Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN TANAH

JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG


LABORATORIUM VOKASI DAN INDUSTRI KREATIF
VOKASI TAHAP 1 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PT.................................
2019
II. PEKERJAAN TANAH
Pelaksanaan pekerjaan galian tanah memperhatikan ketentuan Pasal 67
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor: PER 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Konstruksi Bangunan dan ketentuan Bab X Surat Keputusan
Bersama Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP.174/MEN/86 dan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 104/KPTS/1986 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi, terutama terhadap peil
galian sampai kedalaman melebihi batas ukuran tinggi pekerja. Pinggir-
pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian diberikan pengaman dan
penunjang yang kuat .
Pekerjaan galian dilakukan setelah pemasangan dan penandaan ukuran
pada bouwplank selesai dilaksanakan dan dimensi galian tanah untuk
pondasi sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi/wakil yang
ditunjuk Direksi.
1) Galian Tanah Pondasi

Gambar: Gambar Rencana Pilecap


Galian tanah untuk pekerjaan pondasi setempat/foot plate atau
pondasi cakar ayam disesuaikan dengan gambar kerja dan RAB,
dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia.
Pelaksanaan pekerjaan setelah pemasangan dan penandaan ukuran
pada bouwplank selesai dilaksanakan dan dimensi galian tanah
untuk pondasi sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi/wakil
yang ditunjuk Direksi.
Galian pondasi foot plate dilakukan terlebih dahulu menentukan lay
out dan titik as pondasi yang akan digali ditentukan dengan teliti.
Galian pondasi foot plat dibersihkan dari akar pohon ataupun
sampah yang akan merusak konstruksi.
Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan sampai mencapai tanah
keras atau peil sesuai gambar kerja.
Galian yang dapat dipakai untuk penimbunan diangkut langsung ke
tempat yang direncanakan penimbunan, sedangkan hasil galian yang
tidak dapat dipakai untuk penimbunan disingkirkan dari lokasi
pekerjaan.
Pengukuran elevasi hasil galian dilakukan setelah galian tanah
diperkirakan telah mencapai peil dilanjutkan dengan pemeriksaan
bersama dengan Direksi/wakil yang ditunjuk Direksi untuk
memastikan elevasi hasil galian benar-benar telah mencapai peil.
Setelah elevasi galian dipastikan mencapai peil dibuatkan berita
acara mulai pasang, yang dilampiri dengan data cek elevasi.

1) Pekerjaan bor strouss Ø 30 cm


Sebelum memulai pekerjaan pondasi bor strouss, pelaksana
diwajibkan membuat dan mengajukan shop drawing pondasi bor
tangan (strauss pall)untuk mendapat persetujuan Direksi
Lapangan/Pengawas.
 Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan posisi
titik pondasi bor tangan (straus pall) dilaksanakan.
Ketetlitian dibutuhkan untuk menjamin daya dukung pondasi
memenuhi persyaratan keselamatan yang drencanakan. Hasil
dari pekerjaan pengukuran adalah ditetapkannya titik
as/patok as bor tangan yang akan dilakukan
Gambar detail strouus
 Pekerjaan pengeboran dilakukan secara manual dengan bor
tangan berdiameter 30 cm. Pelaksanaan pen geboran
dilakukan sampai kedalaman 1 m walau sebelumnya telah
mencapai tanah keras akan tetapi pengeboran tetap dilakukan
sampai kedalaman 1 m. Kecuali jika sudah tidak dapat
dilakukan lagi pengeboran maka pelaksana diwajibkan
melaporakan keadaan tersebut kepada Direksi
Lapangan/Pengawas. Namun, jika sampai kedalaman 1 m
masih belum sampai kepada tanah keras, maka pelaksana
diwajibkan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada
Direksi Lapangan/Pengawas untuk mendapat pertimbangan
apakah masih boleh dilanjutkan pemasangan tulangan dan
pengecoran atau harus dilakukan pengeboran sampai
ditemukan tanah keras. Atas laporan kenyataan bahwa
kedalaman pondasi bor tangan harus melebihi 1 m maka
dilakukan pembahasan dan atas pembahasan tersebut Direksi
Lapangan/Pengawas memberikan rekomendasi kepoada
pemberi tugas untuk melakukan perubahan pekerjaan
pondasi.
2) Galian tanah pondasi batu kali
Galian tanah pondasi batu belah atau pondasi menerus disesuaikan
dengan RAB dan gambar kerja dilakukan secara manual
menggunakan tenaga manusia. Pelaksanaan pekerjaan setelah
pemasangan dan penandaan ukuran pada bouwplank selesai
dilaksanakan dan dimensi galian tanah untuk pondasi sesuai
gambar yang telah disetujui oleh Direksi/wakil yang ditunjuk
Direksi.
Galian pondasi menerus dilakukan terlebih dahulu menentukan lay
out dan titik as pondasi yang akan digali ditentukan dengan teliti.
Galian pondasi dibersihkan dari akar pohon ataupun sampah yang
akan merusak konstruksi.
Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan sampai mencapai tanah
keras atau peil sesuai gambar kerja.
Galian yang dapat dipakai untuk penimbunan diangkut langsung ke
tempat yang direncanakan penimbunan, sedangkan hasil galian
yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan disingkirkan dari
lokasi pekerjaan.
Pengukuran elevasi hasil galian dilakukan setelah galian tanah
diperkirakan telah mencapai peil dilanjutkan dengan pemeriksaan
bersama dengan Direksi/wakil yang ditunjuk Direksi untuk
memastikan elevasi hasil galian benar-benar telah mencapai peil.
Setelah elevasi galian dipastikan mencapai peil dibuatkan berita
acara mulai pasang, yang dilampiri dengan data cek elevasi.

Gambar. Bagan Alir Pekerjaan Galian


2) Urugan Pasir Bawah Pondasi
Urugan pasir bawah lantai untuk pelaksanaan pemasangan lantai
keramik bangunan setelah pekerjaan urugan tanah dalam bangunan
atau urugan tanah peninggi lantai telah mencapai peil dan
kepadatannya mendapat persetujuan Direksi atau Pengawas
Lapangan. Tebal urugan pasir bawah lantai 10 cm atau disesuaikan
dengan gambar kerja.
Persyaratan bahan urugan pasir yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi teknis atau menurut petunjuk dan persetujuan Direksi.
Pasir urug yang digunakan disaring terlebih dahulu sehingga bebas
dari kotoran dan memiliki ukuran yang homogen kemudian dilakukan
penyiraman sampai jenuh agar diperoleh kepadatan sesuai yang
diharapkan menurut spesifikasi teknik dan gambar kerja. Pemadatan
dengan penyiraman diselingi dengan pamadatan menggunakan hand
stamper/plate stamper.
Urugan dan pemadatan dilakukan sampai memenuhi kepadatan serta
peil menurut spesifikasi teknis dan gambar dan mendapat persetujuan
Direksi/wakil Direksi.

3) Urugan Pasir Bawah Lantai


Pekerjaan urugan tanah peninggi lantai atau urugan tanah dalam
bangunan dilakukan setelah pasangan pondasi selesai dikerjakan.
Tanah urug yang dipakai sebagai bahan timbunan bersih dari kotoran-
kotoran organik yang dapat menyebabkan rusaknya bangunan.
Ketebalan lapisan urugan tanah sesuai gambar dilakukan setiap lapis,
kemudian dipadatkan dengan cara menyirami dengan air bersih
sampai jenuh disertai proses pemadatan menggunakan alat hand
stamper atau stamper plat sampai mencapai nilai kepadatan yang
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai