Anda di halaman 1dari 3

Tiada satupun kemenangan yang dapat diraih tanpa adanya perjuangan, karena jika

kemenangan itu adalah tujuan, maka perjuangan adalah satu-satunya jalan untuk tujuan itu.
Dan jika kemenangan adalah hasil, maka perjuanganlah yang menjadi satu-satunya proses
dalam meraih hasil tersebut. Oleh sebab itu dapat diyakini bawha seorang pemenang itu sudah
pasti ia adalah seorang pejuang. Jikapun ada kemenangan yang diraih tanpa perjuangan, maka
pastilah raihan tersebut merupakan hasil dari kepalsuan dan kecurangan semata.
Perjuangan itu adalah konsistensi, atau jika dijabarkan, perjuangan itu adalah usaha
dalam meraih sesuatu yang dilakukan secara terus menerus, dan tanpa pernah berpikir untuk
berhenti sebelum mendapatkannya. Maka dalam perjuangan meraih kemenangan, kekalahan
itu bukanlah sebab bagi seorang pejuang untuk menyerah dalam meraih kemenangan. Jika ia
menyerah karena kekalahan, maka ia bukanlah seorang pejuang dan tidak akan pernah
mendapatkan kemenangan.
Kemerdekaan Indonesia pada 17 agustus 1945 merupakan kemenangan yang diraih
oleh para pejuang kemerdekaan, bukan diraih oleh mereka yang berharap menang tanpa pernah
berjuang untuk kemenangan. Para pejuang kemerdekaan itu telah mengalami kekalahan
sebelumnya, kakalahan itu bukan sekedar berupa kegagalan dalam meraih kemenangan saja,
namun juga ancaman dan pemaksaan untuk berhenti berjuang karena kematian. Akan tetapi hal
tersebut tidak menjadi alasan mereka untuk berhenti berjuang demi kemenangan.
Berkat rahmat Tuhan yang maha kuasa melalui perantara perjuangan para pejuang
yang tangguh, kemenangan itupun dapat diraih dengan wujud proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Kini 73 tahun setelah kemenangan itu diraih, Ibu pertiwi kembali larut dalam
kekalahan. Bukanlah kekalahan dalam peperangan yang nyata, atau perang bersenjata,
melainkan kekalahan dalam berkompetisi di bidang ekonomi, teknologi, sains dan keadilan
sosial. Indonesia kini terpuruk dalam kekalahan yang besar. Namun yang menyakitkan hati
adalah Indonesia seolah tidak berjuang untuk memenangkan keadaan ini.
Air mata Ibu pertiwi sudah tumpah terlalu banyak atas kekalahan ini, kiranya ada
sosok pejuang yang mampu menghapus air matanya. Indonesia butuh kemenangan, kiranya itu
yang bisa menghapus air mata yang saat ini masih membanjiri tanah air tercinta. Sudah tidak
adakah penerus dari pejuang-pejuang zaman itu? Adakah darah mereka itu tersendat dan tidak
mengalir pada penerus-penerusnya? Apakah hanya darah para penghianat bangsa saja yang
masih mengalir hingga sekarang?
Jika memang Indonesia terlahir dari para pejuang, maka pastilah sisa-sia darah itu
masih ada hingga saat ini. Lantas kepada siapa darah pejuang itu turun? Oleh siapa semangat
perjuangan itu masih terjaga? Maka semua pertanyaan itu akan tertuju pada elit-elit bangsa
yang sekarang. Kalau benar pejuang itu berasa dari kalangan elit, lantas elit mana yang
dimaksud?
Jika dikorelasikan dengan masa kemenangan tahun 1945 itu, maka nampaklah
seorang pejuang saat ini adalah dia yang tidak pernah berhenti berjuang untuk kemenangan
bangsa. Dan jika para pejuang itu adalah dari partai, maka partai yang paling tepat untuk
menggambarkan sosok pejuang itu adalah partai Gerindra. Hal ini tentu bukan tanpa alasan,
melainkan karena memang Gerindra-lah satu-satunya partai yang tak pernah berhenti berjuang
untuk kemenangan bangsa.
Pembuktian atas pernyataan diatas ialah partai Gerindra yang sedari dulu berjuang
dengan memberikan kontribusi nyata pada bangsa ini. Melalui politik, Gerindra berusaha
menghadirkan perubahan unutuk NKRI. Dari Gerindra-lah tokoh-tokoh perubahan
bermunculan, sementara tokoh-tokoh tersebut tiada pernah memberikan sumbangsih apapun
pada partai pejuang ini. Mereka juga berasal dari suku dan agama yang berbeda-beda, termasuk
juga dengan Gerindra sendiri, sekalipun tokoh tersebut pernah turut menjadi penghambat bagi
perjuangannya. Namun demi kemenangan bangsa, oleh Gerindra tokoh-tokoh tersebut
dibesarkan tanpa sedikitpun pamrih.
Gerindra juga sudah membuktikan ketangguhannya dalam berjuang memenangkan
bangsa ini, dengan banyaknya fitnah-fitnah yang ingin menjatuhkannya, dengan ancaman-
ancaman yang hendak membungkam perjuangannya, dan dengan penghianatan oleh orang-
orang yang dibesarkan olehnya demi bangsa dan negara.
Dengan segala macam halangan tersebut, tidak sedikitpun langkah perjuangan
Gerindra terhenti, atau hendak berniat untuk menyimpan dendam kepada siapapun yang
termasuk dalam penghambat perjuangan. Bagi partai “Gerakan Indoneaia Raya” ini, siapapun
kamu dan dari partai manpun kamu berasal, selagi kamu mampu berbuat untuk kemenangan
bangsa, maka kamu adalah bagian dari perjuangan Gerindra.
Kekalahan Indonesia menurut Gerindra adalah kedaulatan NKRI yang terganggu
oleh mereka yang asing, ataupun mereka yang berhianat kepada bangsa Indonesia, dengan
memanfaatkan kekayaan Ibu pertiwi untuk diri sendiri dan kelompoknya masing-masing, serta
tiada mampu memberi manfaat untuk rakyat dan bangsa Indonesia. Maka melalui kekuasaan-
lah Gerindra dapat menghabisi tikus-tikus yang rakus tersebut. Oleh karena itu, Gerindra tiada
kenal lelah dalam melahirkan tokoh-tokoh politik yang berprestasi serta ahli dibidang yang
menjadi titik kelemahan Indonesia. Semua itu adalah demi kemenangan negeri.
Dalam umur Gerindra yang sudah menginjak 11 tahun, rintangan-rintangan yang
dihadapinya pun semakin sulit, tajam dan berliku. Namun ciri pejuang yang nyata semakin
ditunjukkan oleh Gerindra, dengan semangat perjuangan yang semakin hari semakin membara,
kemudian diiringi dengan terus bertambahnya kepercayaan masyarakat pada perjuangannya.
Maka inilah indikasi yang paling kuat yang menunjukkan bahwa Gerindra adalah titisan dari
semangat perjuangan kemerdekaan 45. Dengan ini dapatlah diasumsikan bahwa Gerindra
adalah pejuang yang dibutuhkan Indonesia saat ini, karena ketulusan Gerindra dalam
membangun negeri, sangatlah nampak seperti ketulusan hati para pejuang kemerdekaan untuk
memenangkan Indonesia dari kompetitornya, yakni kaum-kaum imperialis yang rakus.
Setiap perjuangan memang selalu diiringi dengan berbagai macam rintangan dan
halangan, namun itulah yang nantinya akan dibanggakan oleh masyarakat di masa depan. Nabi
Muhammad SAW berjuang dalam waktu yang lama dan mengalami proses yang sangat sulit
serta pahit. Para pejuang kemerdekaan Indonesia berjuang sedari kecil hingga ia gugur.
Perjuangan seperti inilah yang dimaksud, perjuangan yang sekeras apapun hambatannya,
perjuangan itu akan terus berkobar hingga kelak menjadi inspirasi bagi penerus-penerus bangsa
di masa depan.
Setidaknya semua orang tahu, bahwa tidak ada yang bisa dibanggakan dari
kemenangan yang diraih secara pragmatis, yang tidak pernah berjuang, lalu mendapatkan
kemenangan. Ketahuilah bahwa kemenangan yang diraih secara pragmatis, adalah
kemenangan yang masanya pun akan singkat. Ibarat musisi jika suksesnya diraih dengan
perjuangan yang sulit, maka keruntuhan popularutasnya-pun akan sulit, begitu juga sebaliknya.
Jadi, kebesaran nama pejuang itu bukan dinilai dari kemenangan yang diraih, tapi sesulit apa
perjuangannya dalam meraih kemenangan tersebut, dan setangguh apa ia mempertahankan
konsistensi perjuangannya.
Selamat ulang tahun Gerindra, semoga pada umurmu yang ke11 ini, engkau mampu
memberikan kemenangan pada Ibu Pertiwi sebagaimana yang sudah diberikan oleh para
pejuang bangsa pada masa kemerdekaan. Indonesia butuh kemenangan yang nyata, dan untuk
saat ini, hanya engkaulah yang bisa diharapkan. Semoga padamu Tuhan menitipkan
kemenangan untuk bangsa tercinta ini. Amin ya Rabbal’alamin. Teruslah berjuang dan jadilah
pejuang yang tangguh. #HUTGerindra

Anda mungkin juga menyukai