Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

SATKER : BPBD KABUPATEN SELUMA


NO. PAKET : 17
NAMA PAKET : PEMASANGAN BRONJONG SUNGAI AIR ULU TALO,
DESA AIR KERUH, KEC. ULU TALO.
PROV/KAB./KOTA : BENGKULU/SELUMA
T.A : 2012

1. URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


Rencana Kerja
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan harus menyusun Rencana
Kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time schedule)
dan diajukan Kepada Pemberi Tugas/Direksi Pekerjaan selambat-
lambatnya satu minggu setelah penunjukan pemenang untuk disetujui.
b. Setelah disetujui jadwal pekerjaan (time schedule) tersebut harus
dicetak dan cetakannya diserahkan kepada Pemberi Tugas/Direksi
Pekerjaan, sedangkan cetakan lainnya harus selalu terpampang/
ditempelkan di tempat pekerjaan (Direksi Keet) dan juga pada lampiran
dokumen kontrak.
c. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-alat
dan bahan bangunan, tenaga kerja.
d. Peralatan dan sebagainya yang pada umumnya langsung/tidak
langsung termasuk dapat usaha menyelesaikan dengan baik dan
menyerahkan pekerjaan dalam keadaan sempurna/lengkap. Juga
dimaksudkan di sini adalah pekerjaan yang dilaksanakan semua atau
sebagai pekerjaan, selanjutnya harus sesuai petunjuk-petunjuk serta
dalam pengawasan Direksi.
e. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan perpanjangan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong.

Pelaksanaan dan Gambaran Pelaksanaan


a. Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar dan RKS sebelum
pekerjaan dilaksanakan
b. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan. atau bila
dilaksanakan akan menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan
untuk mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis Kepada Pemberi Tugas/Direksi/
Pengawas Pekerjaan
c. Apabila ada perbedaan antara bestek (RKS) dengan gambar, maka
pemborong diwajibkan menyampaikan kepada Direksi/Pengawas
pekerjaan untuk diadakan perbaikan.
d. Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan. yang dibutuhkan
untuk menuju penyelesaian pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap
sesuai dengan gambar dan RKS.
e. Pihak pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko
yang mungkin terjadi akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan
harga satuan yang termuat dalam surat penawaran, termasuk
kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.
f. Kepada pemborong akan, diserahkan. tanah bangunan/lapangan
pekerjaan dalam keadaan sebagaimana pada waktu diadakan
peninjauan lapangan dan segala sesuatu yang berada di tanah
bangunan selama penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung jawab
pemborong.
g. Pemborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan,
sedemikian rupa sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib.
h. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan
sempurna pada Pemberi Tugas/Direksi Pekerjaan termasuk
perbaikan-perbaikan. yang timbul sebagai akibat pelaksanaan
termasuk pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bangunan.
Ketentuan-ketentuan lainnya
Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang
mengikat di dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut
a. Gambar-gambar yang dilampirkan pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ini.
b. Gambar detail berikut penyelesaian.

2. KETENTUAN UMUM
Peraturan (Code), Referensi dan Standar yang berlaku. dan mengikat dalam RKS ini
adalah :
a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982
d. Peraturan Pembebanan Indonesia (PPI) 1983 untuk Gedung
e. Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu mengenai Bangunan Gedung
f. Standar Industri Indonesia (SII)
g. Pedoman Plumbing Indonesia (PPI)

PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pemasangan Bronjong Sungai Air Ulu Talo, Desa Air
Keruh, Kec. Ulu Talo pada Satuan Kerja BPBD Kabupaten Seluma Tahun Anggaran 2012
terletak di Tais - Seluma sesuai gambar Site Plan
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan pembersihan lokasi

Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu pembersihan lokasi


pekerjaan dari tanaman dan semak semak agar bersih.

2. Pekerjaan pengukuran

Setelah lokasi bersih pekerjaan pengukuran dapat dilaksanakan. Pekerjaan


pengukuran ini untuk mengetahui posisi perletakan gedung/ bangunan di
Site dan bentuk daripada Site serta perbedaan peil / duga permukan tanah
asli dan sekaligus untuk menentukan peil permukaan tanah terbangun
sebelum dilakukan Site Development ( Cut and Fill ) permukaan tanah. jika
ternyata terdapat perbedaan bentuk site ataupun perbedaan ketinggian
countur dengan yang ada di gambar Rencana dapat segera diadakan
koreksi-koreksi atau penyesuaian lapangan. Pelaksanaan penyesuaian
lapangan jika diperlukan mengikuti petunjuk direksi / konsultan pengawas
setelah terlebih dahulu dikonsultasikan kepada konsultan perencana.

3. Papan Nama Proyek

Pelaksana Kontruksi wajib memasang papan nama kegiatan , ukuran papan


nama dan model tulisannya sesuai standar

4. pemasangan patok duga lantai

Pemasangan patok duga lantai bangunan ( peil ± 0.00 ) akan ditentukan


oleh konsultan bersama - sama dengan Asisten Teknis Proyek ,Unsur
Pemilik Kegiatan dan Kontraktor setelah lokasi terbangun dinyatakan siap.
Selanjutnya patok duga lantai ini harus dibuat permanen dan tidak bisa
dirubah kecuali ada perintah perubahan dari Pejabat Pembuat Komitmen
atau direksi lapangan.

5. Pemasangan bouwplank

Pemasangan bouwplank harus dilaksanakan dengan menggunakan papan


dan patok bouwplank dari kayu 4/6. Penentuan titik - titik As bangunan
harus tepat, begitu juga pada sudut – sudut bangunan harus bertemu tepat
dengan membentuk sudut 90 derajat sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Setelah pemasangan bouwplank mendapat persetujuan direksi / konsultan
pengawas maka pekerjaan galian dapat dilaksanakan.

6. P3K dan Air Bersih

Pelaksana Konstruksi wajib menyediakan P3K dan Air Bersi Selama


Pekerjaan berlangsung Menggacu dengan peraturan Pemerintah mengenai
keselamatan pekerjan dan kesehatan pekerja.
PEKERJAAN TANAH

3.1. Pekerjaan Galian

a. Pekerjaan Galian tanah pondasi dan pekerjaan galian lainnya dapat


dilaksanakan setelah patok peil / duga permukaan tanah rata-rata sesuai
rencana ditentukan, sehingga kedalaman galian dapat diantisipasi jika
diperlukan urugan tanah ( Fill ) maupun pemotongan permukaan tanah
( cut ) seperti ditentukan dalam gambar, pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan direksi.

b. Pekerjaan Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan yang


ditentukan dalam gambar. Dalamnya galian harus mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas.

c. Pekerjaan Pengupasan dan perataan tanah dengan kedalaman sesuai


gambar rencana bangunan.

d. Dalam keadaan tanah yang dapat longsor, pemborong harus


memasang turap yang telah diperhitungkan kekuatannya.

e. Sebelum memasang pondasi kontraktor harus melaporkan terlebih


dahulu hasil pekerjaan galiannya, semua pekerjaan galian yang
dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan dari pengawas lapangan.

f. Bila suatu penggalian dijumpai lapisan yang tidak sesuai untuk dasar
pondasi, lapisan tanah tersebut harus dikeluarkan dan diganti yang
sesuai ( dilaksanakan perbaikan tanah ).

g. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kelongsoran bidang –


bidang galian, dianjurkan kemiringan dinding galian tidak kurang dari 1 :
10.

3.2. Pekerjaan Urugan Tanah / Pasir

a. Pekerjaan urugan pasir atau urugan tanah harus dipadatkan dengan


memakai mesin pemadat atau hand compactor dan dilaksanakan
dengan ketebalan sesuai petunjuk gambar.
b. Pekerjaan urugan tanah kembali pada lubang galian pondasi dilakukan
lapis demi lapis dengan pemadatan menggunakan mesin pemadat atau
hand compactor setelah pasangan pondasi kering.
c. Urugan tanah atau pasir harus bebas dari kotoran / batang – batang
kayu.
d. Setiap lapis urugan pasir /tanah yang akan dipadatkan tidak boleh
melebihi tebal 20 cm, pemadatan dengan alat pemadat tangan
( Hand Compactor ) atau jenis alat pemadat lain yang mendapat
persetujuan konsultan pengawas / direksi.
e. Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum bagian pekerjaan yang
akan tertutup oleh tanah urugan, diperiksa oleh pengawas / direksi
terlebih dahulu.
f. Daerah urugan atau galian yang tercantum dalam kontrak ini, harus
diratakan dengan baik dan tidak boleh ada permukaan yang
bergelombang. Bilamana ada perbedaan ketinggian yang dikehendaki
maka permukaan dimana terdapat perbedaan ketinggian itu harus dibuat
miring hingga tidak terdapat perubahan ketinggian yang terlalu
mendadak.

PEKERJAAN BRONJONG

6.1. Pekerjaan Kawat Bronjong

a. Kawat digunakan adalah kawat bronjong yang bermutu baik dan


disetujui pihak direksi.
b. Ukuran bronjong sesuai petunjuk direksi dan spesifikasi dan ukuran
gambar rencana.
c. Pemasangan bronjong dilaksanakan sesuai petunjuk direksi dan
gambar rencana serta spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.

6.2. Pekerjaan Batu Kali.

a. Batu kali digunakan batu yang bulat dan tidak bersending (bukan batu
belah atau batu gunung;
b. Pemasangan batu harus padat dan kuat, serta ukuran batu kali
minimal ukuran 20-30 cm;
c. Bronjong harus terisi dengan batu kali secara keseluruhan dan harus
padat;
d. Ukuran pemasangan bronjong dan batu kali sesuai dengan gambar
rencana yang sudah disepakati dan sesuai petunjuk direksi.

PEKERJAAN AKHIR / FINISHING DAN PEMBERSIHAN

1. Pekerjaan Saluran menggunakan Pasangan dan beton diaci sesuai


Gambar Detail.
2. Pekerjaan pemasangan gebalan kulit rumput dipasang dengan rapi dan
setiap hari disiram selama 7 hari kalender hingga tanaman tersebut tumbuh
subur dan bila perlu sampai tanaman kulit rumput tersebut diyakinkan
sudah bener-benar hidup.
3. Pekerjaan yang telah selesai harus diadakan pengontrolan / penelitian
ulang. Apabila terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna agar
segera disempurnakan hingga mencapai hasil yang baik dan dapat diterima
oleh pejabat pembuat komitmen. Sebelum Jasa Kontruksi meninggalkan
lokasi maka halaman harus bersih tidak ada tumpukan sisa bahan – bahan
bangunan / kotoran bekas bongkaran. Gundungan – gundungan tanah
bekas galian harus diratakan dan dirapikan, atau diurugkan pada bagian
yang memerlukan urugan.

PEKERJAAN LAIN – LAIN

1. Guna mendapatkan pekerjaan yang baik dan sempurna maka bagian –


bagian pekerjaan yang nyata / seharusnya termasuk dalam pekerjaan ini
tetapi tidak disebutkan dalam R K S maupun gambar harus tetap diterima
sebagai hal yang disebutkan sepanjang bagian pekerjaan tersebut masih
dalam batas kewajaran untuk dilaksanakan.

2. Pelaksanaan dari bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk direksi


lapangan dan pengawas lapangan.

3. Semua material yang digunakan pada proyek harus ada Persetujuan dari
konsultan Pengawas dan Direksi.

Bengkulu, 06 Juni 2012

Dibuat Oleh

CV. WIJAYA NUSA PERMATA

ARIS SAPUTRA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai