sebelum dipasang semua batu harus
dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi
sebelum dipasang.
 Batu-batu harus diletakkan dengan bagian
terpanjang menghadap kearah horizontal
dengan adukan penuh, dan sambungan-
sambungan harus ditutup dengan adukan.
 Adukan harus dilaksanakan dengan molen
adukan yang mulai mengeras tidak boleh
digunakan lagi.
 Selama konstruksi, batu batu kali harus
diperlakukan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu atau merusak batu kali yang
telah terpasang.
 Ukuran dan dimensi sesuai dengan Gambar
Kerja.
 Pasangan dinding ½ bata
 Sebelum digunakan, batu bata harus disiram
dengan air.
 Setelah terpasang dengan adukan,
naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi, dan
kemudian disiram air.
 Pemasangan batu bata dilakukan bertahap,
setiap tahap terdiri dari (maksimal) 20 lapis
setiap hari, diikuti cor kolom praktis beton
ringan sesuai spesifikasi pemasangannya.
 Adukan harus dilaksanakan dengan molen
adukan yang mulai mengeras tidak boleh
digunakan lagi.
 Bagian pasangan bata yang berhubungan
dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek besi beton
diameter 10 mm, jarak 40 cm yang terlebih
dahulu ditanam dengan baik pada bagian

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 69
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

beton dan bagian yang ditanam pada bata


sekurang-kurangnya 30 cm.
 Tidak diperkenankan memasang bata yang
patah dua melebihi 50%.
 Pasangan bata merah untuk dinding ½ batu
harus menghasilkan dinding finish setebal 15
cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapi dan benar-benar tegak lurus.
 Plesteran dan acian dinding
o Tebal plesteran harus berkisar
setebal 1 s/d 2 cm, tebal pasangan
bata jadi max. 15 cm.
o Sebelum pekerjaan plesteran
dimulal terlebih dahulu permukaan
pasangan batu bata dan beton
dibasahi atau disiram air terlebih
dahulu.
o Semua siar permukaan dinding batu
bata hendaknya dikerok sedalam
kira-kira 1 cm agar plesteran dapat
lebih merata.
o Semua jenis bahan plesteran harus
diaduk sesuai persyaratan jenis
campuran yang disetujui Direksi.
o Plesteran harus rata vertikal dan
horizontal.
o Ketebalan plesteran merupakan
lapisan dengan permukaan kasar
untuk mencapai bidang rata dan
lebih teliti setelah itu baru
pengacian.
o Sebelum Penyedia Jasa Konstruksi
melanjutkan pekerjaan plesteran,
maka Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan membuat contoh bidang
plesteran.
o Setelah diplester selanjutnya
permukaan plesteran tersebut diaci
(semen dan air) hingga halus.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 70
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

o Bilamana Direksi mendapatkan


bidang plesteran yang tidak
memenuhi syarat misalnya tidak
rata, tidak siku dan lain-lain maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus,
memperbaiki pekerjaan tersebut.
o Bagian-bagian yang diperbalki harus
dibobok secara teratur dan plesteran
hasil perbaikan barus rata dengan
sekitamya.

 Pekerjaan Pintu dan Jendela


1. Lingkup Pekerjaan
 Jendela Alumunium
2. Spesifikasi Bahan/Material
 Kusen alumunium
 Frame Jendela
 Kaca bening t : 5 mm
 Sealant
 Casement 12"
 Rambuncis RMB 613 B
 Karet
 Kontraktor harus menyampaikan secara
tertulis bahwa bahan – bahan kayu yang
akan digunakan sudah melalui tes yang
diadakan di pabrik atau lembaga pengujian
bahan lainnya dengan disertai sertifikat
pengujian.

3. Pelaksanaan Pekerjaan
 Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor
diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan, terutama ukuran dan
peil lubang bukaan dinding. Kontraktor
diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up)
untuk semua detail sambungan dan profil
yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakan persetujuan dari

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 71
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Konsultan Pengawas dan Perencana.


 Proses pembuatan kusen, jeruji nrailing dan
panel kayu ukir harus sudah berjalan dan
siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan
dimulai. Proses ini sudah didahului dengan
pembuatan Shop Drawing atas petunjuk
Perencana, meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran. Kontraktor
juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-
perhitungan yang mendasari sistem dan
dimensi terpasang, sehingga memenuhi
persyaratan yang diminta/berlaku. Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas kehandalan
pekerjaan ini.
 Semua kusen baik untuk jendela, pintu dan
dinding partisi, dikerjakan secara teliti dan
presisi sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
Hasil Pekerjaan
 Bentuk dan letak sesuai dengan gambar.
 Tidak ada bagian - bagian atau sudut-
sudut yang cacat.
 Kusen - kusen terpasang dengan kuat
pada tembok.
 Penyelesaian bersih dan merata.

 Pekerjaan Lantai Keramik


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan
lantai dan dinding keramik sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Spesifikasi Bahan/Material
 Semen
Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 72
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

 Pengisi nat
Adukan pengisi celah harus merupakan produk
campuran semen siap pakai.
 Pasir
Pasir yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.
 Produk ukuran disesuaikan dengan gambar
rencana dan warna harus sesuai dengan
skema warna yang ditentukan kemudian.
 Lem
Lem yang digunakan untuk koneksi plint keramik
terhadap partisi menggunakan lem sekualitas Fox.
 Keramik Lantai 40 x 40 cm

Produk ukuran disesuaikan dengan gambar rencana


dan warna harus sesuai dengan skema warna yang
ditentukan kemudian.

3. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pekerjaan Keramik
 Persiapan
 Pekerjaan pemasangan
Keramik baru boleh
dilakukan setelah pekerjaan
lainnya benar-benar selesai.
 Pemasangan Keramik harus
menunggu sampai semua
pekerjaan pemipaan air
bersih/air kotor atau
pekerjaan lainnya yang
terletak dibelakang atau
dibawah pasangan ubin ini
telah diselesaikan terlebih
dahulu.
 Pemasangan
 Sebelum pemasangan Keramik pada lantai
maupun dinding dimulai, plesteran harus
dalam keadaan kering, padat, rata dan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 73
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

bersih. Adukan untuk pasangan keramik


pada lantai, dinding luar dan bagian lain
yang harus kedap air harus terdiri dari
campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah
bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
 Adukan untuk pasangan Keramik pada
tempat-tempat lainnya menggunakan
campuran 1 semen dan 6 pasir. Tebal
adukan untuk semua pasangan tidak kurang
dari 25 mm, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
 Adukan untuk pasangan Keramik pada
dinding harus diberikan pada permukaan
plesteran dan permukaan belakang keramik
kemudian diletakkan pada tempat yang
sesuai dengan yang direncanakan atau
sesuai petunjuk Gambar Kerja.
 Adukan untuk pasangan Keramik pada lantai
harus ditempatkan di atas lapisan pasir
dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja.
 Keramik harus kokoh menempel pada
alasnya dan tidak boleh berongga. Harus
dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar
bidang keramik yamg terpasang tetap lurus
dan rata. keramik yang salah letaknya, cacat
atau pecah harus dibongkar dan diganti.
 Keramik mulai dipasang dari salah satu sisi
agar pola simetris yang dikehendaki dapat
terbentuk dengan baik.
 Sambungan atau celah-celah antar Keramik
harus lurus, rata dan seragam, saling tegak
lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1.6
mm, kecuali bila ditentukan lain. Adukan
harus rapi, tidak keluar dari celah
sambungan.
 Pemotongan Keramik harus dikerjakan
dengan keahlian dan dilakukan hanya pada
satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 74
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

pemasangan khusus seperti pada sudut-


sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-
bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi
dan sesempurna mungkin.
 Pembersihan dan Perlindungan
Setelah pemasangan selesai, permukaan
Keramik harus benar-benar bersih, tidak ada
yang cacat, bila dianggap perlu permukaan
keramik harus diberi perlindungan misalnya
dengan sabun anti karat atau cara lain yang
diperbolehkan, tanpa merusak permukaan
keramik. Hal ini dengan sepengetahuan dan
seijin Konsultan Pengawas.

 Pekerjaan Pengecatan
 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan
pengadaan semua peralatan, tenaga kerja dan bahan-
bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan
selengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja dan
Spesifikasi Teknis ini, kecuali ditentukan lain, semua
permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan
standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2
(dua) kali cat akhir.
Pekerjaan pengecatan termasuk pengecatan dinding luar
pagar depan.

 Standar / Rujukan
1. Steel Structures Painting Council (SSPC).
2. Swedish Standard Institution (SIS).
3. British Standard (BS).
4. Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

 Prosedur Umum
 Data Teknis dan Kartu Warna
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan data
teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan
digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas. Semua warna ditentukan oleh
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 75
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

Konsultan Pengawas dan akan diterbitkan secara


terpisah dalam suatu Skema Warna.
 Contoh dan Pengujian
 Cat yang telah disetujui
untuk digunakan harus
disimpan di lokasi proyek
dalam kemasan tertutup,
bertanda merek dagang dan
mencantumkan identitas cat
yang ada didalamnya, serta
harus diserahkan tidak
kurang 2 (dua) bulan
sebelum pekerjaan
pengecatan, sehingga cukup
dini untuk memungkinkan
waktu pengujian selama 30
(tiga puluh) hari.
 Pada saat bahan cat tiba di
lokasi, Penyedia Jasa
Konstruksi dan Konsultan
Pengawas mengambil 1
liter contoh dari setiap
takaran yang ada dan
diambil secara acak dari
kaleng/kemasan yang masih
tertutup. Isi dari
kaleng/kemasan contoh
harus diaduk dengan
sempurna untuk
memperoleh contoh yang
benar-benar dapat mewakili.
 Untuk pengujian, Penyedia
Jasa Konstruksi harus
membuat contoh warna dari
cat-cat tersebut di atas 2
(dua) potongan kayu lapis
atau panel semen berserat
berukuran 300 mm x 300
mm untuk masing-masing

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 76
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

warna. 1 (satu) contoh


disimpan Penyedia Jasa
Konstruksi dan 1 (satu)
contoh lagi disimpan
Konsultan Pengawas guna
memberikan kemungkinan
untuk pengujian di masa
mendatang bila bahan
tersebut ternyata tidak
memenuhi syarat setelah
dikerjakan.
 Biaya pengadaan contoh
bahan dan pembuatan
contoh warna menjadi
tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.

 Spesifikasi Bahan/Material
 Cat harus dalam
kaleng/kemasan yang masih
tertutup patri/segel, dan
masih jelas menunjukkan
nama/merek dagang, nomor
formula atau spesifikasi cat,
nomor takaran pabrik,
warna, tanggal pembuatan
pabrik petunjuk dari pabrik
dan nama pabrik pembuat,
yang semuanya harus masih
absah pada saat
pemakaiannya. Semua
bahan harus sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan
pada daftar cat.
 Cat dasar yang dipakai
dalam pekerjaan ini harus
berasal dari satu
pabrik/merek dagang
dengan cat akhir yang akan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 77
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

digunakan. Untuk
menetapkan suatu standar
kualitas, disyaratkan bahwa
semua cat yang dipakai
harus
berdasarkan/mengambil
acuan pada cat-cat hasil
produksi dalam negeri.
 Cat yang digunakan:
 Cat dinding luar (dinding, kolom, balok,
lisplank beton)
 Cat dinding dalam (dinding, kolom)
 Pengecatan plafon
 Cat compound plat dak
 Waterproofing

 Pelaksanaan Pekerjaan
 Pembersihan, Persiapan, dan Perawatan
Awal Permukaan
 Umum
 Semua peralatan gantung dan kunci serta
perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-
benda sejenisnya yang berhubungan
langsung dengan permukaan yang akan
dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi,
sebelum persiapan permukaan dan
pengecatan dimulai.
 Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang
yang memang ahli dalam bidang tersebut.
 Permukaan yang akan dicat harus bersih
sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan
lemak harus dihilangkan dengan memakai
kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang
berkadar racun rendah dan mempunyai titik
nyala di atas 38°C.
 Pekerjaan pembersihan dan pengecatan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 78
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

harus diatur sedemikian rupa sehingga debu


dan pecemar lain yang berasal dari proses
pembersihan tersebut tidak jauh di atas
permukaan cat yang baru dan basah.
 Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan
dan Pengecatan Permukaan yang sudah
dibersihkan, dirawat dan atau disiapkan
untuk dicat harus mendapatkan lapisan
pertama atau cat dasar seperti yang
disyaratkan, secepat mungkin setelah
persiapan-persiapan di atas selesai. Harus
diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan
sebelum terjadi kerusakan pada permukaan
yang sudah disiapkan di atas.
Sebelum melakukan pengecatan permukaan dinding
yang akan dicat harus dilakukan uji kelembaban,
nilai dari uji kelembaban harus memenuhi
persyaratan nilai kelembaban yang disyaratkan yaitu
maksimal 18% dengan kadar keasaman pH=8.

 Pelaksanaan Pengecatan
 Umum
 Permukaan yang sudah dirapikan harus
bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas,
perbedaan warna dan tekstur.
 Usaha untuk menutupi semua kekurangan
tersebut harus sudah sempurna dan semua
lapisan harus diusahakan membentuk
lapisan dengan ketebalan yang sama.
 Perhatian khusus harus diberikan pada
keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa
memperoleh ketebalan lapisan yang sama
dengan permukaan-permukaan di
sekitarnya.
 Permukaan besi/baja atau kayu yang
terletak bersebelahan dengan permukaan
yang akan menerima cat dengan bahan
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 79
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar


terlebih dahulu
 Proses Pengecatan
 Harus diberi selang waktu yang cukup
diantara pengecatan berikutnya untuk
memberikan kesempatan pengeringan yang
sempurna, disesuaikan dengan kedaan
cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat
cat dimaksud.
 Penyimpanan, Pencampuran dan
Pengenceran
 Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh
menunjukkan tanda-tanda mengeras,
membentuk selaput yang berlebihan dan
tanda-tanda kerusakan lainnya.
 Cat harus diaduk, disaring secara
menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
 Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan,
suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka
cat boleh diencerkan sesaat sebelum
dilakukan pengecatan dengan mentaati
petunjuk yang diberikan pembuat cat dan
tidak melebihi jumlah 0.5 liter zat pengencer
yang baik untuk 4 liter cat.
 Pemakaian zat pengencer tidak berarti
lepasnya tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperoleh daya tahan
cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis
di bawahnya).

F. PEKERJAAN PEKERJAAN MEKANIKAL


MEKANIKAL A. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Bekas, Kotor, Peralatan
Saniter
1. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi
mekanikal plambing secara keseluruhan adalah
pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan,
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 80
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

peralatan- peralatan bahan- bahan utama dan pembantu


serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang
lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan
bill of quantity.

2. Spesifikasi Bahan/Material
a) Spesifikasi Bahan Instalasi Air Bersih
 Stop kran
 Pipa Ø ½", Pipa Ø ¾"
b) Spesifikasi Bahan Instalasi Air Bekas
 Pipa Ø 2", pipa Ø 3", pipa Ø 4"
c) Spesifikasi Bahan Instalasi Air Kotor
 Pipa Ø 4"

3. Pelaksanaan Pekerjaan
a) Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian
pekerjaan lapangan, akan menyerahkan gambar
kerja antara lain sebagai berikut:
 Denah tata ruang dan detail pemasangan dari
peralatan utama, perlengkapan dan fixtures.
 Detail denah perpipaan
 Detail denah perkabelan
 Detail penempatan sparing, sleeve yang
menembus lantai, atap, tembok dll.
 Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
b) Perpipaan
 Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter
minimal dari pipa dan letak serta arah dari
masing- masing sistem pipa.
 Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan
atau spesifikasi dipasang terintegrasidengan
kondisi bangunan dan menghindari gangguan
dengan bagian lainnya.
 Bahan pipa maupun perlengkapan harus
terlindung dari kotoran, air karat dan stress
sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
Untuk pipa baja dibawah tanah diberi lapisan anti

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 81
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

karat densotape dengan ketebalan 2-3 mm.


Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan
plastik, selain disebut diatas harus juga
terlindung dari cahaya matahari.
 Semua barang yang dipergunakan harus jelas
menunjukkan identitas pabrik pembuat.
c) Gambar Instalasi Terpasang
Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor
akan memberi tanda sesuai jalur terpasang pada Re-
Kalkir gambar tender maupun gambar kerja,
sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan
sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati
keadaan sebenarnya.
d) Pengujian
Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu:
 Pemeriksaan sebagian- sebagian.
 Pemeriksaan setelah pemasangan.

B. Pekerjaan Dinding Penahan Tanah


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Galian dan pasangan batu pecah
sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.

2. Spesifikasi Bahan/Material

1) Pasir
Pasir yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.
2) Semen
Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.
3) Batu bata
Batu bata yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
SDP ini yang disebutkan pada bagian lain.
4) Batu Pecah
Batu pecah yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi SDP ini yang disebutkan pada bagian
lain.
3. Pelaksanaan Pekerjaan

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 82
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

1. Pelaksanaan pekerjaan dinding penahan tanah


dibuat dengan batu kali
1) Profil dan pembuatan dinding penahan tanah
dibuat dengan pasangan batu kali harus sesuai
dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
2) Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini
yang masih kurang jelas, Penyedia Jasa
Kontruksi dapat menanyakan lebih lanjut kepada
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana atau
Tim Teknis.
3) Ukuran-ukuran pokok dan pembagian-
pembagiannya seluruhnya telah ditunjukkan
didalam gambar perencanaan.
4) Tinggi peil pada setiap unit pekerjaan yang
memerlukan bouwplank ditentukan terhadap
tinggi peil setempat atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
5) Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan,
Penyedia Jasa Kontruksi harus bertanggung
jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin
terjadi.

G. PENUTUP 1. Pekerjaan lain di luar lingkup dokumen ini, yang ternyata timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dilaporkan kepada panitia
penerima hasil pekerjaan (PPHP), dan boleh dilakukan setelah
memperoleh perintah dari pemberi tugas.
2. Semua bagian pekerjaan harus selesai 100% dan setelah itu
penyerahan pertama dapat dilaksanakan.
3. Penyedia Jasa harus selalu menjaga ketertiban dalam lokasi
pekerjaan.
4. Penyedia Jasa harus menjaga kerusakan-kerusakan dari fasilitas
yang ada. Dan apabila ada kerusakan yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memperbaiki atas
biaya dan tanggungan Penyedia Jasa.
5. Penyedia Jasa harus membersihkan sisa-sisa bahan material
dan sisa bongkaran, sehingga lokasi proyek betul-betul bersih.
6. Apabila penyerahan pertama dapat dilaksanakan maka dibuat
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang Pertama.
7. Serah terima kedua (terakhir) dapat dilaksanakan dengan syarat

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 83
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

semua pekerjaan yang cacat atau kurang sempurna dalam masa


pemeliharaan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan
sempurna dan dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
kedua.
Demikian Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa dapat
kami sampaikan.

Praya, April 2021

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Konsultan Perencana


PT. PLASSA GAGAS PERSADA

H. Lendek Jayadi, SE.,MM. Ir. L. Sukarja Wirajaya, ST.


NIP. 19651231 198602 1 085 Direktur

Tabel Spesifikasi Teknis


URAIAN SPEK YANG DIPILIH
NO BAHAN SPESIFIKASI / MERK
PEKERJAAN KONTRAKTOR
A KIOS KULINER
Pekerjaan Pasangan
Batu Belah 15/20 hitam Lokal
Pasir Lokal
Semen Gresik, Holcim, Tiga Roda
Batu Bata Lokal
Pekerjaan Beton 20 MPa
Pasir Lokal

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 84
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

URAIAN SPEK YANG DIPILIH


NO BAHAN SPESIFIKASI / MERK
PEKERJAAN KONTRAKTOR
Semen Gresik, Holcim, Tiga Roda
Split Lokal
Krakatau Steel, Gunung
Baja Tulangan
Garuda
Agregat Kasar Lokal
Agregat Halus Lokal
Air Lokal
Pekerjaan Atap
Profil C75.75 tebal 0.75
mm (mutu G550)
Eco Steel, Giga Steel,
Reng baja ringan profil V
Pryda
40.45 tebal 0.45 mm
(mutu G550)
Genteng Metal Roof Flat Minimalis, coating
berpasir tebal 0.4 mm
Aluminium foil single
AB- Foil
sheet
Lisplang woodplang
Elephant, Kalsiplank
2x18/200 mm
Pekerjaan Finishing Lantai
Keramik Mulia, Platinum, Roman
Pekerjaan Pintu dan Jendela
Pekerjaan KusenJendela
Kusen Tebal: 1.1 mm, Alexindo, Alkasa, YKK
Aluminium Warna: Natural
Kaca Bening 5 mm Asahimas, Miralux, Mulia
Aksesoris Solid, Dekson, Kenari
Kalsi Ling 6, Jayaboard,
Papan kalsi 6 mm
Knauff
Pekerjaan Waterproofing
Cat Waterproofing cair Sika, Fosroc, BASF
Pekerjaan Pengecatan
Cat Dinding Luar
Lapisan dasar:
Jotashield Primer
Vinilex, Catylac
Lapisan akhir
Jotashield Extreme
Cat Dinding Dalam
Lapisan dasar: Base
Vinilex, Catylac
Coat Sealer .
Lapisan akhir: Jotaplast
Cat Plafond Vinilex, Catylac
Zinc Chromate Meiji, Arga
Cat Besi Emco, Nippon Paint
Cat Listplank Vinilex, Catylac
Cat Batu Alam Mowilex, Propan
Pekerjaan Panel, Instalasi Lampu dan Kotak Kontak
Panel SAKA, LMT
MCB dan MCCB ABB, Schneider
Supreme, Kabelindo,
Kabel instalasi
Tranka
Armatur SAKA, Philips
Lampu Philips sekualitas
Saklar Broco, Clipsal, Panasonic
Kotak Kontak dinding dan Broco, Clipsal, Panasonic
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 85
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

URAIAN SPEK YANG DIPILIH


NO BAHAN SPESIFIKASI / MERK
PEKERJAAN KONTRAKTOR
lantai
Ampere Meter dan Volt
OTTO sekualitas
Meter
Pekerjaan
Eterna, Kabelindo, Tranka
Pengkabelan
Pekerjaan Peralatan Saniter
Floordrain INA, San-Ei
Kran Ø 0.5” San-Ei, Toto
Wastafel + Aksesoris +
Toto, American Standar
Kran + Cermin
Pekerjaan Pemasangan Instalasi Air Bersih, Bekas dan Kotor
Pipa Air Bersih Wavin, Paralon, RUCIKA
Pipa Air Kotor Wavin, Paralon, RUCIKA
Pipa Air Bekas Wavin, Paralon, RUCIKA

Personil Tenaga Kerja/Tenaga Ahli


PENGALAMAN
NO. PERSONIL *) JABATAN DALAM PEKERJAAN JUMLAH KEAHLIAN **)
KERJA MIN.
Site Manager SKA Muda
1 1 5 th
(S1 T. Sipil/Arsitektur) ATBG dan SKA AK3
SKT (TA 022
Pelaksana Bangunan
2 Pelaksana Lapangan 1 4 th
Gedung/Pekerjaan
Gedung)
Tata Laksana Administrasi dan
3 1 5 th SKT
keuangan Proyek (SLTA)
Keterangan:
ATBG : Ahli Teknik Bangunan Gedung
AK3 : Ahli K3
*) Masing-masing personil inti harus membuat Curiculum Vitae (CV) dengan lampiran Refrensi Kerja
dan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk ditempatkan di pekerjaan ini dan harus ditanda
tangani yang bersangkutan.
**) Sertifikat Keahlian (SKA/SKT) dilengkapi dengan ijasah dan KTP.

Tabel Peralatan Bekerja

NO. JENIS ALAT KAPASITAS JUMLAH STATUS*)

1 Beton Molen 350 liter 1 bh


2 Scaffolding 5 set
3
3 Dump truck 4m 1 bh
4 Stamper 1 bh
5 Vibrator 1 bh

Tabel Pekerjaan Yang Harus Bergaransi


NO PEKERJAAN SUB PEKERJAAN
Pekerjaan Bangunan - Pekerjaan Atap Baja Ringan
1
Utama
- Pekerjaan Pengecatan
2 Pekerjaan Arsitektur
 Pengecatan
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan
Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 86
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

 Waterproofing

TABEL IDENTIFIKASI BAHAYA K3 PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Identifikasi Bahaya Keselamatan dan Keshatan Kerja


No. Uraian Pekerjaan
(K3)
A. Pekerjaan Persiapan
1 Pembersihan Awal dan Akhir Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Lokasi Tertusuk beling dan duri, tersengat serangga dan
hewan berbisa
2 Mobilisasi dan Demobilisasi Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Tenaga, Alat dan Bahan Kecelakaan dan gangguan lalu lintas di jalan sekitar
lokasi, kecelakaan akibat kesalahan penggunaan alat,
tertimpa material
3 Pengukuran dan pemasangan Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Bowplank Kecelakaan akibat terkena palu pada saat pemsangan
pato/bowplank, tertusuk patok dan paku
4 Pematangan Lahan Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Tertimbun bahan urugan dari penuangan material
kendaraan pengangkut, tertabrak dan terjepit
kendaraan pengangkut, Kendaraan Pengangkut
terperosok di permukaan tanah lembek
B. Pekerjaan Struktur
1. Pekerjaan Tanah Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Terperosok di lubang galian, terkena peralatan galian
2. Pekerjaan Beton Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
terjatuh dan terhimpit perancah/Skyfolding, terpercik
mata dan muka material beton, terjepit penulangan
beton, tertusuk baja beton dan ujung begisting
3. Pekerjaan Rangka dan Penutup Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Atap terjatuh dari ketinggian, terhimpit
Penyangga/Skyfolding, tertusuk material rangka dan
penutup atap,
C. Pekerjaan Arsitektur
1 Pekerjaan Pasangan Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
terjatuh dan terhimpit penyangga/Skyfolding,
terpercik mata dan muka material pasangan, tertimpa
bahan pasangan, iritasi tangan akibat adukan semen
2 Pekerjaan Plesteran Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
terjatuh dan terhimpit penyangga/Skyfolding,
terpercik mata dan muka material pasangan, iritasi
tanag akbiat adukan semen

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 87
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PLAZA KULINER

3 Pekerjaan Alumunium dan Kaca Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
tertimpa bahan alumunium, tertusuk material
aluminum dan kaca
4 Pekerjaan Pengecatan Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
terjatuh dan terhimpit penyangga/Skyfolding,
terpercik mata dan muka material pengecatan,
tertimpa bahan pagecatan, iritasi tangan akibat bahan
pengectan
D. Pekerjaan Elektrikal dan Plumbing
1 Pekerjaan Pemasangan Daya Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Listrik tersengat setrum/daya listrik, jatuh dari ketinggian
2 Instalasi Titik lampu, Saklar dan Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
Stopkontak tersengat setrum/daya listrik, jatuh dari ketinggian
3 Pemasangan Titik Lampu, Saklar Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
dan Stokontak tersengat setrum/daya listrik, jatuh dariketinggian,
tertusuk baut/paku dan alat pemasangan
4 Instalasi Pipa Air Bersih dan Kotor Gangguan kesehatan akibat situasi kerja secara umum,
tertusuk baut/paku dan alat potong dan alat
pemasangan
Tabel diatas sebagai identifikasi awal resiko bahaya K3 per bagian pekerjaan namun tidak
terbatas pada poin-poin tersebut.
Dalam penyusunan penawaran pelaksnaan K3 akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pada
masa kontrak, pihak ketiga melengkapi tabel dan uraian lainnya dengan mengacu pada :
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
dan Peraturan terkait lainnya.

Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Wisata Pedesaan/ Perkotaan


Konsultan Perencana : PT. PLASSA GAGAS PERSADA 88

Anda mungkin juga menyukai