Anda di halaman 1dari 26

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

SPESIFIKASI TEKNIS BERDASARKAN SNI PADA


BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN
1. URAIAN UMUM
A. LINGKUP DAN PERSYARATAN
a)

Lingkup Kegiatan

Yang akan di laksanakan adalah Pembangunan Gedung yang terdiri dari :


I.

II.

Pekerjaan Pendahuluan, terdiri dari :


a. Pengukuran
b. Pembersihan Awal
c. Air Kerja
d. Papan Proyek
e. Sewa Direksi keet/Gudang
f. Administrasi
g. Biaya Mobilisasi Bahan
Pekerjaan Bangunan Gedung, terdiri dari :
a. Galian tanah
b. Urugan Tanah dan pasir
c. Pek. Pondasi Batu
d. Rabat Beton 1:3:5 Teras Keliling Bangunan dan Bodem Saluran air
e. Pek. Beton Tulang 1:2:3 Penutup Saluran
f. Pas. Dinding 1/2 Batu bata untuk dinding dan Saluran Air hujan
g. Plesteran dinding dalam gedung dan saluran
h. Acian dinding dalam gedung dan saluran
i. Pas. Kusen Pintu, Jendela dan Ventilasi (Kayu Kls I Bayam), yang
j.
k.
l.
m.
n.
o.

belum selesai pekerjaannya


Pas. Pintu Panil, Kayu Kls I (Ky. Bayam)
Pek. Bingkai jendela Kayu Kls I (Ky. Bayam)
Pekerjaan Aksesories Pintu dan jendela
Pasangan Kusen dan Daun Pintu PVC + Aksesoriesnya
Pekerjaan Plafond Calsiboard + Rangka Holow
Pekerjaan Lantai Gedung menggunakan Keramik 40x40 cm
termasuk Plintnya, dinding dan lantai Kamar mandi, tempat cuci,
dapur menggunakan keramik 20x25cm untuk dinding dan untuk
lantai menggunakan keramik 20x20cm serta tangga menggunakan
keramik 30x30cm.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

p. Pekerjaan pengecatan dinding, plafond dan cat kayu (Kusen dan


daun pintu)
q. Pekerjaan Instalasi Sanitasi/Plambing
r. Pekerjaan Instalasi Listrik.
III.

Pekerjaan Akhir, meliputi :

b)

1.

Pembersihan Akhir

2.

Backup Data dan Asbuilt Drawing


Persyaratan dan Peraturan

Semua dalam kontrak ini harus di laksanakan dengan mengikuti dan


memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Standar
Normalisasi Indonesia (SNI ), Standar Industri Indonesia (SII ), Peraturan
Nasioanal maupun peraturan setempat yang ber laku atas jenis bahan
tersebut, peraturan tersebut antara lain :
Perpres No. 70 tahun 2010 dengan lampiran- lampirannya.
Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwarden Voor Deuitvoering Bij Aanneming Van Openbare
Werken (AV) 1941.
Keputusan keputusan dar i Majel is Indonesia untuk Arbitrasi Teknik
dar i Badan Arbi t rasi Nasional Indonesia (BANI )
SNI 03-2445-1991 / SK SNI S-05-1990-F, Spesi f ikasi kayu gergajian
untuk bangunan rumah dan gedung.
SNI 03-2353-1987 / SNI 4.3-53.1987/UDC, Spesi f ikasi kayu awet
untuk perumahan dan gedung.
SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi bahan bangunan A (Bahan bangunan
bukan logam) .
SK SNI S-05-1989, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (Bahan
bangunan dari besi /baja) .
SK SNI -06-1989-F, Spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan
bangunan dar i logam bukan besi ) .

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

SNI 03-2408-1991 / SK SNI T-09-1990-F, Tata cara pengecatan logam.


SNI 03-2495-1991, Spesi f ikasi bahan tambahan untuk beton.
SK SNI 03-1994-03, Spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan
plesteran.
SNI 03-1726-1989 / SK SNI 1-03-53-1987, Tata cara perencanaan
ketahanan gempa untuk rumah dan gedung.
SNI 03-2410-1991 / SK SNI T-11-1990-F, Tata cara pengecatan dinding
tembok dengan cat emulsi .
SNI 03-2835-1992 / SK SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga
satuan persiapan dan tanah untuk bangunan sederhana.
SNI 03-2i836-1992 / SK SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga
satuan pondasi batu belah untuk bangunan sederhana.
SNI 03-2837-1992 / SK SNI T-05-1991-03, Tata cara perhitungan harga
satuan dinding tembok dan plesteran untuk bangunan sederhana.
SK SNI S-03-1994-03, Spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata
dan plesteran.
SNI 03-3434-1994 / SK SNI T-11-1992-03, Tata cara perhitungan harga
satuan kayu untuk bangunan sederhana.
SNI 03-3435-1994 / SK SNI T-11-1992-03, Tata cara perhitungan harga
satuan penutup langit - langi t untuk bangunan sederhana.
Peraturan Beton Ber tulang Indonesia 1971/1984 (PBI 1971/1984).
Peraturan Konst ruksi Baja yang ber laku Indonesia
Peraturan Umum dar i Dinas Keselamatan Ker ja Depar temen Tenaga
Kerja.
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI -3 1970.
Peraturan Konst ruksi Kayu Indonesia, NI -5 1961.
Peraturan Semen Portland Indonesia , NI -8.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/ Instansi


Pemerintah setempat , dalam hal permasalahan bangunan.
Untuk bahan dan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas,
maupun standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar Indonesia
atau persyaratan teknis/produsen bahan yang bersangkutan.
c)

Merek Dagang

Merekmerek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam


persyaratan teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan
dalam hal bentuk, model , mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak
diartikan sebagai persyaratan merek yang mengikat . Pemborong dapat
mengusulkan merek dagang lain yang setara (sekualitas) setelah mendapat
persetujuan dari Penanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran. Dalam hal
ini disebutkan

3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan

yang sama, maka pemborong diwajibkan untuk menyediakan salah satu


dari padanya sesuai dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
B. PEMAHAMAN SITUASI DAN UKURAN
a)

Situasi

Pemborong wajib meneliti situasi keadaan tanah bangunan sifat dan


luasnya yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b)

Ukuran

Ukuran/satuan yang digunakan semuanya dinyatakan dalam metriks,


kecuali untuk/bahan-bahan ter tentu dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
A.

PAPAN PROYEK
a.

Sebelum memulai kegiatan dilapangan terlebih dahulu Pelaksana

harus memasang papan proyek yang memberi informasi tentang kegiatan


yang akan dilaksanakan antara lain :

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

b.

Kuasa Pengguna Anggaran

Nama Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan

Nialai Kontrak

Jangka Waktu Pelaksanaan

Nama Pelaksana

Nama Konsultan

Bahan yang digunakan untuk papan proyek menggunakan tripleks

dengan ukuran minimal 60 cm x 122 cm dengan menggunakan rangka balok


2/3 kayu kelas II dengan tiang menggunakan balok 5/7 kayu kelas dua
c.

Papan Proyek dipasang di lokasi kegiatan pada tempat yang mudah

dilihat oleh siapa saja.


B.

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Persiapan
a)

Lingkup Pekerjaan
o Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan pembersihan seperti yang disyaratkan dalam gambar
rencana dan spesifikasi ini.
o Meliputi pembersihan dalam lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan,
sesuai yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas.

b)

Syarat-syarat Pelaksanaan
o Untuk Pembangunan gedung ini teras keliling beserta rumput sekitar
bangunan agar dibersihkan dengan penebasan/pembabatan yang
dilaksanakan terhadap semua belukar/semak sampai yang tertanam
dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

akan dikerjakan harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar


atau dibuang dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
o Semua sisa tanaman seperti akar-akar, rumput dan sebagainya harus
dihilangkan.
o

Batu atau material yang sejenis jika ada harus pula dihilangkan,
kecuali bila berada pada dasar galian pondasi yang direncanakan,
dan apabila batu tersebut pada daerah taman bila dikehendaki dan
sesuai

persetujuan

Direksi/Pengawas

tidak

perlu

dilakukan

penghilangan.
o Semua daerah urugan harus dipadatkan baik urugan yang telah ada
maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari
sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan
pelapukan dikemudian hari.
o Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan
untuk dipindahkan seluruh barang-barang berharga yang mungkin
ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
terjadi kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pelaksana atau
tanggung sendiri.
.
2. Pengkuran Kembali
a) Pelaksana diwajibkan mengadakan pengukuran kembali lokasi
pekerjaan Jika terjadi perbedaan, maka Pelaksana dapat mengajukan
gambar

rencana

sesuai

dengan

keadaan

berdasarkan

hasil

pengukurannya.
b)

Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan


keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas dan Direksi Proyek.

c)

Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas


segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3. Patokan Dasar Pengukuran


a) Pada pembangunan baru letak dan jumlah patokan dasar ditentukan
oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
b)

Sementara patokan ukuran untuk peil lantai 0,00 diambil ukuran


dari ukuran 2,10 cm dari ambang atas kebawah kusen yang sudah
dipasang, agar pemasangan daun pintu panil dapat dilaksanakan dan
tidak terjadi pemotongan tinggi daun pintu.

c)

Pengukuran penentuan lantai keramik teras turun 5 cm dari peil


lantai utama 0,00. Begitupun dengan posisi lantai kamar mandi
harus turun minus 10 cm sehingga air tidak masuk kelantai utama.

d) Posisi peil lantai rabat selasar keliling bangunan turun 15 cm diukur


dari lantai utama 0,00.
4. Penyediaan Air
a) Air untuk bekerja harus disediakan oleh Pelaksana, dengan
persyaratan air harus bersih , bebas dari kotoran seperti lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya.
b) Apabila dianggap perlu selama masa pekerjaan, pelaksana harus
menyediakan reservoir atau bak penampungan air.
5. Foto-Foto Dokumen Berkala
Kontraktor harus memperhitungkan biaya dokumentasi berupa foto
berwarna yang diambil secara berkala dari seluruh pelaksanaan, yaitu Poto
harus diambil dari satu titik yang sama mulai dari photo 0%, 25%, 50%, 75%
dan 100%.
6. Per tolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menyediakan obat-obatan untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Kantor , Bangsal Kerja dan Gudang

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Kontraktor harus memperhitungkan biaya untuk Pembuatan Kantor ,


Bangsal kerja dan Gudang sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang
akan digunakan, dalam hal tersebut terutama semen agar tidak menjadi keras
dan serta barang-barang lainnya.
8. Keamanan Proyek
Kontraktor harus mempertimbangkan biaya untuk keamanan dengan
menempatkan petugas keamanan untuk menjaga barang milik kontraktor
ataupun direksi.
3. PEKERJAAN TANAH
A.

PEKERJAAN TANAH
a) Ruang Lingkup
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat


dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan tanah seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan
spesifikasi ini.

2.

Meliputi pekerjaan penimbunan dan pemadatan untuk peninggian


lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah ditentukan serta urugan
pasir dibawah lantai untuk bangunan sesuai dengan gambar kerja atau
petunjuk Direksi/Pengawas.

b) Syarat dan Peraturan


1.

Pekerjaan Persiapan Pelaksana harus mengetahui kadaan lapangan


yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.

2.

Pemeriksaan Permukaan Air Tanah

o Tidak diperkenankan air tergenang didalam/diluar/disekitar lokasi


pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung
o

Melindungi semua pekerjaan, bebas dari genangan air, juga oleh


sumur-sumur pompa, saluran pembuang dan hal-hal lain yang
mungkin terjadi.

c) B a h a n

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1. Bahan timbunan harus cukup baik, yaitu bahan timbunan yang telah
disetujui oleh Direksi/Pengawas, yang diambil didaerah lapangan atau
bahan yang diambil dari daerah di luar lapangan pekerjaan dan
merupakan tanah laterit, tanah kapur atau pasir.
2.

Bahan timbunan tersebut harus bebas dari akar-akar pohon yang


besarnya lebih besar dari 10 cm

d) Cara Pelaksanaan
1.

Syarat-syarat Penimbunan

o Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi/konsultan,.


Pelaksana tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa se izin
dari Direksi/Konsultan.
o

Pelaksana harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan


tanah yang akan ditimbun, dibasahi, seperti yang diharuskan,
kemudian dipadatkan/ditumbuk sampai mencapai kepadatan yang
diinginkan.. Pemadatan dilakukan lapis demi lapis setebal 10cm. Bila
ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan,
maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.

2.

Pembersihan

Seluruh sisa penggalian juga seluruh sisa-sisa puing, reruntuhanreruntuhan yang tidak memenuhi syarat buat penimbunan dan
sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.

B.

PEKERJAAN TIMBUNAN PASIR


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat


dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, hingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai (lantai dasar)


serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar

b) Persyaratan Bahan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1.

Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam
dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya,
serta konsisten terhadap NI-2 (PUBA tahun 1970) pasal 14 ayat 3.

2.

Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan-bahan organik lainnya serta memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.

c) Sayarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di
bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan sempurna.
2. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga
mencapai tebal 0 cm, atau seperti yang disyaratkan dalam gambar.
3. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas. Di tempattempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat
dikerjakan dengan tenaga manusia yang disetujui Direksi Pengawas.
4. Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan
urugan pasir padat telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang
ditentukan.
4. PEKERJAAN BATU, TEMBOK, BETON DLL
A.

PONDASI LAJUR/BATU GUNUNG


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2.

Meliputi pekerjaan pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi


batu gunung serta seluruh detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam
gambar.

b) Persyaratan Bahan
1.

Semen Portland

10

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk
dan atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah
mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Tempat penyimpanan Harus diusahakan sedemikian rupa sehingga
bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari
tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
2.

Pasir Pasangan
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahanbahan organis lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi
butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBBI 1984. Pasir
pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.

3.

Batu Gunung/Belah
Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat, berat serta berwarna Putih
Kekuning-kuningan Bahan asal adalah batu besar yang kemudian
dibelah/dipecah menjadi ukuran normal (maksimal 25 cm). Material
batu kali/belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak
retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan
terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.

4.

Air
Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi NI-pasal 10. Air yang digunakan
harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
pondasi, asam alkali atau bahan organik.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum

pemasangan

pondasi

dimulai

harus

se

izin

dari

Direksi/pengawas
2.

Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom dan


stek tulangan ke sloof yang menembus pondasi.

11

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3.

Pemborong harus memperhatikan Ketinggian pondasi terhadap dasar


lantai bangunan.

4. Adukan yang digunakan adalah 1 Pc : 4 Ps sesuai dengan PUBB.


Pemasangan sesuai dengan ukuran di dalam gambar atau atas petunjuk
pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi masing-masing dengan
adukan selapis demi selapis sehingga tidak ada rongga diantara batubatu tersebut dan mencapai masa yang kuat.
B.

PEKERJAAN DINDING TEMBOK


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2.

Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal bata pada seluruh detail


yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas.

b) Persyaratan Bahan
1.

Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, ex lokal yang
disetujui oleh Direksi/Pengawas.

2.

Batu bata/merah yang digunakan ukuran 5x11x22 cm dengan mutu


terbaik toleransi 0,5 cm, warna merata, sempurna pembakarannya,
sudut-sudut yang lancip, keras dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.

3.

Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi
persyaratan/SNI yang berlaku.

4.

Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1.

Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu


harus

diserahkan

contoh-contohnya

kepada

Direksi/Pengawas,

12

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Seluruh dinding dari pasangan batu merah dengan aduk campuran 1


PC : 5Ps, kecuali untuk dinding trasraam/kedap air.
2.

Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps,


dipasang pada dinding dari atas permukaan sloef sampai minimum 30
cm diatas permukaan lantai setempat, dan setinggi 150 cm diatas
permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang
basah (toilet, kamar mandi, dan WC).

3.

Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau
drum hingga jenuh.

4.

Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air


terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.

5. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap


maksimum 24 lapis/harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
6.

Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata


merah sama sekali tidak diperkenankan.

7.

Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal


14 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus
terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

8.

Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang


pada arah diagonal seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum
diaci/diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan
maksimal 1 cm (sebelum diaci/diplester).

C.

PEKERJAAN PLESTERAN
a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

13

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2.

Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah


bagian dalam bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam
gambar serta sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.

b) Persyaratan Bahan
1.

Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi
persyaratan/SNI yang berlaku.

2.

Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi persyaratan yang berlaku.

3.

Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku

4.

Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar


bersih dan bebas dari segala kotoran, harus diayak melalui ayakan
dengan diameter lubang 1,6-2,0 mm.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1.

Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC :


5 Pasir, kecuali pada dinding batu bata semen raam/kedap air.

2.

Untuk plesteran pondasi dan Pasangan dinding saluran air hujan


keliling bangunan dengan adukan 1 PC : 3 Psr.

3.

Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1
Pc : 3 Ps.

4.

Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup


atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya,
tertera tipenya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.

5.

Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm


atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

6.

Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan


campuran yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan
plesteran.

14

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D.

PEKERJAAN LANTAI

Pekerjaan Sub Lantai


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2.

Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat


beton dibawah lapisan finishing lantai pada lantai bawah/dasar serta
pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.

b) Persyaratan Bahan
1.

Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C


150-78A.

2.

Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan


SII 0404-80.

3.

Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/00875/0075-75.

4.

Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82


pasal 9.

5. Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-125 dan pengendalian


seluruh bahan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam
PBI 1971 (NI-2), PBBI 1982 dan (NI-8).pp
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1.

Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan


contohnya kepada Direksi/pengawas.

2.

Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya


telah selesai dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan dan memenuhi ketebalannya), rata permukaannya dan
telah mempunyai daya dukung maksimal.

3.

Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan
split/kerikil dengan perbandingan 1 : 3 : 5 bagian.

15

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

4.

Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan,


kecuali bila disebutkan lain atau sesuai yang ditentukan/disyaratkan
dalam detail gambar.

5.

Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada


ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu,
supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

Pekerjaan Lantai Keramik


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2.

Pekerjaan lantai ubin/tegel keramik dilakukan sebagai finishing


seluruh lantai sesuai detail yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai
petunjuk Direksi/Pengawas

b) Persyaratan Bahan
1.

Bahan yang digunakan adalah jenis tegel keramik buatan dalam


negeri yang bermutu baik dan Disetujui oleh Direksi/Pengawas.

2.

Warna untuk lantai tegel yang dipasang pada lantai ruangan dan
selasar/teras adalah putih polos permukaan licin (polis) dengan ukuran
40x40 cm, sedangkan untuk lantai WC/KM dan tempat cuci dipasang
tegel keramik alur ukuran 20x20 untuk lantai dan untuk dinding
ukuran 20x2 cm, motif permukaannya kasar, warna ditentukan
kemudian.

3.

Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna jenis yang
disetujui Direksi/Pengawas.

4.

Ukuran-ukuran bahan :
Tegel Keramik Warna 40x40 cm digunakan pada lantai utama dalam
gedung..

16

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tegel Keramik Warna 30 x 30 cm digunakan pada tangga.


Tegel Keramik 20x20cm digunakan pada lantai Km/Wc dan tempat
cuci
Tegel Keramik 20x25 cm digunakan untuk dinding km/Wc, tempat
cuci dan dapur.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk diminta
persetujuan.
2.

Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.

3.

Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang


disyaratkan

4.

Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.


Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siarsiar) harus sama lebar maksimum 4 mm dan kedalaman maksimum 2
mm, atau sesuai gambar serta petunjuk Direksi/Pengawas yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi grouting sesuai ketentuan


persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang
dipasangnya.
6.

Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong


keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

7.

Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam


noda pada permukaan hingga betul-betul bersih.

8.

Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik


direndam dalam air sampai jenuh.

17

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

9.

Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan


lain selama 1x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.

5. PEKERJAAN PLAFOND DAN KUSEN


A.

PEKERJAAN PLAFOND
a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bernutu baik dan
sempurna.

2. Pekerjaan plafond Calsiboard dilakukan termasuk rangka dan list


Plafond,

dilakukan

disebutkan/ditunjukkan

meliputi
dalam

seluruh

gambar

dan

detail
sesuai

yang
petunjuk

Direksi/Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1.

Bahan Calsiboard Tebal 6 mm, panjang 244cm dan lebar 122cm dan.

2.

Untuk kamar tamu digunakan bahan Gifsumboard t. 9mm, lebar


244cm dan lebar 122 cm.

3.

Bahan Rangka Plafond digunakan rangka aluminium Holow 2x4 cm


dan 4x4 cm

4. Pola pemasangan dan pola ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam


gambar.
5. List keliling/tepi dan setiap sambungan Calsiboard atau gifsumboard
diberi penutup dengan compound dan kain kasa serta lem Fox.
6.

Untuk rangka dan penggantung dipergunakan aluminium hollow 4x4


cm dan kawat beton sebagai pengikat menambah kuatnya rangka.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan

18

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan,


pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak
cembung,

kaku,

dan

kuat,

kecuali

dinyatakan

lain

oleh

Direksi/Pengawas.
3.

Jarak pemasangan antara unit penutup langit-langit dibuat maksimum


4 mm atau sesuai yang ditunjukkan dalai gambar.

4.
5.

Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melentur.


Semua sambungan penutup langit-langit dipasang list termasuk
keliling tembok dan sisi bagian dalam lisplank.

6. Pada pekerjaan plafond ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain


yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan
pekerjaan plafond ini. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond,
pekerjaan lain yang terletak di atasnya sudah terpasang dengan
sempurna.
7.
B.

Pola pemasangan plafond sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.


PEKERJAAN KUSEN

a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2.

Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang


digunakan dalam bangunan ini yang ditunjukkan dalam gambar dan
petunjuk Direksi/Pengawas.

b) Persyaratan Bahan
1.

Bahan kosen dari kayu yang telah dikeringkan, kelas I jenis Bayam

2.

Bahan Jalusi dari kayu yang telah dikeringkan . kelas I

3.

Ukuran-ukuran kosen dan jalusi sesuai detai gambar.

19

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

4.

Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan /SNI yang
berlaku.

5.

Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan
rata,

6.

bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

7.

Accessories :
Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang tidak berkarat.
Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm untuk plat
baja dipakai ketebalan 2 mm.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti


gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk pola layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.

2.

Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos,


baut, angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat
bekas penyetelan.

3.

Semua kayu yang tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan sikusiku satu sama lain sisi-sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan
siap untuk penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

4.

Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

5.

Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan


ukuran, type kosen, dan arah pembukaan pintu/jendela.

6.

Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan


siku, sehingga mekanisme pembukaan pintu/jendela bekerja dengan
sempurna.

7.

Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau


finishing

lainnya

sebelum

diperiksa

dan

diteliti

oleh

Direksi/Pengawas.

20

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

8. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat


angker diameter minimum 10 mm. Pada setiap kosen pintu yang tegak
dipasang 3 angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.
9. Pemasangan tiang kusen yang langsung di atas lantai (kosen pintu)
dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
C.

PEKERJAAN DAUN PINTU dan JENDELA


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail
dalam bangunan ini yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk
Direksi/ Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1.

Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari Kayu Kelas I yang telah
dikeringkan, dengan ukuran sesuai dengan detail gambar.

2.

Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang


berlaku.

3.

Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering, dengan permukaan
rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk pola layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.
2.

Rangka daun pintu dibuat dengan ukuran jadi tebal 2.5 cm dan lebar
10 cm, sedangkan untuk daun pintu terbuat dari papan ukuran 2,0 cm,
sedangkan untuk daun jendela dibuat dengan ukuran tebal 2.5 cm dan

21

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

lebar 7 cm. Pasangan kaca pada daun jendela digunakan kaca polos
tebal 6 mm.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan
penguat

lain

agar

tetap

terjamin

kekuatannya

dengan

memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang


atau cacat bekas penyetelan.
4.

Penyambungan rangka daun pintu harus digunakan sistem lubang


dengan pasak kayu.

5.

Daun pintu dan jendela setelah dipasang harus rata, tidak


bergelombang, tidak melintir, dan semua peralatan dapat berfungsi
dengan baik dan sempurna.

D.

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & KUNCI


a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bernutu baik dan
sempurna.

2.

Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu


dan daun jendela serta seluruh detail dalam bangunan in yang
ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas

b) Persyaratan Bahan
1.

Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik,
seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah
disetujui Direksi teknik.

2.

Kunci pintu digunakan merk Series 2x putar atau yang setara


ukuran besar atau sejenis, yang dipasang kuat pada rangka daun pintu.
Seluruh kunci yang dipasang, lengkap dengan anak kunci masingmasing minimal 2 (dua) buah anak kuncinya.

3.

Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut H, panjang 6 merk


setara Arch ukuran 2 x 3 . Sedangkan untuk jendela dipasang
engsel 2 buah ukuran sedang.

22

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1.

Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum


dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

2.

Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih
dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah tidak lebih
dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang
pada sisi atas antara kedua engsel tersebut. Untuk daun jendela
dipasang masing-masing 2 buah engsel.

3.

Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.

6. PEKERJAAN CAT DAN LAIN-LAIN


A.

PEKERJAAN PENGECATAN
a) Lingkup Pekerjaan
1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2. Meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak (listpalnk, list


plafond, kosen pintu/jendela, daun jendela, jalusi), dinding tembok
dan

plafond,

Atap

seng

serta

seluruh

detail

yang

ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.


b) Persyaratan Bahan
1.

Cat Kayu
o

Digunakan cat merk Avian atau cat lain yang setara dan
disetujui oleh Direksi/Pengawas.

Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.

23

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Warna cat akan ditentukan kemudian dan agar kontraktor


pelaksana dapat berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan
pengawas dalam menentukan warna cat.

2.

Cat Dinding/Plafond
o

Bahan cat adalah cat tembok merk Metrolite atau merk lain
yang setara yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Warna akan ditentukan kemudian.
Kapasitas/daya sebar : 8 m2/kg.
Pengencer : air bersih maksimum 20 %.
Pengeringan : minimum setelah 2 jam lapis berikutnya
dapat dilakukan.
Sistem pengecatan : minimal dilakukan 2 kali untuk
pekerjaan tembok & pelafond baru. Warna harus
merata/tidak membayang.
Pengendalian pekerjaan in harus memenuhi persyaratan
dalam PUBI 1982 pasal 54, NI-4, BS No. 3900-1970, AS
K-41 dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang
bersangkutan.

c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1.

Cat Kayu
o

Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan


contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua)
jenis hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan
persetujuan.

Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan


dengan

bahan

ampelas

yang

bermutu

baik,

sampai

merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus dan


licin,

segala

persyaratan

persiapan
dengan

pengecatan
baik

dan

telah

memenuhi

telah

disetujui

Direksi/Pengawas.

24

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk


gergaji,, benar-benar bebas dari minyak, dan sebagainya serta
benar-benar kering.

Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada


permukaan pengecatan.

Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai


hasil pengecatan yang tebal, rata dan sama warnanya. Lapis
pengulangan dilakukan setelah minimum 4 jam kemudian
dan maksimum 2 hari dari pengecatan awal.

2.

Cat Dinding/Plafond
o

Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan


contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas.

Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan


harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan
debu.

Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar


kering,

tidak

ada

retak-retak

dan

telah

disetujui

Direksi/Pengawas.
o

Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan


dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas
yang baik/halus.

Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan


terjadinya sentuhan benda-benda dan pengaruh pekerjaanpekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

Cat Batu Alam menggunakan coating warna hitam dicat merata sehingga
batu alam kelihatan indah, bersih dan memiliki nilai estetika.
7. PEKERJAAN AKHIR
A.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

a) Pembersihan Lokasi Kegiatan

25

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi


digedung ini agar dibersihkan dan dihilangkan keluar dari gedung ini
sehingga tidak ada satupun menjadi kotoran.
b) Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding
Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus
dibersihkan dari bahan sisa dengan menggunakan pembersih lantai yang
aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding bersih dan mengkilap.
c)

Pekerjaan Karpet lapis underlayer digunakan dan dipasang dilantai


kamar tidur tamu sekolah, karpet direkatkan diatas lantai keramik
dengan menggunakan bahan perekat sehingga menyatu dengan lantai
keramik. Karpet harus dipasang dengan baik dan kuat serta rapih, dan
harus dikerja oleh tukang khusus, dan kontraktor harus berkonsultasi
dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.

d)

Dinding untuk kamar tidur tamu harus dilapis dengan wall paper,
dikerja dengan baik rapih dan kuat dan harus dikerja oleh tukang ahli
khusus dan kontraktor harus berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan
Pengawas sebelum mengerjakannya.

B.

ASBUILT DRAWING
Setelah pekerjaan dianggap selesai maka kontraktor harus membuat

backup data akhir dan dibuatkan gambar Asbuilt Drawing atau Gambar sesuai
Hasil Pekerjaan dilapangan.

26

Anda mungkin juga menyukai